Gunawan, M. Ricko
Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Malahayati

Published : 42 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Peningkatan pengetahuan kader dalam pencegahan demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kecamatan Kemiling Bandar Lampung Rahmatika, Ida; Gunawan, M. Ricko; Kusumaningsih, Dewi
JOURNAL of Public Health Concerns Vol. 5 No. 7 (2025): JOURNAL of Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v5i7.1396

Abstract

Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), caused by the Flavivirus and transmitted by Aedes aegypti and Aedes aegypti, has increased rapidly in tropical and subtropical regions, including Indonesia, which recorded 149,866 cases in 2024. Lampung recorded 9,096 cases, peaking in February, and Bandar Lampung City recorded 202 cases, with Kemiling District recording the highest number of cases with 27 cases. Environmental health workers play a crucial role in prevention through education, monitoring mosquito breeding sites, and 3M Plus interventions. However, the effectiveness of preventive measures still needs to be systematically evaluated. Purpose: To improve the knowledge of environmental health workers in optimizing dengue fever prevention measures. Method: This activity was conducted on July 2–4, 2025, in Kemiling District, Bandar Lampung, involving 20 health cadres who handle Dengue Fever as respondents. The health education activity used a lecture method and instructions in the form of informative leaflets on Dengue Fever prevention management, which included presentations, material presentations, and interactive discussions. Questionnaire scores, consisting of Pre-test and Post-test data, were analyzed using the Wilcoxon Signed Rank Test to determine changes in the cadres' level of knowledge after the education activity. Accumulated data were presented descriptively quantitatively. Results: The average age of respondents was 38.5 years with a standard deviation of 7.06 years, ranging from 29 to 57 years. The majority of respondents were between 36 and 45 years old, with 9 (45.0%) having a high school education, and 16 (80.0%). Meanwhile, based on the analysis, the data obtained on the respondents' knowledge level scores in the Pre-test obtained a Mean value of 20.5 in the range of 15-22, while in the Post-test, the Mean value was 24.5 in the range of 23-25, with a negative rank value = 0 and p-Value = 0.001. Conclusion: Education on Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) prevention management delivered through lectures, discussions, and leaflets significantly increased knowledge of environmental health and demonstrated the effectiveness of structured educational interventions tailored to the characteristics of respondents. Sugesstion: The educational program should be expanded and scheduled regularly with an integrated module that combines lectures, discussions, and interactive visual materials. The Health Office and community health centers (CHC) should increase leaflet distribution to all sub-districts prone to DHF, train local facilitators to support the sustainability of the intervention, and conduct tiered evaluations through Pre-tests and Post-tests to adapt the material to demographic needs and ensure continued knowledge improvement. Keywords: Cadres; Dengue hemorrhagic fever (DHF) prevention; Education Pendahuluan: Demam Berdarah Dengue (DBD), yang disebabkan oleh virus Flavivirus dan ditularkan oleh Aedes aegypti serta Aedes aegypti, telah meningkat pesat di wilayah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia yang mencatat 149,866 kasus pada 2024. Di Lampung tercatat 9,096 kasus dengan puncak insiden pada Februari dan di Kota Bandar Lampung 202 kasus, di mana Kecamatan Kemiling memegang rekor tertinggi dengan 27 kasus. Kader kesehatan lingkungan memegang peran krusial dalam pencegahan melalui edukasi, pemantauan sarang nyamuk, serta intervensi 3M Plus, namun efektivitas tatalaksana pencegahan masih perlu dievaluasi secara sistematis. Tujuan: Memberikan peningkatan pengetahuan kader kesehatan lingkungan dalam mengoptimalkan tatalaksana pencegahan Demam Berdarah Dengue. Metode: Kegiatan ini dilaksanakan pada 2–4 Juli 2025 di Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung, dengan melibatkan 20 kader kesehatan yang menangani Demam Berdarah Dengue menjadi responden. Kegiatan penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah dan petunjuk berupa leaflet informatif mengenai tatalaksana pencegahan Demam Berdarah Dengue yang meliputi kegiatan presentasi, pemaparan materi dan diskusi interaktif. Data skor kuesioner berupa data Pre-test dan Post-test dianalisis dengan Wilcoxon Signed Rank Test untuk melihat perubahan tingkat pengetahuan kader setelah kegiatan penyuluhan. Akumulasi data disampaikan secara deskriptif kuantitatif. Hasil: Menunjukkan usia rata-rata responden adalah 38.5 tahun dengan standar deviasi 7.06 tahun dalam rentang usia antara 29-57 tahun, mayoritas usia responden berada dalam rentang usia 36-45 tahun sebanyak 9 (45.0%) dan sebagian besar tingkat pendidikan responden adalah SMA sebanyak 16 orang (80.0%). Sedangkan berdasarkan analisa mendapatkan data skor tingkat pengetahuan responden pada pre-test mendapatkan nilai mean 20.5 dalam rentang nilai 15 – 22 sedangkan pada post-test mendapatkan nilai mean 24.5 dalam rentang nilai 23 – 25, dengan nilai negatif rank=0 dan p-Value=0.001. Simpulan: Edukasi tatalaksana pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disampaikan melalui ceramah, diskusi, dan media leaflet secara signifikan meningkatkan pengetahuan terhadap kesehatan lingkungan dan menunjukkan adanya efektivitas intervensi edukatif yang terstruktur dan sesuai karakteristik responden.  Saran: Program edukasi sebaiknya diperluas dan dijadwalkan secara berkala dengan modul terpadu yang memadukan metode ceramah, diskusi, dan materi visual interaktif. Dinas Kesehatan dan puskesmas perlu meningkatkan distribusi leaflet ke seluruh kecamatan rawan Demam Berdarah Dengue, melatih fasilitator lokal untuk mendukung keberlanjutan intervensi, serta melakukan evaluasi berjenjang melalui pre-test/ post-test untuk menyesuaikan materi dengan kebutuhan demografis dan memastikan peningkatan pengetahuan yang berkelanjutan.
Hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang prinsip 6 benar pemberian obat dengan penerapan Pemberian obat di rsud a. Dadi tjokrodipo Ibrahim, Idris; Gunawan, Muhammad Ricko; Kusumaningsih, Dewi
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues Vol. 2 No. 1 (2024): December Edition 2024
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/nmi.v2i1.220

Abstract

Background: A pre-survey conducted by researchers at A. Dadi Tjokrodipo Regional Hospital (RSUD A. Dadi Tjokrodipo) using questionnaires distributed to 10 nurses revealed that 10 nurses (33.33%) had good knowledge and 20 nurses (66.67%) still had poor knowledge regarding hospital service compliance with patient safety. When administering medication, nurses failed to verify patient identity and the routes of administration of solid medication. Purpose: To determine the relationship between nurses' knowledge of the 6 rights of medication administration and the implementation of medication administration at A. Dadi Tjokrodipo Regional Hospital. Method: This study was a quantitative, observational, and cross-sectional analytic study. The population was all 270 nurses at A. Dadi Tjokrodipo Regional Hospital, with a sample size of 177. The Chi-Square test was used for analysis. Results: Most nurses' knowledge level regarding the 6 (six) correct principles of drug administration at A. Dadi Tjokrodipo Regional Hospital was poor, namely 117 people (66.1%), with the implementation of drug administration at A. Dadi Tjokrodipo Regional Hospital being included in the poor category, namely 113 people (63.8%). And there was a relationship between the level of nurses' knowledge regarding the 6 (six) correct principles of drug administration and the implementation of drug administration at A. Dadi Regional Hospital with a p-value = 0.025 and OR = 5.250. Conclusion: There was a relationship between the level of nurses' knowledge regarding the 6 (six) correct principles of drug administration and the implementation of drug administration at A. Dadi Tjokrodipo Regional Hospital.   Keywords: Application Of Drug; Nurse Knowledge; Principle 6 (Six) Correct Administration Of Drugs.   Pendahuluan: Hasil pra survey yang dilakukan peneliti di RSUD A. Dadi Tjokrodipo melalui penyebaran kuesioner kepada 10 orang perawat, didapatkan data pengetahuan perawat baik sebanyak 10 perawat (33.33%) dan 20 perawat (66.67%) masih kurang baik dalam kepatuhan kepatuhan pelayanan rumah sakit yang memperhatikan keamanan pasien, pada saat melakukan pemberian obat, perawat belum memeriksa identitas pasien terlebih dahulu dan apa saja rute pemberian obat dalam bentuk padat. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang prinsip 6 benar pemberian obat dengan penerapan pemberian obat di RSUD A. Dadi Tjokrodipo. Metode: Penelitian ini adalah jenis peneltian kuantitatif dengan observasional analitik cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat di RSUD A. Dadi Tjokrodipo sebanyak 270 orang dengan jumlah sampel diambil sebanyak 177 orang. Analisis yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil: Sebagian besar tingkat pengetahuan perawat tentang prinsip 6 (enam) benar pemberian obat di RSUD A. Dadi Tjokrodipo kurang baik yaitu sebanyak 117 orang (66.1%) dengan penerapan pemberian obat di RSUD A. Dadi Tjokrodipo termasuk dalam kategori kurang baik yaitu sebanyak 113 orang (63.8%). Dan ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang prinsip 6 (enam) benar pemberian obat dengan penerapan pemberian obat di RSUD A. Dadi dengan p-value = 0.025 dan OR = 5.250. Simpulan: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang prinsip 6 (enam) benar pemberian obat dengan penerapan pemberian obat di RSUD A. Dadi Tjokrodipo.   Kata Kunci: Pengetahuan Perawat; Penerapan Pemberian Obat; Prinsip 6 (Enam) Benar Pemberian Obat.
Co-Authors A.N. Afandi Ach. Syahrudin Fakhri Andoko Andoko Andoko Andoko Andoko Andoko Andriansyah, Muhammad Rizal Andriyani, Veni Annisa Ramadhanti Aprilia Ismi Aripriharta - Aryanti Wardiyah Aryanti Wardiyah, Aryanti Dahlia Aprillia Dayu Jaysendira Dewi Kusuma Ningsih Dewi Kusumaningsih Dewi Kusumaningsih Dewi, Ruspa Dika Amelia Putri Dita Resi Andrianti Djamaludin, Djunizar Djamaludin, Djunizar Djunizar Djamaludin Djunizar Djamaludin Djunizar Djamaludin Dwi Urip Puji Rahayu Eka Mistakim Eka Novita Sari Elliya, Rahma Erna Oktalia Evi Marta Fakhri, Achmad Syahrudin Farich, Achmad Feri Febri Saputra Furqoni, Prima Dian Gustiani, Dwi Ibnu Hasyim Ibrahim, Idris Iit Imas Masitoh Irham Fadlika Ismi, Aprilia Isnainy, Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Iwal Iwal Keswara, Umi Romayati Kornelius Kamargo/Irawan Dwi Wahyono Kornelius Kamargo Langlang Gumilar M. Arifki Zainaro Mardani Mardani Marlena Marlena Mistakim, Eka Muhammad Agustianda Muhammad Rizal Andriansyah Nirwanto Nirwanto Nirwanto Nirwanto, Nirwanto Nugroho Cahyo Kusumantoro Nurlaini Nurlaini Nurliyani Nurliyani Nurul Nepiana Prima Dian Furqoni Rachmi Fitria Sari Rafika Anjarsari Rahma Eliya Rahmatika, Ida Raihan Saputra Rifaie, Mahda Rizka Faer Rike Saputra Rilyani Rilyani Rilyani Rilyani Rilyani, Rilyani Riska Wandini, Riska Rohani Rohani Romayati, Umi Rudi Winarno Setiawati Setiawati Sofa, Taufik Sosya Mona Seprianti Suhartini Suhartini Susmarini, Neta Taufik Sofa Teguh Pribadi Teguh Pribadi Teguh Pribadi Triyono Triyono Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso, Triyoso Umi Rohmawati Keswara Veni Andriyani Wahid Tri Wahyudi Winarno, Rudi Yulendasari, Rika Yulina Yulina