Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI EVERY ONE IS A TEACHER HERE DENGAN MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PONTIANAK. Wahdah Wahdah; Ahmad Mufahir
Tarbawi Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2019): Tarbawi Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/tbw.v5i2.2770

Abstract

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan secara jelas tentang 1) Pelaksanaan strategi Everyone is a Teacher Here pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti pada siswa kelas XI MIPA 3 SMA Muhammadiyah 1 Pontianak. 2). Peningkatan hasil belajar hasil belajar siswa pada pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti pada siswa kelas XI MIPA 3 SMA Muhammadiyah 1 Pontianak dengan menerapkan strategi Everyone is a Teacher Here. Metode penelitian yang digunakan adalah tindakan kelas dengan seting 2 siklus, setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan. Adapun lokasi penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 Pontianak di kelas XI MIPA 3.Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan yaitu 1). Pelaksanaan strategi Everyone is a Teacher Here  pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti di kelas XI MIPA 3 SMA Muhammadiyah 1 Pontianak pada siklus I siklus I dapat dikategorikan “sangat baik”, karena mencapai 100%. Akan tetapi walaupun sudah pada kategori sangat baik, guru belum benar-benar menerapkan kegiatan pembelajaran dengan maksimal sehingga pembelajaran harus diperbaiki pada siklus selanjutnya. Pada siklus ke II guru sudah melaksanakan strategi  Everyone is a Teacher Here   dengan sangat baik sehingga dikategorikan “sangat baik” mencapai 100%. 2). Dengan menerapkan strategi Everyone is a Teacher Here  hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI dan budi pekerti di kelas XI MIPA 3 SMA Muhammadiyah 1 Pontianak dapat meningkat, yakni pada siklus I siswa yang dikategorikan tuntas mencapai 80 % dan pada siklus ke II sebesar 90 %, ini berarti terdapat peningkatan sebesar 10 %. Sehingga disarankan bahwa sebaiknya guru menggunakan strategi Everyone is a Teacher Here  karena terbukti strategi ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS IV SDLB-C DHARMA ASIH PONTIANAK TAHUN 2017 M. Alias; Yeni Haryanti; Wahdah Wahdah
Tarbawi Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2019): Tarbawi Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/tbw.v5i1.2766

Abstract

Adapun hasil penelitian dari  rencana pelaksanaan pembelajaran di SDLB Carma Asih Pontianak, tergolong kurang baik karena dalam persiapan pelaksanaan pembelajaran tidak mempersiapkan RPP. Sedangkan dalam pelaksanaan pembelajaran di SDLB-C Dharma Asih Pontianak hanya menggunakan satu metode yaitu metode ceramah. Dalam pelaksanaan evaluasi di SDLB-C Dharma Asih Pontianak pada dasarnya hamper sama dengan evaluasi di sekolah pada umumnya, namun di SDLB-C ini evaluasinya dibuat sesederhana mungkin.
AKTIVITAS BELAJAR MENTAL DAN EMOSIONAL MAHASISWA MELALUI STRATEGI QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH PEMBUATAN BAHAN AJAR PAI DI FAKULTAS AGAMA ISLAM UM PONTIANAK Wahdah .
Tarbawi Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2016): Tarbawi Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/.v2i2.240

Abstract

Artikel ilmiah ini seacara khusus bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang peningkatan aktivitas belajar mental dan emosional mahasiswa dengan menerapkan Strategi Quiz Team pada mata kuliah Pembuatan Bahan Ajar PAI di Fakultas Agama Islam UM Pontianak Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan classroom action research. Model PTK yang digunakan yaitu model penelitian tindakan Kurt Lewin yang terdiri dari: Perencanaan (planning), Tindakan (acting), Pengamatan (observing) dan Refleksi (reflecting) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian ini dilakukan di fakultas Agama Islam UM Pontianak. Waktu penelitian mulai bulan Pebruari  -  Mei 2016. Teknik pengumpul data yang digunakan yaitu Observasi dan Dokumentasi.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Terdapat Peningkatan Aktivitas Belajar Mental dan Emosional Mahasiswa melalui Penerapan Strategi Quiz Team pada Mata Kuliah Pembuatan Bahan Ajar PAI di Fakultas Agama Islam UMPontianak, yakni siklus 1 mencapai 77,78% atau pada kategori Tinggi/Baik dan pada siklus 2 mencapai 88,89% tergolong pada kategori Sangat Tinggi/Sangat Baik. Oleh karena itu disarankan keapda dosen menggunakan strategi dan metode yang bervariasi dalam menyampaikan materi perkuliahan salah satunya adalah strategi Quiz Team. Kata Kunci: Strategi Quiz Team dan Aktivitas Belajar Mental dan Emosional
EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI QUIZ TEAM DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA (MENDENGARKAN DAN MENULIS) PADA MATA KULIAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR DAN METODE PAI DI FAI UM PONTIANAK Wahdah .
Tarbawi Khatulistiwa Vol 2, No 1 (2016): Tarbawi Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/.v2i1.252

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan secara jelas tentang: 1) Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi Quiz Team dalam meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa pada mata kuliah Strategi Belajar Mengajar dan Metode PAI di Fakultas Agama Isalam UM Pontianak; 2) Peningkatan aktivitas belajar mahasiswa dengan menggunakan strategi Quiz Team dalam pada mata kuliah Strategi Belajar Mengajar dan Metode PAI di Fakultas Agama Isalam UM  Pontianak. Sehingga Setelah memperoleh informasi yang jelas tentang hal tersebut di atas diharapkan nanti dapat menambah wawasan peneliti dan dosen lain tentang strategi pembelajaran dan menjadi bahan rujukan dalam rangka mencari solusi pemecahan masalah guna meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa dalam perkuliahan yang selama ini semakin menurun. Selain itu juga melalui penelitian ini diharapkan dosen dapat memilih strategi yang dapat melatih mahasiswa sebagai calon pendidik agar memiliki memiliki keterampilan dasar mengajar.Berdasarkan penelitian yang dilakukan secara umum dapat disimpulkan bahwa Terdapat Peningkatan Aktivitas Belajar Mahasiswa dengan Menggunakan Strategi Quiz Team pada Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar dan Metode PAI di Fakultas Agama Islam UM Pontianak khususnya pada Aktivitas Mendengarkan dan Aktivitas Menulis jadi strategi ini dianggap efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa. Kata Kunci: Strategi Quiz Team dan Aktivitas Belajar Mahasiswa
MOTIVASI JEMAAH DALAM MENGIKUTI PENGAJIAN KEISLAMAN DI MASJID AZZAKIYYAH KOTA PONTIANAK Nilwani, Wahdah, Waldiansyah
Tarbawi Khatulistiwa Vol 9, No 1 (2023): Tarbawi Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/tbw.v9i1.5308

Abstract

AbstrakAktivitas pengajian di masjid juga memiliki kesamaan dengan aktivitas pembelajaran di mana para jemaah pengajian juga membutuhkan motivasi untuk mengikuti dan menyelesaikan proses pembelajaran. Dalam kasus pengajian di Masjid Azzakiyyah Pontianak, mayoritas jemaah pengajiannya tergolong berusia dewasa akhir hingga lansia (40-60 tahun ke atas). Secara teori, di usia tersebut mereka akan mengalami kesulitan untuk mengikuti proses pembelajaran karena kekuatan fisik dan daya ingat mulai menurun. Namun, para jemaah tampak masih antusias mengikuti pengajian di Masjid Azzakiyyah. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor intrinsik dan ekstrinsik yang memotivasi para jemaah mengikuti pengajian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor intrinsik yang motivasi para jemaah dalam mengikuti pengajian ialah adanya hal-hal positif yang mereka peroleh untuk diri mereka pribadi, seperti bertambahnya pengetahuan keislaman, mendapatkan ketenangan, dan memperoleh pahala dari Allah Swt. Sementara itu, ada juga faktor-faktor ekstrinsik yang turut memotivasi jemaah untuk mengikuti pengajian di Masjid Azzakiyyah seperti motivasi dari keluarga dan jemaah pengajian yang lain, lokasi pengajian yang berada tidak jauh dari rumah sehingga memudahkan para jemaah mengikuti pengajian di masjid tersebut, dan faktor pengajar atau ustaz yang mengisi pengajian. Kata Kunci: Motivasi, Pengajian, Masjid Azzakiyyah
PEMBINAAN AKHLAK ANAK DALAM MENGIKUTI SHOLAT BERJAMAAH DI MUSHOLLA IKHWANUL FIRDAUS GG. ARKARIN RW 007 KELURAHAN PAAL LIMA KECAMATAN PONTIANAK BARAT TAHUN 2022 Wahdah, Wahab
Tarbawi Khatulistiwa Vol 8, No 2 (2022): Tarbawi Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/tbw.v8i2.5322

Abstract

Abstrak Hampir semua warga di RW 007 Kelurahan Pal Lima beragama Islam, akan tetapi masih banyak anak dan remaja putra putri yang memiliki akhlak yang belum sesuai dengan tuntunan syari’at Islam terutama pada saat melaksanakan sholat berjamaah di musholla. Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam khususnya tentang akhlakul karimah anak pada saat pelaksanaan sholat berjamaah di lingkuangan RW 07 kelurahan Paal Lima. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan (action research) yang diawali dengan kegiatan ceramah, diskusi dan tanya jawab, pembimbingan dan pelaporan. Hasil yang diperoleh yaitu 1) Kepuasan peserta memperoleh hasil 96, 67 % menjawab sangat setuju/sangat puas, dan 3,33 menjawab setuju/puas terkait pelaksanaan kegiatan PkM. 2) Setelah dilakukan ceramah, akhlak anak dalam sholat berjamaah diperoleh nilai terdapat 73,33% dari anak yang menerapkan akhlak sesuai ketentuan sholat berjamaah, 17,41% Sesuai tapi belum sempurna dengan ketentuan sholat berjamaah dan 9,26% anak masih tidak/belum sesuai ketentuan sholat berjamaah. 3) Setelah dilakukan pendampingan/pembimbingan diperoleh hasil 89,63% dari anak yang menerapkan akhlak sesuai ketentuan sholat berjamaah, 7,41% Sesuai tapi belum sempurna dengan ketentuan sholat berjamaah dan 2,96% anak masih tidak/belum sesuai ketentuan sholat berjamaah. 4) Besaran peningkatan, dari sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan ceramah, diperoleh peningkatan sebesar 11,48%. Besaran peningkatan dari setelah ceramah ke setelah pembimbingan diperoleh peningkatan sebesar 16,30%. Dapat disimpulkan bahwa metode yang tepat dalam rangka membuat anak melaksanakan sholat berjamaah secara tertib adalah dengan menggunakan metode tutor sebaya yaitu dengan melibatkan teman-temannya untuk mengawasi, menghimbau, membimbing dan mengingatkan agar temannya yang lain tertib dalam melakukan sholat berjamaah. Kata Kunci: Pembinaan Akhlak
Evaluating pedagogical competence of pre-service teachers in Islamic education: Insights from School Field Practice program Wahdah, Wahdah; Elfri, Rini
Journal of Educational Management and Instruction (JEMIN) Vol. 4 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : UIN Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/jemin.v4i2.9691

Abstract

Teacher competence is a key determinant of educational quality, particularly in the field of Islamic education where both pedagogical skills and religious teachings must be integrated. This study aims to evaluate the pedagogical competence of pre-service teachers from the Islamic Education Program at Universitas Muhammadiyah Pontianak during their School Field Practice (PLP). Using a mixed-methods approach, the research assesses pre-service teachers' abilities in designing, implementing, and evaluating lesson plans. Quantitative data were collected through questionnaires, while qualitative data were derived from lesson plans and reflective documentation. The findings reveal that pre-service teachers demonstrated strong competence in lesson planning and implementation, with average scores placing them in the "Good" to "Very Good" categories. However, their ability to evaluate their teaching performance showed room for improvement, suggesting the need for more structured training in reflective practice. The study concludes that while the PLP program effectively prepares pre-service teachers in lesson planning and delivery, further emphasis on self-assessment and evaluation is essential for continuous professional development. These findings provide valuable insights for improving teacher training programs in Islamic education and highlight the importance of integrating reflective practices into the curriculum.
Preferensi Mahasiswa di Kota Pontianak terhadap Makanan Tradisional Kalimantan Barat dan Perbandingan Komposisi Nutrisinya dengan Pangan Siap Saji Wahdah, Wahdah; Lucky Hartanti; Maherawati, Maherawati
Jurnal Mutu Pangan : Indonesian Journal of Food Quality Vol. 9 No. 2 (2022): Jurnal Mutu Pangan
Publisher : Department of Food Science and Technology (ITP), Faculty of Agricultural Technology, Bogor Agricultural University (IPB) in collaboration with the Indonesian Food and Beverage Association (GAPMMI), the National Agency of Drug and Food Control, and th

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmpi.2022.9.2.58

Abstract

One aspect of cultural diversity is traditional food. Traditional food serves as a means of expressing thanks, performing cultural rituals, building kinship as well as being a source of nutrition. West Kalimantan is one of the multi-ethnic provinces in Indonesia, hence it offers a wide range of traditional foods. The existence of traditional food is threatened to be shifted or replaced by the presence of ready-to-eat food, which is intensively promoted in various media, with the main target being the young age group. This study aimed to determine student’s preferences in Pontianak towards traditional food in West Kalimantan and compare its nutritional composition with ready-to-eat food. This research was conducted using a survey to 150 respondents using online questionnaire. Data were analyzed by the Chi-Square program. The three types of traditional foods that respondents liked the most were tested for their nutritional composition and compared with the nutritional composition of ready-to-eat foods like chicken nugget, hamburger, and fried chicken. The results showed that students in Pontianak had a high preference (90.7%) for traditional West Kalimantan food. West Kalimantan's most preferred traditional foods were kerupuk basah (n=51), bubur pedas (n=49), and ikan asam pedas (n=25). The results showed a relationship between student preferences for food knowledge, nutritional information, taste, and appearance of traditional West Kalimantan foods. The nutritional composition test showed that, in general, traditional foods have higher water content and lower fat content than ready-to-eat food.
The Strategic Role of Learning Media in Optimizing Student Learning Outcomes Kandia, I Wayan; Suarningsih, Ni Made; Wahdah, Wahdah; Arifin, Arifin; Jenuri, Jenuri; Suwarma, Dina Mayadiana
Journal of Education Research Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v4i2.193

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran media pembelajaran dalam mengoptimalkan hasil belajar peserta didik dalam perspektif kajian literatur. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan mengkaji atau menelaah berbagai literatur yang ada.  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi dan literature dengan mencari berbagai sumber tertulis baik cetak maupun elektronik dari internet, seperti buku-buku, arsip, majalah, artikel, dan jurnal, serta dokumen-dokumen yang dapat membantu peneliti dalam memahami peran media pembelajaran dalam mengoptimalkan hasil belajar siswa. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan analisis konten. Hasil penelitian ini menunjukan, yaitu bagi guru media pembelajaran dapat membantu mengkonkritkan konsep atau gagasan, sehingga siswa belajar lebih aktif lagi. Dengan memanfaatkan media pembelajaran secara baik dan tepat, seorang guru dapat efektif dan efisien dalam menyajikankan materi pelajaran. Bagi siswa media pembelajaran berperan untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa media pembelajaran berperan untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan materi dan meningkatkan motivasi belajar siswa untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.  
Konflik Agraria Pada Tanah Milik Pemerintah di Pinggiran Irigasi Sungai Paring Martapura Wahdah, Wahdah; Mawaddah, Siti; Bachtiar, Bachtiar; Rico, Muhammad; Syauri, Muhammad Sofian; Sriwati, Sriwati
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 12, No 2 (2023): Media Pembelajaran Sejarah berbasis Keterampilan Abad 21
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia dan APPS (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v12i2.63812

Abstract

The agrarian conflicts on government-owned land on the outskirts of Irigasi St., Sungai Paring, Martapura, involve many parties. At least three parties were involved in this conflict: small traders, landowners, and the Banjar Regency government. This research describes the background, resolution, and impact of conflicts between landowners and small traders. This research uses qualitative methods, which are described descriptively. The research results show that the conflict started with landowners who felt disturbed by the establishment of small traders’ stalls that covered fish ponds and sports fields. Apart from that, this land is used as a residence, producing household waste, which causes an unpleasant odor. The conflict resolution is carried out outside the court (non-litigation) by negotiating between land owners and small traders who do not find an agreement so that it continues through conciliation. The small trader asked for help from a lawyer for the defense, saying that the warning letter given by the Banjar Regency’s civil service police unit was not following the applicable laws and regulations. Given the case, there are positive and negative impacts. The positive impact is to build public awareness that government-owned land should not be misused for personal interests. Meanwhile, the negative impact of social relations between landlords, small traders, and stall owners becomes less good.