Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Gambaran Slide Malaria Berdasarkan Sediaan Darah dari Kepulauan Siberut Mentawai Periode Oktober 2011 – Januari 2012 Firdaus, Adeline Sacharissa; Irawati, Nuzulia; Amir, Arni
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i2.35

Abstract

AbstrakMalaria adalah penyakit penting yang saat ini telah menjadi masalah kesehatan dunia dan endemik di 105 negara salah satunya Indonesia. Indonesia memiliki banyak kepulauan yang tersebar salah satunya yaitu Kepulauan Mentawai. Kepulauan Mentawai merupakan daerah endemi malaria yang terdiri atas 4 pulau salah satunya yaitu Kepulauan Siberut Mentawai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Insiden kejadian malaria di Kepulauan Siberut Mentawai periode Oktober 2012 – Januari 2012. Desain penelitian yaitu deskriptif dan observational. Sediaan darah yang berasal dari Puskesmas Muara Siberut Kepulauan Siberut Mentawai dikirim ke Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas untuk diperiksa. Penelitian dilakukan dengan cara pemeriksaan secara mikroskopik sediaan darah tebal dan tipis dari sampel darah tepi yang telah dipulas dengan pewarnaan Giemsa untuk mengetahui berapa insiden kejadian malaria, distribusi malaria menurut jenis kelamin, distribusi malaria menurut jenis plasmodium dan Parasite Count. Seluruh Sediaan darah berjumlah 106 sediaan darah dan 32 diantaranya positif malaria. Berdasarkan jenis kelamin ditemukan pada perempuan 17 sediaan darah dan laki-laki sebanyak 15 sediaan darah. jenis Plasmodium yang ditemukan adalah Plasmodium falciparum sebanyak 20 sediaan darah dan Plasmodium vivax sebanyak 12 sediaan darah. Menurut parasite count 14 sediaan darah diantaranya merupakan infeksi ringan dan 6 sediaan darah lainnya merupakan infeksi berat. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) kejadian positif malaria ditemukan sebanyak 30,2%, (2) Insiden kejadian malaria lebih tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki, (3) Hanya ditemukan jenis Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax pada penelitian, (4) Derajat infeksi ringan kejadiannya lebih tinggi dibandingkan infeksi berat.Kata kunci: Malaria, Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Parasit countAbstractMalaria is an important disease that has become a global health problem endemic in 105 countries and one of them is Indonesia. Indonesia has many islands scattered one of which is the Mentawai Islands. Mentawai Islands is a malaria endemic area consisting of 4 islands, one of which is Siberut Mentawai Islands. The purpose of this study was to determine the incidence of malaria in Siberut Mentawai Islands, the period is between October 2012 - January 2012. The research design is descriptif and observational. Blood clots from Puskesmas Muara Siberut in Mentawai Islands are sent to the Laboratory of Parasitology, Faculty of Medicine Andalas University to be checked. Research done by microscopic examination of thick and thin blood preparations from peripheral blood samples that had been daubed with Giemsa staining to determine how the incidence, distribution of malaria by sex, distribution of malaria by species and Parasite Count. Whole blood preparations amounted to 106 blood and 32 of them are positive malaria. By sex found blood clots in women 17 and men as much as 15 blood clots. There are 2 plasmodium pieces that founded, 20 blood clots for Plasmodium falciparum and 12 blood clots for Plasmodium vivax. According parasite count, 14 blood clots are low infection and 6 other are severe infection. The conclusion of this study are (1) Positive malaria incidence is 30,2%, (2) The incidence of malaria is more in women than men, (3) There are only 2 species, Plasmodium falciparum and Plasmodium vivax on research, (4) low infection has higher incidence rates than severe infection.Keywords:Malaria, Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Parasit count
KORELASI KADAR PROLAKTIN DAN OKSITOSIN DENGAN LAMA AMENORE LAKTASI PADA IBU MENYUSUI EKSKLUSIF Rahmi, Junaida; Darwin, Eryati; Amir, Arni
The Southeast Asian Journal of Midwifery Vol 3 No 1 (2017): The Southeast Asian Journal of Midwifery
Publisher : Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prolaktin dan oksitosin merupakan hormon yang berperan penting dalam proses laktasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kadar prolaktin dan oksitosin dengan lama amenore laktasi pada ibu menyusui eksklusif. Penelitian ini mneggunakan desain cross sectional, observasional terhadap 48 ibu menyusui eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Belimbing Padang, September 2015 – Juni 2016. Sampel dipilih berdasarkan cluster random sampling. Pemeriksaan kadar prolaktin dan oksitosin dilakukan dilaboratorium Biomedik menggunakan Human Prolactin ELISA Kit dan Human Oxytocin ELISA Kit. Korelasi kadar prolaktin dan oksitosin dengan lama amenore laktasi diuji dengan menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi positif yang lemah dan signifikan antara kadar prolaktin dengan lama amenore laktasi (r=0,331; p=0,022), dan terdapat korelasi negatif yang sangat lemah dan tidak signifikan antara kadar oksitosin dengan lama amenore laktasi (r=-0,085; p=0,565). Kesimpulan, semakin tinggi kadar prolaktin maka semakin bertambah lama amenore laktasi dan semakin tinggi kadar oksitosin maka semakin berkurang lama amenore laktasi.  Kata kunci: Prolaktin, Oksitosin, Lama Amenore Laktasi, Menyusui Eksklusif  ABSTRACT  Prolactin and oxytocin were hormones that play important roles in breastfeeding. This study aim of this research is to determine the correlation between prolactin and oxytocin level with  duration of amenorrhea lactation in exclusively breastfeeding mothers. We used crosssectiona design, by observing 48 exclusively breastfeeding mothers in Public Health Centre Padang Belimbing, September 2015 - June 2016. Samples were selected with cluster random sampling. Examination of prolactin and oxytocin level was conducted at Biomedical Lab with ELISA method. Spearmans correlation was used for analyzing prolactin and oxytocin level with duration of amenorrhea lactation. The result shows that there is a weak positive correlation and significance between prolactin and period of amenorrhea lactation (r=0.331; p=0.022), there is a very weak negative correlation and no significant between oxytocin levels with the length of amenorrhea lactation (r=-0.085; p=0.565). It is concluded that the higher prolactin level, the longer amenorrhea lactation period is and the higher oxytocin level, the shorter amenorrhea lactation period is.  Keywords : Prolactin, Oxytocin, Duration of Amenorrhea Lactation, Exclusive Breastfeeding
Perbedaan Kadar Brain Derived Neurotropic Factor Neonatus Dari Ibu Hamil Normal Dan Anemia Defisiensi Besi Mardiah, Ainal; Amir, Arni; Friadi, Andi; Nasrul, Ellyza
Jurnal Endurance Vol 3, No 3 (2018): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jen.v3i3.3706

Abstract

Iron deficiency anemia is anemia caused by iron deficiency in the blood. Maternal iron deficiency affects the low iron reserves in neonates and it also influences on Brain Derived Neurotropic Factor (BDNF)  which affects cognitive function. The purpose of this study was to determine the difference mean of BDNF in neonates from normal pregnant women and pregnant women with iron deficiency. The design of this research was Cross Sectional design. This research was conducted in Community Health Center of Lubuk  Buaya, Ambacang Community Health Center, Community Health Center of Ikur Koto Health Center and Biomedical Laboratory of Andalas University on February 2017 to April 2018. There were 42 pregnant women was selected as sample e of this research. The samples were chosen by Consecutive Sampling. Then, the sample is divided into two groups: normal pregnant women and pregnant women with iron deficiency anemia. BDNF are examined by the ELISA. Next, the data were analyzed by using T test. The levels of BDNF neonates in normal pregnant group was 3.65(ng/ml) and the anemia pregnant group was 1.74(ng/ml) (p <0.05). There was significant difference of BDNF levels in neonates from normal pregnant women and pregnant women with iron deficiency anemia. The conclusion of this study is there is a difference of average BDNF in neonates from normal pregnant women and pregnant women with iron deficiency. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan karena kekurangan zat besi dalam darah. Defisiensi besi  maternal berdampak pada rendahnya cadangan besi pada neonatus dan berdampak terhadap ekspresi Brain Derived Neurotropic Factor (BDNF) yang berpengaruh pada fungsi kognitif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan rerata kadar BDNF pada neonatus dari ibu hamil normal dan ibu hamil defisiensi besi. Desain penelitian ini adalah Cross Sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Lubuk Buaya, Puskesmas Ambacang, Puskesmas Ikur Koto dan Laboratorium Biomedik Universitas Andalas pada bulan Februari 2017 – Juli 2018. Sampel Penelitian adalah ibu hamil sebanyak 42 orang yang dipilih secara Consecutive Sampling, sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu ibu hamil normal dan ibu hamil anemia defisiensi besi. BDNF diperiksa dengan metode ELISA. Data dianalisa menggunakan uji T test. Kadar BDNF neonatus pada ibu kelompok normal adalah 3,65(ng/ml) dan kelompok ibu anemia adalah 1,74(ng/ml) (p<0,05). Terdapat perbedaan bermakna kadar BDNF pada neonatus dari ibu hamil normal dan ibu anemia defisiensi besi.
PERBEDAAN KADAR CORTICOTROPIN RELEASING HORMONE PADA PERSALINAN PRETERM DAN ATERM Syahid MP, Miskah Indah; Yerizel, Eti; Amir, Arni
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 6, No 2 (2021): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v6i2.17977

Abstract

Abstrak Imaturitas organ tubuh dapat terjadi pada janin dalam kehamilan kurang bulan atau preterm yang menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian bayi baru lahir . Salah satu biomarker penyebab terjadinya persalinan preterm yaitu peningkatan kadar corticotropin releasing hormone. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbedaan kadar corticotropin realising hormone pada persalinan kurang bulan (preterm) dan persalinan cukup bulan (aterm) . Metode penelitian ini yaitu penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini yaitu sebanyak 23 persalinan preterm dan 23 persalinan aterm yang diambil secara consecutive sampling. Pemeriksaan corticotropin releasing hormone menggunakan ELISA Reader dengan Analisa statistic menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada persalinan preterm rerata kadar corticotropin releasing hormone lebih tinggi yaitu sebesar 5,13 ± 2,28 ng/ml dibandingan dengan persalinan aterm yaitu sebesar 4,63 ± 1,07 ng/ml dengan p value 0,030. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kadar corticotropin releasing hormone pada persalinan preterm dan aterm. Kata Kunci: Persalinan Preterm, Persalinan Aterm, Corticotropin Releasing Hormone
PERBEDAAN JUMLAH COLONILACTOBACILUS SP PADA FESES NEONATUS YANG MENDAPATKAN ASI DAN SUSU FORMULA Seto, Astari; Irawati, Nuzulia; Amir, Arni
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 6 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.155 KB) | DOI: 10.22487/htj.v6i1.102

Abstract

Kesehatan saluran pencernaan pada neonatus dapat mempengaruhi kesehatannya dimasa yang akan datang, secara fisiologis janin di dalam kandungan bersifat steril dari mikroorganisme namun setelah lahir bayi akan melakukan kontak dengan berbagai jenis paparan dalam lingkungan kehidupannya.). Saluran pencernaan pada bayi yang mendapatkan ASI didominasi oleh bifidobakteria dan lactobasilus sp, sedangkan pada saluran cerna bayi yang yang mendapatkan susu formula lebih didominasi oleh bakteri e.coli dan bacteriodes. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat perbedaan Jumlah ColoniLactobacilus Sp pada feses neonatus yang mendapatkan ASI dan susu formula. Desain penelitian ini yaitu cross sectional komparatif. Subjek penelitian ini adalah neonatus yang mendapatkan ASI dan Susu formula masing – masing terdiri dari 23 orang. Pemeriksaan bakteri lactobasilus mengunakan metode kultur. Data dianalisis menggunakan uji t dengan niai p < 0,05 dianggap bermakna secara statistik. Hasil penellitian ini didapatkan rerata jumlah coloni lactobacilus sp pada feses neonatus yang mendapat ASI adalah 3.478±.27516 CFU/ml lebih tinggi dibandingkan dengan neonatus yang mendapatkan susu formula yaitu 1.842+.83420 CFU/ml. Hasil uji T-Independent menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara neonatus yang mendapatkan ASI dan Susu formula dengan nilai p 0,000 (p value < 0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu pemberian ASI akan meningkatkan jumlah coloni lactobacilus sp pada feses neonatus. Diharapkan bagi petugas kesehatan khususnya Bidan untuk lebih aktif dalam memberikan promosi tentang pentingnya pemberian ASI secara ekslusif.
PENGARUH PERTAMBAHAN BERAT BADAN DAN UMUR TERHADAP KADAR IG-F SERUM IBU HAMIL saputri, Mona; Amir, Arni; Defrin, Defrin
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 6 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.773 KB) | DOI: 10.22487/htj.v6i1.103

Abstract

Status gizi ibu selama kehamilan dapat mempengaruhi kadar hormon Insulin-like growth factor 1 dalam tubuh. IGF-1 berperan dalam transpor nutrisi dari ibu ke janin melalui plasenta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pertambahan berat badan dan umur terhadap kadar IGF-1 serum ibu hamil. Jenis penelitian ini yaitu analitik korelatif dengan desain Cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 40 orang ibu hamil trimester II di Puskesmas Andalas Kota Padang yang diambil dengan teknik Consecutive sampling. Kadar IGF-1 diukur menggunakan metode ELISA. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh bermakna pertambahan berat badan ibu hamil terhadap kadar Ig-f serum ibu hamil dengan nilai p=0,006 (p<0,05) dan r=0,427Kesimpulan penelitian ini adalah semakin tinggi pertambahan berat bada ibu selama hamil maka kadar serum IGF-1 pada ibu hamil cenderung akan meningkat. Disarankan kepada tenaga kesehatan untuk melakukan KIE mengenai pentingnya pertambahan berat badan ibu selama kehamilan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan janin.
PERBEDAAN KARAKTERISTIK JANIN PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) BUNTING YANG DIBERI DOSIS BERTINGKAT TIMBAL ASETAT Suminta RS, Teresia; Amir, Arni; Elliyanti, Aisyah
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 6 No. 3 (2020)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.382 KB) | DOI: 10.22487/htj.v6i3.148

Abstract

Timbal (Plumbum/Pb) adalah jenis logam beracun yang bersifat kumulatif di dalam tubuh dan akan mempengaruhi beberapa sistem tubuh termasuk mekanisme yang melibatkan stres oksidatif yang dimediasi perubahan fungsi ovarium dan/atau plasenta yang mungkin mengakibatkan gangguan transpor nutrisi dan oksigen untuk janin, meningkatkan peroksidasi lipid serta bersifat kompetitif terhadap kalsium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik janin pada tikus putih bunting (Rattus norvegicus) yang diberi dosis bertingkat timbal asetat. Penelitian ini menggunakan metode Post Test Only Control Group. Jumlah sampel 28 ekor tikus (Rattus norvegicus). Sampel diambil secara acak, dibagi 4 kelompok. Kelompok (K) tanpa diberi perlakuan. Kelompok (P1) diberi timbal asetat dosis 50mg/L. Kelompok (P2) diberi timbal asetat dosis 75mg/L. Kelompok (P3) diberi timbal asetat dosis 100mg/L. Pemberian timbal sejak hari pertama hingga 19 kebuntingan, kemudian diterminasi pada hari ke-20. Berat badan janin tikus ditimbang, panjang badan diukur dan penghitungan jumlah janin. Data pertumbuhan janin dianalisis dengan menggunakan uji non paramatrik Kruskal wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann whitney. Hasil analisis Mannwithney menunjukkan bahwa ada perbedaan berat badan janin (p=0.000), panjang janin (p=0.000) dan jumlah janin (p=0.000) yang diberikan paparan timbal asetat dosis bertingkat. Dapat disimpulkan bahwa pemberian timbal asetat mengakibatkan perbedaan yang bermakna terhadap pertumbuhan janin intra uterin. Oleh karena itu Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh paparan timbal yang diberikan sepanjang siklus kehidupan tikus putih (Rattus norvegicus) dan kemudian dilakukan pengukuran kadar timbal darah induk serta penilaian terhadap onset janin.
Gambaran Slide Malaria Berdasarkan Sediaan Darah dari Kepulauan Siberut Mentawai Periode Oktober 2011 – Januari 2012 Adeline Sacharissa Firdaus; Nuzulia Irawati; Arni Amir
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i2.34

Abstract

AbstrakMalaria adalah penyakit penting yang saat ini telah menjadi masalah kesehatan dunia dan endemik di 105 negara salah satunya Indonesia. Indonesia memiliki banyak kepulauan yang tersebar salah satunya yaitu Kepulauan Mentawai. Kepulauan Mentawai merupakan daerah endemi malaria yang terdiri atas 4 pulau salah satunya yaitu Kepulauan Siberut Mentawai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Insiden kejadian malaria di Kepulauan Siberut Mentawai periode Oktober 2012 – Januari 2012. Desain penelitian yaitu deskriptif dan observational. Sediaan darah yang berasal dari Puskesmas Muara Siberut Kepulauan Siberut Mentawai dikirim ke Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas untuk diperiksa. Penelitian dilakukan dengan cara pemeriksaan secara mikroskopik sediaan darah tebal dan tipis dari sampel darah tepi yang telah dipulas dengan pewarnaan Giemsa untuk mengetahui berapa insiden kejadian malaria, distribusi malaria menurut jenis kelamin, distribusi malaria menurut jenis plasmodium dan Parasite Count. Seluruh Sediaan darah berjumlah 106 sediaan darah dan 32 diantaranya positif malaria. Berdasarkan jenis kelamin ditemukan pada perempuan 17 sediaan darah dan laki-laki sebanyak 15 sediaan darah. jenis Plasmodium yang ditemukan adalah Plasmodium falciparum sebanyak 20 sediaan darah dan Plasmodium vivax sebanyak 12 sediaan darah. Menurut parasite count 14 sediaan darah diantaranya merupakan infeksi ringan dan 6 sediaan darah lainnya merupakan infeksi berat. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) kejadian positif malaria ditemukan sebanyak 30,2%, (2) Insiden kejadian malaria lebih tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki, (3) Hanya ditemukan jenis Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax pada penelitian, (4) Derajat infeksi ringan kejadiannya lebih tinggi dibandingkan infeksi berat.Kata kunci: Malaria, Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Parasit countAbstractMalaria is an important disease that has become a global health problem endemic in 105 countries and one of them is Indonesia. Indonesia has many islands scattered one of which is the Mentawai Islands. Mentawai Islands is a malaria endemic area consisting of 4 islands, one of which is Siberut Mentawai Islands. The purpose of this study was to determine the incidence of malaria in Siberut Mentawai Islands, the period is between October 2012 - January 2012. The research design is descriptif and observational. Blood clots from Puskesmas Muara Siberut in Mentawai Islands are sent to the Laboratory of Parasitology, Faculty of Medicine Andalas University to be checked. Research done by microscopic examination of thick and thin blood preparations from peripheral blood samples that had been daubed with Giemsa staining to determine how the incidence, distribution of malaria by sex, distribution of malaria by species and Parasite Count. Whole blood preparations amounted to 106 blood and 32 of them are positive malaria. By sex found blood clots in women 17 and men as much as 15 blood clots. There are 2 plasmodium pieces that founded, 20 blood clots for Plasmodium falciparum and 12 blood clots for Plasmodium vivax. According parasite count, 14 blood clots are low infection and 6 other are severe infection. The conclusion of this study are (1) Positive malaria incidence is 30,2%, (2) The incidence of malaria is more in women than men, (3) There are only 2 species, Plasmodium falciparum and Plasmodium vivax on research, (4) low infection has higher incidence rates than severe infection.Keywords:Malaria, Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Parasit count
Perbedaan Profil Lipid pada Akseptor Depo Medroksi Progesteron Asetat dengan Implant Levonorgestrel di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tawar Padang Tahun 2014 Rafika Oktova; Desmiwarti Desmiwarti; Arni Amir
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i1.186

Abstract

AbstrakDepo Medroksiprogesteron Asetat dan Implant Levonorgestrel merupakan kontrasepsi hormonal progestin sintetik yang memiliki efek samping yaitu peningkatan berat badan dan mempengaruhi metabolisme lipid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan profil lipid pada akseptor Depo Medroksiprogesteron Asetat dengan Implant Levonorgestrel. Ini adalah studi observasional dengan desain cross sectional comparative. Penelitian dilakukan di laboratorium Bagian Biokimia Fakultas Universitas Andalas dari Maret sampai Mei 2014. Subjek penelitian terdiri dari dua kelompok, masing-masing 20 subjek. Pemeriksaan dengan metode enzimatis kolorimetri yaitu GPO-PAP untuk trigliserida, dan CHOD-PAP untuk kolesterol total, HDL dan LDL. Data dianalisis menggunakan uji t dengan nilai p<0.05 dianggap bermakna secara statistik. Rerata kadar LDL pada Depo Medroksiprogesteron Asetat lebih tinggi (95,51 ± 20,47) mg/dl daripada Implant Levonorgestrel (79,35 ± 12,55) mg/dl dengan nilai p<0,05 artinya terdapat perbedaan yang bermakna sedangkan kadar trigliserida, kolesterol total dan HDL tidak bermakna. Kesimpulan penelitian in adalah terdapat perbedaan yang bermakna rerata kadar LDL pada Depo MedroksiprogesteronAsetat dan Implant Levonorgestrel, sedangkan kadar trigliserida, kolesterol total dan HDL tidak bermakna. Secara klinis profil lipid pada kedua kelompok dalam keadaan normal.Kata kunci: profil lipid, depo medroksiprogesteron asetat, implant levonorgestrelAbstractDepo Medroxyprogesterone Acetate and Levonorgestrel Implants are synthetic progestine hormonal contraceptives that have side effect in body weight and lipid metabolism. The objective of this study was to determine the differences of lipid profile between acceptors Depo Medroxyprogesterone Acetate and Levonorgestrel Implants. This was a comparative cross sectional study. The study was done at laboratory of Biochemistry Departement in Medical Faculty of Andalas University from March until May 2014. The subjects were consisted of two groups, each group had 20 subjects. The examination used an enzymatic colorimetric method GPO-PAP for trygliserides and CHOD-PAP for total cholesterol, HDL and LDL. Data was analyzed using analysis of t-test with p<0.05 was considered to be significantly different. LDL levels average in Depo Medroxyprogesterone Acetate was (95,51 ± 20,47) mg/dl and Levonorgestrel Implants was (79,35 ± 12,55) mg/dl with p-value, it means there is a significantly difference, but levels of trygliserides, total cholesterol and HDL means there is no significantly difference. This research concluded that there is a significant difference on average levels of LDL in the Depo Medroxyprogesterone Acetate and Levonorgestrel Implants but levels of trygliserides, total cholesterol and HDL there is no significantly difference. The clinically lipid profile in the two groups is in normal range.Keywords: lipid profile, depo medroxyprogesterone acetate and levonorgestrel implants
Hubungan Obesitas dengan Hormon Testosteron pada Mahasiswa STIKes Indonesia Padang Ibrahim Ibrahim; Fadil Oenzil; Arni Amir
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i3.361

Abstract

Abstrak Obesitas menjadi epidemik seluruh dunia dan dua pertiga penduduk negara berkembang menderita obesitas. Pada pria obesitas terdapat lebih banyak sel lemak melepaskan enzim aromatase yang mengkatalisis testosteron menjadi estradiol. Bertambahnya berat badan akan mempercepat penurunan hormon testosteron. Tujuan penelitian iniadalah menentukan hubungan obesitas dengan hormon testosteron. Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross sectional.  Total sampling berjumlah 32 orang. Penelitian ini dilaksanakan dari  Oktober 2013 sampai Januari 2015 di STIKes Indonesia dan Laboratorium Biokimia FK Unand. Analisa data diolah secara komputerisasi dengan uji statistik korelasi dan regresi linier sederhana dengan derajat penolakan 5”%”, p=0,05. Hasil penelitian menunjukan hubungan yang lemah dan berpola negatif lemah artinya semakin meningkat berat badan maka semakin rendah hormon testosteron. Kesimpulan penelitian ini tidak ada hubungan yang bermakna antara obesitas dengan hormon testosteron. Penelitian ini memberikan informasi dan pengetahuan tentang terjadinya infertilitas akibatterganggunya hormon testosteron pada pria yang menderita obesitas.Kata kunci: obesitas, testosteron, adiponektin, enzim aromatase Abstract Obesity is becoming a worldwide epidemic and two-thirds of people developing countries suffer obesity. Obese men have fat cells that release the enzyme aromatase which catalyse testosterone to estradiol. Weight gain, the faster decline in testosterone. The objective of this study was to determine the relationship of obesity to testosterone. The design of this study was observational, cross-sectional approach to sampling amounted 32 people. The research was conducted from October 2013 January 2015 in STIKes Indonesia and Biochemistry Laboratory Faculty of Medicine, University of Andalas. Data analysis was processed by a computerized with statistical tests correlation and simple linear regression and the degree of rejection of 5”%”. p=0.05. Obesity research results with testosterone showed weak correlation and weak negative patterned means increasing weight, the lower hormone testosterone. The conclusion of this study is no significant association between obesity and hormone testosterone.This research can provide information and knowledge about the occurrence of infertility due disruption of testosterone levels men who suffer from obesity.Keywords: obesity, testosterone, adiponecty, enzym aromatase
Co-Authors Ade Asyari Adeline Sacharissa Firdaus Afdal Afriwardi Afriwardi Ahmad Kurniawan Akbar Aisyah Elliyanti Amri, Siti Salsabilla Andani Eka Putra Andi Friadi Aziza, Zulva Berliana Irianti, Berliana Cimi Ilmiawati, Cimi Daan Khambri Darmayanti Siregar Dedi Afandi Defrin, Defrin Delfina, Delfina Delmi Sulastri Desmawati Desmawati Desmawati Desmiwarti Desmiwarti Dina Khaira Mizana Dolly Irfandy Elizabeth Bahar Ellyza Nasrul Endrinaldi Ermawati Ermawati Eryati Darwin Eti Yerizel Fadil Oenzil Faradila, Selvy Fatma Sri Wahyuni Fika Tri Anggraini Finny Fitry Yani Firdawati, Firdawati Furqan, Muhammad Afif Gumilar, Erry Hadya Gorga Haifa Wahyu Hasmiwati Hillbertina, Noza Hudilla Rifa Karmia Ibrahim Ibrahim Ihsan, Indra Indah Wahyuni Insani, Aldina Ayunda Jamsari Jamsari Joserizal Serudji Linosefa Linosefa Lisma Evareny Maharani, Rifty Zhafira Mardiah, Ainal Masrul Mayetti - Mega Ulfah Miranie Safaringga Mohammad Tegar Indrayana Muchtar, Masrul Muhammad Reza Nelson, Nelvianti Netti Suharti Netty Suharti Noni Humaira Nur Indrawaty Lipoeto Nuzulia Irawati Oea Khairsyaf Oktavia, Sri Pratama, Weno Putri Sri Lasmini Rafika Oktova Rahmat Nurul Yuda Putra Rahmatina B Herman Rahmi Junaida Randa Novalino Rani Armalita Rika Susanti Roslaili Rasyid Saptino Miro, Saptino Saputri, Mona Sari, Maharani Permata Sari, Nur Purnama Setiawan, Mentari Adinda Seto, Astari Suminta RS, Teresia Syahid MP, Miskah Indah Syahputra, Roni Eka Tri Rahayuningsih Ulya Uti Fasrini Utama, Bobby Indra Vaulinne Basyir Vinda Dwi Apriora Yanwirasti Yanwirasti Yulia Kurniawati Yuniar Lestari Yusrawati - Yusrawati Yusrawati Yusticia Katar, Yusticia