Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Status Gizi dengan Status Sosial Ekonomi Keluarga Murid Sekolah Dasar di Daerah Pusat dan Pinggiran Kota Padang Lisbet Rimelfhi Sebataraja, Lisbet Rimelfhi Sebataraja; Fadil Oenzil; Asterina Asterina
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i2.81

Abstract

AbstrakStatus gizi anak secara tidak langsung berkaitan dengan faktor sosial ekonomi keluarga. Jika status sosial ekonomi rendah maka kebutuhan makanan keluarga akan kurang terpenuhi sehingga anak akan memiliki status gizi kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dan status sosial ekonomi keluarga murid SD di pusat dan pinggiran kota Padang. Suatu penelitian analitik secara cross sectional telah dilakukan terhadap 220 orang murid di SDN 08 Alang Lawas sebagai perwakilan SD di pusat kota Padang dan SDN 36 Koto Panjang sebagai perwakilan SD di pinggiran kota Padang. Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner, pengukuran tinggi, dan berat badan anak. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan status gizi murid SD di pusat kota dengan tingkat sosial ekonomi baik sebesar 84,2% status gizi baik dan 6% status gizi kurang, sedangkan keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah didapatkan 15,7% status gizi baik dan 0% status gizi kurang. Pada daerah pinggiran kota dengan status ekonomi baik didapatkan 15,8% status gizi baik dan 64,7% status gizi kurang, sedangkan pada keluarga dengan status ekonomi rendah didapatkan 84,3% status gizi baik dan 100% status gizi kurang. Dari uji Chi-Square didapatkan nilai pearson Chi-Square (x2) = 71.004 lebih besar dari nilai x2 tabel = 7,815 dan nilai probabilitas (p) = 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas yang bermakna yaitu p < 0,05 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan status sosial ekonomi keluarga murid SD di pusat dan pinggiran kota Padang. Status gizi anak juga berhubungan dengan tingkat ekonomi keluarga, tingkat pendidikan ayah dan ibu serta jumlah anak dalam keluarga.Kata kunci: Status Gizi, Status Sosial Ekonomi, Pusat Kota, Pinggiran KotaAbstractNutritional status of children is indirectly related to socioeconomic factors. If the low socioeconomic status family meals needs will not fulfilled so that the child will have malnutrition status. The purpose of this study was to determine the relationship of nutritional status and family socioeconomic status elementary students in the center and suburbs of Padang. An analytic study is cross-sectional was conducted on 220 students at SDN 08 Alang Lawas as representatives elementary in the city center of Padang and SDN 36 Koto Panjang as a representative elementary school on the in the suburbs of Padang. Data collection was conducted through questionnaires and measurements of height and weight of children. Data analysis was done using Chi-Square test statistics. The results were obtained nutritional status in the city center with good socioeconomic level of 84.2% obtained a good nutritional status and 6% malnutrition, while families with lower socioeconomic levels obtained 15.7% of good nutritional status and 0% malnutrition. In the suburban areas with good economic status of 15.8% obtained a good nutritional status and 64.7% malnutrition status, while in families with low socioeconomic status obtained 84.3% a good nutritional status and 100% malnutrition. Of the Chi-Square test obtained value Pearson Chi-Square (x2) = 71 004 is greater than the table value x2 = 7.815 and the probability value (p) = 0.000 is smaller than the value that is meaningful probability p < 0.05 means that there is a significant relationship between the nutritional status of the family's socioeconomic status elementary students in the center and suburbs the city of Padang. Nutritional status associated with Economic level of families, father and mother's education level and number of children in families.Keywords:Nutritional Status, Socioeconomic Status, The City Center, Suburbs
Hubungan Obesitas dengan Hormon Testosteron pada Mahasiswa STIKes Indonesia Padang Ibrahim Ibrahim; Fadil Oenzil; Arni Amir
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i3.361

Abstract

Abstrak Obesitas menjadi epidemik seluruh dunia dan dua pertiga penduduk negara berkembang menderita obesitas. Pada pria obesitas terdapat lebih banyak sel lemak melepaskan enzim aromatase yang mengkatalisis testosteron menjadi estradiol. Bertambahnya berat badan akan mempercepat penurunan hormon testosteron. Tujuan penelitian iniadalah menentukan hubungan obesitas dengan hormon testosteron. Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross sectional.  Total sampling berjumlah 32 orang. Penelitian ini dilaksanakan dari  Oktober 2013 sampai Januari 2015 di STIKes Indonesia dan Laboratorium Biokimia FK Unand. Analisa data diolah secara komputerisasi dengan uji statistik korelasi dan regresi linier sederhana dengan derajat penolakan 5”%”, p=0,05. Hasil penelitian menunjukan hubungan yang lemah dan berpola negatif lemah artinya semakin meningkat berat badan maka semakin rendah hormon testosteron. Kesimpulan penelitian ini tidak ada hubungan yang bermakna antara obesitas dengan hormon testosteron. Penelitian ini memberikan informasi dan pengetahuan tentang terjadinya infertilitas akibatterganggunya hormon testosteron pada pria yang menderita obesitas.Kata kunci: obesitas, testosteron, adiponektin, enzim aromatase Abstract Obesity is becoming a worldwide epidemic and two-thirds of people developing countries suffer obesity. Obese men have fat cells that release the enzyme aromatase which catalyse testosterone to estradiol. Weight gain, the faster decline in testosterone. The objective of this study was to determine the relationship of obesity to testosterone. The design of this study was observational, cross-sectional approach to sampling amounted 32 people. The research was conducted from October 2013 January 2015 in STIKes Indonesia and Biochemistry Laboratory Faculty of Medicine, University of Andalas. Data analysis was processed by a computerized with statistical tests correlation and simple linear regression and the degree of rejection of 5”%”. p=0.05. Obesity research results with testosterone showed weak correlation and weak negative patterned means increasing weight, the lower hormone testosterone. The conclusion of this study is no significant association between obesity and hormone testosterone.This research can provide information and knowledge about the occurrence of infertility due disruption of testosterone levels men who suffer from obesity.Keywords: obesity, testosterone, adiponecty, enzym aromatase
Pengaruh Pemberian Tempe Terhadap Kadar Malondialdehid Hati Mencit Jantan Putih yang di Induksi Timbal Asetat Nurul Fadila; Fadil Oenzil; Endrinaldi Endrinaldi
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i1.784

Abstract

Tempe adalah makanan berasal dari fermentasi kedelai dengan kandungan antioksidan yang dapat menghambat radikal bebas, seperti timbal. Malondialdehid (MDA) adalah indikator adanya radikal bebas. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh tempe terhadap kadar MDA Hati Mencit Jantan Putih yang dipapar Pbasetat. Penelitian telah dilakukan di laboratorium Farmasi dan Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Andalas pada bulan April 2015 hingga Mei 2015. Perlakuan diberikan selama 4 minggu dengan menggunakan 25 ekor mencit jantan putih yang dibagi kedalam 5 kelompok yang terdiri dari: K1 kelompok kontrol negatif; K2 kelompok kontrol positif yang diberikan Pb-asetat 40mg/kgBB/hari; P1 kelompok perlakuan dengan pemberian tempe sebanyak 5 g/kgBB/hari dan induksi Pb-asetat; P2 kelompok perlakuan dengan pemberian tempe sebanyak 10 g/kgBB/hari dan induksi Pb-asetat; dan P3 kelompok perlakuan dengan pemberian tempe sebanyak 20 g/kgBB/hari dan induksi Pb-asetat. Hasil penelitian menunjukkan kadar MDA hati kelompok K1 sebesar 4,95 nmol/ml, K2 sebesar 7,08 nmol/ml, P1 sebesar 6,73 nmol/ml, P2 sebesar 5,32 nmol/ml, dan P3 sebesar 6,26nmol/ml. Analisis uji Anova menunjukkan hasil yang signifikan (p=0,000). Disimpulkan bahwa pemberian tempe dapat menurunkan kadar MDA hati mencit yang dipapar Pb-asetat, dengan dosis tempe 10g/kgBB/hari yang mampu menurunkan kadar MDA hati bermakna secara statistik.
Gambaran Status Gizi Anak Talasemia β Mayor di RSUP Dr. M. Djamil Padang Dona Mirsa Putri; Fadil Oenzil; Efrida Efrida
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i3.367

Abstract

Abstrak  Talasemia merupakan penyakit kronik yang membutuhkan transfusi setiap bulan, karena eritrosit lebih cepat lisis dibandingkan eritrosit normal. Komplikasi dan efek penyakit ini banyak, antara lain pertumbuhan, perkembangan, dan status gizinya. Penelitian ini bertujuan  mengetahui gambaran  status gizi anak talasemia β mayor Penelitian iniadalah penelitian deskriptif yang  dilakukan pada bulan Februari 2012 - Maret 2013 di RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan sampel anak talasemia β mayor. Pemeriksaan yang dilakukan adalah mengukur tinggi badan, berat badan, dan lingkar lengan. Hasil pemeriksaan dimasukkan dalam tabel persentil NCHS dan penilaian status gizi berdasarkanDepartemen Kesehatan Repubik Indonesia.Hasil penelitian ini terdapat 15 anak talasemia β mayor, dengan rata-rata umur kelompok 5-10 tahun. Frekuensi terbanyak indeks tinggi badan per umur yaitu 70%-90% (60%.). Frekuensi terbanyak indeks berat badan per umur adalah 60%-80% (66.7%). Frekuensi terbanyak indeks lingkar lengang atas per umur adalah 70%-85% (80%). Simpulan dari hasil penelitian status gizi anak talasemia β mayor adalah gizi kurang.Kata kunci: Status gizi, talasemia β mayorAbstract Thalassemia is a chronic disease who needs blood tranfusion every month because the abnormal erythrocyte has short life time compared with the normal erythrocyte. There are so many complications and effects of this disease, such as growth and nutritional status. The aim of this research is to describe chlidren's nutritional status with thalassemia beta major. This research is a descriptive research. It has been done since February 2012 - March 2013 at RSUP Dr.  M. Djamil Padang. The sampling is children with thalassemia beta major. The examination are stature, weight, and upper arm circumference and the result is entered into NHCS percentil and assessment of Nutritional based on health department of Indonesia. From this research, there are 15 children who are suffering thalassemia betamajor, and most of them is about 5-10 years old. The highest insident of stature per age index is 70-90% (60%). The highest insident of weight per age index is 60%-80% (66,7%). The highest insident of upper arm circumference per age is 70%-85% (80%).The conclusion of this research that the nutritional status children with thalassemia beta major is low nutrional.Keywords: nutritional status, thalassemia beta major
Hubungan Berbagai Faktor Risiko Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Fadma Yuliani; Fadil Oenzil; Detty Iryani
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i1.22

Abstract

AbstrakPenyebab mortalitas dan morbiditas utama pada pasien diabetes mellitus (DM) tipe 2 adalah penyakit jantung koroner (PJK) dimana penderitanya dua sampai empat kali lebih berisiko terkena penyakit jantung dari pada non DM. Mekanisme terjadinya PJK pada DM tipe 2 dikaitkan dengan adanya aterosklerosis yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan berbagai faktor risiko terhadap kejadian PJK pada penderita DM tipe 2. Penelitian dilaksanakan di RSUP. Dr. M. Djamil Padang dan RS. Khusus Jantung Sumbar pada bulan Maret-Agustus 2013. Penelitian bersifat analitik dengan desain cross sectional comparative. Jumlah sampel 176 orang yang terdiri dari 88 orang penderita DM dengan PJK dan 88 orang DM tanpa PJK. Pengolahan data dilakukan dengan uji chi-square menggunakan sistem komputerisasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian PJK pada penderita DM tipe 2 adalah jenis kelamin (p=0,000), lama menderita DM (p=0,043), hipertensi (p=0,007), dislipidemia (p=0,000), obesitas (p=0,023), dan merokok (p=0,000). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang sangat bermakna (p<0,0001) antara jenis kelamin, dislipidemia, dan merokok dengan kejadian PJK pada penderita DM tipe 2 dan terdapat hubungan yang bermakna (p<0,05) antara lama menderita DM, hipertensi, obesitas dengan kejadian PJK pada penderita DM tipe 2.Kata kunci: DM tipe 2, PJK, faktor risikoAbstractThe main causes of mortality and morbidity in type 2 diabetes mellitus (DM) patients is coronary heart disease (CHD) which adults who suffer from DM are two to four times have the risk of heart disease than people without DM. The mechanism of CHD in DM is associated with the presence of atherosclerosis that influenced by various factors. This research has aims to determine the relationship of risk factors for CHD incident in patients with DM. The study was conducted in the Dr. M. Djamil Padang and Cardiac Hospital of West Sumatra from March to August 2013. This research is an analytic study with comparative cross-sectional design. There are 176 DM patient samples that consist of 88 CHD patients and 88 patients without CHD. The data processing used chi-square test by computerized system. The result showed that risk factors that were related with CHD incident in DM patients are gender (p=0,000), long-suffering diabetes (p=0,043), hypertension (p=0,007), dyslipidemia (p=0,000), obesity (p=0,023), and smoking habit (p=0,000). Conclusion: There are marked significant (p<0,0001) relationship between gender, dyslipidemia, and smoking habit with CHD incident in DM patients and significant relationship (p<0,05) between long-suffering diabetes, hypertension, and obesity with CHD incident in DM patients.Keywords: type 2 diabetes mellitus, CHD, risk factor
Gambaran Kadar Gula Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang Memiliki Berat Badan Berlebih dan Obesitas Putri Auliya; Fadil Oenzil; Zelly Dia Dia Rofinda
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i3.571

Abstract

AbstrakObesitas dan berat badan berlebih merupakan faktor predisposisi terhadap resistensi insulin yang dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah sehingga terjadi diabetes mellitus tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar gula darah pada dewasa muda yang diwakili oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang memiliki berat badan berlebih dan obesitas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang. Sampel penelitian diambil dari total populasi yakni sebanyak 25 orang yang  diperiksa kadar gula darah puasa, TTGO, IMT dan aktivitas fisik. Hasil penelitian ini menggambarkan telah terjadi peningkatan kadar gula darah puasa yakni GDPT sebanyak 32% dan diabetes sebanyak 28%. Pada gula darah TTGO terjadi peningkatan sebanyak 16% yakni TGT. Peningkatan kadar gula darah ini sangat berhubungan dengan aktivitas fisik, yakni 16% responden dengan aktivitas fisik ringan didapatkan interpretasi diabetes pada gula darah puasa sedangkan aktivitas berat hanya 8% dan sedang 4%. Begitu pula dengan kadar gula TTGO yakni sebanyak 8% mengalami TGT pada responden dengan aktivitas fisik ringan. Kesimpulannya sebagian besar sampel yang memiliki berat badan berlebih dan obesitas mengalami peningkatan kadar gula darah pada interpretasi TGT, GDPT dan Diabetes.Kata kunci: kadar gula darah, obesitas, berat badan berlebih, TTGO, TGT, diabetes AbstractObesity and overweight is a predisposing factor insulin resistance which causes an increase in blood sugar levels in type 2 diabetes mellitus. The objective of this study was to reveal the blood sugar levels of medical students in andalas university whom are overweight and obese. This  was a descriptive study with a cross sectional design. This study was conducted in Medicine Faculty of Andalas University Padang. Samples from this study is the total sampling population of 25 people. The variables were fasting blood sugar, glucose tolerance, BMI and Physical Activity. This study illustrate  the increasing in fasting blood sugar level as prediabetes  32% and diabetes  28%. In the oral glucose tolerance, TGT was identified to cause an of blood sugar increased by 16%. Increased blood sugar levels was highly associated with physical activity, which is 16% of respondents with mild physical activity displayed an interpretation of diabetes from the fasting blood sugar, in strenuous activities 8% and moderate activity 4%. Similarly, the glucose tolerance as much as 8% had IGT in respondents with mild physical activity. The conclution of this study is the subjects with overweight and obesity have elevated level of blood sugar in interpretation of IGT, IFG, and diabetes.Keywords: blood glucose levels, obesity, overweight, IGT, IFG, diabetes
Pengaruh Likopen terhadap Kadar Soluble FMS-Like Tyrosine Kinase 1 pada Preeklamsi Vaulinne Basyir; Prima Nanda Fauziah; Akhmad Yogi Pramatirta; Yanwirasti Yanwirasti; Johanes C. Mose; Fadil Oenzil
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 9, No 4 (2020): Online December 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v9i4.1513

Abstract

Preeklamsi merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas baik maternal maupun perinatal. Tujuan: Menganalisis pengaruh pemberian likopen terhadap kadar sFlt-1 secara in vitro pada sel trofoblas model preeklamsi. Metode: Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di Laboratorium Genetika Molekuler dan Kultur Sel Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran selama periode 2017-2018. Sampel serum diperoleh dari RS. Dr. Hasan Sadikin Bandung, sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah pasien yang telah didiagnosis preeklamsi berdasarkan pemeriksaan tekanan darah dan protein urin, dan kriteria eksklusi adalag pasien yang tidak datang kontrol atau tidak bisa dihubungi. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, pertama ditentukan nilai LD50 likopen terhadap sel trofoblas kemudian dijadikan dasar nilai konsentrasi yang akan digunakan, selanjutnya dilakukan pemeriksaan sFlt-1 menggunakan metode Elisa pada kultur sel trofoblas kondisi normal dan preeklamsi dengan analisa data menggunakan analisis varians (Anova) dan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan antar variabel. Hasil: Nilai LD50 adalah 250 ug/ml dan serial konsentrasi yang digunakan mulai dari 1,953 sampai dengan 125 ug/ml. Didapatkan kadar sFlt-1 menurun secara signifikan (p0,05) dari 39,5445 menjadi 31,1342 pg/ml pada sel trofoblas yang diinduksi dengan serum preeklamsi setelah pemberian konsentrasi likopen sebesar 15,625-31,25 ug/ml yang nilainya mendekati keadaan pada sel trofoblas yang diinduksi serum kehamilan normal. Pemberian likopen dapat menurunkan kadar sFlt-1 pada sel trofoblas preeklamsi. Simpulan: Likopen dapat merubah kadar sFlt-1 dan perubahannya dipengaruhi oleh konsentrasi dan jenis serum.Kata kunci: likopen, preeklampsi, sFlt-1 
Hubungan Aktivitas Fisik terhadap Kadar Hemoglobin pada Mahasiswa Anggota UKM Pandekar Universitas Andalas Laura Kosasi; Fadil Oenzil; Amel Yanis
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i2.79

Abstract

AbstrakHemoglobin memiliki peran penting pada tubuh manusia yaitu membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh bersama sel darah merah. Aktivitas fisik yang dilakukan manusia akan memengaruhi tingkat kesehatannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik terhadap kadar hemoglobin pada mahasiswa anggota UKM Pandekar Universitas Andalas. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan rancangan potong lintang atau cross-sectional. Penelitian tentang hubungan aktivitas fisik terhadap kadar hemoglobin telah dilaksanakan pada bulan April 2013 di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Andalas Padang pada mahasiswa anggota UKM Pandekar Universitas Andalas yang memiliki indeks massa tubuh normal dan tidak merokok. Penelitian dilakukan dengan mengukur kadar hemoglobin serta pengisian kuesioner aktivitas fisik berdasarkan tiga skor, yaitu skor indeks kerja, skor indeks olahraga, dan skor indeks waktu luang. Hasil penelitan didapatkan (1) kadar hemoglobin rata-rata laki-laki 15,98 g/dL dengan tertinggi 17,5 g/dL dan terendah 13,1 g/dL serta yang perempuan rata-rata 13,38 g/dL dengan tertinggi 15,8 g/dL dan terendah 12,1 g/dL, (2) tingkat aktivitas fisik anggota Pandekar dari 28 responden terdiri atas 25 responden aktif dan 3 responden kurang aktif. Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kadar hemoglobin pada mahasiswa anggota UKM Pandekar Universitas Andalas.Kata kunci: Aktivitas Fisik, Kadar Hemoglobin, Mahasiswa Anggota UKM PandekarAbstractHaemoglobin in red blood cells in human body is very important to transport the oxygen to all of the bodycells. Physical activity is also the importance thing to conduct the human health. The purpose of this study is to determine the correlation between physical activity and hemoglobin level at students of UKM Pandekar’s members; University of Andalas. The study is an observational analytic cross-sectional study. Study of correlation between physical activity and hemoglobin level at students of UKM Pandekar’s members; University of Andalas has been conducted at April 2013 in PKM University of Andalas Padang at students of UKM Pandekar’s members University of Andalas with normal Body Mass Index and not smoking. The study did by measuring the hemoglobin levels and filling the questionnaires of physical activity levels based on three scores, that works index score, sports index score, and free time index score. The results showed (1) mean hemoglobin levels at men is 15,98 g/dL with maximum 17,5 g/dL and minimum 13,1 g/dL, mean hemoglobin levels at women is 13,38 g/dL with maximum 15,8 g/dL and minimum 12,1 g/dL, (2) physical activity levels of Pandekar’s members from 28 respondents there are 25 active respondents and 3 underactive respondents. The conclusion of this study that there is no significant correlation between physical activity and hemoglobin level at students of UKM Pandekar members University of Andalas.Keywords:Physical Activity Levels, Hemoglobin Levels, Students Of UKM Pandekar’s Members
PENGARUH PEMBERIAN MADU ASLI HUTAN SIJUNJUNG TERHADAP TNF α DAN PENYEMBUHAN LUKA PADA TIKUS GALUR WISTAR JANTAN Reni Puspita; Fadil Oenzil; Desmiwarti Desmiwarti
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7 (2018): Supplement 2
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i0.822

Abstract

Madu memiliki kandungan zat antibakteri, anti inflamasi dan anti oksidan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian madu untuk menurunkan kadar TNF α dan penyembuhan luka pada tikus galur wistar jantan. Jenis penelitian ini adalah Post Test Only Group Control Design dengan menggunakan 24 ekor tikus galur wistar jantan yang berumur 2-3 bulan, yang terbagi dalam 6 kelompok dan masing – masing kelompok terdapat 4 ekor tikus. Kelompok KN tidak diberikan madu dan povidone iodine, kelompok KP diberikan povidone iodine 10%, kelompok P1 diberi madu dengan konsentrasi 20%,kelompok P2 diberi madu dengan konsentrasi 40%, kelompok P3 diberi madu dengan konsentrasi 80%, kelompok P4 diberi madu dengan konsentrasi 100%. Setelah diberi perlakuan selama 10 hari, darah diambil dan diperiksa kadar TNF α dengan mengggunakan metode ELISA. Selain itu juga dilakukan pengukuran terhadap panjang dan lebar luka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata – rata TNF α kelompok KN 32,25 pg/ml, kelompok KP 39,12 pg/ml, kelompok P1 25,25 pg/ml, kelompok P2 21,92 pg/ml, kelompok P3 32,03 pg/ml, kelompok P4 27,28pg/ml. Untuk persentase penyembuhan panjang luka didapatkan kelompok KN 29,17%, kelompok KP 71,10%, kelompok P1 49,29%, kelompok P2 75,68%, kelompok P3 71,74%, kelompok P4 94,22%. Untuk persentase penyembuhan lebar luka didapatkan kelompok KN 30,95%, kelompok KP 76,60%, kelompok P1 44,66%, kelompok P2 83,37%, kelompok P3 71,18%, kelompok P4 97,15%. Pada analisa data didapatkan kadar TNF α p >0,05 yang tidak bermakna secara statistik, untuk persentase penyembuhan panjang luka didapatkan p <0,05 yang bermakna secara statistik, dan untuk persentase penyembuhan lebar luka didapatkan p <0,05 yang bermakna secara statistik. Dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian madu terhadap penurunan TNF α dan ada pengaruh pemberian madu terhadap penyembuhan panjang dan lebar luka pada tikus galur wistar jantan.
Gambaran Asupan Folat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Fido Arif; Fadil Oenzil; Yenita Yenita
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i1.667

Abstract

Salah satu defisiensi mikronutrien yang masih dihadapi Indonesia adalah defisiensi folat. Jumlah rata-rata asupan folat yang harus dikonsumsi oleh dewasa muda yang berumur 17-29 tahun berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yaitu 400 µg/hari. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jumlah asupan folat/hari individu. Penelitian ini merupakan penelitian survai deskriptif yang menggunakan metode food recall 24 jam. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand). Digunakan metode sistematik sampling untuk mendapatkan 273 orang responden. Responden diwawancara oleh enumerator dengan bantuan food model, setelah itu digunakan program Nutri Survey 2007 untuk mendapatkan jumlah asupan folat responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (96,8%) mahasiswa FK Unand memiliki asupan folat sehari yang kurang, dengan rata-rata 111±119 µg/hari.  Hasil  ana isis  data didapatkan bahwa rata-rata responden laki-laki lebih banyak  (129±48 µg/hari) mengonsumsi folat dari pada responden perempuan (98±88 µg/hari), juga didapatkan data bahwa rata-rata responden yang tinggal dengan orang tua atau wali lebih banyak mengonsumsi folat (130±155 µg/hari) dari pada responden yang tinggal sendiri di kost atau kontrakan (101±91 µg/hari). Simpulan penelitian ini adalah lebih dari 90% mahasiswa FK Unand tidak mengonsumsi folat yang cukup. Rata-rata asupan folat/hari laki-laki lebih tinggi 1,3 kali dari pada perempuan.
Co-Authors Akhmad Yogi Pramatirta, Akhmad Yogi Aldian Mulyanto Lokaria Amel Yanis Amirah Zatil Izzah Aria Fransiska Arni Amir Asterina Asterina Basyir, Vaulinne Darma, Azri Darma, Azri Deddy Satriya Putra Delmi Sulastri Denas Symond Desmawati Desmawati Desmiwarti Desmiwarti Detty Iryani Dia Rofinda, Zelly Dia Dian Pertiwi Didin Kustantiningtyastuti Dini Noviarti Dona Mirsa Putri Efrida Efrida Eka Agustia Rini Endrinaldi Eriyati Darwin, Eriyati Erlina Rustam Eryati Darwin Eti Yerizel Eva Chundrayetti Fadma Yuliani Fasli Jalal Feby Ramadhani Fido Arif Firman Arbi Gusti Revilla Gustina Lubis Gustina Lubis Hafni Bachtiar Hannie Qalbina Syaiful Harsa Rusda Havis Dharma Rafke Hidayati Hidayati Hidayati Hidayati Ibrahim Ibrahim Idson Kamal Iskandar Syarif Ismawati Ismawati Johanes C. Mose Johanes C. Mose Julispen Syafruddin Muhi Laura Kosasi Lisbet Rimelfhi Sebataraja Medika Prasetya Meiyestri Dwi Riani Metly, Annesha Mia Puspita Miharti, Sari Ida Minarni Minarni Muhamad Febry Muhammad Ridwan Murniwati . Murniwati Murniwati Muthia Lathiva Nidia Purwadianti Nila Kasuma Novia Susanti Nur Indrawati Lipoeto Nur Indrawaty Liputo Nurul Fadila Pagdya Haninda Nusantri Rusdi Pipit Amelia Burhani Prima Nanda Fauziah Putri Auliya Putri Yuriandini Yulsam Reni Puspita Riani Hafiza Rudy Afriant Sari Ida Miharti Siti Lestari Sumantri, Dedi Syarif, Iskandar Tofrizal Trisna Resti Yanti Usna Maria Harahap Vaulinne Basyir Yanwirasti Yanwirasti Yanwirasti Yanwirasti Yelvi Novita Roza Yenita Yenita Yerizal Karani Yusri Dianne Jurnalis Yustini Alioes Zul Febrianti