Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin

KONEKTIVITAS INTELEKTUAL MELAYU ISLAM DI INDONESIA, MALAYSIA DAN BRUNEI DARUSSALAM Herwansyah, Herwansyah; Rusli, Ris'an; Toharudin, Toharudin
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 23 No. 1 (2024): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/tjd.v23i1.427

Abstract

Muncul dan berkembangnya intelektual Islam di Asia Tenggara berawal dari proses transmisi keislaman, ide-ide keislaman, dan bahkan pengembangan ilmu pengetahuan. Hal-hal semacam inilah yang membangkitkan para Ilmuwan Islam dalam mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan yang didapatkannya, dan pada akhirnya akan terus berlanjut hingga saat ini. Hubungan yang begitu kuat terhadap keilmuan Islam yang ada di kota Haramain maka akan semakin kuat pengaruhnya terhadap ulama-ulama Nusantara. Dalam hal ini hubungan antara guru dan santri akan begitu berperan aktif serta ada pengaruh yang signifikan. Cara yang dilakukan dalam penyampaian pemikiran atau pandangan seorang guru yaitu dengan tradisi lisan, artinya bertemu langsung pada sang guru dalam konteks pembelajaran. Lambat laun dengan perkembangan zaman maka cara-cara seperti itu akan berubah pula. Hal ini terjadi diakibatkan dengan semakin bertambahnya jumlah masyarakat yang ternyata minat dan bakatnya merasa sangat ingin mempelajari agama Islam atau lebih mengenal agama Islam lebih lanjut. Dengan alasan mempermudah umat dalam mengenal ajarannya maka banyak akan diciptakan teks-teks karya ilmuwan muslim. Sumber-sumber pengetahuan dibangkitkan dari intelektual ulama klasik sendiri, hal ini menjadi dasar yang utama dalam mempermudah penyebaran agama Islam.
A PHILOLOGICAL STUDY AND ANALYSIS OF TAFSIR METHODOLOGY: The 19th-Century Palembang Malay Qur’an Commentary Manuscript by Masagus Muzammil Kuswandi, Dedi; Rusli, Ris'an; Umi Kalsum, Nyimas
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 24 No. 1 (2025): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/tjd.v24i1.600

Abstract

This study examines the manuscript of the Malay Palembang Tafsir written by Masagus Muzammil using a philological approach. This study focuses on two aspects: the philological aspects present in the manuscript and the analysis of the tafsir methodology employed. The research method applied is qualitative with a descriptive-analytical type, focusing on the Al-Qur'an manuscript" atau " using the Al-Qur'an manuscript as the primary source. Data collection techniques include literature studies, direct observation of the manuscript’s physical and textual features, interviews with relevant sources (including descendants of the author), and documentation of manuscript conditions. The results indicate that the Malay Palembang Tafsir manuscript is written on European paper, which has its own distinctive characteristics. The tafsir is organized systematically according to the order of the mushaf, presented concisely, and employs non-conventional academic formatting. Furthermore, the references used are derived from previous tafsir texts, reflecting the existing tradition of interpretation. The findings reveal that the Malay Palembang Tafsir manuscript (c. 1860 CE), written on European paper with watermarks, is arranged according to the mushaf order and presented in a global, non-academic format. It applies a Sufi and socio-community interpretive style, using the tafsir bi al-ra’yi method, with both textual and contextual approaches. Academically, this study exposes the methodological hybridity of Malay tafsir traditions and shows how the manuscript bridges classical Islamic scholarship with Southeast Asian hermeneutics, highlighting the adaptive and dynamic nature of 19th-century Malay-Islamic intellectual thought.