Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Penerapan Senam Ergonomik untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi di UPTD Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Kota Pematangsiantar Vany Debora Tampubolon; Nabilah Siregar
SEHATI: Jurnal Kesehatan Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Pelantar Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52364/sehati.v4i2.71

Abstract

Hypertension is called the silent killer, where the elderly are at the highest risk of developing hypertension. This study aims to reduce blood pressure in elderly people with hypertension. The design of this research is descriptive using a case study method on 2 hypertensive clients at the UPTD for the Deaf, Speech Impaired and Elderly in Pematangsiantar, with a purposive sampling technique. Data was collected using interview techniques, observation, and physical examinations carried out using a gerontic perspective assessment format. The results of the research showed that blood pressure in both clients decreased, namely blood pressure from 170/100 mmHg down to 140/80 mmHg in client I, and 160/90 mmHg down to 130/80 mmHg in clien II after doing ergonomic exercises for three days. The author suggests that ergonomic exercises can be applied routinely to elderly people with hypertension.
EDUKASI ENAM LANGKAH CUCI TANGAN PAKAI SABUN “TEPUNGSELACIPUPUT” PADA ANAK USIA SEKOLAH Siregar, Nabilah; Lismawati; Julianto; Pasaribu, Yohanna Adelina
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 14 No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v14i1.3174

Abstract

Improper hand washing practices caused more than half of child deaths per year due to infectious diseases. This community service activity took the form of education used lecture and demonstration with musical accompaniment about six-steps hand washing exercises, and was carried out on May 18 2024 with 50 elementary school students. The results of the activity analysis showed that there was an increase in the percentage of students' ability to wash their hands in six steps with soap from 0% to 78%. Education on hand washing with demonstrations accompanied by music for children helps improve the ability of school-aged children to wash their hands so as to maintain hand hygiene and is useful in preventing disease transmission. Health workers and teachers have an important role in teaching clean and healthy living habits to improve children's health status.
Edukasi Kesehatan dalam Upaya Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Tentang Penanganan Pertama Keracunan Makanan Di Huta III Kabupaten Simalungun Nabilah Siregar; Julianto; Lismawati; Yohanna Adelina Pasaribu
Gudang Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): GJPM - JANUARI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjpm.v3i1.1342

Abstract

Keracunan merupakan suatu kejadian kegawatdaruratan yang umum terjadi di masyarakat terutama dalam rumah tangga. Keracunan yang paling sering terjadi di masyarakat khususnya pada anak-anak adalah keracunan makanan. Keracunan makanan adalah suatu penyakit yang dialami seseorang akibat mengonsumsi makanan yang mengandung kontaminasi biologis ataupun kimiawi sehingga menyebabkan gejala seperti demam, mual, muntah dan diare. Data World Health Organization menunjukkan bahwa sebanyak dua juta orang di dunia meninggal setiap tahun, sedangkan di Indonesia terdapat 200 kasus keracunan setiap tahun akibat keracunan makanan dan minuman. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penanganan pertama pada kasus keracunan. Kegiatan ini dilakukan di Huta III Desa Tanjung Pasir Kabupaten Simalungun pada tanggal 30 Oktober 2024, dan dihadiri oleh 50 orang anggota masyarakat. Kegiatan pengabdian ini menerapkan edukasi kesehatan dengan metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi tentang penanganan pertama keracunan. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penanganan pertama keracunan makanan yaitu sebelum edukasi pengetahuan kurang sebanyak 21 orang (42%) dan pengetahuan cukup sebanyak 17 orang (34%) meningkat menjadi pengetahuan cukup sebanyak 4 orang (8%) dan pengetahuan baik sebanyak 46 orang (92%) sesudah edukasi kesehatan. Edukasi kesehatan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penanganan pertama keracunan makanan. Penulis menyarankan agar petugas kesehatan termasuk pihak pendidikan senantiasa meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penanganan pertama kasus-kasus kegawatdaruratan.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENANGANAN PERTAMA LUKA BAKAR DI KABUPATEN SIMALUNGUN Siregar, Nabilah; Purba, Wulan Sari; Handayani, Astika
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Volume 1 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jiik.v1i2.13337

Abstract

Luka bakar merupakan salah satu jenis cedera yang dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Penanganan pertama yang cepat dan tepat yang dibutuhkan untuk mencegah peningkatan angka morbiditas dan mortalitas akibat luka bakar. penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan orang tua tentang penanganan pertama luka bakar di Kabupaten Simalungun. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 45 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden berusia 26-35 tahun sebanyak 31 orang (68,9%), memiliki pendidikan terakhir SMA sebanyak 23 orang (51,1%), tidak bekerja sebanyak 20 orang (44,4%), dan memiliki pengetahuan kurang tentang penanganan pertama luka bakar sebanyak 28 orang (62,2%). Oleh karena itu diharapkan petugas kesehatan di puskesmas setempat dapat melakukan upaya dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penanganan pertama luka bakar melalui program edukasi kesehatan atau pelatihan terkait penanganan pertama pada luka bakar
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU Siregar, Nabilah; Julianto, Julianto; Adelina Pasaribu, Yohanna
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2024): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jiik.v2i3.33095

Abstract

Penyakit Tuberculosis Paru (TB) merupakan salah satu penyakit menular pernapasan yang menjadi permasalahan kesehatan utama di dunia. Kegagalan pengobatan pada pasien TB dapat disebabkan oleh turunnya angka tingkat kepatuhan minum obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis (OAT) pada pasien tuberkulosis paru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik observasional dengan pendekatan metode cross sectional, dilakukan pada 65 orang pasien TB paru dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden patuh minum OAT sebanyak 56 orang (86,2%), dan mayoritas dukungan keluarga responden baik yaitu sebanyak 54 orang (83,1%), responden yang memperoleh dukungan keluarga baik mengonsumsi OAT dengan patuh sebanyak 54 orang (83%), responden yang memperoleh dukungan keluarga buruk tidak patuh dalam mengonsumsi OAT sebanyak 9 orang (14%), serta terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum OAT pada pasien TB paru (p value 0,000). Keluarga terutama keluarga inti merupakan sistem pendukung bagi anggota keluarganya dengan fungsi dasar perawatan kesehatan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan, sehingga keluarga perlu terlibat dalam pemantauan pengobatan keluarga yang sakit. Kepatuhan penderita dalam mengonsumi obat akan meningkat jika penderita mendapat dukungan yang baik dari keluarga. Disarankan agar petugas kesehatan dan peneliti selanjutnya dapat melakukan pengembangan intervensi keperawatan dalam meningkatkan dukungan keluarga dan kepatuhan pasien TB dalam mengonsumsi OAT.
PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RST TK. IV. 01.07.01 PEMATANGSIANTAR Afpriani Simanungkalit, Elisa; Siregar, Nabilah
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2024): Volume 2 Nomor 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jiik.v2i4.34424

Abstract

Sectio Caesarea (SC) merupakan suatu tindakan operatif yang dilakukan pada ibu dengan melakukan insisi pada dinding perut yang bertujuan untuk melahirkan janin dengan syarat janin 500 gram. Bekas luka operasi pada pasien post SC dapat menyebabkan nyeri. satu terapi non farmakologi pada pasien post SC untuk membantu menurunkan intensitas nyeri yaitu teknik relaksasi genggan jari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran teknik relaksasi genggam jari terhadap intensitas nyeri pada pasien post SC. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 2 orang responden dengan post SC yang dirawat di ruang Dahlia Rumah Sakit Tentara TK. IV 01.07.01 Pematangsiantar. Hasil evaluasi menunjukkan adanya penurunan skala nyeri, dari skala nyeri 6 (sedang) menjadi skala nyeri 2 (ringan) pada klien I dan skala nyeri 7 (berat) menjadi skala nyeri 3 (ringan) pada klien II. Penerapan teknik relaksasi genggam jari dilakukan 2-3 kali dalam sehari dalam waktu 15-30 menit dan dapat dilakukan setiap klien merasakan nyeri.
PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR PADA MASYARAKAT AWAM DALAM PENANGANAN KEJADIAN CARDIAC ARREST DI LUAR RUMAH SAKIT Nabilah Siregar; Wulan Sari Purba; Lismawati Lismawati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24590

Abstract

Kejadian henti jantung di luar rumah sakit (Out-of-hospital cardiac arrest/OHCA) merupakan tantangan kesehatan yang besar di dunia, dimana rata-rata orang dewasa yang mengalami OHCA yaitu 55 orang per 100.000 orang setiap tahun. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat awam tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) dalam penanganan cardiac arrest di luar rumah sakit. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu pelatihan kepada masyarakat awam tentang Bantuan Hidup Dasar yang meliputi: pengkajian pengetahuan dan keterampilan awal (pre test), pelatihan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab serta demonstrasi resusitasi jantung paru, penilaian pengetahuan dan keterampilan setelah pelatihan (post test). Kegiatan pelatihan ini dihadiri 34 orang masyarakat awam (resimen mahasiswa, satpol Pamong Praja, security) di aula Korem 022/PT Pematangsiantar. Hasil analisa data diperoleh rata-rata skor pengetahuan masyarakat awam sebelum mengikuti pelatihan yaitu 5,82 sedangkan rata-rata skor pengetahuan sesudah mengikuti pelatihan meningkat menjadi 18,24. Rata-rata skor keterampilan masyarakat awam tentang Bantuan Hidup Dasar sebelum mengikuti pelatihan yaitu 7,29, sedangkan rata-rata skor keterampilan sesudah mengikuti pelatihan meningkat menjadi 15,06. Terdapat pengaruh pelatihan tentang Bantuan Hidup Dasar terhadap pengetahuan (p value=0,000) dan keterampilan (p value=0,000) masyarakat awam. Peran serta petugas kesehatan diperlukan dalam memberikan pelatihan yang rutin dan berkesinambungan untuk mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat awam tentang BHD.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Keluarga dalam Penanganan Pertama Keracunan Makanan di Huta III Desa Tanjung Pasir Kabupaten Simalungun Siregar, Nabilah; Damanik, Derma Wani; Julianto, Julianto; Pasaribu, Yohanna Adelina
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v10i1.631

Abstract

Keracunan merupakan kejadian gawat darurat yang umum terjadi dalam keluarga. Data World Health Organization menyebutkan terdapat dua juta orang di dunia meninggal setiap tahun akibat keracunan makanan dan minuman. Keracunan yang tidak segera mendapatkan penanganan pertama yang tepat dapat menimbulkan kematian. Keluarga berperan penting dalam melakukan penanganan pertama pada kasus ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap keluarga dalam penanganan pertama keracunan makanan. Desain penelitian ini yaitu cross sectional. Penelitian dilakukan pada sampel 50 orang anggota keluarga di Huta III Desa Tanjung Pasir Kabupaten Simalungun, menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian berupa data kuantitatif yang dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi square dengan bantuan aplikasi SPSS. Hasil analisa data menunjukkan mayoritas responden memiliki pengetahuan kurang sebanyak 21 orang (42%), sikap negatif sebanyak 28 orang (56%), serta terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap keluarga dalam penanganan keracunan makanan (nilai p <0,05). Penulis menyarankan agar perawat dapat memberikan edukasi kepada keluarga tentang penanganan pertama kegawatdaruratan keracunan makanan.
Edukasi Kesehatan untuk Meningkatkan Pengetahuan Siswa dalam Pertolongan Pertama Kecelakaan Lalu lintas Siregar, Latifah; Siregar, Nabilah; Pasaribu, Yohanna Adelina; Julianto, Julianto
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 5, No 3 (2025): Abdira, Juli
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v5i3.842

Abstract

Traffic accidents are emergency events that often occur unexpectedly in society and can cause injury or death. Proper first aid for traffic accident victims is needed to help reduce mortality rates, further complications and improve healing in victims. Proper first aid in emergency conditions such as trauma accident victims needs to be based on good knowledge. This community service activity aims to improve students' knowledge in first aid for traffic accidents. This community service activity was carried out on 35 grade XII students at a high school in Perdagangan, Simalungun Regency. The results of this community service showed an increase in students' knowledge about first aid for accidents after being given health education. Health education about emergency handling is highly recommended to be given to the community as laypersons.
Implementasi Teknik Relaksasi Autogenik untuk Menurunkan Nyeri pada Ibu Post Sectio Caesarea Adini Ramadani; Siregar, Nabilah
Jurnal Keperawatan Medika Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan Medika
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jkem.v2i2.228

Abstract

Sectio Caesarea (SC) merupakan teknik melahirkan janin melalui irisan pada dinding perut (laparatomi) atau dinding uterus (histerektomi). Persalinan merupakan proses alami bagi ibu yang terjadi pengeluaran konsepsi (janin atau plasenta) yang sudah cukup bulan (37-42 minggu). Tujuan penelitian yaitu untuk mengurangi nyeri pada ibu post sectio caesarea dengan implementasi pemberian teknik relaksasi autogenik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 2 responden yaitu ibu post sectio caesarea. Studi kasus dilakukan dirumah sakit Tentara TK.IV.01.07.01 Pematangsiantar. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa terdapat penurunan skala nyeri dengan melakukan pemberian teknik relaksasi autogenik selama 3 hari. Skala nyeri pada pasien I & II dengan masalah nyeri yaitu nilai skala nyeri pada klien I (nyeri 6 menjadi nyeri 3) dan nilai skala nyeri pada klien II (nyeri 7 menjadi nyeri 2) setelah diajarkan dan melakukan teknik relaksasi autogenik nyeri menurun. Penerapan teknik relaksasi autogenik efektif dalam menurunkan intensitas nyeri. Hendaknya perawat dapat mengajarkan teknik relaksasi autogenik untuk menurunkan intensitas nyeri pada ibu post SC.