Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH CHRONIC CARE MANAGEMENT SUPPORT TERHADAP SELF EFFICACY PENDERITA PENYAKIT KRONIS DIKELOMPOK PROLANIS Atmojo, Didik Susetiyanto; Rahayu, Dwi; Quyumi, Elfi; Rinawati, Fajar
coba Vol 12 No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v12i2.690

Abstract

Pendahuluan: Penyakit kronis telah menjadi salah satu tantangan kesehatan yang paling signifikan di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian telah menunjukkan bahwa chronic care management support dan self efficacy memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit kronis. Chronic care management support dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang membantu pasien untuk mengatur dan mengelola penyakit kronisnya secara efektif. Sementara itu, self efficacy dapat didefinisikan sebagai kepercayaan seseorang terhadap kemampuan dirinya untuk mengatur dan melaksanakan serangkaian tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu, seperti manajemen penyakit kronis.Metodologi: Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan desain studi cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 50 penderita penyakit kronis yang aktif dalam kegiatan Prolanis di klinik dr chreslina. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang terdiri dari dua bagian utama: pengukuran dukungan manajemen perawatan kronis dan pengukuran tingkat self-efficacy. Hasil: Analisis statistik menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara manajemen perawatan kronis dengan tingkat self-efficacy penderita penyakit kronis. Dukungan yang meliputi edukasi kesehatan, pengawasan medis, dan motivasi berkelanjutan dari tenaga kesehatan berperan penting dalam meningkatkan keyakinan diri pasien dalam mengelola penyakitnya. Responden yang menerima dukungan manajemen perawatan kronis yang tinggi melaporkan self-efficacy yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang menerima dukungan rendah atau sedang.Diskusi: Penelitian ini menyimpulkan bahwa dukungan manajemen perawatan kronis berpengaruh positif terhadap self-efficacy penderita penyakit kronis. Implikasi praktis dari penelitian ini mengindikasikan bahwa penguatan program manajemen perawatan kronis di kelompok Prolanis dapat menjadi strategi efektif dalam meningkatkan kemampuan dan keyakinan diri pasien dalam mengelola kondisi kronis mereka. Rekomendasi diberikan untuk meningkatkan kualitas dan intensitas dukungan manajemen perawatan kronis yang disediakan oleh fasilitas kesehatan Kata Kunci: Chronic Care Management Support, Self-Efficacy, Penyakit Kronis, Prolanis
Program Pendampingan Kelompok Disabilitas Rungu dalam Pertolongan Pertama pada Trauma di Kabupaten Kediri Rahmawati, Elfi Quyumi; Sunaryo, Nirmala Kusumaningrum; Atmojo, Didik Susetiyanto; Rahayu, Dwi; Rinawati, Fajar
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.1953

Abstract

Pendarahan yang terjadi karena kasus trauma, menjadi sangat penting bagi penolong untuk menghentikannya secepat mungkin. Untuk mewujudkan Program Aksi Keselamatan Jalan (Road Safety) perlu sinergi berbagai pihak dalam keselamatan lalu lintas di jalan. Pertolongan pertama pada kecelakaan berguna untuk masyarakat umum, karyawan, tenaga kerja, dan semua individu. Pertolongan pertama bertujuan menyelamatkan jiwa penderita, meringankan penderitaan dan mencegah agar korban tidak menjadi lebih parah serta mempertahankan jiwa penderita hingga pertolongan lebih lanjut diberikan. Mengingat pertolongan pertama pada trauma sangat penting dipahami dan dikuasai oleh orang awam, sehingga perlu dilakukan pendekatan yang tepat salah satunya melalui metode pembelajaran langsung. Disabilitas merupakan bagian dari kelompok sosial di masyarakat dengan berbagai macam keterbatasan (intelektual, mental, dan/atau sensorik) dalam jangka waktu lama, sehingga mengalami hambatan dan kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan dan berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan lingkungan di sekitarnya. Program Pengabdian Masyarakat ini bertujuan mendampingi kelompok disabilitas tuna rungu melakukan praktek penanganan perdarahan dan pertolongan pertama pada trauma. Metode yang digunakan adalah dengam memberikan Pendidikan Kesehatan tentang penanganan perdarahan dan pertolongan pertama pada trauma. Program pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan di ruang Kilisuci Pemkab Kediri pada hari Minggu, 30 Juli 2023 pada 42 anggota gerkatin. Setelah diberikan edukasi tentang penanganan perdarahan dan pertolongan pertama pada trauma, dilakukan evaluasi dengan memberi pertanyaan kepada peserta. Peningkatan pengetahuan diketahui ketika mampu menjawab pertanyaan setelah dilakukan kegiatan penyuluhan. Mereka mampu menyebutkan dengan benar tentang perdarahan dan Langkah apa saja yang harus dilakukan ketika bertemu dengan penderita, serta bagaimana cara meminta bantuan. Selanjutnya, secara umum dapat mempraktekkan dengan temannya tahapan dalam melakukan pertolongan pertama pada trauma.
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER JOYOBOYO TENTANG POSYANDU JIWA Rinawati, Fajar; Rahmawati, Elfi Quyumi; Yunita, Astri; Kristanto, Heny; Santoso, Puguh
coba Vol 13 No 1 (2024): November 2024
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v13i1.769

Abstract

Pendahuluan: Saat ini jumlah kasus gangguan jiwa di Kota Kediri melebihi estimasi yang ada, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah yang tepat dalam penanganan masalah kesehatan jiwa, salah satunya adalah penangan berbasis masyarakat. Ujung tombak dalam penanganan masalah kesehatan jiwa di masyarakat adalah kader jiwa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahuai pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan dan sikap Kader Joyoboyo tentang Posyandu Jiwa. Metodologi: Penelitian ini adalah penelitian quasy experiment one group pre test post test desaign. Sampel dalam penelitian ini adalah kader Joyoboyo di Kelurahan Kaliombo, sebanyak 32 responden dengan simple random sampling. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada pengetahuan kader Joyoboyo tentang Posyandu Jiwa dengan nilai p-value 0,001 dan ada pengaruh yang signifikan juga pada kader Joyoboyo tentang Posyandu Jiwa dengan nilai p-value 0,000. Diskusi: Peran Kader Joyoboyo sangat penting dalam mencegah kekambuhan di masyarakat, dan membantu dalam memantau kesehatan orang dengan gangguan jiwa, serta mendukung dalam kemandiriannya. Kata Kunci: pengetahuan, sikap, kader joyoboyo, dan posyandu jiwa
PENYULUHAN DAN SCREENING DETEKSI DINI KESEHATAN JIWA PADA IBU-IBU DI RW 03 KELURAHAN REJOMULYO KOTA KEDIRI : COUNSELING AND SCREENING EARLY DETECTION OF MENTAL HEALTH IN MOTHERS IN REJOMULYO VILLAGE, KEDIRI CITY Rahmawati, Elfi Quyumi; Fajar Rinawati; Fresty Africia; Nirmala Kusumaningrum Sunaryo
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v3i2.365

Abstract

Ibu mempunyai peran penting dalam memberikan pengasuhan dan pengaruh positif pada tumbuh kembang anak, sehingga kesehatan jiwa pada ibu mutlak diperlukan. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan penyuluhan dan skrining deteksi dini kesehatan jiwa. Kegiatan pengabdian masyarakat merupakan suatu wujud kepedulian terhadap kesehatan jiwa khususnya ibu-ibu di Kelurahan Rejomulyo, Kota, Kota Kediri dengan jumlah 27 orang. Kegiatan dilaksanakan pada Bulan Juli 2024, melalui skrining dan pemaparan materi terkait kesehatan mental, seperti pengenalan tanda-tanda awal gangguan jiwa, cara mengatasi masalah mental, dan pentingnya memperhatikan kesehatan jiwa. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan dari hasil sebaran kuesioner SRQ-29, menggambarkan bahwa status kesehatan jiwa ibu di Kelurahan Rejomulyo, Kota, Kota Kediri. Jumlah responden ibu sebanyak 27 orang dengan usia responden tertua adalah 65 tahun dan termuda adalah 34 tahun. Dengan latar Pendidikan paling tinggi adalah D1 dan terendah SD. Hasil sebaran kuesioner SRQ-29 terdapat 2 orang mengalami gangguan cemas dan PTSD, 1 orang mengalami gangguan cemas, dan 1 orang mengalami PTSD. Dan 22 orang tidak mengalami gangguan kejiwaan. Hasilnya menunjukkan adanya beberapa warga yang memerlukan tindak lanjut penanganan lebih lanjut terkait kondisi kesehatannya. Skrining dan penyuluhan ini penting untuk memastikan bahwa masalah kesehatan jiwa dapat ditangani dengan tepat waktu dan efektif, membantu individu untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Kata kunci : screening, deteksi dini, kesehatan jiwa   Abstract   Mothers have an important role in providing care and positive influence on the growth and development of children, so mental health in mothers is absolutely necessary. The purpose of this activity is to conduct screening and counseling related to early detection of mental health. Community service activities are a form of concern for mental health, especially mothers in Rejomulyo Village, Kota, Kediri City with a total of 27 people. The activity was carried out in July 2024, through screening and presentation of materials related to mental health, such as recognizing early signs of mental disorders, how to overcome mental problems, and the importance of paying attention to mental health. Based on the results of the evaluation carried out from the results of the distribution of the SRQ-29 questionnaire, it illustrates the mental health status of mothers in Rejomulyo Village, Kota, Kediri City. The number of mother respondents was 27 people with the oldest respondent age being 65 years and the youngest being 34 years. With the highest educational background being D1 and the lowest elementary school. The results of the distribution of the SRQ-29 questionnaire showed that 2 people experienced anxiety disorders and PTSD, 1 person experienced anxiety disorders, and 1 person experienced PTSD. And 22 people did not experience mental disorders. The results showed that there were several residents who needed further follow-up treatment related to their health conditions. This screening and counseling is important to ensure that mental health problems can be handled in a timely and effective manner, helping individuals to have a better quality of life. Keywords: screening, early detection, mental health
Breaking the Silence: A Social Network Analysis of Self-Harm on X Ike Mardiati Agustin; Ikhwan Yuda Kusuma; Fajar Rinawati; Irmawan Andri
Journal Of Nursing Practice Vol. 8 No. 3 (2025): April
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v8i3.806

Abstract

Background: Self-harm, commonly referred to as non-suicidal self-injury (NSSI), is a severe mental health issue impacting millions of people worldwide. In addition, Social Network Analysis (SNA) is an effective tool for examining social interactions and connections on social media platforms such as X in order to examine the diffusion of information, development of communities, identification of important influencers, and the analysis of sentiment on social media. Purpose: This research aims to analyze the communication, actions, and attitudes of X users around self - harm. To accomplish this objective, social network analysis was used to explore the link between self-harming behaviors and social media by studying the interactions between people and groups. Methods: This research collected data using NodeXL Pro software (Social Media Research Foundation, Redwood City, CA) that allows for collecting tweets from X. Results: This research gives insight into X conversations, habits, and feelings around self- harm. Research on social networks revealed that individual and news media accounts dominate self-harm material, sources, trends, and patterns. The data also indicate that self-harm is strongly associated with cyberbullying victimization, teen dating violence, and sexual abuse, all of which predominantly impact adolescents. Conclusion: The significance of health organizations and experts engaging in social media dialogues in order to deliver accurate information and services to those in need.
Effectiveness of Finger Hand Relaxation and Progressive Muscle Relaxation Techniques on Anxiety in Pre-Operative Sectio Caesarea Patients Wiwik Widiyawati; Lingga Kusuma Wardani; Fajar Rinawati; Berlina Widyastuti; Nur Yeny Hidajaturrokhmah; Heri Saputro
Journal Of Nursing Practice Vol. 8 No. 1 (2024): October
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v8i1.657

Abstract

Background: Anxiety is a common thing that occurs in patients who will undergo surgery. The anxiety that occurs in preoperative patients can be felt from the time they are scheduled for surgery until the time of surgery arrives. Anxiety management can be done using pharmacological and non-pharmacological therapy. Purpose: The aim of this research is to analyze the effectiveness of finger grip relaxation techniques and progressive muscle relaxation on anxiety in pre-caesarean section surgery patients in the Kediri Regency Regional General Hospital. Method: This study used a Quasy-experiment With Pretest Posttest to determine the effect of finger grip and progressive muscle relaxation techniques. The sample selection in this study used a purposive sampling technique and a total of 56 patients were obtained who were divided into 2 groups, namely the finger grip intervention group and the progressive muscle intervention group. The pretest and posttest data for each group were then analyzed using the Wilcoxon Test to determine the effect and the Mann-Whitney Test to compare the posttest results of the 2 groups. Results: The results of the study showed that the Wilcoxon test in both intervention groups obtained a p-value < α (0.05), which means that before and after the intervention, both progressive muscle relaxation and finger grip relaxation had an influence on the anxiety level of pre-caesarean section patients. For the results of the Mann-Whitney test, the p-value was 0.063 or p-value > α (0.05), which means there was no significant difference between changes in anxiety whether those given progressive muscle relaxation intervention or finger grip relaxation. Conclusion: Finger grip relaxation techniques and progressive muscle relaxation techniques are both effective in reducing anxiety levels in pre-caesarean section surgery patients. So this non- pharmacological therapy can be an option for patients in dealing with anxiety problems before  caesarean section surgery.
APLIKASI TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERINTERAKSI ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA Kurnia Sari, Dhita; Fajar Rinawati; Reni Nurhidayah; Prima Dewi Kusuma; Aprin Rusmawati; Alfian Fawzi; Lingga Kusumawardani
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Abdi Masyarakat November 2024
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v8i1.5917

Abstract

Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu yang menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain. Dimana individu yang mempunyai mekanisme koping adaptif, maka peningkatan sosialisasi lebih mudah dilakukan. Peningkatan sosialisasi pada pada pasien skizofrenia bisa dilakukan dengan pemberian terapi aktifitas kelompok sosialisasi. Aktivitas yang dilaksanakan dalam tujuh sesi yang bertujuan untuk melatih kemampuan sosialisasi pasien. Pasien yang diindikasikan mendapatkan TAKS adalah pasien yang mengalami gangguan hubungan social. TAK Sosialisasi dibagi menjadi 7 sesi yaitu hubungan saling percaya, mampu menyebutkan kenapa menarik diri, mampu menyebutkan keuntungan bersosialisasi dengan lingkungan, mampu berhubugan sosial secara bertahap, mampu mengungkapkan perasaannya, mendapat dukungan keluarga , serta pasien dapat melakukan terapi kelompok ini.
The Role of Nurses in Ensuring Legal Protection of Patients in Nursing Clinics: Nursing Practice and Management Perspectives Wahyu Eko Putro; Fajar Rinawati; Zainal Andy Saputra
Journal Of Nursing Practice Vol. 9 No. 1 (2025): October
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v9i1.937

Abstract

Background: Nurses play a very crucial role in protecting patient rights. Nurses don't just provide clinical services. They are also required to understand patient rights and the legal and ethical aspects that accompany them. Due to new regulations and a complex health system, nurses need to be equipped with legal knowledge. This is important so that they can carry out their duties professionally and protect patients effectively. Purpose: This research aims to examine the role of nurses in protecting patient rights, identify challenges faced in practice, and provide recommendations for strengthening patient legal protection through management support and legal training. Methods: A descriptive qualitative approach within the constructivist paradigm was used to explore nurses’ perceptions of their role in ensuring patients’ legal protection. Ten participants were purposively selected from three clinics in East Java. Data were collected through semi-structured interviews, transcribed verbatim, and analyzed using inductive thematic analysis to identify emerging themes. Results: This research identified three main themes: nurses’ legal protection measures, understanding of law and ethical responsibilities, and challenges in implementing these roles. These themes, derived through systematic coding and categorization, illustrate how nurses apply legal and ethical principles in daily clinical practice within the Indonesian healthcare context. Conclusion: Nurses play an important role in advocating for patient rights, but still face obstacles such as workload and lack of management support. Legal training and supporting policies are needed to strengthen the legal protection of patients in nursing clinics.
PELAKSANAAN VAKSINANSI BOOSTER PADA KELOMPOK LANSIA DI PONDOK LANSIA AN NUR KOTA KEDIRI Rahayu, Dwi; Elfi Quyumi Rahmawati; Fajar Rinawati; Didik Susetiyanto Atmojo; Hengky irawan
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i1.121

Abstract

Pemberian vaksin covid-19 merupakan salah satu langkah preventif dalam upaya untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan Permenkes Nomor 10 tahun 2021 tentang pelaksanaan vaksinasi dan surat edaran tentang vaksinasi Covid-19 dosis lanjutan (booster). Virus Covid-19 ini sangat rentan untuk menularkan ke masyarakat yang memiliki beberapa gangguan kesehatan (khususnya pernapasan), anak-anak, dan juga sangat rentan terhadap lansia. Vaksinasi bertujuan untuk memberikan perlindungan spesifik terhadap suatu penyakit tertentu sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Indonesia menjadikan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 lanjutan (booster) sebagai upaya peningkatan perlindungan terhadap COVID-19. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kekebalan terhadap COVID-19 terutama pada kelompok lansia di Pondok Lansia An-Nur Kota kediri. Metode Pengabdian masyarakat ini dilakukan mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi dan rencana tindak lanjut pelaksanaan vaksinasi Covid 19. Pengabdian Masyarakat ini dilakukan di Serambi Masjid Pondok Lansia An-Nur dengan sasaran Kelompok Lansia yang tinggal di Pondok Lansia An-Nur Kota Kediri. Pengabdian masyarakat dalam pemberian vaksinasi COVID-19 lanjutan (booster) bagi kelompok Lansia yang dilakukan pada hari Sabtu tanggal 18 September 2022 jam 08.00 sampai jam 11.00 WIB di Serambi Masjid Pondok Lansia An-Nur telah berhasil memberikan vaksinasi pada 30 orang lansia. Kegiatan pemberian vaksin COVID-19 kepada Kelompok Lansia ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan tubuh dengan mengaktifkan antibodi dalam tubuh supaya dapat mengurangi dampak dari penularan Penyakit COVID-19 dan sebagai upaya memutus rantai penyebaran penyakit COVID-19.
PENDAMPINGAN DAN PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA RELAWAN BERBASIS METODA DRILL AND PRACTICE: ASSISTANCE AND FIRST AID TRAINING FOR VOLUNTEERS BASED ON DRILL AND PRACTICE METHOD Atmojo, Didik; Elfi Quyumi Rahmawati; Fajar Rinawati; Dwi Rahayu
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i2.154

Abstract

Abstrak  Pertolongan pertama (PP) merupakan faktor yang berperan dalam mengurangi angka kematian dan kecacatan akibat kecelakaan lalu-lintas dan bencana. Oleh karena itu masyarakat awam harus siap berpartisipasi dalam pemberian bantuan dasar. Pertolongan pertama (PP) yang tepat merupakan salah satu aspek penting dari keselamatan jalan dan bencana. Penting untuk mengembangkan metode pelatihan pertolongan pertama yang efektif dan mengevaluasinya. Pelatihan adalah rangkaian kegiatan individu dalam meningkatkan keahlian dan pengetahuan secara sistematis sehingga mampu memiliki kinerja profesional di bidangnya.Penggunaan metode Drill and Practise lebih efektif karena peserta diberikan kesempatan melakukan praktik PP berulang kali secara kontinyu sehingga mendapatkan peningkatan pada keterampilan yang diharapkan.  Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada relawan baik pengetahuan, maupun keterampilan dalam  rangka memberikan tindakan pertolongan pertama. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di markas PMI Kota Kediri dengan melibatkan 40 orang relawan yang terdiri dari Korps Sukarela Perguruan Tinggi dan Tenaga Relawan yang lain.  Metode pengabdian masyarakat ini dengan memberikan pelatihan berupa pelatihan keterampilan pertolongan pertama  berupa Bantuan Hidup Dasar (BHD), Sumbatan Jalan Nafas, Cedera jaringan Lunak dan Otot Rangka. Hasil Evaluasi Kegiatan menunjukkan peningkatan yang signifikan terkait pengetahuan dan keterampilan dalam PP, sebelum dan sesudah pelatihan Rerata tingkat pengetahuan responden sebelum pelatihan sebesar 3,50 dan sesudah pelatihan rata-rata meningkat menjadi 55,48. Rerata tingkat keterampilan dan kompetensi responden sebelum pelatihan sebesar 3,75 dan sesudah pelatihan rata-rata meningkat menjadi 58,38. Pelatihan pertolongan pertama berbasis pengalaman, yang berfokus pada pengetahuan dan keterampilan, serta pengaturan psikologis, merupakan bagian efektif dari pendidikan awam yang dapat membantu meningkatkan kompetensi relawan dalam pertolongan pertama. Kata kunci : Pertolongan Pertama, Metode Drill and Practice, Relawan Abstract First aid is a factor that plays a role in reducing the number of deaths and disabilities due to traffic accidents and disasters. Therefore, ordinary people must be ready to participate in providing basic assistance. In the event of accidents and disasters prompt assistance by lay people can save lives and further reduce disability. Therefore, proper first aid is an important aspect of road and disaster safety.. Training is a series of individual activities in systematically increasing skills and knowledge so that they are able to have professional performance in their field. The use of the Drill and Practice method is more effective because participants are given the opportunity to practice PP repeatedly continuously so as to get an increase in the expected skills.  The purpose of this community service is to provide training to volunteers both knowledge and skills in order to provide first aid measures. This community service was carried out at the PMI Headquarters in Kediri City by involving 40 volunteers consisting of the Higher Education Volunteer Corps and other Volunteers. This community service method is by providing training in the form of first aid skills training in the form of Basic Life Assistance (BHD), Airway Obstruction, Soft Tissue and Skeletal Muscle Injuries. The results of the activity evaluation showed a significant increase in knowledge and skills before and after the training. The mean level of knowledge of the respondents before the training was 3.50 and after the training, the average increased to 55.48. The average skill and competency level of the respondents before the training was 3.75 and after the training the average increased to 58.38. Experience-based first aid training, which focuses on knowledge and skills, as well as psychological settings, is an effective part of lay education that can help increase volunteer competence in first aid. Keywords: First Aid, Drill and Practice Method, Volunteers