Claim Missing Document
Check
Articles

Found 131 Documents
Search
Journal : Jurnal Produksi Tanaman

UJI POTENSI ENAM VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) DI DATARAN RENDAH KABUPATEN PAMEKASAN Cahya, Jamil Eko; Herlina, Ninuk
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.328 KB) | DOI: 10.21776/619

Abstract

Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) ialah tanaman pangan serealia yang dapat dimanfaatkan biji, daun dan batangnya. Ekspor jagung manis mengalami penurunan sebesar 17,25% per tahun dan impor jagung manis mengalami peningkatan sebesar 6,26% per tahun pada tahun 2008-2010 (Sari et al., 2013).  Jagung manis semakin populer dan banyak orang yang telah mengkonsumsi jagung manis karena memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan jagung biasa, aroma lebih harum, dan mengandung gula sukrosa serta rendah lemak  sehingga  baik dikonsumsi  bagi  penderita  diabetes. Tujuan dari penelitian ini ialah uji potensi enam varietas jagung manis di dataran rendah Kabupaten Pamekasan untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil yang tinggi. Penelitian dilakukan dilahan pertanian Desa Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur pada Februari – April 2016 dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan varietas jagung manis dan 4 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA). Apabila hasil uji diperoleh pengaruh perlakuan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil dan produksi paling tinggi varietas Jambore dan Talenta.
PENGARUH JENIS DAN VOLUME MEDIA TANAM PADA PERTUMBUHAN TANAMAN MARKISA (Passiflora edulis Sims.) Muthahara, Eva; Baskara, Medha; Herlina, Ninuk
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.379 KB) | DOI: 10.21776/620

Abstract

Tanaman markisa (Passiflora edulis Sims.) saat ini tidak hanya dimanfaatkan buahnya saja melainkan digunakan secara modern yaitu untuk fungsi estetika dan fungsional. Penggunaan tanaman markisa secara modern dapat digunakan sebagai tanaman pergola dan tanaman penutup gedung. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan jenis dan volume media tanam yang tepat sehingga menghasilkan pertumbuhan tanaman markisa terbaik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 hingga Maret 2016 di UPT Kebun Pembibitan Tanaman milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang.parameter yag diamati ialah panjang batang utama, jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, bobot segar akar, bobot kering akar, bobot segar bagian atas, bobot kering bagian atas dan shoot root ratio. Metode yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan media tanam tanah katel dengan volume 3956 cm3 (pot diameter 20 cm) menghasilkan bobot segar tajuk, bobot segar tanaman, bobot kering akar, bobot kering tajuk dan bobot kering tanaman tertinggi. Bobot segar dan bobot kering tajuk tanaman pada media tanam tanah katel 3956 cm3 (pot dameter 20 cm) masing-masing sebesar 68,60 g tan-1 dan 13,08 g tan-1. Perlakuan media tanam arang sekam dengan volume 3956 cm3 (pot dameter 20 cm) menunjukkan hasil tertinggi pada parameter jumlah daun dan luas daun. Semakin meningkat volume media tanam maka pertumbuhan tanaman semakin meningkat.
RESPON TANAMAN PAKCOY (Brassica rapachinensis) TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK KASCING DAN BIOURIN KAMBING Dominiko, Theo Andre; Setyobudi, Lilik; Herlina, Ninuk
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/630

Abstract

Tanaman pakcoy (Brassica rapa var. chinensis) adalah salah satu tanaman yang mudah ditanam dan cukup ekonomis. Penggunaan pupuk anorganik dalam waktu lama akan merusak lahan. Pupuk organik menjadi salah satu solusi dalam mengurangi aplikasi pupuk anorganik terutama urea untuk menuju pertanian organik. Kandungan unsur N pada kascing tinggi, dapat meningkatkan kandungan N pada tanah, sehingga berpengaruh positif terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman. Selain pupuk kascing, salah satu yang bisa menjadi pilihan adalah pupuk biourin kambing. Urin kambing sangat bermanfaat, karena mengandung N dan K sangat tinggi, mudah diserap tanaman, serta mengandung hormon untuk pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respon pertumbuhan vegetatif tanaman pakcoy terhadap penggunaan pupuk kascing dan biourin kambing, dalam meningkatkan produksi tanaman pakcoy. Penelitian ini dilaksanakan di bulan Oktober – Desember  2014 di Kelurahan Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Rancangan penelitian yang digunakan, Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan sepuluh perlakuan dan tiga kali ulangan. Pemberian 20 ml biourin kambing dan 16 g kascing pada tanaman menghasilkan bobot segar dan bobot kering total tanaman pakcoy tertinggi.
PENGARUHMEDIA TANAM PADA VERTIKULTUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans. Poir) Shoumi, Eko Rahmat; Soelistyono, Roedy; Herlina, Ninuk
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/632

Abstract

Vertikultur adalah konsep taman tegak, yaitu tanaman dan elemen taman lainnya yang diatur sedemikian rupa dalam sebuah bidang tegak.Penggunaan media tanam yang tepat akan memberikan kondisilingkungan yang optimal bagi pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari berbagai komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kangkung yang ditanam secara vertitikultur serta untuk mendapatkan komposisi media tanam yang dapat meningkatkan hasil dan pertumbuhan tanaman kangkung. Bahan yang digunakan antara lain benih tanaman kangkung varietas sutera, tanah, kompos, cocopit, arang sekam, paranet, dan pupuk urea.Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2015di Jl. Bunga Kopi (Kopi Estate) Kota Malang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 8 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan media tanah + pupuk kandang (1:1) dan perlakuan media kompos + pupuk kandang (1:1) menghasilkan bobot kering total tanaman masing-masing sebesar 3.25 g.tan-1dan 3.76 g.tan-1, lebih tinggi dibandingkan bobot kering total tanaman yang dihasilkan oleh perlakuan media arang sekam yaitu sebesar 0.67 g.tan-1. Selain itu Perlakuan media tanam yang ditambahkan pupuk kandang menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik dan produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan media tanam tanpa pupuk kandang.
PENGARUH MEDIA TANAM PADA SISTEM VERTIKULTUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) Yosandy AM, Dimas Sanda Onggy; Baskara, Medha; Herlina, Ninuk
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/633

Abstract

Vertikultur adalah penanaman  di lahan tegak yang sangat sesuai untuk diterapkan di perkotaan. Budidaya tanaman vertikal atau vertikultur sangat menguntungkan bagi penduduk kota besar yang memiliki lahan terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh dari berbagai kombinasi media tanam pada sistem vertikultur terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam merah. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu benih bayam merah varietas giti merah, tanah, cocopeat, arang sekam, kompos, pupuk kandang ayam, paranet, urea, tangki (sprayer). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2015 di Jl. Bunga Kopi (Kopi Estate) Malang. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak kelompok dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media tanam dengan komposisi tanah + pupuk kandang (1:1), tanah + kompos (1:2) serta media tanah + pupuk kandang (1:2) menghasilkan bobot kering total tanaman dengan bobot kering yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya masing-masing 0,94 g.tan-1 , 1,26 g.tan-1 dan 0,95 g.tan-1.  Selain itu penambahan arang sekam pada media tanah belum dapat meningkatkan bobot segar dan bobot kering tanaman bayam merah, sedangkan penambahan pupuk kandang dan kompos pada media tanah dapat meningkatkan bobot kering total tanaman bayam merah.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN DENGAN POLA TANAM TUMPANGSARI PADA TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) DAN TANAMAN PAKCOY (Brassica rapachinensis) Mauidzotussyarifah, Mauidzotussyarifah; Aini, Nurul; Herlina, Ninuk
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/638

Abstract

Buncis (Phaseolus vulgaris L.) dan pakcoy (Brasicca rapachinensis) merupakan komoditi pertanian yang prospektif untuk dikembangkan di Indonesia. Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, produktivitas lahan semakin menurun akibat dari alih fungsi lahan pertanian. Teknik budidaya yang tepat untuk mengoptimalkan produktivitas lahan yaitu pola tanam tumpangsari.  Akan tetapi, dalam penerapan pola tanam tumpangsari juga mempunyai permasalahan yaitu akan terjadi kompetisi hara, air, nutrisi dan cahaya. Untuk meminimalisir kompetisi antar tanaman diperlukan salah satunya pengaturan waktu tanam yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu tanam pakcoy yang tepat dan mendapatkan nilai kesataraan lahan yang tinggi pada tumpangsari buncis dan pakcoy. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2014 di Kelurahan Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Rancangan penelitian yang digunakan, Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tujuh perlakuan dan empat kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan penundaan saat tanam pakcoy dapat meningkatkan jumlah polong dan bobot segar polong buncis. Nilai Kesetaraan Lahan tertinggi terdapat pada perlakuan penanaman pakcoy 14 hari setelah penanaman buncis pada sistem tumpangsari tanaman buncis dan pakcoy yaitu sebesar 1,99.
PENGARUH MACAM MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA MERAH (Lactuca sativa var. Crispa) Idha, Mega Elfaziarni; Herlina, Ninuk
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.866 KB) | DOI: 10.21776/659

Abstract

Selada merah merupakan jenis sayuran yang memiliki nilai komersial dan prospek yang cukup baik. Pemakaian pupuk kimia membawa dampak kurang menguntung bagi kelestarian lingkungan. Usaha mengatasi permasalahan tersebut dengan cara pemberian pupuk organik seperti pupuk kandang yang dapat menyuburkan tanaman dan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Untuk melengkapi unsur hara yang diperlukan oleh tanaman agar dapat tumbuh lebih baik perlu ditambahkan pupuk lainnya seperti NPK 16:16:16. Penggunaan pupuk NPK diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam pengaplikasian di lapangan dan dapat meningkatkan meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan di dalam tanah serta dapat dimanfaatkan langsung oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari komposisi media tanam dan dosis pupuk NPK  yang dapat  meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acaka Kelompok (RAK) yang terdiri dari 10 perlakuan. P1 Media tanam tanah ; dosis pupuk NPK 1,0 g. tan-1 , P2 Media tanam tanah ; dosis pupuk NPK 2,0 g. tan-1 , P3 Media tanam tanah ; dosis pupuk NPK 3,0 g. tan-1, P4 Media tanam tanah ; dosis pupuk NPK 4,0 g. tan-1 , P5 Media tanam tanah ; dosis pupuk NPK 5,0 g. tan-1, P6 Media tanam tanah+pupuk kandang ; dosis pupuk NPK 1,0 g. tan-1, P7 Media tanam tanah+pupuk kandang ; dosis pupuk NPK 2,0 g. tan-1, P8 Media tanam tanah+pupuk kandang ; dosis pupuk NPK 3,0 g. tan-1, P9 Media tanam tanah+pupuk kandang ; dosis pupuk NPK 4,0 g. tan-1, P10 Media tanam tanah+pupuk kandang ; dosis pupuk NPK 5,0 g. tan-1.
PENGARUH KEBERADAAN JALUR HIJAU TERHADAP SERAPAN CO2, PENURUNAN SUHU UDARA, DAN TINGKAT KENYAMANAN (STUDI KASUS : JALAN BESAR IJEN DAN JALAN VETERAN KOTA MALANG) Nurlaila, Nurlaila; Herlina, Ninuk
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.06 KB) | DOI: 10.21776/667

Abstract

Kota Malang tidak lepas dari permasalahan sosial dan lingkungan yang semakin buruk kualitasnya, seperti kemacetan dan ketidak tertibnya lalu lintas dan suhu udara yang mulai meningkat. Terjadinya peningkatan suhu ini salah satunya disebabkan oleh meningkatnya aktivitas manusia terutama dari kendaraan. Meningkatnya aktivitas manusia ini berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan hidup yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim mikro. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kemampuan ruang terbuka hijau khususnya jalur hijau jalan dalam menurunkan suhu udara, menyerap CO2, dan tingkat kenyamanan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2016 di Jalan Besar Ijen dan Jalan Veteran. Hasil penelitian menunjukkan kandungan CO2 di Jalan Veteran lebih rendah dibandingkan Jalan Besar Ijen yaitu 498.7 ppm sedangkan Jalan Besar Ijen yaitu 525 ppm, Selain itu, hasil pengamatan pun menunjukkan bahwa suhu udara di Jalan Veteran lebih rendah dibandingkan di Jalan Besar Ijen yaitu 240C sedangkan Jalan Besar Ijen yaitu 24.460C. Kondisi kenyaman di Jalan Besar Ijen terjadi pada pukul 06.00, 15.00 dan 18.00 WIB sedangkan kondisi kenyamanan di Jalan Veteran terjadi pada pukul 06.00, 09.00, 15.00 dan 18.00 WIB. kesimpulan dari penelitian ini Jalan Veteran memiliki kemampuan lebih baik dalam menyerap CO2 daripada Jalan Besar Ijen, Jalan Veteran dan Jalan Besar Ijen memiliki kemampuan sama dalam menurunkan suhu udara dan Jalan Veteran memiliki tingkat kenyamanan lebih baik dibandingkan Jalan Besar Ijen.
PENGARUH JENIS DAN TINGKAT KETEBALAN MULSA PADA TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) Aziiz, Abdul; Herlina, Ninuk; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 4 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.353 KB) | DOI: 10.21776/675

Abstract

Kacang hijau termasuk tanaman legume penghasil protein nabati yang penting bagi manusia. Umumnya tanaman kacang hijau ditanam pada peralihan musim penghujan dengan kemarau yang tidak tersedia banyak air. Maka diperlukan rekayasa lingkungan melalui aplikasi mulsa. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis dan tingkat ketebalan mulsa pada pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau serta menentukan jenis dan tingkat ketebalan mulsa yang efisien pada pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau berdasarkan analisis usaha tani (r/c ratio). Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2015 di Kabupaten Kediri. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan jenis dan tingkat ketebalan mulsa sebagai perlakuan, dan terdiri dari 11 jenis yaitu : tanpa mulsa (M0), mulsa jerami 1,5 cm (M1), mulsa jerami 3,0 cm (M2), mulsa jerami 4,5 cm (M3), mulsa jerami 6,0 cm (M4), mulsa jerami 7,5 cm (M5), mulsa sekam 1,5 cm (M6), mulsa sekam 3,0 cm (M7), mulsa sekam 4,5 cm (M8), mulsa ketebalan 6,0 cm (M9), dan mulsa sekam 7,5 cm (M10).Perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 33 unit perlakuan mulsa. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa jenis dan tingkat ketebalan mulsa berpengaruh nyata terhadap luas daun, jumlah daun, bobot kering total tanaman, jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, hasil ton ha-1 tanaman kacang hijau. Jenis dan tingkat ketebalan mulsa yang efisien pada pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau ialah mulsa sekam ketebalan 4,5 cm dengan nilai r/c ratio 1,78.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN DENGAN SISTEM TUMPANGSARI PADA TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) DAN TANAMAN KUBIS (Brasssica oleraceae var capitata L.) Margawati, Dayu Tri; Herlina, Ninuk; Hariyono, Didik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 4 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.257 KB) | DOI: 10.21776/682

Abstract

Cabai (Capsicum annum L.) merupakan  jenis tanaman hortikultura yang populer dikarenakan cabai mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan berprospektif untuk dikembangkan di Indonesia. Sayuran yang mengalami peningkatan permintaan selain cabai adalah sayuran kubis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil tertinggi tanaman kubis dan cabai dalam sistem tumpangsari serta menentukan nilai NKL (Nisbah Kesetaraan Lahan) pada pola tanam tumpangsari dibandingkan dengan pola monokultur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2015 di di Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar,. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 7 perlakuan waktu tanam kubis, yaitu: P1= Tumpangsari kubis dan cabai, kubis ditanam 28 hari sebelum cabai. P2 = Tumpangsari kubis dan cabai, kubis ditanam 14 hari sebelum cabai. P3 = Tumpangsari kubis dan cabai, kubis ditanam bersamaan dengan cabai. P4 = Tumpangsari kubis dan cabai, kubis ditanam 14 hari setelah cabai. P5= Tumpangsari kubis dan cabai, kubis ditanam 28 hari setelah cabai. P6= Penanaman kubis secara monokultur dan P7 = Penanaman cabai secara monokultur. Hasil penelitian menunjukkan waktu tanam kubis tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai. Tumpangsari tanaman cabai dengan kubis yang ditanam 14-28 hari sebelum dan sesudah tanaman cabai serta tanaman kubis yang ditanam bersamaan dengan tanaman cabai mampu meningkatkan produktivitas lahan. NKL dengan nilai tertinggi terdapat pada perlakuan waktu  tanam  kubis 28 hari sebelum cabai, yaitu sebesar 1,91.
Co-Authors Affandi, Mochammad Ali Agus Suryanto Agus Suryanto Aini Nurul Aini, Nurul Aisyah, Yarda Aisyah, Yarda Aji, Mochamad Bayu Akbar, Helmi Dzikrulloh Akbar, Helmi Dzikrulloh Alan Randall Ginting Alfulaila, Nur Alfulaila, Nur Andari, Sandra Yuri Andari, Sandra Yuri Andika Fajar Darmawan Anggorowati, Dian Anggorowati, Dian Ariesna, Fitria Dewi Ariffin Ariffin Ariffin, Ariffin Ariffin, Arifin Arifin Arifin Arinda, Mita Ashari, Hasim Aziiz, Abdul Aziiz, Abdul Azizah, Nur Bambang Guritno Basuki, Nur Cahya, Jamil Eko Cahya, Jamil Eko Cahyaningtyas, Anisa Cahyaningtyas, Anisa Cahyarani, Putri Amanda Darmawan, Andika Fajar Devi Wahyu Elisabeth Dewanti, Pradnya Cahya Dewanti, Pradnya Cahya Dewi Indah Srirejeki, Dewi Indah Didik Hariyono Dominiko, Theo Andre Dominiko, Theo Andre Dwi Yamika, Wiwin Sumiya Eko Susanto Eko Widaryanto Elisabeth, Devi Wahyu Filaprasetyowati, Naning Ekasari Fitria Dewi Ariesna Fitriyani, Widya fitriyani, Widya Ginting, Alan Randall Hari Putra, Julian Pratama Hari Putra, Julian Pratama Hariyani Hariyani, Hariyani Hariyani, Hariyani Haryono, Didik Haryono, Didik Hasim Ashari Hendrawati, Risma Kris Hidayat, Taufiqur Rochman Idafitra, Fetty Laila Idafitra, Fetty Laila Idha, Mega Elfaziarni Idha, Mega Elfaziarni Istih Farianti, Nur Laili Istih Farianti, Nur Laili Izdiha, Vicannisya Fairuz Karima, Siti Sukma Karuniawan Puji Wicaksono Kelana, Muhammad Kenanga Arum Novi Salasa Khoir, Mochammad Shofarul Khoir, Mochammad Shofarul Koesriharti Koesriharti Lilik Mufarrikha Lilik Setyobudi Margawati, Dayu Tri Margawati, Dayu Tri Mauidzotussyarifah, Mauidzotussyarifah Mauidzotussyarifah, Mauidzotussyarifah Medha Baskara Moch. Dawam Maghfoer Mochammad Ali Affandi Mochammad Dawam Maghfoer Mochammad Nawawi Mochmammad Dawam Maghfoer Mohammad Ainun Multazam Monica, Silva Monica, Silva Mudji Santosa Mudji Santoso Mufarrikha, Lilik Multazam, Mohammad Ainun Mushoffan Prasetianto Muthahara, Eva Muthahara, Eva Naning Ekasari Filaprasetyowati, Naning Ekasari Nawawi, Mochammad Ni’matillah, Zulfa Alif Ni’matillah, Zulfa Alif Nindy Ayu Wanna Septian, Nindy Ayu Novi Salasa, Kenanga Arum Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nugroho, Dhenys Bagus Nugroho, Dhenys Bagus Nujuma, Laila Nur Nujuma, Laila Nur Nur Azizah Nur Basuki Nur Edy Suminarti Nurcahya, Athariq Ozzy Nurcahya, Athariq Ozzy Nurlaila Nurlaila Nurlaila, Nurlaila Pahlevi, Rivaldi Akbar Pahlevi, Rivaldi Akbar Pangesti, Febrina Dwi Pangesti, Febrina Dwi Permatasari, Zatalini Putri Permatasari, Zatalini Putri Pinasthika, Widya Rambaradellangga, Arryng Rambaradellangga, Arryng Rasendriya, Rafi Roedy Soelistyono Roedy Sulistyono Santoso, Mudji Saragih, Desmon Rivaldi Saragih, Desmon Rivaldi Satyaningtyas, Marcelina Melvyn Gita Setianingsih, Eva Setianingsih, Eva Setiatma, Faiz Tyas Setiatma, Faiz Tyas Setyaningrum, Retna Setyaningrum, Retna Setyobudi, Lilik Setyono Yudo Tyasmoro Shoumi, Eko Rahmat Shoumi, Eko Rahmat Simbolon, Menak Sisca Fajriani Sitanggang, Boy Nanto Sitawati Sitawati Siti Sukma Karima Srirejeki, Dewi Indah Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sulistyono, Roedy Sumeru Ashari Susanto, Eko Susanto, Mochammad Fahmi Suwitnyo, Hadi Suwitnyo, Hadi Taufiqur Rochman Hidayat Titin Sumarni Tri Margawati, Dayu Twisty Tjahyani, Retno Wulan Twisty Tjahyani, Retno Wulan Valentine, Kartika Valentine, Kartika Velayati, Novel Akbar Velayati, Novel Akbar Wahyuningsih, Etty Wahyuningsih, Etty Waluyo, Bhakti Waluyo, Bhakti Wanna Septian, Nindy Ayu Wicaksono, Cahyo Agum Widianto, Faris Aditya Widyaswari, Erningtyas Widyaswari, Erningtyas Wiwin Sumiya Dwi Yamika Wulandari, Cahaya Wulandari, Cahaya Yogi Sugito Yosandy AM, Dimas Sanda Onggy Yosandy AM, Dimas Sanda Onggy