Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

GAMBARAN PERILAKU KESEHATAN MASYARAKAT DI DAERAH PESISIR KELURAHAN NAMBO PADA AWAL PANDEMI COVID-19 Zainuddin, Asnia; Kamrin, Kamrin; Harleli, Harleli; irma, irma
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v9i1.543

Abstract

Perilaku kesehataan dimasa pandemi COVID-19 menjadi salah aspek penting dalam kehidupan masyarakat, termasuk pada masyarakat di daerah pesisir kelurahan Nambo Kota Kendari. Perilaku kesehatan di masa pandemi COVID-19 menjadi sesuatu hal yang cukup urgan karena dapat menimbulkan penyebaran wabah penyakit tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan fenomenalogi yang bertujuan untuk menggambarkan perilaku kesehatan masyarakat di daerah pesisir kelurahan Nambo Kecamatan Nambo Kota Kendari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (59%) responden tidak memilih fasilitas kesehatan sebagai tempat berobat saat sakit dan dan sebagian besar (66 %) responden tidak mengunjungi fasilitas kesehatan serta sebagian besar (56%) responden tidak bepergian keluar kota diawal pandemi COVID-19. Gambaran perilaku kesehatan masyarakat Kelurahan Nambo Kota Kendari di awal pandemi COVID-19 yang terkait dengan risiko penulran COVID-19 belum sepenuhnya baik karena disaat sakit tidak memilih fasilitas kesehatan sebagai tempat berobat, akan tetapi masyarakat di daerah peisir Kelurahan Nambo Kota Kendari sudah tidak mengunjungi fasilitas kesehatan jika tidak ada keluhan dan tidak melalukukan perjaalanan ke luar daerah diawal mas pandemi COVID-19 demi untuk mencegah penyebaran COVID-19. Oleh karena itu masih perlu upaya dari instansi terkait seperti puskesmas dan dinas kesehatan melakukan penyuluhan agar masyarakat mau memilih fasilitas kesehatan untuk berobat
Factors Associated with The Choice of Place of Delivery in Coastal Communities in The Working Area of Bonegunu Community Health Center North Buton District Hamsah, Sitti Al Aaliatin; Saimin, Juminten; Zainuddin, Asnia
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 13, No 2 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v13i2.41072

Abstract

Background: Delivery assistance by health workers in North Buton District in 2022 was still very low at 89.7% and delivery at non-health facilities was 10.3%. At Puskesmas Bonegunu, the coverage of delivery at health facilities was 61.4%, and delivery at non-health facilities was 38.6%. Purpose: To analyze the factors related to the choice of place of delivery in North Buton Regency. Methods: A cross-sectional study design among 127 respondents. The research sample was taken by using total sampling technique. The research data were analyzed using multiple logistic regression tests. Results: test of the relationship between access and the choice of place of delivery obtained values (p = 0.000), socio-cultural (p = 0.002), family support (p = 0.010), knowledge (p = 0.028), and income (p = 0.000). Conclusion: access, socio-culture, family support, knowledge, and income are related to the choice of place of delivery in the coastal community in the working area of the Bonegunu Health Center 
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA JATI BALI KECAMATAN RANOMEETO BARAT KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2022 Putriani, Ni Kadek; Zainuddin, Asnia; Yasnani, Yasnani
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 4 (2024):
Publisher : Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Status gizi merupakan ukuran keberhasilan untuk memenuhi nutrisi kebutuhan pada anak yang ditunjukkan melalui capaian berat badan terhadap umur. Berdasarkan data absensi di wilayah kerja puskesmas yang ada di Kabupaten Konawe Selatan, Puskesmas Lameuru memiliki wilayah kerja dengan jumlah gizi buruk terbanyak yaitu di Desa Jati Bali dengan jumlah balita sebanyak 19 orang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di Desa Jati Bali Kecamatan Ranomeeto Barat Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2022. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 75 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling.Analisis yang digunakan yakni analisis bivariat dan univariat dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil: Hasil penelitian terdapat hubungan antara dengan pvalue < 0,05. Hasil penelitian didapatkan (52,0%) tingkat pengetahuan terhadap status gizi balita, pekerjaan Ibu (52,0%) Pendapatan Keluarga 60,0%),pola asuh ibu baik (74,7%) anak balita memiliki status gizi kurang. Setelah dilakukan uji statistik Chi- Square terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit infeksi (p value = 0,003) dan pola asuh (p value = 0,005) dengan status gizi pada anak balita. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu, pekerjaan ibu, dengan status gizi balita di Desa Jati Bali Kecamatan Ranoomeeto Barat Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2022.Ada hubungan antara pendapatan keluarga dan pola asuh dengan status gizi balita di Desa Jati Bali Kecamatan Ranoomeeto Barat Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2022. Abstract Background: Nutritional status is a measure of success in meeting children's nutritional needs as demonstrated by achieving weight for age. Based on attendance data in the work area of the community health center in South Konawe Regency, the Lameuru Community Health Center has the work area with the highest number of malnourished children, namely in Jati Bali Village with 19 children under five. Objective: This study aims to determine the factors related to the nutritional status of toddlers in Jati Bali Village, West Ranomeeto District, South Konawe Regency in 2022. Method: Quantitative research with a cross-sectional research design. The total sample was 75 respondents who were selected using a purposive sampling technique. The analysis used was bivariate and univariate analysis using the Chi Square test. Results: The results of the research showed a relationship with p value < 0.05. The research results showed that (52.0%) the level of knowledge regarding the nutritional status of toddlers, mother's occupation (52.0%) Family income 60.0%), mother's parenting patterns were good (74.7%) children under five had poor nutritional status. After carrying out the Chi-Square statistical test, there was a significant relationship between history of infectious diseases (p value = 0.003) and parenting patterns (p value = 0.005) with nutritional status in children under five. Conclusion: There is no relationship between the mother's level of knowledge, mother's occupation, and the nutritional status of toddlers in Jati Bali Village, West Ranoomeeto District, South Konawe Regency in 2022. There is a relationship between family income and parenting patterns and the nutritional status of toddlers in Jati Bali Village, West Ranoomeeto District, South Konawe Regency. Year 2022
STUDI KOMPARATIF TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS DAN NON-BPJS TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI TAHUN 2023 Said, Wa Ode Nur Anisa; Zainuddin, Asnia; Hartoyo, Agnes Mersatika
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 4 (2024):
Publisher : Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latar Belakang: kepuasan pasien sangat dipengaruhi oleh pelayanan kesehatan yang diberikan. Terdapat banyak Permasalahan mengenai pelayanan kesehatan yang dikeluhkan oleh pasien peserta BPJS. Beberapa Keluhan pasien BPJS Kesehatan yaitu tidak mendapat pelayanan maksimal seperti penolakan pada pasien BPJS Kesehatan, waktu pelayanan yg cukup lama dan layanan untuk obat yg terkadang tidak sesuai dibandingkan dengan pasien yg bayar langsung. Tujuan: untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasan pasien peserta BPJS dan non-BPJS terhadap mutu pelayanan kesehatan di puskesmas poasia kota kendari tahun 2023 . Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode komparatif dan menggunakan pendekatan cross sectional Hasil: Hasil penelitian terdapat perbedaan tingkat kepuasan pada dimensi kehandalan (reliability) dengan nilai p-value sebesar 0,003 (p < 0,05), terdapat perbedaan tingkat kepuasan pada dimensi daya tanggap (responsive) dengan p-value sebesar 0,001 (p < 0,05)., tidak terdapat perbedaan tingkat kepuasan pada dimensi bukti fisik (tangible) dengan p-value sebesar 0,713 (p >0,05)., tidak terdapat perbedaan tingkat kepuasan pada dimensi jaminan (asurance) dengan p-value sebesar 0,068 (p > 0,05). dan terdapat perbedaan tingkat kepuasan empati (emphaty) dengan p-value sebesar 0,000 (p < 0,05) terhadap mutu pelayanan kesehatan di puskesmas poasia kota kendari tahun 2023. Kesimpulan: Ada perbedaan tingkat kepuasan pasien BPJS dan Non-BPJS terhadap mutu pelayanan kesehatan di puskesmas poasia kota kendari tahun 2023. meningkatkan pelayanan kepada pasien yang dating berobat ke puskesmas poasia tanpa membedakan status BPJS maupun Non BPJS dan kepada petugas kesehatan agar memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara professional dan merata tanpa memandang status ekonomi pasien. Abstract Background: The health services provided greatly influence patient satisfaction. Many BPJS participating patients complain about problems related to health services. Complaints from BPJS Health patients are that they often do not receive maximum service, such as rejection by BPJS Health patients, long service times and services for medicines that are sometimes inappropriate compared to patients who pay directly. Objectives: to determine the difference in the level of patient satisfaction of BPJS participants and non-BPJS participants regarding the quality of health services at the Poasia Health Center, Kendari City in 2023. Methods: This type of research is quantitative research with comparative methods and uses a cross sectional approach Results: The results of the research showed differences in satisfaction levels in the reliability dimension with a p-value of 0.003 (p < 0.05), there were differences in satisfaction levels in the responsiveness dimension with a p-value of 0.001 (p < 0.05 )., there is no difference in the level of satisfaction in the physical evidence (tangible) dimension with a p-value of 0.713 (p > 0.05)., there is no difference in the level of satisfaction in the insurance dimension with a p-value of 0.068 (p > 0.05). and there is a difference in the level of empathy satisfaction with a p-value of 0.000 (p < 0.05) on the quality of health services at the Poasia Health Center in Kendari City in 2023. Conclusion: There is a difference in the level of satisfaction between BPJS and Non-BPJS patients regarding the quality of health services at the Poasia Health Center in Kendari City in 2023. Improve services for patients who come for treatment at the Poasia Health Center without differentiating between BPJS and Non-BPJS status and for health workers to provide health services to society in a professional and equitable manner regardless of the patient's economic status.
EFEKTIVITAS PENYULUHAN MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENCEGAHAN STUNTING PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PESISIR DESA SORUE JAYA KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE TAHUN 2022 Pasila, Frichilia Marta; Majid, Ruslan; Zainuddin, Asnia
Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan Vol 4, No 4 (2024):
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Stunting adalah suatu kondisi dimana tinggi atau panjang tubuh seseorang tidak sesuai atau tidak memadai (kurang) untuk usianya. Indonesia menempati negara prevalensi stunting tertinggi dan 9 juta balita menderita stunting. Karena janin dalam kandungan membutuhkan asupan gizi yang cukup baik kualitas maupun kuantitas untuk mendukung proses tumbuh kembang janin, maka asupan gizi selama kehamilan menjadi penyebab utama terjadinya stunting. tujuan: Di Desa Sorue Jaya Kabupaten Konawe pada tahun 2022, sasarannya adalah menilai dampak penyuluhan melalui media leaflet terhadap peningkatan kesadaran, sikap, dan perilaku ibu hamil terhadap pencegahan stunting. Metode penelitian meliputi penelitian kuantitatif dengan rancangan pre-eksperimental berbentuk single group pretest-posttest. Berdasarkan ukuran populasi, digunakan complete sampling dengan jumlah sampel 20 responden. Paired Sample T-Test digunakan untuk menguji data uji penelitian. Hasil: Berdasarkan temuan penelitian ini, penyuluhan menggunakan media leaflet tahun 2023 lebih efektif dalam meningkatkan kesadaran pencegahan stunting pada ibu hamil di Desa Sorue Jaya Kabupaten Konawe (p-value = 0,000), sikap terhadap hal tersebut (p -nilai = 0,000), dan tindakan (nilai-p = 0,000). kesimpulan: Oleh karena itu, penguatan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang pencegahan stunting pada ibu hamil di Desa Sorue Jaya Tahun 2023 dapat dilakukan dengan penyuluhan melalui media leaflet.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA, BUDAYA, DAN PERAN PETUGAS KESEHATAN, DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PEMDAMPING ASI (MP-ASI) DINI PADA BAYI USIA 7-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BONE KAB. MUNA TAHUN 2022 Astian, Sri; Majid, Ruslan; Zainuddin, Asnia
Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan Vol 4, No 3 (2023):
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Makanan pendamping ASI merupakan makanan tambahan bagi bayi. MP-ASI di butuhkan bayi usia 6-24 bulan, ASI menyediakan ½ kebutuhan gizi bayi dan pada usia 12-24 bulan, ASI menyediakan 1/3 dari kebutuhan gizinya. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan,nsikap, dukungan keluarga,abudaya dan peran petugas kesehatan dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dini di wilayah kerja Puskesmas Bone Kab. Muna Tahun 2022. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif dengan Desain penelitian adalah survei analitik menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi dengan usia 7-24 bulan periode januari-maret tahun 2022 di Wilayah Kerja Puskesmas Bone. Jumlah Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 responden yang diperoleh dengan cara teknik simple random sampling. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan secara statistik (P-Value < 0,05) yaitu variabel pengetahuan (P-Value = 0,006), sikap (P Value = 0,008), dukungan keluarga (P-Value = 0,068), budaya (P-Value = 0,000). Sebaliknya tidak ada hubungan secara statistik peran petugas kesehatan (P-Value = 0,240) dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dini pada bayi usia 7-24 bulan. Kesimpulan: ada hubungan antara pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dan budaya dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dini pada bayi usia 7-24 bulan namun tidak ada hubungan antara peran petugas kesehatan dengan pemberian makanan pendampinggASI (MP-ASI) dini di Wilayah Kerja Puskesmas Bone Kab. Muna Tahun 2022.
PERAN TENAGA PROMOSI KESEHATAN DALAM MENANGGULANGI KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATOBU TAHUN 2023 Salsyabilah, Annisa Fitri; Zainuddin, Asnia; Saptaputra, Syawal K.
Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan Vol 4, No 3 (2023):
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Malnutrisi adalah salah satu penyebab utama terjadinya stunting. Kondisi stunting bisa terlihat setelah bayi berusia 2 tahun. Sangat penting untuk meningkatkan peran promosi kesehatan dalam menanggulangi masalah stunting, karena hal itu akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stunting dan menurunkan prevalensi kondisi tersebut. Tujuan: untuk mengetahui peran tenaga promosi kesehatan dalam menanggulangi kejadian stunting di wilayah kerja puskesmas katobu tahun 2023. Metode: Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini terbagi menjadi 4 informan kunci yaitu 1 kepala puskesmas, 2 tenaga promosi kesehatan, 1 tenaga gizi. Adapun informan biasa terdiri dari 4 orang tua bayi dengan kategori stunting. Teknik pengumpulan data wawancara mendalam yang dianalisis dengan menggunakan metode content analysis. Hasil: penelitian ini adalah terdapat peran tenaga promosi kesehatan dalam menanggulangi masalah stunting yaitu advokasi yang dilakukan dengan melibatkan instansi pemerintah dan instansi kesehatan, dan gerakan masyarakat berupa konseling, penyuluhan kesehatan, serta pemberian makanan tambahan berupa susu, biskuit, dan bubur kacang hijau saat posyandu. Sedangkan untuk bina suasana belum dilakukan dikarenakan belum termaksud dalam wilayah lokasi khusus stunting. Kesimpulan: Advokasi dan gerakan masyarakat dalam menanggulangi masalah stunting sudah cukup baik, hanya saja strategi bina suasana belum dilakukan dikarenakan puskesmas belum menjadi wilayah lokasi khusus stunting.
GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DIABETES MELITUS (DM) DI KELURAHAN SORUE JAYA KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE TAHUN 2022 Ekajaya, Lalu Muh. Suharta; Zainuddin, Asnia; Yasnani, Yasnani; Prasetya, Fikki
Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan Vol 4, No 4 (2024):
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik ditandai dengan hiperglikemia yang diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. penyebab pasti DM belum diketahui pasti hingga saat ini. meski demikian, para ilmuwan yakin bahwa gen, faktor lingkungan dan kondisi patologis lainnya dari sel β pankreas memicu defisiensi insulin dan kelainan lain yang menyebabkan resistensi terhadap kerja insulin. Tujuan: tujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap masyarakat tentang penyakit Diabetes Melitus (DM) di Desa Sorue Jaya Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe tahun 2022. Metode: jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. berdasarkan data populasi dalam penelitian ini maka keseuruhan populasi ini akan dijadikan sampel penelitian. dengan demikian, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 86 respoden. Hasil: hasil penelitian ini menunjukkan gambaran pengetahuan terhadap terhadap penyakit Diabetes Melitus di Desa Sorue Jaya Kecamatan Soropia, sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebesar 65% dan gambaran sikap terhadap terhadap penyakit Diabetes Melitus di Desa Sorue Jaya Kecamatan Soropia cukup baik yaitu sebesar 78%. Kesimpulan: oleh karena itu, gambaran pengetahuan dan sikap masyarakat Desa Sorue Jaya Kecamatan Soropia terhadap penyakit Diabetes Melitus sebagian besar dapat dikatakan baik.
PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WA’ARA KABUPATEN MUNA TAHUN 2022 Martikal, Sitti; Zainuddin, Asnia; Lisnawaty, Lisnawaty
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 4, No 3 (2023):
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v4i3.46263

Abstract

Abstrak Peningkatan kadar asam urat dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh manusia seperti perasaan nyeri di daerah persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri yang teramat sangat bagi penderitanya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan daun salam terhadap kadar asam urat pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Wa’ara Kabupaten Muna. Jenis penelitian ini yaitu menggunakan pre eksperimental design, dengan metode rancangan penelitian one group pretest and posttest design. Populasi dalam penelitian ini yaitu lansia dengan kadar asam urat yang tinggi di wilayah kerja Puskesmas Wa’ara. Peneliti mengambil sampel pada penderita asam urat sebanyak 10 orang lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar asam urat pada lansia sebelum dan sesudah pemberian air rebusan daun salam mengalami penurunan kadar asam urat dari tidak normal (100%) menjadi normal (100%) dengan rata-rata tingkat penurunan sebesar 5,15 mg/dl dan Analisis kadar asam urat sebelum dan sesudah pemberian air rebusan daun salam berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan kadar asam urat dengan nilai sig. p value 0,000 < 0,05. Kesimpulan yaitu ada pengaruh pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di Puskesmas Wa’ara. Saran Bagi instansi petugas kesehatan Puskesmas Wa’ara hasil penelitian ini dapat diterapkan pada lansia untuk menurunkan kadar asam urat dan diharapkan petugas kesehatan untuk menjelaskan pentingnya menjaga kadar asam urat tetap normal. Kata kunci: asam urat, puskesmas, rebusan daun salam Abstract An increase in uric acid levels can result in disturbances in the human body such as feelings of pain in the area joints and is often accompanied by excruciating pain to the sufferer . The research objective was to determine the effect of giving bay leaf boiled water on uric acid levels in the elderly in the working area of the Wa'ara Public Health Center, Muna Regency . This type of research is using a pre-experimental design , with the one group pre- test and posttest design method . The population in this study were the elderly with high uric acid levels in the working area of the Wa'ara Public Health Center. Researchers took samples of gout sufferers as many as 10 elderly people. Results The study showed that uric acid levels in the elderly before and after administration of bay leaf boiled water decreased from abnormal (100%) to normal (100%) with an average reduction rate of 5.15 mg/dl and analysis of levels Uric acid before and after administration of bay leaf boiled water has a significant effect on reducing uric acid levels with a sig value. p value 0.000 < 0.05 . The conclusion is that there is an effect of giving bay leaf boiled water on decreasing uric acid levels in the elderly at the Wa'ara Health Center . Suggestions for health workers at the Wa'ara Community Health Center, the results are that this research can be applied on elderly For lower rate uric acid and it is expected that health workers will explain its importance to maintain uric acid levels normal. Keywords: acid urate , health center, decoction salam leaves
Factors Related to Sufferer Behavior in Preventing Tuberculosis Transmission in the Family Majid, Ruslan; Zainuddin, Asnia; Sabilu, Yusuf; Irma, Irma; Nurjannah, Nurjannah
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 6 No 4 (October 2023)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woh.vi.400

Abstract

Tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium Tuberculosis; the method of transmission is through the air by sneezing, splashing phlegm, or coughing from Tuberculosis sufferers. Family members who live in the same house as Tuberculosis sufferers have a very high risk of being infected with Tuberculosis. This research aims to determine the relationship between knowledge, attitudes, family support, and health workers' role in Tuberculosis sufferers' behavior to prevent transmission to families in the Puuwatu City Health Center working area. Kendari 2021. This research is quantitative research with a cross-sectional study approach. The population in this study was 54 TB sufferers. The sampling technique used was a non-random sampling technique, namely total sampling. Primary data was collected using a pre-tested questionnaire. The data that has been collected is then processed using the Chi-Square test (α=0.05). From the results of statistical analysis, the relationship between the independent variable and the dependent variable was obtained for the variables knowledge (ρ-value= 0.004), family support (ρ-value= 0.033), role of health workers (ρ-value= 0.049) and attitude (ρ -value= 0.067). The variables of knowledge, family support, and the role of health workers are related to the behavior of Tuberculosis sufferers to prevent transmission to the family. In contrast, the attitude variables are not related to the behavior of tuberculosis sufferers in order to prevent transmission to the family.