Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        METODE HYBRID MAXIMUM TSALLIS ENTROPY DAN HONEY BEE MATING OPTIMIZATION UNTUK PENCARIAN MULTILEVEL THRESHOLD PADA CITRA GRAYSCALE 
                    
                    Azhar, Yufis; 
Maskur, Maskur; 
Kholimi, Ali S                    
                     JUTI: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Vol 10, No 1, Januari 2012 
                    
                    Publisher : Department of Informatics, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (607.459 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.12962/j24068535.v10i1.a28                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Thresholding merupakan metode yang cukup populer untuk segmentasi suatu gambar. Untuk mensegmentasi suatu gambar grayscale menjadi gambar biner, bi-level thresholding bisa digunakan. Sedangkan untuk mensegmentasi citra grayscale ke dalam beberapa varian digunakanlah multi-level thresholding. Metode Maximum Tsallis Entropy (MTT) adalah salah satu metode yang bisa digunakan.untuk pencarian multi threshold pada suatu citra grayscale. Akan tetapi metode ini memiliki waktu komputasi yang sangat besar jika jumlah threshold yang dicari semakin banyak. Oleh karena itu, suatu metode baru diusulkan dalam penelitian ini yang merupakan penggabungan antara metode Maximum Tsallis Entropy dan algoritma Honey Bee Mating Optimization (HBMO) untuk mendapatkan multilevel threshold dari suatu citra grayscale dalam waktu yang relatif singkat. Metode penggabungan yang diusulkan ialah dengan memfungsikan algoritma MTT sebagai alat untuk mencari nilai fitness dari suatu individu dalam algoritma HBMO. Semakin baik nilai fitness yang dimiliki oleh individu, semakin baik pula threshold yang ditemukan. Hasil yang didapat dari ujicoba menunjukkan bahwa algoritma hybrid ini mampu mencari multi threshold dengan tingkat akurasi mencapai 98% dan waktu komputasi hingga 10 kali lebih cepat dibandingkan dengan waktu komputasi dari metode MTT untuk mencari 3 level threshold.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pelabelan Klaster Fitur Secara Otomatis pada Perbandingan Review Produk 
                    
                    Rozi, Fahrur; 
Wijoyo, Satrio Hadi; 
Isanta, Septiyan Andika; 
Azhar, Yufis; 
Purwitasari, Diana                    
                     Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer  Vol 1, No 2 (2014) 
                    
                    Publisher : Fakultas Ilmu Komputer 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (711.042 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Abstrak Penggunaan review produk sebagai suatu sumber untuk mendapatkan informasi dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pemasaran suatu produk. Situs belanja online merupakan salah satu sumber yang dapat digunakan untuk pengambilan review produk. Analisa terhadap produk dapat dilakukan dengan membandingkan antara dua buah produk berbeda berdasarkan fitur produk tersebut. Fitur dari suatu produk didapatkan melalui ekstraksi fitur dengan metode double propagation. Fitur yang terdapat dalam sebuah review sangat banyak serta terdapat beberapa kata yang memiliki arti yang sama yang mewakili suatu fitur tertentu, sehingga diperlukan suatu pengelompokan terhadap fitur tersebut. Pengelompokan suatu fitur produk dapat dilakukan secara otomatis tanpa memperhatikan kamus kata, yaitu dengan menggunakan teknik clustering. Hierarchical clustering merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengelompokan terhadap fitur produk. Pengujian dengan metode hierarchical clustering untuk pengelompokan fitur menunjukkan bahwa metode average linkage memiliki nilai recall dan f-measure yang paling tinggi. Sementara untuk pengujian pelabelan menunjukkan bahwa semantic similarity antar fitur lebih berpengaruh dari pada kemunculan fitur di dokumen. Kata kunci: clustering, fitur produk, pelabelan Abstract Product review can be used as a source for acquire information and to optimize the marketing of product. Online shopping sites are one of source that can be used to get product reviews. Analysis of the product can be done by comparing two different products based on productâs features. Features of a product can be obtained through extraction of features with double propagation method. In the product review there are many feature that can be found, and there are some words that have the same meaning which represents a particular feature, so we need a grouping on the feature. Hierarchical clustering is one method that can be used for grouping the features of the product. Based on testing, hierarchical clustering method for grouping feature indicate that the average linkage method has the highest recall and f-measure. As for testing in labeling indicates that the semantic similarity between features is more influential than the appearance of features in the document. Keywords: clustering, features of the product, labeling
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Klasifikasi Akun Prostitusi Berdasarkan Skoring Tweet 
                    
                    Azhar, Yufis                    
                     Network Engineering Research Operation [NERO]  Vol 3, No 1 (2017): NERO 
                    
                    Publisher : Universitas Trunojoyo Madura 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Keberadaan media sosial dewasa ini juga dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk melakukan tindakan prostitusi online, termasuk juga twitter. Di media tersebut, sering dijumpai akun-akun yang secara terang-terangan menjajakan dirinya ataupun memposting testimoni dari para pelanggan yang telah menggunakan jasanya. Keberadaan akun-akun semacam ini cukup meresahkan bagi sebagian kalangan karena dikhawatirkan memberikan dampak buruk bagi generasi muda. Pihak pemerintah sudah berupaya meminimalisir penyebaran akun-akun seperti ini dengan cara melakukan blokir permanen, akan tetapi karena jumlahnya yang sangat banyak, tidak semua akun mampu diblokir oleh pemerintah. Dalam penelitian ini, diusulkan suatu sistem yang mampu mengidentifikasi akun prostitusi online   secara otomatis pada media sosial twitter. Cara yang dilakukan untuk melakukan identifikasi ini adalah dengan mengekstrak tweet dari sebuah akun yang dicurigai untuk kemudian dianalisa apakah tweet dari akun tersebut mengandung unsur prostitusi ataukah tidak. Jika sebuah akun sering memposting tweet yang memiliki unsur prostitusi, maka akun tersebut akan digolongkan ke dalam akun prostitusi. Diharapkan dengan adanya sistem ini, mampu membantu pihak pemerintah dalam mengidentifikasi tindak prostitusi online   dalam ranah media sosial.Kata kunci: Klasifikasi Tweet, Skoring Tweet, Prostitusi Online
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        KLASIFIKASI FITUR DALAM DOKUMEN REVIEW PRODUK DENGAN METODE LOCAL POINTWISE MUTUAL INFORMATION 
                    
                    Azhar, Yufis                    
                     Network Engineering Research Operation [NERO]  Vol 2, No 1 (2015): Nero 
                    
                    Publisher : Universitas Trunojoyo Madura 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Ekstraksi fitur produk dalam suatu dokumen review merupakan permasalahan yang telah menarik perhatian banyak peneliti untuk memecahkannya. Permasalahan utama pada topik ini adalah bagaimana mengekstrak fitur yang relevan. Salah satu cara yang umumnya dilakukan adalah dengan mengkategorikan fitur-fitur yang telah terekstrak ke dalam kelas-kelas tertentu. Akan tetapi metode klasifikasi yang digunakan biasanya memiliki akurasi cukup rendah, hal ini dikarenakan sifat dokumen opini yang sangat bergantung pada domain yang sedang dibicarakan, Sehingga metode klasifikasi yang digunakanpun harus mampu beradaptasi dengan sifat tersebut. Dalam penelitian ini diusulkan suatu metode Local Pointwise Mutual Information (LPMI) yang merupakan modifikasi dari teknik PMI yang selama ini digunakan. Letak perbedaan utamanya adalah pada area pencarian PMI yang bersifat local (hanya di dataset) sehingga tidak keluar dari domain yang sedang dibicarakan oleh pemberi opini. Hasil pengujian menunjukkan bahwa teknik ini memiliki nilai precision dan recall yang baik dengan rata-rata di atas 80%.Kata Kunci: feature-based opinion mining, ekstraksi fitur, klasifikasi fitur, pointwise mutual information.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        The Analysis of Proximity Between Subjects Based on Primary Contents Using Cosine Similarity on Lective 
                    
                    Al-rizki, Muhammad Andi; 
Wicaksono, Galih Wasis; 
Azhar, Yufis                    
                     Kinetik: Game Technology, Information System, Computer Network, Computing, Electronics, and Control  Vol 2, No 4, November-2017 
                    
                    Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (663.327 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.22219/kinetik.v2i4.271                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
In education world, recognizing the relationship between one subject and another is imperative. By recognizing the relationship between courses, performing sustainability mapping between subjects can be easily performed.  Moreover, detecting and reducing any duplicated contents in several subjects will be also possible to execute. Of course, these conveniences will benefit lecturers, students and departments. It will ease the analysis and discussion processes between lecturers related to subjects in the same domain. In addition, students will conveniently choose a group of subjects they are interested in. Furthermore, departments can easily create a specialization group based on the similarity of the subjects and combine the courses possessing high similarity. In this research, given a good database, the relationship between subjects was calculated based on the proximity of the primary contents of the subjects. The feature used was term feature, in which value was determined by calculating TF-IDF (Term Frequency Inverse Document Frequency) from each term. In recognizing the value of proximity between subjects, cosine similarity method was implemented. Finally, testing was done utilizing precision, recall and accuracy method. The research results show that the precision and accuracy values are 90,91% and the recall value is 100%.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Peringkasan Tweet Berdasarkan Trending Topic Twitter Dengan Pembobotan TF-IDF dan Single Linkage Angglomerative Hierarchical Clustering 
                    
                    Annisa, Annisa; 
Munarko, Yuda; 
Azhar, Yufis                    
                     Kinetik: Game Technology, Information System, Computer Network, Computing, Electronics, and Control  Vol 1, No 1, May-2016 
                    
                    Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (539.422 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.22219/kinetik.v1i1.7                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Fitur yang paling sering digunakan pada Twitter ialah Trending Topic. Trending Topic merupakan fitur yang menampilkan beberapa hashtag berisi topik yang sedang trend saat ini. Jika pengguna ingin mengetahui informasi mengenai suatu trending topic, pengguna bisa mengklik salah satu hashtag dan barulah muncul beberapa tweet terkait dengan hashtag tersebut. Agar menghemat waktu pengguna Twitter dalam membaca suatu trending topic tanpa perlu membaca beberapa tweet terlebih dahulu, maka dilakukanlah analisa dengan tujuan membuat text summarization untuk trending topic pada Twitter menggunakan algoritma TF-IDF dan Single Linkage Agglomerative Hierarchical Clustering. Penelitian ini menggunakan 100 trending topic untuk data tes pada sistem dan setiap trending topic terdiri atas 50 tweet berbahasa indonesia, sedangkan untuk pengujian digunakan 30 data trending topic diambil secara acak (data mewakili trending topic dengan sub tema minimal 2 dan maksimal 9 dari 100 data tes pada sistem). Dari 30 data pengujian, 1 data menghasilkan semua ringkasan sama persis dengan ahli,  dan 29 data menghasilkan 1-4  ringkasan sama persis dengan ahli (terdiri atas 2-9 ringkasan untuk setiap trending topic).
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Feature Selection on Pregnancy Risk Classification Using C5.0 Method 
                    
                    Azhar, Yufis; 
Afdian, Riz                    
                     Kinetik: Game Technology, Information System, Computer Network, Computing, Electronics, and Control  Vol 3, No 4, November 2018 
                    
                    Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (209.111 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.22219/kinetik.v3i4.703                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
The maternal mortality rate in Indonesia is still relatively high. This is caused by several factors, including the ignorance of pregnant women about the risk status of pregnancy. Several methods are proposed for early detection of the risk of a mothers pregnancy. However, no one has highlighted what features are most influential in the process of classifying the risk of pregnancy. In this research, we use data of pregnant women in one of the health centers in Malang, Indonesia, as a dataset. The dataset has 107 features, therefore, feature selection is needed for the classification process. We propose to use the C5.0 method to select important features while classifying dataset into low, high, and very high risk of pregnancy. C5.0 was chosen because this method has a better pruning algorithm and requires relatively smaller memory compared to C4.5. Another classification method (SVM, Naive Bayes, and Nearest Neighbor) is then used to compare the accuracy values between datasets that use all features with datasets that only use the selected features. The test results show that feature selection can increase accuracy by up to 5%.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        METODE LEXICON-LEARNING BASED UNTUK IDENTIFIKASI TWEET OPINI BERBAHASA INDONESIA 
                    
                    Azhar, Yufis                    
                     Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika : JANAPATI Vol 6, No 3 (2017) 
                    
                    Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (287.234 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.23887/janapati.v6i3.11739                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Media sosial telah lama digunakan masyarakat untuk menyampaikan opini maupun fakta terhadap suatu kejadian, khusunya twitter. Banyak metode yang diusulkan untuk mengekstrak tweet yang berisi opini. Diantaranya mengunakan pendekatan identifikasi kata kunci dalam suatu tweet yang lebih dikenal dengan istilah lexicon based. Meskipun metode ini memiliki nilai presisi yang cukup tinggi dalam mengidentifikasi suatu tweet opini, akan tetapi nilai recall yang dihasilkan cukup rendah. Hal ini karena keterbatasan lexicon yang digunkan sebagai identifier. Dalam penelitian ini, diusulkan kombinasi metode lexicon based dan machine learning dalam mengoptimalkan hasil identifikasi tweet opini. Hasil pengujian menunjukkan peningkatan nilai recall yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan metode lexicon based dengan tetap menjaga nilai precision.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        IBM PENINGKATAN DAYA SAING PENGUSAHA TRAVEL DI MALANG RAYA 
                    
                    Azhar, Yufis                    
                     Jurnal Dedikasi Vol 15 (2018): Mei 
                    
                    Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (213.207 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.22219/dedikasi.v15i0.6438                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Tidak dapat dipungkiri bahwa ketersediaan modal menjadi salah satu faktor utamadalam ketahanan suatu usaha, demikian pula usaha travel. Banyak pengusaha traveldengan modal kecil akhirnya harus gulung tikar karena tidak mampu bersaingdengan usaha sejenis yang memiliki modal besar. Perlu ada strategi jitu daripengusaha-pengusaha dengan modal kecil ini agar usahanya tetap eksis meskipundengan dana yang minim. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah denganpenerapan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepadakonsumen serta alat bantu untuk memasarkan jasanya. Sistem aplikasi mobile yangdapat digunakan oleh konsumen untuk memesan jasa layanan travel dapat menjadijawaban atas permasalahan tersebut. Dengan penggunaan aplikasi ini, diharapkankualitas pelayanan pada konsumen bisa meningkat, sehingga berpengaruh terhadappenambahan kuantitas konsumen yang dapat dilayani. Selain itu, diusulkan pulasuatu konsep pemasaran baru yang terinspirasi dari skema MLM (Multi LevelMarketing) yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan kosmetik atau alatkesehatan dalam memasarkan produknya. Sistem pemasaran ini juga akan dibantuoleh aplikasi mobile agar mudah penggunaannya. Diharapkan dengan adanyasistem pemasaran seperti ini, pangsa pasar dari suatu usaha travel akan lebih luassehingga kuantitas konsumen yang menggunakan jasa travel tersebut juga akansemakin bertambah.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Image Retrieval Based on Texton Frequency-Inverse Image Frequency 
                    
                    Azhar, Yufis; 
Minarno, Agus Eko; 
Munarko, Yuda; 
Ibrahim, Zaidah                    
                     Kinetik: Game Technology, Information System, Computer Network, Computing, Electronics, and Control Vol. 5, No. 2, May 2020 
                    
                    Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (550.257 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.22219/kinetik.v5i2.1026                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
In image retrieval, the user hopes to find the desired image by entering another image as a query. In this paper, the approach used to find similarities between images is feature weighting, where between one feature with another feature has a different weight. Likewise, the same features in different images may have different weights. This approach is similar to the term weighting model that usually implemented in document retrieval, where the system will search for keywords from each document and then give different weights to each keyword. In this research, the method of weighting the TF-IIF (Texton Frequency-Inverse Image Frequency) method proposed, this method will extract critical features in an image based on the frequency of the appearance of texton in an image, and the appearance of the texton in another image. That is, the more often a texton appears in an image, and the less texton appears in another image, the higher the weight. The results obtained indicate that the proposed method can increase the value of precision by 7% compared to the previous method.