Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Analisa Sebaran Sedimentasi di Waduk Selorejo dengan menggunakan Data Single Beam Echosounder Khomsin, Khomsin; Pratomo, Danar Guruh; Hariyanto, Teguh; Pribadi, Cheri Bhekti; Nugraha, Aditya
GEOID Vol. 18 No. 2 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Waduk Selorejo sebagai salah satu waduk destinasi wisata dari Perum Jasa Tirta I serta salah satu sumber air bagi masyarakat Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Dari waktu ke waktu, sungai-sungai yang berada di sekitar waduk membawa material sedimen (lumpur, pasir, kerikil, dan lainnya) yang menyebabkan pendangkalan (sedimentasi). Maka dari itu perlu dilakukan penelitian berupa pemetaan batimetri Waduk Selorejo yang diharapkan dapat menjadi acuan dan pertimbangan bagi pihak Perum Jasa Tirta I terkait untuk perlindungan dan pemeliharaan area sekitar Waduk Selorejo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Data yang digunakan diambil secara langsung menggunakan SBES (Singlebeam Echosounder) HD-370 yang dihubungkan dengan GNSS Hi-Target V60. Setelah dilakukan koreksi kedalaman, diketahui bahwa Waduk Selorejo saat proses pemeruman memiliki kedalaman minimum -9 m dan kedalaman maksimum -29 m dengan luas 86,40 ha. Fitur bawah air yang ada pada Waduk Selorejo adalah gundukan pertama yang terletak pada koordinat Easting dan Northing berturut-turut 649798,65 m;9129962,53 mdengan ketinggian 6 m kemiringan 10,96º, serta gundukan kedua yang terletak pada koordinat Easting dan Northing berturut-turut 649915,00 m;9129792,61 m serta memiliki ketinggian 18,51 m, kemiringan 19,13º pada bagian atas dan kemiringan 8,28º pada bagian bawah. Selain itu juga dilakukan pengambilan sedimen menggunakan grab sampler. Berdasarkan uji lab terhadap 20 sampel sedimen yang telah diambil, diketahui Waduk Selorejo didominasi oleh tipe sedimen silt (lanau, sebuah sedimen yang diendapkan oleh air) dengan nilai rata-rata 72,90%. Jenis sedimen lain yang terdeteksi yakni sand (pasir) dengan nilai rata-rata 18,05% dan clay (tanah liat) dengan nilai rata-rata 9,04%. Diketahui juga Waduk Selorejo mampu menampung air dengan volume maksimum 13.731.709,38 m3 pada kedalaman maksimum 50 m.
Identifikasi Objek Dasar Laut Dari Data Side Scan Sonar (Studi Kasus: Perairan Pelabuhan Pt. Petrokimia Gresik) Busro, Fathoni; Khomsin, Khomsin; Pratomo, Danar Guruh
GEOID Vol. 19 No. 1 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Petrokimia Gresik (Persero) adalah pabrik pupuk berstatus Badan Usaha Milik Negara yang terletak di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Perusahaan ini mempunyai fasilitas berupa pelabuhan khusus yang dikelola sendiri atau biasa disebut TUKS (Terminal Untuk Kepentingan Sendiri). Karena pentingnya pelabuhan tersebut maka diperlukan upaya penyediaan informasi tentang objek dasar laut di perairan pelabuhan PT Petrokimia Gresik secara berkala dalam kaitannya untuk menjaga dan memelihara jalur pelayaran tetap aman. Penelitian ini akan melakukan pengolahan citra side scan sonar dan analisa tentang identifikasi objek dasar laut di Pelabuhan PT. Petrokimia Gresik. Dalam tahap pengolahan citra side scan sonar dilakukan pada software sonartrx dengan melakukan koreksi seperti slant range correction, Time Varying Gain (TVG), dan altitude correction. Setalah itu dilakukan pembuatan mosaik dari data citra side scan sonar tersebut untuk analisa objek dasar laut. Untuk identifikasi fitur dasar laut menggunakan metode interpretasi kualitatif. Sedangkan untuk identifikasi objek dasar laut didapatkan berbagai objek dasar laut berupa kaki jetty dermaga dengan lebar 21,4 m dan panjang 100 m, pipa dasar laut dengan panjang 270 m dan diameter 0,5 m, batu (3,5 m × 2,5 m), serta tumpukan sedimen dengan luas 3.339 m2.
Application of GNSS Interferometric Reflectometry (GNSS-IR) for Monitoring Tidal Variations in Coastal Zones Zulkifli, Hairul; Pratomo, Danar Guruh; Khomsin
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 9 (2025): September: In Progress
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i9.12539

Abstract

GNSS-Interferometric Reflectometry (GNSS-IR) utilizes Signal-to-Noise Ratio (SNR) data from GNSS satellites to estimate sea level variations. This study applied GNSS-IR using GPS L1 SNR data from four CORS stations (CBEL, CLKI, CHAI, CLMP), paired with their nearest tide gauge stations (BLTG, LBKI, AMHI, LMPA) for validation. Data in RINEX 2.11 format at 30-second intervals were processed, considering antenna heights above the sea surface to extract reflection frequencies. Results indicate strong agreement at the LMPA (r = 0.94, RMSE = 0.17 m) and BLTG (r = 0.90, RMSE = 0.37 m) pairs, demonstrating the reliability of GNSS-IR under favorable conditions. The AMHI pair showed moderate correlation (r = 0.68, RMSE = 0.45 m), while the LBKI pair exhibited no meaningful correlation (r = –0.07), likely due to severe multipath disturbance and local site limitations. These findings suggest that GNSS-IR can provide cost-efficient and accurate sea level estimates, but performance is highly site-dependent and influenced by environmental and instrumental factors. The study highlights the potential of GNSS-IR to complement conventional tide gauges in Indonesia, while emphasizing the need for careful station selection and multi-frequency analysis in future applications.