Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

School Committee Participation in Improving the Quality of Education Jaelani, Jaelani; Hanif, Muh.
Jawda: Journal of Islamic Education Management Volume 6 Number 2 October 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jawda.v6i2.2025.26996

Abstract

School Committees in Indonesia hold a strategic mandate to improve the quality of education; however, their concrete contributions in rural elementary schools remain insufficiently explored, particularly regarding the governance-practice gap. This study employed a qualitative case study approach at SD Negeri 01 Badak, utilizing participatory observation, in-depth interviews (with the principal, teachers, and the committee chair), and document analysis. The committee was actively involved in fundraising (e.g., graduation events), providing physical facilities (e.g., a prayer room and student chairs), and planning school programs. However, the oversight of program implementation was weak due to members’ limited understanding of their strategic roles and time constraints, which created disparities between resources and pedagogical needs. Optimizing school-community partnerships requires targeted capacity-building efforts and structured accountability mechanisms to bridge the gap between normative and practical aspects. This study reveals governance disparities within rural School Committees. It contributes to participatory management theory by demonstrating how local socio-cultural constraints, such as parental time poverty, shape decentralization in resource-limited areas.
MENYOROT FUNDAMENTALISME-RADIKALISME ISLAM : Tinjauan Historis atas Gerakan Hizbut Tahrir Indonesia Jaelani, Jaelani
Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/alwatzikhoebillah.v7i2.955

Abstract

Artikel ini membahas tentang fundamentalisme dan radikalisme khususnya pada gerakan Hizbut Tahrir di Indonesia dalam perspektif historis. Dengan mengambil teks-teks dari buku-buku dan jurnal kontemporer, kajian ini mendeskripsikan apa yang menjadi formasi dari fundamentalisme dan radikalisme, khususnya gerakan Hizbut Tahrir Indonesia, mengapa ia muncul, dan bagaimana perkembangannya di Indonesia. Kajian ini menemukan bahwa kehadiran Hizbut Tahrir di Indonesia yang kemudian mengambil nama Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) adalah bagian dari penyebarluasan ideologi, ajaran, strategi gerakan, dan sistem kaderisasi Hizbut Tahrir keseluruh penjuru dunia. Akhirnya, kajian ini pun menyarankan bagaimana baiknya bangsa Indonesia menghadapi ancaman fundamentalisme dan radikalisme tersebut.
Islamic Thoughts of Sambas Ulama of the 19th and 20th Centuries: Typology of Thoughts of Ahmad Khatib Sambas and Muhammad Basiuni Imran Jaelani, Jaelani; Risa, Risa
Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/alwatzikhoebillah.v9i2.1800

Abstract

Kesultanan Sambas wilayah paling utara Borneo Barat tidak ketinggalan dalam perkembangan pemikiran keislaman, dengan tampilnya ulama besar Sambas yaitu Ahmad Khatib Sambas dan Muhammad Basiui Imran. Secara khusus kajian ini membicarakan tentang tipologi pemikiran keislaman kedua ulama tersebut. Kajian ini menggunakan metodologi penelitian sejarah meliputi empat langkah yaitu heuristik (pengumpulan data) berupa naskah-naskah seperti Daftar Sedjarah Perdjalanan Hidup Dari Hadji Mohammad Basiuni Imran dan Surat Penghargaan Kepada Muhammad Basini Imran, sumber dari buku, jurnal dan tulisan ilmiah yang relevan dengan kajian. Lalu dilakukan verifikasi (kritik sumber), interpretasi sampai pada penulisan sejarah yang disebut historiografi. Hasil kajian menunjukkan bahwa tipologi dua pemikiran ulama yaitu Ahmad Khatib Sambas dengan tipologi pemikiran tradisional dan Muhammad Basiui Imran mengembangan dua tipologi pemikiran sekaligus yaitu tradisional dan modern. Tipologi pemikiran tradisional Ahmad Khatib Sambas tampak dari aktivitas pendidikan dan pengajaran yang lebih terikat dengan tasawuf dan tarekat, bahkan beliau pendiri Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah. Sedangkan tipologi pemikiran Muhammad Basiuni Imran di bidang aqidah, fikih dan pendidikan lebih bersifat modern, tetapi di bidang tafsir cenderung bersifat tradisional. Implikasi pemikiran kedua ulama tampak dari keberlanjutan ajaran sampai perjuangan pergerakan, memantik kajian-kajian keislaman dan meninggalkan ingatan zaman.