Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

HUBUNGAN SELF-EFFICACY MAHASISWA PSIKOLOGI TERHADAP INTENSI MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI Elthamasta Vigiliani Lahagu; Pamela Hendra Heng
Journal of Social and Economics Research Vol 5 No 2 (2023): JSER, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v5i2.231

Abstract

Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2017, jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) di Indonesia telah mencapai 1,6 juta. Meskipun angka ini terus meningkat setiap tahun, namun ketersediaan tenaga pendidik atau Guru Pendamping Khusus masih tidak mencukupi, seperti yang diungkapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI pada tahun 2011. Dalam konteks tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki apakah terdapat hubungan antara tingkat Self-Efficacy mahasiswa psikologi dengan niat untuk mengajar anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi. Sampel penelitian terdiri dari 280 mahasiswa psikologi yang berasal dari beberapa Universitas/Perguruan Tinggi, dipilih melalui teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan pada periode Oktober hingga November 2023. Alat ukur yang digunakan melibatkan General Self-Efficacy Scale yang dikembangkan oleh Schwarzer & Jerusalem, serta Theory of Planned Behavior yang dikembangkan oleh Icek Ajzen. Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson antara variabel Self-Efficacy dan intensi mengajar, ditemukan nilai Pearson Correlation sebesar 0.286, dengan nilai p= 0.000< 0.05, menunjukkan adanya hubungan positif antara kedua variabel tersebut. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan signifikan dalam pengembangan ilmu psikologi, khususnya dalam konteks psikologi pendidikan.
Peran Celebrity Worship dan Kontrol Diri terhadap Perilaku Konsumtif Komunitas ENGENE Pramudita, Eka Ardina; Heng, Pamela Hendra
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.16872

Abstract

Popularitas K-Pop yang meningkat di Indonesia mendorong perilaku konsumtif di kalangan penggemar, seperti ENGENE, penggemar ENHYPEN. Keterikatan emosional yang kuat terhadap idola membuat mereka rela mengeluarkan biaya besar untuk membeli merchandise, album, dan barang lain tanpa pertimbangan matang. Hal ini mencerminkan perilaku konsumtif yang terkadang dapat berdampak negatif, seperti pengeluaran yang berlebihan dan sulitnya mengendalikan diri. Oleh karena itu, penting bagi penggemar untuk memiliki kontrol diri agar tidak terjebak dalam pengidolaan berlebihan yang dapat memengaruhi kehidupan mereka secara negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peranan celebrity worship dan kontrol diri terhadap perilaku konsumtif komunitas ENGENE yang berada di rentang usia 18 - 29 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional non eksperimen. Partisipan penelitian berjumlah 292 partisipan yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala Celebrity Attitude Scale (CAS), Skala Kontrol Diri Ringkas (SKDR), dan Skala Perilaku Konsumtif (SPK). Hasil penelitian menunjukkan terdapat peranan celebrity worship memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap perilaku konsumtif komunitas ENGENE, dengan nilai R sebeser 0,149 yang menunjukkan bahwa 14,9% perilaku konsumtif dipengaruhi oleh celebrity worship.
Peran Intensitas Penggunaan Media Sosial Terhadap Perilaku Konsumtif Produk Fashion Korea Pada Mahasiswa Sari, Mely Imelda; Heng, Pamela Hendra
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.16874

Abstract

Perkembangan media sosial yang pesat telah memengaruhi perilaku konsumen di kalangan mahasiswa. Fenomena Korean Hallyu, yang mencakup budaya populer, telah berhasil menarik perhatian konsumen global, termasuk di Indonesia. Melalui media sosial, pengaruh Hallyu dalam fashion semakin memperkuat daya tarik produk-produk fashion Korea. Penggunaan media sosial yang intens sering kali mendorong perilaku konsumtif, terutama dalam membeli produk-produk yang sedang tren. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran intensitas penggunaan media sosial terhadap perilaku konsumtif produk fashion Korea pada mahasiswa yang berusia 18-22 tahun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional non-eksperimental yang melibatkan 256 mahasiswa. Partisipan dipilih menggunakan purposive sampling, dan data dikumpulkan melalui kuesioner daring. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Skala Intensitas Penggunaan Media Sosial (SIPMS), Skala Perilaku Konsumtif (SPK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas media sosial berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumtif, dengan R sebesar 0,369 atau 36,9% yang menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari media sosial terhadap perilaku konsumtif.
PELATIHAN MANAJEMEN WAKTU BAGI REMAJA DI GEREJA X Saputra, Mikhael Adam; Febriani, Oki Kartika; Audy, Ervina; Tiatri, Sri; Sahrani, Riana; Dewi, Fransisca Iriani Roesmala; Heng, Pamela Hendra
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v7i2.30332

Abstract

ABSTRAK Kemampuan manajemen waktu merupakan salah satu bekal keberhasilan di dunia kerja, terlebih lagi di dalam era digital ini, game online menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja. Di balik keseruannya, para pemain game online sering kali menghabiskan waktu yang lebih banyak dari yang mereka rencanakan. Dan hal ini seringkali memiliki dampak negatif jika tidak diantisipasi dengan baik. Hal ini memicu permasalahan pada komunitas remaja Gereja GKI Graha Raya, yang mengeluhkan akan anggota remajanya kesulitan mengatur waktu antara bermain game dan tanggung jawab lainnya. Menyikapi hal tersebut, tim PKM Universitas Tarumanagara menyelenggarakan kegiatan dengan metoda berupa psikoedukasi yang berfokus pada manajemen waktu bagi remaja. Kegiatan dilaksanakan secara luring pada tanggal 20 April 2024, diikuti oleh 21 remaja. Kegiatan dilaksanakan di GKI Graha Raya, yang berlokasi di Jl. Graha Raya, Ruko Cendana Loka Blok G10 No. 6-6A, Kota Tangerang Selatan. Melalui psikoedukasi ini, para remaja diajarkan tentang pentingnya manajemen waktu dengan tiga strategi efektif untuk mengelola waktu mereka yaitu dengan menggunakan teknik prioritas, journaling, dan time blocking. Hasilnya, peningkatan skor pretest dan posttest menunjukkan bahwa kegiatan PKM psikoedukasi berhasil meningkatkan pemahaman peserta tentang prediktor dan dampak bermain game online, serta perencanaan manajemen waktu yang efektif. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata nilai yang signifikan dari 4,33 menjadi 7,89. Hasil ini menunjukkan bahwa psikoedukasi yang disampaikan relevan dengan kebutuhan peserta dan efektif dalam meningkatkan pengetahuan peserta. Peningkatan pemahaman ini diharapkan dapat membantu para remaja di Gereja GKI Graha Raya untuk mengelola waktu mereka dengan lebih baik dan menghindari dampak negatif dari game online
MANFAAT EMOSIONAL PROGRAM PEMBELAJARAN MULTIPLE INTELLIGENCES Prasetyo, Sylvia Rosiana; Tiatri, Sri; Heng, Pamela Hendra
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 8 No. 3 (2024): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v8i3.32199.2024

Abstract

Banyak penelitian yang mengonfirmasi manfaat Multiple Intelligence (MI) dan Emotional Intelligences (EI) terhadap keberhasilan akademis. Penelitian ini menyelidiki apakah program pembelajaran MI yang menggunakan delapan domain kecerdasan Gardner dapat meningkatkan kecerdasan emosional (EI), yang diukur dengan kuesioner Traits Emotional Intelligence oleh Petrides. Penelitian ini melibatkan intervensi kuasi-eksperimental dengan sembilan belas siswa sekolah menengah, tiga di antaranya siswa inklusi, dari dua sekolah alternatif di Jakarta. Peserta dibagi menjadi kelompok Intervensi dan kelompok Kontrol, dengan tes pra dan pasca yang dilakukan. Intervensi difokuskan pada pembelajaran yang dipersonalisasi dan relevan berdasarkan kekuatan, minat, dan kecenderungan siswa. Data dianalisis menggunakan metode kuantitatif, menggunakan uji beda t-test dan N-gain. Program pembelajaran MI secara statistik gagal meningkatkan EI pada peserta, namun, sebagian besar peserta dalam kelompok Intervensi menunjukkan peningkatan skor EI pasca-tes, yang menunjukkan potensi manfaatnya jangka panjang.
Peran Emotion Regulation sebagai Moderator pada Hubungan Family Functioning dan Anxiety pada Generasi Z Angelina, Stephanie; Sahrani, Riana; Heng, Pamela Hendra
Psyche 165 Journal Vol. 18 (2025) No. 2
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jpsy165.v18i2.527

Abstract

Masa remaja adalah masa yang rentan, dan pada masa ini remaja banyak mengalami kecemasan dalam pencarian jati dirinya. Pada masa remaja diperlukan peran dukungan keluarga yang besar, agar remaja dapat melewati tahap perkembangannya dengan baik. Salah satu penyebab kecemasan adalah fungsi keluarga yang kurang berjalan dengan baik. Keberfungsian keluarga adalah kemampuan keluarga memenuhi kebutuhan anggotanya dengan mengatasi masalah, tekanan, dan mendukung satu sama lain. Untuk meminimalisasi terjadinya kecemasan yang tinggi akibat keberfungsian keluarga belum optimal, maka individu membutuhkan regulasi emosi sebagai protective factor. Regulasi emosi adalah cara individu mengelola perasaan saat dihadapkan pada ketegangan dalam kehidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran keberfungsian keluarga terhadap kecemasan yang dimoderasi oleh regulasi emosi. Metode penelitian yang digunakan adalah teknik non-probability sampling dengan jenis purposive sampling. Partisipan penelitian berjumlah 390 individu yang berumur 17-27 tahun. Kuesioner diisi oleh partisipan secara daring dan berisikan tiga alat ukur, yaitu alat ukur Generalized Anxiety Disorder (GAD-7) untuk mengukur kecemasan, Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale II (FACES II) dan Family Communication Scale (FCS) untuk mengukur fungsi keluarga, dan Emotion regulation Questionnaire (ERQ) untuk mengukur regulasi emosi. Olah data dilakukan dengan SPSS ver. 27, dan Process Marco Model 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emotion regulation pada dimensi reappraisal yang tinggi (effect=-0.139, p=0.002) dan dimensi suppression yang rendah (effect=-0.191, p=0.000) dapat menjadi moderator dalam hubungan family functioning dimensi kohesi. Dengan demikian, emotion regulation dapat menjadi protective factor untuk meminimalkan individu mengalami anxiety di tengah family functioning yang rendah.
The Relationship Between Learning Motivation and Academic Procrastination in Final Year Students in the Covid-19 Endemic Era Ramm Natarezwa*, Mohammad Kahmed; Heng, Pamela Hendra
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 6, No 4 (2023): Educational, Historical Studies and Humanities
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v6i4.34570

Abstract

Currently, we have entered the endemic phase of COVID - 19 which has changed the learning system a lot. Final - year students in the COVID-19 endemic phase are required to adapt to the changes that are occurring. Examples of changes that can occur are learning motivation and academic procrastination. Motivation to learn is the presence of strength and driving force within which functions as a builder of desire and willingness to take action so as to achieve goals. Academic procrastination has the meaning of suspending or delaying the completion of a task and is categorized as a failure of self-regulation. This study aims to determine the relationship between learning motivation and academic procrastination in final-year students of the COVID-19 endemic era. This research was carried out using a correlational quantitative method. Researchers used a purposive sampling method to find participants. The participants of this study were 165 final semester students aged 21-25 years at X University in Jakarta, who have domicile origins from Java Island, Kalimantan Island, Sulawesi Island and Sumatra Island. Motivation was measured using the Academic Motivational Scale - Short Indonesian Language Version (AMS-SILV) ( = .832) and academic procrastination was measured using the Academic Procrastination Scale (APS) ( = .91). Due to the abnormal distribution of the data, the data was processed using the Spearman correlation test which obtained a sig. = 1.000 and the value of r = 0.091 which means that learning motivation has no significant relationship with academic procrastination.
Sosialisasi Fungsi Keluarga dan Dukungan Sosial Untuk Mengatasi Dampak Negatif Standarisasi Media Sosial Stephanie Angelina; Anastasia Putri Leleng Wilis; Riana Sahrani; Monty P Satiadarma; Roswiyani; Pamela Hendra Heng
El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat  Vol. 5 No. 4 (2025): El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat 
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/elmujtama.v5i4.8659

Abstract

The accelerated proliferation of social media has engendered deleterious consequences, including the establishment of unrealistic content standards and the onset of psychological distress among diverse demographics, such as young people and employees. Research indicates that optimal family functioning (cohesion and adaptability) and effective social support can reduce the risk of negative social media impacts. This outreach activity employed an online seminar method, with 143 participants, comprising the general public and employees of PT Harta Makmur Sejahtera. The implementation of pre- and post-tests resulted in a demonstrable enhancement in the comprehension of the pivotal function of family and social support among the study's participants. The seminar focused on the detrimental impacts of social media, particularly the promotion of unrealistic lifestyle standards, and examined how family dynamics and social support can serve as mitigating factors against these psychological effects. Discussions on the quarter-life crisis, the fear of missing out (FOMO), and the significance of healthy family relationships offered insights into the balancing of personal and social life. The role of family as a source of emotional and social support is of paramount importance. Family cohesion and adaptability have been shown to facilitate individuals' ability to cope with the challenges posed by social media. Furthermore, participants were provided with guidance on achieving equilibrium in interpersonal relationships with friends and family members, in addition to enhancing communication skills. It is hypothesized that this activity will enhance participants' psychological well-being and strengthen their relationships with family and social environments. In subsequent phases, the participants were furnished with a digital compendium that encompassed salient information pertinent to its implementation in their daily lives.