cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP)
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : 24608173     EISSN : 25283219     DOI : -
Core Subject :
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) merupakan media publikasi kegiatan pengabdian pada masyarakat di bidang agrokompleks, sains, sosial kemasyarakatan dalam bentuk penerapan IPTEKS maupun peningkatan pemberdayaan masyarakat. Jurnal ini terbit dua kali setahun di bulan Mei dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 352 Documents
EVALUASI DAN PENINGKATAN PERTUMBUHAN KOPI PADA IZIN PERHUTANAN SOSIAL DI KPH SAWITTO KABUPATEN PINRANG Rijal, Syamsu; A., Chairil; Arty, Budi
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 3 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 3 APRIL 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i3.36491

Abstract

Masyarakat saat ini menjadi pusat penggunaan sumber daya alam tapi juga diharapkan sebagai pemulihan sumberdaya alam khusus di Indonesia. Perhutanan Sosial lahir sebagai sistem dalam pengelolaan sumber daya hutan melibatkan masyarakat disekitar hutan sebagai pelaku utama. Masyarakat diberi hak kelola, dan memanfaatkan hasil hutan sehingga membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan. Disisi lain, masyarakat berkewajiban menjaga lingkungan hutan melalui program PS berupa rehabilitasi.  Hutan dan lahan melalui kegiatan reboisasi dengan sistem agroforestri Kopi. Bibit tanaman kopi pun dipilih menjadi bantuan yang diberikan oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Sawitto Kabupaten Pinrang. Ditemukan tanaman kopi yang mengalami pertumbuhan tidak optimal. Berdasarkan hal tersebut, kegiatan ini bertujuan memberi pendampingan pengelolaan tanaman kopi dalam mengatasi hal tersebut. Kegiatan ini diawali dengan diskusi dalam bentuk FGD mengenai pertumbuhan kopi yang dihadiri oleh Pimpinan KPH, penyuluh KPH, Ketua, dan anggota KTH di Sekretariat Kelompok Tani Hutan (KTH) Pinanian. Setelah diskusi, dilakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung pertumbuhan kopi di lahan izin perhutanan sosial KTH Pinanian. Dari hasil evaluasi bersama KTH, ditemukan tanaman kopi telah tumbuh dengan baik hingga berbuah, namun ditemukan juga tanaman kopi yang belum tumbuh secara optimal. Ditemukan kopi yang memiliki tangkai atau cabang yang mati yang diakibatkan oleh hama, dan muncul saat musim kemarau yang panjang. Dalam mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan beberapa hal yang diawali dengan riset untuk mengetahui penyebab hama. Aspek penanaman, perlu dilakukan penataan jarak tanam dan dilakukan penanaman pola Agroforestri. Dalam mengantisipasi kemarau panjang pada musim berikutnya, perlu disiapkan sistem pengairan, pembangunan embung maupun teknik lainnya. Kata kunci: Tanaman kopi, pertumbuhan, agroforestri, perhutanan sosial. ABSTRACT Society is currently the center of the use of natural resources, but it is also expected to recover special natural resources in Indonesia. Social Forestry was born as a system for managing forest resources by involving communities around the forest as the main actors in forest management. The community is also given management rights to utilize forest products to help the community improve its economic welfare. As a matter of obligation, the community must also protect the forest environment through PS programs and rehabilitation activities. Forest and Land Rehabilitation through reforestation activities with the Coffee agroforestry system. Coffee plant seeds were also chosen as assistance provided by the Sawitto Forest Management Unit (KPH), Pinrang Regency. This activity began with a discussion of an FGD regarding coffee growth held at the Pinanian Forest Farmers Group (KTH) Secretariat. After the discussion, a field visit was carried out to see firsthand the growth of coffee on the KTH Pinanian social forestry permit land. Coffee plants grow well until they bear fruit, but coffee plants have also been found to have not grown optimally. Coffee was found to have dead stalks or branches caused by pests and appeared during the long dry season. Several things need to be done to overcome this, starting with research to determine the pest's cause. In terms of planting, arranging plant spacing and carrying out Agroforestry pattern planting is necessary. In anticipation of a long dry season next season, preparing an irrigation system, building dams, and other techniques is necessary. Keywords: Coffee plants, growth, agroforestry, Social forestry.
PELATIHAN BARISTA MENGGUNAKAN METODE ON THE JOB TRAINING DI KEDAI KOPI MEJA KOPI JAYAPURA Balabuana, Gaspar Bao; Akbar, Mohammad Aldrin; Salim, Mursalam; Rahawarin, Ahmad Rifai; Alam, Sitti Nur; Bugis, Abu Bakar; Numberi, Lita Chrysti
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 3 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 3 APRIL 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i3.39806

Abstract

Meningkatnya animo masyarakat terutama anak muda untuk menikmati kopi mendorong mereka untuk mencari tempat dimana mereka dapat memperoleh dan menikmati secangkir kopi sekaligus sebagai tempat untuk bersosialisasi dan mereka dapat menemukannya di kedai kopi. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan skill barista terutama barista dan magang barista di kedai kopi Meja Kopi di kota Jayapura. Hasil yang diperoleh setelah mengikuti program pelatihan adalah meningkatnya pengetahuan dasar peserta pelatihan, meningkatnya pengetahuan tentang potensi usaha, meningkatnya keterampilan peserta dalam meracik kopi dan tumbuhnya motivasi peserta pelatihan untuk memulai usaha di bidang ini. Kata kunci: Pelatihan barista, metode on the job training. ABSTRACT The increasing interest of people in enjoying coffee encourages them to look for a place where they can get and enjoy a cup of coffee, as well as a place to socialize, and they can find it in a coffee shop.  This community service activity aims to improve the knowledge and skills of baristas, especially baristas and barista apprentices at the Meja Kopi coffee shop in Jayapura. The results obtained after participating in the training program are an increase in the basic knowledge of the training participants, an increase in knowledge about business potential, an increase in the participants’ skills in blending coffee, and an increase in the training participants’ motivation to start a business in this field. Keywords: Barista training, on the job training method.
PEMBIBITAN RAMAH LINGKUNGAN MELALUI PEMANFAATAN BIBIT KULTUR PISANG DAN APLIKASI TRIBAKOMPOS DI KECAMATAN MATTIRO BULU KABUPATEN PINRANG Kuswinanti, Tutik; Mario, M Bayu; Patandjengi, Baharuddin; Tuwo, Mustika; Ramdani, Ramdani; Afriyanda, Afriyanda
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 3 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 3 APRIL 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i3.41399

Abstract

Pisang merupakan komoditas penting di Sulawesi Selatan, namun produktivitasnya masih dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk teknik budidaya yang belum optimal dan serangan hama penyakit. Program Pengabdian Kepada Masyarakat Unhas-Program Kemitraan (PPMU-PK) tahun 2024 bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas bibit pisang melalui inovasi teknologi pembibitan yang ramah lingkungan, khususnya dengan memanfaatkan tribakompos dan teknologi kultur jaringan. Kegiatan dilaksanakan di Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang, dengan melibatkan petani lokal dalam pelatihan praktis dan implementasi teknologi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam produksi bibit pisang yang sehat dan seragam menggunakan teknologi kultur jaringan. Penggunaan tribakompos tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah dan struktur tanah, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Selain itu, pengenalan mikroba antagonis seperti Trichoderma spp. telah berhasil mengendalikan penyakit layu fusarium secara efektif. Melalui pendekatan ini, telah terbentuk kelompok tani yang mandiri dalam produksi bibit pisang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan. Kegiatan ini juga telah berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan produksi pisang di daerah tersebut, serta memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan dan keberlanjutan usaha pertanian. Kata kunci: Pisang, pertanian organik, teknologi ramah lingkungan, tribakompos. ABSTRACT Bananas are an important commodity in South Sulawesi, but their productivity still faces various challenges, including suboptimal cultivation techniques and pest and disease attacks. The 2024 Unhas Community Service Program-Partnership Program (PPMU-PK) aims to improve the quality and productivity of banana seedlings through environmentally friendly seedling technology innovations, particularly by utilizing tribacompost and tissue culture technology. The activities were carried out in Mattiro Bulu Subdistrict, Pinrang Regency, involving local farmers in practical training and technology implementation. This activity showed a significant increase in producing healthy and uniform banana seedlings using tissue culture technology. Using tribacompost improved soil fertility and structure and reduced dependency on chemical fertilizers. In addition, introducing antagonistic microbes such as Trichoderma spp. has effectively controlled fusarium wilt disease. Through this approach, it is expected that farmer groups will be able to produce high-quality and environmentally friendly banana seedlings independently. This activity is also expected to make a significant contribution to increasing banana production in the region, as well as having a positive impact on community welfare through increased income and sustainable agricultural enterprises. Keywords: Bananas, organic farming, environmentally friendly, tribacompost.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK OLAHAN CABE RAWIT SEBAGAI MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TAKKALASI, KECAMATAN BALUSU, KABUPATEN BARRU Djam`'an, Fitriwati; Paddu, Hamid; Reviane, Indraswati Tri Abdi; Saudi, Nurdwiana Sari; Mangilep, Muh. Agung Ady; Nurqamar, Inzani Fitri; Djaya, Subhan
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 4 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 4 JULI 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i4.41471

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan petani perempuan kelompok tani "Sipatokkong II" di Desa Takkalasi, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, melalui pengembangan produk olahan cabai. Program ini menjawab beberapa tantangan yang dihadapi petani, antara lain terbatasnya diversifikasi produk, kurangnya pengemasan dan pelabelan, serta kurangnya manajemen produksi yang baik. Solusi yang diusulkan meliputi pelatihan komprehensif dalam mengolah cabai mentah menjadi produk bernilai tinggi seperti sambal, abon cabai, dan minyak cabai, disertai dengan pembinaan tentang branding,pengemasan, dan peningkatan kualitas produk. Selain itu, program ini bertujuan untuk memperkuat keterampilan berwirausaha di kalangan peserta dengan memberikan pelatihan strategi pemasaran offline dan online. Diharapkan setelah program ini selesai, petani tidak hanya dapat meningkatkan kualitas dan daya jual produknya, tetapi juga memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dan kesejahteraan yang lebih baik melalui agribisnis yang berkelanjutan.   Kata kunci: Pemberdayaan masyarakat, pengolahan cabai rawit, wirausaha, diversifikasi produk. ABSTRACT This community service program aims to empower female farmers of the "Sipatokkong II" farmer group in Takkalasi Village, Balusu District, Barru Regency, through the development of processed chili products. This program addresses several challenges faced by farmers, including limited product diversification, inadequate packaging and labeling, and poor production management. The proposed solutions include comprehensive training in processing raw chilies into high-value products such as chili sauce, chili floss, and chili oil, accompanied by coaching on branding, packaging, and improving product quality. Additionally, this program aims to enhance entrepreneurial skills among participants by offering training in both offline and online marketing strategies. It is hoped that upon completion of this program, farmers will not only be able to improve the quality and marketability of their products but also achieve higher incomes and improved welfare through sustainable agribusiness. Keywords: Community empowerment, chili pepper processing, entrepreneurship, product diversification.
PENGEMBANGAN PRODUK DAUN KELOR UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KABUPATEN BARRU, SULAWESI SELATAN Djam`'an, Fitriwati; Paddu, Hamid; Reviane, Indraswati Tri Abdi; Saudi, Nurdwiana Sari; Mangilep, Muh. Agung Ady; Nurqamar, Inzani Fitri; Djaya, Subhan
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 4 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 4 JULI 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i4.42019

Abstract

Program kemitraan pengembangan daun kelor (Moringa oleifera) di Kabupaten Barru bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui diversifikasi produk bernilai tambah guna mencegah stunting dan meningkatkan pendapatan. Kabupaten Barru memiliki potensi besar dalam budidaya kelor, namun pemanfaatannya masih terbatas karena rendahnya pemahaman masyarakat terhadap teknologi pengolahan, pengemasan, dan pemasaran. Program ini mengidentifikasi tiga permasalahan utama, yaitu proses pengolahan yang masih tradisional, pengemasan tanpa standar industri, dan pemasaran yang terbatas di pasar lokal. Melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat dan transfer teknologi berbasis prinsip "petik, olah, jual", dilakukan pendampingan menyeluruh kepada kelompok tani perempuan di Kelurahan Takkalasi. Produk olahan yang dikembangkan meliputi teh, tepung, nugget, dan mie kelor. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kualitas gizi dan nilai ekonomi produk, tetapi juga menumbuhkan semangat kewirausahaan lokal. Luaran yang ditargetkan meliputi publikasi ilmiah, peningkatan daya saing produk, serta perlindungan kekayaan intelektual atas inovasi hasil pengolahan kelor.   Kata kunci: Moringa oleifera, diversifikasi produk, pemberdayaan masyarakat, pencegahan stunting, kewirausahaan lokal, inovasi pengolahan pangan. ABSTRACT The partnership program for the development of Moringa leaves (Moringa oleifera) in Barru Regency aims to improve community welfare through the diversification of value-added products to prevent stunting and increase income. Barru Regency has strong potential for cultivating Moringa, yet its utilization remains limited due to the community’s low awareness of processing, packaging, and marketing technologies. This program identifies three main issues: traditional and inefficient processing methods, non-standard packaging, and limited local market reach. Through a community empowerment approach and the application of the “harvest, process, sell” principle, comprehensive mentoring was provided to women farmer groups in Takkalasi Subdistrict. The developed Moringa-based products include tea, powder, nuggets, and noodles. This initiative not only improves the nutritional quality and economic value of Moringa products but also fosters local entrepreneurial spirit. The targeted outcomes include scientific publications, improved product competitiveness, and intellectual property protection for Moringa-based innovations. Keywords: Moringa oleifera, product diversification, community empowerment, stunting prevention, local entrepreneurship, food processing innovation.
DEMONSTASI PLOT BUDIDAYA BAWANG MERAH MENGGUNAKAN BIJI BOTANI (TRUE SHALLOT SEED) PADA KELOMPOK PEMUDA TANI CIPTA KARYA DESA PARAMBAMBE KECAMATAN GALESONG KABUPATEN TAKALAR: Demonstration of Shallot Cultivation Plot Using Botani Seeds (True Shallot Seed) at Youth Farmers Group Cipta Karya Parambambe Village, Galesong District, Takalar Regency Syam'un, Elkawakib; Diansari, Pipin; Jayadi, Muhammad; Nurfaida, Nurfaida; Mantja, Katriani; Faried, Muhammad; Lestari, Dwi; Tambung, Astina
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 4 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 4 JULI 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i4.42160

Abstract

Bawang merah dikenal sebagai sayuran umbi merupakan salah satu komoditas penting, selain untuk bumbu dapur juga digunakan sebagai pengobatan herbal untuk meningkatkan imunitas tubuh. Peningkatan produktivitas bawang merah, selain meningkatkan hasil panen juga mengurangi biaya produksi per satuan hasil, sehingga margin keuntungan petani menjadi lebih besar. Kebutuhan bawang merah dalam negeri dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan seiring dengan beragamnya pemanfaatan bawang merah selain bumbu dapur juga bahan baku berbagai olahan. Petani membudidayakan bawang merah umumnya menggunakan bibit dari umbi. Dalam satu hektar dibutuhkan umbi bibit 1-1.2 ton/ha dengan ukuran umbi sedang (5-10 g), saat musim tanam tiba harga bibit bawang merah Rp40.0000-Rp50.000/kg. Harga bibit bawang merah melalui lapak daring sudah mencapai Rp75.000/kg, bagi petani yang modalnya terbatas pada sentra produksi menunda menanam dan beralih ke komoditas lain. Oleh karena itu, dibutuhkan alternatif sumber bibit yaitu mengggunakan biji botani atau true shallot seed (TSS). Kelebihan biji botani (TSS) sebagai bibit di antaranya hanya 4-6 kg/ha dibandingkan umbi yang mencapai 1-1,2 ton/ha, biaya bibit sekitar Rp18 juta/ha dibandingkan dengan umbi yang mencapai Rp50 juta-Rp60 juta/ha, lebih tahan simpan (2 tahun), ukuran umbi lebih besar dan seragam serta produktivitasnya lebih tinggi (>20 ton/ha). Budidaya bawang merah dari biji merupakan terobosan untuk meningkatkan produktivitas di atas rata-rata nasional (9,8 t/ha). Teknologi penanaman bawang merah menggunakan biji belum banyak dipahami di tingkat petani walau memilki banyak  keuntungan sehingga perlu dilakukan pelatihan dan demonstrasi plot. Kata kunci: Biji, umbi, bawang merah, produktivitas tinggi, ramah terhadap lingkungan.   ABSTRACT Shallots are known as bulb vegetables and are one of the essential commodities, not only used as kitchen spices but also as herbal medicine to boost the body's immunity. Increasing shallot productivity enhances yield and reduces production costs per unit of output, resulting in greater profit margins for farmers. The domestic demand for shallots tends to increase yearly, driven by their various uses, not only as spices but also as raw materials for various processed products. Farmers generally cultivate shallots using bulbs as planting material. One hectare of land requires 1-1.2 tons of medium-sized bulb seeds (5-10 g). During the planting season, the price of shallot seeds ranges from IDR.40,000 to IDR50,000/kg. The price of shallot seeds on online marketplaces has reached IDR75,000/kg, making farmers with limited capital in production centers postpone planting and switch to other commodities. Therefore, an alternative seed source is needed, which is botanical seeds or True Shallot Seed (TSS). The advantages of TSS include requiring only 4-6 kg/ha compared to bulbs which require 1-1.2 tons/ha, seed costs of around IDR18 million/ha compared to bulbs which reach IDR50 million-IDR60 million/ha, longer shelf life (up to 2 years), larger and more uniform bulb size, and higher productivity (>20 tons/ha). Shallot cultivation using TSS is a breakthrough to increase productivity above the national average (9.8 t/ha). However, farmers still do not widely understand the technology for planting shallots using seeds despite its many benefits, thus requiring training and demonstration plots. Keywords: Seeds, bulbs, shallots, high productivity and the environment friendly.
TRI-PO: PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DALAM MENGELOLA LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI PUPUK ORGANIK UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN PADI Daud, Itji Diana; Kuswinanti, Tutik; Kaimuddin, Kaimuddin; Hikmahwati, Hikmahwati; Gassing, Satriani
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 3 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 3 APRIL 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i3.42325

Abstract

Tanaman Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pokok di Indonesia. Rendahnya produktivitas padi di Indonesia belum mencapai potensi panennya. Sebagai upaya peningkatan produksi tanaman padi, maka dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang merupakan salah satu cara hilirisasi hasil riset perguruan tinggi. Kegiatan PKM dilaksanakan dalam bentuk pelatihan yang bertujuan untuk memberi pengetahuan dan teknologi baru kepada petani, sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman dan menaikkan taraf hidup petani menjadi lebih sejahtera dalam hal perekonomian. Peserta pelatihan sebagai mitra kegiatan pengabdian ini adalah kelompok Tani Mangngu’rangi, Desa Manjapai, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia. Pelatihan dilaksanakan pada bulan Juli 2024. Metode pelatihan mencakup ceramah, diskusi, demonstrasi langsung, dan demplot. Hasil panen pada demplot menunjukkan kenaikan produksi sebanyak 7.5 ton/ha dibandingkan produksi  sebelum pelatihan dimana petani memproduksi padi sebanyak 6,5 ton/ha. Peserta sangat antusias dan siap menerapkan teknologi ini. Pelatihan ini diharapkan memperkuat kemampuan petani dalam adopsi teknologi pembuatan pupuk organik dan meningkatkan produksi tanaman padi sebanyak 1 ton/ha. Kata kunci: Peningkatan produksi, pupuk organik, pengabdian kepada masyarakat. ABSTRACT Rice (Oryza sativa L.) is one of the staple crops in Indonesia. The low productivity of rice in Indonesia has not reached its harvest potential. As an effort to increase rice production, community service activities (PKM) are carried out which are one way to downstream the results of university research. PKM activities are carried out in the form of training which aims to provide new knowledge and technology to farmers, so as to increase crop production and raise the standard of living of farmers to become more prosperous in terms of the economy. The training participants as partners of this service activity were the Mangngu'rangi Farmer Group, Manjapai Village, Bontonompo District, Gowa Regency, South Sulawesi, Indonesia. The training was conducted in July 2024. Training methods included lectures, discussions, hands-on demonstrations, and demonstration plots. The yield on the demonstration plot showed an increase in production of 7.5 tons/ha compared to the production before the training where farmers produced 6.5 tons/ha of rice. Participants were very enthusiastic and ready to apply this technology. This training is expected to strengthen farmers' ability to adopt organic fertilizer technology and increase rice production by 1 ton/ha. Keywords: Increased production, organic fertilizer, community service.
PENDIDIKAN SEKSUAL: PERAN ORANGTUA SEBAGAI MODEL EDUKATOR SEKSUAL BAGI ANAK: Sex Education: Parent Role as Sex Educator for Their Kids Rainata, Windy
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 3 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 3 APRIL 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i3.42751

Abstract

Masalah seksualitas merupakan hal yang tabu untuk dibahas oleh orang tua sejak dulu hingga kini. Terlebih lagi jika topik ini dibahas dikalangan anak-anak. Padahal belakangan angka kasus untuk kejahatan seksual semakin marak dan tinggi yang diakibatkan oleh minimnya pengetahuan anak terkait dunia seksualitas. Untuk itu penting bagi orang tua, terutama ibu yang terlibat aktif dalam pengasuhan untuk dapat memberikan pendidikan seksual sejak dini kepada anak sesuai dengan tahapan usianya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara daring pada tanggal 24 Oktober 2024 dimulai dengan pengadaan kerjasama dengan pihak komunitas Key Opinion Leader (KOL) Rintik dengan perantara Mudita sebagai salah satu platform kesehatan mental secara online. Edukasi dilaksanakan dengan menggunakan media online Zoom yang merupakan salah satu alternatif terbaik untuk menjangkau berbagai individu di setiap daerah sebagai anggota komunitas. Para peserta kegiatan sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini. Melalui kegiatan ini, para ibu muda yang merupakan bagian dari komunitas mendapatkan gambaran bagaimana menjadi jembatan dan berperan aktif dalam memberikan pendidikan seksual dalam pengasuhannya sehingga mengurangi risiko penyimpangan perkembangan seksual anak. Kata kunci: Pendidikan seksual, orangtua, komunitas, anak. ABSTRACT Sexuality is a taboo subject for parents to discuss since ancient times until now, especially if this topic is discussed among children. Even though later the number of cases for sexual crimes is increasing and high due to the lack of knowledge of children related to the world of sexuality. For it, it is essential for parents, especially mothers, who are actively involved in parenting, to provide sexual education early to children according to their age stage. This community service activity was held online on October 24th, 2024, starting with establishing cooperation with the community Key Opinion Leader (KOL) Rintik, with the middleman Mudita as one of the mental health platforms online. Education is carried out using online Zoom media, which is one of the best alternatives to reach various individuals in each area as community members. The participants of this activity are very enthusiastic about following this activity. Through this activity, young mothers who are part of the community get an idea of how to be a bridge and play an active role in providing sexual education in their care, thus reducing the risk of child sexual development deviation. Keywords: Sexual education, parent, community, child.
UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN PELATIHAN PENGOLAHAN IKAN LOKAL SUNGAI SETARAP KABUPATEN MALINAU Sumarlin, Sumarlin; Imra, Imra
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 3 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 3 APRIL 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i3.42953

Abstract

Kegiatan   program   kemitraan   masyarakat  “Upaya Peningkatan Kesejahteraan dan Kesehatan Masyarakat Melalui Kegiatan Pelatihan Pengolahan Ikan Lokal Sungai Setarap Kabupaten Malinau” dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2024 selama 1 hari dengan peserta kelompok non produktif masyarakat Desa Setarap Kabupaten Malinau. Kegiatan dilakukan melalui dua tahapan, yaitu: sosialiasi terkait kandungan gizi hasil perikanan dan prospek usahanya dan pelatihan pengolahan ikan sumberdaya lokal sungai Setarap. Kegiatan pengabdian  kemitraan masyarakat ini diharapkan memberikan pemahaman kepada kelompok masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan sumbedaya lokal perikanan guna meningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Kegiatan pengabdian telah dilaksanakan di Balai Adat Desa Setarap Kabupaten Malinau dengan jumlah peserta 20 orang yang merupakan ibu-ibu non produktif. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah keterampilan ibu- ibu masyarakat Desa Setarap dalam membuat olahan diversifikasi dari ikan lokal Sungai Setarap. Kata kunci: Diversifikasi, Desa Setarap, Kabupaten Malinau, Kesehatan Masyarakat. ABSTRACT The community partnership program titled "Efforts to Improve Community Welfare and Health Through Local Fish Processing Training Activities in the Setarap River, Malinau Regency" was conducted on July 13, 2024, as a one-day event. The participants were women from non-productive community groups in Setarap Village, Malinau Regency. The program was implemented in two main stages: (1) a socialization session on the nutritional value of fishery products and their potential for small-scale business development, and (2) hands-on training in processing local fish resources from the Setarap River into value-added products. This community service activity aims to increase local community members' awareness of the importance of utilizing local fishery resources to enhance household nutrition and economic well-being. The training was held at the traditional hall of Setarap Village and involved 20 participants, all of whom were non-productive women. This initiative is expected to empower the participants with the necessary skills to develop diversified processed fish products, ultimately contributing to improved livelihoods and community health. Keywords: Diversification, Setarap Village, Malinau Regency, Public Health.
PENYULUHAN PENGGUNAAN BENIH BERMUTU DALAM BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA PADA KELOMPOK WANITA TANI SELASIH KOTA MAKASSAR Riadi, Muh.; Dermawan, Rahmansyah; Iswoyo, Hari; Nurfaida, Nurfaida; Ridwan, Ifayanti; Dariati, Tigin; Mantja, Katriani; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Laurenze, Reynaldi; Faried, Muh.; Bahrun, Abd. Haris; Anugerahwati, Andi
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 4 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 4 JULI 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i4.44748

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Selasih bertujuan untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan pengetahuan anggota KWT mengenai karakteristik benih bermutu dan dampak penggunaan benih bermutu terhadap produktivitas tanaman hortikultura. Pendekatan yang digunakan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah partisipatif-edukatif dalam bentuk penyuluhan, dimana anggota mitra dilibatkan secara aktif dalam setiap tahapan kegiatan. Pada tahap akhir dilakukan evaluasi terhadap peningkatan pengetahuan mitra menggunakan pre-test dan post-test. Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh 40 peserta yang terdiri atas anggota KWT Selasih, penyuluh pertanian dari Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar, masyarakat sekitar, dosen dan mahasiswa. Kegiatan pengabdian meliputi pemberian materi oleh tim pengabdi kemudian dilanjutkan diskusi dan tanya jawab. Kegiatan penyuluhan telah berhasil meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mitra tentang pentingnya menggunakan benih bermutu dalam budidaya tanaman hortikultura. Mitra juga telah memahami peran pemuliaan tanaman dalam menghasilkan benih dan bibit unggul tanaman hortikultura serta praktik budidaya yang baik menggunakan pupuk organik dan anorganik. Peningkatan pemahaman peserta ditunjukkan dari hasil pre-test dan post-test yakni dari seluruh pertanyaan terjadi peningkatan rata-rata sebesar 45,71% dari 22,86% menjadi 68,57%. Kata kunci: Benih bermutu, tanaman hortikultura, penyuluhan, kelompok wanita tani. ABSTRACT The community service activities carried out at the Selasih Women Farmers Group (KWT) aim to provide understanding and increase the knowledge of KWT members regarding the characteristics of high-quality seeds and the impact of using high-quality seeds on the productivity of horticultural crops. The approach used in the community service activities is participatory-educational in the form of counseling, where partner members are actively involved in every stage of the activity. At the final stage, an evaluation of the increase in partner knowledge was conducted using pre-tests and post-tests. The extension activity was attended by 40 participants, consisting of KWT Selasih members, agricultural extension officers from Department of Fisheries and Agriculture (DP2) of Makassar City, local community member, lecturers, and students. The community service activities included material delivery by the community service team, followed by discussions and question-and-answer sessions. The extension activity successfully increased partners' knowledge and understanding of the importance of using high-quality seeds in horticultural crop production. The partners also understood the role of plant breeding in producing high-quality seeds and seedlings for horticultural crops, as well as good cultivation practices using organic and inorganic fertilizers. The improvement in understanding was demonstrated by the results of the pre-test and post-test, namely from all questions there was an average increase from 22.86% to 68.57% or 45.71%. Keywords: High-quality seeds, horticulture crops, extension services, women farmers group.

Filter by Year

2015 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 11 No. 1 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 11 NO. 1 OKTOBER 2025 Vol. 10 No. 4 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 4 JULI 2025 Vol. 10 No. 3 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 3 APRIL 2025 Vol. 10 No. 2 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 2 JANUARI 2025 Vol. 10 No. 1 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 1 OKTOBER 2024 Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 9 NO. 2 MEI 2024 Vol. 9 No. 1 (2023): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 9 NO. 1 OKTOBER 2023 Vol. 8 No. 2 (2023): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 8 NO. 2 MEI 2023 Vol. 8 No. 1 (2022): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 8 NO. 1 OKTOBER 2022 Vol. 7 No. 2 (2022): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 7 NO. 2 MEI 2022 Vol. 7 No. 1 (2021): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 7 NO. 1 OKTOBER 2021 Vol. 6 No. 2 (2021): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 2 MEI 2021 Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 1 OKTOBER 2020 Vol. 5 No. 2 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 2 MEI 2020 Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 1 OKTOBER 2019 Vol. 4 No. 2 (2019): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. 2 MEI 2019 Vol. 4 No. 1 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. 1 OKTOBER 2018 Vol. 3 No. 2 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 3 NO. 2 MEI 2018 Vol. 4 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. (EDISI KHUSUS) NOVEMBER 2018 Vol. 3 No. 1 (2017): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 3 NO. 1 OKTOBER 2017 Vol. 2 No. 2 (2017): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 2 NO. 2 MEI 2017 Vol 2, No 1 (2016): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 2 NO. 1 OKTOBER 2016 Vol. 2 No. 1 (2016): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 2 NO. 1 OKTOBER 2016 Vol. 1 No. 2 (2016): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 1 NO. 2 MEI 2016 Vol. 1 No. 1 (2015): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 1 NO. 1 OKTOBER 2015 More Issue