Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN MASA PENANGKARAN DENGAN POWER STROKE TUKIK PENYU LEKANG (Lepidochelys olivacea) SAAT PELEPASAN DI SITUS KONSERVASI PENYU PANTAI PENIMBANGAN SINGARAJA Ni Luh Gita Cahyani .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc. .; Ni Putu Sri Ratna Dewi, S.Pd., M.Pd. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.14518

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi penangkaran di Situs Konservasi Penyu Pantai Penimbangan Singaraja dan untuk mengetahui hubungan masa penangkaran dengan power stroke tukik penyu lekang (Lepidochelys olivacea). Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 6 ekor tukik untuk setiap waktu pengamatan dari seluruh populasi tukik yang menetas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi atau pengamatan yang dilakukan melalui pengamatan dan penghitungan secara langsung terhadap power stroke tukik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menghitung rata-rata power stroke per 30 detik. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan rerata power stroke tukik pada minggu I dan minggu II selama masa penangkaran. Beda frekuensi power stroke untuk sarang nomor 14 di minggu I dan minggu II mencapai 26,59%. Rerata power stroke menurun dari 178 kali di minggu pertama menjadi 131 kali di minggu kedua. Beda frekuensi power stroke untuk sarang nomor 15 di minggu pertama dan minggu kedua mencapai 26,31%. Rerata power stroke menurun dari 177 kali di minggu pertama menjadi 131 kali di minggu kedua. Penurunan power stroke selama masa penangkaran dikarenakan kandungan yolk pada tukik berkurang di setiap minggunya. Sementara pada pengamatan tingkah laku (pergerakan flipper depan), selama bergerak tukik cenderung menggunakan flipper depan karena flipper depan memang difungsikan untuk membantu pergerakan tukik. Sementara flipper belakang berfungsi sebagai pengatur keseimbangan atau sebagai kendali.Kata Kunci : masa penangkaran, power stroke, penyu lekang, Pantai Penimbangan. The aims of this research are to determine the condition of turtle conservation site at Penimbangan beach Singaraja and to know the correlation of captive period with power stroke turtles (Lepidochelys olivacea). Sample in this research is taken as many as 6 turtles for every time observation from all population of hatchling turtle. The method used in this study is observation and direct counting of power stroke. Data collection techniques performed by calculating the average power stroke per 30 seconds. The data of the research were analyzed using descriptive analysis. The results showed that there was an average difference between power stroke in one week and two weeks during captive period. The power stroke frequency difference for nest number 14 in one week and two weeks reaches 26.59%. The average power stroke decreased from 178 times in the first week to 131 times in the second week. Different frequency of power stroke for nest number 15 in first week and second week reached 26.31%. The average power stroke decreased from 177 times in the first week to 131 times in the second week. Decreased power stroke during the captivity due to the yolk content in the hatchling is reduced in every week. While in the observation of behavior (movement of the front flipper), during the move the hatchling tend to use the front flipper because the front flipper is enabled to help the movement of hatchling. While the rear flipper serves as a balance regulator or as a control.keyword : captive period, power stroke, olive ridley turtle, Penimbangan beach.
KARAKTERISTIK BIOFISIKOKIMIA HABITAT PENELURAN PENYU LEKANG (Lepidochelys olivacea) DI SITUS KONSERVASI PENYU PANTAI PENIMBANGAN, KOTA SINGARAJA Mairista Oshi Damadi Putu .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc. .; I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.14519

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan karakteristik biofisikokimia habitat peneluran penyu lekang di Pantai Penimbangan Kota Singaraja, dan (2) mengetahui hubungan antara masing-masing parameter yang mempengaruhi penyu lekang betina untuk melakukan peneluran di pantai ini. Subjek dalam penelitian ini yaitu habitat peneluran penyu lekang di sepanjang daerah supratidal dan intertidal Pantai Penimbangan. Objek penelitian adalah unsur parameter pengukuran sebagai penentu karakteristik biofisikokimia habitat. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui metode observasi dan dokumentasi yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi habitat pendaratan yang disukai penyu lekang (Lepidochelys olivacea) di Pantai Penimbangan untuk mendarat memiliki kemiringan 12,35°, panjang pantai 383 m dengan rata-rata lebar supratidal 17,20 m, intertidal 27,45 m dan lebar total 44,65 m dengan suhu perairan berkisar 28,070C, suhu substrat pasir 28,420C serta rerata pH pasir 7,73. Jenis substrat Pantai Penimbangan tergolong kategori pasir kasar sebesar 97,77 % (pasir 97,83%, debu 1,08% dan lempung 1,09%). Terdapat jenis vegetasi mendominasi Pantai Penimbangan adalah Terminalia catappa yang memiliki INP tertinggi sehingga disukai penyu lekang (Lepidochelys olivacea). Hubungan parameter jenis pasir dengan peneluran dan keberhasilan penetasan lebih erat dibandingkan dengan parameter klimatologi maupun parameter pantai sehingga jenis substrat pasir mempengaruhi induk penyu lekang melakukan peneluran. Telur yang berhasil menetas sebanyak 1449 butir, walaupun terdapat aktivitas antropogenik di sekitar pantai yang tinggi, namun penyu lekang tetap melakukan peneluran. Daerah yang paling potensial bagi lokasi peneluran di Pantai Penimbangan adalah Stasiun II.Kata Kunci : Karakteristik Biofisikokimia Habitat Peneluran, Pantai Penimbangan, Penyu Lekang The aims of this research were (1) to determine the biophysichemistry characteristics of turtle laying habitats in Penimbangan beach Singaraja City and (2) to know the correlation between each of the parameters affecting female turtles for laying on the beach. The subjects in this research are turtle laying habitat turtle along supratidal and intertidal area Penimbangan beach. The object of research is the measurement parameter element as the determinant of habitat biophysichemistry characteristic. This research was perfomed by qualitative approach through observation and documentation method which analyzed by descriptive analysis. Result of this research shows that the preferred landing habitat conditions of turtles (Lepidochelys olivacea) have sloping beaches of slope is 12,35°, 383 m coastal length with the wide average of 17,20 m, an intertidal of 27,45 m and a total width of 44,65 m with sea temperature of 28,070C, substrate temperature of 28,420C and sand pH of 7,73. Substrate types of Penimbangan beach is belong to categorized as coarse sand of 97,77% (97,83% of sand, 1,08% of dust and 1,09% of clay). There is a type of vegetation dominating Penimbangan beach is Terminalia catappa which has the highest INP so favored by olive ridley turtles (Lepidochelys olivacea). The correlation of sand type parameters with laying and hatching eggs are closer than climatological and coastal parameters, so the type of sand substrate affected the female turtle to laying. The hatchling as much 1449 eggs, although there is high anthropogenic activity around the beach, but olive ridley turtles continue to laying. The most potential area for laying locations at Penimbangan beach is Station II.keyword : Biophysichemistry Characteristic, Laying Habitat, Penimbangan Beach, Olive Ridley Turtles.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KAMBOJA (Plumeria rubra L. f. tricolor) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Culex vishnui Luh Ratna Susanti .; Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti, S.Si., .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.14699

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan mortalitas larva nyamuk Culex vishnui akibat variasi konsentrasi ekstrak daun kamboja (Plumeria rubra L. f. tricolor.), dan (2) konsentrasi ekstrak daun kamboja (Plumeria rubra L. f. tricolor) yang diperlukan untuk dapat membunuh 50% (LC50) larva nyamuk Culex vishnui. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen sungguhan. Perbedaan konsentrasi ekstrak daun kamboja (Plumeria rubra L. f. tricolor) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0%, 15%, 30%, 45% dan 60%. Efek perlakuan dalam penelitian adalah adanya mortalitas larva nyamuk Culex vishnui. Rancangan penelitan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan dasar desainnya The Randomized Posttest Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh larva nyamuk Culex vishnui yang di dapatkan di sawah di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt, sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian adalah 250 sampel larva instar III nyamuk Culex vishnui hasil kolonisasi. Data dianalisis secara statistik yaitu dengan uji ANAVA satu arah dan analisis probit. Hasil penelitian adalah: (1) ada perbedaan mortalitas larva nyamuk Culex vishnui akibat pemberian ekstrak daun kamboja (Plumeria rubra L. f. tricolor dengan konsentrasi yang berbeda dan semua variasi ekstrak daun kamboja (Plumeria rubra L. f. tricolor) memiliki perbedaan yang nyata atau signifikan, dan (2) konsentrasi ekstrak daun kamboja (Plumeria rubra L. f. tricolor) yang diperlukan untuk mematikan 50% (LC 50) larva nyamuk Culex vishnui yaitu sebesar 31, 42%.Kata Kunci : Ekstrak daun kamboja (Plumeria rubra L. f. tricolor), Mortalitas larva, Culex vishnui. The purpose of this study was to determine: (1) the various mortality of Culex vishnui larvae due to variations in the concentration of leaf extract frangipani (Plumeria rubra L. f. tricolor), and (2) the concentration of leaf extract Plumeria rubra L. f. tricolor needed to be able to kill 50% (LC50) Culex vishnui larvae. This study was a real experiment. The various in concentration of leaf extract frangipani (Plumeria rubra L. f. tricolor) were used in this study were 0%, 15%, 30%, 45% and 60%. The effects of treatment in this study was the mortality of mosquito larvae Culex vishnui. The research design that in this study was Completely Randomized Design with a basic design The Randomized Posttest Only Control Group Design. The population in this study were all larvae mosquitoes Culex vishnui, that get in the rice fields Tangguwisia village, Seririt, while the sample in this study were 250 samples of the third instar larvae mosquitoes Culex vishnui colonization results. The data were analyzed statistically, it used one-way ANOVA test and probit analysis. The results of this study are: (1) There are various in the mortality of larvae mosquitoes Culex vishnui due leaf extract of frangipani (Plumeria rubra L. f. tricolor) with various concentrations and all variations leaf extract of frangipani (Plumeria rubra L. f. tricolor) has a real or significant differences. (2) The needed extract of frangipani (Plumeria rubra L. f. tricolor) to turn off 50% (LC50) larvae mosquitoes Culex vishnui in the amount of 31.42%.keyword : Extract leaf of frangipani (Plumeria rubra L. f. tricolor, Larvae mortality, Culex vishnui.
VARIASI PANJANG GELOMBANG CAHAYA MENGAKIBATKAN PERBEDAAN RESPON TUKIK PENYU LEKANG (Lepidochelys olivacea) DI SITUS KONSERVASI PENYU PANTAI PENIMBANGAN SINGARAJA Ni Nyoman Sri Noviantari .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc. .; Prof. Dr. I Made Sutajaya,M.Kes. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.14702

Abstract

Penurunan populasi penyu dapat dilihat dari banyaknya bycatch (hasil tangkapan sampingan) berupa penyu dari nelayan yang menggunakan alat bantu tangkap berupa cahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui variasi panjang gelombang cahaya yang mengakibatkan perbedaan respon tukik penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), strategi yang tepat serta kondisi dan alternatif solusi dalam penyelamatan penyu lekang akibat bycatch. Penelitian ini menggunakan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda yaitu cahaya polikromatik sebagai kontrol, cahaya merah, cahaya kuning, dan cahaya biru. Respon yang ditunjukkan oleh tukik penyu lekang, diukur dengan indikator berupa: (1) skor 1 (sama sekali tidak direspon), (2) skor 2 (hanya direspon oleh organ mata), (3) skor 3 (direspon oleh mata dan tungkai tetapi tetap di tempat), (4) skor 4 (direspon oleh mata, tungkai, dengan bergerak lambat), dan (5) skor 5 (direspon oleh mata, tungkai dengan bergerak cepat). Skor-skor terseb ditentukan secara ordinal, rerata skor respon tukik dianalisis dengan menggunakan uji beda Kruskal Wallis dan uji lanjut berupa uji Mann-Whitney pada taraf signifikansi 5%. Hasil pada penelitian ini menunjukkan rerata respon tukik penyu terhadap cahaya biru paling rendah dibandingkan cahaya kuning, merah dan cahaya polikromatik, respon tertinggi yaitu pada cahaya merah. Simpulan pada penelitian ini adalah : (1) tukik penyu merespon cahaya merah lebih tinggi 9,46% dibandingkan cahaya polikromatik, merespon cahaya kuning lebih rendah 14,46% dibandingkan cahaya polikromatik, merespon cahaya biru lebih rendah 11,80% dibandingkan cahaya polikromatik, (2) kendala dalam penyelamatan penyu yaitu perdagangan penyu yang disebabkan oleh bycatch, (3) alternatif solusi yang dapat diberikan terkait kendala tersebut yaitu pembuatan awig-awig terkait perlindungan penyu pada desa adat setempat. Kata Kunci : Penyu Lekang, respon tukik, panjang gelombang cahaya. Increasing population of sea turtles can be seen from the number of bycatch from fisherman who using light aids. The purpose of this study is to determine the variation of light wavelengths resulting in differences in the response of the hatchling olive ridley sea turtle (Lepidochelys olivacea), the appropriate strategy and the alternative conditions and alternatives in the rescue of turtles caused by by catch. This study using light with different wave lengths that are polychromatic light as a control, red light, yellow light, and blue light. The response shown by the sea turtle, measured by the indicator are: (1) score 1: not responded at all, (2) score 2: only responded by eye organ, (3) score 3: responded by eye and limb but remain in place, (4) score 4: responded by the eyes, limbs, with slow motion, and (5) score 5: responded by the eyes, limbs with fast moving. The scores determined ordinal, the average of response sea turtle was analyzed using Kruskal Wallis test and further test with Mann-Whitney test with 5% level of significance. Result of this research is the average response of hatchling olive ridley sea turtle to blue light is lowlest compared to yellow, red and polychromatic light, the highest response is on the red light. Conclusion of this research are : (1) the hatchling sea turtle responds to red light higher 9.46% than polychromatic light, responds yellow light lower 14.46% than polychromatic light, responds to blue light lower 11.80% than polychromatic light, (2) constraints in sea turtle rescue include turtle trade caused by bycatch, (3) alternative solutions that can be given related to these obstacles are the creation of awig-awig related to the protection of turtles in local genius, improvement of facilities and infrastructure at conservation centers. keyword : Olive ridley, responses of hatchling sea turtle, light wavelength.
KEEFEKTIVAN EKSTRAK KASAR UMBI GADUNG (Dioscorea hispida Dennst) TEHADAP MORTALITAS LARVA RAYAP (Coptotermes curvignathus) Kadek Pina Destrya Lestari .; Drs. Sanusi Mulyadiharja, M.Pd. .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.14741

Abstract

Tujuan penlitian ini untuk mengetahui: (1) perbedaan mortalitas larva rayap (Coptotermes curvignathus) akibat pemberian variasi konsentrasi ekstrak kasar umbi gadung (Dioscorea hispida); (2) konsentrasi yang paling efektif terhadap mortalitas larva rayap (Coptotermes curvignathus); dan (3) konsentrasi yang efektif dapat mematikan 50% larva rayap (Coptotermes curvignathus) berdasarkan Lethal Concentration. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan desain penelitian Randomized Post Test Only Control Group Design. Perbedaan konsentrasi ekstrak kasar umbi gadung (Dioscorea hispida) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0%, 25%, 50%, dan 75%. Sampel yang digunakan adalah larva rayap (Coptotermes curvignathus) berjumlah 600 ekor. Data mortalitas larva rayap dianalisis dengan menggunakan uji statistik Kruskal Wallis. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) terdapat perbedaan mortalitas larva rayap (Coptotermes curvignathus) akibat pemberian variasi konsentrasi ekstrak kasar umbi gadung (Dioscorea hispida); (2) Konsentrasi yang paling berpengaruh terhadap mortalitas larva rayap (Coptotermes curvignathus) adalah konsentrasi 25%; dan (3) Konsentrasi efektif yang dapat mematikan 50% larva rayap (Coptotermes curvignathus) berdasarkan Lethal Concentration adalah konsentrasi 31,34%.Kata Kunci : Ekstrak umbi gadung, Mortalitas larva, Rayap (Coptotermes curvignathus) The purpose of this research to know: (1) difference of termite larvae (Coptotermes curvignathus) mortality due to variation of concentration of crude extract of dioscorea tuber (Dioscorea hispida); (2) the most effective concentrations to mortality of larvae termites (Coptotermes curvignathus); and (3) the effective concentration kill 50% termite larvae (Coptotermes curvignathus) based on Lethal Concentration. This research type is true experimental with research design Randomized Post Test Only Control Group Design. The difference of concentration of crude extract of dioscorea tuber (Dioscorea hispida) used in this research was 0%, 25%, 50%, and 75%. The sample used is larvae termites (Coptotermes curvignathus) of 600 tail. Mortality of larvae termite were analyzed using Kruskal Wallis statistical test. The results of this study show that: (1) there is a difference in mortality of larvae of termite (Coptotermes curvignathus) due to variation concentration of crude extract of dioscorea tuber (Dioscorea hispida); (2) the most effective concentration to mortality of larvae termites (Coptotermes curvignathus) is 25% concentration; and (3) the effective concentration kill 50% larvae of termites (Coptotermes curvignathus) based on Lethal Concentration is 31,34% concentration.keyword : Dioscorea tuber extract, Mortality of larvae, Termites (Coptotermes curvignathus)
IDENTIFIKASI DAN MEKANISME PENGENDALIAN SERANGGA (Insecta) HAMA TANAMAN JERUK SIAM (Citrus nobilis) DI DESA KINTAMANI, KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI Kadek Tirta Yasa .; Drs. Sanusi Mulyadiharja, M.Pd. .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.14891

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) famili serangga yang ditemukan pada tanaman jeruk siam, dan (2) mekanisme pengendalian serangga tanaman jeruk siam. Untuk mencapai tujuan penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian eksploratif. Populasi pada penelitian ini serangga bersifat hama. Sampel penelitian ini serangga yang ditangkap menggunakan light trap dan jala serangga sebagai hama. Pengumpulan data dilakukan secara observasi dan wawancara dengan 10 orang. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini adalah (1) famili serangga yang ditemukan yaitu: Rhagionidae, Bibionidae, Tipulidae, Chloropidae, Cecidomyiidae, Tephritidae, Muscidae, Asilidae, Gryllidae, Tettigoniidae, Noctuidae, Geometridae, Gelechiidae, Pieridae, Braconidae, Pyrrhocoridae, Coccinelidae, Libellulidae. (2) Mekanisme pengendalian serangga sebagai hama pada tanaman jeruk, berdasarkan hasil wawancara yaitu, 10 orang melakukan mekanisme pengendalian serangga hama dengan melakukan penyemprotan insektisida kimia. Kata Kunci : Identifikasi serangga, pengendalian hama, jeruk siam This research aims to know the: (1) the family of insects found on Citrus plant of siam, and (2) the mechanism of insect control citrus plant of siam. To achieve the goal of the research is done using a qualitative approach to the kind of exploratory research. The population of this research on insects are pests. The sample of this research captured insects use light trap nets and insect as a pest. Data collection is done in observation and interviews with 10 people. The data obtained were analyzed are descriptive. The results of this research are (1) the family of insects that are found are: Rhagionidae, Bibionidae, Tipulidae, Chloropidae, Cecidomyiidae, Tephritidae, Asilidae, Muscidae, Gryllidae, Tettigoniidae, Geometridae, Noctuidae, Gelechiidae, Pieris, Braconidae, Pyrrhocoridae, Coccinelidae, Libellulidae. (2) a mechanism for controlling insect pests on crops as citrus, based on the results of the interview, 10 people do the mechanisms controlling insect pests with chemical spraying insecticide conduct.keyword : Identification of insects, pest control, siam citrus.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR ENDOFIT PADA TANAMAN JERUK SIAM (Citrus nobilis) DI DESA KINTAMANI BANGLI BALI Monika Megawati Ferdiana Dara .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc. .; Dr. Ir. Ketut Srie Marhaeni Julyasih, M. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.21575

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui jumlah koloni jamur endofit yang terdapat pada satu gram sampel akar, batang dan daun tanaman jeruk siam (Citrus nobilis) yang terindikasi sehat dan sakit, (2) mengetahui genus jamur endofit yang terdapat pada sampel akar, batang, dan daun tanaman jeruk siam (Citrus nobilis). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subyek dalam penelitian ini adalah jamur endofit dan obyek dalam penelitian ini adalah isolat jamur endofit yang diisolasi dari bagian akar, batang dan daun tanaman jeruk siam (Citrus nobilis) dari perkebunan di Desa Kintamani, Bangli, Bali. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah koloni jamur endofit pada tanaman jeruk siam diperoleh dengan menggunakan teknik pengenceran Standart Plate Count dan identifikasi genus jamur endofit dengan melakukan pengamatan makroskopis dan mikroskopis pada isolat jamur endofit. Hasil penelitian menunjukkan (1) jumlah koloni jamur endofit pada bagian akar sebesar 4,8 x 105 CFU/gram, pada batang 2,9 x 105 CFU/gram dan pada daun sebesar 1,4 x 105 CFU/gram, (2) genus jamur endofit ditemukan sebanyak 11 isolat yang meliputi genus Aspergillus, Penicillium, Mucor dan Fusarium. Kata Kunci : Isolat jamur, Jamur endofit, Jeruk siam (Citrus nobilis). This study aims to (1) determine the number of endophytic fungal colonies needed in one gram sample of roots, stems and leaves of Siam Orange plants (Citrus nobilis) which are indicated to be healthy and infected, (2) find genus of endophytic fungi found in samples of roots, stems , and leaves of Siam Orange plant (Citrus nobilis). This study uses qualitative descriptive research. The subjects in this study were endophytic fungi and the object of this study was fungi isolates of endophytic that was isolated from the roots, stems and leaves of Siam Orange plant (Citrus nobilis) from plantations in the village of Kintamani, Bangli, Bali. Samples were obtained by using purposive sampling technique. The number of endophytic fungal colonies in Siam Orange plants was obtained by using the Standard Plate Count dilution technique and collecting endophytic fungi genus by making macroscopic and microscopic observations on endophytic fungal isolates. The results showed (1) the number of endophytic fungal colonies in the root section was 4.8 x 105 CFU / gram, on the stem 2.9 x 105 CFU / gram and on the leaves was 1.4 x 105 CFU / gram, (2) the genus Endophytic fungi were found as many as 11 isolates containing the genera Aspergillus, Penicillium, Mucor and Fusarium.keyword : Fungi isolates, Endophytic Fungi, Siam Orange (Citrus nobilis).
FITUR EYE PROTECTION PADA LAYAR SMARTHPHONE DAPAT MENGURANGI KELELAHAN MATA DAN MEMPERPANJANG DURASI PENGGUNAAN PADA SISWA SMP NEGERI 1 SERIRIT Ida Ayu Indah Udiantari; Desak Made Citrawathi; I Wayan Sukra Warpala
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 6 No. 1 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v6i1.21922

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) fitur eye protection pada layar samrtphone dapat mengurangi kelelahan mata; dan (2) fitur eye protection pada layar samrtphone dapat meningkatkan durasi penggunaan. Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu(quasi experimental) dengan rancangan randomize pre and post test design. Lokasi penelitian ini bertempat di SMP Negeri 1 Seririt yang terletak di Desa Serirt, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng-Bali. Pengambilan sampel dengan dilakukan secara acak dan diambil sebanyak 26siswa. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t paired dengan taraf signifikansi 5 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna pada kelelahan mata sebesar 67,81 % (p < 0,05) dan durasi penggunaan smartphone sebesar 56,30 %  (p < 0,05) antara layar smartphone yang tidak menggunakan fitur eye protection dan yang menggunakan fitur eye protection. Disimpulkan bahwa penggunaan fitur eye protectionpada layar smartphone dapat menurunkan kelelahan mata dan meningkatkan durasi penggunaan. Disarankan agar para pengguna perangkat digital selalu memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja, salah satunya dengan cara mengaktifkan fitur eye protection pada layar smartphone untuk menghindari terjadinya kelelahan mata dan juga dapat memperpanjang durasi penggunaannya.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA COUPLE CARD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANJAR Rai Juni Artini; P. Budi Adnyana; I. W. Sukra Warpala
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 6 No. 1 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v6i1.21923

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan antara motivasi belajar dan hasil belajar biologi materi sistem ekskresi pada manusia secara bersama-sama terhadap siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Make A Match berbantuan media couple card dan model pembelajaran konvensional, (2) mengetahui perbedaan motivasi belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Make A Match berbantuan media couple card dan model pembelajaran konvensional dan (3) mengetahui perbedaan hasil belajar biologi materi sistem ekskresi pada manusia antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Make A Match berbantuan media couple card dan model pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, dengan desain penelitian non equivalent pretest-posttest control group desain. Sampel penelitian ini dua kelas yaitu kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2 SMA Negeri 2 Banjar dengan teknik simple random sampling dan subjek analisisnya adalah siswa dengan jumlah sampel 62 orang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu metode tes dan non tes sedangkan teknik analisis data yaitu Mancova. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar secara signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Make A Match dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI INVERTEBRATA KELAS X Ni Putu Yulia Asri Pratiwi; P. Budi Adnyana; I. W. Sukra Warpala
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 6 No. 2 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v6i2.21925

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan keterampilan kerja ilmiah dan hasil belajar biologi secara bersam-sama terhadap siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran konvensional pada materi invertebrata kelas X, (2) mengetahui perbedaan keterampilan kerja ilmiah antara siswa yang dibelajarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran konvensional pada materi invertebrata kelas X dan (3) mengetahui perbedaan hasil biologi belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran konvensional pada materi invertebrata kelas X. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, dengan desain penelitian non equivalent pretest-posttest control group desain. Sampel penelitian adalah kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 di SMA Negeri 2 Banjar diambil dengan teknik simple random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian  adalah 66 orang. Data diambil dengan metode tes dan non tes sedangkan teknik analisis data yaitu Mancova. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan keterampilan kerja ilmiah dan hasil belajar biologi yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional.
Co-Authors ., Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani ., DEWA AYU MADE MAHAYUNI ., Hasby Wahid Harris ., Hema Alini Manihuruk ., I Gede Eka Saputra ., I GUSTI AYU ARINI WIADNYANI ., I KETUT SUARTIKA ., I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. ., I NYOMAN SUARSANA ., I Putu Gede Eka Handrayana Putra ., I Putu Wahyu Iswara ., Ida Ayu Indra Putri Dewangkara ., Iftitah Hanim ., Juni Artawan I Kadek ., Kadek Dedi Santa Putra ., Kadek Pina Destrya Lestari ., Kadek Tirta Yasa ., Komang Desmi Indraswari ., Lailatus Saadah ., Luh Ratna Susanti ., Mairista Oshi Damadi Putu ., Monika Megawati Ferdiana Dara ., NI KOMANG SURYANI ., Ni Luh Gita Cahyani ., Ni Luh Komang Rai Touryantini ., Ni Luh Novi Yuni Ari ., Ni Luh Santi Indrayani ., Ni Luh Sinta Kusuma Wardani ., NI MADE AYU RATNA PARWATHI ., Ni Made Dwi Pradnyani ., NI MADE RUMITHI ., Ni Nyoman Sri Noviantari ., Ni Wayan Ernayanti ., Ni Wayan Lina Astiani ., PROF. DR. I WAYAN SANTYASA, M.Si. ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa, M.Si. ., PUTU AYU PARYAWATI A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti . Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti ., Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti Aniek Suryanti Kusuma Artini, Rai Juni Asri Pratiwi, Ni Putu Yulia Bima Apry Anggara Desak Made Citrawathi Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani . Dewa Gede Hendra Divayana, Dewa Gede Hendra Dewi, Luh Gede Wulan Kurnia Erlina, Nia EVY MAYA STEFANY . Firda Alani Fitri . Firda Alani Fitri ., Firda Alani Fitri Gusti Putu Arya Arimbawa Hadawiyah, Ruhul Hasby Wahid Harris . Hema Alini Manihuruk . I Gede Eka Saputra . I Gusti Agung Nyoman Setiawan I GUSTI AYU RUSMIATI . I Kadek Suartama I Komang Sudarma I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si. . I M. Budiyasa I Made Candiasa I Made Indra Adhi Wikanta I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. . I Made Sutajaya I Made Tegeh I Nyoman Bagus Suweta Nugraha I Nyoman Jampel I Nyoman Kanca I Nyoman Suarsana I Nyoman Widhi Adnyana I Nyoman Wijana I Putu Aditya Widharma Satya Aditya I Putu Gede Eka Handrayana Putra . I PUTU LIANATA . I Putu Tresna Windhu Windhu I Putu Wahyu Iswara . I W. Santyasa I WAYAN MUDAYANTA . I Wayan Santyasa Ida Ayu Indah Udiantari Ida Ayu Indra Putri Dewangkara . Ida Ayu Purnama Bestari Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Putu Arnyana Ida Ermiana Iftitah Hanim . IGD Angga Praditya IW Yuliantara Juni Artawan I Kadek . Kadek Dedi Santa Putra . Kadek Pina Destrya Lestari . Kadek Tirta Yasa . Kadek Yogi Parta Lesmana Ketut Agustini Ketut Srie Marhaeni Julyasih KOMANG ANIK SUGIANI . Komang Desmi Indraswari . Lailatus Saadah . LP Ayu Arsih Trisna Dewi Luh Kompyang Sukewati . Luh Kompyang Sukewati ., Luh Kompyang Sukewati Luh Putu Emitha Upadianti . Luh Ratna Susanti . M.Ed. M.Pd Prof. Dr. Sukadi . M.Or. S.Pd. Gede Eka Budi Darmawan . M.Pd S.T. S.Pd. I Gde Wawan Sudatha . MADE AGUS SURYADARMA PRIHANTANA . Made Diah Angendari Made Hery Santosa MADE KARTIKA DEWI . Mairista Oshi Damadi Putu . Marini, Ni Komang Tri Monika Megawati Ferdiana Dara . Mulyadiharja, S Naswan Suharsono NI GUSTI AYU MADE MURNI MAHERDI . Ni Komang Prasinta Nusantari . NI KOMANG SURYANI . Ni Luh Gita Cahyani . Ni Luh Komang Rai Touryantini . Ni Luh Novi Yuni Ari . NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI NI LUH PUTU WIDYA DHARMAYANTHI . Ni Luh Santi Indrayani . Ni Luh Sinta Kusuma Wardani . Ni Made Adi Kencana Wati Tira . Ni Made Dwi Pradnyani . Ni Made Niki Suhardini . Ni Made Nita Setiari Ni Nyoman Parwati Ni Nyoman Sri Noviantari . NI NYOMAN TIRTA . Ni Putu Dian Pertiwi, Ni Putu Dian Ni Putu Ristiati Ni Putu Siska Ayu Safitri . Ni Putu Siska Ayu Safitri ., Ni Putu Siska Ayu Safitri Ni Putu Sri Ratna Dewi Ni Putu Yulia Asri Pratiwi Ni Wayan Ernayanti . Ni Wayan Lina Astiani . Ni Wayan Nursarita Prasistayanti Ni Wayan Septiari . NI WAYAN SUTARMI . Ni Wayan Winasih ., Ni Wayan Winasih Nia Erlina NP Sri Ratna Dewi P. Budi Adnyana P. Budi Adnyana Pambudi, RA Pingky Fitria Syahrani Praditya, IGD Angga Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si . Puji Ariyati Putu Budi Adnyana Putu Diah Asparini PUTU NOVI KURNIAWATI . Putu Novi Kurniawati ., Putu Novi Kurniawati Putu Prima Juniartina RA Pambudi Rai Juni Artini Ratna Dewi, NP Sri Ruhul Hadawiyah S Mulyadiharja S Mulyadiharja S.Pd.,M.Si. I M P Anton Santiasa . Sandiase, I Kadek Sanusi Mulyadiharja Setiari, Ni Made Nita Sindu, I Gede Partha Trisna Dewi, LP Ayu Arsih Tutut Widyawati Udiantari, Ida Ayu Indah Vidia, Ratna Mei Wahyu Hidayat Widiartha, Komang Kurniawan Widyawati, Tutut Wilandari, Putu Ayu Desi Yuliandari, Sri Ayu Yuliantara, IW Zhaoqiong W. U.