Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Uji Aktivitas Antibakteri Propionibacterium Acnes dari Kombinasi Ekstrak Daun Cantigi (Vaccinium Varingiaefolium) dan Ekstrak Daun Pacar Kuku (Lawsonia Inermis Linn) Mahroji, Mokhamad; Kurnia, Nia Marlina; Hasby, Rizal Maulana; Hidayat, Arif; Setiadi, Adi
Jurnal Farmasetis Vol 13 No 3 (2024): Jurnal Farmasetis: Agustus 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara tradisional daun cantigi (Vaccinium varingiaefolium) digunakan untuk menyembuhkan luka, bengkak, terbakar, nyeri, bisul, serta berfungsi sebagai analgesic, anti radang, dan mengatasi keriput halus. Pacar kuku (Lawsonia inermis Linn) yang mengandung senyawa glikosida, steroid, fitosterol, saponin, tanin, dan flavonoid yang dilaporkan mempunyai manfaat untuk mengatasi bisul, kudis, sakit kepala, sakit pinggang, dan dapat mempercepat pertumbuhan rambut. Jerawat merupakan gangguan pada kulit dengan ditandai adanya peradangan yang disertai penyumbatan pada saluran kelenjar minyak di dalam kulit sehingga memicu peningkatan produksi sebum. Bahan alam yang dapat digunakan sebagai antibakteri terhadap P. acne yaitu cantigi (Vaccinium varingiaefolium) dan pacar kuku (Lawsonia inermis Linn). Daun cantigi dan daun pacar kuku dimaserasi dengan metode maserasi kinetic dengan penyaringan berulang pada pelarut etanol 70%. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula ekstrak anti jerawat yang meliputi pengujian terdahap konsentrasi hambat minimun (KHM) secara dilusi, diameter daya hambat (DDH) secara difusi sumuran. Hasil skrining fitokimia ekstrak daun cantigi dan daun pacar kuku memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid dan fenol. Penelitian ini menunjukan hasil aktivitas antibakteri pada konsentrasi hambat minimum ekstrak daun cantigi sebesar 7% dan ekstrak daun pacar kuku sebesar 6%. Ekstrak tunggal daun cantigi dan daun pacar kuku memiliki aktivitas antibakteri yang kuat pada konsentrasi 80% dengan diameter daya hambat berturut -turut sebesar 13,3± 0,28 mm dan 13,3 ± 0,35 mm. Dari hasil kombinasi ekstrak daun cantigi dan daun pacar kuku diketahui merupakan kombinasi yang sinergis dengan perbandingan yang paling besar yaitu 1 EDC dan EDPK 2. Dengan nilai diameter daya hambat sebesar 10,7 ± 0,49 mm.
SOSIALISASI TATA CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR DI SDN SERANG ILIR KECAMATAN CIWANDAN Muhammad Aditya Wiguna Riyadi; Nia Marlina Kurnia; Ratna Esmayanti; Betha Muhammad Zakky; Erina Wulandari; Fevie Rohmatillah; Garnis Ramitha Hasibuan; Imoni Misadiwana; Muhammad Khafidin Kurniazaki; Reinanda Aulia Irfansyah; Tubagus Irsyad Rizkia Rahman; Hifdy Firdaus
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.33826

Abstract

Kebiasaan mencuci tangan dengan benar merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit, terutama di lingkungan sekolah. Sosialisasi tata cara mencuci tangan di SDN Serang Ilir, Kecamatan Ciwandan, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa mengenai pentingnya menjaga kebersihan tangan sebagai langkah pencegahan terhadap infeksi. Kegiatan sosialisasi ini melibatkan siswa, guru, dan tenaga pendidik, menggunakan pendekatan interaktif seperti demonstrasi langsung, video edukasi, dan permainan edukatif. Hasil dari sosialisasi menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan siswa dalam mencuci tangan sesuai dengan prosedur yang benar. Selain itu, kegiatan ini juga berhasil membangun kesadaran kolektif di kalangan siswa mengenai pentingnya kebersihan tangan untuk kesehatan diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian, sosialisasi ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sehat dan bebas dari penyakit.
Skrining Fitokimia Seduhan Teh Celup Daun Insulin (Tithonia Diversifolia (Hemsl.) A. Gray) dan Daun Teh Hijau (Camellia sinensis L.) Insani, Nurul; Kurnia, Nia Marlina; Buanawati, Vina
Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60010/jikd.v5i1.75

Abstract

Flavonoids and saponins that have a lot of potential in the field of pharmacology. Flavonoids and saponins have a lot of potential in the field of pharmacology. The mechanism of action of saponins is by inhibiting GLUT-1 thereby reducing glucose absorption. Flavonoids in diabetes mellitus can avoid sugar absorption, stimulate glucose uptake in peripheral tissues, can also act like insulin by affecting the insulin signaling mechanism. Tannins can trigger glucose and fat metabolism so that the accumulation of these two sources of calories can be avoided, has hypoglycemic activity by increasing glycogenesis. The method is pure experimental method by conducting phytochemical screening of steeping teabags containing insulin leaves and green tea leaves. The results of phytochemical screening of insulin leaf teabags (Tithonia diversifolia (Hemsl.) A. Gray) and green tea leaves (Camellia sinensis L.) showed the presence of secondary metabolites of flavonoids, tannins and saponins.   Flavonoid dan saponin yang banyak berpotensi dalam bidang farmakologi. Mekanisme kerja saponin yaitu dengan menghambat GLUT-1 sehingga menurunkan absorbsi glukosa. Flavonoid pada Diabetes melitus dapat menghindari absorbsi gula, menstimulasi pengambilan glukosa pada jaringan perifer, juga dapat bertindak seperti insulin dengan cara mempengaruhi mekanisme insulin signaling. Tanin dapat memicu metabolisme glukosa dan lemak sehingga timbunan dari kedua sumber kalori ini dapat dihindari, memiliki aktivitas hipoglikemik dengan meningkatkan glikogenesis. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental murni dengan melakukan skrining fitokimia terhadap seduhan teh celup yang mengandung daun insulin dan daun teh hijau. Hasil skrining fitokimia teh celup daun insulin (Tithonia diversifolia (Hemsl.) A. Gray) dan daun teh hijau (Camellia sinensis L.)  menunjukan adanya senyawa metabolit sekunder flavonoid, tanin dan saponin.
Formulasi Sediaan Pemerah Pipi Sari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus), dan Sari Kunyit (Curcuma domestica L) dalam Bentuk Stick Nurmay Stiani, Sofi; Ayuni, Eka Sirly; Kurnia, Nia Marlina; Yusransyah, Yusransyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60010/jikd.v5i1.76

Abstract

The purpose of this study was to make rouge using natural dyes on the skin of red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) and turmeric (Curcuma domestica L). Natural dyes are obtained by smoothing the skin of red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) and turmeric extract (Curcuma domestica L). cheek coloring formula made using a combination of red dragon fruit peel juice (Hylocereus polyrhizus) and turmeric juice (Curcuma domestica L) with concentrations of 10% and 2% (Formula I), 20% and 2.5% (Formula II), 30% and 3% (Formula III). The results of the study with a concentration of 10%: 2%, 20%: 2.5% and 30%: 3% produced a homogeneous blush, aroma, color and good smearing power. pH 4-7, rouge preparations do not cause a reaction (irritation) when applied and the concentration that is preferred by panelists is formula III (30%: 3%). The conclusion of this study is that the combination of red dragon fruit peel juice (Hylocereus polyrhizus) and turmeric juice (Curcuma domestica L) can be used as a natural dye, increasing the concentration of the juice used to increase the dark color pigment in the preparation.   Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat pemerah pipi dengan memanfaatkan pewarna alami pada kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan kunyit (Curcuma domestica L). Pewarna alami diperoleh dengan cara menghaluskan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan kunyit (Curcuma domestica L). formula pewarna pipi yang dibuat menggunakan zat kombinasi dari sari kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan sari kunyit (Curcuma domestica L) dengan konsetrasi 10% dan 2% (Formula I), 20% dan 2,5% (Formula II), 30% dan 3% (Formula III). Hasil penelitian dengan konsentrasi 10% : 2%, 20% : 2,5% dan 30% : 3% menghasilkan pemerah pipi yang homogen, aroma, warna dan daya oles yang baik. pH 4-7, sediaan pemerah pipi tidak menimbulkan reaksi (iritasi) saat dioleskan dan konsentrasi yang banyak disukai panelis adalah formula III dengan konsentrasi 30% : 3%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kombinasi sari kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan sari kunyit (Curcuma domestica L) dapat digunakan sebagai pewarna alami, semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang digunakan maka semakin gelap pigmen warna pada sediaan.
Acmella Uliginosa: Farmakologi, Fitokimia, Toksikologi dan Perkembangan Analog: Review Artikel Kholifah, Eva; Kurnia, Nia Marlina; Insani, Nurul
Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60010/jikd.v4i2.82

Abstract

Acmella uliginosa is an important medicinal plant, it is found in tropical and subtropical countries especially Indonesia, India and South America. This plant known as a toothache plant which is usually used to reduce pain associated with toothache. Various extracts and active metabolites from various parts of this plant have beneficial pharmacological activities. Several studies show Acmella Uliginosa has pharmacological activities such as antimicrobial, antipyretic, antioxidant, and anti-inflammatory. This review in detail describes the traditional uses, phytochemicals, pharmacology, toxicology and development of analogues of the active constituents of this plant. This review will help researchers to find scientific information in the future. Acmella Uliginosa adalah tanaman obat penting, ditemukan di negara-negara tropis dan subtropis terutama Indonesia, India dan Amerika Selatan. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman sakit gigi yang biasanya digunkan untuk mengurangi rasa sakit yang berhubungan dengan sakit gigi. Bermacam-macam ekstrak dan metabolit aktif dari berbagai bagian tanaman ini memiliki aktivitas farmakologis yang bermanfaat. Beberapa penelitian menyebutkan Acmella Uliginosa memiliki aktivitas farmakologi seperti antimikroba, antipiretik, antioksidan, dan antiinflamasi. Ulasan ini secara rinci menggambarkan penggunaan tradisional, fitokimia, farmakologi, toksikologi dan perkembangan analog dari konstituen aktiv tanaman ini. Review ini akan membantu peneliti untuk mencari informasi ilmiah di masa depan.
Gambaran Kualitas Tidur Mahasiswa Terhadap Intensitas Menonton Drama Korea Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Bina Bangsa Hernawati; Ningsih, Rastia; Esmayanti, Ratna; Kurnia, Nia Marlina; Fiana, Marista
Public Health and Safety International Journal Vol. 5 No. 01 (2025): Public Health and Safety International Journal (PHASIJ)
Publisher : YCMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sleep quality is an important factor in maintaining physical and mental health. The Korean Wave phenomenon is an activity of watching Korean dramas that increases the curiosity of the audience to always want to watch the continuation of the story in each episode or often called chasing broadcasts so that it can cause a person's sleep quality to be poor. The purpose of this study was to determine the picture of the quality of sleep of students regarding the intensity of watching Korean dramas at the Faculty of Health Sciences, Bina Bangsa University. This research method uses a quantitative descriptive method, with a population of 77 people. The sampling technique used cross-sectional with the distribution of the Sleep Quality Index Questionnaire (PSQI) in the form of Google Form and distributed via Whatsapp. The results showed that the majority of students at the Faculty of Health Sciences, Bina Bangsa University had poor sleep quality, as many as 47 respondents (61.0%), while from the results of this number there were 45 respondents (58.4%) who had a high intensity of watching Korean dramas (watching ≥3 hours per title). The conclusion of this study shows that some of the descriptions of the quality of sleep of FIKes UNIBA students regarding the intensity of watching Korean dramas are poor.