Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Salamata

Pemanfaatan Aplikasi Google Earth Untuk Evaluasi Perbedaan Koordinat Dan Tampilan Peta GPS Yang Digunakan Nelayan di Teluk Bone Arham Rumpa; Khairudin Isman; Tamrin Tamrin; Panduartama Tandipuang
Jurnal Salamata Vol 2, No 1 (2020): Juni
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.939 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v2i1.11251

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menguji perbedaan posisi koordinat dan jarak Google Earth Pro terhadap beberapa GPS kondisi statis (diam). Uji Perbedaan posisi koordinat dan jarak GPS Garmin 585 terhadap GPS Furuno GP32 Kondisi real time (jalan) dan  Uji tampilan peta Google Earth Pro terhadap tampilan peta eletronik GPS Garmin 585 dan Peta Laut kertas.  Metode yang di gunakan adalah observasi dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap posisi lokasi koordinat suatu tempat. Data di analisis secara deskriptif  dalam bentuk gambar dan tabel, untuk perhitungan nilai jarak di gunakan menu yang terdapat pada aplikasi Google Earth Pro. Hasil penelitian menunjukan bahwa  titik koordinat dan tampilan berupa peta pada aplikasi Google Earth Pro kondisi statis (diam) dan off line dapat di aplikasikan untuk menentukan posisi suatu benda di permukaan laut, namun untuk kondisi kapal real time sulit untuk di aplikasikan di laut. GPS Garmin 585 kondisi statis dan real time akurasi koordinat lebih stabil dibandingkan dengan GPS Furuno GP 32. Uji akurasi beberapa alat navigasi GPS Garmin 585 pada berbagai tempat tidak ada masaalah dalam menentukan posisi koordinat suatu tempat, sedangkan peta eletroniknya itu sendiri yang berupa SD Card menunjukan adanya perbedaan tampilan masing-masing perangkat GPS Garmin 585.
Karakteristik unit Penangkapan Gurita (Octopus sp.) di Perairan Teluk Bone Rahmatang, Rahmatang; Asia, Asia; Rumpa, Arham; Tandipuang, Paduartama; Ohorella, Rafi
Jurnal Salamata Vol 5, No 2 (2023): Desember
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/salamata.v5i2.13594

Abstract

Efektifitas alat tangkap gurita, khususnya menggunakan pancing tidak terlepas dari pemahaman terkait karakteristik unit penangkapan, daerah dan musim penangkapan. Tujuan penelitian ini, yaitu mendeskripsikan karakteristik pancing gurita (Octopus sp.) yang meliputi spesifikasi kapal, spesifikasi alat tangkap yang digunakan, teknik pengoperasian, musim penangkapan  dan spesies dominan gurita yang tertangkap. Jenis penelitian berupa observasi dan wawancara langsung serta experimental fishing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kapal gurita secara dimensional memiliki ukuran berkisar 5 s/d 7 GT, komponen utama dari konstruksi pancing adalah tali dan mata pancing, hasil tangkapan dominan gurita digolongkan sebagai spesies Octopus cyanea yang mana fishing ground penangkapan gurita berada  di wilayah pesisir pantai pada jarak ± 1,5 mill, dimana suhu rata-rata 28 °C dan salinitas 34 ‰.  Sedangkan musim penangkapan  gurita terbaik, yaitu dimulai pada bulan Februari–Mei, dan puncak produksi hasil tangkapan yang optimal terjadi pada Bulai Maret, musim sedang pada bulan November-Januari dan pada Bulan  Juni–Oktober merupakan kondisi musim paceklik. Dengan diketahuinya karakteristik unit penangkapan dan musim penangkapan gurita, dapat meningkatkan efektifitas penangkapan gurita.
Studi Karakteristik Suara Secara Temporal yang Mempengaruhi Agregasi Schooling Ikan pada Areal Rumpon Tamrin, Tamrin; Rahmatang, Rahmatang; Rumpa, Arham; Maskur, Muhammad; Imran, Imran; Kasim, Nurdin
Jurnal Salamata Vol 4, No 2 (2022): Desember
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.057 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v4i2.12001

Abstract

Rumpon merupakan alat bantu penangkapan ikan yang efektif untuk mengumpulkan ikan pada daerah penangkapan. Banyak pertanyaan terkait kinerja rumpon yang mampu menarik spesies ikan untuk berasosiasi dengannya, salah satunya adalah karakteristik suara yang ada dibawah rumpon tersebut.  Tujuan mengidentifikasi bentuk karakteristik suara hubungannya agregasi schooling ikan pada areal rumpon. Parameter yang diamati adalah frekuensi (Hz) dan tekanan suara (dB)  pada siang hari, sore hari, malam hari dan dini hari yang mempengaruhi jarak schooling ikan dari rumpon dengan objek pengamatan pada spesies ikan layang (Decapterus russelli). Jenis penelitian experimental fishing dengan pendekatan akustik pasif (PAM). Hasil menunjukkan bahwa tekanan suara dibawah rakit rumpon rata-rata pada siang hari berada pada 73 dB, mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada sore hari berkisar 85 dB sedangkan  malam hari mengalami penurunan rata-rata 81 dB dan pada dini hari mengalami kenaikan sedikit berkisar 83 dB, jika dihubungkan dengan pergerakan schooling ikan tekanan suara yang rendah lebih menyebar dan lebih jauh dari titik pusat rumpon  jika dibandingkan dengan sore hari dan dini hari dimana dengan tekanan suara yang lebih besar, schooling ikan lebih terkosentrasi dibawah rumpon, sedangkan  rata-rata peak frekuensi berdasarkan variasi waktu umumnya berkisar antara 530 – 734 Hz,  hal tersebut menunjukkan bahwa frekuensi suara pada areal rumpon sesuai dengan frekuensi sensitive pendengaran ikan pelagis.  Dengan diketahuinya karakteristik frekuensi dan tekanan suara yang ideal dengan menyesuaikan waktu terkosentrasinya schooling ikan, memungkinkan pengembangan atraktor rumpon berbasis gelombang suara untuk menarik dan mengkonsentrasikan spesies ikan pada areal rumpon. 
Karakteristik Unit Penangkapan Ikan dengan Pancing Ulur di Perairan Teluk Bone Baroqi, Riza; Timur, Putra Satria; Rumpa, Arham
Jurnal Salamata Vol 5, No 2 (2023): Desember
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/salamata.v5i2.13572

Abstract

Pancing ulur (hand-line) merupakan alat tangkap ikan yang cukup menjadikan ikan tuna sebagai target utama dalam proses penangkapanya.  Tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan karakteristik pancing ulur yang meliputi konstruksi kapal, alat tangkap, metode pengoperasian, umpan yang digunakan  dan alat bantu penangkapan berupa   rumpon yang digunakan nelayan Teluk Bone. Pengumpulan data berupa observasi dan wawancara terkait karakteristik pancing ulur. Hasil observasi menunjukkan bahwa karakteristik pancing yang berbasis di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Lonrae Kabupaten Bone, ukuran kapal berkisar 7 sampai 20 GT dengan lama operasi 7 sampai 15 hari/trip, konstruksi alat tangkap terdiri atas penggulung, tali pancing utama, kili-kili dan tali pancing kedua. Umpan yang digunakan adalah cumi-cumi, ikan tongkol, layang dan umpan tiruan sedangkan dalam pengoperasiannya menggunakan rumpon sederhana dengan konstruksi rumpon yang digunakan terdiri dari rakit pelampung, atraktor ikan, tali jangkar, tali pemberat dan pemberat. Hasil tangkapan pancing ulur pada areal rumpon didominasi oleh tuna sirip kuning (Thunnus albacares), tuna mata besar (Thunnus obesus), cakalang (Katsuwonus pelamis) sedangkan tangkapan sampingan yaitu ikan SWO (ikan pedang), BLM (black marlin) dan Spesies DOL (mahi-mahi/lamadang).
Komposisi dan Ukuran Ikan Hasil Tangkapan Pukat Cincin di Pangkalan Pendaratan Ikan Pontap, Palopo, Sulawesi Selatan Abu Ziyad, Imran; Adha, Aidil; Asia, Asia; Rumpa, Arham; Soghirun, Muh.; Darondo, Franky Adrian
Jurnal Salamata Vol 7, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/salamata.v7i1.15545

Abstract

Pengoperasian pukat cincin oleh nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pontap menimbulkan persaingan yang sangat tinggi dalam kegiatan penangkapan ikan. Persaingan ini tentunya dapat memunculkan kekhawatiran terjadinya penangkapan ikan berlebihan (overfishing) tanpa memperhatikan kelayakan ukuran ikan hasil tangkapan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan kesesuaian ukuran ikan hasil tangkapan kapal pukat cincin di PPI Pontap. Penelitian dilaksanakan di PPI Pontap dari tanggal 13 Agustus – 12 Oktober 2024. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasional dan analisis datanya secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan komposisi hasil tangkapan pukat cincin di PPI Pontap ada 6 jenis ikan yaitu kembung perempuan 9.252 kg (25,47%), kembung lelaki 2.034 kg (5,60%), tembang 3.060 kg (8,42%), layang 19.980 kg (55%), cakalang 1.080 (2,97%) dan selar tetengkek 920 kg (2,53%). Berdasarkan ukuran panjang tubuh ikan pertama kali matang gonad, maka ikan kembung lelaki, ikan kembung perempuan dan ikan layang layak tangkap sedangkan ikan cakalang, ikan selar tetengkek dan ikan tembang tidak layak tangkap.The operation of purse seine by fishermen at the Pontap Fish Landing Base creates very high competition in fishing activities. This competition can certainly raise concerns about overfishing without considering the appropriateness of the size of the fish caught. Therefore, this study aimed to determine the composition and suitability of the size of the fish caught on purse-seine vessels at the Pontap Fish Landing Base. The study was conducted at the Pontap Fish Landing Base from August 13 to October 12, 2024. The research method used was observational, and the data analysis was descriptive. The results of the study showed that the composition of the purse seine catch at the Pontap Fish Landing Base consisted of 6 species of fish, namely shortbodied mackerel 9,252 kg (25.47%), indian mackerel 2,034 kg (5.60%), sardine 3,060 kg (8.42%), mackerel scad 19,980 kg (55%), skipjack tuna 1,080 (2.97%) and torpedo scad 920 kg (2.53%). Based on the length of the fish’s body when the gonads first mature, shortbodied mackerel, indian mackerel, and mackerel scad are suitable for catching. In contrast, skipjack tuna, sardine, and torpedo scad are not suitable for catching.