Claim Missing Document
Check
Articles

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) BERBANTUAN APLIKASI SCHEMATIC MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI STOIKIOMETRI Meldawati Meldawati; Rilia Iriani; Syahmani Syahmani
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 3 No 1 (2019): JCAE EDISI AGUSTUS 2019
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jcae.v3i1.308

Abstract

Penelitian ini tentang penggunaan model pembelajaran CPS berbantuan aplikasi schematic mind map pada materi stoikiometri. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat: (1) perbedaan kemampuan berpikir kreatif peserta didik (2) perbedaan hasil belajar (3) peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran CPS berbantuan aplikasi schematic mind map. Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan non-equivalent control group design. Sampel penelitian sebanyak 109 peserta didik, yaitu 36 peserta didik kelas X MIA 1, 37 peserta didik kelas X MIA 2 dan 36 peserta didik kelas X MIA 3. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial menggunakan uji Kruskal Wallis. Penelitian memberikan hasil bahwa: (1) tampak perbedaan kemampuan berpikir kreatif penggunaan model pembelajaran CPS berbantuan aplikasi schematic mind map lebih baik dibandingkan model CPS berbantuan mind mapping dan model CPS (2) tampak perbedaan hasil belajar pengetahuan peserta didik serta rata-rata hasil belajar sikap dan keterampilan sosial penggunaan model CPS berbantuan aplikasi schematic mind map lebih baik dibandingkan model CPS berbantuan mind mapping dan model CPS (3) penggunaan model CPS berbantuan aplikasi schematic mind map dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar peserta didik.
PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI CHEMSKETCH DENGAN METODE RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI HIDROKARBON Nuranisa Nuranisa; Yudha Irhasyuarna; Rilia Iriani
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 4 No 1 (2020): JCAE EDISI AGUSTUS 2020
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jcae.v4i1.529

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan aplikasi chemsketch dengan metode resitasi pada materi hidrokarbon untuk siswa kelas X SMA Negeri 1 Pulau Laut Selatan Kotabaru. Penelitian ini menggunakan empat kelas yaitu 3 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada kelas eksperimen 1 yang menerapkan pembelajaran yang menggunakan aplikasi chemsketch dengan metode resitasi pada kelas X4. Kelas eksperimen 2 mendapatkan pengajaran yang menerapkan metode resitasi pada kelas X1. Kelas eksperimen 3 yang mendapatkan pengajaran dengan menerapkan aplikasi chemsketch pada kelas X3 dan kelas kontrol menerapkan pembelajaran ekspositori pada kelas X2. Metode yang digunakan adalah quasi experimen dengan desain nonequivalent control group. Variabel bebasnya adalah aplikasi chemsketch dan metode resitasi, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar ranah sikap dan keterampilan. Analisis inferensial menggunakan uji anava 1 jalur (one way anava) untuk menganalisis perbedaan eksperimen 1, 2, 3, dan kontrol terhadap hasil belajar. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan nontes. Hasil rata-rata validitas yang didapatkan sebesar 0,99 yang berarti instrumen dikatakan valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,79 termasuk dalam kategori sedang sehingga dapat dipercaya sebagai alat ukur dan layak digunakan untuk penelitian. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar pada eksperimen 1, 2, 3 dan Kontrol. Eksperimen yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar dalam penelitian ini adalah eksperimen 1 yang menggunakan aplikasi chemsketch dengan metode resitasi kemudian disusul dengan eksperimen 3 yang menggunakan aplikasi chemsketch dan yang terakhir adalah eksperimen 2 yang menerapkan metode resitasi.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ARTICULATE STORYLINE DENGAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY DAN REPETITION (AIR) PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA Sarifah Nabila Zahra Alqadri; Rilia Iriani; Abdul Hamid
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 4 No 3 (2021): JCAE EDISI APRIL 2021
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jcae.v4i3.782

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah menghasilkan produk berupa multimedia pembelajaran interaktif menggunakan articulate storyline dengan model pembelajaran Auditory, Intellectually dan Repetition (AIR) yang valid, praktis dan efektif digunakan dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan Research and development (R & D) dengan model pengembangan 4D yang dimodifikasi menjadi 3D. Subjek uji coba pada penelitian ini ialah peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Banjarmasin. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui lembar validasi, angket respon dan tes hasil belajar kognitif. Analisis data dilakukan melalui persentase uji validitas, rata-rata skor angket respon, dan uji N-gain pada hasil belajar peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan memenuhi kriteria: (1) Valid dengan persentase 95,0% yang berkategori sangat valid; (2) Praktis dengan skor rata-rata 3.23 yang berkategori baik pada uji perorangan, 3.47 yang berkategori sangat baik pada uji kelompok kecil; 3.45 yang berkategori sangat baik dari respon peserta didik, dan 3.60 yang berkategori sangat baik dari aktivitas mengajar guru (3) efektif dengan nilai N-gain sebesar 0,76 yang berkategori tinggi. Sehinggs dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif menggunakan articulate storyline dengan model pembelajaran AIR valid, praktis dan efektif, serta dapat digunakan pada proses pmebelajaran
KUALITAS AIR SUNGAI DI DESA TANIPAH (GAMBUT PANTAI), KALIMANTAN SELATAN Rahmat Eko Sanjaya; Rilia Iriani
BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan) Vol 5, No 1 (2018): Agustus
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/biolink.v5i1.1583

Abstract

Tanipah village is a coastal village in Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan and a tidal area of sea water. Tanipah villagers utilize river water for daily needs, so the quality of river water is a major concern. The results of this research are expected to be informations for the community about quality of river water in Tanipah. This research is a survey research and the analysis was conducted in-situ and ex-situ. The analysis was done by comparing the test result against the predefined quality standard. River water temperature in Tanipah ranges from 280C – 33,60C and has no taste and no smell. Turbidity of 54,8 NTU, indicating river water is not feasible for consumption. Dissolved oxygen is 5,9 mg/L and is in the mild contaminated category. The COD and BOD value respectively 17,03 mg/L and 6,70 mg/L, exceeds the limit of the class I water quality standard. The pH value is at 7,33, indicating that the pH is normal. The iron concentration is 1,71 mg/L, exceeds the maximum permissible level for drinking water quality. Other metals likes Mn, Pb, Cu and Cd, are within thresholds for the waters. River water in Tanipah village based on the value of dissolved oxygen, is in category of light contaminated. Thus, in general, river water in Tanipah village can only be used for class III water, as irrigation.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIMAYANG TIPE II BERBANTUAN MEDIA PhET TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN REPRESENTASI VISUAL SISWA PADA MATERI LARUTAN ASAM BASA Nenti Kurnia Wati; Rilia Iriani
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 7, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v7i2.3575

Abstract

Abstract. Studies have been conducted to determine the effect (1) the use of models of Simayang Type II PhET media aided the learning outcomes of students (2) the use of models of Simayang Type II PhET media aided visual representation of the ability of a solution of acids and bases. This research used quasy experimental design. The sample in this study is a class XI PMIA 2 as an experimental class and XI PMIA 3 as the control class. Experiments class using PhET media Simayang model with Type II consists of four phases, namely orientation, exploration imagination conceptual representation, internalization and evaluation. The results showed that (1) There are differences between the results of post-test experimental class and control class that is impact on learning outcomes (2) There are differences between the results of post-test experimental class and control class so that is influence on the ability of visual representation.Keywords: Simayang Type II, Learning Outcomes, Visual Representation Capabilities, Solutions Acid Base, Media PhET.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROPCAL TEACHING) DENGAN PEMANFAATAN INTERNET PADA KONSEP LAJU REAKSI KELAS XI A-1 SMA NEGERI 1 BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Erlidayanti Erlidayanti; Rilia Iriani; Leny Leny
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 1, No 1 (2010): April 2010
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v1i1.3377

Abstract

Abstract: The classroom action research implementing reciprocal instructional model by using internet as a learning source on kinetics reaction concept was conducted. The research purposes are to increase learning outcome, affective ability and student respond to the implementation of reciprocal model. The subject research involved class XI of SMAN 1 Banjarmasin. It was found that student’s comprehention increased from 73,85% at first cycle to 94,62% at second cycle, student’s affective ability in a good category and student’s gave a positive respon to the implementation of reciprocal instructional model at teaching and learning process.Key word : Reciprocal teaching, kinetics reaction, internet
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ADVANCED ORGANIZER BERVISI SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATERI KOLOID Arina Dwi Aprilia; Rilia Iriani; Siti Halimah Nurdiniah
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 9, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v9i1.4859

Abstract

Abstract. Quality of teaching materials is needed in learning. One of the teaching materials development techniques is development of teaching materials based on the learning model. Learning models that can be applied in teaching materials development are Advanced Organizer with SETS (Science, Environment, Technology, and Society) vision. The research development model used is 4D and implemented in SMA Negeri 1 Kuala Kapuas on colloid material. The sample in this research consisted of 12 students of XI IPA for small group test, 28 students of XI IPA 3 and 28 students of XI IPA 4 for limited field-testing. Data collection techniques use expert validation sheets, learning result tests, observation and response questionnaires. The validity of teaching materials by experts obtained an average score of 3.5 with very good category (valid). Legibility test results are very good, student responses in very good category, and observation of teacher and student activity in active category. The effectiveness of teaching material is high category in small group test and limited field-testing in XI IPA 3 and modium category in XI IPA 4. It shows the teaching material based on Advanced Organizer with SETS vision on colloid material for high school students has valid, practical and effectively used in the learning process. Keywords: teaching materials, Advanced Organizer, SETS, colloid material
PENGGUNAAN LKS DALAM STRATEGI PEMBELAJARAN TTW (THINK TALK WRITE) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI REAKSI REDOKS Sogandi Sogandi; Rilia Iriani; Yudha Irhasyuarna
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 10, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v10i2.5850

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kognitif antara siswa yang menggunakan strategi pembelajaran TTW berbantuan LKS dengan siswa yang menggunakan strategi pembelajaran TTW tanpa berbantuan LKS pada materi reaksi redoks; (2) mengetahui respon siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran TTW (Think Talk Write). Metode penelitian ini adalah eksperimen semu. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X yang berjumlah 69 orang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah The nonequivalent control group design. Pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar dan angket respon. Data dianalisis menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 5%. Teknik persentase digunakan untuk analisis respon. Perhitungan uji-t menunjukkan bahwa t-hitung > t-tabel sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol. Sedangkan untuk respon siswa sebanyak 81,47% memberikan respon positif pada kelas eksperimen dan 73,89% siswa memberikan respon positif pada kelas kontrol.
PENERAPAN STRATEGI METAKOGNITIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN IKRAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS GARAM SISWA KELAS XI-IPA SMA DARUL HIJRAH PUTRI MARTAPURA Nur Hidayah; Syahmani Syahmani; Rilia Iriani
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 5, No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v5i2.1194

Abstract

Abstract: Research has been conducted to aim that implementation of metacognitive strategy with IKRAR model of learning can be used to improve students result’s learning about buffer solution and hydrolysis of salt in XI-IPA class of Darul Hijrah Putri. This research purposed to investigate teachers activities, student activities and how the effect of implementation of metacognitive strategy with IKRAR model of learning can be used to improve students result’s learning about buffer solution and hydrolysis of salt. This research used the classroom action research design (PTK) with 2 cycles. The subjects of this research are 32 students of XI-IPA of Darul Hijrah Putri. The Data collected through the test results of the study, observation, question form, interview and documentation. The result of the research shows that (1) metacognitive strategy with IKRAR model of learning can improve the quality of teachers in the learning activities about 68,67% to 78,89%. (2) metacognitive strategy with IKRAR model of learning can improve activities students from 67,49% to 77,92%. (3) metacognitive strategy with IKRAR model of learning success increase the percentage of students from 57,48% to 82,34%. (4) metacognitive strategy with IKRAR model of learning had been proved to develop metacognitive of the students.Keywords: model, IKRAR, metacognitive straregy, problem solving, buffer solution, hydrolysis of salt
MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Shella Malisa; Iriani Bakti; Rilia Iriani
Vidya Karya Vol 33, No 1 (2018): April 2018
Publisher : FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (829.556 KB) | DOI: 10.20527/jvk.v33i1.5388

Abstract

Abstract. The ability to think creatively is one of the 21st century skills that students must possess. This ability can be improved by using a learning model that exposes students to problems directly. This research aims to increase teacher activity, student activities, creative thinking skills, and student academic achievement by implementing Creative Problem Solving (CPS) learning model in class XI IPA 2 SMA PGRI 6 Banjarmasin. The research applied classroom action research (CAR) design with 2 cycles. The subjects were 39 eleventh grade students of natural science class. The data were analyzed by percentage and descriptive quantitative technique. The results showed that the teacher's activity in the implementation of the action increased from 70.15% (good) to 85.46% (very good). Student activity in cycle I 67.27% (quite active) to 85% in cycle II (active). Students' creative thinking ability for fluency indicators was originally 59.25% to 77.42%, flexibility which was originally 37.25% to 55.03%, elaboration which was originally 39.75% to 69.75%. Classical cognitive of students with a percentage of 69.23% increased to 87.17%. Students’ affective increased from 53.35% to 70.15% in cycle II and students' psychomotor learning outcomes were originally 59.69% to 69.4% in cycle II.  Keywords: creative thinking ability, academic achievement, creative problem solving                          Abstrak. Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu dari keterampilan abad 21 yang harus dimiliki siswa. Kemampuan ini dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran yang menghadapkan siswa pada masalah secara langsung. Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, kemampuan berpikir kreatif, dan hasil belajar siswa di kelas XI IPA 2 SMA PGRI 6 Banjarmasin dengan menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS). Penelitian menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 2 siklus. Subjek penelitian merupakan siswa kelas XI IPA berjumlah 39 orang. Data dianalisis menggunakan teknik persentase dan deskriptif kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam pelaksanaan tindakan meningkat dari 70,15% (baik) menjadi 85,46% (sangat baik). Aktivitas siswa pada siklus I 67,27% (cukup aktif) menjadi 85% pada siklus II (aktif). Kemampuan berpikir kreatif siswa untuk indikator fluency, semula 59,25% menjadi 77,42%, flexibility yang semula 37,25 % menjadi 55,03%, elaboration yang awalnya 39,75% menjadi 69,75%. Hasil belajar kognitif siswa secara klasikal  dengan persentase 69,23% meningkat menjadi 87,17%. Hasil belajar afektif siswa meningkat dari 53,35% menjadi 70,15% pada siklus II dan hasil belajar psikomotorik siswa yang semula 59,69% menjadi 69,4% pada siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran CPS dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Kata kunci: kemampuan berpikir kreatif, hasil belajar, creative problem solving