Claim Missing Document
Check
Articles

PEMILIHAN KONTRASEPSI OLEH ASEPTOR KB SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DALAM MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI Meinarisa Meinarisa; Riska Amalya Nasution; Citra Indah Fitriwati; Miftahul Jannah
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 5 No. 1 (2022): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT The number of women of childbearing age in Indonesia is the highest number of WUS in Southeast Asia. However, Indonesia is the largest user of contraception. The COVID-19 outbreak has also affected the use of contraception. This outbreak was declared a global health emergency that required restrictions on activities and physical and social contact, up to quarantine on a large scale. This has led to major changes in the social order, which usually involves activities outside the home, turning into activities at home. In addition, the pandemic also increases sexual contact, thereby allowing an increase in the number of pregnancies. So it is necessary to strengthen knowledge on the use of contraception. Keywords: user of contraception, contraception, pandemic Covid-19, reproduction health ABSTRAK Jumlah Wanita Usia Subur di Indonesia merupakan jumlah WUS terbanyak di Asia Tenggara. Namun Indonesia merupakan pengguna terbesar kontrasepsi. Wabah covid-19 juga berpengaruh pada peggunaan kontrasepsi. Wabah ini dinyatakan sebagai darurat Kesehatan global sehingga mengharuskan pembatasan aktifitas dan kontak fisik dan social, sampai karantina dalam sekala besar. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan besar pada tatanan masyarakat yang biasanya berkegiatan di luar rumah, berubah menjadi berkegiatan di rumah. Selain itu pandemic juga meningkatkan kontak seksual sehingga memungkinkan peningkatan jumlah kehamilan. Sehingga perlu penguatan pengetahuan pada penggunaan kontrasepsi. Kata Kunci: Aseptor KB, Kontrasepsi, Pandemi Covid-19, Kesehatan Reproduksi
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kejadian Temper Tantrum Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun) di Taman Kanak-Kanak Ismi Adisti; Riska Amalya Nasution; Retty Okti Syafrini
JURNAL KEPERAWATAN RAFLESIA Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan Raflesia, Prodi Keperawatan Curup, Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.572 KB) | DOI: 10.33088/jkr.v4i2.791

Abstract

Temper tantrums are conditions where children experience unplanned outbursts of emotion and frustration. Children's emotional development will be disrupted if temper tantrums are not handled and left unchecked. One of the factors that can influence is parenting style. The research objective was to determine the relationship between parenting style and the incidence of temper tantrums. The research design is descriptive quantitative with a cross-sectional approach, the number of samples is 78 respondents with the Consecutive Sampling method. Data collection used the short version of the Parenting Style and Dimensions Questionnarie (PSDQ) instrument. Data were analyzed with univariate and bivariate analysis. Bivariate analysis using the tau control test. Statistical test results showed that there was a significant relationship between parenting style and temper tantrums (p<0.05), there was no authoritarian parenting relationship (p>0.05), there was no relationship with permissive parenting (p>0.05, there was no democratic relationship (p >0.05), and there was no relationship between indifferent parenting (p>0.05).There is a need for health promotion efforts regarding proper parenting.
Resilience and Emotional Intelligence Related to Workers' Stress Level in the Quarter Life Crisis Ice Yulia Wardani; Diva Aisyah Oktaviana; Riska Amalya Nasution
Health Science Journal of Indonesia Vol 13 No 2 (2022): (In Press)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/hsji.v13i2.6473

Abstract

Background: young adults are vulnerable to stress due to difficulty completing their developmental tasks, which would make them be trapped in a quarter-life crisis. Resilience and emotional intelligence are needed to minimize work stress. Objectives: to investigate the relationship between resilience and emotional intelligence with stress levels in workers during the quarter-life crisis. Methods: A quantitative descriptive, correlative, and cross-sectional design was used for the research. Results: 57% of workers had low resilience, 51,9% had good emotional intelligence, and 68,6% experienced moderate stress. The results of the analysis identified a relationship between resilience and emotional intelligence with the stress level of workers during the quarter-life crisis in DKI Jakarta (p=0.001). Conclusions: workers with high resilience and good emotional intelligence experience lower stress than workers with low resilience and low emotional intelligence. This study recommends regular screening of workers’ mental health by health services and also for educational institutes to include material on resilience, emotional intelligence, work stress, and quarter-life crisis. Researchers recommend cooperation between companies and mental health services. Keywords: emotional intelligence, quarter life crisis, resilience, work stress, workers Abstrak Latar Belakang: dewasa muda rentan mengalami stres akibat sulit menyelesaikan tugas perkembangannya, sehingga dapat terjebak pada quarter life crisis. Resiliensi dan kecerdasan emosi dibutuhkan untuk meminimalkan stres kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan resiliensi dan kecerdasan emosi dengan tingkat stres pekerja pada masa quarter life crisis. Metode: penelitian ini menggunakan desain kuantitatif deskriptif korelatif dan desain cross sectional. Hasil: 57% pekerja memiliki resiliensi rendah, 51,9% pekerja mempunyai kecerdasan emosi baik, dan 68,6% pekerja mengalami stres sedang. Hasil analisis mengidentifikasi adanya hubungan resiliensi dan kecerdasan emosi dengan tingkat stres pekerja pada masa quarter life crisis di DKI Jakarta (p=0,001). Kesimpulan: pekerja dengan tingkat resiliensi tinggi dan kecerdasan emosi baik mengalami stres lebih rendah dibandingkan pekerja dengan resiliensi rendah dan kecerdasan emosi rendah. Penelitian ini merekomendasikan adanya skrining rutin kesehatan jiwa pekerja oleh pelayanan kesehatan serta institut pendidikan untuk memasukkan materi resiliensi, kecerdasan emosi, stres kerja, dan quarter life crisis. Peneliti merekomendasikan adanya kerja sama antara perusahaan dengan layanan kesehatan jiwa. Kata kunci: kecerdasan emosional, pekerja, resiliensi, stres kerja, quarter life crisis
Keeratan Keluarga dan Kemampuan Pemecahanan Masalah Berhubungan dengan Ide Bunuh Diri pada Mahasiswa Ria Utami Panjaitan; Ice Yulia Wardani; Riska Amalya Nasution; Meulu Primananda; Devina Oktavia Rizqi Sekar Arum
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 3 (2023): Jurnal Keperawatan: September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i3.149

Abstract

ABSTRAK Bunuh diri merupakan salah satu masalah kesehatan mental utama dan merupakan penyebab kematian kedua pada rentang usia 15 sampai 29 tahun. Perilaku bunuh diri dimulai dengan adanya ide bunuh diri dan hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki prevalensi ide bunuh diri yang cukup tinggi, terutama di Indonesia. Tingginya angka ide bunuh diri ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya hubungan keluarga dan kemampuan pemecahan masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan antara hubungan keluarga dan kemampuan pemecahan masalah terhadap ide bunuh diri pada mahasiswa Universitas Indonesia. Artikel ini merupakan hasil dari penelitian kuantitatif yang telah dilakukan menggunakan desain cross-sectional study. Responden penelitian merupakan 441 mahasiswa dari 13 fakultas di Universitas Indonesia yang dipilih dengan metode accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Beck Scale of Suicide Ideation, index of family relations, dan inventory-revised (spsi-r) social problem solving. Hasil analisa data dengan menggunakan tes chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara hubungan keluarga dan ide bunuh diri (p <0.005) dan kemampuan menyelesaikan masalah dengan ide bunuh diri (p <0.005). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan screening kesehatan jiwa guna mendeteksi dini masalah ide bunuh diri pada mahasiswa dan faktor proteksi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah risiko bunuh diri pada mahasiswa.
Studi Eksperimen: Edukasi Sleep Hygiene dan Terapi Kognitif Perilaku terhadap Kecanduan Gawai Remaja di Kota Jambi Nurlinawati Nurlinawati; Riska Amalya Nasution; Meinarisa Meinarisa; Yuliana Yuliana
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 23, No 2 (2023): Juli
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v23i2.4188

Abstract

Device users in Indonesia are dominated by teenagers. Excessive use of gadgets can lead to gadget addiction and the risk of experiencing mental health problems. The purpose of this study was to determine the effect of sleep hygiene education and cognitive behavioral therapy on adolescent device addiction in Jambi City. The research design used was "quasi experimental pre-post test with control group". The number of samples in this study were 130 people with 65 people in the intervention group, and 65 people in the control group. The sampling method is purposive sampling. The measurement tools used in this study were the internet addiction test (IAT) questionnaire and the sleep quality questionnaire: the Pittsburgh sleep quality index (PSQI). The statistical test used is the paired sample t-test. The results showed that there was a significant effect of providing sleep hygiene education and cognitive behavioral therapy on adolescent gadget addiction p=0.000 (p <0.05) in the intervention group. Whereas in the control group which was only given sleep hygiene education there was also a significant effect p=0.013 (p <0.05). Providing nursing interventions needs to be carried out for all adolescents by nurses in the community to prevent device addiction from occurring and also to help the condition of adolescents who are addicted to devices.
Hubungan Kecemasan dengan Kesepian pada Remaja Putri Boarding School di Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Provinsi Jambi Septia Dwi Mawarti; Nurlinawati Nurlinawati; Riska Amalya Nasution
Jurnal Ners Vol. 7 No. 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i2.16655

Abstract

Kesehatan mental adalah bagian peenting untuk mencapai kesehatan yang baik. Prevalensi penderita gangguan mental emosianal di Provinsi Jambi adalah sebanyak 3,6% dan sebagian orang yang mengalaminya adalah kelompok remaja. Masa remaja adalah masa transisi atau peralihan, sering mengalami perubahan suasana hati sehingga sangat rentan mengalami kecemasan. Kecemasan menjadi bagian dari problema belajar dan perpisahan pada setiap remaja yang akan mulai memasuki lingkungan baru. Lingkungan tempat belajar yang baru merupakan salah satu hal yang dapat memicu munculnya rasa kesepian. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kecemasan dengan kesepian pada remaja putri boarding school di Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Provinsi Jambi. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode cross sectional. Menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 131 orang dan populasi berusia 12 sampai 15 tahun. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Zung-Self rating Anxiety Scale untuk mengukur kecemasan dan University of California of Los Angeles (UCLA) Loneliness Scale untuk mengukur kesepian. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mengalami kecemasan ringan yaitu sebanyak 58 orang (47,2%) dan sebanyak 61 (49,6%) orang mengalami kesepian berat. Berdasarkan hasil uji statistic correlation gamma didapatkan nilai p sebesar 0,000 dan r 0,078*. Terdapat hubungan antara kecemasan dengan kesepian pada remaja putri boarding school  di Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Provinsi Jambi. Kata Kunci: Kecemasan, Kesepian, Remaja. Abstract Mental health is an important part of achieving good health. The prevalence of sufferers of mental emotional disorders in Jambi Province is 3.6% and some of the people who experience it are teenagers. Adolescence is a period of transition or transition, often experiencing mood swings so that it is very vulnerable to experiencing anxiety. Anxiety becomes part of the learning and separation problems for every teenager who will start entering a new environment. The new learning environment is one of the things that can trigger feelings of loneliness. The purpose of this study was to determine the relationship between anxiety and loneliness in young women boarding school at Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah, Jambi Province. The type of research used is quantitative with a cross sectional methode. Using a total sampling technique with a total sample of 131 people and a population aged 12 to 15years. The instruments used were the Zung-Self rating Anxiety Scale questionnaire to measure anxiety and the University of California of Los Angeles (UCLA) Loneliness Scale to measure loneliness. The results showed that most of the respondents experienced mild anxiety, namely as many as 58 people (47.2%) and as many as 61 (49.6%) people experienced severe loneliness. Based on the statistical correlation gamma test results, the p value was 0.000 and r 0.078*. There is a relationship between anxiety and loneliness in young women boarding school at Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah, Jambi Province.
Pengaruh Terapi Musik Klasik (Mozart) Terhadap Kemampuan Berbahasa Pada Anak Autisme di SLBN Prof.Sri.Soedewi.Masjchun Sofwan,S.H Kota Jambi Fenni Dwi Ananda; Riska Amalya Nasution; Yuliana Yuliana
Jurnal Ners Vol. 7 No. 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i2.16932

Abstract

The prevalence of children with autism in Indonesia has reached 2.4 million in a few years. Children with autism have difficulties in growth and development, especially in language skills. Language ability is an important aspect that must be owned by everyone. There are various methods to assist in developing language skills, one of which is classical music therapy (Mozart). This study aims to determine the effect of classical music therapy (Mozart) on the language skills of children with autism at the SLBN Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, S.H. Jambi. This study uses a quantitative research type with a pre-experimental research design (pre-post test design with one group). The number of samples in this study was 10 respondents with a total sampling technique. Statistical test using paired-sample t-test. Results of statistical tests using Shapiro-Wilk, obtained p-value = 0.05 > ? 5%. There was an effect of giving classical music therapy (Mozart) where at the time of the pretest, it was found that the most respondents' language abilities were in the less category and after the post-test, the most respondents' language abilities were in the good category. There is a significant influence between giving classical music therapy (Mozart) on language skills in children with autism. It is hoped that parents or teachers can provide music therapy as an adjunct in fostering children with autism to improve language skills.
Measuring Cyberbullying Levels among Adolescents in Integrated Islamic Junior High Schools in Jambi City: An Implementation of the Rasch Model Riska Amalya Nasution; Meinarisa Meinarisa; Ilham Falani
Journal of Educational, Health and Community Psychology Vol 13 No 1 March 2024
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jehcp.v13i1.27366

Abstract

The incidence of cyberbullying in adolescents is increasing. This is, in part, attributed to the progress of Science and Technology (IPTEK), which is inseparable from the negative impact of cyberbullying. The latter has become central to adolescent communication. Consequently, cyberbullying, especially among adolescents, demands serious attention for early intervention. The purpose of this study was to measure the level of cyberbullying among students at SMP IT Jambi City by implementing the Rasch Model, a modern theoretical approach enhancing the accuracy of measuring latent variables. The research included 91 students from classes VII and VIII, selected through proportional random sampling. Data collection employed the Cyber Victim and Bullying Scale (CVBS) with 28 questions. The Rasch Model analysis revealed a high level of cyberbullying among adolescents at SMP IT Jambi City, with 52.2% categorized as high and 47.8% as low. The results demonstrated high accuracy, evident in validity and reliability coefficients of 0.87 and 0.71, respectively. This research provides valuable information for stakeholders aiming to maintain a cyberbullying-free climate.
Hubungan Kualitas Tidur dengan Fungsi Kognitif Lansia di Puskesmas Muara Kumpe Wulandari, Elsa; Nasution, Riska Amalya; Sari, Yulia Indah Permata
Jurnal Ilmiah Ners Indonesia Vol 4 No 1 (2023): May 2023
Publisher : Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jini.v4i1.25253

Abstract

Elderly or often called elderly is a phase passed by all human beings which is a stage where individuals are at a certain age. The prevalence of the World Health Organization (WHO) 2021 states that there are 65.6 million elderly people worldwide experienced impaired cognitive function. At Muara Kumpeh Health Center, there are still many elderly people who experience cognitive function decline with various causes and factors. This study aims to determine the relationship between sleep quality and cognitive function in the elderly in the work area of Muara Kumpeh Health Center. This type of research is quantitative with cross sectional method. The research was carried out at the Posyandu working area of the Muara Kumpeh Health Center. The implementation time starts from January 2023. The population in this study is the elderly who participate in the activities of the elderly posyandu, which is as many as 2,580 people. The sample amounted to 106 respondents. The sampling technique is non-probability sampling using Purposive Sampling. The statistical test used is the Correlation Gamma test. The results of the study found that there was a relationship between sleep quality and cognitive function in the elderly in the work area of Puskemas Muara Kumpeh. It is hoped that the Muara Kumpeh Health Center can educate families about things that can help the elderly to sleep which will later reduce the incidence of cognitive function in the elderly Abstrak Lanjut usia atau sering disebut lansia merupakan suatu fase yang dilewati oleh semua insan manusia yang merupakan tahapan dimana individu pada usia tertentu. Prevalensi World Health Organization (WHO) 2021 menyatakan terdapat 65,6 juta orang lansia di seluruh dunia mengalami gangguan fungsi kognitif. Di Puskesmas Muara Kumpeh masih banyak lansia yang mengalami penurunan fungsi kognitif dengan berbagai macam penyebab dan faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan fungsi kognitif pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Muara Kumpeh. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Posyandu wilayah Kerja Puskesmas Muara Kumpeh. Waktu pelaksanaan dimulai dari Bulan Januari 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah Lansia yang mengikuti kegiatan posyandu lansia yaitu sebanyak 2.580 orang dengan jumlah sampel 106 responden. Teknik pengambilan sampel adalah non- probability sampling Purposive Sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji Correlation Gamma. Hasil penelitan didapatkan bahwa terdapat hubungan kualitas tidur terhadap fungsi kognitif pada lansia di wilayah kerja Puskemas Muara Kumpeh. Diharapkan pihak Puskesmas Muara Kumpeh agar dapat mengedukasi keluarga mengenai hal-hal yang dapat membantu lansia untuk tidur yang nantinya akan dapat menurunkan kejadian  fungsi kognitif pada lansia. Kata kunci: Fungsi Kognitif, Lansia, Kualitas Tidur .
HUBUNGAN BEBAN KELUARGA DENGAN STIGMA KELUARGA PADA PASIEN SKIZOFRENIA Maisulvi, Khafivah; Nasution, Riska Amalya; Yusnilawati, Yusnilawati
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 11 (2023): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32670/ht.v2i11.3683

Abstract

Gangguan jiwa adalah kondisi yang sangat melemahkan yang memberikan dampak mendalam pada beberapa dimensi kehidupan individu. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2022, telah dilaporkan bahwa sekitar 24 juta orang, atau 1 dari 300 orang di seluruh dunia, terkena skizofrenia. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban yang dialami oleh keluarga dan stigma yang terkait dengan pasien skizofrenia Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan mengadopsi strategi cross-sectional. Populasi penelitian ini terdiri dari seluruh keluarga dari klien yang didiagnosis dengan skizofrenia yang tinggal di Distrik Kumun Debai pada tahun 2021. Jumlah sampel keseluruhan adalah 50 orang. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara stres keluarga dan stigma dalam rumah tangga yang terkena skizofrenia. Oleh karena itu, disarankan agar tenaga kesehatan di Kecamatan Kumun Debai meningkatkan frekuensi sesi konseling masyarakat dengan topik stigma terhadap individu dengan gangguan jiwa. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang stigma yang terkait dengan gangguan jiwa, yang pada akhirnya akan mengurangi persepsi negatif masyarakat dan mengurangi beban yang dialami oleh keluarga yang terkena dampak.
Co-Authors Adisti, Ismi Aisyah, Milazwarni Ananda, Anggun Luvita Andika Sulistiawan Andini, Febri Tri Arista, Devi Fani Azizi, Putri Dwi Butar Butar, Marta Citra Indah Fitriwati Dessy Pramudiani Devi Fani Arista Devina Oktavia Rizqi Sekar Arum Diva Aisyah Oktaviana Fadliyana Ekawaty Fenni Dwi Ananda Fitri, Hairani Guspianto Guspianto Hariadi, Rudi Herwansyah, Herwansyah Ice Yulia Wardani Ilham Falani Inayati, Syifa Irawan, Yeyen Gustina Ismi Adisti Ismi Nurwaqiah Ibnu Junizar, Hasny Dwi Kamariyah Kamariyah Kamariyah Kamariyah kamariyah, kamariyah Khairul Alim Kirana, Febiyora Chandra Lintang Athala Lisa Anita Sari Lisa Anita Sari, Lisa Anita Lukman, Muhammad Nasril Luri Mekeama Maisulvi, Khafivah Martawinarti, RTS Netisa Martawinarti, Rts. Netisa Mawarti, Indah Meinarisa, Meinarisa Meulu Primananda Miftahul Jannah Mutiara Mutmainnah, Muthia Myint, Nyein Moh Moh Nurhusna Nurlinawati Nurlinawati Nurlinawati, Nurlinawati OKTARIA, RINA RINA Purba, Hani Fransiska Putri Irwanti Sari Putri, Asyifa Herdian Retty Okti Syafrini Ria Utami Panjaitan Riansyah, Serly Fadila Rini, Willia Novita Eka RR. Ella Evrita Hestiandari Rts, Netisa Martawinarti Rts. Netisa Martawinarti Rusiana, Elfira Saputri, Dewi Anggi Sari, Yulia Indah Permata Septia Dwi Mawarti Septia, Hidayatul Dwi Sherli Aprilia Siringo-ringo, Fajar Pandapotan Siska Sri Mulyani Suliyanto Suliyanto Suliyanto Suratmini, Dwi Suryati Suryati Syafrini, Retty Octi Tiara Tri Utami, Diah Veni Misriyani Wulandari, Elsa Yaldi , Destri Yosi Oktarina Yuliana Yuliana Yuliana Yuliana Yuliana Yuliana Yurni yurni Yusmahendra, Devi Yusnilawati, Yusnilawati