Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Science Technology Engineering and Mathematics (STEM) Berbasis Kearifan Lokal Sarwanto Sarwanto
Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021 Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Pendidikan IPA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.39 KB)

Abstract

Produk budaya lokal yang menjadi sarana untuk kenyaman hidup manusia adalah teknologi. Salah satunya alat bantu mengambil air di persawahan yaitu sumur senggot. Prinsip sumur senggot dapat disederhanakan menjadi prinsip tuas. Melalui serangkaian proses sains dimulai dari mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan, dengan menggunakan alat data dan hubungan matematis akan didapat konsep tuas pada pesawat sederhana. Integrasi S, T, E, M menjadi satu kesatuan memberi dampak siswa mampu mengkosntruk pengetahuannya
Problem-based Learning: Improving Students’ Concept Mastery and Learning Activities Susanti Bili; Suparmi Suparmi; Sarwanto Sarwanto
Journal of Educational Science and Technology (EST) Volume 8 Number 1 April 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/est.v8i1.21970

Abstract

Concept mastery is the based ability of higher-order thinking skills in the era of society 5.0. Increased understanding of the concept is in line with the practice of dependent on active learning activities by students. The purpose of the study was to determine the effect of problem-based learning on the concept mastery and learning activities of students. The research method used is a quasi-experimental research design with a non-equivalent pretest-posttest control group. The sample had selected through purposive random sampling. The instrument used is a conceptual understanding test instrument with an indicator of adaptation knowledge dimensions from Bloom's taxonomy and a learning activity instrument of a questionnaire. In the results of this study, there are differences between the experimental class and the control class on understanding concepts and learning activities of students; the PBL model increase students' concept mastery
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Saintifik pada Materi Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Verbal Siswa SMA Dhimas Nur Setyawan; Sarwanto Sarwanto; Nonoh Siti Aminah
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 8, No 1 (2017): APRIL 2017
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v8i1.1332

Abstract

Hasil daya serap UN 2015 pada materi dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar di Kota Magelang 65,08 masih rendah dibandingkan dengan daya serap tingkat Provinsi Jawa Tengah 67,13 maupun tingkat nasional 65,24, sehingga perlu dilakukan pembelajaran berbasis saitifik. Penelitian ini yang bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan karakteristik pembelajaran berbasis saintifik; (2) mendeskripsikan kelayakan pembelajaran berbasis saintifik; (3) menganalisis efektivitas penggunaan pembelajaran berbasis saintifik dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi verbal siswa. Pengembangan modul fisika berbasis saintifik dilakukan dengan penelitian Research and Development (R&D) menggunakan model Borg and Gall yang disederhanakan Tim Puslitjaknov [1] terdiri dari 5 tahap utama yaitu analisis pembelajaran, mengembangkan draft awal, validasi pembelajaran dan revisi, uji coba skala kecil dan revisi, uji coba skala besar dan revisi, dan diseminasi. Produk pembelajaran dikemas dalam bentuk modul. Modul fisika berbasis saintifik dinilai oleh: ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa; dua praktisi guru fisika SMA; dan dua teman sejawat serta respon siswa. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, kualitatif, dan N-Gain. Hasil penelitian dan pengembangan disimpulkan bahwa: 1) pembelajaran berbasis saintifik yang dikembangkan pada materi dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar, menggunakan langkah menyajikan paparan masalah, menanya, berhipotesis, mengukur, menganalisis, menyimpulkan, mengomunikasikan. Selain itu, terdapat tugas bercerita mencari fenomena sesuai materi, soal latihan, dan soal evaluasi; 2) pembelajaran berbasis saintifik yang dikembangkan telah layak digunakan dengan kategori kelayakan sangat baik/sangat layak ditinjau dari kelayakan materi, media, dan bahasa; 3) pembelajaran berbasis saintifik pada materi dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi verbal siswa salah satu SMA di Kota Magelang. Peningkatan kemampuan berpikir kritis dengan N-gain score rata-rata 0,50 berkategori sedang pada kelas eksperimen dan 0,46 berkategori sedang pada kelas kontrol. Kemampuan komunikasi verbal pada kelas eksperimen mengalami peningkatan pada setiap pertemuan dengan N-Gain score rata-rata 0,37 pada kategori sedang.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Afif Hasbi Bustomi; Suparmi Suparmi; Sarwanto Sarwanto
FKIP e-PROCEEDING Vol 3 No 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buku teks fisika SMA yang kontekstual masih kurang sehingga perlu dikembangkan bahan ajar berupa modul untuk siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, mengukur kelayakan, dan mengukur peningkatan hasil belajar siswa pada penggunaan modul Fisika berbasis contextual teaching and learning (CTL) pada materi suhu, kalor, dan perpindahan kalor. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) yang mengacu pada model Borg & Gall yang dimodifikasi menjadi lima langkah. Modul yang sudah melalui tahap validasi ahli, guru, dan teman sejawat kemudian diujicobakan secara luas kepada 29 siswa. Hasil analisis data penelitian menunjukkan: 1) karakteristik modul adalah modul dikemas dalam tampilan yang menarik dan mudah digunakan, modul dikemas dengan menyajikan materi secara utuh, kegiatan belajar dalam modul bersifat saintifik yang mendukung Kurikulum 2013, dan modul menyajikan materi yang kontekstual; 2) kelayakan modul dilihat dari penilaian ahli, guru, teman sejawat yang memiliki nilai rata-rata di atas nilai cut off score (89% > 88%) dan penilaian produk oleh siswa (84% > 83%) 3) Penggunaan modul Fisika SMA berbasis CTL dapat meningkatkan hasil belajar (n-gain kategori sedang) dan 79% siswa mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kata kunci: kalor, pengembangan modul, modul fisika, modul CTL, hasil belajar
PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS Rizki Fitria Setyaningtyas; Sarwanto Sarwanto; Baskoro Adi Prayitno
FKIP e-PROCEEDING Vol 3 No 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya literasi sains berhubungan dengan bagaimana siswa mampu menggunakan kemampuan berpikir secara ilmiah dan menggunakan pengetahuan serta proses sains dalam memahami suatu fenomena sehingga mampu mengambil keputusan untuk memecahkan masalah. Literasi sains dapat diberdayakan menggunakan model pembelajaran guided discovery dengan modul sebagai bahan ajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan literasi sains siswa dengan modul IPA berbasis guided discovery pada tema pemanasan global. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan Research and Development (R&D) dengan mengacu pada model Borg & Gall, teknik analisis menggunakan metode deskriptif-kualitatif berdasarkan skor kriteria, sedangkan uji coba lapangan menggunakan pre eksperimen dengan one group pretest-posttest design. Data hasil penelitian pengembangan modul IPA berbasis guided discovery memenuhi kriteria layak digunakan dalam pembelajaran dari hasil validasi dengan kategori sangat baik, implementasi modul IPA berbasis guided discovery efektif digunakan untuk meningkatkan literasi sains berdasarkan uji operasional di SMP dengan perolehan gains skor sebesar 0,56 pada kategori sedang. Kata Kunci: guided discovery, literasi sains, pemanasan global
PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS DISCOVERY DENGAN TEMA ES TELER UNTUK MEMBERDAYAKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA Budi Sriyanto; Mohammad Masykuri; Sarwanto Sarwanto
FKIP e-PROCEEDING Vol 3 No 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Mengembangkan modul IPA terpadu berbasis discovery tema es teler; (2) Mengetahui kelayakan modul Pembelajaran IPA terpadu discovery pada tema es teler kelas VII; (3) Mengetahui efektivitas dari modul pembelajaran IPA terpadu berbasis discovery pada tema es teler terhadap keterampilan proses sains siswa kelas VII SMP Negeri 3 Satu Atap Sumberlawang.Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang mengacu pada model Thiagarajan. Penilaian modul dilaksanakan 6 tahap yaitu validasi ahli materi dan kegrafikan, validasi guru, validasi sejawat, uji coba kecil dilaksanakan pada 8 siswa, uji coba diperluas dilaksanakan 31 siswa SMP N 3 Satu Atap Sumberlawang dan penyebaran modul pada guru IPA SMP. Data hasil penelitian berupa nilai validasi modul oleh ahli, guru dan sejawat, respon keterbacaan siswa, nilai tes prestasi, respon siswa, dan respon guru.Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan: (1) prosedur pengembangan modul IPA berbasis discovery menggunakan model 4-D dari Thiagarajan mencakup define, design, develop dan disseminate; dengan modifikasi pada tahap disseminate dilakukan dengan cara sosialisasi modul kepada guru; (2) modul IPA terpadu SMP berbasis discoverypada tema es teler yang dikembangkan memiliki kelayakan dengan kategori sangat baik yang mencakup aspek isi, bahasa, penyajian, kegrafikan dan kesesuaian dengan discovery. Hasil validasi yaitu validasi ahli rata-rata 3,43, validasi guru rata-rata 3,52, validasi teman sejawat rata-rata 3,48, uji coba skala kecil rata-rata 3,50, uji coba besar rata-rata 3,60, respon guru SMP rata-rata 3,58; (3) modul produk pengembangan efektif untuk menaikkan rerata hasil belajar dari skor rata-rata pretest 50,66 menjadi postest 71,90 serta ketuntasan belajar siswa mencapai 77%. Kata kunci: modul, discovery, es teler
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MODEL POE PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES FISIKA SISWA SMA MUHAMMADIYAH IMOGIRI Algiranto Algiranto; Sarwanto Sarwanto; Ahmad Marzuki
FKIP e-PROCEEDING Vol 3 No 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) menghasilkan perangkat pembelajaran fisika dengan model POE (Predict,Observe, Explain) yang layak untuk pembelajaran di SMA dan (2) mendeskripsikan peningkatanketerampilan proses fisika siswa yang mengikuti proses pembelajaran dengan perangkat pembelajaranfisika dengan model POE. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan 4D Model. Padatahap Define, merencanakan perangkat pembelajaran kalor. Pada tahap Design, merancangan produkperangkat pembelajaran yang selanjutnya produk tersebut di konsultasikan dengan ahli untukdivalidasi. Pada tahap Develop, dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran dengan uji terbatasdan uji lapangan. Pada tahap Desiminate, penyebarluasan perangkat pembelajaran hasilpengembangan. Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah Imogiri dengan subjek penelitian siswakelas X MIPA 1 berjumlah 32 orang. Instrumen pembelajaran berupa RPP dan LKS sedangkaninstrumen pengambilan data berupa tes dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1) perangkat pembelajaran fisika berbasis POE (Predict,Observe,Explain) dinyatakan layakdigunakan. Instrumen RPP dan LKS dinyatakan layak dengan kategori baik. Instrumen penilaian hasilbelajar kognitif dinyatakan valid dan reliabel. Instrumen penilaian keterampilan proses sains daninstrumen tes memiliki kategori sangat baik, (2) peningkatan keterampilan proses fisika siswa yaitumengamati, klasifikasi, interpretasi, prediksi, mengajukan pertanyaan, berhipotesis, melakukanpercobaan, menggunakan alat, berkomunikasi masing-masing sebesar, 87,4%, 76,1%, 80,3%, 72,7%,75,0%, 87,4%, 96,9%, 89,1%, 85,6%.Kata Kunci: Perangkat Pembelajaran, Model POE, Keterampilan Proses Fisika
PENGEMBANGAN E-LEARNING IPA TERPADU BERBASIS SETS PADA TEMA GUNUNG BERAPI DAN GEMPA BUMI Risma Fembriyanti; Sarwanto Sarwanto; Suparmi Suparmi
FKIP e-PROCEEDING Vol 3 No 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan e-learning IPA berbasis SETS dengan tema Gunung Merapi dan Gempa Bumi; 2) mengetahui kelayakan e-learning IPA berbasis SETS dengan tema Gunung Merapi dan Gempa Bumi. Pengembangan e-learning IPA terpadu berbasis SETS menggunakan model pengembangan Borg and Gall yang dimodifikasi sampai pada tahap kelima: 1) Penelitian pendahuluan (prasurvai); 2) Melakukan perencanaan (identifikasi dan definisi keterampilan, perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran); 3) Mengembangan rancangan awal produk (draft I); 4) Uji coba lapangan awal berupa uji validasi ahli atau expert judgement; 5) Revisi produk tahap pertama berdasarkan masukan dan saran-saran ahli. Analisis data yang digunakan pada penelitian pengembangan adalah analisis deskriptif kualitatif untuk data pendapat dan saran serta deskriptif kuantitatif (persentase) untuk analisis skor penilaian dari masing-masing ahli. Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) e-learning IPA terpadu berbasis SETS dengan tema gunung berapi dan gempa bumi telah berhasil dikembangkan dengan metode pengembangan Borg and Gall tahap satu sampai lima dengan pendekatan pembelajaran SETS dengan karakteristik e-learning yang interaktif; 2) e-learning IPA terpadu berbasis SETS dengan tema gunung berapi dan gempa bumi masuk dalam kategori sangat baik ditinjau dari kelayakan materi, RPP, kisi-kisi soal, dan media dengan rata-rata persentase penilaian 88.34 %. Kata Kunci: e-learning, IPA Terpadu, SETS, Gunung Berapi, Gempa Bumi
PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING DENGAN TEMA YOGHURT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP KELAS VII Prihantomo Prihantomo; Sarwanto Sarwanto; Puguh Puguh
FKIP e-PROCEEDING Vol 3 No 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik modul IPA terpadu berbasis PBL tema yoghurt, (2) kelayakan modul IPA terpadu berbasis PBL tema yoghurt, (3) efektivitas modul IPA terpadu berbasis PBL tema yoghurt, terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan Borg dan Gall yang terdiri dari 10 tahapan, meliputi: (1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi hasil uji coba awal, (6) uji lapangan utama, (7) revisi hasil uji lapangan utama, (8) uji lapangan operasional, (9) revisi produk akhir, dan (10) penyebaran produk. Prosedur penelitian pengembangan Borg dan Gall dengan 10 tahapan tersebut dimodifikasi pada jumlah subjek ujicoba. Uji efektivitas kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan desain non-equivalent control group, yang di analisis menggunakan software SPSS dengan jenis uji Mann Whitney Test untuk keterampilan proses sains dan hasil belajar sikap, sedangkan hasil belajar kognitif menggunakan Independent T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Karakteristik modul yang dikembangkan adalah konten IPA dipadukan dengan tipe connected, adanya tahapan problem based learning pada modul yang disusun sesuai Kurikulum 2013. (2) Modul dinyatakan layak digunakan ditinjau dari aspek isi, aspek penyajian, aspek kebahasaan, dan aspek kegrafikan, dengan perolehan skor modul siswa 3,50 (sangat baik) dan skor modul guru adalah 3,51 (sangat baik). (3) Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Problem Based Learning dengan Tema Yoghurt efektif digunakan Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP Kelas VII SMPN 1 Miri. Kata Kunci: modul, problem based learning, yoghurt, hasil belajar
Physics Learning with Metacognitive Approach through Problem Based Learning (PBL) and Reciprocal Learning (RL) model Viewed from Students' Critical Thinking Skill Sulasih Sulasih; Sarwanto Sarwanto; Suparmi Suparmi
International Journal of Pedagogy and Teacher Education Vol 2 (2018): IJPTE Focus Issue January 2018
Publisher : The Faculty of Teacher Training and Education (FKIP), Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.736 KB) | DOI: 10.20961/ijpte.v2i0.19896

Abstract

Teachers have not been optimal in strengthening students' cognitive awareness in learning physics. This study aims to determine the effect of learning with a metacognitive approach through Problem Based Learning (PBL) and Reciprocal Learning (RL) model among students who have high critical thinking ability and low critical thinking ability. This research is an experimental study with the 2x2x2 factorial design. Object research is students of grade 11 science class in a high school in Central Java. The sample was obtained by cluster random sampling technique obtained by one class as an experimental and another class as a control. Data collection techniques use test techniques for their cognitive learning outcomes as well as their critical thinking skills and questionnaire and observation techniques for their attitude and skill learning outcomes. Analysis of the data using ANOVA 2 ways. The results show: (1) there are differences in learning outcomes between students who were given Physics learning model of PBL with reciprocal learning model. (2) There are differences in learning outcomes between students who have high critical thinking skills and low critical thinking skills. (3) There is no interaction between physics learning of PBL model and Physics learning of reciprocal learning model with students' critical thinking ability.