Claim Missing Document
Check
Articles

Prosedur Penyimpanan Arsip Dinamis Aktif Pada Divisi Bisnis Produk dan Jasa PT Mitra Dagang Madani Nadia Lestari; Selfiana Selfiana
JURNAL MAHASISWA BINA INSANI Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Mahasiswa Bina Insani (Agustus 2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.568 KB)

Abstract

Abstrak: Pada saat ini arsip merupakan dokumenter penting perusahaan mengenai bukti transaksi dan perencanaan kedepan suatu perusahaan. Pengelolaan penyimpanan arsip dinamis yang benar berperan penting dalam administrasi perusahaan, tetapi ironisnya masih banyak perusahaan yang belum melakukan pengelolaan penyimpanan arsip sesuai dengan standar prosedur. Terbukti masih banyak dijumpai berkas arsip yang hanya dikelola tidak sesuai dengan tahapan serta minimnya peralatan penunjang dalam menyimpan berkas arsip. Berkas asip yang disimpan tidak sesuai pada tempatnya akan memakan banyak ruang serta kinerja pegawai tidak maksimal, hal ini akan menyebabkan kinerja perusahaan menjadi tidak efektif serta efisien. Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan tata cara penyimpanan arsip. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana prosedur penyimpanan arsip dinamis aktif pada divisi bisnis produk dan jasa di PT Mitra Dagang Madani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur penyimpanan arsip dinamis aktif pada divisi bisnis produk dan jasa di PT Mitra Dagang Madani. Berdasarkan hasil observasi penyimpanan arsip yang dilakukan oleh bagian marketing pada divisi bisnis produk dan jasa PT MDM, terdapat beberapa tahapan yang tidak dilakukan dan tidak sesuai dengan prosedur dalam penyimpanan berkas arsip dinamis aktif. Kata Kunci: Arsip dinamis aktif, penyimpanan arsip, prosedur penyimpanan arsip. Abstract: At present the archive is an important documentary of the company regarding the evidence of transactions and future planning of a company. Properly managing dynamic archive storage plays an important role in company administration, but ironically there are still many companies that have not managed archival storage according to standard procedures. Evidently there are still many archive files that are only managed not according to the stages and the lack of supporting equipment in storing archive files. An asip file that is stored improperly will take up a lot of space and the performance of employees is not optimal, this will cause the company's performance to be ineffective and inefficient. This study discusses the implementation of procedures for storing archives. The problem in this research is how the dynamic archive storage procedure is active in the product and service business division at PT Mitra Dagang Madani. The purpose of this study was to determine the active dynamic archive storage procedures in the product and service business division at PT Mitra Dagang Madani. Based on the results of the observation of archival storage carried out by the marketing department in the business division of PT MDM's products and services, there are several steps that are not carried out and are not in accordance with the procedures for storing active dynamic archive files. Keywords: Active dynamic archive, archive storage, archive storage procedure.
KOMPETENSI MINIMAL PROFESI SEKRETARIS DIREKSI DI SEPULUH PERUSAHAAN INDONESIA Selfiana Selfiana
Efisiensi : Kajian Ilmu Administrasi Efisiensi Vol. XVI No. 2 Agustus 2019
Publisher : Jurusan Pendidikan Administrasi FE UNY & ASPAPI PUSAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.473 KB) | DOI: 10.21831/efisiensi.v16i2.27418

Abstract

Abstrak: Kompetensi Minimal Profesi Sekretaris Direksi di Sepuluh Perusahaan Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pemetaan terhadap kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh seorang sekretaris direksi agar memiiki kemampuan yang tinggi guna penyelesaian tugas dan tanggungjawabnya dengan baik. Diharapkan juga agar penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi calon sekretaris direksi dalam mempersiapkan dengan tepat dalam membangun kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan profesi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi utama yang harus dimiliki sekretaris direksi adalah pribadi yang dapat dipercaya, memiliki perhatian pada pekerjaannya, memiliki pengetahuan berbahasa asing, memiliki keahlian menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa asing, memiliki ketrampilan berkomunikasi serta memiliki pengalaman kerja di bidang perkantoran dan tata usaha kantor.  Abstract: Minimum Competence Secretary of Director in Ten Indonesian Companies. The purpose of this study is to map the minimum competencies that must be owned by a director's secretary so that they have a high ability to properly complete their duties and responsibilities. It is also hoped that this research can be a reference for prospective secretaries of directors in preparing properly in developing competencies that are in accordance with the needs of the profession. This research use desciptive qualitative approach. The results showed that the main competencies that the directors' secretaries must possess are individuals who can be trusted, have attention to their work, have foreign language knowledge, have expertise in using Indonesian and foreign languages, have communication skills and have work experience in office and office administration.Jika Anda menyusun daftar pustaka menggunakan standar American Psychological Association (APA), Anda bisa copy paste teks dibawah ini untuk Anda masukkan pada bagian daftar pustaka Anda!Selfiana, S. (2019). Kompetensi Minimal Profesi Sekretaris Direksi di Sepuluh Perusahaan Indonesia. Efisiensi-Kajian Ilmu Administrasi, 16(2), 22-38. https://doi.org/10.21831/efisiensi.v16i2.27418
Perspektif Kompetensi Dominan di Tingkat Manajerial untuk Pengembangan Organisasi Selfiana Selfiana; Muhammad Takrim
Anterior Jurnal Vol 21 No 2 (2022): Anterior Jurnal
Publisher : ​Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/anterior.v21i2.3166

Abstract

Manajer adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk memimpin suatu organisasi. Tugas dan fungsi tersebut membuat seorang manajer harus memiliki kompetensi khusus agar dapat menjalankan fungsi manajemen secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kompetensi dominan yang dimiliki oleh manajemen puncak pada perusahaan pemeliharaan alat transportasi udara. Hasil pemetaan kompetensi dominan akan digunakan manajer untuk fokus pada kekuatan yang dimiliki, sehingga diharapkan produktivitas dan kinerja dapat tercapai secara optimal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan manajemen talenta berbasis kekuatan. Melalui metode ini, kompetensi dapat dikelompokkan menjadi empat klaster, yaitu klaster berpikir, klaster berusaha, klaster berhubungan, dan klaster mempengaruhi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi yang dominan dari manajemen puncak meliputi kemampuan mengembangkan anggota tim (pengembang), melibatkan diri dengan bawahan (includer), komitmen dalam menyelesaikan tugas (tanggung jawab), membaca tren berdasarkan data (analitis), mengajukan gagasan terkait peluang bisnis (ideation), ketekunan dalam meningkatkan pengetahuan (learnner), mengantisipasi konsekuensi bisnis (connectedness), mengikuti aturan dan etika bisnis (consistency), menjaga kualitas produk (maximizer), mengutamakan kepentingan perusahaan di atas pribadi (belief), menjaga keharmonisan tim (harmoni), pemecahan masalah dan pengambilan keputusan (strategis), penyampaian pesan yang efektif (komunikasi) dan membangun hubungan yang berkualitas (relator).
Kualifikasi Intrinsik Sekretaris Sektor Usaha Telekomunikasi Selfiana Selfiana; Siti Rahmawati
Jurnal Serasi Vol 17, No 2 (2019)
Publisher : Akademi Sekretari Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Organisasi yang profesional membutuhkan karyawan yang cerdas, kreatif dan mampu melakukan inovasi. Tantangan para pekerja semakin berat di era revolusi industri 4.0. Pergerakan teknologi dan bisnis yang sangat cepat berdampak pada kecepatan pimpinan dalam bekerja dan mengambil keputusan. Oleh karena itu, pimpinan membutuhkan sekretaris yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk menunjang tugas dan tanggungjawabnya sebagai pengambil keputusan. Para sekretaris sebagai tangan kanan pimpinan, dalam penyelesaian pekerjaan dan tugasnya, harus memiliki kualifikasi ekstrinsik dan intrinsik. Kualifikasi ekstrinsik meliputi kepribadian, keahlian, keterampilan, dan pengetahuan yang dimiliki oleh sekretaris yang dapat menunjang penyelesaian tugas-tugasnya. Kualifikasi intrinsik adalah kualifikasi alamiah yang dimiliki oleh sekretaris. Potensi tersebut akan muncul secara alami dari diri sekretaris tersebut, sehingga kredo “the right secretary in the right place” dapat diwujudkan pada posisi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualifikasi intrinsik yang dimiliki oleh para sekretaris dan memetakan potensi tersebut untuk mengidentifikasi potensi terkuat yang dimiliki oleh para sekretaris top manajemen yang bekerja di sektor telekomunikasi. Penelitian ini menggunakan metode talent mapping yang terdiri dari empat klaster yaitu klaster relating, klaster striving, klaster thinking dan klaster influencing. Hasil asesmen dipetakan dan ditabulasikan menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki bakat dominan developer, discipline, responsiblity, empathy, connectedness, includer, strategic, analytical, input, belief, empathy, adaptability, relator,positivity, communication. Kata-kata Kunci: talent mapping, kualifikasi, sekretaris.
Pelayanan Administrasi Kependudukan Kelurahan Jakasetia Kota Bekasi (Studi Ciri Pelayanan Prima) Selfiana Selfiana; Nadia Azuma
Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan
Publisher : STARKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jak.v7i1.730

Abstract

Kelurahan Jakasetia merupakan salah satu lembaga pemerintahan yang menyediakan pelayanan jasa kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelayanan Administrasi Kependudukan di Kelurahan Jakasetia. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket, wawancara, dan observasi. Ciri pelayanan prima meliputi efektifitas, efisiensi, sederhana, kejelasan dan kepastian, keterbukaan, ketepatan waktu, responsif, adaptif. Hasil dari penelitian ini adalah ada 30 orang pengguna layanan (60%) menyatakan bahwa pelayanan sudah efektif dan efisien, 50 orang (100%) pengguna layanan menyatakan bahwa pelayanan sudah sesuai dengan prosedur/tata cara layanan, 50 orang (100%) menyatakan memberikan pelayanan secara terbuka mengenai waktu, biaya, dan persyaratan penyelesaian dokumen. 30 orang (60%) pengguna layanan menyatakan bahwa pelayanan sudah tepat waktu, 45 orang (90%) menyatakan bahwa pelayanan sudah responsif, 30 orang (60%) pengguna layanan menyatakan bahwa sudah sesuai dengan keinginan mereka.
HUBUNGAN INTERPERSONAL DALAM MEMBENTUK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI YANG EFEKTIF DAN KEBERHASILAN PERAN SERTA TUGAS — TUGAS SEKRETARIS Selfiana Selfiana
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR Vol 2 No 1 (2014): Jurnal Administrasi Kantor Bina Insani
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Komunikasi antarpribadi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Suatu hubungan interpersonal yang berkualitas memungkinkan orang-orang yang terlibat terbuka dalam mengungkapkan dirinya sehingga makin cermat persepsinya tentang diri sendiri dan orang lain yang mana hal tersebut berujung pada semakin efektifnya komunikasi antarpribadi yang terbentuk. Sekretaris yang profesional dituntut untuk memiliki kesadaran menjalin hubungan interpersonal. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas berkomunikasi dalam rangka memahami isi pesan, melakukan suatu tindakan yang sesuai dengan yang dikehendaki oleh pengirim pesan. Kata Kunci : hubungan interpersonal, komunikasi antarpribadi, tugas-tugas sekretaris. Abstract: Effective interpersonal communication is characterized by good interpersonal relationships. A qualified interpersonal relationship allows the people involved to open up in expressing themselves so that their perceptions about themselves and others more closely reflect the increasing effectiveness of interpersonal communication. A professional secretary is required to have awareness of interpersonal relationships. This is done to improve the quality of communicating in order to understand the contents of the message, perform an action in accordance with the desired by the sender of the message. Keywords: interpersonal relationships, interpersonal communication, secretarial tasks.
Kompetensi Sekretaris Terkini Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 Di Sepuluh BUMN Indonesia Selfiana Selfiana
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Administrasi Kantor (Desember 2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.405 KB)

Abstract

Abstrak: Sekretaris era revolusi industri memiliki tantangan baru dewasa ini. Pekerjaan manusia akan digantikan dengan mesin. Peluang bagi sekretaris di era ini adalah kemampuan beradaptasi di bidang teknologi. Pekerjaan sekretaris akan semakin terbantu dengan kecakapan para sekretaris profesional di bidang teknologi. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pelamar posisi sekretaris BUMN di Indonesia. Sumber data berasal dari jobloker, trovit dan newjobvacancy dan iklan lowongan pekerjaan lainnya. Hasil penelitan menunjukkan kemampuan berkomunikasi menjadi kompetensi yang penting untuk dapat bekerja di BUMN, terutama kemampuan berbahasa Inggris. Sekretaris yang memiliki fleksibilitas yaitu kemampuan beradaptasi dengan mudah di pekerjaannya dan memiliki sikap positif dibutuhkan oleh BUMN. Penampilan yang menarik, motivasi yang tinggi untuk mencapai kinerja terbaik mereka, sangat dibutuhkan. Selain itu BUMN juga membutuhkan sekretaris yang memiliki kemampuan organisasional yaitu kemampuan mengorganisasi tugas - tugasnya dengan efektif dan cepat. Namun keahlian di bidang penguasaan teknologi tidak menjadi kompetensi yang disyaratkan oleh BUMN. Kata Kunci: Kompetensi, Revolusi industri 4.0, Sekretaris. Abstract: The secretary of the industrial revolution era has new challenges today. Human work will be replaced with a machine. The opportunity for secretaries in this era is adaptability in the field of technology. Secretarial work will be increasingly helped by the skills of professional secretaries in the field of technology. This study uses secondary data, namely data requirements that must be fulfilled by prospective applicants for BUMN secretary positions in Indonesia. Data sources come from jobloker, trovit and newjobvacancy and other job advertisements. Research results show that communication skills are an important competency to be able to work in a BUMN, especially in English. The secretary who has flexibility is the ability to adapt easily to his work and has a positive attitude needed by BUMN. Attractive appearance, high motivation to achieve their best performance, is needed. In addition, it also requires a secretary who has organizational capabilities, namely the ability to organize tasks effectively and quickly. But expertise in the field of mastering technology is not a competency required by BUMN. Keywords: Competencies, Revolution industry 4.0, Secretary.
Budaya Organisasi Mempengaruhi Employee Engagement Di Perusahaan KontraktorTelekomunikasi Alihan Perusahaan Jepang Selfiana Selfiana
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Administrasi Kantor (Desember 2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.273 KB)

Abstract

Abstrak: Budaya perusahaan kontraktor telekomunikasi Jepang tidak tampak diadopsi oleh perusahaan Indonesia sejenis alihan perusahaan Jepang. Mayoritas karyawan adalah orang - orang yang telah berpengalaman di bidangnya dan pernah menjalani cara kerja mengikuti budaya perusahaan Jepang, namun nilai nilai positif yang pernah mereka jalani saat mereka bekerja di perusahaan Jepang tidak terlihat di perusahaan alihan tersebut. Karyawan cenderung bersikap pasif, mementingkan kepentingan pribadi, terlambat datang kekantor, menunda penyelesaian pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh budaya organisasi terhadap employee engagement di perusahaan Indonesia alihan perusahaan Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Harapan: mengukur pengaruh budaya organisasi terhadap employee engagement, menghasilkan kebijakan perusahaan untuk meningkatkan employee engagement, peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara budaya organisasi dengan employee engagement yang ditunujukkan dengan nilai r = 0,377. Kontribusi yang disumbangkan budaya organisasi (X ) terhadap employee engagement (Y) sebesar 0,142. Artinya pengaruh budaya organisasi terhadap employee engagement adalah sebesar 14,2%, sisanya sebesar 85,8% dipengaruhi oleh faktor lain. Kata kunci: budaya organisasi, employee engagement, sumber daya manusia Abstract: Indonesian diverted Japanese telecommunication contractor companies do not seem to adopt the company culture of their Japanese counterpart. Their majority of employees are persons who are experienced in their fields and are familiar with the way of working according to the Japanese corporate culture, but the positive values that they have adopted are not seen anymore within the redirected companies they are currenctly in. Employees tend to be passive, prioritizing individual interests, late in coming to the office, and delaying completion of work. This study aims to examine the influence of organizational culture on employees engagement in Indonesian diverted Japanese companies. The method used in this research is quantitative method. Measuring the influence of organizational culture on employee engagement hopes to result an increase of employee engagement and human resources quality through company policy. Research result showed positive relation between organizational culture and employee engagement with r value of 0.377. Contribution of organizational culture (X) on employee engagement (Y) is 0,142. This means that the influence of organizational culture on employee engagement is 14.2%, while the remaining 85.8% is influenced by other factors. Keywords: organization culture, employee engagement, human resources.
ETIKA PROFESI SEKRETARIS YANG BERLANDASKAN PANCASILA Selfiana Selfiana
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR Vol 2 No 2 (2014): Jurnal Administrasi Kantor Bina Insani
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.917 KB)

Abstract

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia adalah lima asas yang menjadi pedoman berbangsa dan bernegara di Indonesia. Kelima sila tersebut perlu dihayati dan diamalkan oleh seluruh warganegara Indonesia tak terkecuali profesi sekretaris. Sekretaris yang beretika adalah sekretaris yang menjunjung tinggi nilai nilai kejujuran, kesetiaan, tanggungjawab dan dedikasi. Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, sekretaris berpedoman pada kode etik sekretaris yang dibuat oleh Ikatan Sekretaris Indonesia. Sepatutnyalah bahwa sekretaris merupakan individu yang pancasilais yaitu sekretaris yang dalam menjalankan tugas dan kewajibannya mengimplementasian kelima sila Pancasila. Seorang sekretaris harus meyakini dan memiliki komitmen kepada Tuhan untuk mewujudkan perilaku yang sesuai dengan perintah Tuhan. Sekretaris diharapkan mampu bekerjasama dengan orang lain serta memelihara dan mengembangkan hubungan dengan mengkedepankan prinsip prinsip kemanusiaan. Melayani dengan hati dan mengkedepankan pelayanan prima. Sekretaris perlu memiliki sifat rela berkorban, sigap dan pekerja keras dan mampu menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu sesuai standard yang sudah ditetapkan di tempat ia bekerja dan memiliki kesadaran untuk melakukan perbaikan kualitas diri dan peningkatan ketrampilan dengan selalu mengikuti pelatihan untuk peningkatan kompetensi profesinya. Sekretaris harus dapat menerima sebuah hasil keputusan musyawarah dan melaksanakan dengan tanggungjawab serta dituntut untuk menumbuhkan sikap saling percaya terhadap orang lain. Filosofi sekretaris adalah mengkedepankan perbuatan baik, menghindari perbuatan curang, menipu, memanipulasi data, dan berbohong. Sekretaris dewasa ini kurang menghayati dan mengamalkan filsafat serta pandangan moral Pancasila dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Sudah seharusnya bekerja dan berprofesi sebagai sekretaris dapat dijadikan sebagai way of life yang dapat memberikan kepuasan bathin.
Menangani Perjalanan Dinas Dalam Negeri Pimpinan Branch Human Resource Manager PT Indofood Consumer Branded Product Sukses Makmur Tbk - Cibitung Noer Liayana Wati; Selfiana Selfiana
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Administrasi Kantor (Juni 2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.512 KB)

Abstract

Abstrak: Berdasarkan hasil observasi tentang menangani perjalanan dinas pimpinan BHRM PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk adalah pimpinan BHRM melakukan perjalanan dinas sebanyak sembilan kali di beberapa kota sejak Januari – November 2015 diantaranya di Ancol Jakarta dan Surabaya. Dalam melakukan perjalanan dinas, admin BHRM mempersiapkan tiga hal yaitu persiapan transportasi, persiapan akomodasi dan persiapan keuangan. Persiapan transportasi, pimpinan BHRM lebih sering melakukan perjalanan dinas melalui darat dan udara. Pada saat melakukan perjalanan dinas di Ancol Jakarta, pimpinan BHRM menggunakan kendaraan milik pribadi sehingga admin BHRM tidak perlu menyiapkan transportasi bagi pimpinan BHRM. Sedangkan pada saat pimpinan BHRM melakukan perjalanan dinas di Surbaya, admin BHRM tidak perlu menyiapkan transportasi bagi pimpinan BHRM karena transportasi yang digunakan oleh pimpinan BHRM sudah ditanggung oleh Head Office. Transportasi yang didapatkan oleh pimpinan BHRM pada saat melakukan perjalanan dinas di Surabaya yaitu ketika pimpinan BHRM akan menuju ke bandara Soekarno Hatta transportasi yang digunakan adalah mobil perusahaan, transportasi yang digunakan oleh pimpinan BHRM ketika menuju ke Surabaya adalah pesawat Garuda Indonesia, transportasi yang digunakan dari bandara Juanda menuju ke Hotel Midtown adalah taxi. Dalam persiapan akomodasi admin BHRM tidak menyiapkan penginapan bagi pimpinan BHRM pada saat pimpinan BHRM melakukan perjalanan dinas di Ancol Jakarta. Karena pimpinan BHRM langsung kembali ke kota asal setelah pimpinan BHRM selesai melakukan perjalanan dinas di Ancol Jakarta. Sedangkan pada saat pimpinan BHRM melakukan perjalanan dinas di Surabaya, admin BHRM mengajukan proposal kepada Head Office untuk menanggung fasilitas penginapan bagi pimpinan BHRM ketika melakukan perjalanan dinas di Surabaya selama tiga hari. Dalam persiapan keuangan, pada saat pimpinan BHRM melakukan perjalanan dinas di Ancol Jakarta dan Surabaya. Tugas admin BHRM adalah mengajukan formulir Travel Expense Statement (TES) untuk mengklaim uang saku pimpinan BHRM kepada departemen Accounting. Pada saat pimpinan BHRM melakukan perjalanan dinas di Ancol Jakarta, pimpinan BHRM tidak mendapatkan fasilitas makan dari pihak yang mengundang, sehingga pimpinan BHRM berhak mengajukan formulir Travel Expense Statement (TES) untuk mengklaim uang makan kepada departemen Accounting. Berbeda pada saat pimpinan BHRM melakukan perjalanan dinas di Surabaya. Pimpinan BHRM mendapatkan fasilitas makan tiga kali per hari yang ditanggung oleh Head Office PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dan admin BHRM tidak perlu mengklaim uang makan pimpinan. Kata kunci: Persiapan Transportasi, Persiapan Akomodasi, dan Persiapan Dokumen dan Keuangan. Abstract: Based on observations on official travel deal led Branch Human Resource Manager PT Indofood Consumer Branded Product Sukses Makmur Tbk is led Branch Human Resource Manager to travel as much as nine times in some cities since January to November, 2015 of them in Ancol Jakarta and Surabaya. In travel agencies, admin Branch Human Resource Manager prepare three things : transportation arrangements, preparation of accommodation and financial preparation. Transportation arrangements, leadership Branch Human Resource Manager more often to travel by land and air. At the time of travel agencies in Ancol, led Branch Human Resource Manager using privately owned vehicles so that admin Branch Human Resource Manager not need to prepare for the leadership Branch Human Resource Manager transportation. While at the time led Branch Human Resource Manager travel agencies in Surabaya, admin Branch Human Resource Manager not need to prepare for the leadership Branch Human Resource Manager transportation because transportation used by the leadership of Branch Human Resource Manager already borne by Head Office. Transportation obtained by the leadership Branch Human Resource Manager during official travel in Surabaya, when leaders Branch Human Resource Manager will be heading to Soekarno Hatta transport used is the car companies, trabsportation used by the leadership BHRM when heading to Surabaya are Garuda Indonesia, the transport used to Airport Juanda toward Midtown Hotel is a taxi. In preparation admin accommodation BHRM not prepare lodging for the leadership when the leadership BHRM travel agencies in Ancol Jakarta. Because Branch Human Resource Manager led directly back to their home towns after completion BHRM leaders to travel in Ancol Jakarta. While at the time led BHRM travel agencies in Surabaya, admin BHRM submitted a proposal to the Head Office to bear the lodging facilities for the leadership BHRM when on business trip in Surabaya for three days. In preparation of finance, at the time led BHRM travel agencies in Ancol Jakarta and Surabaya. Admin tasks BHRM from is filed Travel Expense Statement (TES) to claim the allowance BHRM led to the Accounting department. At the time led BHRM travel agencies in Ancol, BHRM leaders didn’t get the dining facilities of the parties invited, so that leaders from BHRM entitled to submit Travel Expense Statement (TES) to claim a meal allowance to the Accounting department. BHRM different at the time led to travel in Surabaya. Leaders facilities BHRM get three meals per day which is borne by the Head Office of PT Indofood Consumer Branded Product Sukses Makmur Tbk and admin BHRM not need to claim leadership meal money. Keywords: Preoaration Transportation, preparation accommodation, and preparation dokumen and financial.