Claim Missing Document
Check
Articles

Internalisasi Karakter Jujur Pada MKWU Pendidikan Kewarganegaraan di Tengah Pandemi Covid-19 Dadi Mulyadi Nugraha; Supriyono Supriyono; Abih Gumelar
Jurnal Rontal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tingi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/a

Abstract

Permasalahan utama dalam penelitian ini yaitu banyaknya kasus korupsi, kolusi dan nepotisme yang terjadi di Negara Indonesia, serta para terjadinya dekadensi moral yang terjadi pada kalangan generasi muda dan ditambah situasi pandemi Covid-19. Situasi pandemi Covid-19 menyebabkan pembelajaran secara daring dan menjadi tantangan dalam Pendidikan karakter jujur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan melakukan wawancara secara virtual kepada mahasiswa yang mengontrak MKWU Pendidikan Kewarganegaraan. Hasil dari penelitian ini yaitu kegiatan internalisasi karakter jujur pada MKWU Pendidikan Kewarganegaraan bisa dilaksanakan dengan baik menggunakan blanded learning dan kendala yang dihadapi yaitu mahasiswa merasa bosen dalam mengikuti pembelajaran daring.
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL TIK TOK SEBAGAI SARANA PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL DI ERA PANDEMI Muhammad Wahyu Nugroho; Supriyono Supriyono; Dadi Mulyadi Nugraha
Academy of Education Journal Vol 12 No 2 (2021): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.51 KB) | DOI: 10.47200/aoej.v12i2.695

Abstract

Social media is one of many solutions in order to communicate with others and get informations in the era of a pandemic. One type of social media that people often used is Tik Tok. This research’s aim is to see the use of social media especially Tik Tok as a medium to strengthen the national identity in the pandemic era. This research uses qualitative descriptive method with the Tik Tok video population as the data. Data was collected using observation, documentation, and recording techniques. From the results of that, an analysis is carried out on each video that can provide reinforcement to Tik Tok application users regarding national identity. The results of this study indicate the strengthening of national identity in Tik Tok social media, such as identity of Indonesian as the national language, the Red and White Flag as the national flag, the Indonesian song Raya as the national anthem, Garuda Pancasila as the national symbol, Bhineka Tunggal Ika as the country's motto, Pancasila as the basis of the state, and regional culture that have been accepted as national culture.
PENGARUH PENGGUNAAN CAMPUR KODE DALAM BERTUTUR BAHASA INDONESIA TERHADAP IDENTITAS BANGSA Nenden Nur Intan; Supriyono; Dadi Mulyadi Nugraha
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Vol. 11 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.226 KB) | DOI: 10.25078/kalangwan.v11i2.1477

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan campur kode dalam bertutur bahasa Indonesia terhadap identitas bangsa dengan menggunakan metode deskripsi kualitatif. Strategi yang digunakan adalah analisis isi, yaitu menganalisis hasil dokumen yang diberikan oleh responden mengenai tindak tutur campur kode terhadap identitas bangsa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuisioner melalui media google formulir kepada responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan campur kode dalam bertutur bahasa Indonesia. Biasanya ciri menonjolnya berupa situasi informal dan bisa juga terjadi karena keterbatasan bahasa yang tidak ada padanannya, sehingga ada keterpaksaan memasukkan unsur bahasa lain dalam tuturannya. Dari hasil penelitian, dinyatakan ada beberapa faktor terjadinya campur kode, di antaranya 1) Terjadi secara spontan. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan faktor lingkungan yang sering menggunakan campur kode, kemudian tanpa sadar diikuti. 2) Sudah menjadi kebiasaan. Masyarakat bilingual yang terbiasa menggunakan dua bahasa akan tanpa sadar mencampurkan dua unsur bahasa menjadi satu, hal tersebut terus berulang, sehingga menjadi kebiasaan. 3) Sulit menemukan arti bahasa Asing dalam bahasa Indonesia. Jika campur kode terjadi karena memang seseorang memiliki keterbatasan bahasa, ungkapan dalam bahasa tersebut tidak ada padanannya, sehingga ada keterpaksaan memasukkan unsur bahasa lain, maka itu adalah hal yang wajar. Tetapi, lain halnya jika mengikuti pergaulan tanpa mementingkan identitas dari bahasa Indonesia itu sendiri, maka bahasa Indonesia semakin lama akan semakin memudar dan akan mengikis identitas nasional. Oleh karena itu, kita harus menjaga bahasa Indonsia agar jati diri bangsa Indonesia tidak luntur.
PEMBERDAYAAN EKONOMI KREATIF MELALUI PENGEMBANGAN JEJARING BISNIS KULINER KUE ROTI PISANG KHAS BANJARMASIN Acep Supriadi; Yadi Ruyadi; Supriyono Supriyono; Dadi Mulyadi Nugraha; Rista Ayu Mawarti
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v6i2p101-110

Abstract

EMPOWERMENT OF THE CREATIVE ECONOMY THROUGH THE DEVELOPMENT OF A CULINARY BUSINESS NETWORK BANJARMASIN TYPICAL BANANA BREAD CAKECommunity empowerment through the development of the creative economy in the era of globalization is very crucial. This economic development is based on creativity, culture and local excellence, and is a new hope in looking at the nation's economic changes in the future. Creative economy development can be carried out in rural communities, for example in Kayuambon Village, which is located around Lembang, West Bandung Regency, where one of its main commodities is bananas. It's just that the processing of these commodities has not been maximized, so it has not provided significant additional income for the community. Based on this, this research aims to educate the public regarding the innovation of various processed foods made from bananas as the main raw material, in particular the development of a culinary business typical of Kalimantan banana bread and a strategy for developing a network of processed businesses so that they can provide additional income for the Kayuambon Community in Lembang District. The method used is action research. The results of this research, namely the development of a culinary business network for Banjarmasin typical banana bread, can improve the welfare of the people of Kayuambon Village, Lembang District.Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan ekonomi kreatif di era globalisasi menjadi sesuatu yang sangat krusial. Pengembangan ekonomi ini bertumpu pada kreatifitas, kebudayaan serta keunggulan lokal yang dimiliki, dan menjadi harapan baru dalam menatap perubahan ekonomi bangsa di masa mendatang. Pengembangan ekonomi kreatif dapat dilakukan pada masyarakat di pedesaan, contohnya Desa Kayuambon yang berada disekitaran Lembang, Kabupaten Bandung Barat dengan salah satu komoditas utamanya adalah pisang. Hanya saja, pengolahan komoditas tersebut belum maksimal, sehingga belum memberi penambahan pendapatan yang signifikan bagi masyarakatnya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait inovasi berbagai olahan makanan yang berbahan baku utama pisang, khususnya pengembangan bisnis kuliner roti pisang khas Kalimantan serta strategi pengembangan jejaring bisnis olahan tersebut sehingga dapat memberi tambahan pendapatan bagi Masyarakat Kayuambon Kecamatan Lembang. Metode yang digunakan yaitu action research. Hasil yang didapatkan setelah melaksanakan penelitian, yaitu pengembangan jejaring bisnis kuliner roti pisang khas Banjarmasin, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Kayuambon Kecamatan Lembang.
Persepsi Toleransi Rasial Terhadap Generasi Dalam Arus Globalisasi Moh Daffa Waruwu; Diki Aditya; Ihsanti Kamilah; Fazira Aflahunisa Wigena; Iin Inayah; Dadi Mulyadi Nugraha; Siti Komariah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ras adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelompok manusia yang mempunyai karakteristik fisik tertentu yang dapat dibedakan, seperti warna kulit, tekstur rambut, atau bentuk wajah. Toleransi merujuk pada sikap positif yang memungkinkan seseorang atau berkelompok untuk menerima perbedaan dan membebaskan orang lain memiliki pandangan, keyakinan, atau latar belakang yang berbeda dengan diri mereka sendiri. Toleransi melibatkan penghargaan terhadap keragaman manusia, penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan keinginan untuk hidup berdampingan secara damai. Penelitian ini mengkaji tentang 1) persepsi toleransi rasial di generasi yang berbeda 2) dampak psikologis dari intoleransi antar ras terhadap individu dan kelompok yang menjadi sasaran diskriminasi 3) upaya dalam menjaga sikap toleransi rasial 4) pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk meningkatkan toleransi rasial di Indonesia, Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara, dengan subyek yang diteliti sebanyak 15 partisipan yang relevan dengan objek penelitian, hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi terhadap toleransi rasial dalam berbagai generasi akan berbeda dikarenakan faktor lingkungan maupun sarana dan prasarana yang berbeda di setiap generasi, serta terjadi penurunan sikap toleransi rasial di setiap generasi akibat arus globalisasi
RENDAHNYA PENERAPAN SILA KE-2 PANCASILA DALAM PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TIKTOK Alissa Isni Silviani Sutadi; Mohammad Mufid Fadillah Irsan; Mohammad Syafa Aulia; Nadila Az-Zahra; Susanti Susanti; Dadi Mulyadi Nugraha
JAGADDHITA: Jurnal Kebhinnekaan dan Wawasan Kebangsaan Vol 2, No 2 (2023): JAGADDHITA: Jurnal Kebhinnekaan dan Wawasan Nusantara
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jagaddhita.v2i2.1770

Abstract

ABSTRAK: Perkembangan teknologi saat ini telah berhasil menciptakan berbagai media sosial baru, termasuk TikTok yang kini tengah populer di berbagai kalangan masyarakat. Aplikasi ini memberikan kebebasan untuk mengekspresikan diri bagi para penggunanya melalui video berdurasi terbatas. Namun, kebebasan itu memunculkan kekhawatiran terkait adanya konten yang tidak sesuai dengan penerapan nilai-nilai Pancasila, terutama Sila ke-2 yang dapat berdampak negatif terhadap pengguna lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permasalahan ini penting untuk ditangani dengan serius oleh pemerintah. Kebijakan itu berupa pemblokiran aplikasi tiktok atau mendorong aplikasi tiktok supaya dapat menyaring konten yang dapat berdampak negatif bagi pengguna.ABSTRACT: The development of technology has successfully created various new social media platforms, including TikTok, which is currently popular among various segments of society. This application provides freedom of expression for its users through short videos. However, this freedom raises concerns regarding inappropriate content that goes against the implementation of Pancasila values, especially the second Sila, which can have negative impacts on other users. The results of this study indicate that this issue needs to be addressed seriously by the government. The policy could be in the form of blocking the TikTok application or encouraging TikTok to filter content that could have a negative impact on its users.
EFEKTIVITAS MITIGASI PASCABENCANA ALAM BERKELANJUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAl Dian Nugraheni; Dadi Mulyadi Nugraha; Siti Hamidah; Salma Nuralifah Sutiara; Ade Deni; Galin Bestari
Hudan Lin Naas: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Hudan Linnaas Vol 4 No. 1, 2023
Publisher : Al-Amien Prenduan for Islamic Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/hudanlinnaas.v4i1.1053

Abstract

Mitigasi pascabencana merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan setelah bencana terjadi yang bertujuan untuk meminimalkan trauma psikologis pada anak-anak. Pelaksanaan yang baik dan terorganisasi dari setiap fase bencana akan meminimalkan dampak fisik, psikologis, dan sosial, dari setiap fase bencana akan mempercepat pemulihan pascabencana. Tujuan penelitian ini adalah memberikan dukungan dan saran kegiatan pendampingan anak-anak mengenai trauma healing sebagai wujud tanggap bencana untuk mengurangi gagguan psikologis yang dirasakan korban bencana alam pasca gempa bumi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan.Hasil penelitian ini yaitu mengobati trauma pada anak-anak korban bencana pasca gempa, pendekatan yang digunakan yaitu bermain, bercerita, serta berolahraga bersama anak-anak di balai pengungsian.   
Pengaruh lunturnya nilai-nilai Pancasila terhadap Bahasa Indonesia Alandra raka Raihan; Rayya Putri Nufaisa; Salwa Putri Cikal Budiman; Vani Maharani; Zulfadly Deaz Putra; Siti Hamidah; Dadi Mulyadi Nugraha
Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 4 (2023): Nautical: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lunturnya nilai-nilai Pancasila terhadap Bahasa Indonesia. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah literatur dari berbagai jurnal yang relevan dengan topik yang diusung. Beralaskan hal tersebut, dijelaskan bahwa bahasa merupakan alat masyarakat untuk berinteraksi, bekerjasama, dan mengindentifikasi diri. Berdasar pada Undang-Undang Dasar tahun 1945 bahasa resmi negara Republik Indonesia adalah Bahasa Indonesia. Saat ini eksistensi bahasa Indonesia dipertanyakan reposisinya sebagai bahasa resmi Republik Indonesia akibat tidak adanya penyaringan transfer budaya antar negara di era globalisasi ini yang mengakibatkan banyaknya pencampuran bahasa Indonesia dengan bahasa asing, penyerderhanan bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan atau pemakaian bahasa gaul, dan penuggunaan kata-kata tidak senonoh yang tidak layak diucapkan. Dari hasil data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik pada sensus tahun 2010 tentang pemakaian bahasa Indonesia dengan total 214.056.929 penduduk berusia 5 tahun ke atas yang mengikuti survei tersebut. Didapatkan hasil yaitu pemakain bahasa daerah sebagai bahasa sehari-hari di rumah tangga sebanyak 79,5% dan hanya 19,9% yang mengunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi sehari-hari, serta 0,3% sisanya memakai bahasa asing.
ANALISIS PERILAKU PARKIR MAHASISWA UPI DALAM PERSPEKTIF NILAI-NILAI PANCASILA Ghaza Fawwaz Ijlali Permana; Addien Munadiya Yunadi; Muhammad Wensa Juliano; Nikita Putri Diani; Yusfi Alyandra Muhamad; Dadi Mulyadi Nugraha; Ahmad Fuadin
JURNAL PELITA KOTA Vol 4 No 2 (2023): JURNAL PELITA KOTA, AUGUST 2023
Publisher : Karimun University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/pelita.v4i2.934

Abstract

Artikel ini membahas tentang pentingnya nilai-nilai dan etika Pancasila dalam kehidupan kampus, dengan fokus pada kasus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Sebagai penyelenggara pendidikan tinggi, UPI memberikan pendidikan untuk mahasiswa dan juga menawarkan fasilitas parkir untuk kendaraan mereka. Namun, ada peraturan yang harus diikuti oleh mahasiswa dan anggota lain dari komunitas universitas, seperti membayar biaya parkir dan memiliki registrasi kendaraan yang valid. Meskipun ada aturan tersebut, beberapa orang masih melanggarnya, yang dapat berdampak negatif bagi pengguna fasilitas parkir lainnya. Artikel ini berargumen bahwa disiplin sangat penting bagi semua individu, terutama mahasiswa, dalam menjaga lingkungan kampus yang harmonis dan etis. Pancasila, sebagai landasan filosofis masyarakat Indonesia, menyediakan kerangka kerja untuk nilai dan etika dalam semua aspek kehidupan, termasuk kehidupan kampus. Sebagai agen perubahan sosial, mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk mencontohkan nilai dan norma tersebut. Artikel ini juga membahas tentang pentingnya etika dalam pembangunan bangsa dan kesatuan sosial. Etika harus menjadi elemen inti yang tak terpisahkan dalam segala aspek masyarakat, termasuk dalam kalangan mahasiswa yang akan menjadi pemimpin masa depan dan penggerak perubahan yang signifikan. Perilaku etis melibatkan rasa hormat, kasih sayang, dan kerjasama antara individu dan komunitas, dan merupakan komponen yang sangat penting dari masyarakat yang sehat dan berkembang. Menggunakan UPI sebagai studi kasus, artikel ini menyoroti pentingnya nilai-nilai dan etika Pancasila dalam kehidupan kampus dan arti pentingnya yang lebih luas bagi masyarakat secara keseluruhan. Artikel ini menyimpulkan dengan menekankan perlunya semua anggota masyarakat, terutama mahasiswa, untuk menjiwai dan mempromosikan nilai dan norma tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Sehingga jiwa ini akan membawa setiap pribadi untuk bisa peka terhadap lingkungan juga terkait nilai disiplin yang nantinya akan membawa ketertiban pada penggunaan lahan parkir di UPI.
PENGARUH BUDAYA ASING TERHADAP KESADARAN KALANGAN MUDA Noval Aris; Dewi Setyaningrum; Muhammad Aslam; Sabrina Putri; Tiara Wulan; Ahmad Fu'adin; Dadi Mulyadi Nugraha
JURNAL PELITA KOTA Vol 4 No 2 (2023): JURNAL PELITA KOTA, AUGUST 2023
Publisher : Karimun University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/pelita.v4i2.937

Abstract

The cultural phenomenon that is happening among young people in Indonesia, they tend to imitate and adopt outside cultures excessively. This raises several questions, such as why young people imitate outside cultures, whether this will threaten local cultures and how to address this problem. The research was conducted through an online survey to 46 young respondents in Bandung City. This article explains that this incident occurred due to the influence of social media and technological advances that made outside information and trends easily accessible. On the other hand, this incident made a positive impact such as opening new views and increasing tolerance towards other cultures. However, outside cultural influences also have negative impacts such as loss of traditional values and local cultural identity. Therefore, the right approach is needed in utilizing outside cultural influences so as to increase awareness among young people without sacrificing local cultural identity. By discussing these ongoing events, this article is expected to provide a better understanding of the issue and contribute to efforts to maintain cultural diversity and encourage the development of local culture.
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Abdah, Milda Nur Risma Abdul Azis Acep Supriadi Addien Munadiya Yunadi Ade Deni Aeni, Zakia Nurul Agata Fanny Pakpahan agung setiawan Agustina, Tiara Nur Ahmad Fu'adin Ahmad Fu'adin Akadun Akadun Alandra raka Raihan Alissa Isni Silviani Sutadi Amalia Diana Putri amaliah, syara Amilah Munadziroh An'Umillah, Aulia Nuha Anargya, Fadhlan Dwi Andriani, Shelfi Aprilian, Susan Azizah Arifaturrizki, Sofi Asep Dahliyana Ashifa, Sopia Nurul Aulia, Putri Az Zahra, Ghaida Azka, Millati Azmy Hanif Abdurrahman Azura, Azalia Zalfa Azzahra, Fatia Cecep - Hasanudin Cecep Darmawan, Cecep Dadang Sundawa, Dadang DEWI SETYANINGRUM Dewi, Fitria Dian Nugraheni Diki Aditya Dzulfani Nur Hidayanti Fadhilah, Allya Azizatul Fajar Islamy, Mohammad Rindu Fakhriani, Rakhmah Fatimah Aqilah Ichtiari Fayza, Agrisa Alya Fazira Aflahunisa Wigena Firman, Nadya Amelia Putri Fitri, Nurul Laila Fitriyani, Lia Fu'adin, Ahmad Fuadin, Ahmad Galin Bestari Ghaza Fawwaz Ijlali Permana Gumelar, Abih Gunawan Santoso Hadianto, Daris Hanifah El Faizah Hasana, Frila Damayanti Hidayat, Suci Fitriani Hikmah Irmadika Putri Hujaimah, Salamah Ihsanti Kamilah Iin Inayah Ilma Nur Safira Imas Kurniawaty Imas Kurniawaty Ismail Fauzan Ramadhan L. Lisnawati Laila, Ibtisamah Latifa, Marfa Azzahra Tyara Leni Anggraeni Levina Lidya Maheswari Maftuhin, Maftuhin Mariani, Mira Meilawati, Mela Moh Daffa Waruwu Mohammad Mufid Fadillah Irsan Mohammad Syafa Aulia Muhammad Adam Fahri A. Muhammad Aslam Muhammad Mona Adha Muhammad Rafi Devrian Muhammad Wahyu Nugroho Muhammad Wensa Juliano Muhtarom Nur Rasyid Mustika, Fadlilah Jufany Muttaqin, Rizkia Ananda Nadila Az-Zahra Nafhan Yasmin, Avissa Naswa Putri Nur Firdaus Nenden Nur Intan Nikita Putri Diani Noval Aris Nurul, Afifah Fathiya Oktaviani Sidauruk, Titta Sara Pirdayanti, Vani Nursyamsiah Praja, Wina Nurhayati Puspita, Laisya Rahma Putri Ramadani, Anggita Rahima, Nadira Putri Rayya Putri Nufaisa Restu Silmi Rorandi Rinjania Rinjania Rista Ayu Mawarti Riza Natania Zulyatina Robbani, Fairuz Ahmad Rosyada, Laura Barozial Amry Ruspendi, Febriana Rustandi, Apriya Maharani Sabrina Putri Salma Nuralifah Sutiara Salsabila, ‘Aisyah Naurah Salwa Putri Cikal Budiman Sartika, Euis Dwi Sasmita, Raisyal Fiqri Perdana Sa’di, Dianti Ramadhani Septian Dwi Kusuma Setiawan, Mursyid Shabrina Zainuba Azahra Sisyura, Tsabat Syadza Siti Hamidah Siti Hamidah Siti Komariah Siti Komariah Suminar, Akhyumita Dea Suntari, Kayla Nurhaliza Supriatna, Aang Supriatna, Aang Supriyono SUPRIYONO . Supriyono Supriyono Supriyono Supriyono Supriyono, Supriyono Susanti Susanti Syahdani, Asep Mauludin Tia Nur Aeni Tiara Wulan Vani Maharani Vini Agustiani Hadian Yadi Ruyadi Yesa Rismawati Yusfi Alyandra Muhamad Zahira, Yusrina Nadiya Zaidan, Naufal Ali Zaki, Rifaldi Muhammad Zulfadly Deaz Putra