Articles
Layanan Edukasi Bagi Ibu Dalam Upaya Mencegah Covid-19 Pada Anak: Educational Services for Mothers in Effort to Prevent Covid-19 in Children
Wahyu Ersila;
Lia Dwi Prafitri;
Windha Widyastuti
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 5 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7i5.3800
The incidence of COVID-19 in children and toddlers in Indonesia is still under monitoring, especially when the government implemented a Face-to-Face Meeting for the first one in July 2021. The most significant percentage figures are shown in children aged 0-2 years, then the age group 3-6 years and 16-18 years. Transmission occurs due to direct patient contact, especially in adults who transmit it to children. It needs the role of parents, in this case, mothers, to be a pioneer for families to prevent COVID-19 in children. This service aims to increase the mother's knowledge about COVID-19 disease in children and prevent COVID-19 illness in children. Devotional methods are lectures, Q&A, and demonstrations. To find out the increase in expertise using pre-test knowledge test and post-test. The result was an increase in knowledge in mothers before the extension of maternal knowledge; on average, the value of 66.92, and after counseling, knowledge to 86.15. It is necessary to do similar activities to continue to increase maternal expertise so that the degree of health increases and the number of COVID-19 spread decreases.
Pengaruh Dumbbell Wrist Curl Exercise dan Isometric Hold Handgrip Exercise terhadap Kekuatan Genggaman Tangan pada Atlet Tenis Meja
Ajeng Maghfiroh;
Wahyu Ersila
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pendahuluan: Kekuatan genggaman tangan merupakan salah satu komponen yang penting dalam permainan tenis meja, karena dapat mempengaruhi koordinasi, keseimbangan dan kontrol yang baik sehingga mempengaruhi pukulan yang dihasilkan. Dumbbell wrist curl exercise dan isometric hold handgrip exercise merupakan kombinasi latihan yang dapat meningkatkan kekuatan otot melalui adaptasi hipertropi otot. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dumbbell wrist curl exercise dan isometric hold handgrip exercise terhadap kekuatan genggaman tangan pada atlet tenis meja di HW Sport Pekajangan Kabupaten Pekalongan. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimental design tipe one group pretest-posttest. Sampel pada penelitian berjumlah 14 dengan teknik purposive smpling. Intervensi diberikan sebanyak 2 kali per minggu selama 4 minggu. Analisa yang digunakan yaitu menggunakan uji statistik paired simple t test. Hasil Penelitian: Hasil penelitian diperoleh rata-rata kekuatan genggaman tangan sebelum diberikan intervensi sebesar 16,121 kg dan sesudah diberikan intervensi sebesar 19,021 kg. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p value (0,000 < 0,05) berarti terdapat pengaruh kombinasi dumbbell wrist curl exercise dan isometric hold handgrip exercise terhadap kekuatan genggaman tangan pada atlet tenis meja di HW Sport Center Pekajangan Kabupaten Pekalongan. Simpulan: Dumbbell wrist curl exercise dan isometric hold handgrip exercise berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan genggaman tangan pada atlet tenis meja di HW Sport Center Pekajangan Kabupaten Pekalongan. Saran: Tenaga kesehatan khususnya fisioterapi sport dapat menggunakan intervensi kombinasi dumbbell wrist curl exercise dan isometric hold handgrip exercise untuk meningkatkan kekuatan genggaman tangan.
Pengaruh Kombinasi Nerve Gliding Exercise dan Deep Trasnverse Friction Massage terhadap Penurunan Nyeri Carpal Tunnel Syndrome
Devita Asyhari;
Wahyu Ersila
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan sindrom penjepit saraf karena cedera tekanan berulang pada nervus medianus. Operator mesin jahit merupakan salah satu pekerjaan yang beresiko mengalami CTS. Upaya fisioterapi untuk mengurangi nyeri CTS dapat dilakukan dengan kombinasi nerve gliding exercise dan deep trasnverse friction massage. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kombinasi nerve gliding exercise dan deep transverse friction massage terhadap penurunan nyeri carpal tunnel syndrome pada pekerja operator mesin jahit di PT. PISMATEX Pekalongan. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperiment (one group pre and post test). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah 42 responden, alat ukur nyeri menggunakan skala VAS. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariate dengan Wilcoxon test. Tindakan yang diberikan adalah kombinasi nerve gliding exercise dan deep transverse friction massage diberikan sebanyak 3 kali per minggu selama 4 minggu. Nyeri sebelum dilakukan tindakan didapatkan nilai mean 3.00 dan setelah dilakukan tindakan nilai mean 0,83. Uji statistik Wilcoxon test didapatkan p value 0,001(<0,05), artinya ada pengaruh yang signifikan kombinasi nerve gliding exercise dan deep trasnverse friction massage terhadap penurunan nyeri carpal tunnel syndrome. Ada pengaruh kombinasi nerve gliding exercise dan deep trasnverse friction massage terhadap penurunan nyeri carpal tunnel syndrome. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi institusi kesehatan sebagai salah satu metode non farmakologi dalam mengurangi nyeri Carpal Tunnel Syndrome.
Pengaruh Kombinasi Brain Gym Dan Senam Lansia Terhadap Peningkatan Fungsi Kognitif Pada Lansia Di Desa Sembungjambu
Meta Metiliya Sakarosa;
Wahyu Ersila
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pendahuluan: Seiring bertambahnya usia lansia akan mengalami penurunan fungsi kognitif meliputi proses belajar, orientasi, pemahaman, dan perhatian sehingga akan menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi lebih lambat. Kemampuan fungsi kognitif dalam hal memori cenderung dipengaruhi oleh perbedaan faktor usia, pendidikan ataupun status sosial ekonomi, kondisi psikososial, faktor lingkungan dan pekerjaan. Salah satu cara untuk mencegah kemunduran kognitif dengan melakukan latihan fisik untuk melatih konsentrasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan fungsi kognitif, latihan fisik tersebut adalah dengan memberikan kombinasi latihan berupa brain gym dan senam lansia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kombinasi brain gym dan senam lansia terhadap peningkatan fungsi kognitif pada lansia. Metode Peneltian : Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperiment disign (one group pre dan post test). Teknik pengambilan sample menggunakan purposive sampling dengan jumlah 18 responden. Alat yang digunakan untuk mengetahui nilai fungsi kognitif adalah Mini-Mental State Examination (MMSE). Pemberian treatment dilakukan 5 kali per minggu selama 3 minggu. Hasil Penelitian: Fungsi kognitif sebelum dilakukan tindakan didapatkan nilai mean 17,89, sedangkan setelah dilakukan tindakan nilai mean 27,72. Menggunakan Wilcoxon test didapatkan p value 0,001 (<0,05), bahwa ada pengaruh kombinasi brain gym dan senam lansia terhadap peningkatan fungsi kognitif pada lansia. Simpulan: Ada pengaruh kombinasi brain gym dan senam lansia dapat meningkatkan fungsi kognitif pada lansia. Saran: Diharapkan kombinasi treatment brain gym dan senam lansia dapat dijadikan sebagai referensi bagi fisioterapis untuk meningkatkan fungsi kognitif pada lansia.
Hubungan Masa Bekerja Dan Lama Duduk Berkendara Dengan Kejadian Low Back Pain Pada Kurir Expedisi J&T Di Pekalongan
Nadiya Septi Ariyanah;
Wahyu Ersila
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Low back pain merupakan salah satu gangguan musculoskeletal yang diakibatkan oleh aktivitas tubuh kurang baik dan berlebihan. Prosentase kejadian low back pain di Indonesia diperkirakan sekitar 7,6%-37%. Bekerja sebagai kurir expedisi merupakan salah satu pekerjaan yang banyak menghabiskan waktunya dengan duduk. Sikap lama duduk mengendarai dan masa bekerja tersebut berhubungan dengan low back pain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan masa bekerja dan lama duduk berkendara dengan kejadian low back pain pada kurir expedisi J&T di Pekalongan. Desain penelitian analitik observasional dengan studi cross sectional, subjek yang digunakan adalah kurir expedisi J&T di Pekalongan. Teknik pengambilan sample yaitu total sampling dengan jumlah 122 kurir expedisi J&T di Pekalongan. Tindakan dalam penelitian ini adalah memberikan kuesioner ODI dan test spesifik lasegue’s. data yang dikumpulkan dianalisa menggunakan uji chi square. Terdapat hubungan antara masa bekerja dan low back pain dengan nilai (p= 0.003). Terdapat hubungan antara lama duduk berkendara dan low back pain dengan nilai (p= 0.001). Didapatkan frekuensi masa bekerja sebanyak 43 (59.2%) responden dengan kategori baru. Didapatkan frekuensi lama duduk sebanyak 57 (75.0%) responden dengan kategori lama. Kejadian low back pain didapatkan sebanyak 42 (55.3%) dalam kategori positif. Terdapat hubungan antara masa bekerja dan lama duduk berkendara dengan kejadian low back pain pada kurir expedisi J&T di Pekalongan. Profesi fisioterapi agar dapat meneliti faktor-faktor lainnya yang menyebabkan low back pain pada kurir expedisi.
Waktu Pertama Buang Air Kecil (BAK) pada Ibu Postpartum yang Dilakukan Bladder Training
Hilda Ekasari Utami;
Suparni ,;
Wahyu Ersila
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2014): Jurnal ILMU KESEHATAN (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.48144/jiks.v6i1.21
Retensi urin didefinisikan sebagai ketidakmampuan berkemih. Retensio urin postpartum menimbulkan beberapa komplikasi adalah terjadinya uremia, infeksi, sepsis, dan terjadinya rupture spontan vesika urinaria. Mengatasi masalah perkemihan salah satunya dapat dilakukan dengan melatih berkemih (bladder training). Bladder training merupakan penatalaksanaan yang bertujuan untuk melatih kembali kandung kemih ke pola berkemih normal dengan menstimulasi pengeluaran urin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran waktu pertama kali buang air kecil (BAK) pada ibu postpartum yang dilakukan bladder training. Desain penelitian menggunakan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum spontan hari pertama di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan tanggal 20 Mei - 8 Juni 2013. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sebanyak 30 ibu postpartum spontan hari pertama di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Pengumpulan data menggunakan checklist dan lembar observasi. Analisa hasil penelitian menggunakan analisa univariate dengan hasil bahwa seluruh ibu post partum dapat buang air kecil (BAK) dengan cepat setelah melahirkan dengan rata-rata waktu pertama kali buang air kecil (BAK) 2,7 jam postpartum. Saran bagi tenaga kesehatan untuk menerapkan bladder training pada ibu postpartum karena mempunyai dampak yang positif bagi ibu postpartum karena dapat merangsang BAK segera sehingga mencegah terjadinya perdarahan. Kata kunci                  : bladder training, miksi awal masa nifas First Time Urination (BAK) on Postpartum Mothers Who do Bladder Training Abstract. Urinary retention is defined as the inability to urinate. Postpartum urinary retention caused some complication is the occurrence of uremia, infection, sepsis, and occurrence of spontaneous bladder rupture. Troubleshooting urinal one of which can be done by training voiding (bladder training). Bladder training is a management that aims to retrain the bladder to normal voiding pattern by stimulating urine output. The purpose of this study is to describe the first time urination (BAK) on postpartum mothers who do bladder training. Design research using descriptive. The population in this study were all spontaneous first day postpartum mothers in hospitals Kraton Pekalongan on 20 May - 8 June 2013. The sampling technique was accidental as much as 30 maternal postpartum spontaneous first day in hospitals Kraton Pekalongan. Collecting data using the checklist and observation sheet. Analysis of the results of studies using univariate analysis with the result that the entire post-partum mothers can urinate (BAK) quickly after giving birth with an average time of first urination (BAK) 2.7 hours postpartum. Suggestions for health workers to apply bladder training in the mother postpartum because it has a positive impact for postpartum mothers because it can stimulate the bladder immediately so as to prevent the occurrence of bleeding.
Hubungan Pelaksanaan Pencatatan Dengan Hasil Pencatatan Kohort Ibu
Emi Nurlaela;
Wahyu Ersila;
Nur Intan Kusuma
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.48144/jiks.v10i2.75
Pencapaian program KIA dapat dilihat dari Laporan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA yang pencatatannya dilakukan perbulan. Laporan pencatatan bulanan ini merupakan hal yang sangat penting, karena hasil laporan ini dapat dijadikan tolok ukur dalam menilai pengendalian masalah kesehatan di seluruh wilayah kabupaten atau kota. Pencatatan kesehatan ibu dan anak dilakukan di buku KIA atau buku kesehatan ibu dan anak, kohort ibu dan pencatatan lainnya. Pencatatan kohort ibu merupakan pencatatan kondisi kesehatan ibu dari sejak hamil sampai melahirkan dan bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pelaksanaan pencatatan dengan hasil pencatatan kohort ibu di wilayah puskesmas kabupaten Pekalongan. Jenis penelitian ini diskriptif analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah bidan di puskesmas kabupaten pekalongan, jumlah sampel 62 bidan dengan teknik pengambilan menggunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk mengetahui pelaksanaan dan Cheklist untuk megetahui hasil pencatatan kohort. Analisa data menggunakan chi square untuk mengetahui hubungan 2 variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pelaksanaan pencatatan dengan hasil pencatatan kohort ibu di puskesmas kabupaten Pekalongan dengan nilai p 0,792 (p>0,05). Saran hendaknya puskesmas melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kohort yang di laporkan oleh bidan, sehingga bidan dapat melaksanakan pencatatan kohort dengan baik.
Indeks Masa Tubuh terhadap Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas
Nina Zuhana;
Lia Dwi Prafitri;
Wahyu Ersila
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.48144/jiks.v10i2.78
Perawatan perineum yang kurang baik dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum yang dapat menghambat proses penyembuhan luka. Beberapa faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka perineum diantaranya status nutrisi, istirahat, stress, infeksi, merokok, kondisi medisdan pengobatan dan obesitas. Obesitas atau berat badan yang berlebih dapat terjadi pada berbagai usia, menyebabkan penutupan luka kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan penyembuhan luka perineum ibu nifas. Jenis penelitian yang dilakukan adalah survey analitik Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang mempunyai luka jahit perineum di wilayah kabupaten Pekalongan. Dengan tehnik pengambilan sampel Accidental sampling dari tanggal 21 Maret sampai dengan 2 Mei 2017 didapatkan 30 ibu nifas. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah uji korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan penyembuhan luka perineum ibu nifas dengan p value 0,003 (< 0,05). Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan informasi kepada ibu nifas bahwa status gizi seorang wanita dapat mempengaruhi penyembuhan luka dan dalam memberikan asuhan kepada ibu nifas tidak hanya secara fisik maupun psikis tetapi secara holistic(menyeluruh) dan harus diperhatikan faktor-faktor lain seperti personal hygiene,lingkungan danpengetahuan tentang perawatan luka jahit perineum.
KELAS KADER UNTUK DETEKSI DINI RISIKO TINGGI KEHAMILAN
Wahyu Ersila;
Suparni Suparni;
Nina Zuhana
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kader kesehatan merupakan hasil dari proses pemberdayaan masyarakat yang diwujudkan melalui partisipasi aktif masyarakat. Proses pendampingan ibu hamil memang dilakukan oleh bidan desa, namun demikian dalam menggerakkan masyarakat tidak terlepas dari peran kader sebagai orang yang membawa misi kesehatan serta terdekat dengan masyarakat. Pengenalan kemungkinan terjadinya tanda bahaya kehamilan harus secara dini dan ditangani dengan benar oleh kader kesehatan. Apabila kader kesehatan kurang mampu melakukan deteksi dini terhadap komplikasi kehamilan, maka akan terjadi komplikasi yang lanjut yang akan mengakibatkan kematian ibu dan bayi. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang deteksi risiko tinggi kehamilan dan melakukan pendampingan kader pengisian Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR). Metode dalam pengabdian masyarakat ini adalah ceramah Tanya jawab, diskusi dan demonstrasi. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dan lembar KSPR. Hasil Peningkatan pengetahuan kader mengenai KSPR dan kemampuan kader dalam mengisi KSPR pada kartu ibu hamil dengan benar. Terjadi peningkatan pengetahuan kader mengenai deteksi risiko tinggi kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir dengan peningkatan pengetahuan sebesar 4,46. Kesimpulan Kelas kader dapat menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan pengetahuan kader tentang deteksi risiko tinggi kehamilan sehingga kader dapat berperan aktif mendeteksi ibu hamil berisiko untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan bayi.
Meningkatkan Keterampilan Kader melalui Pelatihan Deteksi Perkembangan Balita
Wahyu Ersila;
Lia Dwi Prafitri;
A Abdurrachman
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kesehatan Anak merupakan salah satu aspek atau bagian dari kesehatan masyarakat yang didalamnya termasuk tumbuh kembang anak balita dan keterampilan dalam melakukan deteksi secara dini adanya disfungsional tumbuh kembang anak balita. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan keterampilan kader posyandu dalam melakukan praktik deteksi perkembangan pada balita menggunakan KPSP.Metode PkM ini menggunakan metode demonstrasi dan pendampingan sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan kader, instrument yang digunakan untuk menilai keterampilan adalah lembar observasi (checklist). Hasilnya sebelum dilakukan pelatihan keterampilan kader yang memiliki kategori baik 31,3% dan setelah dilakukan pelatihan keterampilan kader meningkat menjadi 81,3%. Hasil PkM ini diharapkan akan menjadi acuan bagi dinas kesehatan setempat agar kegiatan serupa dapat dilakukan pada setiap posyandu yang ada di seluruh kabupaten pekalongan sehingga kemanfaatannya dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan anak balita.