Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Implementation of the Four Pillars of Sustainable Tourism Destinations in the Tourism Village of Kampung Keranggan, South Tangerang Hubner, Ira B.; Pramono, Rudy; Juliana, Juliana; Sitorus, Nova Bernedeta; Lemy, Diena M.
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 5, No 1 (2022): Budapest International Research and Critics Institute February
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i1.3639

Abstract

Tourism must be directed to truly realize capacity, equity, empowerment and sustainability in building communities. Especially in the era of the pandemic, with the new normal, it is hoped that tourism can become one of the pillars of people's lives. Kampung Keranggan, located in South Tangerang, is one of the tourist villages that has been recognized by the Ministry of Tourism and Creative Economy as being in the "Developing" category. This study wants to examine how the implementation of tourism village development in Keranggan Village through the principles of sustainable tourism in accordance with the four pillars in Ministerial Regulation no. 14 of 2016 / Ministerial Regulation No. 9 of 2021, namely management, economic, socio-cultural and environmental sustainability. This study method is descriptive qualitative analysis, with data collection through interviews, field surveys and implementation of focus group discussions. From the study, it is identified that Kampung Keranggan has begun to implement the four pillars of sustainable tourism destinations, although there are still several aspects that need to be improved.
MARKETING STRATEGIES FOR TOURISM VILLAGE IN WEST BANDUNG DISTRICT IN COVID-19 PANDEMIC Sianipar, Rosianna; Juliana, Juliana; Sitorus, Nova Bernedeta
Journal of Industrial Engineering & Management Research Vol. 3 No. 1 (2022): February 2022
Publisher : AGUSPATI Research Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7777/jiemar.v3i1.315

Abstract

Marketing strategy is a plan that is carried out to capture the market, using the 8 Ps Marketing Mix strategy. The research objective is to analyze marketing strategies, internal and external factors for developing tourist villages in West Bandung Regency which can increase tourist visits. The sample used in the study used purposive sampling. This study uses a qualitative approach. The analysis used in this study uses a SWOT analysis. By implementing the 8 Ps marketing mix, the marketing strategies that can be applied include improving facilities and accessibility to Suntenjaya Village. Improve facilities and accessibility to Cihanjuang Rahayu Village. During the COVID-19 pandemic, products can be made in the form of virtual tours so that people can still enjoy them. The study results found that marketing strategy was done through several social media such as Facebook, Instagram and Tiktok that can be used according to the age segment of tourists. can be enjoyed by tourists which can be done online, make natural and cultural tour packages in each village, carry out cooperation with the campus by providing training related to tourism and hospitality in order to provide excellent service in tourist villages. Communities who take part in tourism management in the village are given training related to their expertise so that they can provide excellent service for tourists. Careful planning and marketing can reduce the harmful effects of tourism development.
Pengembangan Aktivitas Wisata di Desa Ciririp Sitorus, Nova Irene Bernedeta; Sari, Lice
EDUTOURISM Journal Of Tourism Research Vol. 3 No. 01 (2021): HOSPITALITY AND TOURISM
Publisher : Samarinda State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53050/ejtr.v3i01.164

Abstract

Desa Ciririp berada di Kecamatan Sukasari, Kabupaten purwakarta. Desa ini berada pada ketinggian 116 m di atas permukaan laut. Desa Ciririp berbatasan dengan Desa Kertamanah di sebelah utara, berbatasan dengan Desa Sukasari di sebelah selatan, berbatasan dengan kawasan Perhutani di sebelah barat dan berbatasan dengan Danau Jatiluhur di sebelah timur. Desa Ciririp memiliki daya tarik wisata alam yang diantaranya danau, hutan, air terjun, sungai dan pemandangan alam yang masih asri. Salah satu daya di desa ini adalah Curug Tilu yang mengalir pada tiga undakan batu dan bongkahan batu andesit. Penulis tertarik untuk membahas tentang pengembangan aktivtias di Desa Ciririp. Dengan berkembangnya aktivitas wisata dapat meningkatkan minta wisatawan untuk mengunjungi Kabupaten Purwakarta, secara khusus ke Desa Ciririp. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana peneliti menggunakan instrumen kunci dan objek yang alamiah. Dalam penelitian ini data diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam terhadap partisipan kunci. Secara keseluruhan Desa Ciririp belum memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara maksimal, masih terdapat beberapa sumber daya alam yang tidak dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Secara keseluruhan Desa Ciririp belum memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara maksimal, masih terdapat beberapa sumber daya alam yang tidak dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Diperlukan kolaborasi antara pengelola, masyarakat dan pemerintah dalam mengembangkan aktivitas wisata di Desa Ciririp.
Analisis Potensi Community Based Tourism Daya Tarik Wisata Tebing Koja Sitorus, Nova
EDUTOURISM Journal Of Tourism Research Vol. 3 No. 02 (2021): HOSPITALITY AND TOURISM
Publisher : Samarinda State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53050/ejtr.v3i02.196

Abstract

Pendekatan masyarakat (community approach) menjadi standar baku bagi proses pengembangan pariwisata di daerah pinggiran, dimana melibatkan masyarakat di dalamnya merupakan faktor yang sangat penting untuk menghasilkan kesuksesan terhadap produk wisata. Pariwisata berbasis kemasyarakatan atau Community Based Tourism merupakan salah satu konsep pengembangan suatu destinasi wisata lokal dimana masyarakat yang ada turut andil dalam perencanaan, pengelolaan dan juga memberi suara berupa keputusan dalam pembangunannya (Arifin, 2017). Berdasarkan pemaparan, tujuan dari penelitian ini adalh untuk mengetahui potensi community based tourism di Daya Tarik Wisata Tebing Koja.Jenis penelitian yang tim peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor “metode kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghadirkan data deskriptif beberapa kata kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau pelaku yang dapat diamati (Moleong, 2018). Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian pengembangan aktivitas wisata di Tebing Koja dilakukan dengan cara wawancara. Tim penulis melakukan wawancara secara mendalam terhadap partisipan kunci yaitu pemilik asli dari objek wisata Tebing Koja. Daya tarik wisata Tebing Koja masih membutuhkan banyak perbaikan dan pengembangan. Adapun potensi community based tourism di Daya Tarik Wisata Tebing Koja ini dapat dikembangkan dengan memberdayakan masyarakat sekitar.
PELATIHAN DIGITAL MARKETING PRODUK EKONOMI KREATIF DI KOTA MEDAN, SUMATERA UTARA Sitorus, Nova Bernedeta; Dalimunthe, Femmy Indriany; Rosari, Dina
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23684

Abstract

Pelaku ekonomi kreatif di Sumatera Utara menghadapi permasalahan serius terkait keterbatasan pengetahuan tentang digital marketing. Ini menciptakan kesenjangan pengetahuan yang menghambat pertumbuhan bisnis mereka di era digital yang pesat. Terbatasnya akses pelatihan digital marketing menjadi tantangan tambahan. Tujuan utama dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, mengukur efektivitas pelatihan, mendorong penggunaan tools digital marketing yang lebih efektif, dan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif. Dalam hasil analisis, terlihat peningkatan yang signifikan dalam pemahaman peserta setelah mengikuti pelatihan pada beberapa pertanyaan kunci. Misalnya, pada Pertanyaan 2 tentang pentingnya pemahaman digital marketing, sebanyak 50% responden menyadari pentingnya sebelum pelatihan, dan setelah pelatihan, semua responden (100%) mengakui pentingnya pemahaman digital marketing. Hal yang serupa terjadi pada Pertanyaan 4 tentang manfaat segmentasi pasar dalam digital marketing produk ekonomi kreatif, di mana awalnya hanya 20% responden yang memahaminya, tetapi setelah pelatihan, 80% responden memahami manfaat tersebut. Demikian pula, Pertanyaan 5 mengenai media sosial sebagai saluran pemasaran utama awalnya hanya dikenal oleh 19% responden, tetapi setelah pelatihan, 93% responden memahami pentingnya media sosial dalam pemasaran. Selanjutnya, Pertanyaan 7 tentang pemasaran digital melalui media sosial menunjukkan bahwa 37% responden memahaminya sebelum pelatihan, dan angka ini meningkat menjadi 83% setelah pelatihan. Namun, terdapat juga hasil pre tes dengan peningkatan terendah, seperti Pertanyaan 1 tentang definisi digital marketing dan Pertanyaan 11 tentang konten kreatif dalam digital marketing, yang awalnya hanya dipahami oleh 30% dan 40% responden, secara berturut-turut. Peningkatan yang lebih rendah juga terlihat pada Pertanyaan 14 tentang Search Engine Optimization (SEO) dalam konteks pemasaran produk ekonomi kreatif, di mana hanya 13% responden yang memahaminya sebelum pelatihan. Selanjutnya, pada Pertanyaan 16 tentang pengiklanan online dalam produk ekonomi kreatif, hanya 40% responden yang memiliki pemahaman sebelum pelatihan. Terakhir, pada Pertanyaan 18 tentang e-commerce dalam pemasaran produk ekonomi kreatif, hanya 23% responden yang memahaminya sebelum pelatihan. Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun pelatihan telah berhasil secara signifikan meningkatkan pemahaman dalam beberapa area kunci, masih ada potensi untuk perbaikan lebih lanjut dalam memahami definisi digital marketing, konten kreatif, SEO, pengiklanan online, dan e-commerce. Pelatihan ini berhasil meningkatkan pemahaman peserta tentang digital marketing, termasuk konsep dasar, manfaat, peran, dan aplikasi dalam bisnis ekonomi kreatif. Pemahaman yang ditingkatkan ini diharapkan membantu peserta memanfaatkan digital marketing secara lebih efektif, merancang strategi yang lebih baik, dan mengukur kinerja pemasaran mereka. Pelatihan ini merupakan langkah positif dalam mendukung pertumbuhan sektor ekonomi kreatif di Sumatera Utara di era digital yang terus berkembang.
PELATIHAN SAPTA PESONA BAGI MASYARAKAT DI DESA WISATA KAMPUNG TUA BAKAU SERIP Sianipar, Rosianna; Sitorus, Nova Bernedeta; Juliana, Juliana; Hubner, Ira Brunchilda; Indra, Febryola
PROFICIO Vol. 5 No. 2 (2024): PROFICIO : Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v5i2.3472

Abstract

Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip di Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau, memiliki potensi pariwisata alam yang signifikan dengan adanya Ekowisata Hutan Bakau Pandang Tak Jemu dan kekayaan tradisi budaya serta sektor ekonomi kreatif yang beragam. Dalam upaya pengembangan pariwisata, menciptakan lingkungan yang kondusif yang mendorong pertumbuhan pariwisata menjadi hal yang mendasar. Konsep Sapta Pesona diintegrasikan ke dalam kehidupan masyarakat sekitar destinasi pariwisata untuk menciptakan lingkungan yang mendukung. Melalui program pelatihan Sapta Pesona ini, diharapkan masyarakat dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kesadaran pariwisata dan mampu menerapkan konsep Sapta Pesona dengan baik. Pelaksanaan program pelatihan ini penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengunjung di Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip. Tantangan yang dihadapi termasuk memberikan tentang pelatihan Sapta Pesona masyarakat kepada dan memberikan praktik langsung implementasi konsep tersebut. Pengukuran keberhasilan dilakukan melalui metode pretest dan posttest. Diharapkan hasil dari kegiatan ini dapat memberdayakan masyarakat untuk menjaga lingkungan, meningkatkan kualitas pelayanan, dan memperkuat identitas budaya lokal. Hal ini akan berdampak positif pada pengembangan pariwisata dan kesejahteraan masyarakat lokal.
The Important Role of Iron, Protein and Vitamin C With the Incident of Anemia Dilantika, Charisma; Sitorus, Nova; Saebah, Nur
Journal of Indonesian Specialized Nutrition Vol. 2 No. 1 (2024): Journal of Indonesian Specialized Nutrition
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jisn.v1i3.17

Abstract

Anemia is a condition where there is a lack of healthy red blood cells. Anemia can be caused by various factors, including deficiencies of iron and vitamin C. The aim of this research is to explore the important role of iron and vitamin C in preventing and treating anemia. This research adopts a qualitative approach in its research methodology. The data collection technique used is literature study. After the data is collected, analysis is carried out in three stages, namely data reduction to identify important information, data presentation to organize relevant information, and conclusion drawing to summarize the findings and their implications. The results showed that iron, protein and vitamin C have important roles in the prevention and treatment of anemia. There is a close relationship between these three components in preventing and treating anemia. Iron deficiency is the root cause of anemia, while vitamin C and protein play a role in increasing iron absorption, thus playing an important role in preventing or treating anemia. Iron is an indispensable mineral for the body to form hemoglobin and myoglobin, which are major components in the transport of oxygen and carbon dioxide. Vitamin C as an antioxidan has a positive effect on immune function and also helps the body absorb iron more easily. So to reduce the risk of anemia, by fulfilling daily protein and then eating foods rich in vitamin C and combining them with iron sources.
Identifikasi Potensi Wisata Kuliner Kota Batam Indra, Febryola; Juliana, Juliana; Hubner, Ira; Sitorus, Nova Irene Bernedeta; Sianipar, Rosianna; Valensky, Sherla
Jurnal Humaniora : Jurnal Ilmu Sosial, Ekonomi dan Hukum Vol 8, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/humaniora.v8i2.5672

Abstract

Traditional culinary delights are the main attraction in the culinary tourism trend. This research identifies the potential for culinary tourism in Batam City using qualitative methods, where the data presented is in the form of words, descriptions and descriptions. This research aims to identify the potential for culinary tourism and gastronomic tourism in Batam, as well as developing the potential for gastronomic tourism in the city. The approach used is descriptive qualitative with the research location in Batam, which was chosen because this city has a variety of culinary tourism potential. Primary data sources were obtained through field observations and in-depth interviews with several key informants who are experts in the culinary field of Batam City. Secondary data was obtained from online documents, literature and scientific journals. Data collection was carried out through direct observation of culinary-related tourism activities. The analysis found a variety of unique culinary delights in Batam City, such as Tarempa Noodles, Gonggong, Malay Laksa, seafood, fish soup, and Bingka Bakar, which have great potential as culinary attractions. As a result, the development of gastronomic tourism in Batam City can take advantage of this culinary wealth to increase the destination's attractiveness and competitiveness.
Soy Formula as An Alternative for Infants with Cow’s Milk Allergy: Perspective from Pediatricians and Midwives in Indonesia Chandra Khoe, Levina; Sitorus, Nova
Journal of Indonesian Specialized Nutrition Vol. 1 No. 1 (2023): Journal of Indonesian Specialized Nutrition
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jisn.v1i1.4

Abstract

The prevalence of food allergy in children is increasing globally, with cow's milk allergy beingthe most common in infants and increasing from 2% to 3% in developed countries. However, data oncow's milk allergy in infants is limited in Indonesia. This study used a mixed methods approach using anonline survey and in-depth interviews. The survey was conducted from September 2021 to March 2022.Qualitative analysis, all interviews were recorded and transcribed. Data were analyzed using simplethematic analysis. The results showed that a total of 93 pediatricians and 104 midwives participated inthe survey. However, among the 93 pediatricians, only 56 (60.2%) completed the survey. Meanwhile, 11midwives (10.6%) were excluded because they had no experience in handling CMA cases. The majorityof CMA cases occurred in children under two years old, and most were treated by pediatricians. In termsof diagnostic tests, 51.8% of pediatricians recommended all specific IgE tests, prick tests, and provocationtests to diagnose allergies. More than 80% (46/56) of pediatricians chose to avoid all types of cow's milkproducts in the mother and child's diet as the main treatment. Meanwhile, only 22.1% of midwives didthe same. Milk choice will differ depending on the severity of CMA. Soy milk formula is preferred bymidwives for patients with low-level and moderate to severe allergies. Meanwhile, pediatriciansrecommend extensive hydrolysate formula for low severity patients and amino acid-based formula formoderate to severe.
PELATIHAN ETIKA DAN PENAMPILAN BAGI MASYARAKAT DI DESA WISATA KAMPUNG TUA BAKAU SERIP Indra, Febryola; Juliana, Juliana; Hubner, Ira; Sianipar, Rosianna; Sitorus, Nova Bernedeta; Valensky, Sherla
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2419

Abstract

Dalam bahasa Yunani, etika memiliki akar epistemologis, yaitu "ethos", yang merujuk pada adat-istiadat, perasaan batin, dan kecenderungan hati terhadap keluhuran budi. Pelatihan etika dan penampilan sangat penting untuk menghasilkan sumber daya manusia pariwisata yang berkualitas tinggi dan menciptakan lingkungan yang ramah industri. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan layanan yang diberikan kepada pengunjung desa wisata. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk menawarkan topik dan metode yang telah ditentukan sebelumnya untuk etika, serta pelatihan presentasi, kepada penduduk setempat di distrik wisata Kampung Tua Bakau Serip. Tes akan dilakukan sebelum dan setelah kegiatan untuk mengukur keberhasilannya. Analisis data pre-test dan pos-test menunjukkan bahwa pelatihan Etika dan Penampilan serta Hygiene dan Sanitasi telah meningkatkan pemahaman dan penerapan etika dan penampilan masyarakat Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip. Peningkatan yang diamati setelah post-test menunjukkan bahwa pelatihan tersebut berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam menerapkan nilai-nilai moral, menjaga penampilan mereka, dan mempraktikkan kebersihan yang baik.