Claim Missing Document
Check
Articles

PENINGKATAN KETRAMPILAN PENGENALAN TANDA TRAUMA ABDOMEN DENGAN TEKNIK BEHAVIORAL SKILL TRAINING : IMPROVING ABDOMENAL TRAUMA SIGNS RECOGNITION SKILLS USING BEHAVIORAL SKILL TRAINING TECHNIQUES Dwi Rahayu; Yunarsih; Didik Susetiyanto Atmojo; Elfi Quyumi Rahmawati; Suryono; Fajar Rinawati
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Imiah Pamenang (JIP)
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v6i1.240

Abstract

Abstrak   Trauma abdomen merupakan trauma yang terletak didaerah antara pelvis bagian bawah dan diafragma pada bagian atas. Trauma abdomen terdiri atas trauma tumpul abdomen dan trauma tembus abdomen. Pada kasus-kasus trauma tumpul diagnosis lebih susah ditegakkan karena biasanya terjadi multisistem trauma, sedangkan trauma pada organ intra-abdomen kemungkinan terjadi karena adanya luka penetrasi. Trauma merupakan penyebab kematian utama usia-usia produktif yaitu usia dibawah 40 tahun, juga merupakan penyebab kematian ke-3 di dunia, setelah penyakit kanker dan kardiovaskuler. Kasus trauma abdomen masih sering mengalami penundaan diagnostik, dan fasilitas penunjang yang belum memadai sehingga mengakibatkan rawat inap berkepanjangan dan meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas.  Trauma abdomen merupakan penyebab yang cukup signifikan bagi angka kesakitan dan kematian. Diagnosis trauma abdomen sering kali terlewatkan akibat gejala fisik yang terkadang dikaburkan oleh adanya intoksikasi maupun trauma kepala. Trauma abdomen yang tidak diketahui masih menjadi momok penyebab kematian yang seharusnya dapat dicegah. Tujuan penelitian ini adalah untuk peningkatan ketrampilan pengenalan tanda kejadian trauma abdomen dengan teknik behavioral skill training. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experimental design dengan rancangan one group pretest-postest. Responden dalam penelitan ini sebesar 40 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner melalui google form. Analisa data dilakukan dengan uji statistik  paired t test. Hasil penelitian menunjukkan p value : 0,000 dimana ( p value < 0,05 ) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara ketrampilan pengenalan tanda trauma abdomen sebelum dan sesudah dilakukan teknik behavioral skill training. Metode BST efektif digunakan untuk melatih ketrampilan responden dalam ketrampilan pengenalan tanda trauma abdomen yang terjadi pada pasien. Abstract  Abdominal trauma is trauma located in the area between the lower pelvis and the upper diaphragm. Abdominal trauma consists of blunt abdominal trauma and penetrating abdominal trauma. In cases of blunt trauma, the diagnosis is more difficult to make because multisystem trauma usually occurs, while trauma to intra-abdominal organs may occur due to penetrating injuries. Trauma is the main cause of death in productive age, namely under 40 years of age, and is also the 3rd cause of death in the world, after cancer and cardiovascular disease. Abdominal trauma cases still often experience diagnostic delays and inadequate supporting facilities, resulting in prolonged hospitalization and increased morbidity and mortality rates. Abdominal trauma is a significant cause of morbidity and mortality. The diagnosis of abdominal trauma is often missed due to physical symptoms which are sometimes obscured by intoxication or head trauma. Unknown abdominal trauma is still a scourge that causes death that should be preventable. The aim of this research is to improve skills in recognizing signs of abdominal trauma using behavioral skills training techniques. The research design used in this research is a pre-experimental design with a one group pretest-posttest design. Respondents in this research were 40 respondents. The sampling technique used was purposive sampling, data collection using a questionnaire via Google Form. Data analysis was carried out using the paired t test statistical test. The results of the research show p value: 0.000 where (p value <0.05) so it can be concluded that there is a significant difference between skills in recognizing signs of abdominal trauma before and after behavioral skills training techniques. The BST method is effectively used to improve respondents' skills in recognizing signs of abdominal trauma that occur in patients.
PELAKSANAAN VAKSINANSI BOOSTER PADA KELOMPOK LANSIA DI PONDOK LANSIA AN NUR KOTA KEDIRI Dwi Rahayu; Elfi Quyumi Rahmawati; Fajar Rinawati; Didik Susetiyanto Atmojo; Hengky irawan
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i1.121

Abstract

Pemberian vaksin covid-19 merupakan salah satu langkah preventif dalam upaya untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan Permenkes Nomor 10 tahun 2021 tentang pelaksanaan vaksinasi dan surat edaran tentang vaksinasi Covid-19 dosis lanjutan (booster). Virus Covid-19 ini sangat rentan untuk menularkan ke masyarakat yang memiliki beberapa gangguan kesehatan (khususnya pernapasan), anak-anak, dan juga sangat rentan terhadap lansia. Vaksinasi bertujuan untuk memberikan perlindungan spesifik terhadap suatu penyakit tertentu sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Indonesia menjadikan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 lanjutan (booster) sebagai upaya peningkatan perlindungan terhadap COVID-19. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kekebalan terhadap COVID-19 terutama pada kelompok lansia di Pondok Lansia An-Nur Kota kediri. Metode Pengabdian masyarakat ini dilakukan mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi dan rencana tindak lanjut pelaksanaan vaksinasi Covid 19. Pengabdian Masyarakat ini dilakukan di Serambi Masjid Pondok Lansia An-Nur dengan sasaran Kelompok Lansia yang tinggal di Pondok Lansia An-Nur Kota Kediri. Pengabdian masyarakat dalam pemberian vaksinasi COVID-19 lanjutan (booster) bagi kelompok Lansia yang dilakukan pada hari Sabtu tanggal 18 September 2022 jam 08.00 sampai jam 11.00 WIB di Serambi Masjid Pondok Lansia An-Nur telah berhasil memberikan vaksinasi pada 30 orang lansia. Kegiatan pemberian vaksin COVID-19 kepada Kelompok Lansia ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan tubuh dengan mengaktifkan antibodi dalam tubuh supaya dapat mengurangi dampak dari penularan Penyakit COVID-19 dan sebagai upaya memutus rantai penyebaran penyakit COVID-19.
PENDAMPINGAN DAN PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA RELAWAN BERBASIS METODA DRILL AND PRACTICE: ASSISTANCE AND FIRST AID TRAINING FOR VOLUNTEERS BASED ON DRILL AND PRACTICE METHOD Didik Atmojo; Elfi Quyumi Rahmawati; Fajar Rinawati; Dwi Rahayu
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i2.154

Abstract

Abstrak  Pertolongan pertama (PP) merupakan faktor yang berperan dalam mengurangi angka kematian dan kecacatan akibat kecelakaan lalu-lintas dan bencana. Oleh karena itu masyarakat awam harus siap berpartisipasi dalam pemberian bantuan dasar. Pertolongan pertama (PP) yang tepat merupakan salah satu aspek penting dari keselamatan jalan dan bencana. Penting untuk mengembangkan metode pelatihan pertolongan pertama yang efektif dan mengevaluasinya. Pelatihan adalah rangkaian kegiatan individu dalam meningkatkan keahlian dan pengetahuan secara sistematis sehingga mampu memiliki kinerja profesional di bidangnya.Penggunaan metode Drill and Practise lebih efektif karena peserta diberikan kesempatan melakukan praktik PP berulang kali secara kontinyu sehingga mendapatkan peningkatan pada keterampilan yang diharapkan.  Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada relawan baik pengetahuan, maupun keterampilan dalam  rangka memberikan tindakan pertolongan pertama. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di markas PMI Kota Kediri dengan melibatkan 40 orang relawan yang terdiri dari Korps Sukarela Perguruan Tinggi dan Tenaga Relawan yang lain.  Metode pengabdian masyarakat ini dengan memberikan pelatihan berupa pelatihan keterampilan pertolongan pertama  berupa Bantuan Hidup Dasar (BHD), Sumbatan Jalan Nafas, Cedera jaringan Lunak dan Otot Rangka. Hasil Evaluasi Kegiatan menunjukkan peningkatan yang signifikan terkait pengetahuan dan keterampilan dalam PP, sebelum dan sesudah pelatihan Rerata tingkat pengetahuan responden sebelum pelatihan sebesar 3,50 dan sesudah pelatihan rata-rata meningkat menjadi 55,48. Rerata tingkat keterampilan dan kompetensi responden sebelum pelatihan sebesar 3,75 dan sesudah pelatihan rata-rata meningkat menjadi 58,38. Pelatihan pertolongan pertama berbasis pengalaman, yang berfokus pada pengetahuan dan keterampilan, serta pengaturan psikologis, merupakan bagian efektif dari pendidikan awam yang dapat membantu meningkatkan kompetensi relawan dalam pertolongan pertama. Kata kunci : Pertolongan Pertama, Metode Drill and Practice, Relawan Abstract First aid is a factor that plays a role in reducing the number of deaths and disabilities due to traffic accidents and disasters. Therefore, ordinary people must be ready to participate in providing basic assistance. In the event of accidents and disasters prompt assistance by lay people can save lives and further reduce disability. Therefore, proper first aid is an important aspect of road and disaster safety.. Training is a series of individual activities in systematically increasing skills and knowledge so that they are able to have professional performance in their field. The use of the Drill and Practice method is more effective because participants are given the opportunity to practice PP repeatedly continuously so as to get an increase in the expected skills.  The purpose of this community service is to provide training to volunteers both knowledge and skills in order to provide first aid measures. This community service was carried out at the PMI Headquarters in Kediri City by involving 40 volunteers consisting of the Higher Education Volunteer Corps and other Volunteers. This community service method is by providing training in the form of first aid skills training in the form of Basic Life Assistance (BHD), Airway Obstruction, Soft Tissue and Skeletal Muscle Injuries. The results of the activity evaluation showed a significant increase in knowledge and skills before and after the training. The mean level of knowledge of the respondents before the training was 3.50 and after the training, the average increased to 55.48. The average skill and competency level of the respondents before the training was 3.75 and after the training the average increased to 58.38. Experience-based first aid training, which focuses on knowledge and skills, as well as psychological settings, is an effective part of lay education that can help increase volunteer competence in first aid. Keywords: First Aid, Drill and Practice Method, Volunteers
Perilaku Caring Perawat terhadap Peningkatan Kesejahteraan Psikologis Lansia di Pondok Lansia Al Islah Malang Amin Zakaria; Amin Zakaria; Heny Nurmayunita; Fajar Rinawati
JURNAL KEBIDANAN Vol. 13 No. 01 (2024): Jurnal Kebidanan Dharma Husada
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35890/jkdh.v13i01.334

Abstract

Lansia merupakan kelompok masyarakat yang rentan mengalami perubahan dalam segi fisik dan psikologis, dan salah satu masalah yang sering dialami oleh lansia adalah kesepian dan isolasi sosial. Menurut laporan World Health Organization lebih dari 20% lansia di seluruh dunia mengalami kesepian dan hal ini dapat berdampak buruk pada kesejahteraan psikologis mereka. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh antara perawatan penerapan caring terhadap peningkatan kesejahteraan psikologis lansia dengan perlakuan pemberian pelatihan terlebih dahulu. Desain penelitian adalah pra eksperimen one group pre-post-test desaign dengan jumlah populasi 29 lansia dipondok lansia Al Ishlah Malang, pendekatan total sampling. Kreteria respoden adalah bersedia dilakukan penelitian, mampu komunikasi dengan jelas, bersedia diteliti: menandatangai informed consent. Variable independent perilaku caring perawat dan variabel dependent adalah kesejahteraan psikososial lansia. Instrument kuesioner Scale of Psychological well-being (SPWB) disusun Ryff (1989). Dilaksanakan pre-test diberikan pelatihan perilaku caring kemudian melaksanakan pelayanan langsung pada lansia sesuai standar perilaku caring yang diinginkan dan pada akhir minggu kedua dilakukan post-test. Skala data numerik rasio di lakukan uji nurmalitas One-Sample menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test, dan uji pengaruh mengunakan uji anova yaitu Analysis of Varian untuk menguji perbedaan mean (rata-rata) pada data pretest dan pos test dengan bantuan aplikasi SPSS. Hasil, pemberian perilaku caring memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan psikologis lansia diPondok Al-Islah dengan nilai signifikansi adalah 0.000, yaitu skor alpha kurang dari 0.05, dengan tingkat pengaruhnya sangat kuat. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku caring dapat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan psikologis. Oleh karena itu penting bagi staf perawat dan orang-orang di sekitar lansia untuk terus menerapkan perilaku caring yang semakin baik, untuk membantu meningkatkan kesejahteraan psikologis mereka.
PENGARUH CHRONIC CARE MANAGEMENT SUPPORT TERHADAP SELF EFFICACY PENDERITA PENYAKIT KRONIS DIKELOMPOK PROLANIS Atmojo, Didik Susetiyanto; Rahayu, Dwi; Quyumi, Elfi; Rinawati, Fajar
coba Vol 12 No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v12i2.690

Abstract

Pendahuluan: Penyakit kronis telah menjadi salah satu tantangan kesehatan yang paling signifikan di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian telah menunjukkan bahwa chronic care management support dan self efficacy memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit kronis. Chronic care management support dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang membantu pasien untuk mengatur dan mengelola penyakit kronisnya secara efektif. Sementara itu, self efficacy dapat didefinisikan sebagai kepercayaan seseorang terhadap kemampuan dirinya untuk mengatur dan melaksanakan serangkaian tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu, seperti manajemen penyakit kronis.Metodologi: Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan desain studi cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 50 penderita penyakit kronis yang aktif dalam kegiatan Prolanis di klinik dr chreslina. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang terdiri dari dua bagian utama: pengukuran dukungan manajemen perawatan kronis dan pengukuran tingkat self-efficacy. Hasil: Analisis statistik menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara manajemen perawatan kronis dengan tingkat self-efficacy penderita penyakit kronis. Dukungan yang meliputi edukasi kesehatan, pengawasan medis, dan motivasi berkelanjutan dari tenaga kesehatan berperan penting dalam meningkatkan keyakinan diri pasien dalam mengelola penyakitnya. Responden yang menerima dukungan manajemen perawatan kronis yang tinggi melaporkan self-efficacy yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang menerima dukungan rendah atau sedang.Diskusi: Penelitian ini menyimpulkan bahwa dukungan manajemen perawatan kronis berpengaruh positif terhadap self-efficacy penderita penyakit kronis. Implikasi praktis dari penelitian ini mengindikasikan bahwa penguatan program manajemen perawatan kronis di kelompok Prolanis dapat menjadi strategi efektif dalam meningkatkan kemampuan dan keyakinan diri pasien dalam mengelola kondisi kronis mereka. Rekomendasi diberikan untuk meningkatkan kualitas dan intensitas dukungan manajemen perawatan kronis yang disediakan oleh fasilitas kesehatan Kata Kunci: Chronic Care Management Support, Self-Efficacy, Penyakit Kronis, Prolanis
Program Pendampingan Kelompok Disabilitas Rungu dalam Pertolongan Pertama pada Trauma di Kabupaten Kediri Rahmawati, Elfi Quyumi; Sunaryo, Nirmala Kusumaningrum; Atmojo, Didik Susetiyanto; Rahayu, Dwi; Rinawati, Fajar
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.1953

Abstract

Pendarahan yang terjadi karena kasus trauma, menjadi sangat penting bagi penolong untuk menghentikannya secepat mungkin. Untuk mewujudkan Program Aksi Keselamatan Jalan (Road Safety) perlu sinergi berbagai pihak dalam keselamatan lalu lintas di jalan. Pertolongan pertama pada kecelakaan berguna untuk masyarakat umum, karyawan, tenaga kerja, dan semua individu. Pertolongan pertama bertujuan menyelamatkan jiwa penderita, meringankan penderitaan dan mencegah agar korban tidak menjadi lebih parah serta mempertahankan jiwa penderita hingga pertolongan lebih lanjut diberikan. Mengingat pertolongan pertama pada trauma sangat penting dipahami dan dikuasai oleh orang awam, sehingga perlu dilakukan pendekatan yang tepat salah satunya melalui metode pembelajaran langsung. Disabilitas merupakan bagian dari kelompok sosial di masyarakat dengan berbagai macam keterbatasan (intelektual, mental, dan/atau sensorik) dalam jangka waktu lama, sehingga mengalami hambatan dan kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan dan berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan lingkungan di sekitarnya. Program Pengabdian Masyarakat ini bertujuan mendampingi kelompok disabilitas tuna rungu melakukan praktek penanganan perdarahan dan pertolongan pertama pada trauma. Metode yang digunakan adalah dengam memberikan Pendidikan Kesehatan tentang penanganan perdarahan dan pertolongan pertama pada trauma. Program pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan di ruang Kilisuci Pemkab Kediri pada hari Minggu, 30 Juli 2023 pada 42 anggota gerkatin. Setelah diberikan edukasi tentang penanganan perdarahan dan pertolongan pertama pada trauma, dilakukan evaluasi dengan memberi pertanyaan kepada peserta. Peningkatan pengetahuan diketahui ketika mampu menjawab pertanyaan setelah dilakukan kegiatan penyuluhan. Mereka mampu menyebutkan dengan benar tentang perdarahan dan Langkah apa saja yang harus dilakukan ketika bertemu dengan penderita, serta bagaimana cara meminta bantuan. Selanjutnya, secara umum dapat mempraktekkan dengan temannya tahapan dalam melakukan pertolongan pertama pada trauma.
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER JOYOBOYO TENTANG POSYANDU JIWA Rinawati, Fajar; Rahmawati, Elfi Quyumi; Yunita, Astri; Kristanto, Heny; Santoso, Puguh
coba Vol 13 No 1 (2024): November 2024
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v13i1.769

Abstract

Pendahuluan: Saat ini jumlah kasus gangguan jiwa di Kota Kediri melebihi estimasi yang ada, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah yang tepat dalam penanganan masalah kesehatan jiwa, salah satunya adalah penangan berbasis masyarakat. Ujung tombak dalam penanganan masalah kesehatan jiwa di masyarakat adalah kader jiwa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahuai pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan dan sikap Kader Joyoboyo tentang Posyandu Jiwa. Metodologi: Penelitian ini adalah penelitian quasy experiment one group pre test post test desaign. Sampel dalam penelitian ini adalah kader Joyoboyo di Kelurahan Kaliombo, sebanyak 32 responden dengan simple random sampling. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada pengetahuan kader Joyoboyo tentang Posyandu Jiwa dengan nilai p-value 0,001 dan ada pengaruh yang signifikan juga pada kader Joyoboyo tentang Posyandu Jiwa dengan nilai p-value 0,000. Diskusi: Peran Kader Joyoboyo sangat penting dalam mencegah kekambuhan di masyarakat, dan membantu dalam memantau kesehatan orang dengan gangguan jiwa, serta mendukung dalam kemandiriannya. Kata Kunci: pengetahuan, sikap, kader joyoboyo, dan posyandu jiwa
PENDAMPINGAN KADER JOYOBOYO DALAM DETEKSI DINI KESEHATAN JIWA DI MASYARAKAT Fajar Rinawati; Bambang Wiseno; Dwi Rahayu; Didik Susetiyanto Atmojo; Elfi Quyumi Rahmawati
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Abdi Masyarakat November 2023
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v7i1.4975

Abstract

Mental health problems that occur in the community are currently not detected early, so that mental disorders are only handled when they become chronic. The purpose of this activity is to provide knowledge and skills on how to detect mental health in the community. This activity was carried out in the Kaliombo Village with 33 participants. The training activities provided began with providing knowledge about mental health in general, the characteristics of mental health, risks and mental disorders, as well as theories about how to detect early. then examples are given, and participants practice early detection methods. After that, an evaluation was carried out, in which each participant tried to detect early his friend who was accompanied by a facilitator. Joyoboyo cadres really need to be provided with provision regarding early detection of mental health, so that mental health problems will be detected and handled promptly and appropriately.
PKM MENJAGA KESEHATAN FISIK DAN MENTAL PADA JURNALIS RADAR KEDIRI Fajar Rinawati; Alfian Fawzi; Dhita Kurniasari; Hengky Irawan
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Abdi Masyarakat Mei 2024
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v7i2.5542

Abstract

The life of a journalist is a life full of challenges, so it requires good physical and mental health. Therefore, there is a need for regular health checks and providing education, not only physical health but also mental health. The aim of this activity is to carry out community service activities for journalists regarding improving physical and mental health. The method used is the direct implementation method at the Radar Kediri Office. The number of participants was 31 people. The activities carried out consist of three stages, namely preparation, implementation and evaluation. The results obtained were that 36% had prehypertension, 26% had prediabetes and journalists were very enthusiastic about demonstrating again the stress management that was taught. This activity is really needed to improve the performance of journalists, because their lives require excellent health.
PENYULUHAN DAN SCREENING DETEKSI DINI KESEHATAN JIWA PADA IBU-IBU DI RW 03 KELURAHAN REJOMULYO KOTA KEDIRI : COUNSELING AND SCREENING EARLY DETECTION OF MENTAL HEALTH IN MOTHERS IN REJOMULYO VILLAGE, KEDIRI CITY Rahmawati, Elfi Quyumi; Fajar Rinawati; Fresty Africia; Nirmala Kusumaningrum Sunaryo
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v3i2.365

Abstract

Ibu mempunyai peran penting dalam memberikan pengasuhan dan pengaruh positif pada tumbuh kembang anak, sehingga kesehatan jiwa pada ibu mutlak diperlukan. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan penyuluhan dan skrining deteksi dini kesehatan jiwa. Kegiatan pengabdian masyarakat merupakan suatu wujud kepedulian terhadap kesehatan jiwa khususnya ibu-ibu di Kelurahan Rejomulyo, Kota, Kota Kediri dengan jumlah 27 orang. Kegiatan dilaksanakan pada Bulan Juli 2024, melalui skrining dan pemaparan materi terkait kesehatan mental, seperti pengenalan tanda-tanda awal gangguan jiwa, cara mengatasi masalah mental, dan pentingnya memperhatikan kesehatan jiwa. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan dari hasil sebaran kuesioner SRQ-29, menggambarkan bahwa status kesehatan jiwa ibu di Kelurahan Rejomulyo, Kota, Kota Kediri. Jumlah responden ibu sebanyak 27 orang dengan usia responden tertua adalah 65 tahun dan termuda adalah 34 tahun. Dengan latar Pendidikan paling tinggi adalah D1 dan terendah SD. Hasil sebaran kuesioner SRQ-29 terdapat 2 orang mengalami gangguan cemas dan PTSD, 1 orang mengalami gangguan cemas, dan 1 orang mengalami PTSD. Dan 22 orang tidak mengalami gangguan kejiwaan. Hasilnya menunjukkan adanya beberapa warga yang memerlukan tindak lanjut penanganan lebih lanjut terkait kondisi kesehatannya. Skrining dan penyuluhan ini penting untuk memastikan bahwa masalah kesehatan jiwa dapat ditangani dengan tepat waktu dan efektif, membantu individu untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Kata kunci : screening, deteksi dini, kesehatan jiwa   Abstract   Mothers have an important role in providing care and positive influence on the growth and development of children, so mental health in mothers is absolutely necessary. The purpose of this activity is to conduct screening and counseling related to early detection of mental health. Community service activities are a form of concern for mental health, especially mothers in Rejomulyo Village, Kota, Kediri City with a total of 27 people. The activity was carried out in July 2024, through screening and presentation of materials related to mental health, such as recognizing early signs of mental disorders, how to overcome mental problems, and the importance of paying attention to mental health. Based on the results of the evaluation carried out from the results of the distribution of the SRQ-29 questionnaire, it illustrates the mental health status of mothers in Rejomulyo Village, Kota, Kediri City. The number of mother respondents was 27 people with the oldest respondent age being 65 years and the youngest being 34 years. With the highest educational background being D1 and the lowest elementary school. The results of the distribution of the SRQ-29 questionnaire showed that 2 people experienced anxiety disorders and PTSD, 1 person experienced anxiety disorders, and 1 person experienced PTSD. And 22 people did not experience mental disorders. The results showed that there were several residents who needed further follow-up treatment related to their health conditions. This screening and counseling is important to ensure that mental health problems can be handled in a timely and effective manner, helping individuals to have a better quality of life. Keywords: screening, early detection, mental health