cover
Contact Name
Zulkarnain
Contact Email
dzul9787@gmail.com
Phone
+6287832631987
Journal Mail Official
selaparang.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan
ISSN : 26145251     EISSN : 2614526X     DOI : https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6393
SELAPARANG : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan merupakan jurnal yang mendiseminasikan setiap pemikiran dan ide gagasan atas hasil penelitian dan pemanfaatan teknologi untuk diimplementasikan kepada masyarakat mencakup ; (1). Bidang ilmu pengetahuan ; MIPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi), Terapan, Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Kesehatan, (2). Pelatihan dan peningkatan hasil pendidikan dan (3). Pengembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 98 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2025): March" : 98 Documents clear
Mengubah iklim akademik di perbatasan: studi pendampingan bagi pendidik di wilayah Entikong Rif'at, Mohamad; Sugiatno, Sugiatno; Yani, Ahmad; Suratman, Dede; Hartoyo, Agung; Hamdani, Hamdani; Fitriawan, Dona; Siregar, Nurfadilah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29061

Abstract

AbstrakKegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah perbatasan Entikong, yang menghadapi tantangan dalam layanan pembelajaran, beban mengajar, dan kepemimpinan akademik. Masalah utama yang diidentifikasi adalah rendahnya kualitas proses pembelajaran akibat keterbatasan sumber daya dan dukungan akademik. PKM ini dilakukan melalui kerja sama antara perguruan tinggi dan sekolah di Entikong, melibatkan 55 peserta, terdiri dari guru, dosen, dan mahasiswa di lingkup STKIP wilayah Entikong. Kegiatan berfokus pada tiga aspek utama: layanan pembelajaran, beban mengajar, dan kepemimpinan akademik. Metode yang digunakan meliputi pendampingan intensif, pelatihan guru, pengembangan materi ajar berbasis konteks lokal, dan pemanfaatan teknologi pembelajaran. Selain itu, dilakukan penguatan kapasitas kepala sekolah dalam kepemimpinan dan manajemen pendidikan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kualitas pembelajaran dengan meningkatnya kompetensi guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis teknologi. Beban kerja guru juga lebih terkelola, sehingga perhatian kepada siswa meningkat. Dari sisi kepemimpinan akademik, terdapat peningkatan partisipasi kepala sekolah dalam pengelolaan kegiatan pendidikan. Secara deskriptif kualitatif, para peserta menyatakan model pendampingan membantu memahami strategi pembelajaran yang lebih efektif. Secara kuantitatif, terdapat peningkatan partisipasi aktif guru selama proses pendampingan. Model pendampingan ini terbukti fleksibel dan dapat diterapkan dalam konteks pendidikan lainnya, sehingga dapat menjadi model alternatif dalam pengembangan pendidikan di wilayah perbatasan. Kata kunci: iklim akademik; pengabdian Masyarakat; model pendampingan AbstractThis Community Service Program (PKM) aims to improve the quality of education in the border area of Entikong, which faces challenges related to teaching services, teachers' workload, and academic leadership. The main problem identified is the suboptimal learning process caused by limited resources and academic support. The PKM is conducted through collaboration between higher education institutions and schools in Entikong, involving 55 respondents, including teachers, lecturers, and students from STKIP Entikong. The program focuses on three main aspects: teaching services, teachers' workload, and academic leadership. The methods employed include intensive mentoring, teacher training, the development of contextually relevant teaching materials, and the integration of technology into the learning process. Additionally, the program enhances the capacity of school principals in leadership and educational management. The results indicate an improvement in teaching quality, as evidenced by increased teacher competence in implementing technology-based learning. The teachers' workload has become more manageable, allowing them to give better attention to students. Regarding academic leadership, there is an increase in school principals' participation in managing educational activities. Qualitatively, participants reported that the adapted mentoring model has assisted them in understanding and applying more effective teaching strategies. Quantitatively, there was a 30% increase in active teacher participation during the mentoring process. This mentoring model has proven to be flexible and adaptable to various educational contexts, making it a promising alternative for educational development in border areas. Keywords: academic climate; community service; mentoring model
Peningkatan kapasitas keahlian santri tentang edukasi dan sistem mitigasi bahaya kebakaran berbasis internet of things pada komunitas santri multimedia Pesantren Madinah Al Hijrah, Kota Pandeglang Purnawan, Peby Wahyu; Fath, Nifty; Wahyuningtyas, Ayu
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29026

Abstract

AbstrakKomunitas santri multimedia pesantren Madinah Al Hijrah merupakan suatu pondok pesantren yang terletak di Desa Cimanuk, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Banten. Sejalan dengan salah satu misi dari pondok pesantren tersebut yakni membekali santri dengan berbagai macam keterampilan, maka telah diadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan program utama berupa peningkatan kapasistas keahlian santri tentang sistem keamanan pesantren dengan sistem mitigasi bahaya kebakaran berbasis IoT dan edukasi tentang manajemen bencana kebakaran. Sebuah bangunan seperti gedung sekolah, idealnya memiliki sistem keamanan sebagai mitigasi bahaya kebakaran. Salah satu teknologi telekomunikasi yang dapat menunjang sistem mitigasi bahaya kebakaran adalah Internet of Things (IoT). Sistem IoT terdiri dari beberapa sensor yang dapat mendeteksi adanya kebakaran, yakni sensor asap, sensor gas, sensor api, dan sensor suhu. Hasil pembacaan sensor diolah oleh mikrokontroler ESP 8266 untuk kemudian diolah dan diteruskan ke platform Whatsapp pengurus sekolah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah workshop dan praktik langsung oleh para santri. Setelah pemaparan oleh tim pengabdian kepada masyarakat, seluruh santri secara berkelompok berlatih untuk merancang sistem mitigasi bencana kebakaran sederhana yang dapat tersambung dengan Whatsapp. Kegiatan edukasi manajemen bencana dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan penguasaan skill santri terkait dengan kesadaran bahaya kebakaran serta mekanisme pencegahan dan penanganan kebakaran. Setelah kegiatan edukasi, diperoleh peningkatan pemahaman sebesar 90,9% pada jawaban terkait istilah segitiga api, peningkatan pemahaman mengenai cara penanganan jika terjadi kebakaran sebesar 30,3%, serta peningkatan pengetahuan mengenai APAR dan cara penggunaannya sebesar 93,1%. Kata kunci: IoT; mitigasi kebakaran; edukasi manajemen bencana; sensor Abstract Madinah Al Hijrah Multimedia Boarding School is located in Cimanuk Village, Cimanuk District, Pandeglang Regency, Banten. In line with one of the missions of the boarding school, namely equipping students with various kinds of skills, community service activities have been held with the main program in the form of increasing the skill capacity of students about the pesantren security system with an IoT-based fire hazard mitigation system and education about fire disaster management. A building, such as a school building, ideally has a security system to mitigate fire hazards. The IoT system consists of several sensors that can detect fires, namely smoke sensors, gas sensors, fire sensors, and temperature sensors. The results of the sensor readings are processed by the ESP 8266 microcontroller to then be processed and forwarded to the school administrator's Whatsapp platform. The method used in this activity is workshops and direct practice by the students. After the presentation by the community service team, all students in groups practiced to design a simple fire disaster mitigation system that could be connected to Whatsapp. The disaster management education activity aimed to improve the students' understanding and skills regarding fire hazard awareness as well as prevention and handling mechanisms. Following the educational activity, there was a 90.9% increase in understanding of the term "fire triangle," a 30.3% improvement in knowledge about handling fires, and a 93.1% increase in awareness of fire extinguishers (APAR) and their usage. Keywords: IoT; fire mitigation; disaster management education; sensors.
Peningkatan potensi diri mahasiswa melalui pelatihan bahasa dan manajemen stress di FKIP Universitas Tanjungpura Putri, Amallia; Rahmani, Eka Fajar; Miranda, Dian; Halida, Halida; Yanti, Elli; Afrimonika, Yoanna; Hidayati, Nur Fajrina; Jupitasari, Mellisa
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v%vi%i.29782

Abstract

Abstrak Pengembangan potensi diri mahasiswa tidak hanya terfokus pada pencapaian akademis, tetapi juga melibatkan aspek-aspek lain yang dapat mendukung kesuksesan mereka, seperti keterampilan pribadi, kesiapan karier, serta kemampuan dalam menghadapi tantangan emosional dan sosial. Sebagai calon pendidik, mahasiswa FKIP diharapkan memiliki keterampilan berbahasa yang baik, yang berperan penting dalam menyampaikan materi pembelajaran secara efektif, jelas, dan menarik bagi siswa di masa depan. Mahasiswa sering kali mengalami tekanan dari berbagai sumber, termasuk beban tugas akademik, persiapan ujian, dan permasalahan keuangan, yang berpotensi meningkatkan kecemasan. Selain itu, tekanan sosial, konflik interpersonal, dan adaptasi terhadap lingkungan sosial atau budaya yang baru juga menjadi sumber stress yang signifikan. Jika dibiarkan tanpa penanganan yang memadai, kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik mahasiswa. Untuk membantu mahasiswa dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, Unit Sahabat Mahasiswa (USM) FKIP Universitas Tanjungpura menyediakan layanan bimbingan gratis yang mencakup pengembangan diri, manajemen stres, dan keterampilan berbahasa. Salah satu kegiatan yang dilakukan USM adalah pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk workshop bertajuk “Peningkatan Potensi Diri Mahasiswa Melalui Pelatihan Bahasa dan Manajemen Stres.” Workshop ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dan manajemen stres mahasiswa, dengan menggunakan metode presentasi, ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Kegiatan ini melibatkan 60 mahasiswa yang merupakan perwakilan dari 20 program studi di FKIP Untan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu menghadapi tekanan dengan lebih baik serta mengembangkan potensi diri secara optimal. Kata kunci: potensi diri; pelatihan bahasa; manajemen stress Abstract Student development is not limited to academic achievements alone but also involves various aspects that can influence their future success, such as personal skills, career readiness, and the ability to cope with emotional and social challenges. As future educators, students of the Faculty of Teacher Training and Education (FKIP) are expected to have strong language skills, which play a crucial role in delivering educational content effectively, clearly, and engagingly to future students. Students often face pressures from multiple sources, including academic demands, exam preparation, and financial issues, all of which can increase anxiety. Additionally, social pressures, interpersonal conflicts, and the need to adapt to new social or cultural environments can significantly contribute to stress. If left unmanaged, these conditions may negatively impact students' mental and physical health. To assist students in addressing these challenges, the Student Support Unit (USM) of FKIP Universitas Tanjungpura provides free guidance services covering personal development, stress management, and language skills. One of USM’s main initiatives is a community engagement program in the form of a workshop titled "Enhancing Student Potential through Language Training and Stress Management." This workshop is designed to improve students’ language abilities and stress management skills using methods such as presentations, lectures, discussions, and Q&A sessions. Sixty students participated, representing 20 undergraduate study programs within FKIP. Through this activity, students are expected to better manage stress and develop their potential to the fullest. Keywords: personal potential; language training; stress management
Inovasi alat press dan cetak tahu pada UKM tahu Ngaran Handayani, Prima Astuti; Mahatmanti, Widhi; Asri, Sarwi; Maksiola, Masni; Madanii, Raihan; Falefi, Galih Muhammad; Sa'ari, Mohamad Fiqih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29966

Abstract

Abstrak UKM Tahu Ngaran berlokasi di Kelurahan Pakintelan Kecamatan Gunungpati Semarang dan memproduksi tahu secara mandiri mulai tahun 2002. Tahu Ngaran setiap proses produksi membutuhkan 10 kg kedelai dan menghasilkan 6 peniris tahu, dimana setiap tahu dijual dengan harga Rp. 40.000,- per peniris. Tahu Ngaran setiap harinya mampu produksi 5-10 kali proses produksi, yang dipasarkan ke daerah Bangetayu Semarang.  Permasalahan mitra yaitu 1) UKM belum menggunakan teknologi, 2) Alat cetak tahu masih terbuat dari anyaman bambu, 3) Pemasaran tahu belum menggunakan kemasan. Solusi yang ditawarkan meliputi; 1). Pembuatan alat press dan cetak tahu terbuat stainless steel, 2). Tahu dikemas sehingga produk tetap higienis dan pemberian label kemasan. Tujuan dari kegiatan PkM meningkatkan produktivitas dan higienitas tahu pada Tahu Ngaran, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan perajin serta masyarakat Pakintelan Kecamatan Gunungpati pada umumnya. Metode yang dilakukan meliputi 1). koordinasi tim dengan mitra pelaksanaan kegiatan PkM; 2). Sosialisasi proses pembuatan tahu yang higienis ;3). Fasilitasi alat press dan cetak tahu berbahan stainless steel ;4). Pembuatan label kemasan; 5). Praktek penggunaan alat press dan cetak tahu hasil PkM; 6). Pendampingan; 7). Evaluasi pelaksanaan  dan keberlanjutan program. Hasil kegiatan PkM yaitu modifikasi alat press dan cetak tahu berbahan stainless steel, sehingga mudah dibersihkan dan mempercepat proses cetak tahu. Alat cetak tahu sebelumnya menggunakan pemberat batu yang membutuhkan waktu sekitar 35 menit, sedangkan dengan alat hasil PkM dapat mempersingkat waktu menjadi 15 menit. Dengan demikian dengan alat hasil PkM dapat meningkatkan produksi Tahu Ngaran. Kata kunci: tahu; cetak tahu; higienis; stainless steel. AbstractUKM Tahu Ngaran, located in Pakintelan Village, Gunungpati District, Semarang, has been independently producing tofu since 2002. Each production cycle requires 10 kg of soybeans and yields six trays of tofu, with each tray sold for Rp. 40,000. Tahu Ngaran conducts 5 to 10 production cycles per day, distributing its products to the Bangetayu area in Semarang. Several challenges have been identified in the production process: (1) the absence of modern technology adoption, (2) the use of woven bamboo as the primary material for tofu molding equipment, and (3) the lack of proper packaging in the marketing strategy. To address these issues, the proposed solutions include: (1) the development of stainless steel tofu pressing and molding equipment to enhance hygiene and efficiency and (2) the implementation of hygienic packaging with labeling to improve product quality and marketability. This community program (PkM) aims to enhance the productivity and hygiene of tofu production at Tahu Ngaran, thereby contributing to the well-being of tofu artisans and the broader community in Pakintelan Village, Gunungpati District. The methodology employed in this study consists of several stages: (1) coordination between the research team and SME partners, (2) dissemination of information on hygienic tofu production processes, (3) provision of stainless steel tofu pressing and molding equipment, (4) development and application of product labeling, (5) training in the use of the improved tofu press and mold, (6) continuous mentoring, and (7) evaluation of program implementation and sustainability. The outcomes of this PkM initiative include the successful modification of tofu pressing and molding equipment using stainless steel, which facilitates cleaning and enhances production efficiency. The traditional tofu molding process relied on stone weights, requiring approximately 35 minutes per cycle. In contrast, the newly developed equipment reduces processing time to 15 minutes. This technological improvement significantly increases production capacity and contributes to the overall enhancement of the tofu manufacturing process at Tahu Ngaran. Keywords: tofu; tofu mold; hygienic; stainless steel.
Optimalisasi marketing mix dalam peningkatan penjualan kerajinan bambu di Desa Bawuran Wicaksana, Joan Kurniawan; Ambarwati, Lilik; Syaflan, Meidi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29802

Abstract

Abstrak Pengerajin Bambu, yang terletak di Desa Bawuran, Kabupaten Bantul, memiliki potensi industri yang besar namun belum sepenuhnya dimanfaatkan. Kurangnya pemasaran secara digital yang memadai menjadi salah satu kendala utama dalam menarik pembeli. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan Pemasaran dengan Marketing mix pada Pengerajin bambu di desa bawuran melalui pengembangan perekonomidan dan produk yang berkualitas dan melibatkan pengerajin. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pendekatan partisipatif yang melibatkan pengerajin setempat dalam setiap tahap kegiatan. Pengabdian dilakukan dalam tiga tahapan: seminar awal untuk mengidentifikasi kebutuhan, pelaksanaan kegiatan pengembangan perekonomian, dan evaluasi hasil program. Data dikumpulkan melalui wawancara, survei pengerajin bambu, dan observasi langsung Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan signifikan pada pemasaran, dengan rata-rata penilaian Hasil laba yang didapatkan, pemesanan baru, dan Fasilitas pemasaran masing-masing meningkat dari 3 (cukup baik) menjadi 5 (sangat baik). Keterlibatan pengerajin dalam program ini terbukti efektif, dengan persentase partisipasi warga dalam berbagai kegiatan mencapai 90%. Peningkatan ini berkontribusi pada peningkatan penjualan dan potensi pengembangan industri di daerah tersebut. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan pemasaran yang melibatkanpengerajin secara aktif berhasil meningkatkan daya tarik pembeli kerajinan bambu. Temuan ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, mitra dan pengerajin bambu sangat penting untuk  keberlanjutan program dan pengembangan industi. Rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut mencakup  survei berkala untuk memahami kebutuhan pengerajin dan mpembeli, serta penambahan variasi produk yang mendukung. Kata kunci: marketing mix; kerajinan bambu; desa bawuran Abstract Bamboo Craftsmen, located in Bawuran Village, Bantul Regency, have significant industrial potential that has not yet been fully utilized. A lack of adequate digital marketing is one of the main challenges in attracting buyers. Therefore, this community service aims to enhance marketing using the marketing mix for bamboo craftsmen in Bawuran Village by developing the economy and high-quality products while involving the craftsmen. The method used in this community service is a participatory approach that involves local craftsmen in every stage of the activity. The program is implemented in three stages: an initial seminar to identify needs, the execution of economic development activities, and an evaluation of program outcomes. Data is collected through interviews, surveys of bamboo craftsmen, and direct observation. The results of the program show a significant improvement in marketing, with the average assessment of profits earned, new orders, and marketing facilities increasing from 3 (fairly good) to 5 (very good). The involvement of craftsmen in this program proved effective, with a participation rate of 90% among residents in various activities. This improvement has contributed to increased sales and the potential for industrial development in the region. It can be concluded that marketing development involving active participation from craftsmen successfully enhances the appeal of bamboo crafts to buyers. These findings indicate that collaboration between the government, partners, and bamboo craftsmen is crucial for the sustainability of the program and industrial development. Recommendations for further development include regular surveys to understand the needs of craftsmen and buyers, as well as adding product variations to support growth. Keywords: marketing mix; bamboo crafts; bawuran village
Tumbuh tanpa tekanan: stop bullying dan perkawinan anak (become agent of change trough awarrnes) Winata, Aliahardi; Bilal, Arpan Islami; Hapipah, Baiq; Nahlya, Nahlya; Jayadi, Mohamad; Nurkisah, Nurkisah; Nufus, Hayatun; Isnaini, Isnaini; Muttaqin, Zedi; Saddam, Saddam; Afandi, Ahmad
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.30229

Abstract

Abstrak Program sosialisasi "Tumbuh Tanpa Tekanan: Stop Bullying dan Hindari Perkawinan Anak (Become agent of change trough awarrnes)" yang dilaksanakan oleh tim mahasiswa PLP 2 KKN-DIK Universitas Muhammadiyah Mataram di SMKN 1 Janapria pada 18 September 2024 berhasil meningkatkan kesadaran siswa terhadap isu bullying dan perkawinan anak. Dengan pendekatan materi yang komprehensif dan interaktif, siswa memahami definisi, bentuk, dampak, serta pencegahan bullying, dan dampak negatif pernikahan di bawah umur. Partisipasi aktif dalam sesi diskusi menunjukkan keterlibatan siswa, sedangkan pembagian instrumen evaluasi mendorong refleksi pribadi terhadap pengalaman mereka terkait kedua isu tersebut. Dukungan dari pihak sekolah, termasuk kepala sekolah dan guru, turut memfasilitasi kelancaran kegiatan. Hasil dari sosialisasi ini menciptakan dasar yang kuat untuk tindakan pencegahan berkelanjutan terhadap bullying dan perkawinan anak di lingkungan sekolah, serta memberikan rekomendasi untuk program sosialisasi yang lebih efektif di masa mendatang. Kata kunci: tumbuh tanpa tekanan; stop bullying; perkawinan anak Abstract The socialization program “Grow Without Pressure: Stop Bullying and Avoid Child Marriage (Become agent of change through awareness)” implemented by a team of PLP 2 KKN-DIK students of Muhammadiyah Mataram University at SMKN 1 Janapria on September 18, 2024 succeeded in raising students' awareness of the issues of bullying and child marriage. With a comprehensive and interactive material approach, students understood the definition, form, impact, and prevention of bullying, and the negative impact of underage marriage. Active participation in discussion sessions demonstrated student engagement, while the distribution of evaluation instruments encouraged personal reflection on their experiences related to both issues. Support from the school, including the principal and teachers, facilitated the smooth running of the activities. The results of this socialization create a strong foundation for sustainable preventive actions against bullying and child marriage in the school environment, and provide recommendations for more effective socialization programs in the future. Keywords: growing up without pressure; stop bullying; child marriage
Pengembangan dan penerapan sistem keamanan berbasis Internet of Things (IoT) dan monitoring berbasis website bagi kinerja Atmospheric Water Generator (AWG) untuk sistem pertanian lahan kering di Desa Tesiayofanu, Kecamatan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan Bale, Jefri S.; Modok, Renold; Selan, Rima Nindia; Tarigan, Ben V.; Boesday, Louis Ferdinand; Manilapai, Jusuf R.
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29959

Abstract

AbstrakProgram Pengabdian kepada Masyarakat melalui kemitraan masyarakat dilaksanakan  dalam rangka mendukung program nasional dalam peningkatan sumberdaya manusia melalui pendidikan kejuruan. Mitra merupakan Desa yang berada di Kabupaten TTS, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kegiatan PkM berlangsung selama 10 (enam) bulan dengan keterlibatan 3 (tiga) dosen dan 5 (lima) mahasiswa. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat memiliki ketrampilan untuk dapat menggunakan sistem kontrol keamana AWG dan sistem monitoring berasis IoT. Kegiatan ini disampaing meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan dalam berbagai sistem kontrol di industri. Metode yang akan dilaksanakan pada PKM ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi, serta penyusunan laporan. Persiapan yang akan dilakukan meliputi  observasi,  survey  lokasi,  dan  penyampaian  masalah  serta  solusi  yang  akan ditempuh dalam pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan berupa perancangan alat, ujicoba alat, peningkatan kapasitas mitra melalui pelatihan dan pelatihan penggunaan alat, pendampingan dalam pemeliharaan alat, tahap monitoring oleh tim pelaksana dan evaluasi pelaksanaan program.   Kata kunci: sistem keamanan; IoT; AWG, Website. Abstract The Community Service Program through community partnerships is carried out in order to support the national program in improving human resources through vocational education. Mitra is a village located in TTS Regency, East Nusa Tenggara Province. PkM activities lasted for 10 (six) months with the involvement of 3 (three) lecturers and 5 (five) students. Through this activity, it is hoped that the community will have the skills to be able to use the AWG safety control system and the IoT-based monitoring system. This activity is aimed at improving skills and knowledge in various control systems in the industry. The methods that will be implemented in this PKM include the preparation stage, the implementation of activities, monitoring and evaluation, and the preparation of reports. The preparations that will be carried out include observation, location surveys, and submission of problems and solutions that will be taken in the implementation of activities. The implementation is in the form of tool design, tool testing, partner capacity building through training and training in the use of tools, assistance in tool maintenance, monitoring stages by the implementation team and evaluation of program implementation. The outputs of this PKM activity include the achievement of program target outputs, and output achievement targets in the form of publication of activity results in national journals and scientific meetings, and publications in newspapers and social media. Keywords: security system; IoT; AWG; Website.
Peningkatan literasi keuangan rumah tangga guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Ngijo, Malang Firmansyah, Rizky; Puspaningtyas, Miranti; Ratnadeawati, Nabilla Carissa; Ramadhani, Nisha Alia; Rafi, Muhammad
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.27797

Abstract

AbstrakLiterasi keuangan berperan penting dalam pengelolaan keuangan rumah tangga, terutama di daerah pedesaan seperti Desa Ngijo, yang menghadapi tantangan dalam merencanakan anggaran dan investasi guna mencapai kesejahteraan ekonomi. Program pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui sosialisasi interaktif dan diskusi dengan ibu rumah tangga, yang mengungkap permasalahan utama berupa kurangnya pemahaman dalam menentukan prioritas keuangan serta alokasi dana untuk tabungan dan investasi. Sebagai solusi, tim pengabdian memberikan edukasi mengenai penyusunan skala prioritas keuangan dan strategi investasi jangka panjang. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam literasi keuangan, dengan skor pre-test sebesar 49% meningkat menjadi 74,67% setelah pelatihan. Kesadaran ibu rumah tangga mengenai pengelolaan keuangan yang baik semakin meningkat. Program ini diharapkan dapat menjadi fondasi ketahanan finansial keluarga serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Desa Ngijo. Kata kunci: literasi keuangan; rumah tangga; pengelolaan keuangan; kesejahteraan ekonomi. AbstractFinancial literacy plays a crucial role in household financial management, particularly in rural areas such as Ngijo Village, where challenges in budgeting and investment planning hinder economic well-being. This community service program was conducted through interactive socialization and discussions with housewives, revealing key issues such as a lack of understanding in setting financial priorities and allocating funds for savings and investments. As a solution, the program provided education on financial prioritization and long-term investment strategies. The results demonstrated a significant improvement in financial literacy, with pre-test scores increasing from 49% to 74.67% after the training. Participants’ awareness of effective financial management improved considerably. This program is expected to serve as a foundation for household financial resilience while fostering economic growth and enhancing human resource quality in Ngijo Village. Keywords: financial literacy; households; financial management; economic welfare.
Penerapan listrik tenaga surya sistem hybrid sebagai sumber energi listrik lampu selasar PSTW Provinsi Bengkulu Rinaldi, Reza Satria; Anggraini, Ika Novia; Herawati, Afriyastuti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29098

Abstract

AbstrakPengabdian kepada masyarakat (PpM) di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Bengkulu dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan listrik tenaga surya sebagai suplai daya lampu selasar PSTW Provinsi Bengkulu yang telah dipasang dalam kegiatan PpM Berbasis Riset Fakultas Teknik Universitas Bengkulu 2023. Kekurangan sistem yang telah dipasang dalam kegiatan PpM tersebut yaitu tidak tercukupinya listrik tenaga surya untuk kebutuhan suplai energi listrik lampu selasar PSTW Provinsi Bengkulu saat cuaca mendung. Optimalisasi dilakukan untuk mengatasi kekurangan sistem yang telah terpasang pada tahun 2023 dengan meningkatkan kapasitas penyimpanan energi surya dan menjaga lampu tetap menyala sesuai waktunya meskipun adanya keterbatasan energi surya yang tersimpan. PpM berhasil mengoptimalkan pemanfaatan listrik tenaga surya untuk lampu selasar PSTW dengan terpasangnya dua unit baterai VRLA 12V 100Ah yang dilengkapi dengan rangkaian kendali otomatis untuk mengelola suplai energi listrik lampu sistem hybrid. Dengan adanya rangkaian kendali yang dipasang, suplai energi listrik lampu secara otomatis beralih dari suplai energi listrik utama memanfaatkan listrik tenaga surya ke suplai energi listrik cadangan dari sumber listrik PLN saat dibutuhkan. Pada hari mendung sekalipun, ketika energi listrik yang tersimpan pada baterai tidak cukup untuk menyalakan lampu, lampu selasar PSTW tetap menyala memanfaatkan cadangan dari sumber listrik PLN. Kata kunci: listrik tenaga surya; lampu selasar; kendali otomatis; sistem hybrid. AbstractThe Community Service (PpM) at the Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) of Bengkulu Province was conducted to optimize the use of solar power as a lighting supply for the corridors of PSTW, which had been installed as part of the 2023 Research-Based Community Service program by the Faculty of Engineering, University of Bengkulu. The deficiency of the system installed in the community service activity was that the solar power was insufficient to meet the electricity supply needs for the corridor lights at the PSTW of Bengkulu Province during cloudy weather. Optimization was carried out to address the shortcomings of the system installed in 2023 by increasing the solar energy storage capacity and ensuring the lights remained on for the required duration, even with limited stored solar energy. The PpM successfully optimized the use of solar energy for the corridor lights at PSTW by installing two 12V 100Ah VRLA batteries, along with an automatic control circuit to manage the hybrid system lamp electricity supply. With the installed control circuit, the electricity supply for the lights automatically switches from the primary solar energy supply to backup power from the PLN electricity source when needed. Even on cloudy days, when the stored battery energy is insufficient to power the lights, the corridor lights at PSTW remain on, utilizing backup power from the PLN electricity source. Keywords: solar electricity; hallway lights; automatic control; hybrid system
Penguatan kesehatan keluarga melalui apocil kenal toga di SDN 1 Medana Isasih, Widani Darma; Ayu, Baiq Dinda Puspita
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.28937

Abstract

Abstrak Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan kurangnya sarana dan prasarana kesehatan di SD Negeri 1 Medana, Kabupaten Lombok Utara, serta rendahnya pemahaman siswa mengenai profesi apoteker melalui Apoteker Cilik (APOCIL) dan pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Kegiatan pengabdian ini difokuskan pada pengenalan profesi apoteker, tanaman obat keluarga, serta pemanfaatan TOGA melalui praktik langsung seperti penanaman tanaman obat dan pembuatan produk jamu kunyit asam dan serbat. Selain itu, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya penggunaan obat yang aman dan alami serta membentuk kader sadar obat sejak dini. Metode pengabdian ini dengan pendekatan edukasi, pelatihan dan pemberdayaan, dimulai dengan sosialisasi kepada guru dan siswa, kemudian dilakukan pelatihan untuk lebih mengenal berbagai manfaat jenis tanaman obat yang dapat ditanam di lingkungan sekolah. Melibatkan 50 siswa kelas 5 SD Negeri 1 Medana, yang dianggap sudah mampu memahami materi dan menjadi agen perubahan dalam keluarga dan lingkungan terkait kesehatan. Hasil dari kegiatan pengabdian yang dilakukan menujukkan peningkatan yang signifikan dalan pemahaman dan keterampilan siswa mengenai tanaman obat keluarga (TOGA) dan profesi apoteker. Kegiatan ini berhasil meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya pemanfaatan obat alami dan aman, siswa tidak hanya mampu mengidentifikasi berbagai jenis obat, tetapi memahamu cara budidaya tanaman obat yang benar. Selain itu, melalui pelatihan praktis dalam pembuatan jamu, kunyit asam, siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi. Secara keseluruhan, kegiatan ini tidak hanya berhasil meningkatkan pengetahuan siswa, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan yang dapat langsung diterapkan, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kesehatan melalui penggunaan obat alami dan aman. Pendampingan rutin yang dilakukan oleh tim juga terbukti efektif dalam memastikan bahwa siswa tetap termotivasi dan mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa. Kata Kunci : penguatan kesehatan keluarga; APOCIL; kenal TOGA. Abstract This study aims to overcome the problem of lack of health facilities and infrastructure in Medana 1 Elementary School, North Lombok Regency, as well as low student understanding of the pharmacist profession through Junior Pharmacists (APOCIL) and the use of Family Medicinal Plants (TOGA). This community service activity focuses on introducing the pharmacist profession, family medicinal plants, and the use of TOGA through direct practice such as planting medicinal plants and making turmeric, tamarind and sherbet herbal products. In addition, this program aims to increase student awareness of the importance of using safe and natural medicines and to form drug-aware cadres from an early age. This community service method uses an educational, training and empowerment approach, starting with socialization to teachers and students, then training is carried out to better understand the various benefits of types of medicinal plants that can be planted in the school environment. Involving 50 5th grade students of Medana 1 Elementary School, who are considered to be able to understand the material and become agents of change in their families and environments related to health. The results of the community service activities carried out showed a significant increase in students' understanding and skills regarding family medicinal plants (TOGA) and the pharmacist profession. This activity successfully increased students' awareness of the importance of utilizing natural and safe medicines, students were not only able to identify various types of medicines, but also understood how to properly cultivate medicinal plants. In addition, through practical training in making herbal medicine, turmeric and tamarind, students showed high enthusiasm. Overall, this activity not only succeeded in increasing students' knowledge, but also equipped students with skills that could be directly applied, while raising awareness of the importance of health through the use of natural and safe medicines. Routine mentoring carried out by the team also proved effective in ensuring that students remained motivated and received the support needed to continue developing their knowledge and skills. Keywords: strengthening family health; pharmacist through junior pharmacist; get to know the use of TOGA.

Page 5 of 10 | Total Record : 98