Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora

Mitigasi Dampak Konflik Rumah Tangga: Upaya Mengatasi Tingginya Kasus Perceraian di Desa Kertosuko, Krucil Probolinggo Yakin, Ainul; Rahman, Imdadur
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/trilogi.v5i1.8011

Abstract

masyarakat karena dampaknya yang begitu tinggi baik secara sosial maupun budaya. Angka perceraian di Probolinggo terbilang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari angka percerain dari tahun ke tahun jumlahnya meningkat. Pada tahun 2014 silam, angka perceraian sebanyak 3.578 kasus, tahun 2016 sebanyak 1.641 kasus,  tahun 2017 sebanyak 2.356 kasus hingga tahun  2020 sebanyak 2.326 kasus. Sementara dampak perceraian adalah tingginya kenakalan remaja seperti  genk  motor, anak jalanan, kasus minum-minuman keras, putus sekolah akibat rumah tangga yang retak (broken). Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengongkap dan mengelaborasi motivasi, faktor penyebab dan langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah perceraian. Penelitian mengambil lokasi di Desa Kertosuko, Krucil, Prbolinggo.  Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Dari hasil penelian dapat disimpulkan bahwa,  Pertama:  Perceraian yang terjadi di Desa Kertosuko dilatarbelakangi adanya faktor pihak ketiga (perselingkuhan), ekonomi dan kekerasan rumah tangga. Sehingga pihak istri memilih percerain untuk menghindari masalah yang melingkupinya.   Dampak lebih jauh adalah maslah pengasuhan anak.  Penyebab pihak ketiga mencapai 50%, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) hanya mencapai 10%, pernikahan dini dan ekonomi hanya 20%. Warga Kertosuko cenderung menganggap perceraian adalah suatu hal yang biasa dan wajar terjadi sehingga mereka tidak segan-segan melakukan perceraian sebagai jalan keluar. Kedua: Faktor-faktor perceraian yang dipicu lemahnya pengetahuan dalam mengatur rumah tangga yang sesuai ajaran Islam. Sehingga untuk mengansipasi terjadinya perceraian  tersebut adalah perlunya pendidikan keluarga sakinah, meningkatkan ketahan keluarga, ketahanan  ekonomi melalui penyediaan lapangan kerja, serta pendampingan kepada keluarga rentan untuk mencapai keluarga sakinah.   
Resolusi Konflik Rumah Tangga: Upaya Mitigasi Tingginya Kasus Perceraian di Probolinggo Yakin, Ainul; Syauqi, Ahmad Farid
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Vol 5, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/trilogi.v5i4.9243

Abstract

The high divorce rate in Probolinggo presents significant social and cultural challenges, leading to issues such as juvenile delinquency, school dropouts, and family instability. This study investigates the factors contributing to household conflicts and explores strategies for mitigating divorce cases in Sidopokso Village, Kraksaan, Probolinggo. Utilizing a qualitative phenomenological approach, data were collected through interviews, observations, and documentation. The findings indicate that third-party involvement (50%), domestic violence (10%), and economic issues (20%) are the primary triggers of divorce. The normalization of divorce as a solution to family conflicts reflects limited understanding and application of Islamic principles in household management. This study recommends educational programs to promote harmonious family environments, economic resilience through employment opportunities, and support for at-risk families. Addressing these factors is critical to reducing divorce rates and strengthening family stability.
Konstruksi Cerai-Gugat: Kajian Fenomenologis atas Kasus Perceraian di Desa Asembakor Kraksaan Probolinggo Yakin, Ainul; Munir, Sirojul; Asuudi, Alvin Qudrata
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Vol 3, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/trilogi.v3i3.4290

Abstract

Tingginya angka perceraian di Probolinggo telah menjadi masalah tersendiri di lingkungan masyarakat karena dampaknya yang begitu tinggi baik secara sosial maupun budaya. Angka perceraian di Probolinggo terbilang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari angka percerain dari tahun ke tahun jumlahnya meningkat. Pada tahun 2014 silam, angka perceraian sebanyak 3.578 kasus, tahun 2016 sebanyak 1.641 kasus,  tahun 2017 sebanyak 2.356 kasus hingga tahun  2020 sebanyak 2.326 kasus. Sementara dampak perceraian adalah tingginya kenakalan remaja seperti  genk  motor, anak jalanan, kasus minum-minuman keras, putus sekolah akibat rumah tangga yang retak (broken). Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengongkap dan mengelaborasi motivasi, faktor penyebab dan langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah perceraian. Penelitian mengambil lokasi di Desa Asembakor, Kraksaan, Prbolinggo.  Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Dari hasil penelian dapat disimpulkan bahwa,  Pertama:  Perceraian yang terjadi di Desa Asambakor dilatarbelakangi adanya faktor pihak ketiga (perselingkuhan), ekonomi dan kekerasan rumah tangga. Sehingga pihak istri memilih percerain untuk menghindari masalah yang melingkupinya.   Dampak lebih jauh adalah maslah pengasuhan anak.  Penyebab pihak ketiga mencapai 50%, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) hanya mencapai 10%, pernikahan dini dan ekonomi hanya 20%. Warga Asembakor cenderung menganggap perceraian adalah suatu hal yang biasa dan wajar terjadi sehingga mereka tidak segan-segan melakukan perceraian sebagai jalan keluar. Kedua: Faktor-faktor perceraian yang dipicu lemahnya pengetahuan dalam mengatur rumah tangga yang sesuai ajaran Islam. Sehingga untuk mengansipasi terjadinya perceraian  tersebut adalah perlunya pendidikan keluarga sakinah, meningkatkan ketahan keluarga, ketahanan  ekonomi melalui penyediaan lapangan kerja, serta pendampingan kepada keluarga rentan untuk mencapai keluarga sakinah. 
Kontra Radikalisme Pesantren: Melacak Pemikiran Kebangsaan Kiai Zaini Mun’im Yakin, Ainul; Fawaid, Hafilul Hafilul; Rafiq, Achmad Ainur; Billah, Faqih Thariqu; Muzakki, Affan A; Supandi, R. Ach.; Iksan, Maulidi
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Vol 2, No 3 (2021): Pengembangan Teknologi dan Kesehatan di Lembaga Keagamaan
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.224 KB) | DOI: 10.33650/trilogi.v2i3.1915

Abstract

Artikel ini menalaah  pemikiran KH. Zaini Mun’im tentang kebangsaan. Metode dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan (library research) dengan studi analisis deskriptif. Studi analisis menggunakan analisis konten dan deskriptif terkait pemikiran  kebangsaan KH. Zaini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  pemikiran KH. Zaini Mun’im  tentang kebangsaan  tertuang Trilogi santri dan Panca Kesadaran Santri  yang dikenal al-dawabit al-santri dan al-wa’iyyah al-khamsah. Kiai Zaini tidak bertentangan dengan keislaman. Islam tidak perlu dipertentangkan dengan negara,  keduanya adalah ranah dalam satu konsep perjuangan. Salah satu poin  dalam konsep Panca Kesadaran Santri adalah kesadaran berbangsa dan bernegara. Ideologi yang ditanamkan Kiai Zaini kepada santrinya tersebut dikaji tidak hanya pada tataran ideologis saja, tapi juga pada tataran praktis.  Pemikiran Kebangsaan KH. Zaini Mun’im  bercorak Islam tradisional yang berfokus pada bidang akhlak tasawwuf, akidah (ahlussunah wal jama’ah) dan fiqh. Sedangkan, pemikiran kebangsaannya  digunakan sebagai perjuangan untuk mempersatukan umat dan melakukan perlawanan terhadap penjajah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.