Claim Missing Document
Check
Articles

MAKAM KERAMAT AGUNG PEMECUTAN DI KELURAHAN PEMECUTAN, KOTA DENPASAR (Studi Tentang Latar Belakang Sejarah, Struktur, Fungsi dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah Lokal) Ni Luh Putu Sri Adnyani .; Drs. I Ketut Margi, M.Si .; Drs. Wayan Sugiartha, M.Si. .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v4i1.2126

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui latar belakang didirikannya Makam Keramat Agung Pemecutan di Kelurahan Pemecutan Kota Denpasar. (2) Mengetahui struktur dan fungsi Makam Keramat Agung Pemecutan di Kelurahan Pemecutan Kota Denpasar. (3) Mengetahui aspek yang terdapat di Makam Keramat Agung Pemecutan yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar sejarah lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah yaitu: (1) Heuristik (pengumpulan data), (2) Kritik sumber, (3) Interpretasi, (4) Historiografi (penulisan sejarah). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 2 (dua) faktor yang melatar belakangi didirikannya Makam Keramat Agung Pemecutan yaitu faktor sejarah (historis) dan faktor agama. (2) Struktur dan fungsi. Struktur makam terdiri dari 2 (dua) halaman. Halaman pertama terdiri dari candi bentar, tempat peristirahatan juru kunci, pohon kepuh kembar. Halaman kedua terdiri dari candi kurung, bale saka enam, Makam Raden Ayu Siti Khotijah. Fungsi makam yaitu: (a) fungsi religius, (b) fungsi magis, (c) fungsi sosial budaya. (3) Aspek yang terdapat di Makam Keramat Agung Pemecutan yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar sejarah lokal yaitu, (a) Aspek sejarah (historis), (b) Aspek bangunan, dan (c) Aspek nilai pendidikan karakter. Kata Kunci : Makam Keramat, Fungsi, Sumber Belajar Sejarah Lokal This study aims to: (1) Knowing the background of the establishment of the Supreme Sacred Tomb of acceleration in the Village Pemecutan Denpasar. (2) Knowing the structure and function of the Supreme Sacred Tomb of acceleration in the Village Pemecutan Denpasar. (3) Knowing the aspects contained in the Sacred Tomb of the Great acceleration that can be used as a source of learning local history. The method used in this study is the method of historical research with a qualitative descriptive approach steps, namely : (1) Heuristics (data collection), (2) a source of criticism, (3) Interpretation, (4) Historiography (history of writing). These results indicate that there are two (2) establishment of background factors, namely acceleration Supreme Sacred Tomb of historical factors (historical) and religious factors. (2) The structure and function. The structure of the tomb consists of two (2) pages. The first page consists of the temple briefly, caretaker resting place, billowing trees twins. The second page consists of the temple brackets, bale saka six, Tomb Raden Ayu Siti Khotijah. Function tomb is: (a) a religious function, (b) a magical function, (c) socio-cultural functions. (3) aspect contained in the Sacred Tomb of the Great acceleration that can be used as a source of learning local history, among others, (a) Aspects of history (historical), (b) aspects of the building, and (c) the value aspect of character education.keyword : Sacred Tomb , Function , Learning Resources Local History
PERKEMBANGAN SMA NEGERI 3 SINGARAJA PERIODE 1976-2012 Gede Mas Mahendradita .; Drs. I Gusti Made Aryana,M.Hum .; Drs. I Ketut Margi, M.Si .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 5 No. 3 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v5i3.2580

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan SMA Negeri 3 Singaraja selaku institusi pendidikan formal pada periode 1976-2012. Dalam mewujudkan tujuan tersebut maka digunakan metode kerja sejarah yaitu metode pengumpulan data (Heuristik), kritik sumber, Interpretasi (analisis data), dan Historiografi (Penulisan Sejarah). Adapun hasil dari penelitian ini yaitu perkembangan SMAN 3 Singaraja dapat dikatakan cukup panjang, yaitu di awali dengan berdirinya Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP), yang kemudian berganti status menjadi SMA di tahun 1985. Selanjutnya pada tahun 2004 ditunjuk sebagai sekolah bernuansa Hindu, dan selanjutnya pada tahun 2008 dijadikan sebagai sekolah rintisan mandiri (SKM). Sedangkan sistem pendidikan yang mencakup unsur input, proses, dan output, khususnya pada periode 1976-2012, SMAN 3 Singaraja memperoleh siswa baru terbanyak pada tahun ajaran 2004/2005, sebesar 320 siswa. Begitu pula dalam perkembangannya telah terjadi 8 kali pergantian kepemimpinan, 5 kali bergantikan kurikulum, maupun perkembangan sarana prasarana penunjang sekolah. Jika dilihat dari outputnya pun terjadi perkembangan yaitu kelulusan 99,5% dan kenaikan kelas 99,8% menjadi bukti kesuksesan proses belajar di SMA Negeri 3 Singaraja.Kata Kunci : Perkembangan sejarah, SMA Negeri 3 Singaraja, sistem pendidikan This research aims to describe the development of SMA Negeri 3 Singaraja as a formal education institution in 1967-1012. The data collection method which was used in this research is Heuristic while the data analysis used is interpretation and Historiography. The result of this research are at the beginning this school is called Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) then changed into SMA in 1985. in 2004 this school was chosen as Hindu based school and in 2008 also become independent based school (SKM). In the progress of input and output specialy in 1976 – 2012, SMA Negeri 3 Singaraja got most students in academic year 2004/2005 which is 320 students. In its progress, this school change the leadership for 5 times and it changes the curriculum, for the tools school facilities. The graduate percentage is 99.5% and the increment 99.8% become the evidence of the success of studying in SMA Negeri 3 Singaraja.keyword : History development, SMA Negeri 3 Singaraja, education system.
MONUMEN TUGU PERJUANGAN WIRA WIJAYA SAKTI DI DESA GALUNGAN, SAWAN, BULELENG (DITINJAU DARI LATAR BELAKANG, FUNGSI DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA) I Ketut Agus Adijaya .; Drs. I Ketut Margi, M.Si .; Ketut Sedana Arta, S.Pd. .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 5 No. 3 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v5i3.3610

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) latar belakang pendirian Monumen Tugu Perjuangan Wijaya Sakti di Desa Galungan, Sawan,Buleleng; (2) fungsi serta nilai-nilai sejarah yang terkandung pada Monumen Tugu Perjuangan Wira Wijaya Sakti Desa Galungan; (3) potensi dari Monumen Tugu Perjuangan Wira Wijaya Sakti yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan menggunakan metode kualitatif dengan tahap-tahap; (1) teknik penentuan lokasi penelitian, (2) teknik penentuan informan, (3) teknik pengumpulan data (observasi, wawancara, kajian dokumen), (4) teknik validasi data (triangulasi data, triangulasi metode), dan (5) teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukkan (1) adanya peristiwa sejarah yang melatarbelakangi pembangunan Monumen Tugu Perjuangan Wira Wijaya Sakti yaitu peristiwa pertempuran antara pasukan pejuang lokal (Nyoman Ratep dan Ketut Neca) yang ikut tergabung dalam pasukan dari I Gusti Ngurah Rai melawan pasukan Belanda pada tanggal 12 Juni 1946 dalam rangka mempertahankan kemerdekaan NKRI. (2) Fungsi dari Monumen Tugu Perjuangan Wira Wijaya Sakti yaitu (a) fungsi edukatiif; (b) inspiratif; (c) rekreatif; dan Nilai-nilai yang terkadung di dalamnya yaitu : (a) pendidikan; (b) patriotisme; (c) persatuan dan kesatuan; (d) keindahan. (3) Potensi Monumen Tugu Perjuangan Wira Wijaya Sakti sebagai sumber belajar sejarah dapat dilihat pada aspek sejarah dan nilai-nilai yang terkadung pada monumen. Potensi ini dapat memberikan sumbangan pada pembelajaran sejarah di SMA kelas XII semester ganjil pada silabus dan RPP kurikulum 2013. Kata Kunci : monumen, fungsi dan nilai-nilai sejarah, sumber belajar sejarah. ABSTRACT This research aims to identify (1) the grounds of the installation of Tugu Perjuangan Wira Wijaya Sakti Monument in Galungan Village, Sawan District, of Buleleng Regency; (2) the historical functions and values of the monument; (3) the potential of the monument as a learning source of history subject in senior high school. In the research, the data were collected using qualitative method through the steps (1) location determining technique, (2) informant determining technique, (3) data collection techniques (observation, interview, document investigation), (4) data validation technique (data triangulation, triangulation methods) and (5) data analysis technique. The results of the research indicated (1) a historical event as the background of the installation of Tugu Perjuangan Wira Wijaya Sakti Monument, which was a battle between the local militia forces (Nyoman Ratep dan Ketut Neca), which was a detachment of the armed forces led by I Gusti Ngurah Rai, against the Dutch military, on the day of 12 June 1946, a struggel to defend Indonesian newly-achieved sovereignty. (2) The functions of Tugu Perjuangan Wira Wijaya Sakti Monument includes (a) educative; (b) inspirative; (c) recreative; dan the values embedded in the monument comprises of: (a) educative value; (b) patriotism; (c) coalescence and unity; (d) beauty; (3) The potential of the Tugu Perjuangan Wira Wijaya Sakti monument as as a learning source of history subject in senior high school are available from the historical aspects and the values embedded into the monument. This potential could contribute to the history subject teaching and learning in senior high school, expecially class XII, odd semester on their syllabus and lesson plan for Curriculum 2013. keyword : monument, functions and historical values, history subject learning sourc.
PERSEPSI SISWA TERHADAP SITUS NEKARA PEJENG SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 3 TAMPAKSIRING DI KELAS VII A SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2013/2014, GIANYAR BALI). Ni Made Ary Wahyuni .; Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum .; Drs. I Ketut Margi, M.Si .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 5 No. 3 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v5i3.3613

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Tampaksiring Desa Pejeng, Gianyar yang bertujuan untuk mengetahui: (1)Karakteristik Nekara Pejeng yang ada di Pura Penataran Sasih, baik dilihat dari sejarah, bentuk, maupun fungsinya bagi masyarakat Pejeng, (2) cara memanfaatkan situs Nekara Pejeng sebagai sumber pembelajaran IPS di kelas VII A SMP Negeri 3 Tampaksiring, (3)Persepsi siswa terhadap pemanfaatan situs Nekara Pejeng sebagai sumber belajar IPS. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu: (1)Teknik Penentuan Informan, (2)Teknik Pengumpulan Data,(3)Teknik Observasi,(4)Teknik Wawancara,(5)Teknik Studi Dokumen,(6)Teknik Penjamin Keaslian Data,(7)Teknis Analisis Data. Hasil penelitian ini menunjukan dari segi sejarah: bahwa nekara perunggu terbesar yang berada di Pura Penataran Sasih berukuran 186,5 cm dengan garis tengah 160 cm. Nekara tersebut dianggap sangat suci dan di keramatkan oleh masyarakat Desa Pejeng. Nekara tersebut di letakkan di sebuah pelinggih yang disebut Ratu Sasih. Bentuk dari nekara pejeng dengan Karakteristik nekara pejeng merupakan semacam berumbung yang terbuat dari perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dan di sisi atasnya tertutup. Fungsi dari situs Nekara Pejeng di persefektif pendidikan bisa dijadikan tempat belajar di luar kelas. Model pembelajaran yang di gunakan di SMP Negeri 3 Tampaksiring ialah model Karya Wisata. Menggunakan model pembelajaran Karya Wisata ternyata menemukan banyak kesulitan,jadi peneliti menawarkan menggunakan model pembelajaran CTL. Persepsi siswa terhadap situs Neakara Pejeng dari 42 orang siswa 30 (12,6%) mengetahui keberadaan situs Nekara Pejeng, dan dari jumlah 42 orang siswa 12 (5,04%) tidak mengetahui keberadaan situs Nekara Pejeng, dari 42 orang siswa 25 (10,5%) menyatakan tidak setuju menggunakan model pembelajaran CTL, sedangkan 42 orang siswa 17 (7,14%) menyatakan bahwa setuju menggunkan model pembelajaran CTL. Kata Kunci : Kata kunci : Sejarah, Sumber Pembelajaran, dan Persepsi Siswa ABSTRACT This research was conducted at SMP Negeri 3 Tampaksiring Pejeng Village, Gianyar which aims to determine: (1) Characteristics Nekara existing Pejeng Penataran Sasih, good views of the history, form, and function for the community Pejeng, (2) how to utilize the site Nekara Pejeng as a source of learning in the social studies class VII A 3 SMP Tampaksiring, (3) perception of students toward the use of the site as a learning resource Pejeng Nekara IPS. This research uses descriptive qualitative method, namely: (1) Determination Techniques informant, (2) Data Collection Techniques, (3) Observation Techniques, (4) Interview Techniques, (5) Technical Study Document, (6) Authenticity Assurance Engineering Data, (7) Technical Analysis Data. These results indicate historical terms: that nekara which is the largest bronze Penataran Sasih measuring 186.5 cm with a diameter of 160 cm. Nekara is considered very sacred and in keramatkan by Pejeng villagers. Nekara is in place at a shrine called the Queen Sasih. The shape of the characteristic nekara nekara Pejeng Pejeng a sort berumbung bronze waisted in the middle and on the side it covered. The function of the site Nekara persefektif Pejeng in education can be a place of learning outside the classroom. Learning model that is in use in SMP Negeri 3 Tampaksiring Study Tour is a model. Using a model of learning that finding work is much difficulty Travel, so researchers use learning model CTL offers. Students' perception of the site Neakara Pejeng of 42 students 30 (12.6%) knew of the existence Pejeng Nekara site, and from the number of students 42 12 (5.04%) did not know the whereabouts of the site Nekara Pejeng, 25 of 42 students (10 , 5%) disagree using learning model CTL, whereas 42 of 17 students (7.14%) stated that CTL agree to use the learning model. keyword : Keywords: History, Learning Resources, and Student Perceptions
Pengintegrasian Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Sejarah Melalui Penerapan Model STAD Sebagai Upaya Peningkatan Kesadaran Nasionalisme Pada Siswa Kelas XI IPB 1 SMA Karya Wisata Singaraja Tahun Ajaran 2013/2014. I Made Budiana .; Drs. I Ketut Margi, M.Si .; Drs. I Wayan Mudana,M.Si. .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v4i2.3616

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian tindakan kelas ini; (1) Untuk mengetahui apakah pengintegrasian pendidikan karakter melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division (STAD) dapat meningkatkan kesadaran nasionalisme pada siswa kelas XI IPB 1 SMA Karya Wisata Singaraja tahun ajaran 2013/2014. (2) mengetahui bagaiman tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division (STAD). Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa kelas XI IPB I SMA Karya Wisata Singaraja yang berjumlah 38 orang yaitu 6 laki-laki dan 32 perempuan. Objek penelitian adalah kesadaran nasionalisme siswa dan tanggapan siswa. Metode pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan tes. Dari hasil penelitian tindakan kelas dan analisis dapat diperoleh hasil sebagai berikut dengan pelaksanaan penelitian sebanyak 2 siklus: (1) Nilai kesadaran nasionalisme siswa, skor rata-rata 74,00% pada siklus I dan 95,00% pada siklus 2, dari siklus I ke siklus II meningkat 21,00%. (2) Aktivitas yang menunjukan sikap kesadaran nasionalisme siswa berdasarkan hasil observasi dan analisis data diperoleh hasil aktivitas siswa pada siklus I 11% termasuk katagori cukup sadar nasionalisme, pada siklus II 12,34% termasuk kedalam kategori sadar nasionalisme. Dari siklus I ke siklus II meningkat 1,34%. (3) Hasil respon siswa dilakukan dengan perbandingan antar siklus, yaitu pada siklus 1 dan siklus 2 respon siswa mengalami peningkatan 10,09%. Kata Kunci : Kata Kunci: Pengintegrasian Pendidikan Karakter, Pembelajaran Kooperatif STAD, Kesadaran Nasionalisme, dan Tanggapan Siswa. ABSTRACT The purpose of research measure this class; (1) To know is that the integration of education character by learning model application cooperative type of student team achievement division (STAD) can increase the consciousness of nationality for the students class XI IPB I SMA Karya Wisata Singaraja in 2013/2014. (2) To know how the student reations to learning model application cooperative type student team achievement division (STAD). In this research, who is the subject is the student class XI IPB I SMA Karya Wisata Singaraja who were the number are 38 students they are 6 boys and 32 girls. The research object is the consciousness of nasionality student and the student reaction. The method of data collection are observation, interview, and test. For the result of measure the class and the analysis that found the result as follow with the research implementation for 2 cycle! (1) the value of consciousness nationality the student, the eve rage score 74, 00%, in 1 cycle an 95, 00% in 2 cycle From 1 cycle to 2 cycle rise in 21, 00%. (2) The Activity that indicate attitude of consciousness student nationality according the observation result and data analysis find out the result student activity in 1 cycle is 11% include the enough aware category in nationality, in 2 cycle is 12, 34% include in the enough aware category in nationality. From 1 cycle to 2 cycle rise in 1, 34%. The result of student reaction did with the ratio inter cycle, is for 1 cycle and 2 cycle of student have a raising 10, 09%. keyword : Key words: The Integration Charater of Education, Cooperative Learning of STAD, The consciousness of nationality and The reaction of student.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL ADDIE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X-1 SEMESTER GENAP DI SMAN 1 SUKASADA, BULELENG, BALI I Wayan Budiarta .; Drs. I Ketut Margi, M.Si .; I Komang Sudarma,S.Pd, M.Pd. .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v4i2.3620

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) Rancang bangun multimedia intaraktif dan (2) Keefektifan penggunaan multimedia interaktif untuk meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas X1 di SMA N 1 Sukasada. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian pengembangan ADDIE yang meliputi Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Media pembelajaran multimedia interaktif pada mata pelajaran Sejarah layak sesuai dengan karakteristik siswa kelas X1 di SMAN 1 Sukasada. Kualitas media pembelajaran multimedia interaktif yang dikembangkan adalah sangat baik. Hasil validasi data menunjukkan tingkat pencapaian media pembelajaran multimedia interaktif ini adalah (1) ahli isi mata pelajaran yaitu dengan tingkat pencapaian dalam kategori sangat baik (96,6%), (2) ahli desain pembelajaran dengan tingkat pencapaian dalam kategori baik (83,3%), (3) ahli media pembelajaran dengan tingkat pencapaian dalam kategori baik (85,7%), (4) uji coba perorangan dengan tingkat pencapaian dalam kategori sangat baik (91,9%), (5) uji coba kelompok kecil dengan tingkat pencapaian dalam kategori sangat baik (90,1%), dan (6) uji lapangan dengan tingkat pencapaian dalam kategori sangat baik (93,1%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan media pembelajaran multimedia interaktif dapat digunakan di SMAN 1 Sukasada kelas X1 semester II. (2) Terdapat peningkatan secara signifikan motivasi belajar sejarah sesudah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif (thitung = 3,179 > ttabel = 1,725).Kata Kunci : Pengembangan, Media Pembelajaran, Multimedia Interaktif, Peningkatan, Motivasi Belajar, Sejarah This study aimed to (1) design of interactive multimedia, and (2) The effectiveness of the use of interactive multimedia to enhance the motivation history learn students class X1 at SMA N 1 Sukasada. The research model used in this research is the model of development research ADDIE which includes Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation. The results of this study indicate (1) Media learning Interactive multimedia on subjects history worth according to characteristics of students the class X1 in SMAN 1 Sukasada. The quality of learning media interactive multimedia are developed is a very well. Data validation results indicate the level of achievement of interactive multimedia This is are (1) expert of learning materials with the level of achievement in the excellent category (96.6%), (2) instructional design experts with the level of achievement in both categories (83.3 %), (3) instructional media expert with the level of achievement in both categories (85.7%), (4) individual test with a level of achievement in the excellent category (91.9%), (5) small group trials with the level of achievement in the excellent category (90.1%), and (6) field test with the level of achievement in the excellent category (93,1%). Based on results these we can conclude learning media interactive multimedia can be used in SMAN 1 Sukasada second semester class X1 (2) There was a significant increase motivation to learn history after applying learning using interactive multimedia (t arithmetic = 3.179> t table = 1.725).keyword : Development, Learning Media, Interactive Multimedia, Improvement, Motivation, History
PURA DUKUH SANTRIAN DUSUN PEKANDELAN, DESA BEDULU, BLAHBATUH, GIANYAR, BALI (SEJARAH, STRUKTUR DAN FUNGSI, SERTA POTENSI SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN DI SMA) Ni Wayan Astini .; Drs. I Ketut Margi, M.Si .; Dra. Luh Putu Sendratari,M.Hum .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v4i2.3809

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, (1) sejarah berdirinya Pura Dukuh Santrian di Dusun Pekandelan, Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Bali, (2) struktur dan fungsi Pura Dukuh Santrian di Dusun Pekandelan, Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Bali, (3) artefak-artefak yang terdapat di Pura Dukuh Santrian Dusun Pekandelan, Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Bali yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar sejarah kebudayaan di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu: (1) teknik penentuan informan; (2) teknik pengumpulan data (dokumentasi, observasi, wawancara); (3) kritik sumber; (4) teknik validitas data; (5) analisis data dan (6) teknik penulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejarah berdirinya Pura Dukuh Santrian di Desa Bedulu ini berkaitan erat dengan piagem Dukuh Gamongan. Keberadaan Pura Dukuh Santrian diperkirakan ada pada abad ke 8 Masehi. Struktur Pura Dukuh Santrian terdapat tiga halaman yaitu jaba sisi atau nista mandala, jaba tengah atau madya mandala dan jeroan atau mandala utama. Struktur pada pelinggih Pura Dukuh Santrian menggunakan konsep susunan alam yang terdiri dari tiga bagian yakni : Bhur loka, Bhuwah loka, dan Swah loka. Selain itu pelinggih juga memiliki struktur mengacu pada konsep Triangga. Fungsi Pura Dukuh Santrian secara umum dapat dibagi menjadi empat, (1) fungsi religius; (2) fungsi history; (3) fungsi pendidikan; (4) fungsi sosial; (5) fungsi budaya. Adapun aspek-aspek yang dimiliki Pura Dukuh Santrian sebagai sumber belajar sejarah kebudayaan, yaitu: (1) sejarah dan (2) artefak antara lain; (1) beliung persegi; (2) kapak lonjong; (3) kapak perimbas; (4) kapak genggam; (5) menhir; (6) batu lumpang; (7) mata tombak dan (8) permata. Kata Kunci : Sejarah, Struktur dan Fungsi, Sumber Belajar Sejarah Kebudayaan This study aims to determine, (1) history of the Temple Dukuh Santrian in Pekandelan Hamlet, Village Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Bali, (2) structure and function of the Temple Dukuh Santrian in Pekandelan Hamlet, Village Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Bali, (3) artifacts found in the Temple Dukuh Santrian Pekandelan Hamlet, Village Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Bali which can be utilized as a source of learning history culture in high school. This study used a qualitative approach is : (1) determination techniques informant; (2) data collection techniques (documentation, observation, interviews); (3) source criticism; (4) technical validity of the data, (5) data analysis and (6) writing techniques. Result showed that the history of the Temple Dukuh Santrian in the village Bedulu is closely related to piagem Dukuh Gamongan. Structure of the Temple there are three pages that jaba sisi or nista mandala, jaba tengah or madya mandala and jeroan or mandala utama. Structure of the Temple Dukuh Santrian shrine using the concept of the natural order which consists of three parts : Bhur loka, Bhuwah loka and Swah loka. In addition it also has a shrine structure refers to the concept Triangga. Temple Dukuh Santrian function in general can be devided into four, (1) religious function; (2) the function of education; (3) social functions; (4) cultural functions. As for the aspects that owned the Temple Dukuh Santrian as a source of learning cultural history, namely : (1) square pickaxe; (2) hatchet shaped; (3) perimbas ax; (4) ax handheld; (5) menhirs; (6) stone mortar; (7) spear and (8) gems. keyword : History, Structure and Function, Cultural History of Learning Resources
PEMERTAHANAN IDENTITAS SEBAGAI PEDAGANG SATE MELALUI PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KELUARGA PADA ETNIK MADURA DI KAMPUNG MADURA, SERIRIT BULELENG ,BALI Jamilah .; Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja,MA .; Drs. I Ketut Margi, M.Si .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v3i3.3812

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, (1) latar belakang memilih pekerjaan sebagai pedagang sate dalam mempertahankan identitas etnik Madura di Kampung Madura Seririt, Buleleng Bali, (2) pola pendidikan di lingkungan keluarga dalam mempertahankan identitas etnik sebagai pedagang sate. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu: (1) penentuan lokasi penelitian; (2) teknik penentuan informan; (3) teknik pengumpulan data (observasi, wawancara, studi dokumen dan studi pustaka); (4) validasi data; (5) teknik analisis data; dan (6) teknik penulisan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang pemertahanan identitas sebagai pedagang sate dalam mempertahankan identitas etnik Madura di Kampung Madura Seririt, Buleleng Bali dipengaruhi oleh empat faktor yaitu faktor tradisi, faktor modal yang terjangkau, faktor sosial dan faktor kemudahan medapat tenaga kerja yang ada di wilayah tersebut. Pola pendidikan yang diterapkan oleh keluarga dalam mempertahankan identitas etnik sebagai pedagang sate Madura adalah orang tua menjadi agen dalam pendidikan di lingkungan keluarga dan anak menjadi peserta didik yang akan menerima pewarisan dalam hal pemertahanan identitas sebagai pedagang sate. Selain itu pengenalan terhadap alat-alat yang digunakan untuk kegiatan berdagang sate serta jenis-jenis bumbu yang digunakan untuk pembuatan sate Madura semuanya diterapkan dengan menggunakan metode pembiasaan yang sudah ada di dalam keluarga seperti kegiatan berkandang, kegiatan meracik bumbu, kegiatan menusuk daging kambing dan kegiatan berdagang. Penanaman etos kerja dalam pola pendidikan yang ada di lingkungan keluarga juga menjadi upaya dalam pemertahanan identitas etnik Madura yang terkenal tekun, ulet, rajin, serta memiliki semangat kerja yang tinggi. Kata Kunci : Kata Kunci: pemertahanan identitas etnik, pendidikan keluarga, etos kerja ABSTRACT This research aims to determine, (1) the background of choosing a job as a satay trader in maintaining identity of Madura ethnic, Madura village, Seririt, Buleleng, Bali, (2) the pattern of education in the family in maintaining ethnic identity as traders satay. This research used a qualitative approach, namely: (1) determining the location of the study; (2) determination techniques informant; (3) data collection techniques (observation, interviews, document studies and literature); (4) data validation; (5) data analysis techniques; and (6) writing techniques and research results. The results showed that the retention background of identity to be a trader of Madura satay, in Madura village, Seririt, Buleleng, Bali is influenced by four factors: cultural factors, affordable capital factors, social factors and easiness factors to get the workforce in the region. The education pattern which is adopted by the family in maintaining ethnic identity as traders Madura satay is the parents roles as agents in education in the family, and children become learners who will receive inheritance of identity retention as satay traders. Besides that, an introduction to the tools which is used for trading satay and the types of spices which is used to manufacture Madura satay is applied by using the habituation method that is already in the family such as farming activities, seasoning mix activities , mutton piercing activities and trading activities. Planting work ethic in the pattern of education in the family environment is also an efforts to maintain Madura ethnic identity which are diligent, tenacious, diligent, and have a high morale. keyword : Keywords: retention of ethnic identity, family education, work ethic
Identifikasi Masalah-masalah yang dihadapi oleh Guru Sejarah dalam Manajemen Kelas pada Pembelajaran Sejarah di SMA (Studi Kasus di SMA N 1 Kubu Desa Sukadana, Kubu, Karangasem, Bali ) Ni Luh Rika .; Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja,MA .; Drs. I Ketut Margi, M.Si .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v4i1.3813

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui mengapa guru menghadapi masalah dalam manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu. (2) Mengetahui kesulitan apa yang dihadapi guru dalam melakukan manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu. (3) Mengetahui cara guru mengatasi masalah manajemen kelas dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah yaitu: (1) Penentuan Lokasi Penelitian, (2) Teknik Penentuan Informan, (3) Teknik Pengumpulan Data (Observasi, Wawancara, Studi Dokumen) , (4) Teknik Validitas Data, (5) Teknik Pengolahan Data, (6) Penulisan Hasil Penelitian. Penelitian ini menghasilkan temuan, antara lain: (1) Penyebab guru menghadapi masalah dalam manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu yaitu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, faktor siswa dan faktor fasilitas/sarana prasara. (2) Kesulitan yang dihadapi guru dalam melakukan manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu disebabkan oleh beberapa komponen yaitu pengelolaan kelas/tempat belajar, pengaturan alat-alat pengajaran, pengaturan anak didik, pengelolaan isi/materi pelajaran dan pengelolaan sumber belajar. (3) Cara guru mengatasi masalah manajemen kelas dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kubu yaitu mengidentifikasi masalah siswa, menganalisis masalah, menilai alternatif-alternatif pemecahan, dan mendapatkan balikan (feed-back). Dengan menggunakan cara penyelesaian ini guru sejarah mampu mengatasi masalah dalam manajemen kelas pada pembelajaran sejarah di SMA N 1 Kubu.Kata Kunci : Masalah Manajemen Kelas, Guru Sejarah, Pembelajaran Sejarah. This research aimed at finding out: (1) Find out why the teacher faced problem in class management on history learning at SMA Negeri 1 Kubu. (2) To find out the difficulties faced by the teacher in applying class management on history learning at SMA Negeri 1 Kubu. (3) To find out the teacher’s technique in facing class management problem on history learning at SMA Negeri 1 Kubu. Methods used in this research is descriptive qualitative research approach with steps, namely: (1) Determination of Location Research, (2) Determination Technique informant, (3) Data Collection Techniques (observations, interviews, document studies), (4) Engineering Data Validity, (5) Data Processing Techniques, (6) Writing Research. This research resulted in findings, among others: (1) The teacher faced problem in class management on history learning was caused by some factors, such as: the teacher it self, the students, and the facilities. (2) The difficulties faced by the teacher in applying class management on history learning at SMA Negeri 1 Kubu was caused by components, such as: class management/location, managing the media of learning, handling the students, managing the materials and the references. (3) The way how the teacher faced the problem in class management on history learning at SMA Negeri 1 Kubu were: to indentify students’ problem, to analyze the problem, to judge the alternatives, solving and getting feedback. By using these problem solving strategies, the history teacher was able to solve the problem in class management on history in class SMA N 1 Kubu. keyword : Class Management Problem, History Teacher, History Learning.
Pura Puseh, Di Desa Pakraman Manuaba, Tegallalang, Gianyar, Bali (Tinjauan Sejarah, Fungsi Pura Dan Potensinya Sebagai Pewarisan Nilai Dalam Pembelajaran IPS Tingkat SMP Berdasarkan Kurikulum 2013) Ni Kadek Dwiyanti .; Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja,MA .; Drs. I Ketut Margi, M.Si .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 2 No. 3 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v2i3.3815

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui Sejarah Pura Puseh Desa Pakraman Manuaba. (2) Mengetahui Fungsi Pura Puseh Desa Pakraman Manuaba. (3) Mengetahui Potensi Pura Puseh Desa Pakraman Manuaba Sebagai Pewarisan Nilai Dalam Pembelajaran IPS Tingkat SMP. Model penelitian yang digunakan untuk menyusun penelitin ini adalah pendekatan kualitatif yang lebih menekankan pemecahan masalah kekinian,dengan tahap- tahap: (1) Rancangan Penelitian, (2) Lokasi Penelitian, (3) Teknik Penentuan Informan, (4) Teknik Pengumpulan Data (Observasi, Wawancara, Studi Pustaka / Dokumen, Teknik Validitas Data (triangulasi data dan Triangulasi Metode)), (5) Analisis Data, dan (6) Penulisan Hasil Penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, Sejarah Pura Puseh Desa Pakraman Manuaba, bersamaan dengan berdirinya Desa Manuaba pada tahun 1222- 1417. Pura Puseh mengandung nilai kepurbakalaan, terbukti dengan beberapa peningalan arca di Pura Puseh seperti, arca Ganesa, arca perwujudan, lingga, fragmen cetakan nekara dan beberapa buah fragmen arca.Dengan ditemukanya seni arca di Pura Puseh, hal tersebut membuktikan lokasi Pura Puseh sekarang diyakini sebagai sentral dari Desa Manuaba, maka di bangunlah Pura Kahyangan Jagat di lokasi Pura Puseh saat ini. Fungsi dari Pura Puseh Desa Pakraman Manuaba adalah; (1) Fungsi Religius, (2) Fungsi Sosial dan (3) Fungsi Budaya. Nilai- nilai yang terdapat pada Pura Puseh Desa Pakraman Manuaba diantaranya: (1) Nilai Religius, (2) Nilai Sosial, (3) Nilai Estetik, (4) Nilai Politik, (5) Nilai Ekonomi, dan (6) Nilai Teoritik. Nilai-nilai ini nantinya akan diwariskan melalui lembaga sekolah, dengan guru sebagai agen pewarisan nilai.Kata Kunci : Pura Puseh, Pewarisan Nilai, Arca This study aimed at: (1) Knowing the history of Puseh Temple in the village of Manuaba. (2) Knowing the functions of Puseh Temple in the village of Manuaba. (3) Knowing the potencies of Puseh Temple in the village of Manuaba as the values inheritance in learning Social Science at Junior High School based on the Curriculum 2013. This research was a qualitative study in which it emphasized the problem solving in some stages, that is, (1) Research Planning, (2) Research Location, (3) Criteria of Informants Selection, (4) Method of Data Collection (Observation, Interview, Document Research, Data Validation Techniques (data triangulation and Triangulation method), (5) Data Analysis, (6) The Writing of Research results. The results of this study shows that the history of Puseh Temple in the village of Manuaba was proven by the finding of some statues, that is, the Ganesh statue, the phallus, the fragment of kettledrum, and some statue fragments. By the findings of the statues in Puseh Temple, it had been proven that the location of the Puseh Temple was the central of Manuaba Village. That was the reason of the built of Pura Kahyangan Jagat in this location. Puseh Temple in the village of Manuaba has some functions, that is, (1) Religious Functions, (2) Social Functions, and (3) Cultural Functions. The values contained in Puseh Temple in the village of Manuaba are: (1) Religious Values, (2) Social Values, (3) Esthetical Values, (4) Political Values, (5) Economical Values, (6) Theoritical Values. These values will be inherited through school institutions where teachers as the values inheritance agents.keyword : Puseh Temple, values inheritance, statue
Co-Authors ., Ali Rausan Fikri ., Dania Fakhrunnisa ., Fiani Yulistia ., I Gede Arcana ., I Ngh Semaranata ., Mia Lutfitasari Adnyani, Ni Luh Putu Sri Ahmad Ardiyansah Aizil Mamnun Ali Rausan Fikri . Ardanareswari, Ni Putu Galuh Ariska, Firawati Ayang Pradana . Ayang Pradana ., Ayang Pradana Azura, Vina Damayani, Kadek Putri Meita Dania Fakhrunnisa . Darmadi, Ni Putu Erna Sri Dela Safitri Desak Made Oka Purnawati Dewa Gede Suma Adnyana . Dewi, Mevilia Taryo A Dr. Tuty Maryati,M.Pd . Dra. Luh Putu Sendratari,M.Hum . Drs. I Wayan Mudana,M.Si. . Drs. Wayan Sugiartha, M.Si. . Eky Hardiyana Fantiya, Hetwin Fiani Yulistia . Firawati Ariska Fitri Noviani Gede Adi Putra . Gede Aris Adi Sanjaya . Gede Mas Mahendradita . Gede Senjaya . Handoko Satrio Prakoso . Handoko Satrio Prakoso ., Handoko Satrio Prakoso Hardiyana, Eky Hetwin Fantiya I Gede Arcana . I Gusti Made Arya Sutha Wirawan I Gusti Made Aryana I Gusti Ngurah Riki Wahyudi . I Gusti Ngurah Riki Wahyudi ., I Gusti Ngurah Riki Wahyudi I Kadek Wiradarma . I Ketut Agus Adijaya . I Ketut Suartana . I Komang Sudarma I Made Budiana . I Made Pageh I Made Sarmita I Made Yasa I Nengah Narendra Permana I Ngh Semaranata . I Nyoman Mantaka I Putu Eka Noviantara . I Putu Widiarta . I Putu Widiarta ., I Putu Widiarta I Wayan Gunawan . I Wayan Mudana I Wayan Pardi I Wayan Putra Yasa Ida Ayu Komang Dina Lestariani Ida Ayu Komang Natika Wuni . Ida Bagus Ari Jaya Putra Iin Melya Parlina Irwan Nur Jamilah . Kadek Putri Meita Damayani Ketut Sedana Arta Ketut Sedana Arta Lestariani, Ida Ayu Komang Dina Lola Utama Sitompul M.Si. Drs. Wayan Sugiartha . Made Dian Hermi . Made Dian Hermi ., Made Dian Hermi Mamnun, Aizil Mariyastini, Sang Ayu Putu Mevilia Taryo A Dewi Mia Lutfitasari . Muhammad Sariman . Muhammad Sariman ., Muhammad Sariman Nangraini, Wayan Pina Nela Agustin Permata Sari Nengah Bawa Atmadja Nengah Bawa Atmadja Nengah Bawa Atmadja Ni Kadek Ayu Aryani Ni Kadek Dwiyanti . Ni Kadek Rustini Wati . Ni Kadek Rustini Wati ., Ni Kadek Rustini Wati Ni Luh Anik Arisa Dewi . Ni Luh Indah Juliantari Ni Luh Rika . Ni Made Ary Wahyuni . Ni Made Wiyanthini . Ni Putu Ayu Widiastuti Ni Putu Erna Sri Darmadi Ni Wayan Astini . Nur Kamilah Nurohmah, Melinda Parlina, Iin Melya Permana, I Nengah Narendra Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja,MA . Purnamasari, Sri Cahaya Putra, Ida Bagus Ari Jaya Putu Suryani Rahman, Taufikur Safina Nurul Hidayah Safitri, Dela Sang Ayu Putu Mariyastini Sari, Nela Agustin Permata Sri Cahaya Purnamasari Sukadi Sukadi Suryani, Putu Taufikur Rahman Vina Azura Wattini Wattini Wattini, Wattini Wayan Devi Damayanti . Wayan Pina Nangraini Wedastri, Ni Luh Gede Mardewi Widiastuti, Ni Putu Ayu Wirawan, I Gusti Made Arya Suta Wirawan, I Gusti Made Arya Sutha Wirawan, Luh Berlian Maharani