Claim Missing Document
Check
Articles

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BERBAHASA INGGRIS ANAK PANTI ASUHAN KRISTEN 400 BAITH-EL MELALUI PENYAMPAIAN MATERI TENSES DAN GAMES BERBAHASA INGGRIS Komang Dian Puspita, Candra; I Komang, Sulatra; I Gusti Ayu Vina Widiadnya, Putri; Ni Kadek, Nefiari; Ni Kadek Indah Setya, Dewi
LOKATARA SARASWATI Vol 2 No 2 (2023): Lokatara Saraswati: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Bahasa Asing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/lokasaraswati.v2i2.8490

Abstract

Pengabdian masyarakat sangat penting untuk dilakukan, berdasarkan hal tersebut HimpunanMahasiswa Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Bahasa Asing, Universitas Mahasaraswati Denpasar mengadakan kegiatan Charity week yang dilaksanakan di Panti Asuhan Kristen 400 Baith-El. Kegiatan CharityWeek memiliki tujuan untuk berbagi kasih sayang kepada saudara-saudara kami yang membutuhkan. Selain itujuga bertujuan untuk memotivasi anak-anak Panti Asuhan Kristen 400 Baith-El untuk belajar berbahasa Inggris.Bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan yaitu memberikan pengajaran dan game berbahasa inggris. Dari kegiatan yang berlangsung, anak – anak panti asuhan Kristen 400 Baith-El memiliki semangat yang tinggi untuk mengikuti pembelajaran.. Adapun materi yang disampaikan yaitu cara mengucapkan salam dalam Bahasa Inggris (Greeting) dan Simple Present Tense. Selain itu juga diadakan sesi games untuk menambah antusiasanak-anak dalam mengikuti kegiatan dan juga menambah motivasi ana-anak dalam mempelajari Bahasa Inggris. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pengajaran dengan metode pemberian games kepada anakanak Panti Asuhan Kristen 400 Baith-El dapat mempengaruhi cepat tangkap anak dalam mempelajari Bahasa Inggris. Dengan menggunakan metode pembelajaran dengan menggunakan Games, anak menjadi cepat untuk menangkap materi dan lebih tertantang dalam mempelajari Bahasa Inggris. Selain itu suasana belajar menjadilebih menyenangkan dengan antusias anak-anak.
PEMBERDAYAAN WARGA BANJAR BADUNG DESA SIBANGGEDE TERKAIT PEMBUATAN LUBANG BIOPORI SEBAGAI RESAPAN AIR DAN PENGHASIL KOMPOS Kadek Rahayu Puspadewi; Sulatra, I Komang; Arinanda Kusuma, Anak Agung Ngurah; Setyawati, Ni Kadek Mita
Jurnal Abdi Dharma Masyarakat (JADMA) Vol. 4 No. 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : LPPM Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jadma.v4i2.7770

Abstract

Tujuan utama dari program Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk mengedukasi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat di Desa Sibanggede khususnya warga Banjar Badung Desa Sibanggede tentang pentingnya lubang resapan air dan mengapa air hujan harus diserap oleh tanah. Selain itu juga untuk mengedukasi masyarakat tentang apa itu biopori dan cara kerja biopori guna menanggulangi masalah air tergenang dan pemanfaatan biopori sebagai penghasil kompos. Hasil observasi di Banjar Badung menunjukkan terdapat beberapa permasalahan yang dialami yaitu: 1) Adanya permasalahan penggenangan air dirumah warga ketika terjadi hujan dengan volume tinggi, 2) Adanya permasalahan penumpukan sampah organik berupa daun dan ranting cempaka yang belum dapat dikendalikan. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, adapun solusi yang diberikan yaitu, 1) Mengadakan penyuluhan berupa sosialisasi terkait biopori sebagai lubang resapan air serta penghasil kompos, 2) Mengadakan pelatihan, pendampingan kepada masyarakat untuk membuat lubang biopori di rumah masing-masing sebagai upaya penanggulangan masalah genangan air dan sampah organik, 3) Pengadaan alat pembuatan biopori berupa stang biopori kepada warga Banjar Badung agar ke depannya dapat diterapkan di rumah masing-masing dan senantiasa menjadi program berkelanjutan yang dapat bermanfaat bagi warga Banjar Badung. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini berupa observasi, sosialisasi, demonstrasi, dan evaluasi. Kegiatan ini telah berhasil dilaksanakan sesuai dengan target yang direncanakan. Partisipasi masyarakat dalam hal ini sangatlah tinggi.
MENINGKATKAN KESADARAN SISWA/I DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DAN NON-ORGANIK MENJADI KERAJINAN TANGAN YANG LEBIH BERMANFAAT Ni Wayan, Eminda Sari; Sulatra, I Komang; Ari Putra, I Kadek Surya; Mahardika, Kadek Wisnu
Jurnal Abdi Dharma Masyarakat (JADMA) Vol. 4 No. 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : LPPM Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jadma.v4i2.7777

Abstract

Sampah menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh hampir semua negara di belahan dunia, salah satunya adalah negara Indonesia. Pertumbuhan jumlah penduduk yang setiap harinya bertambah menyebabkan timbunan sampah yang dihasilkan setiap harinya juga semakin banyak. Sampah organik maupun non-organik yang tidak diolah secara optimal akan memberikan pencemaran terhadap lingkungan dan dampak negatif lainnya terhadap kesehatan manusia. Pengelolaan sampah yang efisien dan optimal dapat dimulai dari tingkat siswa/i sekolah dasar salah satunya adalah di SD No. 2 Sibang Kaja, Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Pengelolaan sampah berupa pembuatan ecobrik dan pengoptimalan pembuatan asbak melalui limbah bambu dapat mengubah sampah dari barang yang tidak berguna menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai seni. Melalui kegiatan pengelolaan sampah semenjak usia dini juga diharapkan dapat memberikan edukasi semenjak dini mengenai pemilahan sampah yang baik dan benar. 
Code Mixing Between Sellers and Buyers in Traditional Stalls Andriyani, Anak Agung Ayu Dian; Ardiantari, Ida Ayu Putri Gita; Nurita, Wayan; Sulatra, I Komang; Hajimia, Hafizah
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 6, No 1 (2022): JURNAL KREDO VOLUME 6 NO 1 TAHUN 2022
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v6i1.8913

Abstract

Penelitian ini memfokuskan pada penggunaan campur kode yang terjadi dalam kehidupan masyarakat ketika terjadi transaksi antara penjual dan pembeli di warung tradisional, khusunya menjual makanan dan minuman dengan intensitas kunjungan tinggi setiap hari. Penelitian kualitatif ini mengambil data dialog antara penjual dan pembeli untuk menemukan pilihan campur kode yang digunakan. Lokasi penelitian dilakukan di kotamadya Denpasar dan kabupaten Badung karena dengan pertimbangan intensitas terjadinya interaksi jual beli sangat tinggi. Metode yang digunakan adalah observasi dengan teknik pengumpulan data menyimak, mencatat dan merekam setiap dialog yang terjadi, didukung dengan wawancara mendalam kepada 20 pedagang di masing-masing lokasi penelitian. Setelah data diperoleh, diklasifikasikan kemudian dianalisis menggunakan teknik kontekstual. Hasil analisis dideskripsikan menggunakan Teknik analisis secara informal. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada interaksi jual beli di warung tradisional telah menerapkan tiga jenis campur kode. Campur kode ke Luar (outer code mixing) digunakan ketika penjual tidak memiliki padanan kata yang tepat untuk suatu topik. Sedangkan campur kode ke dalam (Inner Code Mixing) karena  adanya pengaruh bahasa daerah dengan melihat status sosial mitra tutur dengan mempertimbangkan adanya stratifikasi masyarakat secara tradisional maupun modern. Serta dalam satu konteks, memungkinkan adanya penggunaan Campur Kode campuran (hybrid code mixing) yang dipengaruhi oleh faktor sulitnya mencari padanan yang tepat, kosakata  lazim diketahui oleh banyak orang, humor, topik pembicaaran, mendekatkan jarak diantara peserta tutur yang sangat ditentukan oleh konteks situasi tuturan. This research focused on the used of code mixing that occured in people's lives on transactions between sellers and buyers in traditional stalls, especially selling food and drinks with high intensity of visits every day. This qualitative research took data from the dialogues between the sellers and the buyers to find the choice of code mixing used. The location of the research was carried out in the municipality of Denpasar and Badung district because of the very high intensity of buying and selling interactions. The method used was observation with data collection techniques of listening, recording and recording every dialogue that occurs, supported by in-depth interviews with 20 traders in each research location. After the data were obtained, they were classified and then analyzed by using contextual techniques. The results of the analysis were described in an informal analysis technique. The results of the study proved that the interaction of buying and selling in traditional stalls has implemented three types of code mixing. Outer code mixing was used when the seller did not have the right equivalent for a topic. While the internal code mixing (Inner Code Mixing) was due to the influence of the regional language by looking at the social status of the speech partner by considering the traditional and modern stratification of society. And in one context, it was possible to use hybrid code mixing which is influenced by the difficulty of finding the right equivalent, vocabulary commonly known by many people, humor, the topic of conversation, closing the distance between speech participants which is largely determined by the context of the speech situation.
AN ANALYSIS OF FIGURATIVE LANGUAGE FOUND IN TWENTY ONE PILOTS SONG LYRICS Napa, Irenius; Sulatra, I Komang; Scholastika, I Made Perdana
Journal of Humanities, Social Science, Public Administration and Management (HUSOCPUMENT) Vol. 3 No. 3 (2023): July: Journal of Humanities, Social Science, Public Administration and Manageme
Publisher : ID Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51715/husocpument.v3i3.196

Abstract

This study intended to analyze figurative language found in the song lyrics of Scaled and Icy album by Twenty One Pilots. The objectives of this research are find out types of figurative language and analyze their meanings as found in the song lyrics of Scaled and Icy album by Twenty One Pilots. There were two theories used in this research, such as; the first theory proposed by Knickerbocker and Reninger (1974) was used to find out of figurative language used in the song lyrics of Scaled and Icy album by Twenty One Pilots, and the second theory proposed by Leech (1981) was used to analyze the meaning of figurative language found in song lyrics of Scaled and Icy album by Twenty One Pilots. The method used in collecting the data was observation method. The data were collected by browsing and downloading song lyrics from internet, reading and understanding the song lyrics, and taking note and classifying the lyrics that contain of figurative language. The collected data were analyzed descriptively by using qualitative method. After analyzing the song lyrics, this study found eight types of figurative language used in Scaled and Icy album by Twenty One Pilots. There were eight types of figurative language used in the song lyrics by Twenty One Pilots, they were 2 of simile (9%), 2 of metaphor (9%), 4 of synecdoche (18%), 1 of metonymy (4,5%), 8 of hyperbole (37%), 2 of irony (9%), 1 of paradox (4,5%), and 2 of allusion (9%). There were three of meanings found from seven types of meanings, they were connotative meaning, affective meaning, and reflected meaning.
The Functions Of Derivational Suffixes In The Novel “The Little Prince” Written By Antonie De-Saint Exupery Meilandari, Ni Made Vindy; Nugraha Putra, I G B Wahyu; Sulatra, I Komang
ELYSIAN JOURNAL : English Literature, Linguistics and Translation Studies Vol. 2 No. 3 (2022): Elysian Journal : English Literature, Linguistics and Translation Studies
Publisher : Prodi Sastra Inggris Fakultas Bahasa Asing Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.072 KB) | DOI: 10.36733/elysian.v2i3.3602

Abstract

This study focused on analysing the functions and the process of derivational suffixes found in the novel The Little Prince written by Antonie De-Saint Exupery. This study used quantitative method to account the percentage of the functions of derivational suffixes using table and qualitative method to identify and to give clear explanation about the functions and the process of derivational suffixes using description that is related to the theories proposed by Lieber (2009) and McCarthy (2002) which is used to discuss the process of derivational suffixes. To describe the result of this research it used formal and informal method. The functions of derivational suffixes consists of three types, such as category-changing lexeme formation, meaning-changing lexeme formation, and both category meaning-changing lexeme formation.
Derivational Suffixes in the Novel “The Legend Of Sleepy Hollow” Anak Agung, Kirana; Nugraha Putra, I G B Wahyu; Sulatra, I Komang
ELYSIAN JOURNAL : English Literature, Linguistics and Translation Studies Vol. 2 No. 2 (2022): Elysian Journal : English Literature, Linguistics and Translation Studies
Publisher : Prodi Sastra Inggris Fakultas Bahasa Asing Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.712 KB) | DOI: 10.36733/elysian.v2i2.3605

Abstract

The study concerns with derivational suffixes in the novel “The Legend of Sleepy Hollow” by Washington Irving. Descriptive qualitative method were used to identify the types and process of derivational suffixes found in the data source. This study found 213 data, consist of 23 data (11%) derivational suffixes Noun to Adjective, which were: -ish, -ous, -ful. 51 data (24%) derivational suffixes Verb to Noun, which were: -ance, -er, -ion. 16 data (8%) derivational suffixes Adjective to Noun, which was: -ness. 20 data (9%) derivational suffixes Verb to Adjective, which was: -able. 101 data (47%) derivational suffixes Adjective to Adverb, which was: -ly. The last one was 2 data (1%) derivational suffixes Noun to Verb, which was: -ish. This study concluded that the most accurrence data that was found in this analysis was derivational suffixes Adjective to Adverb.
Types and Functions of Code Switching Found in TS Media Youtube Podcast with Naura Ayu Priskawati, Putu; Sulatra, I Komang
ELYSIAN JOURNAL : English Literature, Linguistics and Translation Studies Vol. 4 No. 1 (2024): Elysian Journal: English Literature, Linguistics, and Translation Studies
Publisher : Prodi Sastra Inggris Fakultas Bahasa Asing Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/elysian.v4i1.5091

Abstract

Code switching is a common phenomenon in language use. When people have the ability to speak more than one language, they will combine the language and often switch the language. This study aims to find out the types of code switching found in Naura Ayu utterances in TS Media Podcasts and analyze the code switching functions found in Naura Ayu utterances in TS Media Podcasts. The data were taken from TS Media YouTube Podcast with Naura Ayu. Naura Ayu is one of famous singers in Indonesia and in her podcast she usually switches the code. This study used only one video among two videos. The data were collected from one video. The title of the video is TS Media Podcast with Naura Ayu Part 1 with the duration 28.34 minutes. The method used in analysing the data was qualitative method by applying several techniques, such as; watching, listening, finding the utterances with code switching, and taking notes. All of code switching types proposed by Poplack (1980) found in this study, those are inter-sentential switching, intra-sentential switching and tag switching.This study also found four functions of code switching among six functions proposed by Appel and Muysken (1987).Those functions are referential function, metalinguistic function, expressive function and directive function. The type of code switching that was dominant found in Naura Ayu utterances was intra-sentential switching, besides the dominant function of code switching found was referential function. Keywords: code switching, types, function, and podcast Alih kode merupakan fenomena umum dalam penggunaan bahasa. Ketika orang memiliki kemampuan untuk berbicara lebih dari satu bahasa, mereka akan menggabungkan bahasa dan sering beralih bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis alih kode yang terdapat pada tuturan Naura Ayu dalam Podcast TS Media dan menganalisis fungsi alih kode yang terdapat pada tuturan Naura Ayu dalam Podcast TS Media. Data diambil dari TS Media YouTube Podcast bersama Naura Ayu. Naura Ayu adalah salah satu penyanyi terkenal di Indonesia dan dalam podcastnya dia biasanya mengganti kode. Penelitian ini hanya menggunakan satu video di antara dua video. Data dikumpulkan dari satu video. Judul videonya adalah TS Media Podcast dengan Naura Ayu Part 1 berdurasi 28.34 menit. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode kualitatif dengan menerapkan beberapa teknik, seperti; mengamati, mendengarkan, menemukan ujaran dengan alih kode, dan mencatat. Semua jenis alih kode yang dikemukakan oleh Poplack (1980) ditemukan dalam penelitian ini, yaitu alih inter-sentential, alih intra-sentential, dan alih tag. Penelitian ini juga menemukan empat fungsi alih kode di antara enam fungsi yang dikemukakan oleh Appel dan Muysken (1987). Fungsi-fungsi tersebut adalah fungsi referensial, fungsi metalinguistik, fungsi ekspresif, dan fungsi direktif. Jenis alih kode yang dominan ditemukan pada tuturan Naura Ayu adalah alih kode intra-sentential, selain itu fungsi alih kode yang dominan ditemukan adalah fungsi referensial. Kata kunci: alih kode, tipe, fungsi, dan podcast
Acculturations in Intercultural Marriage Families: The Story from Denpasar City Jayantini, I Gusti Agung Sri Rwa; Sulatra, I Komang; Andriyani, Anak Agung Ayu DIan; Sharita, Jasmine
Humanus Vol 21, No 1 (2022)
Publisher : Pusat Kajian Humaniora FBS Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1061.519 KB) | DOI: 10.24036/humanus.v21i1.113205

Abstract

Acculturation in families with parents having different cultures is a fascinating phenomenon. It is a worth investigating issue to be seen from type of intercultural marriage the family chooses and how children adapt to their parents’ different backgrounds.  This study aims at analyzing types of intercultural marriage taking place in Denpasar, the capital city of Bali province, Indonesia and investigating how the children from these families face the acculturation process. Twenty children in Denpasar city, Bali experiencing intercultural marriage were involved in the research. They were observed and interviewed to identify how acculturation takes place in their family. The study reveals that in the sense of acculturation as a process of adjustment and adaptation, it occurs in four types of intercultural marriage, namely (1) submission/immersion (being submitted to one), (2) obliteration (adopting new language and culture), (3) compromise (maintenance with limitations), and (4) consensus (full maintenance). Each type of intercultural marriage is supportively adopted in the families that give the opportunity for the children to live harmoniously despite the different backgrounds and cultures their parents have.
Language Style Analysis on the Character "Sophie" in the School for Good and Evil Movie Aryani Dewi, Ni Kadek; Sulatra, I Komang
Ethical Lingua: Journal of Language Teaching and Literature Vol. 11 No. 2 (2024): Volume 11 No 2 October 2024
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/25409190.774

Abstract

This research aims to identify the language style and examine the social factors that influence the use of language style by the character “Sophie” in The School for Good and Evil movie. This is qualitative research since the data are in the form of utterances spoken by Sophie. The data of this study were collected by observation method thorough. Data was collected by watching the movie and classifying the utterances according to the type of language style. The collected data were analysed by employing the theory by Joss (1967) regarding the type of language style and the theory from Holmes (2013) to examine the factors. This study shows that Sophie uses four types of language styles in the movie: casual style, formal style, consultative style, and intimate style. The casual style was the most predominant data (31%) because Sophie dominantly talked to her friends casually. Moreover, this study examines Sophie's choice of language style in the movie The School for Good and Evil is affected by four factors: the participants, setting, topic, and function.
Co-Authors Anak Agung Ayu Dian Andriyani Anak Agung, Kirana Andani, Ni Made Adi Ardiningsih, Ni Luh Putu Ardiningsih, Ni Luh Putu Ari Putra, I Kadek Surya Ariasih, Ni Putu Liana Arinanda Kusuma, Anak Agung Ngurah Ariyaningsih, Ni Nyoman Deni Arwati, Ni Kadek Dewi Aryani Dewi, Ni Kadek Ayu Sri Pratiwi, Ni Komang Ayuning, Brenda Bara Yamalita Desak Putu Eka Pratiwi Desak Putu Eka Pratiwi, Desak Putu Desak Putu Eka, Pratiwi Dewi, Ni Komang Shintia Pradnyana Dewi, Ni Made Endri Santika Dian Nugraha, I Gusti Komang Donatus Darso Dwi Putra, I Made Kembang Firdayanti , I Gusti Ayu Risna Frederico, Mario Lory Gede Irwandika . Hajimia, Hafizah Harman, Stefanus Hostiani, Kadek Lilis I Dewa Ayu Devi Maharani Santika I Gede Agus Dewangga I Gede Suardana I Gst Agung Sri Rwa, Jayantini I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini I Gusti Ayu Vina Widiadnya Putri I Komang Krisna Surya Patanjali I Putu Ariana I Wayan Adi Nugraha Nugraha I Wayan Juniarta Juniarta I Wayan Juniartha I Wayan, Juniartha Ida Ayu Mela Tustiawati Ida Ayu Putri Gita Ardiantari Ida Bagus Gde Nova, Winarta Jendra, I Made Indrawan Jendra, I Made Iwan Indrawan Jendra, Made Iwan Indarwan Kadek Rahayu Puspadewi Komang Dian Puspita Candra Komang Dian Puspita, Candra Komang Tobi Arindra, Agosta Langus , Natalia Maharani, Putu Devi Mahardika, Kadek Wisnu Mantika, Pande Dwi Vala Marantika, I Made Yogi Mariyanto, I Komang Meilandari, Ni Made Vindy Mulyantini, Ni Putu Eny Muttaqien, Siti Rohmawati Imam Napa, Irenius Ni Kadek Indah Setya, Dewi Ni Kadek, Nefiari Ni Komang Arie Suwastini Ni Made Sri Wahyuni Ni Made Verayanti Utami Ni Nyoman Deni Ariyaningsih NI WAYAN SUASTINI Ni Wayan, Eminda Sari Nugraha Putra, I G B Wahyu Nugraha, Gusti Bagus Wahyu Ovalili, Desak Made Sayang Permata, Made Goutamayasa Pradnyadita, Ni Putu Krisna Putri Priskawati, Putu Puspita, Komang Dian Putra, Gede Rendy Adnyana Putra, I G B Wahyu Nugraha Putra, I G. B. Wahyu Nugraha Putra, I GB Wahyu Nugraha Putra, IGB Wahyu Nugraha Putu Chrisma Dewi Putu Desi Anggerina Hikmaharyanti Putu Nur Ayomi Rahmawati, Ni Kadek Liana Ryasmi, Ketut Gita Sarang, Patrisius Sari, Ni Putu Milla Supita Sari, Ni Wayan Eka Mustika Satyartini, Ni Putu Diah Scholastika, I Made Perdana Setyawati, Ni Kadek Mita Sharita, Jasmine Skolastika, I Made Perdana Sri Rwa Jayantini, I Gusti Agung Sudiarta, I Komang Ngurah Syahputra, Denny System, Administrator Uni, Ni Kadek Utami, Ni Putu Verayanti Utami, Ni Wayan Lilik Nila Wayan Nurita Winarta, Ida Bagus Nova Wira Dharma, Putu Ary Wiraputri, Ni Made Dwi Yanti