Claim Missing Document
Check
Articles

Nilai Kecerahan pada Emulsi Minyak dalam Air dengan Menggunakan Fukoidan dan CMC sebagai Emulsifier Indah Pratiwi Mahardita Santoso; Ahmad Ni’matullah Al-Baarri; Anang Mohamad Legowo
Jurnal Teknologi Pangan Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.729 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2020.19389

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai stabilitas emulsi minyak dalam air (O/W) dengan menggunakan emulsifier berbahan fukoidan dan CMC. Sebanyak 0,5% emulsifier digunakan untuk menghasilkan emulsi O/W. Kecerahan warna (nilai L*) digunakan sebagai parameter. Hasil penelitian menunjukkan emulsi O/W dengan fukoidan memberikan nilai kecerahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan CMC, yaitu masing-masing 21,406±0,27 dan 20,083±1,91. Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai potensi fukoidan sebagai emulsifier.This study aims to analyze the value of oil emulsion stability in water (O / W) by using emulsifier made from fucoidan and CMC. A total of 0.5% emulsifier is used to produce an O / W emulsion. The brightness (L * value) is used as a parameter. The results showed the O / W emulsion with fucoidan gave higher brightness value compared with CMC, ie 21.406±0.27  and 20.083±1.91 respectively. This research can be useful to provide information about the potential of fucoidan as emulsifier.
Pengaruh Waktu Sterilisasi terhadap Mutu Nasi Kuning Kemasan Retort Pouch Fitria Ningrum; Siti Susanti; Anang Mohamad Legowo
Jurnal Teknologi Pangan Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.809 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2021.24380

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu sterilisasi terhadap total mikroba, kandungan proksimat total energi dan mutu hedonik dengan atribut sensori warna, aroma, tekstur, rasa serta overall kesukaan nasi kuning kemasan retort pouch. Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) monofaktor dengan 5 perlakuan serta 4 kali ulangan. Variasi perlakuan yang diberikan yaitu KP = penambahan kalsium propionat dan tanpa sterilisasi, P = Penambahan kalsium propionat dan sterilisasi 15 menit, T1 = Sterilisasi 10 menit, T2 = Sterilisasi 15 menit, T3 = Sterilisasi 20 menit. Data hasil pengujian total mikroba, proksimat dan total energi dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan taraf signifikansi 5% dan dilanjut Uji Wilayah Ganda Duncan apabila terdapat pengaruh. Data uji hedonik dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dengan taraf signifikansi 5% dan apabila ada pengaruh dilanjut uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan waktu sterilisasi berpengaruh nyata terhadap kadar protein, kadar lemak, kadar abu, total energi dan overall kesukaan, namun tidak berbeda nyata dengan total mikroba, kadar air, kadar karbohidrat dan mutu hedonik yang meliputi warna, aroma, tekstur dan rasa. Perlakuan sterilisasi dengan lama waktu 20 menit mampu menyamai kualitas nasi kuning sterilisasi 15 menit dengan penambahan pengawet kalsium propionat secara mikrobiologi dan mutu hedonik namun menurunkan kualitas zat gizi dari nasi kuning. This study aims to determine the effect of different sterilization time on total microba, proximate composition, total energy and hedonic quality which includes color, aroma, texture,taste and overall preferences of “nasi kuning” using retort pouch packaging.The research design used was a monofactor Complete Random Design (CRD) with 5 treatments and 4 repetitions. Variation of treatment given is KP = calsium propionate without sterilization, P = calsium propionate and sterilization 15 minute, T1 = sterilization 10 minute, T2 = sterilization 15 minute and T3 = sterilization 20 minute. Data from the results of testing of total microba, proximate composition and total energy were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) with a significance level of 5% and followed by the Duncan Multiple Range Test if there was influence. The hedonic test data were analyzed using the Kruskal Wallis test with a significance level of 5% and if there was a continuing influence the Mann Whitney test. The results showed that the differences in fermentation time had a significant effect (P <0.05) on protein,fat, ash, total energy and overall preference, but did not significantly on total microba, moisture, carbohidrat and hedonic quality which include color, aroma, tekxture and taste. Sterilization 20 minute was able to match the quality of sterilization 15 menit and preservative of calcium propionate by microbiology and hedonic quality, but decrease the nutritional of “nasi kuning”  
Aplikasi Teknologi Ozon Pada Bahan Pangan Kheptin Mentary Farizha; Anang Mohamad Legowo; Yoga Pratama
Jurnal Teknologi Pangan Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.962 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2021.23616

Abstract

Review ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pemanfaatan penggunaan teknologi ozon pada bahan pangan, seperti pada buah, sayur dan produk pati atau tepung. Aplikasi teknologi ozon pada penanganan buah, sayuran dan produk tepung atau pati memiliki prospek yang baik karena dirasa aman, tidak meninggalkan residu pada bahan serta mudah terurai kembali menjadi oksigen. Potensi oksidasi yang tinggi yang dimiliki ozon dapat dimanfaatkan sebagai desinfektan dan sebagai bahan pengoksidasi. Pemanfaatan ozon sebagai desinfektan umumnya diterapkan pada air pencucian buah dan sayur. Ozon sebagai agen pengoksidasi juga dapat diterapkan pada proses modifikasi pati secara oksidasi, dimana mampu meningkatkan kualitas pati alami yang umumnya memiliki sifat tidak tahan panas, kelarutan rendah serta viskositas yang tinggi
Pengaruh Penambahan Tepung Umbi Porang (Amorphophallus oncophyllus) sebagai Penstabil terhadap Sifat Fisik, Kimia dan Organoleptik Es Krim Nangka Chindy Iswara Sembiring; Anang Mohamad Legowo; Antonius Hintono
Jurnal Teknologi Pangan Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.573 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2019.23870

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai overrun, waktu pelelehan, total padatan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik es krim nangka dengan penambahan konsentrasi tepung umbi porang yang berbeda agar tercipta produk es krim dengan kualitas baik. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dengan variasi penambahan tepung umbi porang yaitu dengan penambahan 0%, 0,2%, 0,4%, 0,6% dan 0,8%. Bahan baku yang digunakan berupa susu sapi segar yang dipasteurisasi, nangka, tepung umbi porang, gula, kuning telur, air dan whipped cream. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung umbi porang yang berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai overrun, waktu pelelehan, total padatan, dan warna serta tesktur dari es krim nangka. Perlakuan penambahan tepung umbi porang yang optimal adalah konsentrasi tepung umbi porang 0,4% yang menghasilkan overrun 30,17% ; waktu pelelehan sebesar 18,11 menit ; total padatan sebesar 31,14%; kadar serat kasar sebesar 1,33% dan memiliki sifat organoleptik berupa warna kuning khas nangka dan tekstur yang paling lembut.This research aims to determine the value of overrun, melting time, total solids, crude fiber content and organoleptic of jackfruit ice cream by adding some different consentration of umbi porang flour to create good quality ice cream products. This experimental design uses was Completely Randomized Design with 5 times treatment and 4 replications with the variation in the addition of umbi porang flour which are 0%, 0,2%, 0,4%, 0,6%, and 0,8%. The ingredients are pasteurized milk, jackfruit, umbi porang flour,sugar, egg yolk, water and whipped cream. This result of this research shows that the variation in the addition of umbi porang flour gives real effect (P<0,05) toward the overrun grade, melting time, total solids, crude fiber content and color and texture of jackfuit ice cream. The optimal amount of umbi porang flour addition is 0,4% concentration of umbi porang flour which creates 30,17% overrun grade, the melting time of 18,11 minutes, the total solids of 31,14%, crude fiber content of 1,33% and has organoleptic in the form of jackfuit’s yellow color and very smooth texture.
Deteksi Enzim Peroksidase dari Lobak Putih (Raphanus sativus L.) Berdasarkan Kadar Proteinnya Mauly Nabia Susanto; Ahmad Ni&#039;matullah Al-Baarri; Anang Mohamad Legowo
Jurnal Teknologi Pangan Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.48 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2021.20323

Abstract

Enzim peroksidase telah banyak digunakan sebagai reagen di bidang farmasi, industri maupun pangan. Lobak putih (Raphanus sativus L.) merupakan tanaman yang dikenal dengan kandungan enzim peroksidase dan senyawa bioaktif lainnya yang baik untuk kesehatan, namun pemanfaatannya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk  mendeteksi enzim peroksidase dari lobak putih berdasarkan kadar proteinnya dengan teknik pertukaran ion. Fraksi hasil elusi diukur absorbannya pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 280 nm. Jumlah fraksi yang didapat sebanyak 29 fraksi. Berdasarkan pengamatan absorban, maka didapat hasil bahwa fraksi dengan urutan ke-5 merupakan fraksi yang mempunyai nilai absorbansi terbesar dan perkiraan kadar protein sebesar 1,387%, melalui uji Bradford kadar protein yang diperoleh sebesar 0,152%. Penelitian ini telah berhasil untuk melakukan pengambilan enzim peroksidase dan dapat digunakan sebagai informasi mengenai penelitian lebih lanjut.Peroxidase enzyme has been widely used as reagent in pharmacy, industrial, and also food. Radish (Raphanus sativus L.) is a plant that has been known to contain peroxidase and other bioactive compounds that are good for health, but its applications are still limited. This study aims to detect peroxidase enzymes contained in radish based on its protein content by ion exchange techniques. The elution fraction was measured by absorbance on a spectrophotometer with a wavelength of 280 nm. Total obtained fraction from elution was 29 fractions. Based on absorbance observation, it was found that fraction with the order of-5 is the fraction that has the greatest absorbance value which has protein content estimation of 1,387%, protein content obtained through Bradford test was 0,152%. This study has succeeded in conducting peroxidase enzyme taking and particularly useful for advanced research.
Kecerahan Emulsi dan Waktu Pelelehan Gelato yang ditambahkan Stabilizer dari Ekstrak Kulit Pisang Kaya Polifenol Jatu Megantari; Anang Mohamad Legowo; Ahmad Ni&#039;matullah Al-Baarri
Jurnal Teknologi Pangan Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.829 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2022.31576

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecerahan emulsi dan waktu pelelehan gelato yang ditambahkan stabilizer ekstrak kulit pisang kaya polifenol. Materi yang digunakan adalah kulit buah pisang raja nangka (dai UMKM di Kelurahan Kandri, Kabupaten Gunungpati, Semarang), susu sapi, gula, whipping cream, susu skim, kuning telur, lesitin, minyak sayur, etanol 96%, dan aquadest. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan penambahan stabilizer ekstrak polifenol (0%; 0,2% ekstrak polifenol; 0,2% CMC; 0,1% CMC + 0,1% ekstrak polifenol ) dan 5 kali pengulangan. Dalam mendapatkan ekstrak polifenol kulit pisang raja nangka menggunakan metode ultrasonik dengan pelarut etanol pada lama waktu ekstralsi 45 menit. Analisis data yang digunakan yaitu Analisis of Varian (ANOVA) pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan anlisis data menunjukkan bahwa penambahan stabilizer dari ekstrak kulit pisang raja nangka kaya polifenol memberi pengaruh nyata (p<0,05) terhadap kecerahan emulsi dan waktu pelelehan gelato. Hasil uji kecerahan emulsi dengan penambahan ekstrak polifenol perlakuan  0%; 0,2% ekstrak polifenol; 0,2% CMC; 0,1% CMC + 0,1% ekstrak polifenol secara berurutan (72,48 ± 1,27c; 68,10 ± 1,49a; 77,55 ± 0,85d; 70,37 ± 0,61b). Hasil uji waktu pelelehan gelato perlakuan  0%; 0,2% ekstrak polifenol; 0,2% CMC; 0,1% CMC + 0,1% secara berurutan  yaitu  (16,25±0,08a ;18,25±1,00bc ; 17,12±0,33ab; 19,42±2,20c). The aim of this study was to determine the brightness of the emulsion and the melting time of gelato with the addition of polyphenol-rich banana peel extract stabilizer. The materials used were banana jackfruit peel (from SMEs in Kandri Village, Gunungpati Regency, Semarang), cow's milk, sugar, whipping cream, skim milk, egg yolk, lecithin, vegetable oil, 96% ethanol, and aquadest. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) with 4 treatments adding stabilizer polyphenol extract (0%; 0.2% polyphenol extract; 0.2% CMC; 0.1% CMC + 0.1% polyphenol extract) and 5 repetition times. In obtaining polyphenolic extracts of Raja jackfruit peel using ultrasonic method with ethanol solvent at extraction time of 45 minutes. Analysis of the data used is the Analysis of Variance (ANOVA) at a significance level of 5%. Based on data analysis, it was shown that the addition of stabilizer from banana peel extract rich in polyphenols had a significant effect (p<0.05) on the emulsion brightness and gelato melting time. The results of the brightness test of the emulsion with the addition of 0% polyphenol extract; 0.2% polyphenol extract; 0.2% CMC; 0.1% CMC + 0.1% polyphenol extract respectively (72.48 ± 1.27c; 68.10 ± 1.49a; 77.55 ± 0.85d; 70.37 ± 0.61b). The results of the gelato melting time test were 0%; 0.2% polyphenol extract; 0.2% CMC; 0.1% CMC + 0.1% respectively (16.25±0.08a ;18.25±1.00bc; 17.12±0.33ab; 19.42±2.20c). The aim of this study was to determine the brightness of the emulsion and the melting time of gelato with the addition of polyphenol-rich banana peel extract stabilizer. The materials used were banana jackfruit peel (from SMEs in Kandri Village, Gunungpati Regency, Semarang), cow's milk, sugar, whipping cream, skim milk, egg yolk, lecithin, vegetable oil, 96% ethanol, and aquadest. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) with 4 treatments adding stabilizer polyphenol extract (0%; 0.2% polyphenol extract; 0.2% CMC; 0.1% CMC + 0.1% polyphenol extract) and 5 repetition times. In obtaining polyphenolic extracts of Raja jackfruit peel using ultrasonic method with ethanol solvent at extraction time of 45 minutes. Analysis of the data used is the Analysis of Variance (ANOVA) at a significance level of 5%. Based on data analysis, it was shown that the addition of stabilizer from banana peel extract rich in polyphenols had a significant effect (p<0.05) on the emulsion brightness and gelato melting time. The results of the brightness test of the emulsion with the addition of 0% polyphenol extract; 0.2% polyphenol extract; 0.2% CMC; 0.1% CMC + 0.1% polyphenol extract respectively (72.48 ± 1.27c; 68.10 ± 1.49a; 77.55 ± 0.85d; 70.37 ± 0.61b). The results of the gelato melting time test were 0%; 0.2% polyphenol extract; 0.2% CMC; 0.1% CMC + 0.1% respectively (16.25±0.08a ;18.25±1.00bc; 17.12±0.33ab; 19.42±2.20c).
Karakteristik Uji Kesukaan, Fisik, dan Kimia Frozen Yoghurt dengan Penambahan Milk Cascara Setyoningsih Budirahayu; Anang M. Legowo; Siti Susanti
Jurnal Teknologi Pangan Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.624 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2020.27022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan milk cascara arabika terhadap karakteristik uji kesukaan, karakteristik fisik meliputi daya leleh, overrun, dan warna serta karakteristik kimia meliputi total padatan, pH dan aktivitas antioksidan. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan dengan variasi konsentrasi milk cascara yaitu T0 = 0%, T1 = 10%, T2 = 20%, T3 = 30% dan T4 = 40%. Bahan baku yang digunakan yaitu milk cascara arabika, yoghurt plain, whipping cream, kuning telur, gula, dan CMC. Hasil dari penelitian ini yaitu penambahan konsentrasi milk cascara arabika yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap uji kesukaan dengan atribut warna dan overall kesukaan, karakteristik fisik yang meliputi warna, daya leleh, dan overrun serta berpengaruh terhadap karakteristik kimia yang meliputi total padatan, uji pH dan aktivitas antioksidan. Perlakuan yang paling optimal yaitu dengan konsentrasi milk cascara arabika T1 (10%) karena menghasilkan tingkat kesukaan warna yang optimum dan diterima secara overall oleh panelis, dengan hasil nilai daya leleh 8.54 menit, warna L* 90.50, a*3.75 dan b*15.50, total padatan 70.49%, pH 4.89, dan aktivitas antioksidan sebesar 30.55%. This study aims to determine the effect of the addition of Arabica cascara milk to the preference test characteristics, physical characteristics include melting power, overrun, and color as well as chemical characteristics including total solids, pH and antioxidant activity. This study used 5 treatments and 4 replications with variations in the concentration of milk cascara namely T0 = 0%, T1 = 10%, T2 = 20%, T3 = 30% and T4 = 40%. The raw materials used are Arabica cascara milk, plain yogurt, whipping cream, egg yolks, sugar, and CMC. The results of this study are the addition of different concentrations of Arabica cascara milk that has a significant effect on the preference test with color attributes and overall preference, physical characteristics including color, melting power, and overrun and also affect the chemical characteristics including total solids, pH test and antioxidant activity. The most optimal treatment is the Arabica milk cascara T1 concentration (10%) because it produces the optimum level of color preference and is accepted overall by the panelists, with the yield value of 8.54 minutes melting, color L* 90.50, a* 3.75 and b* 15.50, total solids are 70.49%, pH 4.89, and antioxidant activity is 30.55%.
Uji Penghambatan Reaksi Pencokelatan pada Sari Buah Pisang Ambon (Musa paradisiaca var sapientum) oleh Asam Hipoiodous (HIO) Berdasarkan Analisis Spektral Dea Kumala Ardianti; Anang Mohamad Legowo; Ahmad Ni’matullah Al-Baarri
Jurnal Teknologi Pangan Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jtp.2022.19974

Abstract

Reaksi pencokelatan enzimatis merupakan salah satu tanda penurunan kualitas buah selama proses penyimpanan dan dapat dicegah dengan cara menghambat aktivitas enzim oksidase. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan asam hipoiodous (HIO) dalam menghambat reaksi pencokelatan. Penghambatan reaksi pencokelatan dianalisis dengan mengukur browning intensity pada panjang gelombang 420 nm. Hasil penelitian adalah HIO dapat menurunkan nilai absorbansi pencokelatan sari buah pisang. Kesimpulannya, HIO dapat menghambat reaksi pencokelatan enzimatis pada buah pisang.
Penurunan Nilai pH pada Bakteri Lactobacillus bulgaricus di dalam Media yang Mengandung D-tagatosa dan D-fruktosa Dewi Indah Sari; Anang Mohammad Legowo; Ahmad Ni&#039;matullah Al-Baarri
Jurnal Teknologi Pangan Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jtp.2022.20277

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai pH pada pertumbuhan Lactobacillus bulgaricus pada medium yang mengandung 3% (b/v) D-tagatosa dan D-fruktosa. Inkubasi dilakukan pada suhu 37˚C dan diukur selama 48 jam. Medium MRS broth juga digunakan sebagai pembanding. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa penurunan pH pada medium D-tagatosa dan D-fruktosa sebesar 18-20% sedangkan penurunan sebesar 31% terjadi pada media MRS broth. Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai potensi D-tagatosa dan D-fruktosa sebagai medium yang dapat mempertahankan penurunan pH.This study aims to analyze the pH value on Lactobacillus bulgaricus medium containing 3% (w/v) D-tagatose and D-fructose. The incubation was conducted at 37°C. Changes in pH values were measured for 48 hours. The MRS broth medium was also used as a comparison. Based on this research it can be seen that D-tagatose and D-fructose medium decreased pH at a range 18-20% while MRS broth decreased 31%. This research might be useful to provide information on the potential of D-tagatose and D-fructose as a medium to maintain the reduction in pH.
The Functional Properties of Rabbit Skin Gelatin Compared to Commercial Gelatin and Its Application in Jelly Candy Nurwantoro Nurwantoro; Antonius Hintono; Anang Mohammad Legowo; Sri Mulyani; Tisqa Rizky Quna; Sutaryo Sutaryo
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak (JITEK) Vol. 17 No. 1 (2022)
Publisher : Faculty of Animal Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jitek.2022.017.01.1

Abstract

Rabbit skin can be utilized as an ingredient in gelatin making. Gelatin can be used in jelly candy. The study aims to compare the functional properties of rabbit skin gelatin and commercial gelatin in gel strength, viscosity, and ash content and to determine the different test and hedonic test of jelly candy. This study used the t-test with 2 treatments and 8 replications. The rabbit skin gelatin was prepared using hydrochloric acid solution. The commercial gelatin is gelatin from cowhide (Gelita bronze gelatin). The results showed that P1 (rabbit skin gelatin) and P2 (commercial gelatin) were not different on gel strength, however, there was a difference on viscosity and ash content. The difference test on jelly candy state that there was a significant difference between rabbit skin gelatin jelly candy and commercial gelatin jelly candy. The hedonic test on jelly candy gave no difference on texture, flavor, taste, and overall, except there was a difference on color. The color of jelly candy with rabbit skin gelatin is a cloudy white, while jelly candy with commercial gelatin is a clear white. Both jelly candies can be distinguished and accepted by the panelist.
Co-Authors Achmad Zulfa Juniarto Achmad Zulfa Juniarto Adriyan Pramono Afina Rahmani Agus Setiadi Ahmad Ni’matullah Al-Baarri Ahmad Ni’matullah Al-Baarri Ahmad Syauqy Ahmad Syauqy Ahmad Syauqy Ailsa Afra Mawarid Al-Baarri, Ahmad N. Al-Baarri, Ahmad Ni'matullah Albertus Carolus Dito Wratsongko Amalia Husna Septiani Amanda Liana Aristya Ananda, Azzahra Damia Angela Nitia Nefasa Anjani, Gemala Annisa Peby Amalya Antonius Hintono Anugrah Tamam Basroni Arganis, Lusida Mulia Arisa Puji Lestari Astuti, Ayu Tri Baginda Iskandar Moeda Tampoebolon Bagus Fitriansyah Bhakti Etza Setiani Cecilia S Kristin Chindy Iswara Sembiring Cicilia Nuryati Cleopatra Hendria Dea Kumala Ardianti Dera Elva Junita Dewi Indah Sari Diah Rahma Suryani Diana Nur Afifah, Diana Nur Diana Nur Fitri Dika Intan Ayudiaswati Dita Desnasari Edward Kurnia Setiawan Limijadi Edward Kurnia Setiawan Limijadi, Edward Kurnia Setiawan Endang Mahati Endang Sutriswati Rahayu Etika Ratna Noer Evan Kaka Demasta Fahmi Arifan Ferdina Vera Kesuma Marfiyanti Fitria Ningrum Furkaniaty, Annisa Galuh Hayu Kinasih Gemala Anjani Hadipernata, Mulyana Handaruwulan, Azzahra Salsabila Handoko, Nisfa Rama Kamila Heni Rizqiati Heni Rizqiati Himawan Wahyu Pamungkas Indah Pratiwi Mahardita Santoso Indira Susi Nur Anisa Jatu Megantari Jeki Wibawanti Kamil, Rafli Kamil, Rafli Zulfa Kardina Enny Dian Kumalasari Karimah, Asma Khasanah, Siti Khuswatun Kheptin Mentary Farizha Kusmiyati Tjahjono Kusrahayu Kusrahayu Laili Izzati Lestari, Arisa Puji Lestari, Tiara Yunistha Lusida Mulia Arganis M T Fawaid M. Sulchan Malihatun, Ira Masykuri masykuri Maulana Yusuf Maulana Yusuf Mauly Nabia Susanto Mega Silvia Pratiwi Miskiyah & Wisn Agus Supriatna Somantri Miskiyah & Wisnu Broto Agus Supriatna Somantri Mochammad Dicky Zulkharisma Muflihatul Muniroh Muflihatul Muniroh Muhammad Thoriqul Fawaid Mukson Mukson Mukti, Naura Poetry Nadima Mulyana Hadipernata Mulyana Hadipernata Mulyana Hadipernata Mulyana Hadipernata Nabila, Aulia Zalfa Nanik Hamidah Nashihatul Fuadah Natalia Putri Erva Simbolon Noor Wijayahadi Norhaslinda Arun Nur Amala Nurmasari Widyastuti Nurwantoro . Nurwantoro Nurwantoro Pangestika, Widia Purwoko, Agus Puspita, Diyan Ayu Putra Candra Nugraha Putra, Hega Bintang Pratama Putri, Deshinta Ramadhani Bastian Putri, Jessica Aryani Qatrunnada, Filzah Amanina Radia Juliasti Rahayu, Rizka Amalia Rahim Fajar Pangestu Rani Oktaviani Saraswati Rara Yurisha Trisnaningtyas Raya, Maxianus Kopong Rena Budiyatri restuning tri laksmi Rhema Nafiri Syalom Risfaheri Risfaheri Rita Miranda Rusmiadi, Zulfa Tiara Salsabila Sapto Pamungkas Sari Bema Ramdika Sari, Yuli Perwita Selma Noor Permadi Sembiring, Rinawati Seno, Khristophorus Heri Nugroho Hario Setya Budi Muhammad Abduh, Setya Budi Muhammad Setyabudi, Francis M.C. Sigit Setyoningsih Budirahayu Silviana Silviana Siska Agustina Dwi Haryanti Siti Fatimah-Muis Siti Susanti Siti Susanti Siti Susanti, Siti Soepardie , Sri Mulyani Sri Mulyani Sri Mulyani Suharso Suharso Suharso Suharso Suharso Suharso Suliasih Suliasih Suranto Moch Sayuthi Sutaryo Sutaryo Swastika Dewi Tisqa Rizky Quna Tri Utami Umar Santoso Wardhani, Febrianinta Widia Pangestika Widia Pangestika Widia Pangetika Wildan Alfira Gusrianto Wisnu Broto Wisnu Broto Wisnu Broto Wisnu Broto Wulan Sumekar, Wulan Yoga Pratama Yoga Pratama Yoga Pratama Yora Nindita Yoyok Budi Pramono Yoyok Budi Pramono Yoyok Budi Pramono Yoyok Budi Pramono Yudhistira Denta Elygio Yudi Pranoto Yuli Rohidayah Yulian Dwi Anggraeni Puspa Handoko Yulindha Yulindha Zulfanita