Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Pengaruh Yoga Prenatal Terhadap Outcome Persalinan Evrianasari, Nita; Yantina, Yuli
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v11i2.1632

Abstract

Psychological problems experienced by women in childbirth difficulties are anxiety (52%) and doubt about their ability to cope with pain (43%). A study found 66,6% of prenatal yoga can improve the physical and psychological readiness of maternity mothers. Prenatal Yoga is a type of body, mind, and mental exercise that is one of the goals of training hip and surrounding muscles, to become stronger and elastic. The purpose of this study is to determine the influence of Prenatal Yoga on the outcome of childbirth which includes: Labor pain at a time of 1, long as 2, and Rupture Perinium on labor in BPM Yuli Artika SST Pesawaran. The type in this study is quantitative with the design of the experimental Quasi (pseudo experiment) research with the draft posttest only non-equivalent Control Group Design. The sample is a pregnant trimester III who meets the criteria of 60 respondents. Results showed that there is a prenatal yoga influence on pain during childbirth at the BPS Yuli Artika SST The participants were shown with the p-value 0,000 (<0,05), there is a prenatal yoga influence to a long time II childbirth at BPS Yuli Artika SST Pesawaran with p-value 0,000 (<0,05) and there is a prenatal yoga influence against the perineum tendon rupture at the BPS Yuli Artika SST Pesawaran with p-value 0,000 (<0,05). Given the many benefits of yoga for maternity mothers then prenatal yoga can be used as one of routine obstetrics that is given to pregnant during antenatal care, especially for BPS Yuli Artika Pesawaran.
Effect Of Yogurth Adduction In Blood Pressure Degression On Pregnant Woman With Hypertension Nita Evrianasari; Ike Ate Yuviska; Suprihatini Suprihatini
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jkkt.v4i2.121

Abstract

The immediate factor causing high maternal mortality rate was bleeding (30,3%), especially post partum bleeding. In addition, hypertension (27.1%), infection (7.3%), and long handled parturition (1.7%) and based on pre-survey data on 27-4-2018 at public health working regency of Pesawaran occurring 2 people death due to eclampsia. This study aims to determine the effect of giving yogurt to pregnant women with hypertension in the Area of Health Service District Pesawaran Year 2018. This type of research is quantitative by using the experimental approach (pre experiment) with pretest-posttest approach with control group. The population in this study were all pregnant women with hypertension. Data in this research taken by simple purposive sample with primary data and data analysis using pretest dependent.. The results of this study showed that there was an effect of yogurt on blood pressure reduction, which mean score of sitole blood pressure before yogurt adduction was significantly higher than after yogurt adduction (p value 0,000 <0.005) and the effect of yogurt on blood pressure diastole, where scores on average diastolic blood pressure measurements before yogurt adduction were significantly higher than after adduction of yogurt. There was a significant difference in mean systole and diastole blood pressure in mothers given yogurt than not given yogurt. Hopefully, from this research should be advised so that could prevent the occurrence of pre eclampsia for pregnant women.
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di BPS Sulasmi SST Rajabasa Bandar Lampung Nita Evrianasari
Jurnal Kesehatan Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.17 KB) | DOI: 10.26630/jk.v7i1.125

Abstract

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 284/MENKES/SK/III/2004 tentang Buku KIA, menyatakan Buku KIA merupakan alat untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi dan penyuluhan dengan informasi yang penting bagi ibu dan keluarga dan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya dan paket (standar) pelayanan KIA, gizi, imunisasi dan tumbuh kembang balita. Tujuan penelitian ini adalah diketahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang buku kesehatan ibu dan anak (KIA) di BPS Sulasmi SST Rajabasa Bandar Lampung Tahun 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di BPS Sulasmi SST Rajabasa Bandar Lampung pada bulan Agustus s.d. Oktober 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil di BPS Sulasmi SST Rajabasa Bandar Lampung sebanyak 30 dengan jumlah sampel 30 ibu hamil. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan total populasi. Instrumen yang didunakan adalah kuesioner. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal. Hasil perhitungan berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil gambaran pengetahuan ibu hamil tentang buku kesehatan ibu dan anak (KIA) di BPS Sulasmi SST Rajabasa Bandar Lampung. Pada kategori baik 5 orang (16,7%), kategori cukup 18 orang (60,7%), kategori kurang orang 7 (23,3%). Hal ini dipengaruhi karena umur dan informasi/media massa. Diharapkan juga petugas kesehatan untuk selalu mengisi data kesehatan ibu dan anak dengan lengkap dan jelas supaya ibu mengetahui kesehatannya melalui catatan-catatan kesehatan yang ada dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Penyuluhan Kesehatan Mengenai Teknik Menyusui Di Desa Liman Benawi Lampung Tengah Vida Wira Utami; Nita Evrianasari; Vina Lutfiana
Jurnal Perak Malahayati Vol 4, No 1 (2022): Vol.4 No 1,Mei 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (892.255 KB) | DOI: 10.33024/jpm.v4i1.6256

Abstract

Pendahuluan Pentingnya pengetahuan ibu mengenai teknik menyusui yang benar mempengaruhi keberhasilan dalam memberikan ASI. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan ibu dalam menyusui ibu yaitu faktor psikologis, faktor fisik, pekerjaan, pengatahuan dan partisipasi suami/keluarga. Manfaat dari teknik menyusui yang benar yaitu putting susu tidak lecet, perlekatan menyusu pada bayi kuat, bayi menjadi tenang dan tidak terjadi gumoh. Menyusui dengan teknik yang tidak benar selain juga menyebabkan putting susu lecet dapat juga menyebabkan asi tidak keluar secara optimal sehingga produksi asi menurun dan bayi tidak mau menyusu kembali, Menurut berbagai penelitian pemberian ASI ekskulsif minimal 6 bulan. . Oleh karena itu sangat diperlukannya kesadaran akan pentingnya teknik menyusui.Tujuan untuk memberikan informasi mengenai teknik menyusui yang benar agar bayi mendapatkan asupan yang bergizi dan meningkatkan kedekatan ibu anak.Metode Kegiatan penyuluhan berupa presentasi dan praktik mengenai teknik menyusui yang benar. Hasil dari kegiatan ini peserta dapat mengaplikasikan materi presentasi melalui praktik yang dilakukan dengan baik dan benar.Kesimpulan Membuktikan bahwa penyuluhan telah berhasil dilakukan. Kata Kunci : Teknik menyusui, penyuluhan, kesehatan. ABSTRACT Introoduction The importance of mother's knowledge about the correct breastfeeding technique affects the success of breastfeeding. The factors that influence the success of mothers in breastfeeding mothers are psychological factors, physical factors, work, knowledge and participation of husband/family. The benefits of the correct breastfeeding technique are that the nipple does not blister, the attachment of breastfeeding to the baby is strong, the baby becomes calm and does not spit up. Breastfeeding with incorrect techniques, besides causing sore nipples, can also cause breast milk to not come out optimally so that milk production decreases and the baby does not want to breastfeed again, according to various studies of exclusive breastfeeding for at least 6 months. Therefore, it is very necessary to be aware of the importance of breastfeeding techniques. The Purpose  to provide information on correct breastfeeding techniques so that babies get nutritious intake and increase the closeness of mothers to children. Methods Through counseling in the form of presentations and practices regarding correct breastfeeding techniques. Result of this activity, participants were able to apply the presentation material through good and correct practice. Conclusion Proving that the counseling has been carried out successfully. Keywords : Breastfeeding techniques, counseling, health
KEBUJUK ASIKK (KELOMPOK IBU KEKEUH ASI EKSKLUSIF) Neneng Siti Lathifah; Susilawati Susilawati; Nita Evrianasari
Jurnal Perak Malahayati Vol 2, No 2 (2020): Vol 2, No 2 , November 2020
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.291 KB) | DOI: 10.33024/jpm.v2i2.3413

Abstract

ABSTRAKAsuhan komprehensif terintegrasi adalah asuhan yang diberikan oleh bidan dari mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan penggunaan KB yang bertujuan untuk memberikan pelayanan berkualitas untuk mencegah terjadinya kematian ibu dan anak. jumlah seluruh bayi usia 0-6 bulan di desa Sukaraja yaitu sebanyak 78 bayi yang dikelompokkan berdasarkan pemberian ASI diperoleh hasil bahwa bayi yang diberikan ASI Ekslusif sebanyak 42 bayi dengan persentase 53,8% dan masih banyak bayi usia 0-6 bulan yang tidak diberikan ASI Ekslusif yaitu sebanyak 36 bayi dengan persentase 46,2%. Tujuan memberikan pengetahuan tentang pentingnya ASI Eksklusif dan membentuk Kader Kebujuk ASIKK. Metode dengan memberikan Edukasi & Sosialisasi oleh Kader Kebujuk ASIKK pada ibu hamil dan menyusui untuk memperjuangkan pemberian ASI Eksklusif. Kader membantu mengajarkan pijat laktasi kepada ibu.Hasil Kader menjelaskan kepada ibu menyusui dan ibu hamil tentang ASI Eksklusif, tekhnik menyusui dan  pijat laktasi.Kesimpulan terbentuknya kader Kebujuk ASIKK dan Kader Kebujuk ASIKK sudah mampu melakukan penyuluhan mandiri kepada ibu menyusui dan ibu hamil tentang ASI Eksklusif, tekhnik menyusui dan praktik pijat laktasi.Kata Kunci ASI Eksklusif,Ibu Menyusui,Kader ABSTRACTIntegrated comprehensive care is care provided by midwives from pregnancy, childbirth, newborns, childbirth, and use of family planning with the aim of providing quality services to prevent maternal and child deaths. The total number of babies aged 0-6 months in Sukaraja village is 78 babies grouped based on breastfeeding, the result is that 42 babies are given exclusive breastfeeding with a percentage of 53.8% and there are still many babies aged 0-6 months who are not breastfed Exclusive, namely as many as 36 babies with a percentage of 46.2%. The aim is to provide knowledge about the importance of exclusive breastfeeding and to form the Kebujuk ASIKK Persuasion Cadre. The method is by providing education & socialization by Kebujuk ASIKK cadre to pregnant and breastfeeding mothers to fight for exclusive breastfeeding. Kader helps teach lactation massage to mothers. Results Kader explains to breastfeeding mothers and pregnant women about exclusive breastfeeding, breastfeeding techniques and lactation massage breastfeeding techniques and lactation massage practices. Keywords: exclusive breastfeeding, breastfeeding mothers, cadres
Hubungan Pengetahuan dengan Keterampilan Kader dalam Menimbang Bayi dan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Natar Lampung Selatan Astriana Astriana; Nita Evrianasari
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 5, No 4 (2019): volume 5 Nomor 4 Oktober 2019
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v5i4.2059

Abstract

Latar Belakang : Gizi pada  bayi dan balita merupakan indikator pembangunan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama pembangunan  kesehatan yang menentukan suatu bangsa. Saat ini indonesia dihadapkan tidak hanya pada masalah gizi kurang akan tetapi dihadapkan  pada permasalahan gizi ganda (double burden) yaitu gizi lebih dan kurang. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menangani masalah gizi diindonesia, salah satunya adalah dengan membuat suatu wadah pelayanan kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat yaitu pos pelayanan terpadu (posyandu). Dalam observasi langsung pada kegiatan penimbangan bayi dan balita di posyandu kader tidak melakukan sesuai langkah penimbangan yang telah ditetapkan sehingga hasil penimbangan tidak valid. hal ini akan mengakibatkan  gambaran status gizi yang dihasilkan menjadi kurang tepat, selain itu kader juga tidak menggambarkan grafik pada buku KMS dan tidak melakukan penyuluhan.Tujuan : Mengetahui hubungan pengetahuan dengan keterampilan  kader dalam menimbang bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Natar Lampung Selatan.Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di posyandu wilayah kerja Pukesmas Natar Lampung Selatan. Jumlah sampel penelitian sebanyak 132 responden menggunakan teksnik sampling simple random sampling.Analisa data menggunakan chi-SquareHasil: Uji statistic menggunakan chi-square  diperoleh  p-value  0,000 < α 0,05, yang berarti bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau berarti ada hubungan pengetahuan dengan keterampilan kader dalam menimbang bayi dan balita di wilayah kerja puskesmas natar lampung selatan. Dengan nilai  Odds Ratio sebesar 416,667.                Kesimpulan : Ada hubungan pengetahuan dengan keterampilan kader dalam menimbang bayi dan balita di posyandu wilayah kerja puskesmas Natar Lampung Selatan.Kata kunci: Pengetahuan kader, keterampilan, menimbang
Pengaruh pemberian pepaya pada penyerapan tablet Fe terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester II Ratna Dewi Putri; Cherly Desvia Nunyai; Nita Evrianasari; Suharman Suharman
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i2.1832

Abstract

Papaya (Carica papaya) consumption on iron absorption in the second trimester pregnant womenBackground: Anemia is one of the most common indirect causes of bleeding in maternity. The prevalence of anemia in pregnancy in Lampung Province is 69.8%. Papaya fruit contains high vitamin C which serves to accelerate the absorption of Fe tablets.Purpose: To determine papaya (carica papaya) consumption on iron absorption in the second trimester pregnant women at BPS Jati Agung District, South Lampung Regency in 2019.Method: The research method uses quantitative methods, the research design is pre-experimental with a one group pretest posttest approach. The population in this study were all 52 pregnant women with TM II. The sample in this study were all pregnant women in the second trimester as many as 30 participant. The sampling technique used was purposive sampling.Results : Univariate data analysis to determine the average hemoglobin level in pregnant women before and after being given papaya fruit, bivariate analysis using the T-test dependent. The average hemoglobin level in pregnant women before being given Papaya to pregnant women was 9.793 g/dl, and the average after being given treatment was 11.213 g/dl. The results of the analysis using the T-test dependent obtained a p-value of 0.000 which means that there is an effect of giving papaya on the absorption of Fe tablets on hemoglobin levels in second-trimester pregnant women.Conclusion : The average hemoglobin level was 9.793 gr/dl, which was below the average 14 participants and above the average 16 participants, and the average hemoglobin level in anemic pregnant women after giving which was 11.213 g/dl, which was below the average of 19 participants and above the average of 11, the t-test was obtained (p-value 0.000 <a 0.05).Suggestion: To public health center management to promote consume papaya fruit as a non-pharmacological way of increasing hemoglobin levels in pregnant women.Keywords: Papaya (Carica papaya); Iron absorption; Second trimester; Pregnant womenPendahuluan :Anemia merupakan salah satu penyebab tidak langsung terjadinya perdarahan terbanyak pada ibu bersalin. Prevalensi anemia pada kehamilan di Provinsi Lampung adalah sebesar 69,8%. Buah pepaya mengandung tinggi vitamin C yang berfungsi untuk mempercepat penyerapan tablet Fe.Tujuan :Untuk mengetahui pengaruh pemberian pepaya pada penyerapan tablet Fe terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil Trimester II di BPS Kecamatan Jati Agung Kabupaten  Lampung  Selatan Tahun 2019.Metode : Menggunakan metode kuantitatif, rancangan penelitian adalah pra-eksperimen dengan pendekatan one group pretest posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM II sebanyak 52 ibu hamil.Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester II sebanyak 30 participans, teknik Pengambilan sample menggunakan purposive sampling.Hasil :Analisa data univariat untuk mengetahui rata-rata kadar hemoglobin pada ibu hamil sebelum dan setelah diberikan buah pepaya, analisa bivariat menggunakan uji T-test dependent. Rata-rata kadar hemoglobin pada ibu hamil sebelum diberikan pepaya pada sebesar 9,793 gr/dl, dan rata-rata setelah diberikan perlakuan sebesar 11,213 gr/dl. Hasil analisa menggunakan Uji-T-test dependent didapatkan p-value 0,000 yang berarti ada pengaruh pemberian pepaya pada penyerapan tablet Fe terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester II di BPS Eliana Putriani,Amd,Keb Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung SelatanSimpulan :Rata-rata kadar hemoglobin pada ibu hamil sebelum diberikan sebesar 9,793 gr/dl, dimana dibawah rata-rata sebanyak 14 participans dan diatas rata-rata sebanyak 16 participans, dan rata-rata kadar hemoglobin pada ibu hamil anemia setelah diberikan pepaya sebesar 11,213 gr/dl, dimana dibawah rata-rata sebanyak participans dan diatas rata-rata sebanyak 11 participans. Diketahui adanya pengaruh pemberian pepaya pada penyerapan tablet fe terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester II di BPS Eliana Putriani,A.Md,Keb Kec. Jati Agung Kab.Lampung  Selatan Tahun 2019, uji t didapat (p value 0,000 <a 0.05).Saran: Kepada pihak Puskesmas agar mempromosikan konsumsi buah pepaya sebagai cara nonfarmakologis untuk meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil.
Perubahan perilaku kader dalam upaya peningkatan pengetahuan dan sikap wanita usia Subur (WUS) tentang ASI-eksklusif di desa Talang Mulya Lampung Wahid Tri Wahyudi; Nita Evrianasari
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 4 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v14i4.3532

Abstract

Knowledge and attitude towards exclusive breastfeeding among women of childbearing age and empowerment by health worker cadresBackground:  Health worker cadres  are one of the frontline maternal and child health service providers, they are have an important role in empowering the community and providing convenience to the community in obtaining basic health services because they are the ones who best understand the conditions of the community's needs in the region. At Talang Mulya Village, they are have not had a significant influence on changes in public health behavior, especially in exclusive breastfeeding extension services they need more a adequate knowledge and skills.Purpose: Knowing changing in knowledge and attitude towards exclusive breastfeeding among women of childbearing age and empowerment by health worker cadresMethod: Quantitative research with the research design "Quasy Experimental Pre-Post Test” and using T-Test Paired. The population was the  health worker cadres and women of childbearing age  at Talang Mulya-Pesawaran. The sampling technique for  women of childbearing age used random sampling taken of 30 respondents, and health worker cadres as total sampling of 8 respondents.Results: There was changing in knowledge and attitude towards of health worker cadres (p. Value = 0,000) and increasing in  knowledge and attitude towards exclusive breastfeeding among women of childbearing age (p.value = 0,000) and attitude (p.value = 0,001) about exclusive breastfeeding after empowering by health worker cadres.Conclusion: Empowerment of village health worker cadres has an influence on increasing in knowledge among women of childbearing age  and attitude about exclusive breastfeeding.Keywords: Knowledge; Attitudes; Exclusive breastfeeding; Women of childbearing age; Empowerment; Health worker cadresPendahuluan: Kader Posyandu merupakan salah satu tenaga penyelenggara pelayanan kesehatan ibu dan anak di lini terdepan yang memiliki peranan penting dalam memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar dikarenakan merekalah yang paling memahami kondisi kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut. Pada kenyataannya kader posyandu khususnya di Desa Talang Mulya belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan perilaku Kesehatan masyarakat khususnya pada pelayanan penyuluhan ASI eksklusif dikarenakan banyaknya kader yang belum memiliki pengatahuan dan keterampilan yang memadai dalam menjalankan tugasnya.Tujuan: Diketahui peningkatan pengetahuan dan sikap WUS tentang ASI eksklusif melalui peningkatan pemberdayaan kader.Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian “Quasy Experimental Pre-Post Test” dan menggunakan T-Test Paired. Populasi penelitian adalah kader serta WUS di Desa Talang Mulya-Pesawaran. Tekhnik pengambilan sampling untuk wanita usia subur menggunakan quota sampling dengan quota 30 responden yang diambil secara ramdom sedangkan pengambilan sampling kader menggunakan total sampling yaitu berjumlah 8 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner.Hasil: Terdapat perubahan perilaku kader (P.Value=0,000) serta peningkatan pengetahuan (P.Value=0,000) dan sikap (P.Value=0,001) WUS tentang ASI-Eksklusif setelah dilakukan pemberdayaan terhadap kader.Simpulan: Pemberdayaan terhadap kader memberikan pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap WUS. 
PERANAN PANTI ASUHAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK MELALUI PENDIDIKAN NONFORMAL DI PANTI ASUHAN Nita Evrianasari
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 9, No 4 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.617 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v9i4.105

Abstract

Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan dimulai sejakkonsepsi sampai dewasa.Dari hasil prasurvey yang peneliti lakukan pada tanggal 25 Juni 2015 di Posyandu PugungRaharjo Kecamatan Sekampung Udik Lampung Timur, jumlah ibu yang mempunyai bayi 0-12 bulan sebanyak 116orang.Ibu yang datang ke posyandu sebagian besar mengatakan tidak tahu dan tidak mengerti tentang tumbuh kembanganaknya. Disamping itu didapatkan data ada 4 orang bayi yang mengalami gangguan tumbuh kembang. Di temukan jugakurangnya kesadaran ibu yang memiliki bayi di atas usia 9 bulan untuk rutin memeriksakan tumbuh kembang anaknya keposyandu. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi 0-12 bulandi Wilayah Kerja Puskesmas Pugung Raharjo Kecamatan Sekampung Udik Lampung Timur Tahun 2015.Desain penelitian dilakukan secara survei deskriptif dengan pendekatan cross-sectional.Populasi dalam penelitianini adalah semua ibu yang mempunyai bayi 0-12 bulan di Posyandu Desa Pugung Raharjo Kecamatan Sekampung UdikLampung Timur berjumlah 116 orang.Sampel di ambil dengan menggunakan systematic random sampling yang berjumlah36 orang.Pengumpulan data menggunakan kuesioner.Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan penyajianhasil menggunakan distribusi frekuensi.Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi 0-12 bulandalam kategori baik sebanyak 10 orang (27,8%), kategori cukup sebanyak 21 orang (58,3%), kategori kurang baik sebanyak5 orang (13,9%). Saran peneliti adalah diharapkan ibu agar lebih aktif dalam memeriksakan anaknya ke Posyandu setiapbulan.
Optimalisasi Asi Pada Ibu Nifas 0-3 Hari Dengan Kegiatan Sosialisasi Tekhnik Menyusui Yuliana Martinah; Dainty Maternity; Nita Evrianasari; Ratna Dewi Putri
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i2.3038

Abstract

America Academy of Pediatrics merekomendasikan pemberian ASI eksklusif kepada bayi selama minimal 6 bulan dan dapat dilanjutkan minimal sampai bayi berusia 12 bulan. ASI merupakan nutrisi terbaik yang secara khusus ditujukan bagi bayi baru lahir karena mengandung berbagai komponen antibodi, nutrisi yang lengkap dan mudah dicerna oleh bayi baru lahir dibandingkan dengan susu formula. Kementrian Kesehatan yaitu meningkatkan cakupan menjadi 80% pada tahun 2014. Sedangkan provinsi Lampung sebesar 43,1% masih di bawah target pencapaian provinsi tahun 2017. Sedangkan cakupan ASI Ekslusif mengalami penurunan menjadi 43,2%  Dinas kesehatan Provinsi Lampung, 2017.Tujuan setelah mendapatkan penyuluhan teknik menyusui, diharapkan peserta ibu nifas 0-3 hari di RSIA Santa Anna mampu menyusui dengan teknik yang baik dan benar. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan teknik menyusui dengan baik dan benar dengan mengunakan metode ceramah dan tanya jawab serta demonstrasi tekkhnik menyusui yang baik dan benar.  Hasilnya semua ibu menyusui sudah mampu melakukan redemonstrasi tekhnik menyusui yang baik dan benar. Kesimpulan Terdapat peningkatan pengetahuan dan kemampunan tentang teknik menyusui dengan baik dan benar. Kata Kunci : Teknik menyusui, ibu nifas, ASI Eksklusif ABSTRACT The America Academy of Pediatrics recommends exclusive breastfeeding for babies for a minimum of 6 months and can be continued at least until the baby is 12 months old. Breast milk is the best nutrition specifically intended for newborns because it contains various antibody components, complete nutrition and is easily digested by newborns compared to formula milk. The Ministry of Health, namely increasing the coverage to 80% in 2014. Meanwhile, the province of Lampung by 43.1% is still below the provincial achievement target in 2017. While the coverage of exclusive breastfeeding has decreased to 43.2%. With counseling on breastfeeding techniques, it is hoped that postpartum mothers from 0-3 days at RSIA Santa Anna are able to breastfeed with good and correct techniques. The activities carried out were in the form of counseling on breastfeeding techniques properly and correctly using lectures and question and answer methods as well as demonstrations of proper and correct breastfeeding techniques. The result is that all breastfeeding mothers have been able to do a proper and correct redemonstration of breastfeeding techniques. Conclusion There is an increase in knowledge and ability about proper and correct breastfeeding techniques Keywords: breastfeeding technique, postpartum mother, exclusive breastfeeding