Claim Missing Document
Check
Articles

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) TERHADAP PELAYANAN PROGRAM BPJS KESEHATAN Fajar Ardianing Gofur; Cucu Herawati
Jurnal Kesehatan Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v6i1.137

Abstract

Berdasarkan  hasil  laporan  Indeks  Kepuasan  Msyarakat  (IKM)  tahun  2013  di UPTD Puskesmas Astanagarib Kota Cirebon, dilaporkan bahwa Puskesmas Astanagarib berada di peringkat 4 terbawah dengan persentase tingkat kepuasan secara keseluruhan 73,54% dengan jumlah peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial  (BPJS)  selama  5  bulan  terakhir  sebanyak  2.577  peserta  dari  5.983 penduduk, rendahnya persentase dalam IKM dan jumlah peserta BPJS tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti kemudahan dalam prosedur pelayanan, informasi, ketepatan waktu pelayanan, kehandalan, kecepatan dalam pelayanan, kenyamanan lingkungan, serta kesopanan dan keramahan. Tujuan penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  hubungan  antara  faktor-fakto yang berhubungan dengan  kepuasan  peserta  Badan  Penyelenggara  Jaminan  Sosial (BPJS) terhadap pelayanan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di UPTD Puskesmas Astanagarib Kota Cirebon tahun 2014. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain studi Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta BPJS di Kelurahan Pekalipan (wilayah kerja UPTD Puskesmas Astanagarib) Kota Cirebon tahun 2014 sebanyak 2.577 peserta. Jumlah sampel sebanyak 97 peserta yang diambil secara Accidental Sampling.  Data  dianalisis  secara  statistik  menggunakan  uji  Chi  Square  pada tingkat kemaknaan 5% (0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara ketepatan waktu dengan kepuasan pelayanan program BPJS Kesehatan (p = 0,00), ada hubungan yang bermakna antara informasi dengan kepuasan pelayanan program BPJS Kesehatan (p = 0,00), ada hubungan  yang bermakna antara kompetensi teknis dengan dengan kepuasan pelayanan program BPJS Kesehatan (p = 0,00) dan tidak ada hubungan yang bermakna antara hubungan antar manusia dengan dengan kepuasan pelayanan program BPJS Kesehatan (p = 0,39).Kata Kunci : Tingkat Kepuasan, peserta BPJS ABSTRACTBased on report result of Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 2013 in UPTD local government clinic of Astanagrip Cirebon, reviewed that Astanagrip local government clinic was in bottom 4 through overall of satisfaction percentage is 73,54% with participants of Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) as long as 5 months are 2.577 of 5.983 inhabitants, the low of percentage on IKM and the number of BPJS participants is influenced on kind of factors like easy of service procedure, information, punctuality of service, professionalism, speed, comfortable, polite behavior and friendly. Aim of this research is to know the relation of that related factors with Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) participants   satisfaction              on   Badan   Penyelenggara   Jaminan   Sosial   (BPJS) Kesehatan program service in UPTD local government clinic of Astanagrip Cirebon 2014. Analytical Descriptive research with Cross Sectional design. Population in this research is all of district Pekalipan (UPTD local government clinic work area) Cirebon BPJS participants 2014 are 2.577 participants. The writer has taken 97 participants by Accidental Sampling for the sample of research. The data was analyzed by statistical accounting used Chi Square test on sense level 5% (0, 05). Result of this research shows that there was a means relation between punctuality of service with BPJS Kesehatan program service satisfaction (p = 0,00), information  with  BPJS  Kesehatan  program  service  satisfaction  (p  =  0,00), technical competence with BPJS Kesehatan program service satisfaction (p = 0,00), and there wasn’t a means relation between people relation with BPJS Kesehatan program service satisfaction (p = 0,39).Key Words  : Level of Satisfaction, participants BPJS
ANALISIS FAKTOR PERILAKU KELUARGA TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA Cucu Herawati; Putri Indrini; Iin Kristanti
Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v12i2.243

Abstract

Infeksi saluran pernafasan Akut (ISPA) dikenal sebagai salah satu penyebab kematian utama pada bayi, dan anak balita di Negara berkembang. Hampir semua kematian ISPA pada bayi dan anak balita umumnya disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan bagian bawah (pneumonia). Salah satu faktor yang mempengaruhi ISPA pada balita adalah perilaku keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor perilaku keluarga dengan kejadian ISPA pada Balita. Jenis penelitian merupakan deskriptif analitik dengan desain cross sectional, populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh balita sebanyak 1000 balita, jumlah sampel sebanyak 75 balita yang diambil secara random sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara perilaku merokok anggota keluarga dengan kejadian ISPA (p=0,001), ada hubungan yang bermakna antara penggunaan obat nyamuk bakar dengan kejadian ISPA (p=0,003), dan ada hubungan yang bermakna antara perilaku membersihkan rumah dengan kejadian ISPA (p=0,001). Disarankan bagi masyarakat agar menerapkan PHBS, menjaga lingkungan, dan bagi puskesmas agar melaksanakan penyuluhan tentang ISPA serta Care sicking ISPA.Kata Kunci: ISPA, merokok, obat nyamuk bakar ABSTRACTAcute respiratory infections (ARI) are known as one of the main causes of death in infants and children under five in developing countries. Almost all ARI deaths in infants and children under five are generally caused by lower respiratory tract infections (pneumonia). One of the factors that influence ARI in toddlers is family behavior. The purpose of this study was to determine the relationship between family behavior factors and the incidence of ARI in children under five. The type of research is descriptive-analytic with a cross-sectional design, the population in this study is all 1000 toddlers, the total sample is 75 toddlers taken by random sampling. Data were analyzed using the chi-Square test. The results of this study showed that there was a significant relationship between the smoking behavior of family members and the incidence of ARI (p=0.001), there was a significant relationship between the use of mosquito coils and the incidence of ARI (p=0.003), and there was a significant relationship between house-cleaning behavior and the incidence of ARI. the incidence of ARI (p=0.001). It is recommended for the community to implement PHBS, protect the environment, and for puskesmas to carry out counseling about ARI and Care sicking ARI.Keywords: ARI, smoking, mosquito coils
HUBUNGAN PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT DI TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA (TPS) Iin Kristanti; Lilis Banowati; Cucu Herawati; Thohir Thohir; Ira Faridasari
Jurnal Kesehatan Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v12i1.230

Abstract

Sampah yang mengalami penimbunan dapat dimanfaatkan oleh lalat sebagai sarang dalam proses perkembangbiakan penyakit. Kepadatan lalat di TPS Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon masih tinggi sehingga memerlukan pengelolaan sampah yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengelolaan sampah dengan tingkat kepadatan lalat.Jenis penelitian yaitu kuantitaif dengan desain penelitian cross sectional. Metode pengumpulan data dengan wawancara dan instrumen penelitian menggunakan Fly grill dan dibantu dengan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini yaitu 25 orang pengelola sampah dengan sampel penelitian total sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square.Hasil penelitian ada hubungan antara pemilahan sampah p=0,006, ada hubungan pengumpulan sampah p=0,013, dan ada hubungan antara pengangkutan sampah p=0,033 dengan tingkat kepadatan lalat di TPS Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. Sebaiknya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memberi pelatihan kepada petugas TPS agar dapat menjalankan program dalam bidang pengelolaan sampah di TPS dengan baik dan memberi himbauan serta wawasan kepada masyarakat sekitar TPS tentang pengelolaan sampah yang baik.Kata kunci: Pengelolaan sampah, kepadatan lalat, tempat penampungan sementara  AbstractHoarded garbage can be used by flies as a nest in the process of disease breeding. The density of flies in the TPS Sumber District Cirebon Regency is still high, so it requires good waste management. The purpose of this study is to determinant the relationship between waste management and fly density.This type of research is quantitative with cross sectional research design. Methods of data collection by interview and research instruments using a fly grill and assisted by a questionnaire. The population in this study were 25 waste managers with a total sampling sample. Data analysis used the chi-square test.The results of the study there was a relationship between waste sorting p = 0.006, there was a relationship between waste collection p = 0.013, and there was a relationship between waste transportation p = 0.033 and the density level of flies in the TPS Sumber District Cirebon Regency It is better if the Environmental Agency (DLH) provides training for TPS officers so that they can run programs in the field of waste management at TPS properly and provide advice and insight to the community around the TPS about good waste management.Keywords: waste Management, Fly Density, Temporary shelter
Prospek dan tantangan kabupaten layak anak (KLA) di kabupaten Cirebon Syaeful Bakhri; Cucu Herawati; Wardah Nuroniyah
Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak Vol 15 No 2 (2020)
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1437.054 KB) | DOI: 10.24090/yinyang.v15i2.3782

Abstract

In the development of KLA in Indonesia, there has not been a single region in West Java Province that has won the title of child-friendly regency/city. Cirebon Regency itself has succeeded in achieving the title of Child-Friendly City (KLA) in the Primary category in 2015. This study aims to determine the prospects and challenges of the Cirebon Regency towards a Child-Friendly Regency with a better grade. The research approach used is a type of qualitative descriptive research with data collection methods in-depth interviews, data processed through SWOT analysis. The results of the study show a combination of strategies with the highest priority, namely Strength – Opportunity (SO), followed by Weakness – Opportunity (WO), then Strength – Threat (ST), and Weakness – Threat (WT). With an interpretation that the intended strategy is how to maximize strength and opportunities to support the running of child-friendly regional action plans in the Cirebon Regency.
Edukasi Vaksinasi Covid-19 Pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui Di Rumah Sakit Umum Antam Medika Cucu Herawati; Sri Wahyuni; Suzana Indragiri; Nuniek Tri Wahyuni; R. Nur Abdurakhman; Supriatin Supriatin; Dewi Mutiah
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2022): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.18 KB) | DOI: 10.31943/abdi.v4i2.62

Abstract

Ibu hamil mempunyai risiko tinggi apabila terinfeksi COVID-19 pada kehamilan dan bayinya, sehingga memerlukan upaya intervensi kesehatan untuk memutus mata rantai penularan penyakit, yaitu melalui upaya vaksinasi. Tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan cakupan vaksinasi pada ibu hamil dan menyusui. Metode pelaksanaan kegiatan ini dengan cara penyuluhan dan sosialisasi. Sasaran pengabdian ini yaitu ibu hamil dan ibu menyusui. Langkah-langkah pelaksanaan pengabdian ini, yatitu persiapan sosialisasi, Inform Consent dan Pre Test, sosialisasi Kesehatan, dan post test. Hasil kegiatan ini diperoleh adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil dan menyusui setelah di lakukan sosialisasi vaksin covid-19 dan cakupan Ibu Hamil yang sudah Vaksin Covid-19 bertambah dari 39% menjadi 42 %, dan ibu menyusui bertambah dari 46% menjadi 50% setelah di lakukan Sosialisasi Kesehatan. Sebaiknya petugas Kesehatan meningkatkan frekuensi dan kualitas promosi kesehatan dan diharapkan pasien khususnya Ibu hamil dan menyusui aktif ikut serta dalam sosialisasi vaksinasi Covid-19.
Inspeksi Pangan Berbasis Risiko Dalam Rangka Pencegahan Penyakit Bersumber Pangan Cucu Herawati; Sudar Sudar
Dimasejati: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/dimasejati.v4i2.12035

Abstract

Keracunan pangan sering terjadi pada makanan siap saji seperti di sekolah, pesantren, dan catering, oleh karena itu pengawasan faktor risiko pangan harus dilaksanakan. Pengawasan kesehatan lingkungan Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) masih jauh dari target yang ditetapkan sebesar 66,34%. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk menganalisis pengawasan kesehatan lingkungan meliputi tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang terdaftar di e monev dan pencapaian kegiatan pembinaan Tempat Pengelolaan Pangan (TPP). Jenis pengabdian masyarakat ini yaitu deskriptif kuantitatif. Responden adalah pemilik usaha dan penjamah makanan. Jumlah responden sebanyak 11 TPP belum terdaftar di e monev HSP terdiri atas gerai pangan jajanan dan gerai pangan jajanan keliling. Metode pengumpulan data dengan observasi lapangan dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis univariat yaitu distribusi frekwensi, metode analisis USG dan metode 5W+1H. Capaian pembinaan TPP belum mencapai target belum di IKL sebesar 37.93% dan TPP memenuhi syarat 0%. Hasil penilaian risiko TPP dan IKL pangan berada pada tingkat risiko sedang dan tinggi sehingga perlu ada tindak lanjut pengawasan dengan frekuensi 6 bulan sekali untuk risiko tinggi dan 1 tahun sekali untuk risiko sedang. Perlu dilakukan edukasi terhadap penjamah dan pemilik TPP tentang aspek kesehatan dan keamanan pangan.
EXPLORING THE RELATIONSHIP BETWEEN COMMUNICATION, WORK CULTURE, ORGANIZATIONAL COMMITMENT, AND MOTIVATION ON EMPLOYEE PERFORMANCE AT KRAMAT COMMUNITY HEALTH CENTER Yoga Rizki Ramadhani; Cucu Herawati; A.D.Achmad
International Journal of Management, Economic, Business and Accounting Vol. 2 No. 1 (2023): International Journal of Management, Economic, Business and Accounting (IJMEBA)
Publisher : PT. Berkah Digital Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (906.657 KB) | DOI: 10.58468/ijmeba.v2i1.44

Abstract

Purpose of the study — To test and find out the causal relationship of several factors that influence employee performanceResearch method— This research is a quantitative research with regression. The population in this study were employees of the Kramat Community Health Center, Tegal Regency, Central Java Province, with a total of 68 employees. Data was collected by questionnaire and document study, after which the data was tested for validity and reliability.Result— The results of the study show that Communication, Work Culture, Organizational Commitment and Motivation affect Employee Performance simultaneously. The coefficient of multiple determination in this study uses the adjusted R square value because the independent variables in this study are more than 2 in estimating the effect of the two independent variables studied. From the data the adjusted R Square value is 0.598, this means that together the influence of the variables X1, X2, X3, X4 is 59.8% on the Y variable or in other words the influence of the independent variables (Communication, Work Culture, Organizational Commitment and Motivation) to the dependent variable (Performance) of 59.8% while the remaining 40.2% is caused by other variables that are not included in the research frameworkConclusion— Communication, Work Culture, Organizational Commitment, and Motivation have a significant effect on Employee Performance. The adjusted R-squared value of 0.598 indicates that these variables explain 59.8% of the variation in performance. Practical implications of the study include the importance of organizations focusing on improving communication, work culture, organizational commitment, and motivation to enhance employee performance. Social implications include the potential for improved productivity and job satisfaction in the workforce.
APAKAH UPAYA PENCEGAHAN, FAKTOR PENYAKIT DAN FAKTOR INDIVIDU MEMPUNYAI DAMPAK TERHADAP CACAT TINGKAT II KUSTA Herawati, Cucu; Sudrajat, Sudrajat
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.95 KB)

Abstract

Kusta menimbulkan masalah yang sangat kompleks, bukan hanya dari segi medis, namum sampai masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional. Penyakit kusta merupakan penyakit yang unik, hal ini disebabkan karena kusta dapat mengalami suatu periode yang dinamakan dengan reaksi dan dapat juga menimbulkan kecacatan yang permanen.1 Angka cacat tingkat II penderita kusta baru di Kabupaten Kuningan adalah 24%, angka tersebut jauh di atas target nasional yaitu di bawah 5%.3 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan cacat tingkat II pada penderita kusta. Rancangan penelitian ini Case control. Populasi penelitian yaitu seluruh penderita baru kusta tahun 2013 sebanyak 87 orang. Jumlah sampel sebanyak 62 orang terdiri dari kelompok kasus 21 orang dengan kusta cacat tingkat II dan kelompok kontrol 42 orang dengan kusta cacat tingkat I dan cacat tingkat 0. Sampel dipilih yang sepadan antara kelompok kasus dan kelompok kontrol. Didapatkan pengetahuan (p = 0,000 OR 13,6 95% CI 3,836-48,211) dan diagnosa (p=0,000 OR 36,0 95% CI 4,386-295,517) mempunyai hubungan yang bermakna dengan cacat tingkat II pada penderita kusta. Sedangkan umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, tipe kusta dan reaksi kusta tidak mempunyai hubungan yang bermakna. Upaya peningkatan pengetahuan masyarakat, keterampilan petugas kesehatan dalam mendiagnosa kusta secara dini, peningkatan penemuan aktif serta pemeriksaan kontak sebaiknya ditingkatkan sehingga keterlambatan diagnosa kusta dapat dicegah. Kata Kunci : Kusta, Cacat Kusta, dan Cacat Tingkat II.
Pengaruh Breathing Relaxation dengan Teknik Baloon Blowing terhadap Perubahan Saturasi Oksigen pada Pasien Post Covid-19 di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Legonkulon Kabupaten Subang Eva Lusiana; Healthy Seventina; Awis Hamid Dhani; Cucu Herawati; Masrifah Masrifah
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 2 (2023): Volume 3 Nomor 2 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.209 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i2.9386

Abstract

ABSTRACT Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) was discovered in December 2019 in Wuhan, China. One of the symptoms that COVID-19 patients have is a decrease in oxygen saturation. Breathing relaxation has many techniques, one of which is ballon blowing which can help the intracostal muscles to elevate the diaphragm and costal muscles. This study aims to determine the effect of breathing relaxation with the ballon blowing technique on changes in oxygen saturation in post-COVID-19 patients. The method used in this study for sampling is purposive sampling with a total of 65 samples, the instrument in this study used an observation sheet and pulse oximetry. This research was conducted from April 25, 2022, to April 31, 2022. This study used univariate data and bivariate analysis. The results obtained in this study are P-Value 0,000 < 0,05 with significant results. Judging from the results of measuring oxygen saturation before giving breathing relaxation therapy with the ballon blowing technique, 61 samples had oxygen saturation ≤95%. And the results of measuring oxygen saturation after giving breathing relaxation therapy with the ballon blowing technique were 45 samples that had 95%-100% oxygen saturation. Based on the results of this study, it can be concluded that there is an effect of breathing relaxation with the ballon blowing technique on changes in oxygen saturation of post-COVID-19 patients in the UPTD working area of the Legonkulon Health Center, Subang Regency. It is hoped that breathing relaxation therapy can be given not only to post Covid 19 patients but also to patients who have a history of other respiratory diseases such as asthma, ARI and COPD. Keywords: Breathing Relaxation (Ballon Blowing), Oxygen Saturation, Post COVID 19 ABSTRAK Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) ditemukan pada bulan Desember 2019 yang terjadi di Wuhan, Cina. Salah satu gejala yang dimiliki oleh pasien COVID 19 yaitu penurunan saturasi oksigen. Relaksasi pernapasan mempunyai banyak teknik salah satunya adalah dengan balon (baloon blowing) yang dapat membantu otot intracosta mengelevasikan otot diafragma dan kosta. Ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh breathing relaxation dengan teknik baloon blowing terhadap perubahan saturasi oksigen pada pasien post covid 19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan jumlah 65 sampel, instrumen pada penelitian ini menggunakan lembar observasi dan oksimetri nadi (pulse oxsimetry). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 April 2022 sampai 31 April 2022. Pada penelitian ini menggunakan analisa data univariat dan analisa bivariate. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu P Value 0,000 < 0,05 dengan hasil signifikan. Dilihat dari hasil pengukuran saturasi oksigen sebelum pemberian terapi breathing relaxation dengan teknik baloon blowing sebanyak 61 sampel yang memiliki saturasi oksigen ≤95%. Dan hasil pengukuran saturasi oksigen setelah pemberian terapi breathing relaxation dengan teknik baloon blowing sebanyak 45 sampel yang memiliki saturasi oksigen 95%-100%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan adanya pengaruh breathing relaxation dengan teknik ballon blowing terhadap perubahan saturasi oksigen pasien post COVID 19 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Legonkulon Kabupaten Subang. Terapi breathing relaxation ini diharapkan bisa diberikan tidak hanya kepada pasien post covid 19 saja melainkan kepada pasien yang memiliki riwayat penyakit pada saluran pernapasan lainnya seperti Asma, ISPA dan PPOK. Kata kunci: Breathing Relaxation (Baloon Blowing), Saturasi Oksigen, Post COVID 19
PENERAPAN KEBIJAKAN KAWASAN BEBAS PASUNG DENGAN GANGGUAN JIWA BERAT PADA MASYARAKAT Iin Kristanti; Cucu Herawati; Lilis Banowati; Sri Rizki; Laili Nurjannah; Dewi Mutiah; Nuniek Tri Wahyuni
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIRAH) Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak:Desa Kaliwedi merupakan wilayah yang letaknya berbatasan langsung dengan di Kabupaten Indramayu dan mempunyai penduduk usia muda. Penerapan Kawasan Bebas Pasung di Puskesmas Kaliwedi belum sepenuhnya efektif di kerenakan masih terdapat hambatan sumber daya. Sumber daya tersebut adalah sumber daya manusia, Sepenuhnya masyarakat masih belum memiliki kesadaran dan menerapkan tidakan pasung pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku terhadap penerapan kawasan bebas pasung. Metode yang dilaksanakan adalah penyuluhan dan edukasi pada masyarakat, keluarga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat, pemberian obat dan pendampingan keluarga ODGJ berat. Hasil kegiatan penyuluhan dan edukasi pendampingan  keluarga ODGJ  berat dilaksanakan pada 05 – 22 Oktober 2022 di Balai Desa Kaliwedi, dihadiri perangkat desa , tokoh masyarakat,  kader desa dan  masyarakat umum. materi yang dipaparkan berasal dari tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat yaitu penerapan kawasan bebas pasung.Kata Kunci: Pasung, Kesehatan Mental, Konseling Abstract:Klaipeda Village is an area that is directly adjacent to Indramayu Regency and has a young population. The implementation of the Pasung-Free Area at the Kaliwedi Health Center has not been fully effective because there are still resource constraints. These resources are human resources. In full, the community still does not have awareness and applies shackling practices to people with severe mental disorders (ODGJ). The purpose of this activity is to increase knowledge and behavior towards the application of shackle-free areas. The method implemented is counseling and education to the community, families of people with severe mental disorders (ODGJ), administering medication and assisting families with severe ODGJ. The results of counseling and educational activities for assisting the ODGJ family were carried out on 05-22 October 2022 at the Kaliwedi Village Hall, attended by village officials, community leaders, village cadres and the general public. the material presented comes from the purpose of community service activities, namely the application of a shackle-free area.Keywords: Shackle, Mental Health, Counseling
Co-Authors A.D.Achmad Abdurakhman, R. Nur Aeni, Heni Fa'riatul Amaliah, Lili Andreani, Novi Anis Yuslichah Awis Hamid Dani Awis Hamid Dhani Awis Hamid Dhani Bakhri, Syaeful Charien Rahayu Lestari Dani, Awis Hamid Desi Andalasari Desi Susilawati Dewi Mutiah Dhani, Awis Hamid Didi Taswidi Eka Nurjanah Eka Prilianto Endayani, Heni Eva Lusiana Fajar Ardianing Gofur Faridasari, Ira Guritno, Syah Dewa Putra Hartini, Nonih Sri Hastuti, Messy Healthy Seventina Heni Endayani Heni Fa&#039;riatul Aeni Heni Fa'riatul Aeni Herlinawati Herlinawati Herlinawati Herlinawati Herlinawati Herlinawati Herlinawati Hety Sriwaty Hikhmat, Rokhmatul Hikmat, Rokhmatul Iin Kristanti iin kristanti iklimah, putri Indragiri, Suzana Indrini, Putri Kristanti, Iin Kurniasih, Uun Kusumaning Ayu, Ratu Tsamarah Laili Nurjannah Laili Nurjannah Laili Nurjannah Yulistiyana Laili Nurjannah Yulistiyana Lilis Banowati Lilis Banowati Lilis Banowati Mahasih, Teki Mashuri Aji Wijaya Masrifah Masrifah Mei Marisha Mely Selviana Muslimin Muslimin Mutiah, Dewi Nararya Rundamintasih Nuniek Tri Wahyuni Nur Arofah Nur Arofah, Nur Nurjannah Yulistiyana, Laili Nurjannah, Laili Puji Melati Putri Indrini Putri, Megi Melati Dwi Putri, Septya R. Nur Abdurakhman R. Nur Abdurakhman Rohayani, Rohayani Setiawan, Septya Putri Sirait, Healthy Seventina Siti Rodatul Jannah Sri Kushartati Sri Lestari Sri Rizki Sri Wahyuni Sri Wahyuni Sudar Sudar Sudrajat Sudrajat SUPRIATIN Supriatin Supriatin Supriatin Supriatin, Supriatin sutarsih, cicih Thohir Thohir Tri Novita Tri Wahyuni, Nuniek Triyana Widianto Wahyuni, Nuniek Tri Wardah Nuroniyah Widianto, Triyana Wiwiet Indriyani Wulan Puspasari Yasinta Indah Widyaningsih Yoga Rizki Ramadhani Yulistiyana, Laili Nurjannah Yulistiyana, Laili Nurjannah Yusron Adi Utomo