Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PENGARUH EDUKASI TENTANG KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DI KALIMANTAN SELATAN Yeni Riza; Hilda Irianty; Mahmudah
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.511 KB) | DOI: 10.31850/makes.v2i1.127

Abstract

Provinsi Kalimantan selatan juga telah mengeluarkan Perda Provinsi No 4 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Kesehatan Tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR), 11 dari 13 Kab/Kota yang ada di Provinsi Kalimantan selatan sudah mengeluarkan regulasi tentang kebijakan KTR, tidak terkecuali dengan kota Banjarmasin yang telah mengeluarkan Perda Kota Banjarmasin No 7 Tahun 2013 Tentang Kawasan Tanpa Rokok. Banjarmasin juga merupakan salah satu kota pendidikan yang ada di pulau Kalimantan, yang menjadi rujukan bagi remaja untuk menuntut ilmu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Pengaruh Edukasi tentang Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja di Kalimantan Selatan. Metode penelitian adalah kuantitatif menggunakan metode experimen dengan rancangan one group pretest dan post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja yang menempuh pendidikan di PTS Kalsel.Sampel dalam penelitian mahasiswa semester VI yaitu 393 orang.Hasil dari penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon variabel pengetahuan p=0,000 dan Sikap p=0,000 yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap remaja sebelum dan sesudah diberikan edukasi tentang Kawasan Tanpa Rokok pada remaja di universitas-universitas swasta Kalimantan Selatan. Disarankan untuk meningkatkan derajat kesehatan mahasiswa khususnya di universitas-universitas di Kalimantan Selatan dengan peningkatan program penyuluhan dan sosialisasi berupa pemberian informasi serta edukasi tentang Kawasan Tanpa Rokok
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN Achmad Rizal; Yeni Riza
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 1, No 1 (2014): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.928 KB) | DOI: 10.31602/ann.v1i1.105

Abstract

AbstrakSeiring dengan meningkatnya keadaan sosial masyarakat dimana masyarakat semakin sadar akan kualitas, maka diperlukan peningkatan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan yang lebih baik ,beberapa pasien yang berkunjung ke Puskesmas Kelayan Dalam menyatakan kurang puas dengan sarana dan pelayanan petugas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien di BP.Gigi Puskesmas Kelayan Dalam Kota Banjarmasin. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan studi cross sectiona study. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disertai pengamatan dan wawancara. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menyatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien mempunyai hubungan (p < 0,05) Saran yang dibertikan adalah memberikan informasi dan perhatian tentang sarana dan prasarana tentang pelayanan tenaga kesehatan, untuk menunjang keluasan pasien secara umum serta menambah wawasan dan pengetahuan khususnya tentang hubungan sarana dan pelayanan serta tingkat kepuasan pasien.Kata Kunci : dimensi kualitas pelayanan, kepuasan pasien
PERILAKU PENGGUNA AIR SUNGAI DENGAN KELUHAN KESEHATAN KULIT PADA MASYARAKAT SEKITAR SUNGAI PANGAMBANGAN BANJARMASIN Fahrurazi Fahrurazi; Yeni Riza; Erwin Ernadi
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 5, No 1 (2018): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.812 KB) | DOI: 10.31602/ann.v5i1.1649

Abstract

The results of river water quality monitoring from 2013 to 2015 resulted that the Martapura River and Barito River included in severe pollutant status. The purpose of this research is to know the behavior of river water users and the utilization of health services with complaints of skin health by the community around the Banjarmasin mining river. The target of this research is expected to be continued to be dedication to the community around the Banjarmasin Pangambangan river so that people can improve their knowledge, attitude and actions towards healthy living and able to utilize health services, especially the nearest public health center. The research method used is descriptive with cross sectional approach. The sample is done by purposive sampling that is sampling by not giving equal opportunity from every member of population. The instrument in this research is using questionnaire with interview technique. Analysis of this data using Chi Square statistical test with the help of computerization Mean value (a) 0.05 with confidence value 0.95. The results of the research on behavioral variables that include: knowledge, attitude and action show that there is no relationship between knowledge about the use of river water with skin health complaints (p-Value = 0.130). There is no correlation between attitude toward river water usage with skin health complaint (p-Value = 1,000). There is no correlation between the action in the use of river water with skin health complaint (p-Value = 0,130) Most people do not experience skin health complaints that is as much 89 people (96,7%) .Suggestions that can be given that is for responder increase awareness in maintaining and conserving river water, the awareness of the community to behave healthy life with the basic provisions of environmental management.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN KADER DBD DENGAN UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANDASAN ULIN Ridha Hayati; Yeni Riza; Siti Rofi’ah Liful Hidayah
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 4, No 2 (2017): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.591 KB) | DOI: 10.31602/ann.v4i2.1165

Abstract

DHF is a matter of public health and social and economic impacts. Indonesia has the potential for development of DHF, with as many as 424 endemic districts /cities (WHO, 2016), Indonesia since 1968 until today and has become widespread in 33 provinces and 436 districts / cities from 497 districts / cities (88%) spread (Riskesdas, 2013). Research purposes to determine the relationship of family support and the role of cadres and the prevention of dengue fever dengue hemorrhagic fever in comumunity health Landasan Ulin year 2016. This type of research is crosssectional, with a population of adult patients who visited the health center Landasan Ulin Platform in June-July with the number 299 public patients who do not have a serious illness in 2015, The technique used to use accidental sampling technique as many as 75 respondents were analyzed using Chi-square and computerization program. The results showed that the family support and the prevention of dengue fever not have a relationship singnifikan because p value = 0,296 and the role of cadres and the prevention of dengue fever dengue fever not have a relationship singnifikan because p value = 0.505. Socialization needs of the healt services and community health centers in order to increase the active participation Landasan Ulin year 2016DBD merupakan masalah kesehatan masyarakat dan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Indonesia berpotensi menjadi tempat berkembangnyaDBD, dengan daerah endemik sebanyak 424 kabupaten/kota (WHO, 2016), Indonesia sejak tahun 1968 sampai saat ini dan telah menyebar luas di 33 provinsi dan di 436 kabupaten/kota dari 497 kabupaten/kota (88%) penyebarannya (Riskesdas, 2013). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dan peran kader DBD dengan upaya pencegahan demam berdarah dengue DBD di wilayah kerja Puskesmas Landasan Ulin tahun 2016. Jenis penelitian adalah analitik dengan rancangan cross sectional, dengan populasi pasien dewasayang berkunjung di Puskesmas Landasan Ulin bulan Juni-Juli dengan jumlah 299 orang pasien umum yang tidak memiliki sakit berat tahun 2015, Teknik pengambilan sampel mengunakan Accidental Sampling yaitu sebanyak 75 responden yang dianalisis dengan uji Chi-square dan program komputerisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara dukungan keluarga dengan upaya pencegahan demam berdarah dengue tidak mempunyai hubungan yang singnifikan karena nilai p value = 0,296 dan peran kader DBD dengan upayapencegahan demam berdarah dengue tidak mempunyai hubungan yang singnifikan karena nilai p value = 0,505. Perlu adanya sosialisasi dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas guna meningkatkan keaktifan peran kader DBD dalam upaya pencegahan demam berdarah dengue di wilayah Kerja Puskesmas Landasan Ulin tahun 2016
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUIN RAYA KOTA BANJARMASIN TAHUN 2015 Fahrurazi Fahrurazi; Yeni Riza; Siti Iftarul Inayah
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 3, No 1 (2016): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.863 KB) | DOI: 10.31602/ann.v3i1.843

Abstract

Diare merupakan penyakit yang menyebabkan kematian kedua pada anak dibawah 5 tahun. Secara global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan angka kematian 1,5 juta pertahun. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin pada tahun 2013 dan tahun 2014, penderita diare pada tahun 2013 adalah sebanyak 11.822, pada tahun 2014 sebanyak 11.623 dan Puskesmas Kuin Raya merupakan urutan pertama dari 26 Puskesmas yang ada di Kota Banjarmasin dengan jumlah penderita diare terbanyak baik pada tahun 2013 dan 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kuin Raya Kota Banjarmasin tahun 2015. Menggunakan metode penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel penelitian sebanyak 79 ibu yang memiliki balita dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas Kuin Raya Kota Banjarmasin dengan nilai p = 0,000 < α 0,05. Ada hubungan perilaku CTPS dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas Kuin Raya Kota Banjarmasin dengan Nilai p = 0,010 < α 0,05. Disarankan mengadakan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang diare dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan cara penyuluhan kepada masyarakat dalam upaya melakukan pencegahan terhadap penyakit diare.
PERBEDAAN STATUS GENDER DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN MENIKAH DINI PADA REMAJA PUTERI DI KOTA BANJARMASIN Nurul Indah Qariati; Netty Netty; Yeni Riza; Achmad Rizal; Norsita Agustina
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 7, No 2 (2020): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v7i2.3401

Abstract

Prevalensi tinggi kasus pernikahan pada usia dini tercatat di Nigeria (79%), Kongo (74%), Afganistan (54%), dan Bangladesh (51%), sedangkan negara Amerika Latin dan Karabia, 29% perempuan muda menikah saat mereka berusia 18 tahun. Secara umum pernikahan dini lebih sering terjadi pada anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki, sekitar 5% anak laki-laki menikah sebelum mereka berusia 19 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar risiko status gender dan social ekonomi terhadap menikah dini di kota Banjarmasin.. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain case control. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 responden. 30 responden kasus dan 30 responden kontrol. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square (α=0,05). Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan antara status gender dengan menikah dini (p-value=0,0005, Nilai OR= 15,167, status ekonomi dengan menikah dini (p-value= 0,000) OR= 10,000. Saran untuk KUA memberikan informasi kepada pasangan baru terkait dampak pernikahan usia dini, selain itu untuk masyarakat yaitu pemberian informasi pendidikan kesehatan bagi remaja.
Analisis Kepemilikan Jamban Keluarga Di Desa Banua Rantau Wilayah Kerja Puskesmas Banua Lawas Kabupaten Tabalong Tahun 2019 Meilya Farika Indah; Yeni Riza; Kiki Amalia
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 8, No 2 (2021): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v8i2.5817

Abstract

Secara nasional, terdapat 69,27% rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak, persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak terendah adalah Papua 33,75%, Bengkulu 44,31%, dan Nusa Tenggara Timur 50,72%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kepemilikan jamban keluarga di Desa Banua Rantau Wilayah Kerja Puskesmas Banua Lawas Kabupaten Tabalong Tahun 2019. Jenis penelitian survey analitik dengan desain cross sectional, menggunakan data primer yang diperoleh dari responden yaitu Kepala Keluarga. Data dianalisis secara analitik dan diuji secara statistik dengan uji Chi Square pada taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendidikan (p=0,000), pekerjaan (p=0,000), penghasilan (p=0,000), dan pengetahuan (p=0,000) dengan kepemilikan jamban keluarga. Disarankan bagi petugas kesehatan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Banua Lawas agar meningkatkan penyuluhan kesehatan mengenai pentingnya kepemilikan jamban keluarga dan sanitasi lingkungan dan diharapkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong agar membangun jamban umum (jamban komunal) sebagai sarana/ tempat untuk buang air besar bagi masyarakat yang belum mampu untuk membangun jamban keluarga.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN UMUR IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANUA PADANG KABUPATEN TAPIN Mayang Mangurai; Hasan Zain; Yeni Riza
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 3, No 2 (2016): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v3i2.2630

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih sangat tinggi yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 dan 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Hasil analisis riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa dari 80,8 persen ibu yang mempunyai buku KIA yang bisa menunjukkannya hanya 40,4 persen saja dan cakupan deteksi faktor resiko oleh masyarakat masih sangat kurang di Puskesmas Banua Padang, yaitu hanya 35,42 % dan 1,11 % pada Januari s/d Maret 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan pengetahuan, tingkat pendidikan dan umur ibu hamil dengan pemanfaatan buku KIA. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Banua Padang Kabupaten Tapin dengan menggunakan metode analitik dengan rancangan cross sectional. Analisa statistik menggunakan chi-Square (X2) dengan teknik pengambilan sampel random sampling dengan memilih sampel dari 12 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Banua Padang yaitu masing-masing desa dipilih dengan cara diundi sebanyak 7 orang dan ada satu desa yang 6 orang. Hasil uji chi square untuk pengetahuan menunjukkan P = 0,000 terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan buku KIA. Hasil uji chi square untuk pendidikan menunjukkan P = 0,013 terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemanfaatan buku KIA. Dan hasil uji chi square untuk umur menunjukkan P = 0,001 terdapat hubungan antara umur dengan pemanfaatan buku KIA. Saran peneliti agar buku KIA bisa dimanfaatkan sebaik- baiknya dan petugas kesehatan mewajibkan ibu hamil untuk membaca isi buku KIA dan ditanyakan bila ada yang kurang dimengerti pada pertemuan berikutnya.
Hubungan Pengetahuan, Sikap Petugas dan Sarana Prasarana dengan Pengelolaan Limbah Medis Padat di Puskesmas Berangas Kabupaten Barito Kuala Tahun 2023 Marlena, Marlena; Achmad, Rizal; Ariyanto, Edy; Agus, Jalpi; Akhmad, Fauzan; Yeni, Riza
Health Research Journal of Indonesia Vol 2 No 1 (2023): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/hrji.v2i1.272

Abstract

Pendahuluan: Limbah medis dalam bentuk padat dihasilkan dari kegiatan yang berasal dari ruangan perawatan seperti poliklinik gigi, poliklinik umum, poliklinik gigi, poliklinik Ibu dan anak, laboratorium dan apotek, berbagai jenis limbah medis yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan Kesehatan dapat membahayakan dan menimbulkan gangguan Kesehatan terutama pada saat pengumpulan, pemilahan, penampungan, penyimpanan, pengangkutan dan pemusnahan serta pembuangan akhir. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap petugas dan sarana prasarana dengan pengelolaan limbah medis padat. Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode survey analitik secara kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan teknik total sampling, jumlah sampel sebanyak 50 responden, terdiri dari semua petugas kesehatan dan petugas kebersihan. Uji statistik menggunakan chi square pada taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat responden yang baik dalam pengelolaan limbah medis padat sebanyak 29 responden (58%), pengetahuan kurang sebanyak 21 responden (42%) sedangkan mempunyai sikap negatif sebanyak 27 responden (54%) dan sarana prasarana baik sebanyak 36 responden (72%). Hasil: Hasil uji statistik menggunakan chi square didapatkan nilai pengetahuan (p-value = 0,004)   sedangkan sikap (p-value = 0,017) dan sarana prasarana (p-value = 0,003). Kesimpulan: Diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan pengelolaan limbah medis padat dan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan limbah medis padat dan mengikuti pelatihan tentang pengelolaan limbah medis padat.
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA Irianty, Hilda; Hayati, Ridha; Riza, Yeni
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 1: JUNE 2018
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1601.222 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v8i1.224

Abstract

Diare merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi, terutama pada kalangan balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare pada balita. Penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional serta analisis chi square. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Martapura Barat dengan jumlah sampel 76 responden ibu yang memiliki balita. Hasil penelitian ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare (P value 0.000 < α= 0.05). tidak ada hubungan antara penimbangan balita dengan kejadian diare (P value 0.293 > α= 0.05). Ada hubungan antara penggunaan air bersih dengan kejadian diare (P value 0.026 < α= 0.05). Ada hubungan antara penggunaan jamban sehat dengan kejadian diare (P value 0.049 < α= 0.05). Ada hubungan antara perilaku cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare (P value 0.001 < α= 0.05). Perilaku hidup bersih dan sehat belum sepenuhnya diterapkan dengan baik di wilayah kerja Puskesmas Martapura Barat, hal ini dapat menyebabkan kejadian diare pada balita. Perlu adanya peningkatan program promosi kesehatan dari Puskesmas Martapura Barat, terutama tentang penerapan PHBS yang baik dan benar.Â