Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Determinan Perilaku Merokok Anak Sekolah Dasar di Kabupaten Jayapura Maidin, Wahyuti; Violita, Fajrin; Pamangin, Lisda Oktavia Madu; Yufuai, Agustina Regina; Nurdin, Muhammad Akbar
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 2 (2025): April 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i2.1817

Abstract

Masalah rokok semakin mengkhawatirkan karena mulai banyak menyerang usia anak-anak. Salah satu riset di Indonesia pada tahun 2021 menemukan bahwa 28,6% anak usia 10-12 tahun mulai merokok dan dilaporkan usia pertama kali merokok adalah 10 tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan perilaku merokok pada anak SD di Kabupaten Jayapura. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel sebanyak 363 siswa-siswi SD kelas 3-6 dikumpulkan secara purposive sampling.Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa kuesioner yang diisi secara mandiri oleh responden. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan SPSS. Hasil penelitian ini menemukan proporsi anak SD yang pernah merokok sebesar 13.2%., dimana sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang (61.4%), sikap yang negatif (51.2%), paparan iklan rokok yang kurang (79.3%), pengaruh orant tua mayoritas dalam kategori cukup (89.3%) dan kategori kurang dalam faktor pengaruh dari guru (75.5%). Hasil analisis bivariat terdapat 2 variabel yang memiliki hubungan signifikan terhadap perilaku merokok anak SD di Kabupaten Jayapura yaitu paparan iklan (p=0,007) dan pengaruh keluarga (p=0,038). Saran agar Perda Kabupaten Jayapura Nomor 4 Tahun 2024 tentang KTR dapat ditegakkan
Studi Kualitatif Personal Hygiene Menstruasi Pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Kota Jayapura Violita, Fajrin; Pamangin, Lisda Oktavia Madu; Laday, Hasna
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 3 (2025): Juni 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i3.1828

Abstract

Personal hygiene saat menstruasi adalah upaya menjaga kebersihan diri untuk mencegah infeksi, bau tidak sedap, serta menjaga kenyamanan dan kesehatan organ intim. Tujuan penelitian ini adalah mendalami praktik personal hygiene menstruasi remaja putri di pondok pesantren. Metode penelitian yang digunakan adalah deksriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan penelitian sebanyak 7 orang dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan analisa data dilakukan secara tematik. Hasil penelitian ini menunjukkan seluruh informan membersihkan organ genitalia dengan cara yang salah yaitu dari belakang ke arah depan dan tidak mengeringkan menggunakan kain bersih. Semua informan mengganti hanya pembalut 2-3 kali dalam sehari dan memilih menggunakan celana dalam ketat agar pembalut tidak mudah bergeser. Keluhan yang banyak dirasakan informan adalah rasa gatal diarea vagina. Kesimpulan dari penelitian ini adalah praktik personal hygiene menstruasi oleh santri pondok pesantren masih kurang baik sehingga perlu dilakukan edukasi untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya membersihkan diri dengan baik dan benar saat menstruasi.
Hubungan Perilaku Higiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Pesisir Adimuntja, Natalia Paskawati; Mamoribo, Sherly Novita; Nabuasa, Christin Debora; Asriati, Asriati; Pamangin, Lisda Oktavia Madu; Violita, Fajrin; Nurdin, Muhammad Akbar; Maturbongs, Margaretha Rosari
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 3 (2025): Juni 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i3.1840

Abstract

Stunting berisiko menyebabkan gangguan perkembangan fisik dan mental, peningkatan risiko penyakit dan masalah kesehatan jangka panjang. Tujuan penelitian mengetahui hubungan perilaku higiene dan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah pesisir Kelurahan Mandala Kota Jayapura. Jenis penelitian menggunakan observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Sumber data dalam penelitian adalah data primer yang dikumpulkan menggunakan kuesioner. Populasi penelitian adalah seluruh balita usia 24-59 bulan di Kelurahan Mandala Kota Jayapura dengan jumlah sampel 100 responden yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data yakni analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian diketahui balita yang stunting sebanyak 14 orang (14,0%) dan tidak stunting 86 orang (86,0%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa perilaku higiene (p-value = 0,001) dan sanitasi lingkungan (p-value = 0,000) signifikan bermakna dengan kejadian stunting. Kesimpulan penelitian yaitu perilaku higiene dan sanitasi lingkungan signifikan berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah pesisir Kelurahan Mandala Kota Jayapura.
Determinan Sosial Manajemen Kebersihan Menstruasi pada Remaja Pinggiran Kota Jayapura Madu Pamangin, Lisda Oktavia; Asriati, Asriati; Violita, Fajrin; Izaac, Fransina Alfonsina; Nurdin, Muhammad Akbar; Adimuntja, Natalia Paskawati
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 3 (2025): Juni 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i3.1842

Abstract

Rendahnya praktik Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan infeksi saluran reproduksi pada remaja. praktik MKM pada remaja. Manajemen Kebersihan Menstruasi pada remaja masih mengalami beberapa hambatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan social, persepsi remaja tentang mitos terkait menstruasi, dan sumber dengan praktik MKM. Desain penelitian yang digunakan yaitu Cross Sectional. Penelitian ini dilaksanakan di 3 sekolah di wilayah pinggiran Kota Jayapura. Populasi dalam penelitian ini yaitu remaja usia sekolah menengah yang telah menstruasi. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik Total Sampling, dan ukuran sampel sebesar 263 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, sedangkan analisis data secara secara komputerisasi menggunakan SPSS 25, dengan uji Korelasi Spearman (CI 95%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara skor dukungan social (p=0.000, r=0.574), skor persepsi (p=0.001, r=0.212), dan skor sumber informasi (p=0.000, r=246) dengan skor Manajemen Kebersihan Menstruasi. Penelitian menemukan bahwa Manajemen Kebersihan Menstruasi berhubungan secara signifikan dengan dukungan social, persepsi remaja tentang mitos terkait menstruasi, dan sumber informasi yang diperoleh remaja. Kata kunci : Manajemen kebersihan menstruasi, dukungan social, persepsi, sumber informasi
Pengaruh Media Sosial terhadap Asupan Gula Berlebih pada Remaha Sekolah Menengah Pertama di Kota Jayapura Asriati, Asriati; Pariaribo, Konstantina Marthina; Adimuntja, Natalia Paskawati; Nurdin, Muhammad Akbar; Nabuasa, Christin Debora; Pamangin, Lisda Oktavia Madu; Violita, Fajrin
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 3 (2025): Juni 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i3.1845

Abstract

Promosi minuman tinggi gula secara masif di media sosial meningkatkan konsumsi tinggi gula masyarakat, terutama anak-anak dan remaja. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan media sosial dengan potensi asupan tinggi gula pada anak SMP di Kota Jayapura. Penelitian survey cross sectional study dilaksanakan April-Agustus 2024 dengan sampel 371 siswa SMP usia 12-15 tahun di Kota Jayapura. Teknik Sampling menggunakan Multistage random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square Sebagian besar responden memiliki frekuensi konsumsi minuman tinggi gula dalam kategori jarang (57,1%). dan tingkat pengaruh media sosial pada kategori tinggi (79,8%). Faktor media sosial memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat asupan minuman tinggi gula pada anak SMP (p value<0,05). Simpulan penelitian ini terdapat potensi peningkatan asupan tinggi gula anak SMP akibat pengaruh media sosial. Diperlukan peningkatan peran sekolah dan orang tua dalam mengendalikan asupan tinggi gula anak.
Korelasi Umur Dengan Kesehatan Mental Sebagai Gambaran Pemenuhan Tugas Perkembangan Remaja Usia Sekolah Madu Pamangin, Lisda Oktavia; Adimuntja, Natalia Paskawati; Pamangin, Wilda Wijayani
Madu : Jurnal Kesehatan Vol 14, No 1: Juni 2025
Publisher : Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/mjk.14.1.15-20.2025

Abstract

Mental health problems in adolescents have an impact on risky behavior. Preventive measures can be taken through early detection in adolescents. This study aims to analyze the correlation of age with emotional problems, behavioral problems, hyperactivity problems, and peer problems in school-age adolescents in Jayapura City. The study design used was cross-sectional. The population taken was adolescents aged 11-17 years who were studying in junior high school-high school. The sample size was 397 respondents and was selected using multistage random sampling technique in 12 secondary schools spread across 4 districts (sub-districts) in Jayapura City. Data processing and analysis were assisted by SPSS 21 software and Spearman Correlation test (CI 95%, α = 0.05). The results showed that there was a positive correlation between age and emotional problem scores (p= 0.038, r= 0.104) with a weak correlation level and small relationship strength. A negative correlation was also found between age and behavioral problem scores (p= 0.010, r= -0.129). the level of correlation between age and behavioral problem scores is a weak correlation with a small strength of relationship. Therefore, it can be concluded that the age of adolescents has a significant correlation with the emotional and behavioral conditions of adolescents.
EDUKASI PERENCANAAN USIA MENIKAH DAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA PEDESAAN MELALUI MEDIA FILM Pamangin, Lisda Oktavia Madu; Juniasti, Helen Try; Asriati, Asriati; Nurdin, Muhammad Akbar; Nabuasa, Christin Debora; Pamangin, Wilda Wijayani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30139

Abstract

Abstrak: Pernikahan dini dan kehamilan pada remaja dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti nilai social budaya yang masih sangat kuat, serta pengetahuan dan persepsi yang masih kurang tentang kesehatan reproduksi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melaksanakan edukasi kepada remaja tentang perencanaan usia menikah dan kesehatan reproduksi, sehingga terjadi peningkatan pemahaman kepada remaja pedesaan. Pemberian edukasi dilakukan dalam bentuk penyuluhan dengan menggunakan media film. Sasaran dalam kegiatan ini yakni remaja di MAN Jayapura sebanyak 30 orang. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan pengukuran pengetahuan dan persepsi tentang kesehatan reproduksi remaja, sebelum dan sesudah penyuluhan menggunakan kuesioner. Indikator keberhasilan kegiatan terlihat dari peningkatan nilai rata-rata skor pengetahuan dan persepsi. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa media film mampu meningkatkan skor pengetahuan menjadi 79.8% dari skor total dan skor persepsi remaja tentang kesehatan reproduksi menjadi 88.9% dari skor total.Abstract: Early marriage and pregnancy in adolescents can occur due to various factors, such as socio-cultural values that are still very strong, as well as knowledge and perceptions that are still lacking about reproductive health. This community service activity aims to provide education to adolescents about planning for marriage age and reproductive health, so that there is an increase in understanding for rural adolescents. Education is provided in the form of counseling using film media. The target of this activity is adolescents at MAN Jayapura as many as 30 people. Evaluation of the activity is carried out by measuring knowledge and perceptions about adolescent reproductive health, before and after counseling using a questionnaire. The indicator of the success of the activity can be seen from the increase in the average score of knowledge and perception. The results of this activity show that film media is able to increase the knowledge score to 79.8% of the total score and the adolescent perception score about reproductive health to 88.9% of the total score.
PENINGKATAN PRIMORDIAL PREVENTION DIABETES MELITUS PADA REMAJA PEDESAAN MELALUI EDUKASI CLEAN EATING Asriati, Asriati; Nabuasa, Christin Debora; Juniasti, Helen Try; Pamangin, Lisda Oktavia Madu; Adimuntja, Natalia Paskawati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30650

Abstract

Abstrak: Clean Eating merupakan pola makan bersih yang melibatkan konsumsi makanan yang alami, kaya akan makanan segar dan rendah produk olahan dan gula. Remaja saat ini gemar mengkonsumsi makanan dan minuman dengan proses pengolahan yang tinggi. Remaja pedesaan mendapatkan lebih banyak kemudahan dalam hal akses dan ketersediaan bahan makanan yang sehat dengan kondisi lingkungan yang mendukung. Tujuan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan remaja pedesaan mengenai konsep Clean Eating sebagai salah satu langkah pencegahan primordial diabetes melitus. Metode pengabdian dilakukan dengan memberikan sosialisasi kepada remaja pedesaan di MAN Kabupaten Jayapura sebanyak 20 siswa. Sebagian besar responden berusia 17 tahun (47,2%), berjenis kelamin laki-laki sebanyak 12 orang (57,14%), pekerjaan orang tua paling banyak adalah swasta sebanyak 12 orang (57,14%). Sebelum diberikan edukasi, terdapat 19% remaja yang masih memiliki pengetahuan rendah mengenai pencegahan diabates. Setelah kegiatan edukasi, sebanyak 100% remaja memiliki tingkat pengetahuan tinggi. Terdapat perubahan proporsi pengetahuan siswa sebanyak 19% sebelum dan setelah sosialisasi mengenai clean eating sebagai bentuk pencegahan obesitas dan diabetes melitus pada remaja.Abstract: Clean Eating is a clean eating pattern that involves consuming natural foods, rich in fresh foods and low in processed products and sugar. Today's teenagers like to consume foods and drinks that are highly processed. Rural teenagers get more convenience regarding access and availability of healthy food ingredients with supportive environmental conditions. The purpose of community service is to introduce and increase the knowledge of rural teenagers about the concept of Clean Eating as one of the primordial prevention steps in rural teenagers with diabetes mellitus. The community service method was carried out by providing socialization to rural teenagers at MAN Jayapura Regency with as many as 20 students. Most respondents were 17 years old (47.2%), male as many as 12 people (57.14%), most parents jobs were private as many as 12 people (57.14%). Before being given education, 19% of teenagers still had low knowledge about diabetes prevention. After educational activities, 100% of teenagers had a high level of knowledge. Fewer students consumed risky foods, and most students consumed minimally processed foods such as vegetables and high-protein foods such as fish, tofu, and tempeh in the frequent category. There was a change in the proportion of student knowledge by 19% before and after socialization regarding clean eating as a form of preventing obesity and diabetes mellitus in adolescents.
EDUKASI PENCEGAHAN MALARIA MELALUI GAMES EDUKATIF PADA ANAK USIA SEKOLAH Adimuntja, Natalia Paskawati; Pamangin, Lisda Oktavia Madu; Nurdin, Muhammad Akbar; Bangalino, Dyvano Mars Rezki; Rumlaklak, Margaretha Falentine; Rego, Melvy Lisandra
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29086

Abstract

Abstrak: Tingkat penularan (endemisitas) malaria di Kampung Kayo Batu berada pada tingkat III angka API > 100%. Akibatnya anak-anak di Rumah Belajar Harvard Kampung Kayo Batu berisiko menderita malaria. Tujuan pengabdian untuk meningkat softskill dan hardskill anak terkait upaya pencegahan malaria. Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan melalui games edukatif ular tangga dan poster. Mitra kegiatan yaitu anak-anak di Rumah Belajar Harvard Kampung Kayo Batu berjumlah 50 orang. Evaluasi kegiatan menggunakan kuesioner pre dan post test yang terdiri dari 10 pertanyaan. Kegiatan pengabdian telah terlaksana dengan baik, mayoritas anak-anak mengetahui bahwa nyamuk adalah satu-satunya vector penyebab malaria. Namun masih banyak anak yang belum memahami tentang malaria dapat menyebabkan gangguan fungsi otak dan hati (40.0%) dan perilaku nyamuk malaria yang aktif menggigit pada malam hari (64.0%), serta terdapat peningkatan rata-rata pengetahuan peserta kegiatan edukasi sebelum dan sesudah dilakukan edukasi dengan metode penyuluhan menggunakan bantuan media permainan edukatif ular tangga dan poster. Nilai rata-rata sebelum edukasi adalah 8,28 meningkat menjadi 9,76 setelah edukasi.Abstract: The level of malaria transmission (endemicity) in Kayo Batu Village is at level III with API > 100%. As a result, children at the Harvard Learning House in Kayo Batu Village are at risk of suffering from malaria. The purpose of community service is to improve children's soft skills and hard skills related to malaria prevention efforts. The form of activity carried out is counseling through educational games of snakes and ladders and posters. The activity partners are children at the Harvard Kampung Kayo Batu Learning House totaling 50 people. The activity evaluation uses a pre- and post-test questionnaire consisting of 10 questions. The community service activity has been carried out well, the majority of children know that mosquitoes are the only vector that causes malaria. However, there are still many children who do not understand that malaria can cause brain and liver dysfunction (40.0%) and the behavior of malaria mosquitoes that actively bite at night (64.0%), and there is an increase in the average knowledge of educational activity participants before and after education is carried out with the counseling method using the help of educational games of snakes and ladders and posters. The average value before education was 8.28, increasing to 9.76 after education.
Analisis Perilaku “CERDIK PTM” dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior untuk Pencegahan Hipertensi pada Remaja di Kota Jayapura Adimuntja, Natalia Paskawati; Nabuasa, Christin Debora; Asriati, Asriati; Pamangin, Lisda Oktavia Madu; Nurdin, Muhammad Akbar; Maturbongs, Margaretha Rosari
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 11 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : LPPM Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol11.Iss2.2178

Abstract

The prevalence of hypertension in Jayapura City is 35.03% (1). Implementation of CERDIK PTM behavior for adolescents is important to improve health status, efforts to improve clean and healthy living behavior, monitoring and early detection of NCD risk factors. This study aimed to determine the factors related to the behavior of "CERDIK PTM" for adolescent hypertension prevention with the theory of planned behavior approach in Jayapura City. This type of research is a cross-sectional survey. The study population was adolescents aged 15-19 years with a sample size of 343 respondents. The sampling technique used was cluster random sampling with univariate and bivariate analysis. The results of this study found that adolescents with "CERDIK PTM" behavior for hypertension prevention were in the poor category of 50.7% and adolescents with "CERDIK PTM" behavior for hypertension prevention were in the good category of 49.3%. The results of the bivariate analysis showed a relationship between attitudes (p-value = 0.000; RP = 0.65), subjective norms (p-value = 0.001; RP = 0.68), and perceived behavioral control (p-value = 0.001; RP = 1.42) with the behavior of "CERDIK PTM" for adolescent hypertension prevention in Jayapura City. The conclusion is that there is a relationship between attitudes, subjective norms, and perceived behavioral control with the behavior of "CERDIK PTM" for adolescents hypertension prevention in Jayapura City. Suggestions for educational institutions can coordinate with the community health center to carry out routine blood pressure checks.