Claim Missing Document
Check
Articles

Educating Pancasila Values To The Digital Generation In Facing The Society 5.0 Era Supriyono, Supriyono; Nugraha, Dadi Mulyadi; Supriatna, Aang; Islamy, Mohammad Rindu Fajar
JHSS (JOURNAL OF HUMANITIES AND SOCIAL STUDIES) Vol 7, No 2 (2023): JHSS (Journal of Humanities and Social Studies)
Publisher : UNIVERSITAS PAKUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jhss.v7i2.9036

Abstract

Technology is now inseparable from society, including the field of education. Currently, students can be said to be dependent on technology in their learning process, and they are proficient in using technological devices. Due to this dependency, they are referred to as the digital generation or the internet generation. Generation Z is known for their multitasking abilities, which align with the emergence of the Society 5.0 era, first introduced in Japan by Prime Minister Shinzo Abe, referring to a super-smart society that digitizes not only the economic and industrial sectors but all aspects of life. In Indonesia, Pancasila and Civic Education are fields of study that teach nationalism and how to be law-abiding Indonesian citizens. The digitalization across various fields in the upcoming future poses a unique challenge for the effectiveness of teaching Pancasila and Civic Education, as technological advancements are often perceived to erode nationalism among the younger generation. The research method and approach used is library research, which involves gathering data from books, journals, articles, and other reading sources. The research demonstrates that technology can enhance the teaching of Pancasila and Civic Education to be more effective using methods preferred by the current generation.
Protes Mahasiswa Terhadap UU Cipta Kerja Azura, Azalia Zalfa; Sa’di, Dianti Ramadhani; Laila, Ibtisamah; Oktaviani Sidauruk, Titta Sara; Fakhriani, Rakhmah; Nugraha, Dadi Mulyadi
Indonesian Journal of Law and Justice Vol. 1 No. 4 (2024): June
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/ijlj.v1i4.2125

Abstract

Ide terbaru dalam proses legislatif Indonesia adalahhukum omnibus. Hukum omnibus, yang menggabungkan beberapa hukum menjadi satuperaturan, disebut sebagai "universum broom." Hukum Omnibus melayani tujuan yang berguna dalammenyederhanakan peraturan yang dianggap rumit, tidak jelas, dan tidak efektif. Ketidaksetujuan publikterhadap perubahan ini tidak disebabkan oleh batas waktu 100 hari Presiden Jokowi atau kurangnyapartisipasi dari banyak pihak dalam proses; sebaliknya, itu adalah hasil dari faktor-faktor pentingyang harus diperhitungkan karena mereka adalah salah satu kekhawatiran utama dari rancangan undang-undang. Berikut adalah analisis dan hasil yang didapatdari penelitian iniUndang-Undang Cipta Kerjamenimbulkan berbagai gejolak pada saat disahkankarena menimbulkan kerancuan dan kebingungan bagisemua pihak baik dari masyarakat, pelaku usaha, akademisi, pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Aksi demonstrasi yang dilakukan untuk menolakpengesahan Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja diikuti oleh berbagai macamelemen, salah satunya masyarakat sipil. Masyarakat sipil ini terdiri dari beberapa gerakan, yaitu gerakandari non pemerintah seperti serikat buruh, aliansimahasiswa serta elemen masyarakat lainnya. Aksi inijuga didukung oleh FRI (Fraksi Rakyat Indonesia) yang menyatukan 40 organisasi ke dalam aliansi untukmenolak Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentangCipta Kerja.
Pembelajaran Pendidikan Pancasila untuk Memperkuat Etika Pancasila dalam Mengatasi Degradasi Moral Nugraha, Dadi Mulyadi; Sundawa, Dadang; Kurniawaty, Imas; Supriyono, Supriyono; Putri Ramadani, Anggita; Nafhan Yasmin, Avissa
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 9 No 2 (2024): Volume 9, Nomor 2 - Desember 2024
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jmk.v9i2.10806

Abstract

Degradasi moral yang terjadi saat ini semakin mengkhawatirkan di kalangan mahasiswa menjadi perhatian serius bagi berbagai pihak. Nilai-nilai moral yang luntur dapat mengancam keutuhan bangsa dan negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi mata kuliah wajib kurikulum Pendidikan Pancasila dalam memperkuat etika Pancasila guna mengatasi degradasi moral di kalangan mahasiswa. Metode yang digunakan adalah metode survei kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan dari total 196 mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang sudah mengikuti mata kuliah wajib kurikulum Pendidikan Pancasila melalui kuesioner yang disebarkan secara daring, kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif serta regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang dilakukan dengan melibatkan mahasiswa secara aktif seperti studi kasus, project-based learning, dan diskusi kelompok dinilai efektif dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila. Terdapat kolerasi signifikan antara persepsi positif mahasiswa terhadap pembelajaran Pancasila dengan efektivitas implementasi dari mata kuliah tersebut. Kesimpulannya bahwa pembelajaran mata kuliah wajib kurikulum Pendidikan Pancasila efektif dalam memperkuat etika mahasiswa dalam mengatasi degradasi moral, namun terdapat ruang untuk peningkatan dalam metode pembelajaran agar dapat berjalan lebih inklusif dan relevan dengan isu-isu moral yang ada.
Pendidikan Pancasila pada Generasi Digital dalam Menghadapi Era Society 5.0 Supriatna, Aang; Nugraha, Dadi Mulyadi; Supriyono, Supriyono
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v7i1.30783

Abstract

Teknologi kini tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat termasuk bidang pendidikan. Saat ini para murid dapat dikatakan tergantung pada teknologi dalam belajar mereka juga fasih menggunakan perangkat teknologi dan dengan ketergantungan ini mereka dikatakan sebagai generasi digital atau generasi internet. Generasi Z terkenal memiliki karakter multitasking hal ini sesuai dengan munculnya Era Society 5.0 yang pertama kali dikenalkan di Jepang oleh perdana menteri Shinzo Abe yaitu super-smart society yang melakukan digitalisasi tidak hanya di bidang ekonomi dan industri namun seluruh aspek kehidupan. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaran di Indonesia merupakan bidang studi yang mengajarkan rasa nasionalisme dan cara menjadi warga negara Indonesia yang taat pada asas hukum Indonesia, digitalisasi dalam segala bidang di masa yang akan datang menjadi tantangan tersendiri bagi efektivitas pengajaran Pancasila dan Kewarganegaaraan karena kemajuan teknologi kerap kali dianggap akan melunturkan rasa nasionalisme pada generasi muda. Metode dan pendekatan penelitian menggunakan adalah library research yakni pengumpulan data yang bersumber dari buku, jurnal, artikel dan sumber baca lainnya. Penelitian membuktikan bahwa teknologi dapat membantu pengajaran Pancasila dan Kewarganegaaraan menjadi lebih optimal dengan cara-cara yang disukai generasi kini.
Pengaruh Globalisasi yang Mengancam Karakter Siswa di Sekolah Dasar Negeri 071 Sukagalih Puspita, Laisya Rahma; Azka, Millati; Rahima, Nadira Putri; Dewi, Fitria; Andriani, Shelfi; Nugraha, Dadi Mulyadi
De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4 No. 12 (2024): Desember
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/decive.v4i12.2801

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak negatif globalisasi terhadap karakter Pendidikan anak sekolah dasar. Globalisasi merupakan faktor penting dalam pembentukan karakter setiap individu hai ini berkaitan dengan masalah pendidikan. Faktor utama yang menyebabkan penurunan karakter adalah informasi yang tidak terbatas melalui teknologi yang didukung dengan kurangnya pengawasan orang tua dan kuatnya pengaruh budaya luar. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 071 Sukagalih. Subjek penelitian ini guru dan orang tua siswa. Hasil penelitian mengidentifikasi adanya pengaruh globalisasi terhadap penurunan karakter siswa. Berdasarkan wawancara dengan guru dan orangtua, hasil menunjukkan bahwa teknologi, terutama penggunaan ponsel berdampak sangat signifikan pada penurunan karakter siswa. Kebanyakan siswa sering mengakses video-vidio pendek yang memperkenalkan gaya hidup instan dan budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai lokal. Akibatnya, perilaku siswa cenderung berubah, dengan penurunan rasa hormat kepada guru dan orangtua, serta berkurangnya minat terhadap budaya lokal dan lebih mencintai budaya luar.
Perfektif Kajian Perempuan Terpinggirkan: Studi bullying di Rumoh Geudong Zahira, Yusrina Nadiya; Abdah, Milda Nur Risma; Latifa, Marfa Azzahra Tyara; Firman, Nadya Amelia Putri; Suminar, Akhyumita Dea; Nugraha, Dadi Mulyadi; Santoso, Gunawan
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 6 (2023): Desember 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jpt.v2i5.1219

Abstract

Tulisan ini mencerminkan periode tragis dalam sejarah Aceh yang melibatkan penyiksaan yang dilakukan oleh aparat keamanan seperti TNI dan Polri terhadap masyarakat Aceh selama konflik yang terjadi antara tahun 1989 hingga 1998. DOM di Aceh menjadi titik fokus di mana Rumoh Geudong menjadi basis utama dari Pos Satuan Taktis dan Strategis (Pos Sattis). Tragedi yang terjadi di Rumoh Geudong ini telah diabadikan dalam sejarah sebagai manifestasi penyiksaan yang menggegerkan. Menurut keterangan dalam buku "From Fears to Tears" karya Abdul Manan dkk., tindakan penyiksaan yang dilakukan terhadap warga Aceh di Rumoh Geudong oleh TNI dan Polri seringkali terkait dengan asumsi bahwa korban merupakan bagian dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM), tanpa proses hukum yang layak. Sangat tidak adil bahwa banyak dari mereka yang menjadi korban adalah warga sipil yang terpaksa ditarik menjadi anggota GAM. Tragedi Rumoh Geudong menjadi contoh nyata dari pelanggaran HAM berat yang terjadi, hal ini juga telah diakui dalam laporan resmi Komnas HAM. Kekejaman yang terjadi di Rumoh Geudong menciptakan luka yang dalam dalam sejarah Aceh, menggarisbawahi perlunya keadilan dan penghormatan terhadap HAM sebagai landasan yang tak tergantikan dalam mewujudkan perdamaian serta keadilan bagi masyarakat yang terkena dampaknya.
Faktor, Penyebab, dan Solusi Kesenjangan Sosial Dalam Pendidikan Hujaimah, Salamah; Fadhilah, Allya Azizatul; Sasmita, Raisyal Fiqri Perdana; Salsabila, ‘Aisyah Naurah; Mariani, Mira; Nugraha, Dadi Mulyadi; Santoso, Gunawan
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 6 (2023): Desember 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jpt.v2i6.1231

Abstract

Pendidikan diperlukan agar manusia memiliki kualitas yang baik dan juga kreatif. Sarana dan prasarana serta tenaga pendidik memiliki peranan penting dalam pendidikaan. Indonesia belum mencapai kesetaraan dalam dunia pendidikan, maka tujuan dari tulisan ini adalah untuk meneliti faktor penyebab dan solusi kesenjangan tersebut. Metode yang peneliti gunakan untuk membuat tulisan ini ialah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi literatur yang berdasar pada jurnal-jurnal terkait. Dari hasil penelitian, peneliti mendapatkan lima faktor penyebab terjadinya kesenjangan dalam pendidikan di Indonesia. Pertama, susahnya akses menuju sekolah. Kedua, kurangnya fasilitas sekolah. Ketiga, rendahnya minat dan kualitas guru. Keempat, pengeluaran rumah tangga. Kelima, perspektif terhadap pendidikan. Dari kelima faktor tersebut, peneliti memiliki solusi untuk mengurangi terjadinya kesenjangan tersebut, diantarnya memaksimalkan anggaran APBN untuk kualitas pendidikan, mengadakan pelatihan menulis untuk meningkatkan profesionalisme guru, menerapkan program beasiswa dan program kerja social untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi, serta melakukan kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi anak.
Pengaruh Civic Engagement terhadap Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada Komunitas Petani di Dusun Ciwelut, Karawang Sartika, Euis Dwi; Anggraeni, Leni; Nugraha, Dadi Mulyadi
Konstruksi Sosial : Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Vol. 5 No. 1 (2025): Volume 5 Nomor 1
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/konstruksisosial.v5i1.3209

Abstract

Penelitian ini menelaah pengaruh keterlibatan warga negara (civic engagement) terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) serta faktor‑faktor yang memediasi hubungan tersebut pada komunitas petani Dusun Ciwelut, Karawang. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain survei asosiatif‑kausal, data dikumpulkan dari 40 petani berusia 16–65 tahun dan dianalisis melalui regresi linier sederhana. Hasil uji F (146,762; p < 0,001) dan uji t (12,115; p < 0,001) menunjukkan keterlibatan warga negara berpengaruh signifikan terhadap pencapaian TPB Tanpa Kelaparan, Pendidikan Berkualitas, Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi, serta Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab. Koefisien korelasi (R = 0,891) mengindikasikan hubungan sangat kuat, sedangkan koefisien determinasi (R² = 0,794) menegaskan bahwa 79,4 % variasi capaian TPB dijelaskan oleh keterlibatan warga; sisanya 20,6 % dipengaruhi faktor internal (keterampilan, sikap, pengetahuan dan perilaku kewarganegaraan, modal sosial, karakteristik individu) dan eksternal (kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi makro, infrastruktur, teknologi, jaringan sosial, serta dinamika sosio‑politik). Temuan ini menegaskan pentingnya integrasi nilai‑nilai pendidikan kewarganegaraan dalam program pemberdayaan petani untuk memupuk partisipasi kolektif dan mempercepat realisasi TPB di pedesaan.
Pengembangan Materi Pendidikan Pancasila Berbasis Nilai dan Moral Untuk Menghadapi Tantangan Disrupsi Supriyono, Supriyono; Kurniawaty, Imas; Nugraha, Dadi Mulyadi; Supriatna, Aang; Rosyada, Laura Barozial Amry; Hidayat, Suci Fitriani
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 10 No 1 (2025): Volume 10, Nomor 1 - Juni 2025
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jmk.v10i1.10949

Abstract

Pendidikan Pancasila memiliki peranan yang penting sebagai upaya pemerintah mewujudkan tujuan negara Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembelajaran Pendidikan Pancasila perlu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Tujuan penelitian yaitu untuk mengembangan materi pembelajaran Pendidikan Pancasila berbasis nilai dan moral untuk menghadapi tantangan disrupsi. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data lapangan diperoleh melalui angket yang disebarkan kepada mahasiswa dan dianalisis dengan pendekatan kuantitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu menemukan bahwa pengembangan materi Pendidikan Pancasila berbasis nilai dan moral memiliki korelasi positif (r=0,448) terhadap kemampuan menghadapi tantangan disrupsi, namun tidak signifikan secara statistik (p=0,449). Analisis regresi menunjukkan kontribusi sebesar 20,1%, sementara 79,9% dipengaruhi oleh faktor lain. Meskipun demikian, hasil ini memberikan indikasi bahwa penguatan Pendidikan Pancasila berbasis nilai dan moral tetap relevan sebagai strategi dalam membentuk generasi yang tangguh dan adaptif di era disrupsi. Penelitian ini dapat menjadi dasar untuk merancang model pendidikan yang lebih inovatif dan responsif terhadap perubahan global.
Penguatan Political Awareness and Literacy Era Digital sebagai Wujud Bela Negara Pemuda Kabupaten Subang Darmawan, Cecep; Anggraeni, Leni; Setiawan, Mursyid; Nugraha, Dadi Mulyadi; Rustandi, Apriya Maharani; Setiawan, Agung
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/jpkm.v5i2.3674

Abstract

Kesadaran dan literasi politik pemuda di era digital menghadapi tantangan serius akibat maraknya hoaks dan disinformasi melalui media sosial serta rendahnya literasi digital masyarakat. Kondisi ini menuntut adanya upaya strategis untuk meningkatkan kesadaran dan literasi politik generasi muda sebagai wujud bela negara. Program pengabdian ini bertujuan mengkaji dampak pelatihan POLARIS (Political Awareness and Literacy) berbasis teknologi dalam memperkuat pemahaman politik pemuda di Kabupaten Subang. Metode yang digunakan adalah Participation Action Research (PAR) melalui tahapan pelatihan, diskusi, dan refleksi partisipatif. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta mengenai pentingnya kesadaran politik di era digital serta peserta memiliki kemampuan mengidentifikasi literasi politik yang relevan bagi pemuda saat ini. Kegiatan ini disimpulkan mampu menumbuhkan kesadaran politik dan literasi digital pemuda secara signifikan. Implikasi program ini adalah perlunya program pengembangan yang berkelanjutan di sekolah, masyarakat, dan organisasi kepemudaan untuk membangun generasi yang memiliki kesadaran dan literasi politik di era digital sebagai wujud bela negara.
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Abdah, Milda Nur Risma Abdul Azis Acep Supriadi Addien Munadiya Yunadi Ade Deni Aeni, Zakia Nurul Agata Fanny Pakpahan agung setiawan Agustina, Tiara Nur Ahmad Fu'adin Ahmad Fu'adin Akadun Akadun Alandra raka Raihan Alissa Isni Silviani Sutadi Amalia Diana Putri amaliah, syara Amilah Munadziroh An'Umillah, Aulia Nuha Anargya, Fadhlan Dwi Andriani, Shelfi Aprilian, Susan Azizah Arifaturrizki, Sofi Asep Dahliyana Ashifa, Sopia Nurul Aulia, Putri Az Zahra, Ghaida Azka, Millati Azmy Hanif Abdurrahman Azura, Azalia Zalfa Azzahra, Fatia Cecep - Hasanudin Cecep Darmawan, Cecep Dadang Sundawa, Dadang DEWI SETYANINGRUM Dewi, Fitria Dian Nugraheni Diki Aditya Dzulfani Nur Hidayanti Fadhilah, Allya Azizatul Fajar Islamy, Mohammad Rindu Fakhriani, Rakhmah Fatimah Aqilah Ichtiari Fayza, Agrisa Alya Fazira Aflahunisa Wigena Firman, Nadya Amelia Putri Fitri, Nurul Laila Fitriyani, Lia Fu'adin, Ahmad Fuadin, Ahmad Galin Bestari Ghaza Fawwaz Ijlali Permana Gumelar, Abih Gunawan Santoso Hadianto, Daris Hanifah El Faizah Hasana, Frila Damayanti Hidayat, Suci Fitriani Hikmah Irmadika Putri Hujaimah, Salamah Ihsanti Kamilah Iin Inayah Ilma Nur Safira Imas Kurniawaty Imas Kurniawaty Ismail Fauzan Ramadhan L. Lisnawati Laila, Ibtisamah Latifa, Marfa Azzahra Tyara Leni Anggraeni Levina Lidya Maheswari Maftuhin, Maftuhin Mariani, Mira Meilawati, Mela Moh Daffa Waruwu Mohammad Mufid Fadillah Irsan Mohammad Syafa Aulia Muhammad Adam Fahri A. Muhammad Aslam Muhammad Mona Adha Muhammad Rafi Devrian Muhammad Wahyu Nugroho Muhammad Wensa Juliano Muhtarom Nur Rasyid Mustika, Fadlilah Jufany Muttaqin, Rizkia Ananda Nadila Az-Zahra Nafhan Yasmin, Avissa Naswa Putri Nur Firdaus Nenden Nur Intan Nikita Putri Diani Noval Aris Nurul, Afifah Fathiya Oktaviani Sidauruk, Titta Sara Pirdayanti, Vani Nursyamsiah Praja, Wina Nurhayati Pratiwi, Rifalni Saeful Puspita, Laisya Rahma Putri Ramadani, Anggita Rahima, Nadira Putri Rayya Putri Nufaisa Restu Silmi Rorandi Rinjania Rinjania Rista Ayu Mawarti Riza Natania Zulyatina Robbani, Fairuz Ahmad Rosyada, Laura Barozial Amry Ruspendi, Febriana Rustandi, Apriya Maharani Sabrina Putri Salma Nuralifah Sutiara Salsabila, ‘Aisyah Naurah Salwa Putri Cikal Budiman Sartika, Euis Dwi Sasmita, Raisyal Fiqri Perdana Sa’di, Dianti Ramadhani Septian Dwi Kusuma Setiawan, Mursyid Shabrina Zainuba Azahra Sisyura, Tsabat Syadza Siti Hamidah Siti Hamidah Siti Komariah Siti Komariah Suminar, Akhyumita Dea Suntari, Kayla Nurhaliza Supriatna, Aang Supriatna, Aang Supriyono SUPRIYONO . Supriyono Supriyono Supriyono Supriyono Supriyono, Supriyono Susanti Susanti Syahdani, Asep Mauludin Tia Nur Aeni Tiara Wulan Vani Maharani Vini Agustiani Hadian Wilodati Yadi Ruyadi Yesa Rismawati Yusfi Alyandra Muhamad Zahira, Yusrina Nadiya Zaidan, Naufal Ali Zaki, Rifaldi Muhammad Zulfadly Deaz Putra