Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Finansial Usaha Pengolahan Kopi Bubuk di Desa Jati Baru Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar (Studi Kasus Usaha Kopi Bubuk Ibu Patimah) Muhammad Guntur Akbar; Rifiana Rifiana; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i3.5917

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu: menganalisis biaya, penerimaan, keuntungan, nilai tambah, kelayakan usaha Ibu Patimah, titik  impas, dan mendeskripsikan permasalahan-permasalahan dalam usaha pengolahan kopi bubuk Ibu Patimah. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan berlokasi di tempat produksi kopi bubuk milik Ibu Patimah di Desa Jati Baru RT 02, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh biaya total selama bulan Februari 2021 sebesar Rp137.167.944 dengan biaya tetap Rp1.361.944, dan biaya variabel Rp135.806.000. Jumlah peneriman sebesar Rp236.000.000 dengan keuntungan Rp 98.832.056. Nilai tambah kopi bubuk original Rp 59.715.175 atau Rp 23.326/kg. Nilai tambah kopi bubuk rasa jahe Rp10.464.396 atau Rp 32.701/kg sedangkan nilai tambah kopi bubuk campur jagung Rp 28.652.482 atau Rp14.326/kg. Tingkat kelayakan usaha sebesar 1,721 yang berarti usaha layak untuk diteruskan secara finansial. Titik impas kopi bubuk original tercapai pada 30,2674 kg dengan harga Rp36.674/kg dan penjualan sebesar Rp 1.816.044. Titik impas kopi bubuk rasa jahe tercapai pada 2,70794 kg dengan harga Rp37.299/kg dan penjualan sebesar Rp 189.556. Titik impas kopi bubuk campur jagung tercapai pada 38,218 kg dengan harga Rp15.674/kg dan penjualan sebesar Rp1.146.540. Permasalahan usaha yaitu ketersediaan biji kopi yang tidak menentu, penipuan pengadaan bahan baku, pencatatan keuangan tidak teratur, kemasan masih tradisional, dan tidak mempunyai logo usaha.
Peran Penyuluh Pertanian terhadap Peningkatan Produksi Jagung di Desa Batu Tungku Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut Adhitya Agung Saputra; Masyhudah Rosni; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i1.5989

Abstract

Usaha tani jagung merupakan salah satu komoditas yang paling diminati sehingga perlu meningkatkan produksi jagung untuk memenuhi permintaan, sehingga peran penyuluh disini sangat penting untuk peningkatan produksi jagung. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran penyuluh pertanian dalam peningkatan produksi jagung di Desa Batu Tungku Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Batu Tungku Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan pada bulan Februari 2021 sampai dengan Juni 2021. Kaidah penetapan responden yang dipakai di pengkajian adalah memakai kaidah simple random sampling dimana semua Petani Jagung Batu Tungku adalah populasi yang bersifat homogen sehingga diambil sebanyak 30 untuk mewakili populasi. Tugas Peran penyuluh pertanian sebagai fasilitator dalam rangka memfasilitasi kebutuhan petani dalam hal penyediaan saprodi, mendapatkan benih unggul, mencari mitra untuk menjual jagung, membantu menyediakan pupuk bersubsidi, pengendalian hama dan penyakit, dan membantu petani untuk mendapatkan alat atau sarana kegiatan panen telah dilaksanakan dengan baik. Akan tetapi dalam hal bantuan modal, sistem pengairan lahan, penjualan ke pakan ternak, dan pendampingan pada saat pasca panen masih kurang maksimal. Selain itu, tugas peran penyuluh sebagai edukator dalam pemberian pengetahuan tentang teknik pengairan lahan, pengetahuan cara pengolahan pada tanaman jagung sebelum proses penanaman, pengetahuan atau informasi tentang bibit jagung yang unggul dan tujuan mengapa harus memakai bibit unggul, memberikan pengetahuan tentang cara mengendalikan hama dan memberikan ide atau gagasan baru kepada petani untuk meningkatkan produksi jagung sudah terlaksana dengan baik. Namun, dari pengetahuan tentang penanganan pasca panen, informasi pasar untuk memasarkan hasil panen, dan tentang mendemonstrasikan cara memilih saprodi yang baik (bibit, pupuk, pestisida, peralatan), dan cara panen maupun tanam untuk meningkatkan produksi jagung belum terlaksana.
Strategi Komunikasi Bisnis untuk Mencapai Tujuan Pemasaran (Studi Kasus Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru) Intan Lorenza Septiani BR Sinaga; Luki Anjardiani; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.6023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi bisnis pada Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru dengan menggunakan marketing mix, Product, Price, Place, dan Promotion. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2020, dengan metode studi kasus. Pengambilan sampel dilakukan dengan Post Positivisme. Kemudian untuk menentukan jumlah informan 8 orang yang dianggap bisa memberikan informasi mendalam. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi dengan pihak Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru, dengan key informan dan informan pendukung. Hasil penelitian terhadap Place, pada Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru karena lokasi yang dianggap pas dan strategis, karena berada di tengah kota. Pada strategi Price Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru menetapkan berdasarkan biaya produksi, agar harga yang ditawarkan bisa dijangkau konsumen yang menginginkan produk organik, Pada strategi Product Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru memiliki keanekaragaman produk yang tersedia bagi konsumen, dan pada strategi Promotion Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru menggunakan media sosial berupa Instagram dan Whatssapp.
Kearifan Lokal Sistem Perladangan Gilir Balik Masyarakat di Desa Belangian Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan Hadriansyah Hadriansyah; Luthfi Fatah; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i1.766

Abstract

Perladangan gilir balik, masalah utama dalam kegiatan perladangan gilir balik adalah masyarakat sering dianggap sebagai penyebab kerusakan dan kebakaran hutan, begitu pula dengan masyarakat Desa Belangian Kecamatan Aranio yang menggunakan sistem perladangan gilir balik pada pertanian mereka. Sistem ini disamakan dengan sistem ladang berpindah meskipun sebutannya gilir balik. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan atau mengetahui komponen dan kegiatan pada sistem perladangan gilir balik dari tahap persiapan hingga tahap terakhir, kemudian mengidentifikasi kearifan lokal yang dilakukan oleh masyarakat Desa Belangian pada sistem perladangan gilir balik. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Belangian Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif dimana data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui wawancara langsung dengan masyarakat peladang, data sekunder didapat melalui studi kepustakaan dari berbagai sumber. Perladangan gilir balik merupakan sistem bercocok tanam yang dilakukan masyarakat lokal secara berpindah dari satu bidang tanah atau ladang ke bidang tanah yang lain sampai kembali ke ladang yang semula ditanami, pembukaan ladang dilakukan dengan cara menebang dan membakar sebagian hutan untuk membuat lahan. Perladangan gilir balik yang dilakukan oleh masyarakat Desa Belangian berlangsung selama 3-4 tahun masa bera, namun tidak menutup kemungkinan masa bera lahan hanya selama 2 tahun jika lahan tersebut sudah memungkinkan untuk dikelola kembali. Tahapan dalam proses perladangan gilir balik meliputi: manabas, batabang, manyalukut, manyamprot, manugal, marumput, dan bagumba. Kearifan lokal dari kegiatan perladangan gilir balik meliputi kearifan lokal terhadap ekologi/konservasi, kearifan lokal terhadap ketahanan pangan dan kearifan lokal terhadap kondisi sosial dan budaya.Kata kunci: perladangan gilir balik, kearifan budaya lokal.
Kajian Agribisnis Komoditas Tape di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar (Studi Kasus di Industri Rumah Tangga “Tape Ibu Hamimah”) Mega Indah Sephia; Yusuf Azis; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i2.5970

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan tape dikaji berdasarkan aspek agribisnis dari perolehan bahan baku serta proses pembuatan hingga proses pengemasan pada usaha industri rumah tangga tape, mengetahui besar biaya penerimaan dan pendapatan pada usaha industri rumah tangga tape, mengetahui saluran pemasaran pada usaha industri rumah tangga tape. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pematang Panjang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar pada Bulan November 2020 - Februari 2021. Dari segi Agribisnis untuk menelusuri prosesnya perolehan bahan baku utama tape ketan hijau dan ketan hitam di dapat dari pasar setempat yang mana distributornya tidak menentu, sedangkan bahan baku utama pada tape singkong diperoleh dari petani singkong setempat. Proses produksi tergantung pada jenis tape yang dibuat dengan rentang waktu 7-9jam. Biaya total yang dikeluarkan dalam Industri Rumah Tangga Tape Ibu Hamimah dalam satu bulan produksi sebesar Rp46.232.802,94 dengan total penerimaan sebesar Rp56.160.000,00 serta pemasukan yang diperoleh sebesar Rp9.927.197,06. Saluran pemasaran pada Industri Rumah Tangga Tape Ibu Hamimah terdapat 16 pemasar yang tersebar di berbagai daerah antara lain, Balikpapan, Samarinda, Kotabaru, Palangkaraya, Pagatan, Kasongan, Kalua, Tanjung, Kintap serta Gambut. Selain itu Ibu Hamimah juga menjual langsung tape hasil produksinya pada toko yang terdapat di halaman rumah serta menjualnya melalui aplikasi Go Food jika ada produk tape yang tersisa serta pemasaran lainnya melalui media sosial Instagram.
FAKTOR-jaFAKTORkaYANGiiMEMPENGARUHIKONSUMEN DALAMili KEPUTUSANPEMBELIAN BAHAN KEBUTUHAN POKOK SEHARI-HARI DI PASAR MODERN MARTAPURA Muhammad Hamdani; Nina Budiwati; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i2.2776

Abstract

Penelitiann ini untuk mengidentifikasii karakteristik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian kebutuhan pokok sehari-hari dipasar modern Martapura, menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian konsumen di pasar modern Martapura, untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian kebutuhan makanan pokok sehari-hari di pasar modern Martapura, dan mengetahui barbagai permasalahan yang dihadapi konsumen dalam membeli kebutuhan makanan pokok sehari-hari di pasar modern Martapura. Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis faktor. Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik konsumen didominasi oleh perempuan (80%) dengan rentang usia 24 hingga 30 tahun (35%), sudah menikah (82%), berdomisili di Sungai Sipai (20%), pendidikan terakhir SMA (42%), berprofesi sebagai ibu rumah tangga (23%), dan mempunyai tingkat pendapatan rrata-ratanya perbulan dengan 2.000.000 - 4.000.000 (57%). Proses keputusan pembelian terdiri dari 5 tahapan yaitu: tahapan pengenalan kebutuhan, tahap pencarian informasi, tahap evaluasi alternatif, tahap keputusan pembelian, tahap pasca pembelian. Keputusan pembelian konsumen pasar modern di Martapura dipengaruhi oleh 7 faktor utama, yaitu: 1) faktor promosi dan Budaya, 2) faktor produk, 3) faktor sumber daya konsumen, 4) faktor pelayanan, 5) faktor harga, 6) faktor tempat dan fasilitas, 7) faktor pengaruh lingkungan.Kata kunci: pasar modern, karakteristik responden, analisis proses keputusan pembelian
Analisis Pemasaran Industri Rumah Tangga Produksi Tempe di Kelurahan Guntung Paikat Kecamatan Banjarbaru Selatan Dedi Santoso; Yudi Ferrianta; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i1.5981

Abstract

Perkembangan industri di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami kemajuan yang tergolong cepat, salah satunya adalah industri rumah tangga tempe. Metode yang pemasarannya lebih panjang akan mengakibatkan cost pemasaran yang tinggi maka nilai jual produk yang nantinya sampai ke konsumen akhir pun lebih kuat. Sampai saat ini harus ditelaah cara pemasaran tempe dengan mengenali semua faktor pembentuk mekanisme pasar diantaranya lembaga pemasaran, sistem saluran pemasaran, dan manfaat pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran tempe, mengidentifikasi anggaran pemasaran, keuntungan dan margin pemasaran usaha tempe serta mengidentifikasi saluran pemasaran tempe di Kelurahan Guntung Paikat Kecamatan Banjarbaru Selatan yang paling efisien. Penelitian dilakukan di Kelurahan Guntung Paikat Kecamatan Banjarbaru Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2019 sampai bulan Februari 2020. Jenis data yang digunakan yakni data primer dan data sekunder. Penelitian dilaksanakan dengan teknik pengambilan contoh cara sengaja (Purporsive sampling) dengan mempertimbangkan industri tempe terbanyak yaitu di Kelurahan Guntung Paikat dan jumlah sampel sebanyak 13 industri pengolahan tempe. Berdasarkan hasil penelitian, pada daerah penelitian terdapat 2 saluran pemasaran, yaitu saluran I yaitu bentuk saluran yang dapat dikatakan pendek dan sederhana karena beberapa pengusaha industri tempe di Kelurahan Guntung Paikat ini memasarkan produk mereka tanpa lembaga perantara tetapi mereka langsung menjual kepada konsumen, dan metode II yaitu tampak satu lembaga perantara yakni pedagang pengecer. Rata-rata biaya pada saluran I sebesar Rp 626,64/kg, keuntungan 623,36/kg margin total Rp 1.250/kg dan share 82,76%. Adapun rata-rata biaya pada saluran II yakni sebesar Rp 479,51/kg keuntungan Rp 479,51/kg margin total Rp 1.100/kg dan share 86,25%.
PERAN PENGEMBANGAN SUMBER AIR MELALUI POMPANISASI TERHADAP KEUNTUNGAN USAHATANI PADI DI DESA KELAMPAIAN TENGAH KECAMATAN ASTAMBUL KABUPATEN BANJAR Muhammad Zaini; Mira Yulianti; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.670

Abstract

Salah satu bentuk program intensifikasi yang dilakukan pemerintah adalah program pompanisasi untuk beberapa kawasan lahan pertanian padi. Penggunaan pompanisasi yang dipraktikan di Kecamatan Astambul adalah dengan menggunakan mesin sumur bor air dalam tanah. Adapun desa yang menggunakannya ada tiga desa yang ada di Kecamatan Astambul, yakni desa Kaliukan 1 mesin sumur bor, kelampaian tengah 2 mesin sumur bor, dan kelampaian ulu 1 mesin sumur bor. Dari tiga desa yang mendapatkan mesin sumur bor (pompanisasi), Desa Kelampaian Tengah merupakan desa yang memiliki tingkat produktivitas paling tinggi, yakni 3,1 ton per hektar. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbandingan keuntungan usahatani padi danpermasalahan usahatani padi pompanisasi dengan petani yang tidak menggunakan pompanisasi. Jumlah sampel petani yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 27 orang yang menggunakan pompanisasi dan 27 orang yang tidak menggunakan pompanisasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis keuntungan, analisis uji beda (t-student) dua nilai tengah dan analisis deskriptif.Kata kunci: pompanisasi, keuntungan, usahatani, padi, Kelampaian Tengah
Dampak Keberadaan PT. Bahtera Dream Farm terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Mandiangin Barat Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan Gusti Aushaf Indra Luhfhi; Usamah Hanafie; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5985

Abstract

Penelitian ini dibuat untuk mengetahui dampak sosial dan ekonomi akibat adanya PT. Bahtera Dream Farm di Desa Mandiangin Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2020 sampai dengan April 2021. Penelitian ini merupakan identifikasi dari dampak sosial dan ekonomi yang diakibatkan adanya PT. Bahtera Dream Farm di Desa Mandiangin Barat. Dampak sosial diteliti menggunakan metode analisis deskriptif dengan melihat faktorfaktor perubahan sosial, interaksi sosial dan penyimpangan sosial. Dampak ekonomi diteliti dengan melihat faktor-faktor dampak ekonomi langsung, dampak ekonomi tidak langsung dan dampak ekonomi imbas yang kemudian dianalisa menggunakan metode pelipatgandaan (multiplier effect). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara ekonomi PT. Bahtera Dream Farm telah memberikan dampak yang positif terhadap ekonomi lokal. Dampak ekonomi langsung Rp. 644.400.000, dampak ekonomi tidak langsung Rp. 391.800.000 dan dampak ekonomi imbas Rp. 267.912.000 di tahun 2021. Secara sosial, perusahaan perkebunan juga memberikan dampak positif bagi masyarakat. Perubahan sosial yang terjadi telah banyak membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Interaksi sosial yang dibangun antara perkebunan baik dengan para pekerja, masyarakat dan juga aparat telah terjalin dengan baik sehingga penerimaan dari masyrakat juga baik. Akan tetapi, dampak negatif terjadi dari penyimpangan sosial dari konflik kepemilikan lahan dan konflik kesempatan kerja (lapangan pekerjaan).
PEMANFAATAN LAHAN TIDUR DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI DI DESA TUNGKARAN KECAMATAN MARTAPURA KOTA KABUPATEN BANJAR Maulana Sidik; Abdussamad Abdussamad; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.661

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar biaya, penerimaan, pendapatan usaha tani tanaman yang memanfaatan lahan tidur dan permasalahan apa saja yang dihadapi oleh petani dalam memanfaatkan lahan tidur di Desa Tungkaran Kecamatan Martapura Kota Kabupaten Banjar. Metode penelitian ini merupakan studi kasus pada Kelompok Tani Maju Bersama yang melaksanakan pemanfaatan lahan tidur dengan jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Jumlah anggota Kelompok Tani sebanyak 13 orang yang dijadikan sebagai responden yang memanfaatkan lahan tidur untuk usaha tani. Berdasarkan hasil penelitian jumlah total biaya eksplisit yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 34.321.993 per usahatani per musim (3 bulan), sedangkan total biaya implisit yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 16.270.696,00 per usahatani per musim (3 bulan), sehingga diperoleh biaya total usahatani tanaman hortikultura petani responden sebesar Rp 50.592.689 per usahatani per musim (3 bulan). Nilai total penerimaan usahatani tanaman hortikultura petani responden adalah sebesar Rp 170.274.896 per usahatani per musim (3 bulan). Nilai total pendapatan usahatani tanaman hortikultura petani responden adalah sebesar Rp 135.952.903 per usahatani per musim (3 bulan). Masalah yang dihadapi oleh petani responden dalam memanfaatkan lahan tidur diantaranya kekurangan modal, pada musim kemarau terjadi kekeringan yang disebabkan curah hujan yang sedikit, sehingga para petani sulit mendapatkan air dan harga jual yang rendah dantidak stabil.Kata kunci: pemanfaatan lahan, pendapatan