Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

STUDI META ANALISIS PENGARUH SUPLEMENTASI CINNAMALDEHYDE TERHADAP KONSUMSI PAKAN, KECERNAAN NUTRIEN, DAN PERFORMA TERNAK: The Effect of Cinnamaldehyde Supplementation on Feed Intake, Nutrient Digestibility, and Growth Performance: A Meta-Analysis Siti Syawaliyah; Ujang Hidayat Tanuwiria; Yulianri Rizki Yanza
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 2 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i2.2129

Abstract

Ternak ruminansia merupakan salah satu jenis ternak yang dapat memberikan manfaat menghasilkan protein hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dibutuhkan penggunaan feed additive seperti antibiotik dalam pakan untuk memacu performa ternak yang optimal. Tetapi, antibiotik yang digunakan secara terus-menerus dapat memunculkan residu yang berbahaya bila dikonsumsi oleh manusia, sehingga diperlukan alternatif penggunaan atibiotik tersebut, salah satunya penggunaan minyak esensial yaitu cinnamaldehyde. Tujuan studi meta analisis ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi cinnamaldehyde terhadap konsumsi pakan, kecernaan nurtrien, dan performa ternak ruminansia. Sebanyak 23 publikasi yang terdiri dari 40 studi in vivo dimasukkan dalam database penelitian ini. Database tersebut kemudian dianalisis secara statistik dengan metodologi model campuran, di mana percobaan yang berbeda dianggap sebagai efek acak dan faktor terkait cinnamaldehyde dianggap sebagai efek tetap. Hasil menunjukkan bahwa penambahan cinnamaldehyde pada pakan ternak ruminansia cenderung menurunkan konsumsi protein kasar (PK) (P = 0,07) dan tidak memberikan pengaruh terhadap konsumsi bahan kering (BK), bahan organik (BO), Neutral Detergent Fiber (NDF), kecernaan nutrien, dan performa ternak ruminansia (P > 0,10). Dapat disimpulkan bahwa meskipun suplementasi cinnamaldehyde dalam pakan tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap performa ternak, tetapi pemberian ini juga tidak menunjukkan dampak negatif pada ternak yang diberi perlakuan tersebut. Kata kunci: Cinnamaldehyde, konsumsi pakan, kecernaan nutrien, performa ternak
PENGARUH PENAMBAHAN KARBON AKTIF ASAL SEKAM PADI DALAM RANSUM DOMBA TERHADAP PRODUKSI GAS TOTAL, KINETIKA GAS, DAN PRODUKSI GAS METANA IN VITRO: The Effect of Activated Carbon from Rice Husk in Sheep Ration on Gas Production, Gas Kinetics, and Methane in Vitro Muhammad Syahril Mauludan; Ujang Hidayat Tanuwiria; Iman Hernaman
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 2 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i2.2162

Abstract

Formulasi ransum ruminansia saat ini tidak hanya memperhatikan pemenuhan kebutuhan nutrien mikroba rumen dan inangya, tetapi juga harus memperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh gas metana hasil fermentasi di dalam rumen. Pemanfaatan karbon aktif sekam padi dalam ransum domba diduga memiliki kemampuan mengikat ion hidrogen sebagai salah satu prekursor pembentuk gas metana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan karbon aktif sekam padi dakam ransum domba terhadap produksi total gas, kinetika gas, dan produksi gas metana in vitro. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat tiga perlakuan, yaitu P0 (0%), P1 (2,5%), P2 (5%) dengan enam ulangan. Data penelitian diolah dengan analisis ragam dan uji berjarak Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan karbon aktif sekam padi sebanyak (2,5%) menghasilkan produksi total gas, kinetika gas, dan produksi gas metana yang relatif sama dengan P0. Penambahan karbon aktif (5%) dalam ransum meningkatkan produksi total gas, kinetika gas, dan produksi gas metana.   Kata kunci: Gas metana, Gas total, Karbon aktif, Kinetika gas, Sekam padi
KECERNAAN DAN FERMENTABILITAS IN VITRO RUMEN PADA RANSUM YANG MENGANDUNG KULIT MANGGA Triana, Mega Eva; Susilawati, Iin; Tanuwiria, Ujang Hidayat
Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman Vol 13 No 2 (2025): Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ajitt.2025.13.2.102-110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kulit mangga (Mangifera indica L.) dalam ransum terhadap kecernaan dan fermentabilitas pakan dalam rumen domba secara in vitro. Percobaan dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan terdiri dari R0 (60% rumput + 40% konsentrat), R1 (10% kulit mangga + 50% rumput + 40% konsentrat), R2 (20% kulit mangga + 40% rumput + 40% konsentrat), R3 (30% kulit mangga + 30% rumput + 40% konsentrat), dan R4 (40% kulit mangga + 20% rumput + 40% konsentrat). Variabel yang diamati meliputi kecernaan bahan kering dan bahan organik, produksi volatile fatty acids (VFA), dan konsentrasi amonia (NH3). Analisis data menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kulit mangga dalam ransum memiliki pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik, produksi volatile fatty acids (VFA), dan konsentrasi amonia (NH3). Peningkatan proporsi kulit mangga dalam ransum meningkatkan nilai kecernaan bahan kering dari 54,70% (R0) menjadi 61,66% (R4) dan kecernaan bahan organik dari 67,22% (R0) menjadi 74,29% (R4). Konsentrasi VFA menunjukkan peningkatan signifikan dengan nilai tertinggi pada perlakuan R4 sebesar 187,26 mM, sementara konsentrasi NH3 mnurun namun tetap berada dalam kisaran optimal untuk pertumbuhan mikroba rumen (5,49-8,88 mM). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kulit manga berpotensi sebagai bahan pakan alternatif yang dapat dimanfaatkan hingga level 40% dalam ransum. ABSTRACT This study was conducted to evaluate the effects of mango peel (Mangifera indica L.) incorporation in rations on digestibility and fermentability parameters in the sheep rumen using an in vitro method. The experiment employed a Completely Randomized Design with five treatments and five replications. Treatment formulations consisted of R0 (60% grass + 40% concentrate), R1 (10% mango peel + 50% grass + 40% concentrate), R2 (20% mango peel + 40% grass + 40% concentrate), R3 (30% mango peel + 30% grass + 40% concentrate), and R4 (40% mango peel + 20% grass + 40% concentrate). Variables observed included dry matter and organic digestibility, volatile fatty acids (VFA) production, and ammonia (NH3) concentration. Data were analyzed using Analysis of Variance, followed by Duncan's Multiple Range Test for treatments showing significant differences. Results demonstrated that mango peel supplementation had significant effects (P<0,05) on all measured parameters. Progressive increases in mango peel proportion systematically improved dry matter digestibility from 54,70% (R0) to 61,66% (R4) and organic matter digestibility from 67,22% (R0) to 74,29% (R4). VFA concentration exhibited significant enhancement with the highest value recorded in treatment R4 at 187,26 mM, while NH3 concentration decreased but remained within the optimal range for rumen microbial proliferation (5,49-8,88 mM). These findings suggest that mango peel shows considerable potential as an alternative feed ingredient that can be effectively incorporated up to 40% level in ruminant rations.
KONSENTRASI DAN KEMURNIAN DNA HASIL EKSTRAKSI RUMPUT ODOT, JAGUNG HIBRIDA, PADI IR64 DAN PADI CIHERANG Rahmah, Vita Amalia; Tanuwiria, Ujang Hidayat; Islami, Romi Zamhir
Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman Vol 13 No 2 (2025): Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ajitt.2025.13.2.119-126

Abstract

Pemahaman terhadap karakteristik genetik tanaman sangat dibutuhkan dalam pengembangan varietas unggul guna mendukung ketersediaan pakan ternak berkualitas, yang salah satunya dapat dilakukan melalui analisis DNA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi dan kemurnian DNA empat jenis tanaman pakan, yaitu rumput odot, jagung hibrida, padi IR64, dan padi Ciherang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ekstraksi DNA menggunakan Genomic DNA Mini Kit (Plant) dari Geneaid, diikuti dengan pengukuran konsentrasi dan kemurnian DNA menggunakan spektrofotometer NanoDrop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DNA dari seluruh sampel memiliki konsentrasi yang cukup untuk analisis molekuler, yaitu antara 12,5 hingga 75,9 ng/μL. Rasio A260/A280 menunjukkan bahwa DNA jagung hibrida, padi IR64, dan padi Ciherang memiliki tingkat kemurnian yang sesuai standar (1,8–2,0), sementara DNA rumput odot menunjukkan rasio kemurnian rata-rata 1,44 berada di bawah standar kemurnian dan mengindikasikan adanya kontaminasi protein. Dengan demikian, metode ekstraksi menggunakan kit dari Geneaid cukup efektif dalam menghasilkan DNA berkualitas dan siap untuk dilakukan analisis lebih lanjut meskipun untuk rumput odot perlu optimasi lebih lanjut guna memperoleh DNA dengan kemurnian optimal. ABSTRACT Understanding the genetic characteristics of these plants is essential for the development of superior varieties to ensure the availability of quality animal feed, which can be achieved through DNA analysis. This study aimed to analyze the concentration and purity of DNA from four types of forage crops: Pennisetum purpureum cv. Odot (odot grass), hybrid corn, IR64 rice, and Ciherang rice. The methods used included DNA extraction using the Geneaid Genomic DNA Mini Kit (Plant), followed by measurement of DNA concentration and purity using a NanoDrop spectrophotometer. The results showed that all samples yielded DNA with sufficient concentration for molecular analysis, ranging from 12.5 to 75.9 ng/μL. The A260/A280 ratio indicated that the DNA from hybrid corn, IR64 rice, and Ciherang rice met the standard purity range (1.8–2.0), while the DNA from odot grass showed an average purity ratio of 1.44, suggesting protein contamination. Therefore, the Geneaid extraction kit was effective in producing high-quality DNA suitable for further molecular analyses, although additional optimization is required for odot grass to obtain DNA with optimal purity.