Claim Missing Document
Check
Articles

Manajemen Program Kegiatan Ekstrakurikuler Bahasa Inggris di SMK Bisnis dan Teknologi Iwan Budiarso; Tjipto Djuhartono; Saidatun Nafisah
Jurnal Dirosah Islamiyah Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Dirosah Islamiyah 
Publisher : Pascasarjana IAI Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/jdi.v7i2.7016

Abstract

Extracurricular activities are as additional activities for students outside the classroom and outside of study hours. The purpose of extracurricular activities is to develop independent interests, talents, and personalities for students. The form of extracurricular activity program that can be applied in schools is English extracurriculars. This extracurricular explores and develops the potential of English language skills. There are at least 5 extracurricular benefits of English for students, namely, improved English skills, increased self-confidence, practicing public speaking skills, learning English with fun methods, and better future job opportunities. The implementation of an optimal English extracurricular activity program is a very essential provision for students in facing the world of work in the future, especially for vocational high school (SMK) students whose graduates are ready to work. The English extracurricular activity program needs to be designed to deepen and hone students' four English skills, namely listening, speaking, reading, and writing. However, in its implementation, the English extracurricular activity program is faced with various problems or challenges that require special and serious handling in the management process. The purpose of the study is to identify and analyze English extracurricular management in SMK Business and Technology, how schools make policies in planning, implementing, controlling, evaluating, and recognizing driving and inhibiting factors. The research method uses qualitative descriptive by determining informants consisting of school principals, teachers or extracurricular instructors by conducting observations, interviews, and documentation studies. The results and discussions, SMK Business and Technology has carried out planning, implementation, control, evaluation well and has known the driving and inhibiting factors. However, there are still some notes and suggestions.
Aligning pedagogy with attitudes : Exploring the impact of teaching methods on population and environmental literacy in social science education Nurdin; Suseno, Imam; Djuhartono, Tjipto; Noviyanti, Rani; Rahmatulloh; Jalane, Mildrett De Fatima
Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Directorate of Research and Community ServiceUniversitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jk.v9i1.79280

Abstract

This study examines the impact of aligning teaching methods with student attitudes on population and environmental literacy within the context of social science education. Employing a quasi-experimental design with a 2×2 factorial framework, the study involved 80 twelfth-grade students categorized by attitude levels (high and low). Two instructional strategies, problem-solving, and conventional methods were applied to teach population and environmental issues, such as the causes of flooding in Bekasi, Indonesia due to unmanaged waste and governmental initiatives like clean river projects The findings reveal that: (1) the conventional method generally yields better outcomes than the problem-solving method in improving literacy; (2) students with high attitudes benefit more from conventional teaching; (3) students with low attitudes perform better with the problem-solving approach; and (4) a significant interaction exists between teaching method and student attitude in influencing literacy outcomes. These results emphasise the importance of pedagogical differentiation based on learner profiles. Tailoring instructional approaches to student attitudes can enhance conceptual understanding and engagement in addressing population and environmental challenges through social science education.
Project Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar di SMA Harapan Ibu Djuhartono, Tjipto; Ariwibowo, Prasetio; Haryanto, Haryanto
Jurnal PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 8, No 2 (2025): Jurnal PKM: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v8i2.27511

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan adalah memberikan sosialisasi peningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI-KI melalui model pembelajaran project based learning pada para guru Pengampu Mata Pelajaran dan Guru Wali Murid Kelas XI dan XII di SMA Harapan Ibu (Islamic High School) Kebayoran Lama, Jakarta Selatan memberikan pelatihan peningkatkan hasil belajar siswa kelas XI-XII sebagai mitra dari kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini. Agenda PKM terdiri dari pembukaan Abdimas. Selanjutnya, simulasi pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek. Model ini akan dibahas tentang pengertian, karakteristik, langkah-langkah, keuntungan, dan kekurangan model pembelajaran berbasis proyek. Terakhir, akan ada evaluasi dan ramah tamah dengan mitra. Hasil dari PKM ini adalah sebagai berikut: (1) PKM dari berbagai sisi telah memperlihatkan bahwa kegiatan PjBL dengan segala keunggulannya membangun masyarakat yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing; (2) PKM telah memperlihatkan bahwa kegiatan PjBL mencerminkan ciri-ciri PjBL. (3) PKM dapat meningkatkan kemampuan berpikir, terutama kemampuan berpikir kritis dan kreatif, yang penting untuk mengembangkan inovasi yang meningkatkan daya saing bangsa. (4) PKM sebagai metode pembelajaran tidak cuma memenuhi tujuan langsung untuk memperoleh keterampilan seperti menyusun proposal dan pelaporan serta dapat membangun soft skills, seperti sikap saling peduli dan menghargai, kerja sama tim, dan daya tarik. Rekomendasi kegiatan ini diharapkan pendidik dapat segera menerapkan kebutuhan belajar dan menyelenggarakan program pendampingan guru di setiap mata pelajaran yang diampu masing-masing.
Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Bistek Art Show di SMK Bistek Bekasi Iwan Budiarso; Tjipto Djuhartono; Saidatun Nafisah
Manajemen Pendidikan Volume 20, No 2, Tahun 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jmp.v20i2.12263

Abstract

Kegiatan ekstrakulikuler di SMK Bistek Bekasi bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa. Kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksud berupa kegiatan ekstrakurikuler yang dikemas dalam Bistek Art Show. Kegiatan ini penggabungan tiga bidang seni, yaitu seni tari, seni musik, dan seni rupa. Dengan harapan, siswa dapat mengembangkan dirinya menjadi kreaktif. Kenyataan tentang kreaktivitas siswa di Indonesia, menurut penelitian Global Creativity Indonesia (GCI) menunjukan Indonesia berada di posisi ke-67 dari 139 negera. Indonesia di bawah Singapura (7) dan Malasyia (24). Ini merupakan cambuk keras bagi Pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolah perlu dipastikan berjalan baik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui persepsi siswa terhadap kegiatan Bistek Art Show yang telah dilaksanakan. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan skala likert satu sampai lima, yaitu Sangat Setuju, Setuju, Ragu, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju. Persepsi siswa diukur dari indikator minat, pembinaan, sarana dan prasarana, pelaksanaan, serta kepuasan. Sampel penelitian berasal dari siswa kelas X dan XI dan pengumpulan data dengan menyebar angket melalui google form. Hasil penelitian menunjukan (1) Persepsi siswa terhadap minat untuk mengikuti kegiatan sangat kuat, 82,11%-86,58%; (2) Persepsi siswa terhadap pembinaan dalam kategori kuat dan sangat kuat, 79,63%-82,73%; (3) Persepsi siswa terhadap sarana dan prasarana menunjukan kuat dan sangat kuat sebesar 78,88%-83,48%; (4) Persepsi siswa terhadap pelaksanaan menunjukan skor kuat sebesar 79,50%-80,50%; dan (5) Persepsi kepuasan siswa terhadap kegiatan Bistek Art Show menunjukan sangat kuat dengan skor sebesar 83,85%. Dari uraian skor tersebut, disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap kegiatan Bistek Art Show kuat dan sangat kuat.