Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : PANCASILA AND CIVICS EDUCATION JOURNAL

Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membangun Kesadaran Demokrasi Julita, Widiya; Aulia, Rahma; Windita, Deylla Zahra; Kalda, Saifana; Patricia, Elsa; Hasibuan, Hamdi Abdullah
Pancasila and Civics Education Journal Vol 3, No 3 (2024): PANCASILA AND CIVICS EDUCATION JOURNAL
Publisher : Pancasila and Civics Education Journal (PCEJ)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/pcej.v3i3.21796

Abstract

PKn dirancang sebagai subjek pembelajaran yang mengandung dimensi-dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang bersifat konfluen atau saling berpenetrasi dan terintegrasi dalam konteks substansi kandungan ide, nilai, konsep, moral Pancasila, kewarganegaraan yang demokratis, dan bela negara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur dan analisis data sekunder, penelitian ini juga bertujuan menumbuhkan demokratis dengan mendorong pengembangan informasi, sikap, ide, dan keterampilan kewarganegaraan yang diterapkan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam memperkuat penerapan nilai-nilai Pancasila di berbagai sektor kehidupan berbangsa dan bernegara. Implementasi Demokrasi Nilai- Nilai dalam Studi Pancasila dan Kewarganegaraan Secara umum dapat dikatakan bahwa implementasi nilai nilai demokrasi dalam Studi Kewarganegaraan telah berjalan dengan baik. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan akan menjadi penting untuk mengajarkan tegaknya HAM dalam berbagai cara. Penggunaan prinsip demokrasi dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan akan menghasilkan program pelatihan HAM yang lebih luas bagi siswa.
Internalisasi Civic Disposition Melalui Metode SPICE Learning Untuk Mengatasi Dekadensi Moral Bangsa Ramadhani, Alifa Zahro; Rahmawati, Fitri; Rezal, Muhammad; Nurjana, Nurjanah; Dongoran, Rachel F.B; Putri, Sintia Salsabila; Hasibuan, Hamdi Abdullah
Pancasila and Civics Education Journal Vol 4, No 1 (2025): PANCASILA AND CIVICS EDUCATION JOURNAL
Publisher : Pancasila and Civics Education Journal (PCEJ)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/pcej.v4i1.24731

Abstract

ABSTRACTThe nation's moral decadence is a crucial issue currently occurring in Indonesia, this is marked by increasing cases of intolerance, corruption, sexual violence and weak legal awareness and social responsibility which not only affects adults but also teenagers and students. This condition demands the presence of education that is not only centered on knowledge but also forms strong character. Civic education has a strategic role in overcoming the moral crisis by strengthening three main components: civic knowledge, civic skills, and civic disposition. Of the three, civic disposition is an important aspect in forming the commitment and character of citizens. This research aims to examine the urgency of internalizing civic disposition and explore the relevance of the SPICE Learning method as a learning innovation that supports this process. This research uses a literature study approach with relevant secondary data sources. The results of the study show that the SPICE Learning method which consists of Student-Centered, Participation, Innovative, Collaborative and Engaging elements has strong potential in creating reflective, participatory and contextual learning. Thus, SPICE Learning is considered effective in forming civic disposition and as a solution in overcoming the nation's moral decadence.Keywords: Civic Disposition, Moral Decadence, Citizenship Education, SPICE LearningABSTRAKDekadensi moral bangsa merupakan isu krusial yang saat ini terjadi di Indonesia, hal ini ditandai dengan meningkatnya kasus intoleransi, korupsi, kekerasan seksual dan lemahnya kesadaran hukum serta tanggung jawab sosial yang tidak hanya melanda orang dewasa tetapi juga remaja dan kalangan pelajar. Kondisi ini menuntut hadirnya pendidikan yang tidak hanya berpusat pada pengetahuan tetapi juga membentuk karakter yang kuat. Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran strategis dalam mengatasi krisis moral melalui penguatan tiga komponen utama: civic knowledge, civic skill, dan civic disposition. Di antara ketiganya, civic disposition menjadi aspek yang penting dalam membentuk komitmen dan karakter warga negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji urgensi internalisasi civic disposition serta mengeskplorasi relevansi metode SPICE Learning sebagai inovasi pembelajaran yang mendukung proses tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur dengan sumber data sekunder yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa metode SPICE Learning yang terdiri dari elemen Student-Centered, Participation, Innovative, Collaborative, dan Engaging memiliki potensi kuat dalam menciptakan pembelajaran yang reflektif, partisipatif dan kontekstual. Dengan demikian, SPICE Learning dinilai efektif untuk membentuk civic disposition dan sebagai solusi dalam mengatasi dekadensi moral bangsa.Kata Kunc: Civic Disposition, Dekadensi Moral, Pendidikan Kewarganegaraan, SPICE Learning 
Peran Organisasi Kemahasiswaan dalam Penguatan Demokrasi Mahasiswa di FKIP Universitas Riau Saradilla, Ella; Darmawan, Muhammad Ikhsan; Nainggolan, Nora Saurli; Simatupang, Indah Lamtiur; Ridho, M.Rasyid; Azila, Wan Fazila; Hasibuan, Hamdi Abdullah
Pancasila and Civics Education Journal Vol 4, No 2 (2025): PANCASILA AND CIVICS EDUCATION JOURNAL
Publisher : Pancasila and Civics Education Journal (PCEJ)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/pcej.v4i2.25229

Abstract

ABSTRACTParticipatory democracy is one of the important indicators in realizing a democratic, fair, and inclusive campus life. Student organizations have a strategic role in fostering political awareness and forming active and critical student characters. This study aims to analyze the role of student organizations at the Faculty of Teacher Training and Education (FKIP) of Riau University in strengthening participatory democracy among students. The method is descriptive research with data collection in the form of observations, interviews, and documentation studies of organizational administrators and active students. The results of the study show that organizations such as BEM, DPM, and HIMA have contributed to political education, advocacy, and the formation of social participation values through various work programs. However, student participation is still low due to various factors such as apathy, lack of program innovation, and changes in the social preferences of the younger generation. In conclusion, the role of FKIP student organizations is quite significant, but needs to be optimized through a more creative and adaptive approach so that participatory democracy in the campus environment can develop more substantially.Keywords: Student Organizations, Participatory, DemocracyABSTRAKDemokrasi partisipatif merupakan salah satu indikator penting dalam mewujudkan kehidupan kampus yang demokratis, adil, dan inklusif. Organisasi kemahasiswaan memiliki peran strategis dalam menumbuhkan kesadaran politik serta membentuk karakter mahasiswa yang aktif dan kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran organisasi mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau dalam penguatan demokrasi partisipatif di kalangan mahasiswa. Metodenya adalah penelitian deskriptif dengan pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi terhadap pengurus organisasi dan mahasiswa aktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi seperti BEM, DPM, dan HIMA memiliki kontribusi dalam pendidikan politik, advokasi, serta pembentukan nilai partisipasi sosial melalui berbagai program kerja. Namun, partisipasi mahasiswa masih rendah akibat berbagai faktor seperti apatisme, kurangnya inovasi program, dan perubahan preferensi sosial generasi muda. Kesimpulannya, peran organisasi mahasiswa FKIP cukup signifikan, tetapi perlu dioptimalkan melalui pendekatan yang lebih kreatif dan adaptif agar demokrasi partisipatif di lingkungan kampus dapat berkembang secara lebih substansial. Kata Kunci: Organisasi Kemasiswaan, Partisipatif, Demokrasi