Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

TUTURAN EMOSI MAHASISWA KOTA BAUBAU DALAM RANAH DEMONSTRASI [Emotional Speech of The Students in Baubau City in The Demonstration] risman iye
TOTOBUANG Vol. 6 No. 1 (2018): TOTOBUANG, EDISI JUNI 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.378 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v6i1.69

Abstract

The variation of emotional utterances of the demonstrators  rose the negative public attachments to the demonstration. This study aimed to explain: the form and type of emotional speech of Baubau City students in the realdemonstration. This research wa  qualitative research. The Sampling were taken purposively. Oral data was collected by using the free-of-cognate method, documentation techniques, and notes. Data were analyzed with Searle's speech-actg theory and Goleman's theory. The result of the research showed that the form and type of emotional speech of Baubau city students in demonstration were four: words, phrases, sentences and idoms. Meanwhile, the types of emotional speech of Baubau City students in demonstration were anger, sadness, fearlessness, pleasure, and annoyance. Variasi tuturan emosi para demonstran memunculkan prasangka negatif masyarakat terhadap demonstrasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan:  bentuk dan jenis tuturan emosi mahasiswa Kota Baubau dalam ranah demonstrasi; Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif. Data lisan dikumpullkan menggunakan metode simak bebas cakap, teknik dokumentasi, dan catat. Data dianalisis dengan teori tindak tutur Searle dan teori Goleman. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk  tuturan emosi mahasiswa kota Baubau dalam ranah demonstrasi ada empat, yaitu kata, frasa, kalimat dan ungkapan Selanjutnya, jenis tuturan emosi mahasiswa Kota Baubau dalam ranah demonstrasi, yakni kemarahan, kesedihan, ketakutan, kenikmatan, dan kejengkelan.
TUTURAN DALAM PROSESI LAMARAN PERNIKAHAN DI TOMIA KABUPATEN WAKATOBI [Speech In The Wedding Purpose Procession In Tomia Kabupaten Wakatobi] risman iye
TOTOBUANG Vol. 6 No. 2 (2018): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.072 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v6i2.88

Abstract

Purpose procession is a sacred process that is occupied by a part of society is an obligation of a culture. the event is not only present instantaneously, but requires a long process with various stages. So does marriage at Tomia Wakatobi. This study aims to describe the form of speech in the marriage purpose procession in Tomia and explain the meaning of speech in the process. This research is a kind of qualitative descriptive research Field Research, which is based on the results obtained through field research. Regarding the object discussed according to the reality that occurs in society, especially in the community in the East Tomia Subdistrict, Wakatobi Regency. The results showed that the stages in the purpose process in Tomia consisted of four forms. 1) Pa’epe. 2) Pa’rara; 3) Po’ema-ema and 4) Nga’a Nualo. Of the four forms of application processions the utterances spoken vary. On form Pa’epe, Pa’rara and Nga’a Nualo the form of the speech is declarative and interrogative. while in form Po’ema-ema the form of the speech is in the form of declarative, imperative and interrogative. The meaning in the speech purpose procession means connotation.Prosesi lamaran merupakan proses sakral yang dianggap oleh sebagian masyarakat adalah kewajiban dari suatu budaya. Peristiwa tersebut bukan hanya hadir secara instan, namun memerlukan proses yang panjang dengan berbagai tahapan. Begitu pula pernikahan di Tomia Wakatobi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan wujud tuturan dalam prosesi lamaran pernikahan di Tomia dan menjelaskan makna tuturan dalam prosesinya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif Field Research, yaitu berdasarkan hasil yang diperoleh melalui penelitian lapangan. Mengenai objek yang dibicarakan sesuai kenyataan yang terjadi di masyarakat khususnya pada masyarakat di Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan dalam proses lamaran di Tomia terdiri atas empat bentuk. 1) Pa’epe. 2) Pa’rara; 3) Po’ema-ema, dan 4) Nga’a Nualo. Dari keempat bentuk prosesi lamaran tersebut tuturan yang dituturkan bervariasi. Pada bentuk Pa’epe, Pa’rara, dan Nga’a Nualo wujud tuturannya berbentuk deklaratif, dan interogatif. Akan tetapi pada tahapan Po’ema-ema wujud tuturannya berbentuk deklaratif, imperatif, dan interogatif. Makna dalam tuturan prosesi lamaran bermakna konotasi.
PRAANGGAPAN PAMFLET SOSIALISASI PELESTARIAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN WAKATOBI [The Prejudice in The Environmental Conservatiom Pamphlet at Wakatobi Districk] risman iye; - Karim
TOTOBUANG Vol. 7 No. 2 (2019): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v7i2.146

Abstract

Praanggapan dalam pamflet sosialisasi pelestarian lingkungan di Kabupaten Wakatobi cukup beragam. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penggunaan praanggapan dalam pamflet sosialisasi pelestarian lingkungan di Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang berusaha mengkaji fenomena praanggapan dengan pendekatan pragmatik. Jenis data penelitian ini adalah data tulisan yang bersumber dari pamflet yang ada di Wangi-wangi, kabupaten Wakatobi. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi dengan teknik rekam dan catat. Data yang telah diperoleh, diklasifikasi, dan dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa penggunaan praanggapan dalam pamflet sosialisasi pelestarian lingkungan di Kabupaten Wakatobi terdiri empat jenis, yakni praanggapan eksistensial, praanggapan faktif, praanggapan struktural, dan praanggapan konterfaktual.Penggunaan praanggapan tersebut terdapat perbedaan pada masing-masing penerbit pamflet, baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, maupun pamflet yang diterbitkan secara kolektif oleh pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat. Perbedaan ini disebabkan oleh pengetahuan bersama, partisipan, dan konteks situasi.The prejudice in the environmental conservation pamphlet at Wakatobi District are quite diverse. This study aims to explain the use of prejudice in the socialization pamphlet of environmental conservation at Wakatobi District. This research is a qualitative descriptive research that attempts to study prejudice phenomena through pragmatic approach. Type and data of this research are writing data that taken from  phamphlet in Wangi-wangi, Wakatobi District. Data are collected using observation method through recording and noting technique. Later, The obtained dataare classified and analyzed descriptively with qualitative approach. The result shows that, the use of pejudice consisted of four types. They are existential prejudice, factive prejudice, structural prejudice, and conterfactual prejudice. Each of them are different, whether goverment, non-govermental organizations, and pamphlet that published collectively by goverment and non-govermental organizations. This difference is due to shared knowledge, participants, and the context of the situation. 
Hot Potatoes Multimedia Applications in Evaluation of Indonesian Learning In SMP Students in Buru District Susiati Susiati; Risman Iye; LOA Suherman
ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities Vol. 2 No. 4 (2019): DECEMBER
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.775 KB) | DOI: 10.34050/els-jish.v2i4.8455

Abstract

This study aims to find out wheter there is an influence of the Hot Potatoes multimedia application in evaluating junior high school students' learning outcomes in Indonesian language learning. The study design uses an evaluation model with the multimedia application Hot Potatoes. The method used is quantitative description and qualitative description, which is to show the effect of evaluating student learning outcomes and student and teacher responses to the effectiveness of the use of multimedia Hot Potatoes. The data source of this research is the IX grade junior high school students in Buru Regency. Data collection techniques used in this study are test techniques using the multimedia application Hot Potatoes in the form of a Multiple-Choice Test (multiple-choice). The results showed that the application of the Hot Potatoes multimedia application in evaluating the learning outcomes of junior high school students in Indonesian language learning had a major influence on quality learning. This can be seen from the results of the evaluation of 50 middle school students from cycle I, cycle II, and cycle III. The percentage of students completeness in cycle I was 60%, cycle II was 86%, and cycle III was 94%. Meanwhile, the percentage of students completeness in the first cycle was 40%, second cycle was 14%, and third cycle was 6%.
Pengajaran bahasa inggris melalui program kemah sastra sma kabupaten buru risman Iye; Azwan; Susiati; Harziko; Taufi; Riki Bugis; A. Yusdianti Tenriawali; Riyaldi Akbar
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): Februari
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.093 KB) | DOI: 10.22334/jam.v2i1.20

Abstract

Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah memiliki peranan penting dalam mengembangkan bakat siswa untuk itu sebagai bentuk penerapan metode seorang pengajar harus mampu kreatif agar mata pelajaran yang diajarkan dapat dipahami oleh siswa. Pengabdian kepada Masyarakat ini yakni Kegiatan “Kemah Sastra” bertujuan untuk menumbuhkembangkan pengetahuan dan minat tentang bahasa dan sastra kepada siswa SMA di kota Namlea untuk lebih kreatif dalam berkarya. Selain itu, melalui kegiatan ini mahasiswapun dapat membiasakan diri dalam melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan ini juga menjadi ajang unjuk kreatifitas mahasiswa dalam bidang sastra. Kemah sastra yang dilaksanakan di Desa Lala, Kecamatan Lilialy, Kabupaten Buru selama tiga hari yakni pada tahun 2020. Hari pertama para peserta dikumpulkan di tengah lapangan untuk dibagi berdasarkan kelompok dalam hal ini memberikan edukasi kepada siswa tentang pembelajaran bahasa Inggris. Hasil Pengabdian Kegiatan kemah sastra memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Melalui kegiatan kemah sastra, pemahaman dan pengetahuan para siswa dan mahasiswa tentang bahasa dan sastra dapat meningkat. Selain itu, para peserta kemah sastra dapat menumbuhkan minat dan bakat tentang seni sastra. 
Effectiveness of Early Marriage on The Protection of Children's Rights Mansyur Nawawi; Salmah Yusuf; Belinda Sam; Risman Iye
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 8 No 3 (2022): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.939 KB) | DOI: 10.35326/pencerah.v8i3.2309

Abstract

The aims of the study are as follows: (a) What factors influence early marriage? b) What are the effects of early marriage on the rights of children? This is normative legal study, i.e., legal research that seeks to identify procedures, standards, or das sollen. This research was undertaken through library research in order to gather secondary data, including primary and secondary legal texts. Primary legal materials are binding legal documents, such as marriage and children's rights legislation. Comparatively, secondary legal materials are those that provide an explanation of the primary legal resources. The findings of the study indicate that marriages done below the legal age restriction are prevalent. Marriage demands psychological maturity, thus age restrictions are extremely crucial. Multiple factors, including environmental factors, health considerations, family parenting factors, and economic aspects, contribute to the occurrence of early marriage. Early marriage will have an effect on the non-fulfillment of statutory children's rights, such as the child's right not to be separated from his parents, the child's right to receive an appropriate education, and the child's right to obtain protection.
Tingkat Terkendali Bahasa Indonesia pada Media Luar Ruang di Kota Kendari Karim Karim; La Mando; Risman Iye
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 8 No 3 (2022): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.499 KB) | DOI: 10.35326/pencerah.v8i3.2419

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisisis pemakaian bahasa Indonesia pada media luar ruang berdasarkan aspek fisik, bahasa, serta mengetahui peringkat keterkendalian pemakaian bahasa Indonesiapada media luar ruang di Kota Kendari. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif . Populasi penelitian ini adalah seluruh media luar ruang yang berada di Kota Kendari. Adapun sampel berjumlah 70 (tujuh puluh) foto media luar ruang dari empat lembaga pemerintah (28 foto), empat lembaga pendidikan (28 foto), dua lembaga swasta (14 foto). Langkah pengumpulan data, yaitu: (a) mengumpulkan data penggunaan bahasa di ruang publik di Kota Kendari, (b) memilih tujuh puluh data yang mewakili tujuh objek pengutamaan bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukan (1) penggunaan bahasa meliputi penempatan bahasa Indonesiadan bahasa asing; dan (2) kesalahan kaidah kebahasaan terjadi pada tataran ejaan dan pilihan kata.Penggunaan Bahasa Indonesiapada media luar ruang di Kota Kendar menunjukkan wilayah yang penggunaan bahasa di ruang publiknya kurang terkendali: secara fisik terdapat bahasa campuran yaitu Bahasa Indonesiadan bahasa asing; kaidah kebahasaan baik pada struktur namun masih terdapat kesalahan pada tataran ejaan dan pilihan kata; dan tipografi kebahasaan mulai lebih baik.
Valency-Increasing Mechanism in the Dawan Language Naniana N. Benu; Risman Iye; I Wayan Simpen; Fithriyah Inda Nur Abida
SUAR BETANG Vol 17, No 2 (2022): December 2022
Publisher : Balai Bahasa Kalimantan Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/surbet.v17i2.348

Abstract

This article discusses the valency-increasing mechanism in the Dawan language. The data was obtained through observation of Dawan language speakers by applying the note-taking method. Other data were obtained from literature in Dawan's language, namely Beno Alekot (bible) and Si Knino (songbook). In addition, the data is supported by intuitive data from the researcher as a native speaker of the Dawan language. Considering the variety of dialects in this language, the data and discussion are focused on the Amanuban dialect. The results show that the mechanism of valency-increasing in the Dawan language is a transitive process. This process is carried out through the strategy of adding new arguments such as in causative construction or promoting peripheral arguments into core arguments as in applicative construction. The transitive referred to is the process of making an intransitive clause into a transitive or a transitive into a ditransitive. This process does not cause morphological changes to the verb as the core of a clause.AbstrakArtikel ini membahas mekanisme peningkatan valensi dalam bahasa Dawan. Data diperoleh melalui observasi terhadap penutur bahasa Dawan dengan menerapkan metode simak dan catat. Data lain diperoleh dari literatur berbahasa Dawan, yaitu Beno Alekot (Alkitab) dan Si Knino (buku nyanyian). Selain itu, data tersebut didukung oleh data intuitif dari peneliti sebagai penutur asli bahasa Dawan. Mengingat keragaman dialek bahasa ini, data dan pembahasan difokuskan pada dialek Amanuban. Hasil analisis data menunjukkan bahwa mekanisme peningkatan valensi dalam bahasa Dawan merupakan proses transitif. Proses itu dilakukan melalui strategi penambahan argumen baru seperti pada konstruksi kausatif atau menempatkan argumen periferal ke dalam argumen inti seperti pada konstruksi aplikatif. Transitif yang dimaksud adalah proses menjadikan klausa intransitif menjadi transitif atau transitif menjadi ditransitif. Proses itu tidak menyebabkan perubahan morfologis pada verba sebagai inti dari sebuah klausa. 
Pengembangan Materi Kepemimpinan dan Keorganisasian pada Kegiatan Darul Arqam Dasar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Baubau Muhammad Yusnan; Kamasiah Kamasiah; Karim Karim; Risman Iye
Sejahtera: Jurnal Inspirasi Mengabdi Untuk Negeri Vol. 2 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Inspirasi Mengabdi Untuk Negeri
Publisher : Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/sejahtera.v2i1.437

Abstract

Materi kepemimpinan dan keorganisasian memuat rangkaian penjelelasan untuk mencapai tujuan organisasi, seorang pemimpin dalam suatu organisasi harus mampu mempengaruhi dan menginspirasi para pengikutnya. Seorang pemimpin yang baik tidak dapat dinilai dari jumlah pengikutnya atau lamanya kepemimpinannya. Kapasitas seorang pemimpin untuk mengembangkan pemimpin baru dapat digunakan untuk menilai kualitas mereka. Metode dalam pengabdian ini yaitu menggunakan metode ceramah dan metode presentasikan materi tentang kepemimpinan dan keorganisasian. Dalam pengembangan materi, peserta Darul Arqam Dasar tidak hanya menerima satu materi yang monoton, tetapi juga dapat mengembangkan materi yang lebih baik. Hasil pengabdian ini menunjukan bahwa hasil analisis berdasarkan angket menunjukan bahwa 16 orang mendapatkan kategori sangat tinggi atau 55,18%, 10 orang mendapatkan kategori tinggi atau 38,48%, 2 orang mendapatkan kategori sedang, dan 1 orang mendapatkan kategori rendah atau 3,45%, sedangkan tidak ada yang mendapatkan kategori sangat rendah. Artinya tingkat pemahaman materi mencapai nilai rata-rata sebesar 81,65 sehingga materi kepemimpinan dan keorganisasian mendapatkan pemahaman yang tinggi. Kata kunci: , , ,
The Effectiveness of Online Learning on Buru State High School Students on Learning Achievement in Covid-19 Situation Sofie, Muhammad Sayamsudin; Iye, Risman; Nur Abida, Fithriyah Inda; Bugis, Riki; Musyawir, Musyawir; Yulismayanti, Yulismayanti
ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities Vol. 5 No. 1 (2022): March
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.089 KB) | DOI: 10.34050/elsjish.v5i1.20230

Abstract

The Covid-19 virus has impacted almost every element of human life. Various official actions, especially those taken by the Indonesian government, have been taken to break the chain of transmission of the virus. One of the sectors that will determine the condition of this pandemic is the education of elementary school children. So far, the Ministry of Education and Culture has not urged local governments to open schools outside the yellow and green zones. The purpose of this research is to find out the effectiveness of online learning for high school students in Buru State on learning achievement in the Covid-19 situation. This study uses a combination of quantitative and qualitative research. Quantitative research was conducted to see the level of student learning effectiveness. Qualitative research was conducted to determine student responses to the implementation of learning from home. This is done equally, not too dominant in one of them. Data collection techniques used is a questionnaire using a questionnaire via a google form that is given to students once a month to get an overview of the implementation of online learning during that month. The data analysis technique used is data reduction, data presentation, conclusion drawing drawing/verification. The results of the study indicate that the low learning achievement of students caused by bold learning has made the parties redevelop the applied learning process and increase the intensity of learning so that students experience increased achievement.