Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

Pendidikan akhlak mulia pada sekolah menengah pertama Bina Anak Soleh Tuban Arif Unwanullah; Darmiyati Zuchdi
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 5, No 1 (2017): June
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.545 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v5i1.14400

Abstract

Pendidikan akhlak mulia selama ini lebih menekankan pada aspek pengetahuan dari pada aspek sikap dan aplikasinya. Fenomena tawuran pelajar dan pergaulan bebas menjadi bukti. Sekolah Islam berasrama dengan kurikulum khasnya dianggap berhasil mengelola pendidikan karakter akhlak mulia. Namun belum semua sekolah mampu mengelolanya secara efektif. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menggali data mengenai bagaimana perencanaan, implementasi, evaluasi, dan pengelolaan asrama (boarding school system) pendidikan  akhlak mulia dilakukan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, merupakan studi kasus SMP BAS school boarding sistem Tuban. Temuan penelitian menunjukkan bahwa sekolah melakukan perencanaan program diawali dengan penetapan visi dan misi, tujuan, standart kelulusan, menyusun kurikulum terpadu mengintegrasikan antara kurikulum nasional dan kurikulum khas pondok pesantren dengan penekanan pada pendidikan akhlak mulia. evaluasi dilakukan terus menerus terhadap seluruh aspek kegiatan siswa. Keberhasilan ditandai adanya perubahan perilaku siswa seperti disiplin, rajin ibadah, taat, jujur, dan berprestasi. Masyarakat makin percaya dan lembaga makin berkembang. Salah satu rekomendasi penelitian agar semua pemangku kepentingan komitmen terhadap rencana, menjadi contoh dan melakukan pembinaan terus menerus serta menjalin kemitraan.Kata kunci: pengelolaan, pendidikan, akhlak mulia  GOOD MANNERS EDUCATION AT YUNIOR HIGH  SCHOOL TUBANAbstractGood manner education tends to emphasize on knowledge but weak on attitude and its application. The phenomenon of students do juvenile delinquency, promiscuity, and abuse of drugs. Islamic boarding schools with integrating curriculum of national and local /manhaj tarbiyah emphasizes on Islamic religion subjects and good manner values to students. However, many schools have not succeded in managing good manner education yet. This study is aimed to know and find out data about planning, implementation, evaluation, and management school boarding of good manner eduction as a case study of qualitative research in SMP BAS school boarding system Tuban. The study finds that the planning program is formulated in school vision and mission, gol,  standart graduation, develop integrated curriculum, and actualizes in active learning process, develop students’ extra activity, religious habit and leadership. Evaluation conducted on whole activities continuously. The success of managerial implementation has been indicated by students’ attitude changes such as disciplinary, obedience, learning achievement, and less violence. For making effective good manner education program should involve of parents community, togetherness and commitment.Keywords: managing, good manner, islamic based
PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH Musa Pelu; Achmad Dardiri; Darmiyati Zuchdi
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 3, No 2 (2015): Desember
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.126 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v3i2.9820

Abstract

Penelitian ini bertujuan menggambarkan pemberdayaan modal sosial dan modal budaya dalam pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Budi Pekerti di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dan SMP Kasatriyan 1 Surakarta.Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan naturalistik. Penelitian dilakukan di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dan SMP Kasatryan 1 Surakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri sebagai pengumpul data. Untuk memperoleh derajad validitas tinggi, digunakan teknik trianggulasi, recheck, dan peerdebriefing. Analisis penelitian dilakukan dengan teknik analisis interaktif yang meliputi tahapan pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan verifikasi/menarik kesimpulan. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Jaringan kerjasama yang sinergis dilandasi rasa percaya dan kesamaan nilai/norma merupakan modal sosial yang telah dimanfaatkan dan diberdayakan dalam rangka mendukung pelaksanaan kebijakan kurikulum pendidikan budi pekerti di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dan SMP Kasatriyan 1 Surakarta. (2) Kultur sekolah berbasis budi pekerti dan agama di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dan kultur sekolah berbasis budi pekerti dan multikultural serta kultur komunitas merupakan modal budaya utama yang dimanfaatkan dan dikelola dalam pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Budi Pekerti.
PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PENGUATAN MODAL SOSIAL BAGI MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA Sri Sumarni; Achmad Dardiri; Darmiyati Zuchdi
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 3, No 1 (2015): Juni
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.8 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v3i1.7811

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan model pendidikan karakter yang sesuai dalam membangun karakter mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh merosotnya karakter mahasiswa yang disebabkan oleh city syndrome, belum siapnya mahasiswa hidup mandiri, dan kondisi yang “terkotak-kotak” karena visi spiritualitas keagamaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perguruan tinggi membutuhkan “jembatan” untuk mengatasi pandangan yang merasa berbeda, yaitu melalui modal sosial yang substansinya adalah menjalin, membangun, memperkuat, dan memperkaya hubungan sesama manusia. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R D), menggunakan analisis data model mixed method, dengan memberikan bobot lebih besar pada analisis kualitatif. Hasil implementasi model ini secara kualitatif dapat dilihat dari peningkatan aktualisasi nilai-nilai karakter para mahasiswa, baik nilai ketaatan beribadah, kepedulian, kerjasama, tanggungjawab, maupun kejujuran. Secara kuantitatif, model ini sangat efektif untuk membangun karakter kepedulian dan kerjasama, cukup efektif untuk membangun karakter ketaatan beribadah dan tanggungjawab, serta kurang efektif untuk membangun karakter kejujuran.
PENANAMAN NILAI-NILAI DASAR HUMANIS RELIGIUS ANAK USIA DINI KELUARGA PERKOTAAN DI TK ISLAM TERPADU Seniati Sutarmin; Darmiyati Zuchdi; Siti Partini Suardiman
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.54 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v2i2.2656

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrepsikan penanaman nilai-nilai dasar humanis religius di TK Islam Terpadu Full Day School dengan metode kualitatif naturalistik. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru, karyawan, orang tua peserta didik, dan pengurus yayasan. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) tujuan penanaman nilai-nilai dasar humanis religius, yaitu mewujudkan generasi berakhlak mulia yang kuat iman dan ilmu; (2) metodenya BCM (bermain, cerita, menyanyi), tausyiah, pemberian nasihat pekanan, pembiasaan, dan keteladanan; medianya barang, orang, situasi sosial, dan permainan interaktif nonelektronik; (3) partisipasi orang tua  dengan memberikan materi, memantau, mengevaluasi nasihat pekanan, dan melalui Pokja POMG (komite sekolah) dengan bersama-sama mencari solusi saat terjadi hambatan penanaman nilai-nilai dasar humanis religius; (4) keselarasan pemaknaan antara orang tua dan sekolah tentang nilai-nilai dasar humanis religius didukung kesamaan agama, etnis, dan filosofi Jawa; (5) perilaku anak di sekolah dan di rumah semakin baik setelah mendapatkan penanaman nilai-nilai dasar humanis religius. Kata kunci: nilai humanis religius, akhlak mulia, TK Islam Terpadu
PENDAYAGUNAAN MODAL SOSIAL DALAM PENDIDIKAN KARAKTER Kurotul Aeni; Zamroni Zamroni; Darmiyati Zuchdi
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 4, No 1 (2016): Juni
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.261 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v4i1.9819

Abstract

Penelitian kualitatif dengan pendekatan naturalistik studi kasus ini bertujuan menganalisis bentuk, perbedaan, dan ciri khas pendayagunaan modal sosial dalam pendidikan karakter di  SD Sapen dan SD Budi Mulia Yogyakarta. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan konfirmasi hasil observasi, wawancara, dokumen wawancara. Uji kredibilitas data dilakukan dengan memperpanjang pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi data, analisis kasus negatif, member check, dan referensi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles Huberman. Hasil penelitian menunjukkan pendayagunaan modal sosial dalam pendidikan karakter yang dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, budaya sekolah, dan program karakter melalui inkulkasi nilai karakter dan keteladanan secara integral memperkuat karakter. Pendayagunaan modal sosial pada kegiatan ekstrakurikuler berpengaruh sangat kuat terhadap pembentukan karakter dibandingkan kegiatan intrakurikuler.Kata kunci: pendidikan karakter, modal sosial, program afektif, kedisiplinan, penugasan, living value, happy learning EMPOWERING THE SOCIAL CAPITAL IN THE CHARACTER EDUCATIONAbstractThe qualitative study by means of naturalistic case study approach was to analyze the form, the difference and the peculiarity of empowering the social capital in the character education conducted in the Muhammadiyah Sapen Elementary School and the Budi Mulia Dua Elementary School Yogyakarta. The data gathering was conducted by implementing observation, interview and documentation. The data validity was measured by confirming the results of observation, interview and interview document. The data credibility test was conducted by lengthening the observation, increasing the persistence, triangulating the data, analyzing the negative case, performing member checking and finding references. For the data analysis, the researcher made use of Miles Huberman interactive model. The results of the study showed that empowering the social capital in the character education that had been implemented in the form of learning activities, school culture and character programs by means of inculcation toward the character values and the role modelling integrally strengthened the students’ characters. Empowering the social capital in the extracurricular activities influenced heavily the character formation than in the intracurricular activities.Keywords: character education, social capital, affectiv programs, discipline, assignment, living value, happy learning
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP NEGERI 8 DAN SMP NEGERI 9 PURWOKERTO Tutuk Ningsih; Zamroni Zamroni; Darmiyati Zuchdi
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 3, No 2 (2015): Desember
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jppfa.v3i2.9811

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan; (1) implementasi pendidikan karakter (IPK) di SMP Negeri 8 dan SMP Negeri 9 Purwokerto; (2) peran kepala sekolah, guru, dan siswa dalam IPK; dan (3) aktualisasi nilai-nilai karakter dalam IPK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif-naturalistik.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan berikut ini. (1) Implementasi pendidikan karakter yang lakukan melalui pola kegiatan terpadu antara kegiatan intrakurikuler dan ektrakurikuler. (2) Implementasi pendidikan karakter yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru, dan siswa mempunyai peranan yang positif dalam pembentukan kultur sekolah yang berkarakter. Peran kepala sekolah, guru, dan siswa dalam IPK diwujudkan dalam: (a) peran kepala sekolah sebagai motivator, pemberi contoh keteladanan, pelindung, penggerak kegiatan, perancang kegiatan, pendorong, dan pembimbing; (b) peran guru sebagai pendidik, pengasih, dan pengasuh; dan (c) peran siswa sebagai subjek didik dan pelaksana kegiatan di sekolah. (3) Aktualisasi nilai-nilai karakter dalam IPK cenderung mengacu pada prinsip ABITA (Aku Bangga Indonesia Tanah Airku) berbasis kebangsaan dan religius yang meliputi 18 nilai karakter, yaitu: (a) nilai religius, (b) kejujuran, (c) demokratis, (d) tanggungjawab, (e) disiplin, (f) peduli lingkungan, (g) peduli sosial, (h) kerja keras, (i) mandiri, (j) cinta tanah air, (k) semangat kebangsaan, (l) rasa ingin tahu, (m) gemar membaca, (n) menghargai prestasi, (o) cinta damai, (p) bersahabat/komunikatif, (q) toleran, dan (r) kreatif. (4) Terdapat persamaan dan perbedaan dalam IPK di kedua SMP tersebut, persamaannya adalah mengacu pada nilai-nilai yang ada pada prinsip ABITA, perbedaannya kalau di SMP Negeri 8 melaksanakan 12 nilai karakter dan kegiatan pelajaran sekolah setiap pagi diawali dengan baca Alquran pada jam ke-0, sedangkan SMP Negeri 9 Purwokerto melaksanakan 18 nilai karakter sesuai prinsip ABITA sebagai pilot projek Kemdikbud yang kegiatan pelajaran dimulai setiap pagi diawali dengan “Salam ABITA”, menyanyikan lagu kebangsaan, dan kegiatan kebersihan lingkungan sekolah.
INTERNALISASI DAN AKTUALISASI NILAI-NILAI KARAKTER PADA SISWA SMP DALAM PERSPEKTIF FENOMENOLOGIS Titik Sunarti Widyaningsih; Zamroni Zamroni; Darmiyati Zuchdi
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.179 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v2i2.2658

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang difasilitasi sekolah untuk diinternalisasi dalam diri siswa, (2) mengetahui proses internalisasi nilai karakter pada diri siswa, dan (3) mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang telah diaktualisasi siswa dalam perilaku sehari-hari. Paradigma penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru, dan  siswa di SMP Negeri 2 Bantul. Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan teknik purposive dengan cara memilih sejumlah informan yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Data dikumpulkan dengan menggunakan pengamatan nonpartisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data mengacu pada langkah-langkah analisis data yang dikemukakan oleh Egan (2009, p.281). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai karakter yang difasilitasi oleh sekolah untuk diinternalisasi dalam diri siswa SMP 2 Bantul adalah nilai religius, kejujuran, tanggung jawab, kesopanan, saling menghargai, peduli pada lingkungan dan cinta tanah air. Nilai-nilai karakter yang telah diaktualisasi dalam perilaku sehari-hari siswa di SMP 2 Bantul adalah nilai religius, kejujuran, tanggung jawab, kesopanan, saling menghargai, dan peduli pada lingkungan. Kata kunci: internalisasi, aktualisasi, nilai-nilai karakter