Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh program pemberian makanan tambahan pemulihan (PMT-P) pada balita dengan status gizi kurang usia 24-59 bulan di Puskesmas Teluk Karang Kota Tebing Tinggi Adelina, Rita; Anto, Anto; Asriwati, Asriwati
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 1 No. 1 (2019): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.755 KB)

Abstract

Masalah gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan daya tahan tubuh yang berakibat meningkatnya angka kesakitan dan kematian. Survei awal yang peneliti lakukan di wilayah kerja Puskesmas Teluk Karang menemukan masih tingginya angka balita 24-59 bulan yang mengalami gizi kurang. Sejak tahun anggaran 2016, Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi telah menerapkan program pemberian makanan tambahan pemulihan (PMT-P) untuk mengatasi masalah gizi kurang di Puskesmas Teluk Karang. Namun ibu yang memiliki balita BGM tidak secara rutin mengambil makanan tambahan pemulihan yang sudah dijadwalkan oleh Puskesmas. Tujuan peneitian adalah untuk menganalisis pengaruh program pemberian makanan tambahan pemulihan pada balita dengan status gizi kurang usia 24-59 bulan di Puskesmas Teluk Karang Kota Tebing Tinggi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan The One Group Pre Test – Post Test Design. Populasi penelitian yaitu ibu yang memiliki balita berusia 24-59 bulan yang melakukan kunjungan ke posyandu di wilayah Puskesmas Teluk Karang Kota Tebing Tinggi sebanyak 60 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pemberian makanan tambahan pemulihan berpengaruh pada balita dengan status gizi kurang usia 24-59 bulan. Tiga bulan setelah pemberian makanan tambahan terjadi peningkatan berat badan balita sebanyak 27 balita (90%), namun pada kelompok balita yang tidak diberikan makanan tambahan dari 30 anak yang memiliki status gizi kurang terjadi peningkatan berat badan balita sebanyak 9 balita (30%).
Penerapan gizi seimbang pada balita di Desa Sisumut Kabupaten Labuhan Batu Selatan Hajar, Hasnan; Badiran, Badiran; Asriwati, Asriwati
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 1 No. 1 (2019): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan pedoman gizi seimbang pada tatanan rumah tangga merupakan salah satu intervensi yang diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan kesehatan khususnya dan pembangunan masyarakat pada umumnya. Hasil survei awal yang dilakukan di Desa Sisumut Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhan Batu Selatan, dengan melakukan penimbangan terhadap 20 orang balita diketahui bahwa ada 11 orang balita dengan timbangan balita yang berada di Bawah Garis Merah (BGM), ini menandakan bahwa balita tersebut memiliki status gizi kurang. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap penerapan gizi seimbang pada balita. Jenis penelitian ini merupakan survei analitik dengan rancangan cross-sectional study. Penelitian dilakukan di desa Sisumut Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhan Batu Selatan. dengan menggunakan teknik total sampling yaitu sebanyak 50 orang ibu yang memiliki balita. Untuk menganalisis data tersebut digunakan uji regresi logistik. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa status gizi berhubungan dengan pengetahuan (p=0,020), sikap (p=0,012), pantangan makanan (p=0,000) dan penyuluhan petugas kesehatan (p=0,000). Variabel yang paling berpengaruh setelah dilakukan uji regresi adalah variabel pantangan makanan dengan nilai p=0,003, dan nilai OR = 25,711 (95% CI = 2,980-221-865).
Analisis Penatalaksanaan Program Penanggulangan Tuberkulosis Paru dengan Strategi DOTS Desy, Rara Jaka; Asriwati, Asriwati; Fitriani, Arifah Devi
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 6 No 2 (2024): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v6i2.12087

Abstract

The purpose of this study was to determine the method of case finding, to determine the management of the control program, to determine the distribution of drugs, to assess the performance of the PMO, and to determine the recording and reporting in the tuberculosis control program with the DOTS strategy. The results of this study are the method of finding pulmonary tuberculosis cases according to the SOP set by the health center, the management of the pulmonary tuberculosis control program with the DOTS strategy at the UPT Namu Ukur Health Center, Langkat Regency by implementing a pulmonary TB control program with a plan, drug distribution begins with the process of submitting a letter to the Langkat Regency Health Office, the performance of the Drug Supervisor (PMO) is good, namely motivating patients to undergo regular treatment, and nurses and analysts carry out recording and reporting by recording TB patients in a manual report book carry out the laboratory. In conclusion, the implementation of tuberculosis control with the DOTS strategy has been running well. Keywords: Management, Control, Tuberculosis and DOTS
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU JAJAN ANAK DI SD WILAYAH KERJA PUSKESMAS MATITI KECAMATAN DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN Tambunan, Gloria Nauli; Asriwati, Asriwati; Syamsul, Darwin
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 1: JUNE 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015.113 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v9i1.582

Abstract

Berdasarkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOMRI) 2015 hasil pengujian 10.429 sampel Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang diambil di seluruh Indonesia menunjukkan 76,18% sampel memenuhi syarat dan 23,82% sampel yang tidak memenuhi syarat. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan, sikap, uang jajan peran orangtua, teman sebaya dan media massa terhadap perilaku jajan anak di Sekolah SD Wilayah Kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah 114 Siswa/siswi di Wilayah kerja Puskesmas Matiti. Data dianalisis dengan melakukan uji analisis Chi-square. Hasil uji statistik chi square pada variabel pengetahuan dengan nilai p=0,043; variabel sikap dengan nilai p= 0,028; variabel uang jajan dengan nilai p= 0,016; variabel peran orang tua dengan nilai p= 0,003; variabel teman sebaya dengan nilai p= 0,030< 0,05 yang artinya ada hubungan pengetahuan, sikap dalam memilih jajanan, uang jajan, peran orang tua dan pengaruh teman sebaya dengan perilaku jajan anak di SD Wilayah Kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasunduta. 
KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKUKAN HAND HYGIENE SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN TINDAKAN DI RUANG INAP RUMAH SAKIT CUT MEUTIA LANGSA ACEH Nurrahmani, Nurrahmani; Asriwati, Asriwati; Hadi, Anto J.
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 1: JUNE 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1402.263 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v9i1.585

Abstract

Tingginya  angka  infeksi nosokomial  menjadi  masalah  yang  penting  disuatu rumah  sakit. Salah satu hal yang terpenting dalam mengurangi penyebaran infeksi nosokomial adalah dengan hand hygiene . Desain penelitian survei  analitik dengan  rancangan cross sectional study dengan tujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan, sikap, fasilitas dan peran PPI terhadap kepatuhan perawat diruang rawat inap rumah sakit Cut Meutia Langsa Aceh dengan populasi sebanyak 47 perawat dan sampel 47 perawat dengan teknik total sampling. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan perawat , ada hubungan sikap dengan kepatuhan perawat , tidak ada hubungan fasilitas dengan kepatuhan perawat, tidak ada hubungan peran tim PPI dengan kepatuhan perawat dalam melakukan Hand Hygiene. Kesimpulan ada  hubungan pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan perawat dalam melakukan hand hygiene  dan faktor yang paling dominan dalam penelitian ini adalah variabel sikap, dimana sikap yang positif lebih meningkatkan peluang kepatuhan sebanyak 45,681 kali dibandingkan dengan sikap yang negatif. Disarankan bagi perawat agar lebih patuh dalam  melakukan hand hygiene dan meningkatkan pengetahuan dan sikap dalam melaksanakan tindakan hand hygiene. 
PELAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DALAM TATANAN RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COT IE JUE KABUPATEN BIREUEN Wardani, Wardani; Efendy, Ismail; Hadi, Anto J.; Asriwati, Asriwati
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 1: JUNE 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1292.677 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v9i1.586

Abstract

Salah satu cara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah tangga merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai faktor yang memengaruhi pelaksanaan PHBS dalam tatanan rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Cot Ie Jue Kabupaten Bireuen tahun 2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan desain cross secsional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu rumah tangga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Cot Ie Jue Kabupaten Bireuen dengan jumlah ibu rumah tangga sebanyak 4.524 orang dengan sampel menggunakan teknik cluster random sampling sebanyak 98 orang. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat, bivariat dan analisis multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh sikap (p=0,000), sarana dan prasarana (p=0,000) dan dukungan keluarga (p=0,004) dan tidak ada pengaruh pengetahuan (p=0,070), pendapatan keluarga (p=0,122), aksesibilitas (p=0,050) dan penyuluhan kesehatan (p=0,071) terhadap pelaksanaan PHBS tatanan rumah tangga. Variabel yang paling berpengaruh terhadap pelaksanaan PHBS tatanan rumah tangga adalah sarana dan prasarana (p=0,000) dengan Exp (B)=21,740. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh sikap, sarana prasarana dan dukungan keluarga dan tidak ada pengaruh pengetahuan, pendapatan keluarga, aksesibilitas dan penyuluhan kesehatan terhadap pelaksanaan PHBS tatanan rumah tangga.
Analisis Faktor Risiko Anemia pada Ibu Hamil di Klinik Pratama Martua Sudarlis Medan Hutahaean, Nurmalina; Asriwati, Asriwati; J. Hadi, Anto
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 10 No. 2: DESEMBER 2020
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1114.624 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v10i2.1372

Abstract

Latar Belakang: Anemia merupakan dampak dari kurang zat mikro nutrien (vitamin dan mineral) dengan tanda-tanda lemah, letih, lesu, pusing. Di Indonesia prevalensi anemia sangat tinggi sebanyak 70% yaitu 7 dari 10 orang wanita hamil mengalami kematian disebabkan  anemia dalam kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor risiko anemia pada ibu hamil di Klinik Pratama Martua Sudarlis Medan.Metode: Penelitian ini bersifat survey analitik dengan pendekatan metode case control study. Populasi dan sampel sebanyak 136 orang ibu hamil terdiri dari 68 orang ibu hamil anemia, dan 68 ibu hamil tidak anemia serta teknik pengambilan sampel secara total sampel. Analisis data secara univariate, bivariate dan multivariate.Hasil: Hasil penelitian terhadap 136 ibu hamil berdasarkan umur 20 sampai 35 tahun mayoritas 79 ibu hamil (58,1%),paritas multipara 111 ibu hamil (81,6%), status gizi dengan bumil KEK mayoritas 111 ibu hamil (81,6%), frekuensi ANC yang sesuai  ( ≥ 4 kali selama hamil) sebanyak 86 orang ibu hamil (63,2%). Secara bivariat menunjukkan ada hubungan umur dengan kejadian anemia diperoleh nilai p= 0,001, ada hubungan paritas dengan kejadian anemia dengan nilai p=0,015, ada hubungan status gizi dengan kejadian anemia dengan nilai p=0,015, serta ada hubungan frekuensi ANC dengan kejadian anemia dengan nilai p=0,013.Kesimpulan: Kesimpulan diperoleh bahwa ada hubungan antara umur, paritas, status gizi, dan frekwensi ANC terhadap kejadian Anemia. Diharapkan kepada ibu hamil agar dapat mengosumsi makanan yang bergizi serta meningkatkan pengetahuan terkait anemia.
Analysis of Drug Availability Management at the Regional General Hospital Pharmacy Installation Sani, Hapiz Arlanda; Asriwati, Asriwati; Nyorong, Mappeaty; Sari, Mayang; Ginting, Indra
Journal La Medihealtico Vol. 4 No. 2 (2023): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v4i2.837

Abstract

Pharmacy managerial activities are inseparable from the principles of drug availability management such as a series of needs planning activities, procurement, storage and distribution of drugs through hospital pharmacy installations. This study aims to analyze and obtain information on availability management at the Pharmacy Installation of the South Tapanuli Regional General Hospital. This type of research is qualitative with a descriptive approach using primary data and secondary data using the interview method. The informants interviewed at the pharmaceutical installation were the head of the pharmaceutical installation unit, the coordinator of pharmacy services, the head of the pharmaceutical warehouse/supplies, the coordinator of quality management and administration. Informants of this study were taken by purposive sampling and data analysis using triangulation and data reduction methods. The results of this study obtained that planning for drug needs uses the consumption method by looking at the need for previous use, but it has not been maximized, procurement has not gone well, drug shortages often occur, drug storage systems use the FIFO (First in First Out) and FEFO (First Expired First Out) systems. First Expired First Out). Storage is not up to standard, the waiting time for drug distribution to patients starting from the patient submitting the prescription to the delivery of the drug takes quite a long time for the drug to be finished. The conclusion is that the implementation of drug availability management has not run optimally according to standard operating procedures for services, so it is necessary to increase human resource knowledge through training related to drug planning.
Factors Influencing Efforts to Prevent DHF in the Community Health Center Atika, Atika; Nadapdap, Thomson P; Yuniati, Yuniati; Asriwati, Asriwati; Maryanti, Endang
Journal La Medihealtico Vol. 4 No. 2 (2023): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v4i2.851

Abstract

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an illness spread by the Aedes aegypti mosquito, which is infected with the dengue virus from the genus Flavivirus, family Flaviviridae. The research set out to identify what elements in the Working Area of the Sungai Guntung Public Health Center in the Kateman District of the Indragiri Hilir Regency of Riau were most influential in dengue prevention efforts. An analytical survey using a Cross Sectional Study design is used to conduct the quantitative study. All 19,271 adults living in the nine-village Sungai Guntung Health Center Working Area were included in the analysis. Up to 99 family heads were included in the Stratified Random Sample. Univariate, bivariate, and multivariate analyses were employed to examine the data. Education, knowledge, attitudes, the role of health workers, water storage, and the presence of garbage were all found to be related to efforts to prevent DDB in the Working Area of the Sungai Guntung Health Center in the Kateman District of the Indragiri Hilir Regency of Riau. P = 0.000 0.025, 95% CI = 5.389-316.539, OR = 41.154; the most important factor is level of education. In order to avoid DDB in the Working Area of the Sungai Guntung Health Center in the Kateman District of the Indragiri Hilir Regency of Riau, the study's authors recommend focusing on education, knowledge, attitudes, the role of health professionals, water reservoirs, and the presence of rubbish.
HUBUNGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI DENGAN KEJADIAN STUNTING BALITA DAN EVALUASI PROGRAM Agustina, Ria; Utami, Tri Niswati; Asriwati, Asriwati
Jurnal Keperawatan Priority Vol. 3 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jukep.v3i2.948

Abstract

The results of monitoring the nutritional status of children under five years (toddler) at the Puskesmas Sigambal Rantau Selatan Sub-District, Labuhanbatu District short prevalence is still high at 15.31% and very short 10.15% in 2017. The study aims to analyze the relationship of nutrition conscious family behavior with incidence of toddler stunting and nutrition awareness family program evaluation. The population was mothers with children aged 12-59 months, 119 people and a sample of 92 people. The sampling technique is a random table technique. Data were analyzed univariate, bivariate and multivariate using multiple logistic regression tests. Qualitative data are data reduction, presentation and conclusion drawing. The results showed that the consumption of various foods (0,000) was related to the incidence of toddler stunting and as a dominant factor. Weighing variables, iodized salt consumption, exclusive breastfeeding and nutritional supplements (vitamin A) are not related. The interview found that the evaluation of the nutrition awareness family program was not yet supported by the availability of health workers, cadre assistants, funds and infrastructure, as well as cross-sectoral implementation. Program indicators were not reached because they did not specialize in the nutrition awareness family program. It is recommended that the Public Health Office establish a special program for Nutrition Awareness Families, increase cross-sector collaboration and add cadre assistants to promote the importance of nutrition for the community.