Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Hubungan Dukungan Suami Dan Kepatuhan Minum Tablet Tambah Darah Dengan Kejadian Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas Kelayan Dalam Tahun 2024 Sari, Rusmita; Isnaniah, Isnaniah; Laili, Fitria Jannatul; Prihatanti, Nur Rohmah
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 8 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i8.206

Abstract

Latar Belakang: Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, kematian ibu dan anak, serta penyakit menular. Dukungan suami berperan penting dalam kesehatan ibu hamil, termasuk dalam meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (Fe). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan suami dan kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia di wilayah kerja Puskesmas Kelayan Dalam pada tahun 2024. Metode Penelitian :  Menggunakan pendekatan cross-sectional, dengan populasi 158 ibu hamil dan sampel 113 ibu hamil yang dipilih menggunakan teknik random sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2024, instrument penelitian ini menggunakan kuesioner tentang dukungan suami dan register kohort ibu hamil. Analisi data yang di gunakan adalah Chi-Square dengan nilai p-value 0,05. Hasil Penelitian :  Berdasarkan dukungan suami dengan kejadian anemia, responden mendapat dukungan suami dan tidak anemia sebanyak 77 orang (68.1%), yang tidak  mendapat dukungan suami dan mengalami anemia sebanyak 35 orang (31.9%), dilakukan uji statistic chi–square diperoleh nilai  ρ value = 0,000 (ρ <0,05). Bedasarkan kepatuhan minum tablet Fe dengan kejadian anemia, responden patuh dan tidak anemia sebanyak 77 orang (68.1%), yang tidak patuh dan mengalami anemia ada 36 orang (31.9%), dilakukan uji statistic chi–square diperoleh nilai  p- value  0,000 (p <0,05).  Kesimpulan : Ada hubungan dukungan suami dan kepatuhan minum tablet Fe dengan kejadian anemia. Semakin tinggi dukungan suami, maka ibu hamil semakin patuh untuk mengkonsumsi tablet Fe. Saran : Dilakukan FGD pada saat kelas ibu hamil dan posyandu tentang pentingnya zat besi dan dampak dari anemia pada kehamilan
Hubungan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Rahmawati, Rahmawati; Kirana, Rita; Laili, Fitria Jannatul; Isnaniah, Isnaniah
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 8 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i8.209

Abstract

Kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya mengalami kenaikan dari tahun 2022 sampai 2023 yaitu 1,47 %. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan kejadian anemia pada ibu hamil dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya. Metode yang digunakan case-control dengan populasi 277, jumlah sampel 124 orang dengan cara purposive sampling. Variabel independen Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil, variabel dependen adalah stunting. Data menggunakan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan register ibu hamil Puskesmas Pekapuran Raya. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi square dan menggunakan program SPSS 27. Dari hasil penelitian terdapat 31 orang (25 %) yang mengalami stunting dan 67 orang (54 %) ibu mengalami anemia. Hasil uji chi square menunjukkan nilai signifikansi (p) = 0,003 (p< 0,005) yang artinya terdapat hubungan antara kejadian anemia pada ibu hamil dengan kejadian stunting. Ibu yang mengalami anemia saat hamil berisiko 3,987 kali memiliki anak stunting dibanding ibu yang tidak mengalami anemia saat hamil. Kesimpulan ada hubungan antara kejadian anemia pada ibu hamil dengan kejadian stunting dimana peluang kejadian stunting 3,987 kali lebih besar dari ibu hamil yang anemia.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di SMAN I Kelumpang Tengah Kabupaten Kotabaru Pratiwi, Anita; Yuniarti, Yuniarti; Laili, Fitria jannatul; Hipni, Rubiati
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 8 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i8.212

Abstract

Latar Belakang: Anemia menjadi masalah kesehatan yang paling tinggi pada remaja putri, anemia pada remaja putri pada rentang usia 12-19 tahun yaitu pada angka 36% di wilayah kalimantan selatan. Tingginya angka kejadian anemia dapat berdampak pada menurunnya produktivitas remaja. Tujuan penelitian : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan ibu dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMAN 1 Kelumpang Tengah. Metode Penelitian : Metode yang digunakan dalam Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan cross sectional study. Sampel diambil dengan dengan teknik Purposive Sampling. Jumlah sampel sebanyak 50 siswi di SMAN 1 Kelumpang Tengah, dengan waktu penelitian Juli-Agustus 2024. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner. Hasil Penelitian : hasil dari penelitian ini Pengetahuan tentang anemia paling tinggi sebanyak 25 siswi (50%), dan sebagian besar remaja putri yang anemia sebanyak 28 siswi (56%). Adapun hasil analisis bivariat Nilai Pearson Chi Square= 0,001<α (0,05) yang artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian anemia remaja putri. Kesimpulan :  Semakin baik tingkat pengetahuan remaja putri SMAN 1 Kelumpang tengah maka kejadian anemia pada remaja putri akan menurun. Saran : diharapkan dapat melakukan observasi langsung untuk melanjutkan penelitian ini agar hasil yang didapatkan lebih maksimal serta memperbanyak jumlah sampel.
Hubungan Pengetahuan dan Kepatuhan Ibu Hamil Minum Tablet Fe dengan Kejadian Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Baru Tahun 2024 Hartini, Lily; Kirana, Rita; Laili, Fitria Jannatul; Isnaniah, Isnaniah
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 8 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i8.213

Abstract

Anemia pada ibu hamil memiliki dampak yang buruk bagi ibu dan bayi, Riskesdas 2018 prevalensi anemia di Indonesia adalah 48,9%. angka anemia di kota banjarmasin tahun 2023 yaitu 1107. Angka anemia di Puskesmas Pemurus baru terdapat 85 orang (19,49%) menempati urutan ke tiga di Kota Banjarmasin. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia terkait dengan perilaku ibu dalam menjaga kesehatannya. Meminum tablet Fe dengan benar agar ibu tidak terkena anemia. Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional yang dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas Pemurus Baru Kota Banjarmasin dengan jumlah sampel 59 responden. Cara pengambilan sampel dengan purposive sampling. Data yang diukur tingkat pengetahuan menggunakan kuesioner, kepatuhan konsumsi tablet Fe menggunakan kuesioner, dan data kejadian anemia diperoleh dari register ibu hamil dan buku kia. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi square dan menggunakan program SPSS versi 27. Hasil analisis bivariat menunjukkan tingkat pengetahuan anemia memiliki nilai p value 0,030 dan kepatuhan minum tablet Fe  memiliki nilai p value 0,001, (p value < 0,05), sehingga terdapat hubungan yang signifikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil.  Upaya yang dilakukan meningkatkan pemahaman dan pemantauan dalam pemberian tablet Fe.
Hubungan Pengetahuan Tentang Kontrasepsi IUD Dengan Sikap Terhadap Pemilihan Kontrasepsi IUD Di Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Raya Tahun 2024 Santi, Ais; Yuliastuti, Erni; Tunggal, Tri; Laili, Fitria Jannatul
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 8 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i8.217

Abstract

Latar Belakang : Salah satu metode kontrasepsi yang di anjurkan oleh pemerintah pada PUS sebagai alat kontrasepsi jangka panjang adalah IUD. Berdasarkan data di Puskesmas Beruntung Raya pada tahun 2022 jumlah akseptor IUD 22 orang (1,17%) dan pada tahun 2023 jumlah akseptor IUD 8 orang (0,42%). Dari data tersebut dapat di lihat pemakaian IUD di Puskesmas Beruntung Raya masih rendah di bandingkan dengan target yang di tetapkan oleh BKKBN yaitu 28,9%. Tujuan : Menganalisis hubungan pengetahuan tentang kontrasepsi IUD dengan sikap dalam pemilihan kontrasepsi IUD di wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan menggunakan cross sectional study.Sampel pada penelitian ini adalah 60 akseptor KB baru yang di ambil dengan teknik accidental sampling. Instrumen yang di gunakan adalah kuisioner. Hasil Penelitian: Didapatkan bahwa dari 60 responden, 23 responden (38,3%) memiliki pengetahuan cukup dan bersikap positif 31 responden (51,7%) dalam pemilihan kontrasepsi IUD. Hasil analisa uji Chi Square diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang kontrasepsi IUD dengan sikap dalam pemilihan kontrasepsi IUD (ρ-value 0,576). Simpulan: Pengetahuan bukanlah satu-satunya faktor penentu sikap masyarakat terhadap pemilihan kontrasepsi IUD. Faktor lain mungkin lebih dominan dalam mempengaruhi sikap terhadap kontrasepsi IUD seperti pengalaman pribadi, pengaruh sosial, mitos dan preferensi keluarga.
Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian Pre Eklamsia Di Puskesmas Pekapuran Raya Kota Banjarmasin Tahun 2024 Nadia, Khafizatun; Isnaniah, Isnaniah; Laili, Fitria Jannatul; Prihatanti, Nur Rohmah
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 8 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i8.234

Abstract

Latar Belakang: Angka Kematian Ibu yang tinggi merupakan permasalahan Kesehatan di Indonesia yang belum terselesaikan sampai saat ini. Dari Tahun 2021 sampai dengan Juni 2024  Puskesmas Pekapuran Raya tertinggi pertama sejumlah 3 kasus kematian ibu disebabkan pre eklamsi atau eklamsia. Salah satu faktor yang berkaitan erat dengan terjadinya preeklamsia adalah obesitas. Salah satu cara untuk mengidentifikasi status gizi menggunakan rumus Indeks Massa Tubuh. Preeklamsia adalah penyulit kehamilan yang akut, dapat terjadi sebelum, selama, atau setelah persalinan dengan hipertensi lebih dari 140/90 mmHg pada usia kehamilan ≥  20 minggu yang disertai dengan proteinuria dengan atau tanpa edema. Tujuan : Mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Pekapuran Raya Kota Banjarmasin Tahun 2024. Metode:  Penelitian analitik korelasional dengan desain cross sectional. Populasi sebanyak 300 ibu hamil dengan sampel 171 ibu hamil dengan Indeks Massa Tubuh Ibu. Instrumen penelitiannmenggunakan data sekunder dengan uji chi square. Hasil: Hasil penelitian univariat ibu hamil yang mengalami pre eklamsia di Puskesmas Pekapuran Raya Kota Banjarmasin Tahun 2024 sebesar 65 responden (38%). Ibu yang mempunyai IMT underweight 0 responden (0%), IMT normal 23 responden (13,5%), dan IMT overweight 42 responden (24,6%) mengalami pre eklamsia saat masa kehamilan. Hasil penelitian bivariat dengan uji chi-square menunjukkan signifikasi p = 0,000, p value < 0,05 maka H1 diterima, yang artinya terdapat hubungan antara Indeks Massa Tubuh Ibu dan kejadian preeklamsia Ibu hamil. Kesimpulan :Ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh Ibu dengan kejadian pre eklamsia Ibu Hamil wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya Kota Banjarmasin.
Determinan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Sebamban II Ma'rupah, Ma'rupah; Rusmilawaty, Rusmilawaty; Laili, Fitria Jannatul; Suhrawardi, Suhrawardi
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 8 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i8.238

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan salah satu masalah gizi kronis yang signifikan, terutama pada balita, dengan prevalensi tinggi di Indonesia. Wilayah kerja Puskesmas Perawatan Sebamban II mencatat angka stunting 29 kasus pada tahun 2023, dengan berbagai faktor risiko seperti KEK, anemia, dan riwayat BBLR. Tujuan: Untuk menganalisis determinan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Sebamban II pada tahun 2023, termasuk hubungan riwayat KEK, anemia, dan BBLR terhadap kejadian stunting. Metode: Menggunakan instrumen dokumen case control terhadap semua balita yang datang ke posyandu melalui teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui catatan kohort ibu, catatan di buku KIA, dan catatan regiater ibu hamil. Kemudian, di analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Penelitian balita stunting Sebanyak 29 orang (33,3%) KEK sebanyak 35 orang (40,2%), Anemia sebanyak 35 orang (40,2%), BBLR sebanyak 29 orang (33,3%).Kemudian, berdasarkan hasil uji chi square terdapat hubungan signifikan antara riwayat KEK dengan stunting (p-value=<0,05), riwayat anemia dengan stunting (p-value=<0,05), dan riwayat BBLR dengan stunting (p-value=<0,05) di wilayah tersebut. Kesimpulan: Semakin tinggi kejadian KEK, anemia, dan BBLR pada ibu dan anak, semakin besar risiko stunting pada balita. Oleh karena itu, diperlukan intervensi pada masa kehamilan dan balita melalui peningkatan status gizi ibu, pemantauan kehamilan, dan pengelolaan lingkungan yang sehat.
PUNICA GRANATUM MENAIKKAN KADAR GLUTATHION PEROXYDASE PADA KULTUR HUVECs YANG DIPAPAR PLASMA PRE EKLAMPSI Januarsih, Januarsih; Fitria Jannatul Laili; Megawati, Megawati
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 4 No. 2: Oktober 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preeclampsia and Eclampsia rank as the number one cause of maternal death in Indonesia Preeclampsia is a syndrome associated with symptoms of vasospasm, increased peripheral vascular resistance and decreased organ perfusion. One of the current etiological theories of preeclampsia is that there is an imbalance between the production of free radicals and the antioxidant defense system that causes oxidative stress, characterized by a decrease in antioxidant activity accompanied by an increase in lipid peroxide levels (oxidants / free radicals). Oxidative stress can be controlled by administering anti-oxidants which are divided into enzymatic and non-enzymatic antioxidants. Enzymatic antioxidants consist of Superoxyd Dismutase (SOD), Glutathione peroxydase (GPx) and Catalase (Cat). Red pomegranate (Punica granatum) contains phytochemicals and is rich in compounds that function as antioxidants, namely polyphenols, tannins and anthocyanins. The purpose of this study was to determine the effect of red pomegranate (Punica granatum) extract on GPx levels in HUVECs cultures exposed to preeclamptic plasma. The research design was a complete randomized experimental design with 5 treatment groups. Red pomegranate extract is able to increase GPx levels because red pomegranate is rich in antioxidants. Red pomegranate (about 50% of the total weight of pomegranate) consists of 80% juice and 20% seeds. The juice itself contains 85% water, 10% sugar and 1.5% pectin, ascorbic acid and flavonoid polyphenols.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS DENGAN PEMERIKSAAN IVA TEST DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN SIMPANG EMPAT TAHUN 2024 Yuningsih, Delma; Tunggal, Tri; Laili, Fitria Jannatul; Hipni, Rubiati
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 11 No. 4 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v11i4.10644

Abstract

This study aims to analyze the relationship between knowledge, attitude, and the practice of IVA (Visual Inspection with Acetic Acid) examination as an early detection method for cervical cancer among women of reproductive age (WRA) in the working area of Simpang Empat Health Center. The research employed a descriptive-analytic survey method with a quantitative approach using the Chi-Square test at α = 0.05 on 98 respondents. Data were collected through questionnaires covering aspects of knowledge, attitude, and IVA examination practices. The results revealed that 35.7% of respondents had sufficient knowledge, 66.3% exhibited negative attitudes towards IVA examinations, and 65.3% did not undergo IVA examination. Bivariate analysis indicated a significant relationship between knowledge level (ρ-value = 0.000) and attitude (ρ-value = 0.000) with the practice of IVA examinations. Adequate knowledge influences WRA’s awareness and motivation to conduct early cervical cancer detection, while a positive attitude impacts their perception and response to IVA examinations. Conversely, a lack of knowledge and negative attitudes were major barriers to the practice. This study aligns with previous research by Oktavia (2020), Nuryawati (2020), and Asmin (2020), which demonstrated a correlation between knowledge and attitude with the practice of early cervical cancer detection. The study concludes by emphasizing the importance of intensive education by healthcare workers to enhance knowledge and foster positive attitudes among WRA towards IVA examinations, thereby reducing cervical cancer risks. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap, dan pelaksanaan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) sebagai metode deteksi dini kanker serviks pada Wanita Usia Subur (WUS) di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Simpang Empat. Metode penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif melalui uji Chi-Square dengan α = 0,05 terhadap 98 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan pelaksanaan pemeriksaan IVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 35,7% responden memiliki pengetahuan cukup, sementara 66,3% responden memiliki sikap negatif terhadap pemeriksaan IVA, dan sebanyak 65,3% responden tidak melakukan pemeriksaan IVA. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan (ρ value = 0,000) dan sikap (ρ value = 0,000) dengan pelaksanaan pemeriksaan IVA. Pengetahuan yang baik memengaruhi kesadaran dan motivasi WUS untuk melakukan deteksi dini kanker serviks, sedangkan sikap positif memengaruhi persepsi dan respons terhadap pemeriksaan IVA. Sebaliknya, kurangnya pengetahuan dan sikap negatif menjadi penghambat utama pelaksanaan pemeriksaan. Studi ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Oktavia (2020), Nuryawati (2020), dan Asmin (2020) yang menunjukkan hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap pelaksanaan deteksi dini kanker serviks. Kesimpulan penelitian menegaskan pentingnya edukasi yang intensif oleh tenaga kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan membentuk sikap positif WUS terhadap pemeriksaan IVA, sehingga dapat menurunkan risiko kanker serviks.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 1-3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN SIMPANG EMPAT, KABUPATEN TANAH BUMBU, TAHUN 2024 Yusnita, Andi Erna; Kirana, Rita; Laili, Fitria Jannatul; Yuniarti, Yuniarti
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 11 No. 4 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v11i4.10645

Abstract

Globally based on UNICEF and WHO data, Indonesia’s Stunting prevalence rate ranks 27th highest out of 154 countries that have Stunting data, making Indonesia 5th among Asian countries. Based on SSGI data in 2023 the prevalence of Stunting remains at 16.1%. The national government target to reduce the Stunting rate in 2024 is 14%. To determine the relationship between knowledge and parenting patterns of mothers with the incidence of Stunting in toddlers aged 1-3 years in the Simpang Empat Care Health Center Working Area. This study used quantitative methods with a cross-sectional approach. The sample of this study was 82 people, who were taken by accidental sampling technique. Independent variables are knowledge and parenting patterns of mothers. The dependent variable is the incidence of Stunting. The results showed that there was a relationship between knowledge and the incidence of Stunting in toddlers aged 1-3 years with P Value = 0.000 and there was a relationship between parenting patterns and the incidence of Stunting in toddlers aged 1 – 3 years with P Value = 0.000. There is a relationship between knowledge and parenting patterns of mothers with the incidence of Stunting, it is expected that mothers who have toddlers to pay attention to nutritional intake and monitor the growth and development of children and routinely go to the posyandu. It is recommended for health workers to provide health counseling to the community, especially to pregnant and lactating mothers, so that Stunting can be prevented early. Secara global berdasarkan data UNICEF dan WHO angka prevalensi stunting Indonesia menempati urutan tertinggi ke-27 dari 154 negara yang memiliki data stunting, menjadikan Indonesia berada di urutan ke-5 diantara negara-negara Asia. Berdasarkan data SSGI tahun 2023 prevalensi stunting tetap yaitu sebesar 16,1%. Target pemerintah secara nasional untuk menurunkan angka stunting tahun 2024 yaitu 14%. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pola asuh ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 1-3 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Simpang Empat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 82 orang, yang diambil dengan teknik accidental sampling. Variabel independen adalah pengetahuan dan pola asuh ibu. Variabel dependen adalah kejadian stunting. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, kemudian Data dianalisa menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan dengan kejadian stunting pada balita usia 1–3 tahun dengan p value =0,000 dan ada hubungan pola asuh dengan kejadian stunting pada balita usia 1 – 3 tahun dengan p value =0,000. Ada hubungan pengetahuan dan pola asuh ibu dengan kejadian stunting, diharapkan ibu yang memiliki balita untuk memperhatikan asupan gizi serta memantau pertumbuhan dan perkembangan anak dan rutin ke posyandu. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat terutama kepada ibu hamil, menyusui, agar stunting dapat dicegah sejak dini.