p-Index From 2020 - 2025
7.935
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MELALUI WEB SEKOLAH Syaad Patmanthara
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 19, Desember 2006
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.35 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v10i19.393

Abstract

Berbagai penemuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara pandang manusia terhadap dunia termasuk di dalamnya dunia pendidikan. Peran serta teknologi informasi dan komunikasi dalam mendukung kegiatan dan aktivitas pembelajaran sehingga dapat mendukung sistem pendidikan dalam bentuk web sekolah yang nampaknya akan menjadi salah satu alternatif solusi bagi perkembangan kebutuhan pembelajaran di tanah air. Perubahan di era globalisasi sistem pendidikan dari yang sebelumnya bersifat manual dan konvensional, menjadi suatu sistem yang efektif dan efisien dengan dukungan teknologi informasi. Pengembangan Web sekolah akan mendukung proses pembelajaran berdasarkan teori pembebasan seperti “Constructivist”, yang telah merubah pola belajar “TeacherCentred” menjadi “Student-Centred” dengan menciptakan budaya belajar mandiri siswa.
ALTERNATIF MEDIA KOMUNIKASI VISUAL DALAM PRAKTEK PEMBELAJARAN KESEHATAN DI PUSAT LAYANAN MASYARAKAT BERBASIS ICT Muhammad Ashar; Syaad Patmanthara
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 14 No. 1, Juni 2010
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.478 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v14i1.451

Abstract

Pembelajaran kesehatan di posyandu saat ini perlu dikembangkan guna mendukung program pemerintah menuju Indonesia sehat 2010 melalui konsep ICT (informatics Communication and Technology). Dukungan dari penyuluh atau pendamping kesehatan pada posyandu dengan memanfaatkan media pembelajaran dalam memberikan informasi kesehatan khusunya pada ibu dan anak pada posyandu melalui program telecenter, komuniasi visual dan hybrid e-learning dan e-health. Pendayagunaan resousce kesehatan pada posyandu dengan dukungan teknologi informasi akan memudahkan penyampaian informasi kesehatan secara tepat sasaran terutama mengenai informasi hidup sehat, Pertolongan keselamatan ibu dan anak, Pendidikan anak usia dini, Program keluarga berencana, Penyakit dan penanganannya serta kesehatan lingkungan.Pembuatan konten pembelajaran kesehatan diharapkan memiliki unsur pendidikan dengan konsep praktek pembelajaran berbantuan teknologi informasi yang diproduksi dalam bentuk CD interaktif, Video Animasi dan Website yang dapat di akses secara online. Dengan penerapan infomobilisasi diharapkan rekomendasi untuk melalukan perubahan minset pada teknik pembelajaran kesehatan di posyandu adalah salah satu upaya dalam mencerdaskan masyarakat sebagai bagian dari “ICT for Society”.
Korelasi Sarana Prasarana dan Religiusitas Guru dengan Kinerja Mengajar Guru di Madrasah Tsanawiyah Muhammad Hamdan Al Mukafi; Syaad Patmanthara; Eko Setiawan
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3957

Abstract

Pendidikan di MTs Tarbiyatut Tholabah berorientasi pada human capital yang menekankan pentingnya pemanfaatan dan pengelolaan sarana prasarana dan religiusitas sebagai bentuk perilaku guru yang mendukung kinerja mengajar guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi sarana prasarana dengan kinerja guru. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Hasil Penelitian menunjukan bahwa: 1) Ada hubungan yang signifikan sarana prasarana dengan kinerja mengajar guru. Hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung sebesar 0,964, angka ini menunjukkan hubungan yang sangat kuat dan positif; 2) Ada hubungan yang signifikan religiusitas guru dengan kinerja mengajar guru, hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung sebesar 0,119, angka ini menunjukkan ada hubungan yang sangat kuat dan positif; 3) Ada hubungan yang signifikan antara sarana prasarana dan religiusitas guru dengan kinerja mengajar guru, hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung sebesar 0,965, angka ini menunjukkan hubungan yang sangat kuat dan positif.
Korelasi Sarana Prasarana dan Religiusitas Guru dengan Kinerja Mengajar Guru di Madrasah Tsanawiyah Muhammad Hamdan Al Mukafi; Syaad Patmanthara; Eko Setiawan
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3957

Abstract

Pendidikan di MTs Tarbiyatut Tholabah berorientasi pada human capital yang menekankan pentingnya pemanfaatan dan pengelolaan sarana prasarana dan religiusitas sebagai bentuk perilaku guru yang mendukung kinerja mengajar guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi sarana prasarana dengan kinerja guru. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Hasil Penelitian menunjukan bahwa: 1) Ada hubungan yang signifikan sarana prasarana dengan kinerja mengajar guru. Hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung sebesar 0,964, angka ini menunjukkan hubungan yang sangat kuat dan positif; 2) Ada hubungan yang signifikan religiusitas guru dengan kinerja mengajar guru, hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung sebesar 0,119, angka ini menunjukkan ada hubungan yang sangat kuat dan positif; 3) Ada hubungan yang signifikan antara sarana prasarana dan religiusitas guru dengan kinerja mengajar guru, hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung sebesar 0,965, angka ini menunjukkan hubungan yang sangat kuat dan positif.
Pengembangan Bahan Ajar Cetak dengan Model Discovery Learning untuk Mata Pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar Kelas X Ria Devita Meidy; Syaad Patmanthara; M. Zainal Arifin
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 3 No 2 (2018): Volume 3, Nomor 2, September 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.812 KB) | DOI: 10.26740/jp.v3n2.p126-133

Abstract

Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini diadaptasi dari langkah-langkah penelitian dan pengembangan (RnD) dengan melakukan sedikit modifikasi. Seluruh proses pengembangan terbagi dalam 10 langkah yakni : (1) masalah dan potensi, (2) pengumpulan data, (3) pengembangan produk, (4) validasi ahli materi dan ahli media, (5) revisi produk, (6) uji kelompok kecil, (7) revisi produk, (8) Uji coba kelompok besar, (9) revisi produk, (10) produksi Produk.Hasil penelitian dan pengembangan Buku Ajar Cetak Komputer dan Jaringan Dasar dengan model Discovery Learning yang telah dikembangkan dan divalidasi oleh beberapa ahli yaitu: (1) ahli materi diperoleh 94,1%, (2) ahli media diperoleh 93,54%, (3) uji coba kelompok kecil diperoleh 80,4%, (4) uji coba kelompok besar diperoleh 91,96%, dan rata-rata keseluruhan diperoleh 90,79%.  Berdasarkan hasil validasi tersebut dapat dikatakan bahwa Bahan Ajar Cetak Komputer dan Jaringan Dasar Layak digunakan pada proses pembelajaran di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, khususnya pada mata pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar kelas X program keahlian TKJ.AbstractThe development method used in this research and development steps adapted from research and development (RnD) that doing a little modification. The entire development process is divided into 10 steps: (1) problems and potential, (2) data collection, (3) product development, (4) expert validation material and media expert, product revision (5), (6) small group testing, product revision (7), (8) trial, a large group (9) revision of the product, (10) the production of the product.The results of the research and development of the print Textbook of the teaching computer and Basic Network Discovery Learning with a model that has been developed and validated by some experts, namely: (1) expert material retrieved 94.1%, (2) media experts gained 93.54%, (3) test group 80.4%, obtained a small (4) large groups of trials retrieved 91.96%, and overall average gained 90.79%. Based on the results of the validation can be said that the Printed of learning materials of the computer and basic network is feasibility to be used in the learning process in SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, particularly on the subjects of computer and Basic network class X  programs vocational skills on Computer Engineering and Networks (TKJ). 
Pelatihan Mikrotik Untuk Peningkatan Kompetensi Administrasi Jaringan Komputer Untuk Persiapan Sertifikasi MTCNA Bagi Guru Dan Siswa SMKN 10 Malang wahyu nur hidayat; syaad patmanthara; Hakkun Elmunsyah; Khoirudin Asfani; Nurul Hidayati; Rokhimatul Wakhidah; Resti Pranata Putri
Jurnal Abdimas Berdaya : Jurnal Pembelajaran, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Abdimas Berdaya
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jab.v6i1.362

Abstract

Jaringan komputer merupakan salah satu subjek penting pada bidang Teknologi Informasi. Berbagai macam perangkat jaringan komputer terus berinovasi guna menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Mikrotik sebagai salah satu produk router yang banyak digunakan untuk mengimplementasikan sebuah sistem jaringan. Sebagai pendidik Sekolah Menengah Kejuruan khususnya pada jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, guru dan siswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman di bidang jaringan komputer menggunakan mikrotik. Pelatihan mikrotik diberikan kepada guru dan siswa di SMK Negeri 10 Malang untuk dapat mengimplementasikan sistem jaringan dan dapat menjadi seorang trainer untuk dapat mengajarkan tentang mikrotik di sekolahnya. Pelatihan ini digunakan untuk mempersiapkan guru dan siswa dalam menghadapi sertifikasi mengenai sistem jaringan dasar atau Mikrotik Certified Network (MCTMA). Hasil kegiatan pelatihan secara garis besar mencakup beberapa komponen keberhasilan yaitu: 1) Keberhasilan pelatihan/peserta dalam pelatihan, 2) Ketercapaian tujuan penelitian yang sudah direncanakan,3) Ketercapaian target materi yang telah direncanakan.
Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Kognitif Sistem Komputer antara Model CTL dengan Model Examples Non Examples Singgih Adie Kurniawan; Syaad Patmanthara; Dila Umnia Soraya
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education) Vol 4, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Department of Electronic and Informatic Engineering Education, Faculty of Engineering, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.443 KB) | DOI: 10.21831/elinvo.v4i2.20444

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pada kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif mata pelajaran sistem komputer, antara kelas eksperimen menggunakan model contextual teaching and learning dan kelas kontrol menggunakan model examples non examples di SMKN 11 Malang. Penelitian ini merupakan penelitian experimental semu (Quasy Experimental Design) dengan pola posttest only control design. Sampel yang dipilih adalah kelas X TKJ 1 sebagai kelas eksperimen dan X TKJ 4 sebagai kelas kontrol. Rata-rata hasil kemampuan akhir siswa di kedua kelas setelah mendapat perlakuan yaitu, kelas TKJ 1 sebesar 89,16 dan kelas TKJ 4 sebesar 83,90. terdapat selisih rata-rata sebesar 5,26 antara kedua kelas. Hasil kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen menunjukkan 20% kemampuan sangat tinggi, 10% kemampuan tinggi, 42% kemampuan sedang, 6% kemampuan rendah dan 13% kemampuan sangat rendah. Sedangkan untuk kelas kontrol presentase yang didapat 7% memiliki kemampuan sangat tinggi, 20% kemampuan tinggi, 23% kemampuan sedang, 20% kemampuan rendah dan 30% kemampuan sangat rendah. Hasil uji-t juga menunjukkan nilai 0,002 (dimana nilai 0,002 0,05). Maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan signifikan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pengembangan modul digital pada pembelajaran pekerjaan dasar elektromekanik untuk peningkatan hasil belajar siswa kelas X TITL Di SMK Negeri 6 Malang Nia Arlika; Syaad Patmanthara; Slamet Wibawanto
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.425 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n1p27-36

Abstract

Perkembangan iptek tentu mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia yang mewajibkan siswa ataupun guru mampu mengoperasikan teknologi komputer dalam kegiatan pembelajarannya. Terlebih lagi di era pandemi Covid-19 semua aktifitas harus dilaksanakan secara virtual. Sama halnya dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah yaitu secara daring guna mencegah bertambahnya korban Covid-19 semakin pesat. Oleh sebab itu dibuatlah media pembelajaran digital berupa modul digital menggunakan software flipbook pada pembelajaran pekerjaan dasar elektromekanik kelas X TITL sebagai media penunjang materi pembelajaran. Modul digital pekerjaan dasar elektromekanik mencakup pendahuluan, isi materi dan soal evaluasi dengan format teks dan gambar sebagai penunjangnya. Dicantumkannya soal evaluasi sebagai evaluasi hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Tampilan flipbook menyesuaikan layar perangkat keras yang digunakan. Cara mengakses modul digital flipbook ini dapat secara online atau offline tetapi lebih disarankan secara online karena pembelajaran juga dilaksanakan secara daring. Tujuan pengembangan modul ini adalah merancang, mengembangkan, mengetahui kelayakan serta mengimplementasikan pemanfaatan modul digital pada mata pelajaran pekerjaan dasar elektromekanik serta untuk mengobservasi peningkatan hasil belajar siswa kelas X TITL di SMKN 6 Malang. Pengembangan ini menggunakan model pengembangan Sadiman yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu: 1) identifikasi kebutuhan, 2) perumusan tujuan, 3) perumusan butir masalah, 4) perumusan pengukur keberhasilan, 5) penulisan naskah media, 6) tes uji coba, 7) revisi, 8) produksi. Berdasarkan penelitian dan analisis data didapatkan hasil validasi dari 2 ahli sebesar 97,22 persen dan 95,37persen yang artinya sangat layak dan dapat digunakan tanpa revisi. Dari data uji coba produk (15) siswa didapatkan hasil 92 persen yang artinya sangat layak dan dapat digunakan tanpa revisi. Begitu pula dari uji coba pemakaian terhadap 35 siswa didapatkan hasil sebesar 89,14 persen yang artinya sangat layak digunakan. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa modul digital ini sangat valid dan layak digunakan sebagai bahan ajar penunjang dalam pembelajaran. Selain itu, dari hasil analisis setelah media ini diterapkan memberi efek pada peningkatan hasil belajar siswa. Siswa mampu lulus dengan nilai di atas dari kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan.
Perbedaan critical thinking sistem kontrol elektromekanik dan elektronik menggunakan model pembelajaran discovery learning dibandingkan dengan model pembelajaran problem based learning di era industri 4.0 pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Singosari Tiya Nurul Khusna; Syaad Patmanthara; Dyah Lestari
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.428 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n1p46-58

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran di era Revolusi Industri 4.0, guru berperan sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar. Tujuan dari pembelajaran tersebut agar siswa dapat meningkatkan kreatifitas dan keaktifan pada saat pembelajaran dengan saling berinteraksi secara aktif yang mengakibatkan proses dalam pembelajaran akan lebih efektif. Masalah proses belajar mengajar pada materi Sistem Kontrol Elektromekanik dan Elektronik (SKEE) umumnya terjadi di dalam kelas. Kegiatan mengajar harus memiliki model, teknik, dan strategi pembelajaran agar tercapainya tujuan yang telah direncanakan. Penelitian ini menggunakan 2 kelas eksperimen. Kelasbeksperimen A menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Kelasbeksperimen B menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Rancangan penelitian ini menggunakan nilai KD sebelumnya dimana data ini digunakanbuntuk representasi awal critical thinking siswa dan posttestddigunakan sebagai hasil critical thinking siswa setelah diberikan eksperimen model pembelajaran. Hasil penelitian ini adalah siswa kelas eksperimen A memperoleh hasil nilai posttest critical thinking dengan rata-rata 80,76 yang termasuk kedalam kategori sangat tinggi. Siswa kelas eksperimen B memperoleh hasil nilai posttest critical thinking dengan rata-rata 85,12. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen A dengan kelas eksprimen B terhadap critical thinking siswa. Keunggulan penerapan model discovery learning siswa mampu menemukan pola belajar dengan caranya sendiri yang membuat kemampuan berpikir kritis meningkat. Keunggulan penerapan PBL siswa aktif dalam penyelesaian permasalahan yang membuat kemampuan berpikir kritis meningkat.
Perbedaan penerapan model pembelajaran kooperatif SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) dan model pembelajaran air (auditory, visual, repetition) pembelajaran daring terhadap pemahaman konsep dan kemandirian belajar mata pelajaran kerja bengkel d Fandi Akhmad Kurniawan; Syaad Patmanthara; Hari Putranto
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.11 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n1p59-63

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep dan kemandirian belajar karena pengaruh model pembelajaran SAVI dan model pembelajaran AIR pada mata pelajaran Kerja Bengkel dan Gambar Teknik siswa kelas X TEI SMKN 2 Pasuruan. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan model pretest posttest control design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Elektronika Industri SMKN 2 Pasuruan dengan jumlah siswa 72 orang. Uji hipotesis menggunakan Independent Sample T-test dengan taraf signifikan 5 persen. Instrumen pengukuran berupa tes kognitif berdasarkan pada indikator pemahaman konsep dan kemandirian belajar. Hasil penelitian dapat dilihat pada beberapa aspek berikut; (1) pemahaman konsep yang diberikan perlakuan model pembelajaran SAVI paham konsep sebesar 80,79 persen, miskonsepsi 7,03 persen dan tidak paham konsep 12,72 persen, (2) pemahaman konsep yang diberikan perlakuan model pembelajaran AIR paham konsep sebesar 62,67 persen, miskonsepsi 19,66 persen dan tidak paham konsep 14,10 persen, (3) Perpaduan model SAVI lebih unggul dalam pengimplementasian pembelajaran untuk membuat siswa lebih aktif paham konsep dan kemandirian belajar dibandingkan model pembelajaran AIR. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pemahaman konsep pada siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran SAVI dibandingkan siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran AIR memiliki perbedaan yang signifikan. Saran yang dianjurkan dalam penelitian selanjutnya adalah kedua model pembelajaran tersebut dapat digunakan sebagai model alternatif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemandirian belajar siswa.
Co-Authors Achmad Imam Agung Agung Bella Putra Utama Aji Prasetya Wibawa Al Mukafi, Muhammad Hamdan Amrullah, Ahmad Khakim Angga Achmad Cholid Anwar, Akhmad Syaiful Arie Wardhono Arizia Aulia Aziiza Arsyillah, Nazhiroh Tahta Asfani, Khoirudin Ashar, Muhammad Ashar, Muhammad Asih Setiani Aya Sofia Mufti Ayuningtyas Kurniawati Azhar Ahmad Smaragdina Benti Gandisa Bramastya, Rista Daniar Wahyu Akbar Oktaviando Dendy Dewa Widjaya Putra Dhega Febiharsa Didik Dwi Prasetya Didik Nurhadi Dila Umnia Soraya Djoko Kustono Djunaidi Ghany Dyah Lestari Eddy Sutadji Eddy Triswanto Setyoadi Eddy Triswanto Setyoadi Ega Putriatama Eko Setiawan Eko Setiawan Ekohariadi Ekohariadi Elfia Najib Kholifiatin Evania Kurniawati Fachrul Kurniawan Fadli Hidayat, M. Noer Fahmi Efendi Yusuf Fandi Akhmad Kurniawan Fatmawati, Hefi Ferdiansyah, Dodik Septian Fikha Rizky Aullia Firman Syahputra, Yohanes Dhimas Gülsün Kurubacak Hakkun Elmunsyah Hanna Zakiyya Hari Putranto Harits Ar Rosyid Harmanto Harmanto Hartarto Junaedi Hary Suswanto Hermansyah, Winda Adelia Heru Wahyu Herwanto Hidayat, Manik I Made Sudana I Made Wirawan Ikhwan Arif Ilmam, Thirafi Indraswari, Martha Devi Intan Sulistyaningrum Sakkinah Isnandar Jayadi, Puguh Joumil Aidil Saifuddin Kholiqin, Sabrina Nabila Kurniawan, Rivan Adi Kurubacak, Gulsun Lokapitasari Belluano, Poetri Lestari M. Zainal Arifin M. Zainal Arifin Mahali, Mahali Marji Marji MAULA, PUTRINDA INAYATUL Meidy, Ria Devita Meidy, Ria Devita Mentari, Febiana Putri Moh. Afifullah Mubarok, Sulton Muhammad Auva Romadhon Muhammad Hamdan Al Mukafi Muhammad Hudan Rahmat Mukhamad Angga Gumilang Muladi Naurah Septi Anggraini Nia Arlika Nidhom, Ahmad Mursyidun Ningrum, Gres Dyah Kusuma Nur Aini Susanti Nur Hidayat, Wahyu Nur Hikmah Nurul Hidayati Odhitya Desta Oki Dwi Yuliana Perdana Putra, Muhammad Ricky Prasetyo, Wiji Dwi Prayoga, Adie Purnomo, Purnomo R. Mahmud Sugandi Rahajeng Kartika Sari Rahmawati, Chusnia Ramadiani, Nanda Resta Resti Pranata Putri Ria Devita Meidy Rizal, Muhammad Fatkhur Rokhimatul Wakhidah Sari, Rahajeng Kartika Shofiyah Al Idrus Singgih Adie Kurniawan Siti Munawaroh Slamet Wibawanto Soenar Soekopitojo Suci Lestari Sunu Jatmika, Sunu Suparji Suparji Sutapa, Yohanes Gatot Titasari Rahmawati Tiya Nurul Khusna Tri Atmadji Sutikno Tri Wrahatnolo Triyana Widiyaningtyas Triyanna Widiyaningtyas Wahyu Sakti Gunawan Irianto Waras Waras Yuli Sutoto Nugroho Yuliana, Oki Dwi Yuniardi, Gigih Dwi Yussi Anggraini Zaeni, Ilham Ari Elbaith Zulfikar, Nizam Muchammad