cover
Contact Name
Akuatika Indonesia
Contact Email
akuatika.indonesia@unpad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
akuatika.indonesia@unpad.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Akuatika Indonesia
ISSN : 2528052X     EISSN : 26217252     DOI : -
Jurnal Akuatika Indonesia berisi tulisan ilmiah untuk bidang ilmu hewan dan zoologi yang mencakup aspek budidaya perikanan, bioteknologi perikanan, pengelolaan sumberdaya perikanan, sosial ekonomi perikanan, teknologi hasil perikanan, perikanan tangkap dan oseanografi. Akhir kata semoga kehadiran Jurnal Akuatika Indonesia dapat mengkomunikasikan dengan baik berbagai aspek tentang Perikanan dan Kelautan.
Arjuna Subject : -
Articles 169 Documents
Pengaruh Penambahan Tepung Tulang Ikan Nila (Oreochromis sp.) terhadap Karakteristik Sempol Ikan Irfani, Almira Zada; Wijayanti, Ima; Fahmi, Ahmad Suhaeli
Akuatika Indonesia Vol 10, No 1 (2025): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v10i1.60927

Abstract

Industri pengolahan fillet ikan nila beku di Indonesia saat ini sedang berkembang, yang menghasilkan tulang ikan sebagai limbah pengolahan. Limbah tulang ikan dapat dimanfaatkan menjadi tepung tulang ikan sebagai sumber kalsium. Kebutuhan kalsium tubuh dapat diperoleh dari pengembangan produk sempol ikan dengan penambahan tepung tulang ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan karakteristik kimia (proksimat dan kalsium), fisika (hardness dan deformation), dan sensori (hedonik) sempol ikan dengan penambahan tepung tulang ikan nila. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 4 perlakuan dengan penambahan tepung tulang ikan sebanyak 0%, 1%, 3%, dan 5%, dan diulang sebanyak 3 kali. Parameter terdiri dari kadar proksimat, kadar kalsium, uji hedonik, serta uji hardness dan deformation. Analisis data menggunakan uji one way ANOVA (Analysis of Varians) dan dilanjutkan uji Duncan untuk melihat pengaruh dan perbedaan rerata. Analisis data uji hedonik diolah menggunakan uji Kruskall Wallis dan dilanjutkan uji Mann Whitney untuk melihat perbedaan masing-masing perlakuan. Hasil   analisa data menunjukkan bahwa penambahan tepung tulang ikan memberi pengaruh nyata (ρ<0,05) pada kandungan proksimat, kalsium, nilai hardness dan deformation sempol ikan. Kandungan kalsium pada konsentrasi 0%, 1%, 3%, dan 5% masing-masing sebesar 29,3 mg/100g, 143,03 mg/100g, 594,25% mg/100g, dan 1017,15 mg/100g. Konsentrasi tepung tulang ikan yang ditambahkan akan meningkatkan kandungan kalsium pada sempol ikan. Perlakuan terbaik adalah sempol dengan penambahan tepung tulang ikan sebesar 3% dengan kandungan kalsium 594,25 mg/100g dengan hasil uji hedonik terbaik sebesar 7,944<µ<8,035. Penambahan tepung tulang ikan yang tepat dapat meningkatkan kadar kalsium produk sempol ikan dengan tetap diterima secara sensori.
Prospek Pengembangan Bisnis pada Budidaya Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii) di Perairan Lampung Purnomo, Mareta Damayanti; Kusumanti, Ima; Wiyoto, Wiyoto; Firdaus, M.; Supriatna, Edi
Akuatika Indonesia Vol 10, No 1 (2025): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v10i1.45270

Abstract

Ikan bawal bintang merupakan salah satu komoditas ikan laut yang sudah dapat dibudidayakan pada air laut maupun air payau. Pemeliharaan ikan bawal bintang dilakukan pada bak beton dan bak fiber. Pakan yang diberikan berupa pakan alami berupa Nannochloropsis sp., Brachionus pliatilis dan Artemia sp. untuk stadia larva dan pakan pelet untuk stadia benih hingga pembesaran. Pemijahan induk ikan bawal bintang dapat dilakukan seacara alami maupun semi alami. Pemijahan ikan bawal bintang berlangsung 8–12 jam setelah penyuntikan kedua dan akan menghasilkan fertilization rate sebesar 75,9%, hatching rate sebesar 75% dan survival rate sebesar 33,3% Telur ikan bawal bintang akan menetas setelah 18 jam setelah pemijahan. Larva kemudian dipelihara selama 2 bulan hingga berukuran 5 – 7 cm untuk siap dijual. Kegiatan pembesaran dilakukan pada keramba jaring apung. Pemberian pakan pada stadia pembesaran yakni pakan pelet dengan kandungan protein 37–48% Ikan yang ditebar berukuran 9–14 cm dipelihara selama 6 bulan. Ikan yang telah mencapai ukuran 500g/ekor dapat dipanen dan dilakukan pengiriman. Hasil perhitungan diperoleh bahwa aspek usaha kegiatan pembenihan bawal bintang membutuhkan biaya total sebesar Rp594.824.974 dengan luas lahan 500 m2, R/C Ratio 1,3 dan payback period selama 3,1 tahun. Sedangkan, untuk kegiatan pembesaran membutuhkan biaya total sebesar Rp1.448.445.079. R/C Ratio yang didapatkan yakni 1,3 dan payback period selama 2 tahun.
Analisis Strategis Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Pantai Tenau dalam Mendukung Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap di Kabupaten Kupang Sitanggang, Wanri; Djou, Nur Tarizha Alifa Sayidinna; Pramudya, Herning; Alamsyah, Safingi; Pitaloka, Maria Dyah Ayu; Soares, Daniel Da Costa; Kiuk, Yosni
Akuatika Indonesia Vol 10, No 1 (2025): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v10i1.53110

Abstract

Peningkatan produksi perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Pantai Tenau Kupang dipengaruhi secara signifikan oleh aktivitas produksi perikanan. Namun, peningkatan ini perlu didukung oleh pengelolaan aktivitas dan fasilitas pelabuhan yang optimal. Oleh karena itu, diperlukan analisis strategi yang tepat untuk memastikan manfaat yang maksimal bagi seluruh aspek terkait, baik aktivitas maupun fasilitas pelabuhan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan analisis SWOT untuk mendeskripsikan kondisi Pelabuhan Perikanan Pantai Tenau Kupang dan merumuskan strategi yang efektif dalam meningkatkan produksi perikanan tangkap. Berdasarkan hasil penelitian, aktivitas pengelolaan perikanan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tenau Kupang, seperti pendaratan ikan, penanganan, dan pemasaran, telah berjalan dengan baik. Namun, beberapa kendala masih ditemui, seperti fasilitas yang rusak dan belum lengkap. Melalui analisis SWOT, strategi S-O (Strength-Opportunity) yang direkomendasikan yaitu peningkatan produksi perikanan tangkap melalui pemanfaatan kapal-kapal besar untuk meningkatkan volume tangkapan, optimalisasi penanganan dan pengolahan ikan melalui kolaborasi dengan perusahaan perikanan, serta perluasan jaringan pemasaran dan distribusi hasil tangkapan guna memenuhi tingginya permintaan pasar. Selain itu, dukungan pemerintah setempat dalam bentuk pelatihan dan penyuluhan bagi nelayan juga diperlukan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan mereka.
Analisis Kadar Logam Berat pada Garam Lokal di Desa Wisata Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur Batafor, Yosephina Margaretha Jawa
Akuatika Indonesia Vol 10, No 1 (2025): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v10i1.54051

Abstract

Flores Timur memiliki kesediaan sebagai target dasar pembuatan garam dan termasuk salah satu pusat produksi garam Indonesia. Garam yang diolah secara tradisional, menghasilkan kualitas yang belum sesuai standar nasional Indonesia. Garam lokal yang dihasilkan di Dusun Mekko Desa Pledo masih dengan cara tradisional atau konvensional, dan belum ada pengujian kadar logam. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya kadar logam berat dan menentukan kadar logam berat garam lokal di Desa Pledo. Data diperoleh berdasarkan hasil survei dengan pengambilan sampel yang dijual di pasar inpres di Kabupaten Flores Timur. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis kadar logam berat dilakukan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Terpadu Universitas Nusa Cendana dan Saraswanti Indo Genetech Laboratorium. Metode untuk melihat kadar logam berat mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 3556:2016. Hasil penelitian dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh untuk kadar timbal (0,016 mg/kg), kadmium (0,002 mg/kg), merkuri (0,040 mg/kg), dan arsen (0,0002 mg/kg) pada sampel M masih memenuhi syarat sehingga garam lokal yang beredar di pasar tradisional Flores Timur masih aman untuk di konsumsi. Kualitas garam lokal perlu ditingkatkan dengan melakukan pengujian fisik dan mikrobiologi.
Efektivitas Paper Soap Ekstrak Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) dan Kulit Lemon dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Aprilliyanti, Andira; Pratama, Ginanjar; Hasanah, Afifah Nurazizatul
Akuatika Indonesia Vol 10, No 2 (2025): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v10i2.66230

Abstract

Paper soap merupakan sabun sekali pakai yang dibuat menggunakan kertas larut air yang memiliki kelebihan sebagai sabun yang higienis, praktis, ringan, dan ramah lingkungan. Paper soap diformulasikan dengan ekstrak rumput laut (K. alvarezii) dan kulit lemon. Paper soap dengan menggunakan dua bahan alami yang berfungsi tidak hanya sebagai pembersih, tetapi juga sebagai antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini untuk menentukan konsentrasi terbaik paper soap dari ekstrak K. alvarezii dan kulit lemon (Citrus limon L.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini berbentuk eksperimental laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 3 taraf perlakuan dengan konsentrasi (AP1, AP2, dan AP3) dan 3 kali ulangan. Hasil yang didapatkan pada uji antibakteri Staphylococcus aureus perlakuan AP1 dengan konsentrasi ekstrak rumput laut K. alvarezii 0% dan ekstrak kulit lemon 10% merupakan perlakuan terbaik dengan nilai zona hambat 4,42 mm dan termasuk dalam kategori zona hambat lemah. Hasil parameter uji kelembapan menunjukkan peningkatan sebesar 16,99% pada wanita dan 13,28% pada pria, tinggi busa sebesar 3,33% (sesuai SNI 3532:2016), uji hedonik pada kenampakan, aroma, dan warna memiliki nilai suka dengan skala nilai 4, serta nilai pH 9,37 (sesuai SNI 2588:2017) dan hasil pengujian iritasi negatif pada kulit sukarelawan.
Optimasi Suhu Pengukusan Pada Kadar Albumin Ikan Kuniran (Upeneus sulphureus) Pratiwi, Santi Yasta; Haryati, Sakinah; Aditia, Rifki Prayoga
Akuatika Indonesia Vol 10, No 2 (2025): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v10i2.65014

Abstract

Albumin merupakan protein globular yang dapat larut dalam air dan memiliki peran penting dalam menjaga tekanan osmotik tubuh. Seseorang yang albumin dalam darahnya kurang dari 3,5 g/dL dikategorikan menderita hipoalbuminemia. Salah satu cara untuk mengatasinya dapat mengonsumsi Human Serum Albumin (HSA) yang harganya relatif mahal, sehingga diperlukan alternatif sumber albumin yang lebih ekonomis. Ikan kuniran merupakan hasil tangkapan sampingan  dengan nilai yang ekonomis rendah namun kadar albuminnya relatif tinggi. Albumin pada ikan mudah denaturasi akibat suhu pengukusan yang tinggi selama ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan suhu ekstraksi yang optimum terhadap karakteristik albumin ikan kuniran (Upeneus sulphureus). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 taraf perlakuan yaitu perbedaan suhu pengukusan (35, 45, 55) yang diulang sebanyak 3 kali. Prosedur penelitian terdiri dari preparasi sampel ikan dan pembuatan albumin ikan. Analisis yang di lakukan yaitu pengujian rendemen, kadar albumin, proksimat dan asam amino. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pengukusan 55 merupakan perlakuan terbaik dengan kandungan albumin sebesar 7,49 mg/mL, rendemen 26,55%, kadar air 87,14%, kadar abu 1,25%, kadar protein 8,08% dan kadar lemak 2,32%. Komposisi asam amino ekstrak albumin ikan kuniran tertinggi berturut-turut yaitu asam glutamat (3,12%), asam aspartat (1,92) dan lisin (1,54%).
Pengaruh Minyak Cengkih Terhadap Glukosa Darah dan Sintasan Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus) pada Transportasi Sistem Tertutup Saragih, Debby Dyanessa; Ngangi, Edwin Leonardo Apolonio; Pangkey, Henneke; Kusuma, Ni Putu Dian; Sumilat, Deiske Adeliene; Salindeho, Indra R. N.; Kreckhoff, Reni Lucia; Joula Kusen, Diane
Akuatika Indonesia Vol 10, No 2 (2025): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v10i2.62511

Abstract

Pengangkutan benih ikan sering kali menyebabkan stres fisiologis yang berdampak negatif terhadap kesehatan dan kelangsungan hidup ikan, terutama akibat perubahan lingkungan seperti suhu dan perlakuan anestetik. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh dosis minyak cengkeh dan suhu sebagai anestetik terhadap glukosa darah dan sintasan benih ikan Tawes. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) Faktorial, dengan dua faktor yakni faktor dosis minyak cengkih (A) dengan 3 taraf yaitu A1 (0 ppm), A2 (5 ppm), dan A3 (10 ppm), dan faktor suhu (B) terdiri dari 2 taraf yaitu B1 (16-19 °C) dan B2 sebagai kontrol (24-27 °C), dengan tiga kali ulangan. Penelitian ini terdiri atas 18 unit percobaan, di mana setiap unit diisi dengan 50 ekor benih ikan Tawes sehingga total ikan yang digunakan sebanyak 900 ekor. Benih dimasukkan ke dalam kantong berisi 5 L air (1/3 dari volume kantong), ditambahkan oksigen sebanyak 2/3 volume kantong. Selanjutnya dilakukan uji transportasi selama 12 jam, setelah proses pengangkutan, ikan dipelihara di akuarium berukuran 60 x 40 x 40 cm, dengan volume 96 L. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) pada program statistik JMP Pro 16 (SAS 9.4). Perlakuan terbaik ditemui pada perlakuan dosis minyak cengkih 10 ppm + suhu 24-27°C dengan kadar glukosa darah setelah transportasi dan setelah pemeliharaan masing-masing sebesar 119,9±6,80 mg/dL dan 86,56±5,01 mg/dL. Sintasan setelah transportasi dan setelah pemeliharaan masing-masing sebesar 98,7±1,16 % dan 96,7±1,16 %. Interaksi faktor minyak cengkih dan suhu menunjukkan bahwa faktor minyak cengkih tidak memberikan pengaruh secara nyata terhadap glukosa darah dan sintasan.
Aktivitas Antimikroba Isolat Bakteri Asam Laktat dari Pekasam Fadilla, Annisa Ika; Maherawati, Maherawati; Fadly, Dzul
Akuatika Indonesia Vol 10, No 1 (2025): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v10i1.54049

Abstract

Pekasam merupakan produk fermentasi yang biasanya menggunakan ikan air tawar sebagai bahan baku utama lalu diinkubasi di dalam wadah tertutup. Bakteri yang dominan tumbuh dalam pekasam adalah bakteri asam laktat (BAL). BAL memiliki potensi dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen penyebab foodborne disease. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi BAL dari pekasam ikan air tawar dan menentukan aktivitas antimikrobanya terhadap Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Salmonella typhi dan Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan parameter berupa jumlah koloni BAL, morfologi mikroskopis dan makroskopis BAL serta aktivitas antimikroba berdasarkan zona hambat BAL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah koloni BAL dalam pekasam yang difermentasi selama 7 hari antara 4,57x105-5,63x106 CFU/mL. Berdasarkan morfologinya, diperoleh 24 isolat yang mempunyai ciri-ciri sebagai BAL. Semua isolat merupakan kelompok bakteri gram positif, 12 isolat berbentuk coccus dan 12 berbentuk isolat bacill. Semua koloni berbentuk bulat dan tidak beraturan, tepian rata dan bergelombang, elevasi cembung dan rata, warna putih dan putih kekuningan. Hasil uji aktivitas antimikroba pada semua sampel menunjukkan bahwa daya hambat isolat BAL dari pekasam terhadap bakteri B. subtilis, S.aureus, E. coli, S. typhi dan P.aeruginosa.   mempunyai rata-rata diameter zona hambat <5 mm. Zona hambat tertinggi (2,69 mm) terdapat pada sampel SG3 terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan zona hambat terrendah (0,64 mm) terdapat pada sampel SG1 terhadap bakteri Pseudomonas aeurignosa.
Komposisi Nutrisi Ikan Sidat (Anguilla bicolor ) dari Berbagai Perairan Kabupaten Bengkulu Selatan Fajar Utami, Maya Angraini; Suci, An Nisa Nurul; Sari, Yenni Putri
Akuatika Indonesia Vol 10, No 1 (2025): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v10i1.53100

Abstract

Ikan Sidat (Anguilla bicolor) merupakan salah satu komoditi hasil perairan Indonesia yang mempunyai hal unik yaitu siklus hidupnya yang berada pada dua perairan, mempunyai nilai nutrisi tinggi, serta bernilai ekonomis. Nilai nutrisi ikan sidat ini dapat dilakukan dengan analisis karakteristik kimia melalui analisa proksimat, namun ketersediaan informasinya masih terbatas, terutama untuk kabupaten Bengkulu Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakteristik kimia berupa uji proksimat (protein, lemak, karbohidrat, kadar air, dan kadar abu) yang tertangkap di perairan sungai kabupaten Bengkulu Selatan. Penelitian dilakukan dengan mengkoleksi sampel ikan sidat hasil tangkapan alam jenis Anguilla bicolor dari  perairan Kabupaten Bengkulu Selatan dan dilakukan analisis proksimat dari ikan sidat utuh segar, berasal dari empat perairan Bengkulu Selatan yaitu Air Manna, Air Kungkai, Air Nipis dan Air Bengkinang. Kandungan proksimat pada Anguilla bicolor dari keempat perairan memiliki nilai yang tidak berbeda jauh yaitu protein berkisar 14, 57% - 19,12%; lemak 6,61% - 12,28%; kadar air 66,42-71,33%; abu 1,72–2,49% dan karbohidrat 0,18-0,35%.