Claim Missing Document
Check
Articles

A FORMULASI DAN UJI MUTU FISIK SEDIAAN BALSEM STICK DARI LENGKUAS (Alpinia galanga (L.) Willd) DAN LADA HITAM (Piper nigrum L.) Sri Mulia Ningsih Siregar; Gabena Indrayani Dalimunthe; Minda Sari Lubis; Rafita Yuniarti
Jurnal Buana Farma Vol. 2 No. 4 (2022): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v2i4.580

Abstract

Secara umum balsem digunakan dengan cara mengoleskan menggunakan tangan hingga dapat menyebabkan rasa panas, lengket dan sulit di cuci. Salah satu solusinya adalah pembuatan balsem dalam bentuk stick yang penggunaanya lebih praktis dan nyaman digunakan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd) dan lada hitam (Piper nigrum L.) dapat diformulasikan dalam sediaan balsem stick. Penelitian ini bersifat eksperimental, tahapan penelitian ini meliputi pengolahan bahan tumbuhan, pembuatan ekstrak, karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan pembuatan sediaan balsem stick dengan 4 formula dengan menggunakan beberapa uji mutu fisik sediaan. Hasil penelitian diperoleh bahwa seluruh sediaan yang dihasilkan memenuhi persyaratan uji mutu fisik sediaan meliputi homogenitas, stabil selama penyimpanan 28 hari, pH 6,6-6,8, titik lebur 68ºC-69ºC, dan tidak mengiritasi kulit. Formula balsem stick yang paling baik menurut uji kesukaan (Hedonic) adalah formula III dengan konsentrasi lengkuas 7,5% dan lada hitam 7,5% . Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak lengkuas dan lada hitam dapat di formulasikan dalam sediaan balsem stick, semua formula memenuhi syarat uji mutu fisik sediaan. Formula balsem stick yang paling baik menurut uji kesukaan berdasarkan parameter aroma, warna dan sensasi hangat dikulit. adalah formula III dengan konsentrasi lengkuas 7,5% dan lada hitam 7,5%
PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK ETANOL HERBA RUMPUT BAMBU (Lopatherum gracile Brongn.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE Afrida Yeti; Rafita Yuniarti
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 1 No. 1 (2021): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.227 KB) | DOI: 10.32696/fjfsk.v1i1.812

Abstract

Penggunaan tumbuhan herba rumput bambu sebagai ramuan obat sangat berkaitan dengan kandungan kimia yang terdapat dalam tumbuhan tersebut terutama zat aktif biologisnya. Senyawa bioaktif yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan biasanya merupakan senyawa metabolit sekunder seperti steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, terpenoid dan tannin, tanaman yang mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu herba rumput bambu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa kimia dan nilai flavonoid total ekstrak etanol herba rumput bambu.Tahapan penelitian ini meliputi pengolahan bahan tumbuhan, pembuatan ekstrak etanol, pemeriksaan karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan penetapan kadar flavonoid total ekstrak etanol herba rumput bambu dengan metode spektrofotometri visible. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada ekstrak etanol herba rumput bambu terdapat kandungan golongan senyawa kimia seperti alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroid/triterpenoid dan hasil penentuan kadar flavonoid total pada ekstrak etanol herba rumput bambu sebesar 223.4188 ± 0.6749 mg QE/g.
PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI ETIL ASETAT HERBA RUMPUT BAMBU (Lopatherum gracile Brongn.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE Indri Juliarni; Rafita Yuniarti
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 1 No. 1 (2021): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.119 KB) | DOI: 10.32696/fjfsk.v1i1.813

Abstract

Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggunakan obat tradisional dalam pengobatan. Salah satu tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat adalah rumput bambu (Lopatherum gracile Brongn.). Tumbuhan rumput bambu berkhasiat mengobati demam, infeksi saluran ke`ncing, kemih berdarah, bisul, perasaan gelisah dan kehausan terus menerus. Bagian tanaman rumput bambu seperti akar, batang dan daun rumput bambu mengandung senyawa kimia diantaranya flavonoid, triterpenoid dan steroid yang berfungsi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat didalam ekstrak etanol dan fraksi etil asetat dan untuk mengetahui nilai fenolik total ekstrak etanol dan fraksi etil asetat herba rumput bambu. Tahapan penelitian ini meliputi pengolahan bahan tumbuhan, pembuatan ekstrak etanol dan fraksi etil asetat herba rumput bambu, pemeriksaan karakterisasi, skrining fitokimia dan penetapan kadar fenolik total ekstrak etanol dan fraksi etil etil asetat herba rumput bambu dengan metode spektrofotometri Visible. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol herba rumput bambu mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, polifenol dan steroid, sedangkan fraksi etil asetat herba rumput bambu menunjukkan adanya senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol dan steroid. Hasil penentuan kadar fenolik total pada ekstrak etanol rumput bambu sebesar 116,563 ± 0,1976 mg GAE/g sedangkan kadar fenolik total pada fraksi etil asetat herba rumput bambu sebesar 106,372 ± 0 mg GAE/g. Rata-rata kadar fenolik dari ekstrak etanol herba rumput bambu lebih tinggi dibandingkan dengan fraksi etil asetat herba rumput bambu dikarenakan fenol merupakan senyawa yang bersifat polar sehingga kelarutannya paling tinggi dalam pelarut polar.
FORMULASI DAN EVALUASI PASTA GIGI EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) UNTUK PERAWATAN MULUT Khairina; Rafita Yuniarti
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 1 No. 2 (2022): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.539 KB) | DOI: 10.32696/fjfsk.v1i2.1111

Abstract

Karies gigi merupakan suatu penyakit mengenai jaringan keras gigi. Karies disebabkan karena penumpukan plak. Plak tersusun atas bakteri Streptococcus mutans. Daun rambutan merupakan salah satu bagian dari tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri karena memiliki senyawa metabolit sekunder. Tujuan penelitian ini untuk memformulasikan ekstrak etanol daun rambutan ke dalam bentuk sediaan pasta gigi dan untuk mengetahui konsentrasi Na CMC dan sorbitol yang baik pada sediaan pasta gigi ekstrak daun rambutan. Pada penelitian ini sediaan pasta gigi menggunakan ekstrak etanol dengan konsentrasi 5%. Konsentrasi Na CMC yaitu 3%, 4%, 5%, 6%, 7% dan sorbitol 50%, 40%, 20%, 10%, 5%. Dilakukan uji homogenitas, organoleptis, pH, daya sebar dan uji stabilitas freezer-thaw cycling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji homogenitas tergolong homogen, uji organoleptis berwana coklat, bau khas dan mint, dan rasa pedas. Uji pH berkisar 6,0-6,5, uji daya sebar berkisar 4,8-5,8 cm dan hasil uji stabilitas freeze-thaw cycling tidak menunjukkan perubahan apapun dari organoleptis dan pH pasta gigi. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun rambutan dapat di formulasikan sebagai sediaan pasta gigi ekstrak etanol daun rambutan. Sediaan yang paling bagus yaitu formula 1 dengan konsentrasi Na CMC 3% dan sorbitol 50%.
SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI AIR REBUSAN SEGAR, SARI SEGAR, DAN EKSTRAK SEGAR BUAH PEPINO (Solanum muricatum Ait.) DENGAN METODE DPPH Putri Theresia Harianja; Anny Sartika Daulay; Ridwanto; Rafita Yuniarti
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 1 No. 2 (2022): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.138 KB) | DOI: 10.32696/fjfsk.v1i2.1147

Abstract

Radikal bebas adalah suatu molekul atau senyawa yang mampu berdiri sendiri yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbit paling luar. Antioksidan adalah zat yang berfungsi menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan adalah tanaman pepino (Solanum muricatum Ait.) Pada buah pepino terdapat senyawa fitokimia seperti alkaloid, flavonoid, tanin, dan glikosida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan aktivitas antioksidan dari air rebusan segar, sari segar, ekstrak segar buah pepino. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental. Sampel yang digunakan adalah buah pepino. Tahapan penelitian meliputi pengumpulan bahan, pengolahan bahan, identifikasi tumbuhan, pembuatan air rebusan segar, sari segar, dan ekstrak segar buah pepino, skrining fitokimia serta uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyi). Hasil dari skrining fitokimia air rebusan segar, sari segar, ekstrak segar buah pepino menunjukkan adanya senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, dan glikosida dan hasil pemeriksaan uji aktivitas antioksidan air rebusan segar yaitu sebesar 3739,34 µg/mL, sari segar yaitu sebesar 2915,25 μg/mL, dan ekstrak segar buah pepino yaitu sebesar 867,20 μg/mL. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa aktivitas antioksidan sampel lebih lemah dari Vitamin C yaitu sebesar 33,67 μg/mL.
PROFIL DISOLUSI TERBANDING TEOFILIN TABLET GENERIK, NAMA DAGANG, DAN SEDIAAN LEPAS LAMBAT Muhammad Tegar Tri Rizky; Gabena Indrayani Dalimunthe; Minda Sari Lubis; Rafita Yuniarti
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 2 No. 1 (2022): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.996 KB) | DOI: 10.32696/fjfsk.v2i1.1367

Abstract

Saat ini industri farmasi memproduksi berbagai bentuk sediaan obat. Hal ini membuat kebanyakan masyarakat bingung dalam memilih obat untuk dikonsumsi sesuai kebutuhannya. Padahal berbagai bentuk sediaan obat mempunyai tujuannya masing-masing dalam penggunaannya, diantaranya dengan laju pelepasan berbeda. Dalam hal ini profil laju pelepasan obat sangat penting diperhatikan, mulai dari konsentrasi waktu awal mula obat masuk ke dalam darah sampai habisnya terabsopsi oleh tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat profil disolusi dari teofilin tablet generik, nama dagang, dan sustained release. Uji disolusi untuk melihat laju pelepasan teofilin dari tablet generik, nama dagang, dan lepas lambat dilakukan berbagai waktu dalam medium lambung buatan pH 1,2, dan untuk tablet sustained release juga dilakukan dalam medium berganti, lambung buatan pH 1,2 sampai menit ke 180, dilanjutkan dalam medium usus buatan pH 7,4 sampai menit ke 450. Laju pelepasan teofilin hasil disolusi pada menit ke 240 dalam medium lambung buatan pH 1,2 menunjukkan pada tablet generik (98,29 ± 0,60)%, nama dagang (99,85 ± 0,80)%, dan sustaind release (50,10 ± 0,69)%. Laju pelepasan teofilin tablet sustained release dalam medium berganti, medium lambung buatan pH 1,2 pada 180 menit (46,09 ± 0,69)%, dilanjutkan dalam medium usus buatan pH 7,4 sampai 450 menit (99,71 ± 0,79)%. Kesimpulannya tablet teofilin nama dagang lebih cepat terlepas sempurna waktunya dibanding dengan tablet teofilin generik pada rentan waktu 75 menit sedangkan untuk teofilin sediaan lepas lambat membutuhkan waktu 4 jam untuk sediaan tersebut lepas sempurna.
PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTI BAKTERI PRODUK PASARAN SEDIAAN TOILETRIES YANG MENGANDUNG EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) Indah Nasution; Minda Sari Lubis; Rafita Yuniarti; Haris Munandar Nasution
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 2 No. 1 (2022): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.204 KB) | DOI: 10.32696/fjfsk.v2i1.1368

Abstract

Toiletries adalah kebutuhan pembersih badan sehari-hari, yang menjadi bagian dari kebutuhan antara lain sabun dan pembersih pada gigi yang saat ini sudah menjadi kebutuhan yang wajar. Daun sirih (Piper betle L.) banyak digunakan sebagai bahan obat alternatif untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Bakteri dominan menyebabkan berbagai penyakit mulut, salah satunya Staphylococcus auerus. Staphylococcus aureus merupakan flora normal pada kulit serta rongga mulut yang dapat memproduksi toksin, bersifat gram positif, dan termasuk bakteri aerob. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan aktivitas anti bakteri terhadap produk toiletries yang diuji dengan menggunakan bakteri Staphylococcus aureus. Pengujian yang dilakukan antara lain yaitu identifikasi bakteri dan uji aktivitas antibakteri. Hasil uji aktivitas produk pasaran sediaan toiletries yang mengandung ekstrak daun sirih terhadap Staphylococcus aureus dengan menggunakan kosentrasi 25% yang tertinggi setelah dilakukan orientasi tiga penggulangan pada penelitian sampel perbandingan pertama pasta gigi sampel A1 rata-rata zona hambat 24,0 mm dibandingkan pasta gigi sampel A2 rata-rata zona hambat 9,0 mm, pada perbandingan dua menggunakan produk pasaran obat kumur sampel B1 rata-rata zona hambat 9,4 mm dibandingkan dengan sampel B2 rata-rata zona hambat 19,9 mm dan perbandingan tiga sabun padat sampel C1 rata-rata zona hambat 17,7 mm dibandingkan dengan sabun sampel C2 rata-rata zona hambat 23,8 mm. Aktivitas antibakteri tidak terlalu kuat zona hambat terhadap produk toiletries berupa pasta gigi ekstrak daun sirih pada sampel A2 terbilang zona hambat yang didapat tergolong lemah, dan pada produk pasaran sediaan toiletries obat kumur ekstrak daun sirih pada sampel B1 juga dinyatakan tergolong zona hambat lemah dibandingkan.
PENENTUAN SPF (SUN PROTECTION FACTOR) EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) Heru Adha Prayogo; Rafita Yuniarti; Gabena Indrayani Dalimunthe; Minda Sari Lubis
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 2 No. 1 (2022): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.631 KB) | DOI: 10.32696/fjfsk.v2i1.1369

Abstract

Tabir surya merupakan sediaan kosmetika yang digunakan dengan maksud melindungi kulit dari paparan sinar matahari dengan cara memantulkan, sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan kulit karena terpapar sinar matahari. Untuk menjaga kulit dari efek buruk sinar UV diperlukan perlindungan menggunakan tabir surya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik serbuk simplisia kulit buah asam jawa, senyawa kimia metabolit sekunder ekstrak etanol kulit buah asam jawa, dan melihat aktivitas tabir surya ekstrak etanol kulit buah asam jawa melalui nilai SPF (Sun Protection Factor). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Pada serbuk kulit buah asam jawa di uji karakteristik simplisia, ekstrak etanol kulit buah asam jawa di uji skrining fitokimia, dan penentuan nilai SPF dengan spektrofotometri UV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik simplisia kulit buah asam jawa memiliki kadar air 5, kadar sari larut dalam air 17,07, kadar sari larut dalam etanol 10,11, kadar abu total 2,63, kadar abu tidak larut asam 0,28 secara keseluruhan memenuhi standar MMI, skrining fitokimia ekstrak etanol kulit buah asam jawa mengandung flavonoid, saponin, dan triterpenoid. Uji SPF ekstrak etanol kulit buah asam jawa dengan konsentrasi 100 ppm, 300 ppm, 500 ppm, 700 ppm, 1000 ppm diperoleh hasil berturut-turut 2,22; 9,81; 15,86; 22,42; 36,22. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa serbuk kulit buah asam jawa memiliki bentuk buah polong menggelembung, bengkok atau lurus, aroma khas asam jawa, khas asam jawa kecoklatan. Nilai SPF ekstrak etanol kulit buah asam jawa yang memiliki kategori ultra pada konsentrasi 500 ppm, 700 ppm dan 1000 ppm secara berturut-turut adalah 15,86; 22,42 dan 36,22.
UJI EFEKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN MATOA (Pometia pinnata J.R Forst & G. Forst) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN Ummi Khairani Rambe; Haris Munandar Nasution; D. Elysa Putri Mambang; Rafita Yuniarti
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 2 No. 1 (2022): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.885 KB) | DOI: 10.32696/fjfsk.v2i1.1371

Abstract

Daun Matoa (Pometia pinnata) diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder senyawa flavonoid, tanin dan saponin. Flavonoid merupakan zat yang dapat menghambat proses inflamasi, senyawa flavonoid disebutkan mempunyai efek antiinflamasi, antioksidan dan antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antiinflamasi ekstrak etanol daun matoa terhadap tikus putih jantan. Metode yang digunakan untuk pembuatan Ekstrak Etanol Daun Matoa (EEDM) adalah maserasi. Uji antiinflamasi EEDM dilakukan selama 5 jam menggunakan metode edema kaki menggunakan pletismometer digital. Penelitian ini dilakukan pada 25 ekor hewan uji yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan masing-masing terdiri dari 5 ekor tikus jantan. Sebagai kontrol negatif adalah suspensi CMC 0,5%, sebagai kontrol positif atau pembanding adalah Natrium diklofenak dengan dosis 4,5 mg/kgBB, kemudian sebagai uji efektivitas antiinflamasi adalah suspensi EEDM dengan dosis 50, 100, dan 200 mg/kgBB. Tingkat peradangan dan tingkat inhibisi radang dihitung dari data penelitian yang dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil efek antiinflamasi EEDM pada dosis 200 mg/kgBB menunjukkan persentase aktivitas inflamasi tertinggi. Hasil uji analisis data Tukey terhadap laju inflamasi menunjukkan bahwa EEDM 200 mg/kg BB tidak berbeda nyata dengan Natrium diklofenak dari 1 jam sampai 5 jam dengan p=0,412 (p>0,05), tetapi berbeda nyata dengan kontrol negatif p=0,000 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tikus putih jantan yang telah diinduksi karagenan 1% memberikan efek antiinflamasi pada EEDM dosis 50, 100, 200 mg/kgBB. Efek yang sama dengan Natrium diklofenak sebagai antiinflamasi terdapat pada EEDM dosis 200 mg/kgBB.
PENENTUAN SPF( Sun Protection Factor ) EKSTRAK ETANOL DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) Fitri Febriani; Rafita Yuniarti; Gabena Indrayani Dalimunthe; Minda Sari Lubis
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 2 No. 1 (2022): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.254 KB) | DOI: 10.32696/fjfsk.v2i1.1373

Abstract

Ultraviolet merupakan radikal bebas yang jika berlebihan masuk kedalam kulit dapat menyebabkan kerusakan kulit. Senyawa kimia yang mengandung antioksidan tabir surya dapat melindungi kulit dari pengaruh buruk radikal bebas. Salah satu tumbuhan yang mengandung antioksidan yang tinggi adalah daun asam jawa (Tamarindus indica L). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik serbuk simplisia daun asam jawa, mengetahui senyawa kimia metabolit sekunder ekstrak etanol daun jawa dan melihat aktivitas tabir surya ekstrak etanol daun asam jawa melalui nilai SPF. Tahapan penelitian ini meliputi karakteristik simplisia, pembuatan ekstrak, skrining fitokimia, pengujian SPF (Sun Protection Factor) ekstrak etanol daun asam jawa pada konsentrasi 100, 300, 500, 700 dan 1000 ppm. Hasil karakteristik serbuk daun asam jawa dengan bentuk daun bertangkai pendek, panjang daun 1-2 cm, lebar daun 4-8 mm, tepi daun rata, ujung daun membundar, aroma khas, warna hijau. Kadar air 4,6 %, Kadar sari larut air 37,84 %, Kadar sari larut etanol 25,33 %, Kadar abu 4,51 %, Kadar abu tidak larut asam 1,765 %. Hasil skrining fitokimia ekstrak etanol daun asam jawa mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan steroid. Uji SPF memberikan hasil secara berturut 3,470; 8,7; 14,74; 20,89; dan 29,995.
Co-Authors A'dilah, Nur Adela Octi Dwiyani Adelia Ramadani Afrida Yeti Ani Sutiani Anny Sartika Daulay Ariandi Asmarani, Asmarani Chairina Milda Cindy Marlina Tambunan Cut Erika Maulydya D. Elysa Putri Mambang D. Elysa Putri Mambang Debi Meilani Dewa, Fasca Dewi Firmayani Dikki Miswanda Dina Veranika Eva Fransiska Farida Yani Fauziah Zain Fitri Febriani Gabena Indrayani Dalimunthe Haris Munandar Nasution Hendraputra, Hardy Handoko Heru Adha Prayogo Ika Fitriani Indah Nasution Indri Juliarni Inna Myesha Jurida, Wike Juwita, Sukma Karlina Butar Butar Khairina Kiki Rawitri Lubis, Minda Sari M Pandapotan Nasution M. Naufal Rifqi M. Pandapotan Nasution Meylisa Pratami Br Sinaga Milwani Harahap Minda Sar Lubis Misna Rosalinda Hutabarat Mohd. Bilal Muhammad Amin Nasution Muhammad Ari Mukhtizar Muhammad Pandapotan Nasution Muhammad Tegar Tri Rizky Nia Novranda Pertiwi Novi Yuliandari Novita Sari, Helsa Pasaribu, Mesi Wilia Afrima Pasaribu, Mesi Willia Afrima Pertiwi, Rahma Purba, Juvantri Fablo Putri Theresia Harianja Rahma Maulidia Fitri Reza Irma Riani, Nur Aslin Ricky Andi Syahputra Ridwan Taher Lubis Ridwanto Ridwanto Risma Fauziah Pasaribu Rukmana, Siti Sagita Marina Simatupang Shinta Mida Ariani Harahap Siregar, Hikmatussabaria Siti Anisa Sri Mulia Ningsih Siregar Sri Murni Sri Natalia Saragih Sri Ria Ranti Syafa Nadira Ashiilah Syahputra, Ricky Andi Syarifah Aulia Tasya Ardana Tia Nazilla Tri Damaiyanti Ummi Khairani Rambe Ummu Safura Sirait Wilda Septia Winda Aulia Yayuk Putri Rahayu Yayuk Putri Rahayu Yuni Sartika Ziza Putri Aisyia Fauzi Zulmai Rani