Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Abdimas Pamenang

PENDAMPINGAN DAN PELATIHAN PENGGUNAAN ALAT BANTU JALAN UNTUK MENCEGAH RISIKO JATUH PADA LANSIA: ASSISTANCE AND TRAINING ON THE USE OF MOBILITY AIDS TO PREVENT FALL RISK IN THE ELDERLY Didik Susetiyanto Atmojo; Zauhani Kusnul H; Suryono
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v3i1.285

Abstract

Abstrak Lansia merupakan kelompok usia yang rentan mengalami penurunan fungsi fisik, kekuatan otot, serta keseimbangan tubuh, yang menyebabkan mereka lebih berisiko untuk jatuh. Jatuh pada lansia tidak hanya berpotensi menimbulkan cedera serius, seperti patah tulang dan trauma kepala, tetapi juga dapat menurunkan kualitas hidup, memicu rasa takut berlebih, hingga menyebabkan hilangnya kemandirian dalam beraktivitas sehari-hari. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko jatuh pada lansia adalah dengan menggunakan alat bantu jalan, seperti tongkat atau walker. Namun, masih banyak lansia yang belum mengetahui cara memilih dan menggunakan alat bantu jalan secara tepat, yang justru dapat meningkatkan risiko kecelakaan jika tidak digunakan dengan benar. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan penggunaan alat bantu jalan kepada lansia melalui edukasi kelompok, simulasi praktik, dan pendampingan personal. Pelatihan dilakukan di komunitas lansia dengan melibatkan keluarga sebagai pendukung utama sejumlah 40 peserta.  Hasil dari program pelatihan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan lansia mengenai pemilihan alat bantu yang sesuai serta kemampuan lansia dalam menggunakan alat bantu tersebut dengan benar dan aman. Selain itu, pelatihan ini juga meningkatkan kepercayaan diri lansia dalam bergerak, yang berdampak positif terhadap partisipasi mereka dalam kegiatan sosial. Kesimpulannya, pelatihan ini dapat membantu mencegah risiko jatuh pada lansia dan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup lansia dengan memastikan keamanan dan kemandirian dalam mobilitas sehari-hari.   Kata kunci : Lansia, Pelatihan dan Pendampingan, Resiko Jatuh, Walking Aid   Abstract Elderly individuals are a vulnerable group that often experiences a decline in physical function, muscle strength, and body balance, which makes them more prone to falls. Falls in the elderly can lead to serious injuries, such as fractures and head trauma, and can decrease their quality of life, induce excessive fear, and cause a loss of independence in daily activities. One of the interventions that can be implemented to prevent fall risk is the use of mobility aids, such as canes or walkers. However, many elderly individuals are not yet familiar with the correct selection and use of these aids, which can actually increase the risk of accidents if not used properly. This community service program aims to provide training on the use of mobility aids for the elderly through group education, practical simulations, and personal assistance. The training was conducted in an elderly community by involving 40 elderly and family members as primary supporters. The results showed an increase in the elderly’s knowledge of selecting appropriate mobility aids and their ability to use these aids correctly and safely. Furthermore, the training also improved the confidence of the elderly in movement, which had a positive impact on their participation in social activities. In conclusion, this training can help reduce the risk of falls in the elderly and contribute to enhancing their quality of life by ensuring safety and independence in daily mobility.    Keywords: Elderly, Fall risk, Mobility aids, Training
UPAYA PENINGKATAN PENCEGAHAN STROKE PADA LANSIA DENGAN TINDAKAN “CERDIK”: EFFORTS TO IMPROVE STROKE PREVENTION IN THE ELDERLY WITH “CERDIK” ACTIONS Rahayu, Dwi; Yuliansari, Pratiwi; Didik Susetiyanto Atmojo; Suryono; Erni Rahmawati
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v3i2.369

Abstract

Stroke merupakan penyakit yang terjadi di pembuluh darah otak dan merupakan suatu keadaan dimana tanda gejala yang ditemukan dapat berkembang dengan cepat seperti defisit neurologik global dan fokal, yang bisa memperberat  dan bisa menyebabkan kematian. Stroke di Jawa Timur tahun 2019 – 2021 menunjukkan data bahwa pada tahun 2021 angka kejadian kasus baru stroke tercatat sebanyak 31.915 kasus. Penyebab stroke salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi telah menyumbang sebesar 51% kematian akibat stroke. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini dilakukan sesuai bidang fokus utama yaitu bidang kesehatan, khususnya   bidang keperawatan komunitas. Masalah kesehatan yang difokuskan pada masalah kesehatan lansia,  fokus pada pencegahan penyakit  tidak menular yaitu  upaya pencegahan stroke. Kegiatan ini bertujuan pada upaya pencegahan stroke dengan tindakan CERDIK. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Posyandu Lansia “Melati” Dusun Singgahan Desa Pelem Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan cara pemberian penyuluhan tentang upaya pencegahan stroke dengan tindakan CERDIK (Cek Kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet yang sehat dan seimbang, Istirahat yang cukup, Kelola Stress). Hasil kegiatan pengabdian masyarakat didapatkan pengukuran post test didapatkan adanya pengetahuan dengan kategori baik sebesar 55% dimana sebelum penyuluhan didapatkan pengetahuan kategori baik sebesar 27%. Hasil tersebut menunjukkan adanya pengetahuan peserta pengabdian masyarakat setelah dilakukannya penyuluhan tentang pencegahan stroke dengan metode CERDIK. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat diharapkan dapat mengoptimalkan pelaksanaan metode Cerdik dalam upaya pencegahan terjadinya stroke pada lansia. Kata Kunci: Pencegahan, Stroke, Lansia, CERDIK Abstract Stroke is a disease that occurs in the blood vessels of the brain and is a condition where the signs and symptoms found can develop rapidly such as global and focal neurological deficits, which can worsen and can cause death. Stroke in East Java in 2019 - 2021 shows data that in 2021 the number of new cases of stroke was recorded at 31,915 cases. One of the causes of stroke is hypertension. Hypertension has contributed 51% of deaths from stroke. This Community Service activity is carried out according to the main focus area, namely the health sector, especially the field of community nursing. Health problems that focus on elderly health problems, focus on preventing non-communicable diseases, namely stroke prevention efforts. This activity aims to prevent stroke with CERDIK actions. This community service activity was carried out at the "Melati" Elderly Posyandu, Singgahan Hamlet, Pelem Village, Pare District, Kediri Regency. The method of implementing the activity was carried out by providing counseling on stroke prevention efforts with CERDIK actions (Regular Health Checks, Eliminate Cigarette Smoke, Be Diligent in Physical Activity, Healthy and Balanced Diet, Adequate Rest, Manage Stress). The results of the community service activity obtained post-test measurements obtained knowledge with a good category of 55% where before the counseling obtained knowledge in a good category of 27%. These results indicate the knowledge of community service participants after counseling on stroke prevention with the CERDIK method. The implementation of community service activities is expected to optimize the implementation of the Cerdik method in efforts to prevent stroke in the elderly. Keywords: Prevention, Stroke, Elderly, CERDIK
PEMBERDAYAAN KADER DALAM SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER (ILP) : EMPOWERMENT OF CADRES IN THE POSYANDU HEALTH SERVICE MANAGEMENT SYSTEM INTEGRATED PRIMARY SERVICES (ILP) Luluk Susiloningtyas; Aris Dwi Cahyono; Fannidya Hamdani Zeho; Suryono
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v3i2.281

Abstract

Abstrak Dalam pelaksanaan Posyandu fokus utama dalam pelaksanaan transformasi layanan primer salah satunya melalui edukasi penduduk melalui penguatan peran kader. Kader posyandu ILP  merupakan ujung tombak pemberdayaan masyarakat  dalam implementasi sistem manajemen pelayanan kesehatan di Posyandu ILP. Pengetahuan kader sangat penting karena sebagai pemberi informasi kesehatan masyarakat juga penggerak masyarakat datang ke posyandu. Saat ini kegiatan posyandu ILP merupakan program kebijakan Kementerian Kesehatan RI yang masih baru. Desa Karangrejo merupakan salah satu Desa yang melaksanakan kegiatan Posyandu ILP. Posyandu ILP diselenggarakan dengan mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga ketingkat desa/kelurahan, dengan sasaran seluruh siklus hidup. Pelaksana utama kegiatan Posyandu ILP  adalah kader. Kader mempunyai peran sangat penting dalam posyandu ILP sebagai garda terdepan memberikan dasar kesehatan masyarakat di Desa/Kelurahan. Berdasarkan identifikasi masalah dari hasil observasi pelayanan kesehatan pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan Posyandu ILP di Desa Karangrejo belum semua kader mendapatkan edukasi dan pelatihan tentang posyandu ILP dan partisipasi masyarakat Desa Karangrejo baik balita, remaja maupun lansia masih belum semua sasaran terpenuhi, masih tercapai  sebesar 80 %. Oleh karena itu diperlukan kerjasama dari berbagai pihak agar pelayanan kesehatan  masyarakat desa  lebih optimal. Tujuan Pengabdian masyarakat ini memberikan sosialisasi dan edukasi kepada kader tentang Posyandu ILP agar kader posyandu dapat membantu bidan meningkatkan derajat kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan melalui sistem manajemen terpadu terintegrasi layanan primer. Metode yang digunakan adalah pemberian sosialisasi berupa edukasi bagi kader posyandu. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Sasaran kegiatan adalah kader posyandu. Kegiatan dapat terlaksana dengan baik karena peran aktif dari 15 kader. Pengabdian masyarakat dilakukan di Desa Karangrejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri dilaksnakan pada bulan Juli 2024. Hasil pengabdian masyarakat ini didapatkan pada akhir pengabdian masyarakat, pengetahuan kader posyandu tentang sistem manajemen pelayanan kesehatan ILP sebelum pelaksanaan edukasi sebagian besar memiliki kategori baik 7 orang (46,7%) dan setelah pelaksanaan eduksi sebagian besar memiliki kriteria sangat baik sebanyak 13 orang (86,7 %). Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan peningkatan yang signifikan sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan. Rekomendasi hasil pengabdian masyarakat, perlu diupayakan pendekatan  Perspectif Co-production dalam upaya memaksimalkan pendayagunaan poyandu ILP. Pengetahuan kader perlu ditingkatkan secara terus menerus secara berkelanjutan dalam upaya peningkatan ketrampilan kader posyandu  terutama ketrampilan dalam pelayanan kesehatan sehinga diharapkan pelayanan kesehatan masyarakat lebih optimal. Kata Kunci:  pemberdayaan, Posyandu Integrasi Layanan Primer,  Sistem Manajemen Pelayanan Kesehaan, Kader   Abstract In  the implementation of Posyandu, the main focus in implementing the transformation of primary services is through educating the population by strengthening the role of cadres.The The Integrated Primary Service (ILP) Posyandu cadres are the spearhead of community empowerment in the implementation of the health service management system at the ILP Posyandu. Cadre knowledge is very important in the ILP Posyandu because they are providers of public health information and also motivators for people to come to the Posyandu. Currently, the ILP Posyandu activity is a new policy program of the Indonesian Ministry of Health. Karangrejo Village is one of the villages that implements the ILP Posyandu activity. The ILP Posyandu is organized by bringing health services closer through networks to the village/sub-district level, targeting the entire life cycle. The main implementers of the ILP Posyandu activity are cadres. Cadres have a very important role in the ILP Posyandu as the front guard in providing a basis for public health in the Village/Sub-district. Based on the identification of problems from the results of observations of community empowerment health services in the implementation of the ILP Posyandu in Karangrejo Village, not all cadres have received education and training on the ILP Posyandu and the participation of the Karangrejo Village community, both toddlers, adolescents and the elderly, has not all targets been met, still reaching 80%. Therefore, cooperation from various parties is needed so that village community health services are more optimal. The purpose of this community service is to provide socialization and education to cadres about Posyandu ILP so that Posyandu cadres can help midwives improve health standards in providing health services through an integrated primary service management system. The method used is providing socialization in the form of education for Posyandu cadres. The stages of the activity include preparation, implementation and evaluation. The target of the activity is Posyandu cadres. The activity can be carried out well because of the active role of 15 cadres. Community service was carried out in Karangrejo Village, Ngasem District, Kediri Regency, implemented in July 2024. The results of this community service were obtained at the end of the community service, the knowledge of the posyandu cadres about the ILP health service management system before the implementation of education was mostly in the good category of 7 people (46.7%) and after the implementation of education most of them had very good criteria of 13 people (86.7%). The results of the activity evaluation showed a significant increase before and after the implementation of the activity. Recommendations from the results of community service, it is necessary to strive for a Perspective Co-production approach in an effort to maximize the utilization of the ILP posyandu. The knowledge of cadres needs to be continuously improved in an effort to improve the skills of posyandu cadres, especially skills in health services so that it is hoped that community health services will be more optimal. Keywords: Empowerment, Integrated Primary Service Posyandu, Health Service Management System, Cadres  
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) BAGI PETUGAS MOBIL SIAGA DESA DI WILAYAH KABUPATEN KEDIRI Nugroho, Christianto; Suryono
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i1.136

Abstract

Mobil siaga diharapkan mampu membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan segera di desa untuk ditransportasikan ke sarana kesehatan terdekat, sehingga perlu keahlian bagi sopir dan perangkat desa yang membantu proses transportasi. Dengan masalah tersebut diatas maka kami membantu petugas mobi siaga supaya mereka bisa kompeten dalam penangan pertolongan pertama pada kecelakaan dengan memberikan Helath Education tentang BHD (Bantuan Hidup dasar) bagi petugas Mobil Siaga Desa di wilayah Kabupaten Kediri. Metode pelaksanaan yang dilakukan pada pengabdian masyarakat ini adalah metode pendidikan kesehatan. Metode ini dipilih karena sesuai dengan permasalahan masyarakat mitra yaitu belum menguasai panduan penanganan kegawatdaruratan pada kecelakaan dengan benar. Pendidikan kesehatan tentang bantuan hidup dasar (BHD) ini diberikan kepada  petugas (sopir dan perangkat desa) mobil siaga dengan total 417 peserta dari 343 desa di wilayah kabupaten kediri.Berdasarkan hasil pengabdian masyakarat ini, peserta pelatihan rata- rata memiliki 75% belum pernah mengikuti atau terpapar mengenai BHD dan 24% orang belum mengetahui tentang BHD. Setelah melakukan kegiatan pelatihan BHD di Stikes Pamenang petugas mobil siaga desa memiliki pengetahuan tentang BHD meningkat dengan kriteria baik sebesar 52%. Keberadaan mobil siaga penting sekali bagi pelayanan kesehatan di masyarakat, sebagai sarana transportasi kepentingan masyarakat desanya, petugas mobil siaga yang sigap dan terampil diperlukan juga dalam membantu operasional mobil siaga ini. Pelatihan BHD bagi petugas mobil siaga sangat bermanfaat bagi masyakarat untuk menyiapkan tenaga yang handal di mobil siaga, sehingga dapat melayani masyarakat secara optimal.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PUBERTAS PADA SISWA KELAS 5 DAN 6 DI SDN WATES KECAMATAN WATES: HEALTH EDUCATION ABOUT PUBERTY GRADE 5 AND 6 STUDENTS AT SDN WATES, WATES DISTRICT Nurin Fauziyah; Susanti Tria Jaya; Fannidya Hamdani Zeho; Suryono
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i2.161

Abstract

Abstrak Pubertas atau akil balig merupakan bagian dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, sikap atau perilaku, dan pematangan organ reproduksi. Umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun. Dimasa ini adalah masa rawan bagi anak yang tidak dibekali dengan ilmu pengetahuan tentang pubertas, perilaku menjaga diri dan etika dalam menghadapi masa peralihan ini. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah anak dapat mengontrol dan menjaga diri di masa pubertasnya dengan memberikan pengertian-pengertian tentang perubahan pada dirinya.  Penyampaian materi yang diberikan menggunakan media LCD, lembar balik dan tanya jawab. Hasil akhir dari pengabdian ini didapatkan anak-anak mendapatkan peningkatan pengetahuan tentang perubahan pada dirinya serta kesadaran tinggi tentang bagaimana upaya-upaya untuk menjaga dirinya di masa pubertas (100%). Oleh karena itu penting untuk dibuat suatu program inovasi untuk mengoptimalisasi pelayanan kesehatan anak di masa pubertas. Diharapkan program promosi kesehatan ini terus berlanjut sehingga membentuk generasi remaja yang berkualitas. Kata Kunci: Menjaga diri., Pubertas, Perubahan diri, Abstract Puberty or puberty is part of human development. This period is a period of change or transition from childhood to adulthood, where a child experiences physical changes, attitudes or behavior, and maturation of the reproductive organs. Generally begins at the age of 10-13 years and ends at the age of 18-22 years. This period is a vulnerable period for children who are not equipped with knowledge about puberty, self-care behavior and ethics in dealing with this transitional period. The purpose of this community service is that children can control and take care of themselves during puberty by providing insights about changes in themselves. Submission of material provided using LCD media, flipcharts and questions and answers. The end result of this dedication is that children gain increased knowledge about changes in themselves and high awareness of how to take care of themselves during puberty (100%). Therefore it is important to create an innovation program to optimize child health services during puberty. It is hoped that this health promotion program will continue to form a generation of quality youth. Keywords: Take care of yourself. Puberty, Change yourself.
PENDIDIKAN KESEHATAN TRANSPORTASI ORANG SAKIT PADA MASYARAKAT DI DUSUN BENDO KIDUL, BENDO, PARE, KEDIRI: HEALTH EDUCATION ON TRANSPORTATION OF PATIENT AT BENDO KIDUL, BENDO, PARE, KEDIRI Wiseno, Bambang; Didik Susetiyanto Atmojo; Suryono
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v2i1.167

Abstract

Abstrak Memberdayakan masyarakat dalam usaha meningkatkan derajat kesehatan dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan. Wargalah yang pertama memberikan tindakan pada kasus kesehatan yang terjadi pada masyarakat. Peningkatan pemahaman khususnya dalam memindahkan pasien dari satu tempat ke tempat lain (transportasi pasien) pada masyarakat akan mengurangi kesalahan dalam penanganan. Penanganan yang salah disaat memindahkan orang sakit akan dapat memperparah kondisi sakitnya. Kegiatan pengabdian masyarakat oleh dosen sebagai salah satu dari tridharma perguruan tinggi ini diberikan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta dalam transportasi pasien dengan prosedur mengangkat yang benar dengan harapan peserta dapat optimal dalam kegiatan sosial kesehatan di lingkungan. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini yaitu dengan memberikan materi secara langsung, pemberian contoh mengangkat orang sakit menggunakan peralatan yang ada di sekitar yang tidak memperburuk keadaan pasien. Pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 37 warga di RW. 3 Bendo Kidul, Bendo, Pare yang merupakan sebagian dari warga yang aktif dalam giat di masyarakat yang pernah mendapatkan pelatihan / pendidikan kesehatan sejenis. Hasil dari kegiatan ini didapatkan; peserta mengetahui cara mengangkat pasien dengan benar dan beberapa peserta ingat kembali cara mengangkat pasien seperti yang dahulu pernah diajarkan atau diberikan dalam program pengabdian masyarakat sekitar 4 tahun yang lalu di balai desa. Dari beberapa peserta juga mengharapkan kegiatan seperti ini sering dilakukan untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan peserta, peserta juga berharap ada materi lain terkait masalah kesehatan yang bisa di berikan kepada peserta. Diskusi: Perlu kegiatan sejenis untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan warga dalam masalah kesehatan. Kata kunci: Promkes, Masyarakat, Kesehatan, Transportasi Abstract Empowering the community in efforts to improve health status can be done by providing health education. Residents are the first to take action on health cases that occur in the community. Increasing understanding, especially in moving patients from one place to another (patient transportation) in the community, will reduce errors in handling. Wrong handling when moving a sick person can make the sick condition worse. Community service activities by lecturers as one of the tridharma of higher education are aimed at increasing participants' knowledge and understanding of patient transportation with correct lifting procedures with the hope that participants can optimize their social and health activities in the environment. The method used in this agenda is by providing material directly, give an example of lifting a sick person using equipment available nearby that does not worsen the patient's condition. This community service was attended by 37 residents in the RW. 3 Bendo Kidul, Bendo, Pare, which are some of the residents who are active in the community and have received similar health training/education. The results of this activity were obtained; Participants knew how to lift a patient correctly and several participants remembered how to lift a patient as previously taught or given in a community service program about 4 years ago at the village hall. Several participants also hoped that activities like this would be carried out frequently to maintain participants' knowledge and skills. Participants also hoped that there would be other material related to health issues that could be provided to participants. Discussion: Similar activities are needed to maintain residents' knowledge and skills in health issues. Keywords: Promotion of Health, Community, Health, Transportation
SKRINING DAN DETEKSI DINI PADA LANSIA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI PENYAKIT TIDAK MENULAR DI POSYANDU LANSIA “DAHLIA” DESA PELEM KABUPATEN KEDIRI : SCREENING AND EARLY DETECTION IN THE ELDERLY AS AN EFFORT TO PREVENT COMPLICATIONS OF NON-COMMUNICABLE DISEASES AT THE POSYANDU FOR THE ELDERLY "DAHLIA" PELEM VILLAGE, KEDIRI DISTRICT Rahayu, Dwi; Erni Rahmawati; Suryono; Didik Susetiyanto Atmojo; Dyah Ika Krisnawati; Muhamad Khafid
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v2i2.254

Abstract

Abstrak Kesehatan lansia merupakan topik yang harus terus diinvestigasi dan dievaluasi karena jumlah penduduk usia lanjut terus tumbuh. Populasi usia lanjut juga menghadapi beban penyakit tidak menular yang signifikan, yang memerlukan perawatan kesehatan yang menyeluruh untuk mengatasi masalah kesehatan mereka. Saat ini perhatian penyakit tidak menular semakin meningkat karena frekuensi kejadiannya pada masyarakat semakin meningkat. Dari sepuluh penyebab utama kematian, dua diantaranya adalah penyakit tidak menular. Usia Harapan Hidup (UHH) menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di suatu negara. Saat ini angka Usia Harapan Hidup di Indonesiam mencapai 73,6 tahun. Pembangunan kesehatan di dukung dengan adanya program-program kesehatan seperti posyandu. Saat ini posyandu menjadi program unggulan lini terdepan yang masih aktif dijalankan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Posyandu lansia salah satu program untuk meningkatkan usia harapan hidup dengan berbagai kegiatan didalamnya. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk screening dan deteksi dini pada lansia sebagai upaya pencegahan komplikasi penyakit tidak menular.Metode yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pemeriksaan gula darah, kolesterol dan asam urat pada lansia di Posyandu lansia “Dahlia” Desa Pelem Kabupaten Kediri. Kegiatan dilakukan pada hari Rabu, 12 Juni 2024 di Gedung Posyandu Lansia “Dahlia” Desa Pelem. Kegiatan ini diikuti oleh 46 lansia. Hasil pemeriksaan didapatkan terdapat 11% lansia mengalami peningkatan kadar gula darah, 65% lansia mengalami peningkatan kadar kolesterol dan 39% lansia mengalami peningkatan kadar asam urat. Hasil screening dan deteksi dini menunjukkan bahwa sebagian besar lansia mengalami peningkatan kadar kolesterol sehingga dibutuhkan penatalaksaanaan selanjutnya terkait pengelolaan diet pada lansia dengan kolesterol tinggi. Kata kunci : Deteksi Dini, Pemeriksaan, Lansia, Penyakit Tidak Menular Abstract The health of the elderly is a topic that must continue to be investigated and evaluated because the number of elderly people continues to grow. The aging population also faces a significant burden of non-communicable diseases, requiring comprehensive health care to address their health concerns. Currently, attention to non-communicable diseases is increasing because their frequency of occurrence in society is increasing. Of the ten main causes of death, two of them are non-communicable diseases. Life Expectancy is an indicator of the success of health development in a country. Currently, life expectancy in Indonesia has reached 73.6 years. Health development is supported by health programs such as posyandu. Currently, posyandu is a leading frontline program that is still actively implemented to improve the level of public health. Posyandu for the elderly is a program to increase life expectancy with various activities. The aim of this community service is screening and early detection of the elderly as an effort to prevent complications of non-communicable diseases. The method used in this community service is checking blood sugar, cholesterol and uric acid in the elderly at the "Dahlia" elderly Posyandu, Pelem Village, Kediri Regency. The activity was carried out on Wednesday, June 12 2024 at the "Dahlia" Elderly Posyandu Building, Pelem Village. This activity was attended by 46 elderly people. The results of the examination showed that 11% of the elderly had increased blood sugar levels, 65% of the elderly had increased cholesterol levels and 39% of the elderly had increased uric acid levels. The results of screening and early detection show that the majority of elderly people have increased cholesterol levels, so further management is needed regarding diet management in elderly people with high cholesterol. Keywords: Early Detection, Examination, Elderly, Non-Communicable Diseases
Co-Authors Afriani Agustin Wulan Amalia, Rahmi Ayu Budi Anang Budikarso, Anang Anas Tamsuri Anis Murniati Anna P. Jempormase Aris Dwi C Aris Dwi C. Aris Dwi Cahyono, Aris Dwi Aris, Muhammad Asam Khalifa Mohammed Aswar Limi Ayu Munawaroh Bahtiar, Ade Candra Bahtiar Biring, Geneviene N. D. Budiyati, Arum Calista Padma Paramitha Sugiyanto christianto nugroho Cynthia E. V. Wuisang David Singal Diana S. Lahengko Didik Susetiyanto Atmojo Dimas Okky Anggriawan Dinda Novi Karisma Dwi Rahayu Dyah Ika Krisnawati Eko Pujianto, Pangestu Elfi Quyumi Rahmawati Endro Wahjono, Endro Erni Rahmawati Esli D. Takumansang Ester Restiana Endang Gelis Fajar Rinawati Fannidya H.Z. Fannidya Hamdani Zeho Fannidya HZ Fanny Adinda Putri Frits O. P. Siregar Geraldy M. Anaktototy Haerudin Hani, Sofia Hendriek H. Karongkong Indhana Sudiharto Indra Bramanti Ismianti Judy O. Waani Jufriyadi, Mohammad Kawengian, Claudia K. Kenny M. Pangkerego Laode Kasno Arif Leonardo A. Kumayas Luluk S. Luluk Susiloningtyas Luvesto Loloangin M Hariski Mawaddah, S. E. Muhamad Khafid Nafi, Nasrul Annafi Nehemia Tirajoh NURIN FAUZIYAH Ogya J. Ingkiriwang OOctavianus H. A. Rogi Pierre H. Gosal Pratiwi Yuliansari Rachmat Prijadi Retno Wulansari Riskha Dora Candra Dewi Rodrigo N. Kaunang Roosje J. Poluan RR. Ella Evrita Hestiandari Runjati Sasetyo, Muhammad Yudha Septian Aris Munandar Septy Heltria Siti Sunarintyas Soesatyoratih, Roro Sonny Tilaar Sri Budi Barunawati Sri Novianti Sumariyah Sumariyah Suryani, Putri Aulia Sus Derthi Widhyari Susanti Tria Jaya Triani, Ratu Anggi W. Widjijono Wiseno, Bambang WULANDARI Yoppie Wulanda Yunarsih Zauhani Kusnul