Claim Missing Document
Check
Articles

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TANYA JAWAB ESTAFET UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X3 PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 NUSA PENIDA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 ., I Putu Widiarta; ., Dra. Luh Putu Sendratari,M.Hum; ., Drs. I Ketut Margi, M.Si
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v5i2.5311

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Tanya Jawab Estafet pada siswa kelas X3 SMA Negeri 1 Nusa Penida Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung-Bali. Subjek penelitian adalah siswa kelas X3 SMA Negeri 1 Nusa Penida tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 33 orang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Analisis data menggunakan diskriftif kuantitatif. Data kualitas proses belajar siswa dikumpulkan melalui metode observasi, sedangkan hasil belajar siswa dikumpulkan melalui metode tes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Tanya Jawab Estafet dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas X3 SMA Negeri 1 Nusa Penida tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari data berikut ini: 1) terjadi peningkatan kualitas proses belajar siswa pada siklus I dengan persentase rata-rata 3,34% dan persentase rata-rata pada siklus II sebesar 4,30%. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 0,96%. 2) terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus I dengan rata-rata sebesar 65,4, ketuntasan belajar 54,54%, rata-rata persen 65% dan pada siklus II rata-rata sebesar 81,81, ketuntasan belajar siswa, 96,97%, rata-rata persen 81,81%. peningkatan ketuntasan belajar dari siklus I ke Siklus II mencapai 42, 43%, peningkatan dari siklus I ke Siklus II rata-rata 16,41, dan peningkatan rata-rata persen dari siklus I ke Siklus II mencapai 16,41%.Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif tipe Tanya Jawab Estafet, Kualitas Proses Belajar, dan hasil Belajar Siswa The aim of this study is to increase the quality of learning process and the results study of the students on history subject through cooperative learning method, relay ask and answer at student of grade X3 SMA Negeri 1 Nusa penida periode 2014/2015 which total of the students are 33 people which is consists of 14 boys and 19 girls. Kuantitatif deskripyive is used as Data analysis. The quality of Learning process data is gathered through observation method, and students result study is gathered through test method . the result of this study shows that the application of cooperative learning process method , relay ask and answer type ,is able to increase the quality of learning process and also the result study of students on history subject on grade X3 SMA Negeri 1 Nusa Penida period 2014/2015. This data is shown as follows : 1) there is slightly increase of the quality of learning process in first cycle by 3,34% and second cycle by 4,30%. The second cycle, there is slightly data increase by 0,96 %. 2) there is increasing on students results in first cycle by 65,4%,past the test by 54,54%, in average 65% and in the second cycle by 81,81%, past the test 96,97%, in average by 42,43%, enhancement of past the test study from cycle 1 adn cycle 2 are 42,43%, and enhancement of average from cylce 1 and cycle 2 are 16,41% and ehancement from cycle 1 and cycle 2 are 16,41%keyword : cooperative learning method, relay ask and asnwer type,quality of learning process and the results study of students
Identifikasi Artefak-Artefak Tokoh I Gusti Dawuh Tultul Di Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali Dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah Di SMA ., I Ngh Semaranata; ., Drs. I Ketut Margi, M.Si; ., Dra. Tuty Maryati,M.Pd
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v6i3.7411

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Artefak-artefak yang dihasilkan oleh I Gusti Dawuh Tultul di Desa Talibeng Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem Bali; (2). Nilai-nilai apa yang terkadung di dalam artefak I Gusti Dawuh Tultul di Desa Talibeng Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem Bali sehingga Berpotensi sebagai Sumber Belajar Sejarah . Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu: (1) Penentuan Lokasi Penelitian; (2) teknik penentuan informan; (3) teknik pengumpulan data (observasi, wawancara, dan studi dokumen); (3) teknik penjamin keaslian data (triangulasi data dan triangulasi metode); (5) teknik analisis data; (6) Teknik Penulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) adapun peninggalan-peninggalan yang dihasilkan oleh I Gusti Dawuh Tultul adalah, Pura Jati, Pura Bingin, Pura Khayangan Tiga, Bale Gede (Bale Mujur), Bencingah, Tulup Tunjung Tutur, Kris Sutara dan Kris Sutari, Tombak Baru Jlatik, dan Kulkul Krura Sabda dan Kulkul Dirga Gore dan Lontar-lontar Babad. (2) Nilai-nilai yang terkadung di dalam artefak I Gusti Dawuh Tultul di Desa Talibeng Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem sehingga berpotensi sebagai Sumber Belajar Sejarah, Nilai Sejarah, Nilai Religius, Nilai Estetika,dan Peduli Sosial.Kata Kunci : Artefak, I Gusti Dawuh Tultul, Sumber Belajar This study aimed to determine (1) were the artifacts produced by I Gusti Dawuh Tultul at Talibeng village, Sidemen district, Karangasem regency, Bali; (2) were the values of I Gusti Dawuh Tultul artifacts at Talibeng village, Sidemen district, Karangasem regency, Bali; so that becoming a potential as the historical learning resources for Senior High School grade. This study used a qualitative descriptive approach, namely: (1) technique of determining the research location, (2) technique of determining informant, (3) technique of collecting data (observation, interview, document study), (4) technique of guaranteeing the data authenticity (data triangulation and method triangulation), (5) technique of analyzing data, (6) Technique of writing. The research result shows that: (1) the relics produced by I Gusti Dawuh Tultul are: Jati temple, Bingin temple, Kahyangan temple, Bale Gede (Bale Mujur), Bencingah, Tulup Tunjung Tutur, Sutara kris, Sutari kris, Baru Jlatik spear, Kulkul Krura Sabda, Kulkul Dirga Gora, and Babad papyruses; (2) the values of I Gusti Dawuh Tultul artifacts at Talibeng village, Sidemen district, Karangasem regency; so that, becoming a potential as the historical learning resources for Senior High School grade are: the historical value, the religious value, the aesthetic value, , and social care. keyword : Artifact, I Gusti Dawuh Tultul, Learning Resource.
IDENTIFIKASI SITUS SIWA BUDDHA DI PURA PEGULINGAN DESA PAKRAMAN MANUKAYA TAMPAKSIRING, GIANYAR, SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA ., I Ketut Suartana; ., Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum; ., Drs. I Ketut Margi, M.Si
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v2i3.4176

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah terkait dengan tujuan penelitian: (1).Sejarah Situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan, (2). Bentuk dan Fungsi Situs Siwa Budda yang ada di Pura Pegulingan, dan (3). Aspek-aspek yang bisa dimanfaatkan dalam Situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan, sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA. Penelitian ini dilakukan di Desa Pakraman Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar. Pencarian informan ditentukan dengan cara purposive. Penentuan informan diawali dengan menentukan informan kunci, kemudian dikembangkan secara berantai dengan memakai teknik snow ball sampling. Tahapan penelitian antara lain: (1) teknik penentuan informan; (2) teknik pengumpulan data; (3) Validitas data;(4) analisis data. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa (1) Sejumlah fragmen bangunan, fragmen-fragmen arca, materai-materai tanah liat, lempengan logam yang bertulis dan sebuah yoni telah ditemukan di situs tersebut . penemuan itu berawal sekitar tahun 1983, ketika masyarakat setempat memperbaiki Stus Siwa Buddha di Pegulingan. Sampai saat ini belum ada prasasti atau sumber bertulis yang secara langsung mengacu tentang Situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan. Namun temuan materi-materi tanah liat dan sejumlah lempengan emas yang bertuliskan mantra ye-te dalam agama Buddha kiranya dapat digunakan untuk menentukan kronologi relatif dari bangunan tersebut. Berdasarkan studi paleografi huruf yang digunakan pada materi dan lempengan-lempengan emas diperkirakan berasal dari pertengahan abad ke-9 dan awal abad ke-10 masehi. (2) Sebuah stupa besar merupakan ciri mendasar dari bangunan berlatar belakang agama Buddha, yang diketahui dari temuan sebuah miniatur stupa dari batu padas di temukan dipusat candiyang diperkirakan merupakan tempat pemujaan Buddha. Penganut aliran Siwa dalam tradisi Hindu kemudian berkembang di situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan. Fungsi Stupa yang ada di lengkapi dengan bangunan-bangunan lain dalm pura Hindu, sehingga terjadi Sinkretisme Hindu Buddha di Situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan. Kakinya berbentuk segi delapan (octagonal) dengan ukaran bagian bawah lebarnya 45 cm. Dan dtinggi 23 cm, dan bagian tengah lebih lebar dari bagian bawahnya, garis tengah bagian bawahnya 33 cm. bagian tengah 39 cm. dengan tinggi 24 cm. Harmika berbentuk segi empat, lebar bagian bawah 25 cm. bagian atas 19 cm. dan tinggi 13 cm. yasti berbentuk slindris, makin keatas, makin kecil dengan garis tengah bagian bawah 15 cm. (3) aspek yang bisa dimanfaatkan dalam Situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA adalah : di Situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan terdapat Stupa Buddha, dan arca Dhayani Buddha, yang dapat di jadikan sumber belajar Sejarah di SMA. Kata Kunci : Situs Siwa Buddha, Bentuk dan Fungsi, dan Sumber Belajar Sejara This study aims to solve the problems related to the research objectives: (1) .Sejarah site of Buddha in the temple of Shiva Pegulingan, (2). Form and Function Site Budda Shiva in the temple Pegulingan, and (3). Aspects that can be used in a Buddhist temple site Pegulingan Shiva, as the Source of Learning History in high school. This research was conducted in Pakraman Manukaya, District Sukawati, Gianyar. Search the informants determined by purposive. Determination of informants begins with determining the key informants, and then developed in sequence by using snowball sampling technique. Stages of research include: (1) a technique of determining the informant; (2) data collection techniques; (3) The validity of the data, (4) data analysis. From these results it can be seen that (1) A number of fragments of buildings, fragments of statues, stamp-stamp clay, metal plates inscribed and a yoni has been found at the site. The discovery began around 1983, when the local community improve Pegulingan Buddhist Stus Shiva. Until now there is no inscription or sources that directly refers inscribed on World Buddhist temple Shiva Pegulingan. But the discovery of clay materials and a golden plate inscribed with a spell ye-te in Buddhism would be used to determine the relative chronology of the building. Based on the study of paleography letters used on the material and the gold plates dating from the mid-9th century and the early 10th century BC. (2) A large stupa is a fundamental feature of the building background of Buddhism, which is known from the findings of a miniature stupa of rocks in the center candiyang expected to find a place of worship of the Buddha. Adherents of Shiva in the Hindu tradition later developed on the site of Buddha in the temple of Shiva Pegulingan. Function Stupa in buildings equipped with other preformance Hindu temples, Hindu Buddhist syncretism that occurred in World Buddhist temple Shiva Pegulingan. Her legs octagonal (octagonal) with ukaran bottom width of 45 cm. And dtinggi 23 cm, and the middle is wider than the bottom, the center line of the bottom 33 cm. the middle 39 cm. with a height of 24 cm. Harmika rectangular, the width of the bottom 25 cm. the top 19 cm. and height of 13 cm. Yasti slindris shaped, the upper, smaller with a diameter of the bottom 15 cm. (3) aspects that can be utilized in the site of Buddha in the temple of Shiva as a Learning Resource Pegulingan History in high school is: The largest Shiva Temple Buddha in Buddhist Stupa Pegulingan there, and a statue of Buddha Dhayani, that can be a source of study in high school history. keyword : Site Shiva Buddha, Form and Function, and History Learning Resources
IDENTIFIKASI PENGARUH HINDU MAJAPAHIT DI DESA SONGAN, KINTAMANI, BANGLI DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA ., I Gede Arcana; ., Drs. I Ketut Margi, M.Si; ., Dra. Tuty Maryati,M.Pd
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v6i2.7382

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui proses masuknya pengaruh Hindu Majapahit ke Desa Songan, Kintamani, Bangli (2) Untuk mengetahui unsur-unsur dari pengaruh Hindu Majapahit di Desa Songan, Kintamani, Bangli (3) Untuk mengetahui Nilai-nilai apakah dari pengaruh Hindu Majapahit di Desa Songan, Kintamani, Bangli yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara, pencatatan dokumen, dan teknik observasi. Teknik penentuan sample dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) proses masuknya pengaruh Majapahit karena utusan dari adipati Samprangan kawin dengan perempuan desa Songan dan akhirnya tinggal menetap di desa Songan, (2) masuknya pengaruh Majapahit membawa perubahan terhadap tatanan masyarakat desa Songan pada aspek agama, sosial kemasyarakatan serta tradisi di desa Songan, (3). Nilai-nilai yang ada pada identifikasi pengaruh Majapahit yang berpotensi sebagai sumber belajar sejarah di SMA ada empat yaitu (1) nilai historis, (2) religius, (3) toleransi, dan (4) solidaritas. Kata Kunci : pengaruh majapahit, masuknya majapahit, sumber belajar This research aims to (1) understand the inclusion process of Hindu Majapahit’s influences in Songan village, Kintamani, Bangli (2) identify the elements of Hindu Majapahit’s influences in Songan Village, Kintamani, Bangli (3) know the values of Hindu Majapahit’s influences in Songan Village, Kintamani, Bangli which can be used as learning sources of History subject in senior high school (SMA). The research data was collected by conducting interviews, writing/recording documents, and observation.Moreover, the sampling method was purposive sampling technique. And The research pointed out that:the process of Majapahit’s influences was enter because of (1) the envoy of Adipati Samprangan married with Songan’s women and chose to settle in Songan village, (2) the impact of Majapahit entrance brought changes to the structure of rural communities in Songan village on the aspects of religious, social and tradition.(3) There are four values was identified that exist on the Majapahit’s influences that potentially can be used as learning sources of History subject in Senior High school (SMA), namely the value of (1)historical, (2) religious, (3) tolerance, and (4) solidarity. keyword : influence of Majapahit, the inclusion process of Majapahit, learning resources
“HABITUS” BARU DALAM PROSES PEMBELAJARAN SOSIOLOGI SMA AKIBAT PANDEMI COVID-19 (STUDI KASUS DI SMAN 2 SINGARAJA, BULELENG-BALI) Damayani, Kadek Putri Meita; Sendratari, Luh Putu; Margi, I Ketut
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v3i2.39076

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan strategi guru sosiologi dan siswa di SMAN 2 Singaraja dalam menghadapi perubahan proses pembelajaran akibat pandemi covid-19, (2) Mendeskripsikan bentuk-bentuk habitus baru dalam proses pembelajaran sosiologi yang dibentuk oleh guru sosiologi dan siswa di SMAN 2 Singaraja pada masa pandemi covid-19, (3) Mendeskripsikan implikasi yang ditimbulkan dari adanya pembentukan habitus baru dalam pembelajaran sosiologi di SMAN 2 Singaraja akibat pandemi covid-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan tahap-tahap pengumpulan data diantaranya purposive sampling dsn snowball sampling, observasi non-partisipatif, wawancara mendalam (in-depht-interviewing), dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan (1) Strategi guru sosiologi dan siswa di SMAN 2 Singaraja dalam menghadapi perubahan proses pembelajaran akibat pandemi covid-19 sangatlah beragam, mulai dari adaptasi metode pembelajaran, adaptasi model pembelajaran atau pendekatan pembelajaran, dan adaptasi evaluasi pembelajaran, (2) Bentuk-bentuk habitus baru dalam proses pembelajaran sosiologi yang dibentuk oleh guru sosiologi dan siswa di SMAN 2 Singaraja juga sangat beragam mulai dari habitus metode pembelajaran, habitus model pembelajaran atau pendekatan pembelajaran, habitus evaluasi pembelajaran, dan habitus protokol kesehatan, (3) Implikasi dari adanya pembentukan habitus baru dalam pembelajaran sosiologi di SMAN 2 Singaraja akibat pandemi covid-19 bagi guru sosiologi, siswa, dan orang tua siswa juga sangat beragam yaitu mulai dari implikasi habitus metode pembelajaran, implikasi habitus model pembelajaran atau pendekatan pembelajaran, implikasi habitus evaluasi pembelajaran, dan implikasi habitus protokol kesehatan
POLA INTERAKSI MASYARAKAT NELAYAN MULTIETNIK DAN POTENSINYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA (STUDI KASUS DI PABEAN SANGSIT, SAWAN, BULELENG, BALI) Suryani, Putu; Atmadja, Nengah Bawa; Margi, I Ketut
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v3i1.34217

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui latar belakang hubungan masyarakat nelayan di Pabean Sangsit dalam kondisi beda etnik, agama, dan budaya, bisa terbebas dari konflik, (2) Mengetahui pola interaksi yang terjadi dalam masyarakat nelayan multietnik, di Dusun Pabean Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali, (3) Mengetahui aspek-aspek yang terdapat dari penelitian ini dapat dikembangkan menjadi media pembelajaran Sosiologi di SMA. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menunjukan (1) Latar belakang hubungan masyarakat nelayan di Pabean Sangsit terbebas dari konflik karena masyarakat nelayan di Dusun Pabean Sangsit memiliki nilai-nilai fundamental. Seperti nilai kearifan lokal, agama dan pancasila. Selain itu juga ada sikap komplementer dan hubungan saling menyilang atau loyalitas ganda, (2) Masyarakat nelayan di Dusun Pabean Sangsit memiliki pola interaksi assosiatif meliputi adanya kerjasama, akomodasi serta akulturasi, dan pola interaksi dissosiatif meliputi adanya persaingan dan konflik, (3) Aspek-aspek yang terdapat dari penelitian ini dapat dikembangkan menjadi media pembelajaran Sosiolgi di SMA berupa power point.
PECALANG SEBAGAI AGEN SOSIALISASI BERBASIS LOCAL GENIUS DALAM MENGHADAPI COVID-19 DAN POTENSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SOSIOLOGI SMA (STUDI KASUS DI DESA SAWAN, SAWAN, BULELENG BALI) Putra, Ida Bagus Ari Jaya; Margi, I Ketut; Wirawan, I Gusti Made Arya Suta
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v3i2.39080

Abstract

Pecalang ikut andil dalam penerapan kesehatan dimasa pandemi covid-19 dikarenakan pecalang merupakan naungan dibawah Desa Adat yang berbasis local genius. Dikatakan sebagai local genius karena pecalang lahir dari awig-awig desa adat detempat yang memiliki tugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban wilayah tingkat banjar pakraman dan atau wilayah desa pakraman. dikatakan sebagai local genius karena pecalang berlandaskan tradisi budaya dan bersifat ekslusif didalamnya. Dalam hal ini pecalang juga lebih dekat dengan masyarakat karena pecalang merupakan masyarakat dari desa setempat. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang menngacu kepada silabus kondisi khusus yang dikeluarkan oleh Kementria Pendidikan dan Kebudayaan RI pada K-13 KD 3.4 dan 4.4. Tujuan penelitian ini ialah (1) memberikanwawasan batu tentang local genius yang ada di Desa Sawan sebagai pencegahan virus covid-19, (2) menambah wawasan kepada aparatur desa dan masyarakat desa mengenai peran pecalang dimasa pandemi covid-19, (3) menambah wawasan kepada aparatur desa tentang pentingnya pecalang sebagai agen sosialisasi berbasis local genius dalam penerapan protokol kesehatan di Desa Sawan, (4) memberikan wawsan mengenai unsure-unsur yang terkandung dalam peran pecalang sebagai agen sosialisasi dalam pembelajaran sosiologi di SMA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan penumpulan data berupa observasi dan wawancara.
FENOMENA KELUARGA TUNGGAL AKIBAT PERCERAIAN DI KOTA SINGARAJA (STUDI TENTANG LATAR BELAKANG DAN POLA PENGASUHAN ANAK SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA) Parlina, Iin Melya; Parlina, Iin Melya; Mudana, I Wayan; Margi, I Ketut
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 2, No 3 (2020): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v2i3.28958

Abstract

Pada hakekatnya pertumbuhan anak tidak bisa dipisahkan dari peran orangtuanya. Keluarga adalah tempat sosialisasi pertama yang diberikan pada anak sejak lahir kedunia. Didalam keluarga anak akan mulai diajarkan untuk mengenal kehidupannya serta nantinya akan mengenalkan pada lingkungannya. Tetapi dalam kenyataanya dalam keluarga yang tidak utuh masih bisa menjalankan peran keluarga secara optimal walaupun tidak terdiri dari struktur keluarga yang utuh (Maryam dalam Singgih, 2004:151). Tujuan utama penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan latar belakang fenomena keluarga tunggal muncul di kota Singaraja, (2) Mendeskripsikan sistem pola pengasuhan anak yuang di terapkan keluarga tunggal di kota Singaraja, (3) mendeskripsikan pemanfaatan isu keluarga tunggal di dalam pembelajaran sosiologi di SMA. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dnegan tahap-tahap (1) purposive sampling, (2) observasi non-pasrtisipan, (3) studi dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) lata belakang perceraian di kota Singaraja terjadi dikarenakan latar belakang perselingkuhan, pengaruh dari pihak lain, perilaku buruk dari salah satu pasangan, masalah ekonomi dan finansial. (2) terdapat tiga pola pengasuhan anak yang diterapkan dalam keluarga tungga yaitu, pola pengasuhan otoriter, permisif, dan demokratis. (3) fenomena keluarga tunggal dapoat digunakan sebagai sumber belajar sosiologi di SMA dalam materi konflik sosial.Kata kunci: keluarga tunggal akibat perceraian, pola pengasuhan anak, sumber belajar
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 SAWAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ., Made Dian Hermi; ., Drs. I Wayan Mudana,M.Si.; ., Drs. I Ketut Margi, M.Si
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v4i3.6289

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui peningkatan motivasi siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sawan semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada pelajaran Sejarah, (2) mengetahui peningkatan hasil belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sawan semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD), (3) mengetahui respon siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sawan semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada pelajaran Sejarah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu: (1) penentuan subjek penelitian, (2) membuat rencana tindakan, (3) melaksanakan tindakan, (4) melakukan observasi, (5) melakukan refleksi dan evaluasi. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) persentase rata-rata motivasi siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sawan pada siklus I adalah 25,45% dengan kategori tinggi, meningkat menjadi 26,33% pada siklus II dengan kategori tinggi; (2) rata-rata hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sawan pada siklus I adalah 74,58 dengan kategori sedang, meningkat menjadi 83,54 pada siklus II dengan kategori tinggi; (3) respon siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sawan terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) mencapai kategori positif. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sawan semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 serta memperoleh respon yang positif.Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD), Motivasi, Hasil Belajar, Sejarah. This study aimed at 1) knowing the motivation improvement of the 12th of Social Science 2 grade students of SMA Negeri 1 Sawan in odd semester in academic year of 2015/2016 through the application of cooperative learning model especially Student Team Achivement Divison(STAD) type on history lesson. This study was a classroom action research. The steps done in this action research involved ; 1) determining the research subjects 2) making the design of the action 3) doing the action 4) observing 5) reflecting ang evaluating. The result of the research showed that : 1) The motivation average percentage of the 12th social science 2 grade of SMA Negeri 1 Sawan in cycle I were 25,45% with high category, and they improved became 26,44% in cycle II with high category as well. The average of the study result of the students were 74,58 in cycle I with sufficient category, increased became 83,54 in cycle II in high category. 3) the students' responses toward the application of cooperative learning in STAD type achieved positive category. Based on the result of the research, it can be concluded that the application of cooperative learning model in STAD type can improve the motivation and the history study's result of the 12th social science 2 grade students of SMA Negeri 1 Sawan in academic year of 2015/2016 get positive responses as well.keyword : Cooperative learning model Student Achievement division team (STAD), motivation , learning outcomes, history
PERKEMBANGAN SMA NEGERI 3 SINGARAJA PERIODE 1976-2012 ., Gede Mas Mahendradita; ., Drs. I Gusti Made Aryana,M.Hum; ., Drs. I Ketut Margi, M.Si
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v5i3.2580

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan SMA Negeri 3 Singaraja selaku institusi pendidikan formal pada periode 1976-2012. Dalam mewujudkan tujuan tersebut maka digunakan metode kerja sejarah yaitu metode pengumpulan data (Heuristik), kritik sumber, Interpretasi (analisis data), dan Historiografi (Penulisan Sejarah). Adapun hasil dari penelitian ini yaitu perkembangan SMAN 3 Singaraja dapat dikatakan cukup panjang, yaitu di awali dengan berdirinya Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP), yang kemudian berganti status menjadi SMA di tahun 1985. Selanjutnya pada tahun 2004 ditunjuk sebagai sekolah bernuansa Hindu, dan selanjutnya pada tahun 2008 dijadikan sebagai sekolah rintisan mandiri (SKM). Sedangkan sistem pendidikan yang mencakup unsur input, proses, dan output, khususnya pada periode 1976-2012, SMAN 3 Singaraja memperoleh siswa baru terbanyak pada tahun ajaran 2004/2005, sebesar 320 siswa. Begitu pula dalam perkembangannya telah terjadi 8 kali pergantian kepemimpinan, 5 kali bergantikan kurikulum, maupun perkembangan sarana prasarana penunjang sekolah. Jika dilihat dari outputnya pun terjadi perkembangan yaitu kelulusan 99,5% dan kenaikan kelas 99,8% menjadi bukti kesuksesan proses belajar di SMA Negeri 3 Singaraja.Kata Kunci : Perkembangan sejarah, SMA Negeri 3 Singaraja, sistem pendidikan This research aims to describe the development of SMA Negeri 3 Singaraja as a formal education institution in 1967-1012. The data collection method which was used in this research is Heuristic while the data analysis used is interpretation and Historiography. The result of this research are at the beginning this school is called Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) then changed into SMA in 1985. in 2004 this school was chosen as Hindu based school and in 2008 also become independent based school (SKM). In the progress of input and output specialy in 1976 – 2012, SMA Negeri 3 Singaraja got most students in academic year 2004/2005 which is 320 students. In its progress, this school change the leadership for 5 times and it changes the curriculum, for the tools school facilities. The graduate percentage is 99.5% and the increment 99.8% become the evidence of the success of studying in SMA Negeri 3 Singaraja.keyword : History development, SMA Negeri 3 Singaraja, education system.
Co-Authors ., Ali Rausan Fikri ., Dania Fakhrunnisa ., Fiani Yulistia ., I Gede Arcana ., I Ngh Semaranata ., Mia Lutfitasari Adnyani, Ni Luh Putu Sri Ahmad Ardiyansah Aizil Mamnun Ali Rausan Fikri . Ardanareswari, Ni Putu Galuh Ariska, Firawati Ayang Pradana . Ayang Pradana ., Ayang Pradana Azura, Vina Damayani, Kadek Putri Meita Dania Fakhrunnisa . Darmadi, Ni Putu Erna Sri Dela Safitri Desak Made Oka Purnawati Dewa Gede Suma Adnyana . Dewi, Mevilia Taryo A Dr. Tuty Maryati,M.Pd . Dra. Luh Putu Sendratari,M.Hum . Drs. I Wayan Mudana,M.Si. . Drs. Wayan Sugiartha, M.Si. . Eky Hardiyana Fantiya, Hetwin Fiani Yulistia . Firawati Ariska Fitri Noviani Gede Adi Putra . Gede Aris Adi Sanjaya . Gede Mas Mahendradita . Gede Senjaya . Handoko Satrio Prakoso . Handoko Satrio Prakoso ., Handoko Satrio Prakoso Hardiyana, Eky Hetwin Fantiya I Gede Arcana . I Gusti Made Arya Sutha Wirawan I Gusti Made Aryana I Gusti Ngurah Riki Wahyudi . I Gusti Ngurah Riki Wahyudi ., I Gusti Ngurah Riki Wahyudi I Kadek Wiradarma . I Ketut Agus Adijaya . I Ketut Suartana . I Komang Sudarma I Made Budiana . I Made Pageh I Made Sarmita I Made Yasa I Nengah Narendra Permana I Ngh Semaranata . I Nyoman Mantaka I Putu Eka Noviantara . I Putu Widiarta . I Putu Widiarta ., I Putu Widiarta I Wayan Gunawan . I Wayan Mudana I Wayan Pardi I Wayan Putra Yasa Ida Ayu Komang Dina Lestariani Ida Ayu Komang Natika Wuni . Ida Bagus Ari Jaya Putra Iin Melya Parlina Irwan Nur Jamilah . Kadek Putri Meita Damayani Ketut Sedana Arta Ketut Sedana Arta Lestariani, Ida Ayu Komang Dina Lola Utama Sitompul M.Si. Drs. Wayan Sugiartha . Made Dian Hermi . Made Dian Hermi ., Made Dian Hermi Mamnun, Aizil Mariyastini, Sang Ayu Putu Mevilia Taryo A Dewi Mia Lutfitasari . Muhammad Sariman . Muhammad Sariman ., Muhammad Sariman Nangraini, Wayan Pina Nela Agustin Permata Sari Nengah Bawa Atmadja Nengah Bawa Atmadja Nengah Bawa Atmadja Ni Kadek Ayu Aryani Ni Kadek Dwiyanti . Ni Kadek Rustini Wati . Ni Kadek Rustini Wati ., Ni Kadek Rustini Wati Ni Luh Anik Arisa Dewi . Ni Luh Indah Juliantari Ni Luh Rika . Ni Made Ary Wahyuni . Ni Made Wiyanthini . Ni Putu Ayu Widiastuti Ni Putu Erna Sri Darmadi Ni Wayan Astini . Nur Kamilah Nurohmah, Melinda Parlina, Iin Melya Permana, I Nengah Narendra Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja,MA . Purnamasari, Sri Cahaya Putra, Ida Bagus Ari Jaya Putu Suryani Rahman, Taufikur Safina Nurul Hidayah Safitri, Dela Sang Ayu Putu Mariyastini Sari, Nela Agustin Permata Sri Cahaya Purnamasari Sukadi Sukadi Suryani, Putu Taufikur Rahman Vina Azura Wattini Wattini Wattini, Wattini Wayan Devi Damayanti . Wayan Pina Nangraini Wedastri, Ni Luh Gede Mardewi Widiastuti, Ni Putu Ayu Wirawan, I Gusti Made Arya Suta Wirawan, I Gusti Made Arya Sutha Wirawan, Luh Berlian Maharani