Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Identifikasi Faktor Resiko Terjadinya Peningkatan Tekanan Darah di Wilayah Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Tahun 2024 Akbar, Muhammad Arsy; Syahril, Erlin; Nulanda, Mona
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i1.54965

Abstract

Hipertensi merupakan kondisi kesehatan yang serius, dengan prevalensi yang terus meningkat, terutama di kalangan usia muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah di kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia pada tahun 2024. Metode observasional cross-sectional digunakan untuk mengumpulkan data melalui kuesioner yang dibagikan kepada 96 responden. Hasil menunjukkan bahwa faktor konsumsi lemak dan konsumsi alkohol memiliki hubungan signifikan dengan hipertensi, sedangkan faktor usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, konsumsi garam, merokok, obesitas, dan aktivitas fisik tidak menunjukkan hubungan signifikan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai pencegahan hipertensi di kalangan generasi muda.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK KURMA AJWA, POVIDONE IODINE 10%, DAN BIOPLACENTON PADA LUKA BAKAR MENCIT Putri A.R., Shafira Nur Afifa; Dwimartyono, Fendy; Lantara, Andi Millaty Halifah Dirgahayu; Syahril, Erlin; Khalid, Nur Fadhillah
Syifa'Medika Vol 16, No 1 (2025): Syifa Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v16i1.9972

Abstract

Luka bakar merupakan kerusakan jaringan yang disebabkan oleh kontak dengan sumber panas dan memerlukan penanganan medis yang tepat. Povidone iodine 10% sering digunakan, namun dapat menyebabkan iritasi dan memperlambat penyembuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas ekstrak Kurma Ajwa (Phoenix dactylifera), Povidone iodine 10%, dan Bioplacenton dalam penyembuhan luka bakar pada mencit (Mus musculus). Metode penelitian menggunakan desain post-test controlled group dengan empat kelompok perlakuan: kontrol (NaCl 0,9%), ekstrak Kurma Ajwa, Povidone iodine 10%, dan Bioplacenton. Parameter yang diamati meliputi lama penyembuhan, infeksi, dan reaksi alergi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Kurma Ajwa dan Bioplacenton mempercepat penyembuhan luka dengan rata-rata 11,5 hari, lebih cepat dibandingkan Povidone iodine 10% (12 hari) dan kontrol (13,6 hari). Semua kelompok menunjukkan skor total penyembuhan yang sama (8), tanpa infeksi atau reaksi alergi. Uji statistik Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan signifikan pada durasi penyembuhan (p = 0,003). Kesimpulannya, ekstrak Kurma Ajwa dan Bioplacenton efektif dalam mempercepat penyembuhan luka bakar dan dapat menjadi alternatif pengobatan yang aman dan efektif.
Karakteristik Penderita Kanker Ovarium di RS Ibnu Sina Makassar Muthmainnah, Putri Rahayu; Syahril, Erlin; Rahmawati; Mona Nulanda; Anna Sari Dewi
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 7 (2023): Juli
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i7.287

Abstract

Ovarian cancer is condition caused by abnormal tissue that growth in ovary . Ovary is female reproductive organs where eggs are produced. There is three Ovarian cancer is classified as an epithelial tumor that develops on the surface of the ovary, originating germ cell tumors from in producing cells egg can found in women young, and tumors of stromal origin from cells that have hormone womanhood namely estrogen and progesterone. Objective to find out the characteristics of ovarian cancer sufferers at Ibnu Sina Makassar Hospital. Method this research is a descriptive research with design studies cross sectional , the researcher will collect secondary data through record medical patient ovarian cancer at Ibnu Sina Makassar Hospital. The results shows that from 90 samples, characteristics patients based on age the most is 46-55 years totaling 29 people (32.2%), marital status is already married totaling 76 people (84.4%), symptoms clinical is stomach grow totaling 55 people (61.1%), stage of cancer is stage IIIC totaling 32 people (35.6%), type histopathology is an epithelial tumor surface totaling 73 people (81.1%), and most abdominal ultrasound images on smooth tumor walls totaling 48 people (53.3%), no septate totaling 37 people (41.1%), echogenicity mixed echoic totaling 38 people (42.2%). Can concluded that characteristics the most found at the age of 46-55 years, marital status is already married, symptom clinical is stomach enlarged, cancerous stage is stage IIIC, type histopathology is an epithelial tumor surface, and abdominal ultrasound image of the smooth tumor wall, no septate, echogenicity mixed echoic.
Tingkat Pengetahuan Dasar Tentang Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) di Dusun Balang Kajeng Desa Pariangan Kecamatan Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2024 Febriyanti, Andi Gina; Syahril, Erlin; Jafar, Muh. Alfian; Hidayati, Prema Hapsari; Ardiansar , Abdul Mubdi
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 7 No. 2 (2025): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjmlt.v7i2.9135

Abstract

Latar Belakang: Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat, jika telah berkembang penuh secara klinis maka diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia puasa dan postprandial, aterosklerosis dan penyakit vaskular mikroangiopati. Tujuan: untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang diabetes melitus tipe 2 di Dusun Balang Kajeng Desa Pariangan Kec. Bontosikuyu Kab. Kep Selayar tahun 2024. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian observasional deskriptif. Hasil: penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden berdasarkan kelompok usia paling tinggi yaitu 17-25 tahun dan 26-45 tahun. Jenis kelamin paling tinggi perempuan. Tingkat Pendidikan paling tinggi yaitu perguruan tinggi. Pekerjaan paling tinggi yaitu Pegawai Negeri Sipil. Tingkat pengetahuan masyarakat dusun Balang Kajeng masuk dalam kategori cukup dan baik. Simpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat Dusun Balang Kajeng tentang diabetes mellitus tipe 2 tergolong cukup. Kelompok dengan tingkat pengetahuan tertinggi berdasarkan usia adalah 17-25 tahun dan 26-45 tahun, jenis kelamin perempuan, tingkat pendidikan perguruan tinggi, dan pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.
HIV DENGAN TB PARU DAN PNEUMOCYSTIC JIROVECII PNEUMONIAE : LAPORAN KASUS Yusuf, Yuskyiah Ananda; Syahril, Erlin; Anggita, Dwi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48069

Abstract

Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan masalah kesehatan global yang menyebabkan penurunan sistem imun dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi oportunistik, seperti tuberkulosis (TB) dan Pneumocystis jirovecii pneumonia (PJP). Indonesia saat ini menjadi salah satu negara dengan beban TB tertinggi di dunia, dan koinfeksi HIV-TB menambah kompleksitas tatalaksana klinis. PJP juga menjadi infeksi oportunistik dengan mortalitas tinggi pada pasien HIV dengan imunosupresi berat. Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses diagnostik dan penatalaksanaan pada pasien dengan koinfeksi TB paru, HIV, dan PJP. Metode yang digunakan adalah laporan kasus deskriptif terhadap seorang perempuan berusia 39 tahun dengan gejala sesak napas, batuk berdahak, penurunan berat badan, dan hasil penunjang yang menunjukkan koinfeksi. Data diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik menyeluruh, pemeriksaan laboratorium, radiologi (foto toraks dan CT-scan), serta pemeriksaan mikrobiologi dan imunologi. Diagnosis ditegakkan sebagai TB paru kasus baru, HIV reaktif dengan kadar CD4 27/μL, dan PJP berdasarkan temuan radiologis serta identifikasi kista Pneumocystis jirovecii. Penatalaksanaan diberikan secara multidisipliner menggunakan antibiotik, steroid, mukolitik, serta terapi suportif lainnya. Koinfeksi TB-HIV-PJP memperlihatkan hubungan patofisiologis yang saling memperburuk, menyebabkan penurunan imunitas lebih lanjut dan meningkatkan risiko kematian. Pemahaman mendalam tentang interaksi patogen dan penanganan tepat waktu sangat penting dalam memperbaiki prognosis pasien. Kasus ini menekankan pentingnya pendekatan holistik dan berbasis bukti dalam menangani pasien HIV dengan infeksi oportunistik multipel.
A CASE REPORT: RESIDUAL BREAST CANCER POST MODIFIED RADICAL MASTECTOMY WITH COMPLETE CHEMOTHERAPY FOLLOWED by ADJUVANT HORMONE THERAPY at IBNU SINA HOSPITAL Akbar, Ollya Gaussyan Khalillah; Syahril, Erlin; Kurniawan, Agung
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.49621

Abstract

Tumor primer yang berulang merupakan masalah klinis yang sering terjadi beberapa bulan hingga tahun setelah pasien menjalani operasi atau kemoterapi. Kasus ini menggambarkan seorang pasien perempuan berusia 48 tahun yang datang dengan keluhan benjolan pada luka operasi di payudara kiri yang mulai dirasakan sekitar lima bulan sebelumnya. Benjolan tersebut awalnya kecil namun semakin membesar dengan disertai rasa nyeri tumpul yang datang dan pergi secara tiba-tiba tanpa dipengaruhi oleh posisi atau tekanan. Tidak ditemukan adanya perdarahan, nanah, maupun keluhan sistemik lain yang menyertai. Keluhan ini menggambarkan tumor baru yang berulang di lokasi yang sama, yang secara klinis didiagnosis sebagai kanker payudara kiri residif (Ca mammae sinistra residif). Sebagai tindakan intervensi, pasien menjalani prosedur pro-eksisi luas untuk mengangkat tumor tersebut. Evaluasi setelah tindakan menunjukkan pasien bebas gejala selama satu bulan pada pemeriksaan tindak lanjut. Kasus ini menegaskan pentingnya evaluasi ketat pada pasien kanker payudara pasca operasi atau kemoterapi guna mendeteksi tumor residual atau munculnya kekambuhan secara dini. Penanganan yang tepat dan pemantauan berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk mencegah penyebaran kanker ke organ lain serta meningkatkan prognosis pasien. Studi kasus ini memberikan gambaran pentingnya kesadaran klinis terhadap risiko tumor berulang sehingga intervensi dapat dilakukan secara optimal untuk mengurangi komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Correlation Between Heart Disease Clinics Based on NYHA Classification and CTR on Thorax Photos at Ibnu Sina Hospital Makassar Alwi, Sitti Rafiqah; Syahril, Erlin; Safitri, Asrini; Tahir, Akina Maulidhany; Pratiwi, Dwi
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 1 (2024): Januari - Maret
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i1.6629

Abstract

Heart disease is caused by damaged heart muscle cells that pump blood throughout the body. The cause is due to a lack of oxygen carried by the blood to the blood vessels in the heart or because spasms in the heart muscle result in failure of the heart's function to pump blood. The heart cannot carry out its function properly, as many as 48% of Indonesians experience heart disease. To determine the level of heart disease, the New York Heart Association (NYHA) is used. Increasing NYHA in heart disease can result in an increase in heart size. To determine the correlation between clinical heart disease based on the NYHA classification and CTR results on chest x-rays. Total sampling through secondary data with certain criteria. NYHA 1 (P = 20.2), NYHA 2 (P = 33.3), NYHA 3 (P= 32.3), NYHA 4 (P= 14.1). The heart grade levels based on CTR examination results, no cardiomegaly (<50%) (p= 22.2), mild cardiomegaly (>50-55%) (p= 76.8), moderate cardiomegaly (56-60) (p=0 .0), severe cardiomegaly (>60%) (p=1.0) while symptoms of weakness (n = 57%), palpitations (n = 47%), no shortness of breath (n = 68%), no chest pain ( n = 50%). So there is a significant relationship between NYHA classification and CTR results on Thorax photos. In conclusion, there is a significant relationship between NYHA classification and CTR results on Thorax photos.