Claim Missing Document
Check
Articles

KARAKTERISTIK EMPAT TOKOH PADA WAYANG TOPENG MALANG Robby Hidajat
Joged Vol 3, No 2 (2012): NOVEMBER 2012
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/joged.v3i2.335

Abstract

Karakteristik tokoh dalam Lakon Panji terkait dengan konsepsi konsmologi Jawa yang hidup dalampikiran para pendukungnya. Pemahaman ini dimaksudkan untuk memahami nilai pendidikan, kaitannyadengan konsepsi yang melatar belakangi tokoh-tokoh di dalam lakon yang disajikan. Pada Lakon WayangTopeng Malang ditemukan empat tokoh sentral (inti) yaitu: Panji Asmarabangun, GaluhCandrakirana, Gunungsari, dan Klana Sewandana. Adapun keterkaitan dari empat tokoh tersebutadalah bersandar pada kosmologi Jawa yang disebut macapat, yaitu tentang kesadaran tentang adanyanilai-nilai kearifan local yang mampu membentuk kepribadian masyarakat pendukungnya.Kata kunci: karakterisik, Nilai, Lakon, Panji
Sungai sebagai Transmisi Ritual Urban Kesuburan melalui Pertunjukan Wayang Topeng Robby Hidajat
Journal of Urban Society's Arts Vol 2, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jousa.v2i1.1264

Abstract

Sungai pada saat ini sudah mulai tidak mendapatkan perhatian masyarakat terutamadalam masyarakat urban, kebersihannya sudah tidak ada yang bersedia menjaga.Sampah dan cairan deterjen menjadi bahan yang mengotori kebersihan. Akibatnyaair menjadi tidak lagi bersih, membawa bibit penyakit, dan mengakibatkan bencanabanjir. Sungai bagi masyarakat desa di Malang pada waktu yang lampau memilikiarti penting, seperti tempat tertentu di antara bilik-bilik mandi yang disebutbelik terdapat pundhen desa tempat roh nenek moyang bersemayam. Keyakinanmasyarakat desa di Malang itu dikaji dengan teori strukturalisme-simbolis denganmenggunakan data wawancara dan observasi partisipatoris. Teknik analisismenggunakan interpretasi. Penemuannya adalah relasi yang kuat antara sungai,gunung, dan desa: (1) sungai adalah transmisi pemujaan kesuburan dari dewagunung, (2) sungai menjadi manifestasi sih langgeng (cinta abadi), anugerah singnguripi (yang menghidupi), dan (3) sungai diyakini sebagai wujud tirta pawitrasari; air kehidupan. Ritual urban pemujaan terhadap kesuburan adalah anugerahkehidupan yang diekspresikan melalui media seni pertunjukan Wayang Topeng.The River as a Transmission of Fertility Ritual through the Performing ArtsMedia of Wayang Topeng. Nowadays, the rivers are starting not to get any intentionfrom our society; nobody is willing to keep them clean. Garbage and detergent liquidhave become the contaminated materials for them. As a result for that matter, waterhas not been clean anymore, has carried germs, and has lead to floods. Long time ago,rivers for villagers in Malang had its significant value, like a certain place in the showercubicles called ‘belik’, there was a ‘pundhen desa’ where ancestral spirits dwelled. The villagers’ belief in Malang is analyzed with a symbolic - structuralism theory using the data of interviews and participatory observation. The interpretation is used as theanalysis technique. The finding of the research is that there is a strong relation amongrivers, mountains, and villages: (1) the river is the transmission of fertility worship of themountain Gods, (2) the river becomes the manifestation of ‘sih langgeng’ which meansthe eternal love, the blessing of the almighty support ‘sing nguripi’, and (3) the river isbelieved to be a form of ‘tirta pawitra sari’; the water of life. The worship of fertilityritual is the blessing of life that is expressed through the performing arts media of Wayangtopeng.
Fungsi Dan Upaya Pelestarian Tradisi Sorong Serah Aji Krama Di Desa Penujak Kabupaten Lombok Tengah Baiq Widya Rahmasari; Robby Hidajat
Journal of Urban Society's Arts Vol 4, No 2 (2017): October 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jousa.v4i2.2160

Abstract

Tradisi Sorong Serah Aji Krama adalah peristiwa adat pada penyelenggarakan pernikahan dikalangan masyarakat bangsawan Sasak di Lombok Tengah, akan tetapi tradisi itu telah menjadi pedoman umum pernikahan pada masyarakat suku Sasak. Dewasa ini tradisi Sorong Serah Aji Krama mengalami kemunduran karena perkembangan gaya hidup, sehingga masyarakat tidak mampu mendapatkan referensi yang cukup untuk melaksanakannya. Memperhatikan melemahnya pemahaman masyarakat Sasak terhadap tradisi Sorong Serah Aji Krama itu digunakan sebagai pokok permasalahan, yaitu (1) bagaimana fungsi tradisi Sorong Serah Aji Krama, (2) apa upaya yang dilakukan oleh masyarakat suku Sasak untuk mempertahankan tradisi Sorong Serah Aji Krama. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan metode fungsional. Narasumber kunci penelitian ini pemangku adat dan pemuka masyarakat kalangan bangsawan Sasak. Hasil penelitian ini (A) Fungsi tradisi Sorong Serah Aji Krama meliputi (1) Religi dan (2) sosial, dan (B) upaya pelesatrian Sorong Serah Aji Krama meliputi (1) membangun organisasi pelaksana tradisi Sorong Serah Aji  Krama, (2) pembinaan dan pelatihan pelaksanaan tradisi Sorong Serah Aji Krama pada generasi muda, (3) memasukan tradisi Sorong Serah Aji krama sebagai muatan lokal pelajaran sekolah, dan (4) ditampilkan sebagai atraksi pariwisata.
TARI JARANAN : SEBUAH PERMASALAHAN PENELITIAN SENI PERTUNJUKAN Robby Hidajat
Imaji Vol 3, No 2 (2005): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15595.135 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v3i2.6914

Abstract

Video pembelajaran seni pertunjukan Sandur untuk siswa kelas X SMA Sri Linda Oktavia; Robby Hidajat; Rully Aprilia Zandra
Imaji Vol 20, No 1 (2022): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v20i1.45400

Abstract

Penelitian ini adalah riset yang bertujuan untuk menghasilkan produk berupa video pembelajaran seni pertunjukan Sandur. Menyediakan media pembelajaran sebagai alat yang membantu guru dan siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran khususnya materi tari tradisi daerah setempat. Subjek uji coba dalam riset ini yaitu siswa kelas X SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adlah metode penelitian pengembangan yang dikemukakan Allesi dan Trollip. Pengembangan media video pada penelitian ini telah diriview oeh ahli materi, media, dan pembelajaran. Hasil review dari ahli materi menunjukkan bahwa Hasil dari data pre-test secara keseluruhan menunjukkan presentase sebesar 47,6%. Hasil dari data post-test secara keseluruhan menunjukkan presentase sebesar 97,9% dengan nilai rata-rata 97,9. Nilai tersebut daat dikategorikan bahwa hasil belajar dari siswa sudah mencapai taraf tuntas. Selain pre-test dan post-test, peneliti membagikan angket keterbacaan produk untuk menguji keterbacaan produk yang sudah dibuat. Hasil dari data angket menunjukkan presentase 95,5%, sangat layak. Sehingga dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa media video pembelajaran seni pertunjukan Sandur berupa video dokumenter lebih efektif dan dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kata kunci: Sandur, video pembelajaran, pengembangan media Sandur performance art learning video for students Xth graders AbstractThis research is research that aims to produce a product in the form of a learning video for Sandur's performing arts. Provide learning media as a tool that helps teachers and students in the implementation of the learning process, especially local traditional dance materials. The test subjects in this research were students of class X SMA. The method used in this research is the development research method proposed by Allesi and Trollip. The development of video media in this study has been reviewed by material, media, and learning experts. The results of the review from material experts show that the results of the pre-test data show a percentage of 47.6%. The results of the post-test data show a percentage of 97.9% with an average value of 97.9. This value can be categorized that the learning outcomes of students who have reached the level of completion. In addition to the pre-test and post-test, the researcher distributed a product readability questionnaire to test the readability of the products that had been made. The results of the questionnaire data showed a percentage of 95.5%, very feasible. So, in this case it can be concluded that the video media for learning Sandur's performing arts in the form of a documentary video is more effective and can be used to improve student learning outcomes. Keywords: Sandur, tutorial video, media development
FUNGSI APLIKASI TARI PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR Robby Hidajat
Imaji Vol 2, No 2 (2004): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9330.359 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v2i2.6942

Abstract

WAYANG TOPENG MALANG DALAM PERUBAHAN KEBUDAYAAN Robby Hidajat
Imaji Vol 10, No 2 (2012): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.621 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v10i2.6379

Abstract

Musk puppet in Malang has a very special and distinctive presentation, that is consisting of some parts or acts in the forms of scenes: the Gending Giro traditional music, follwed with an opening dance Tari Patih, Jejeran, Grebek, Tari Bapang and Tari Gunungsari, ended with the scene of the meeting between Panji Asmarabangun and Candrakirana. The development of mask puppet in Malang as a cultural expression is very much influenced by the aspects of time, environment, and technological development especially information technology.
PERAN AKTOR DI BALIK SENI PERTUNJUKAN TAYUB DI MALANG Robby Hidajat
Imaji Vol 8, No 1 (2010): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.645 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v8i1.6657

Abstract

Pada seni pertunjukan “ronggong” (Tandhak/Teledek) di Malang, terdapat fenomena persaingan yang disebabkan adanya “aktor” di balik panggung, yaitu “pelandang”, “Pengendang” atau “ketua Paguyuban”. Peran yang dijalankan oleh para “aktor” memilik dua aspek, bersifat positif dan negatif. Aspek positif berkaitan dengan pola penyajian, populeritas, dan perlindungan, sisi negatif berupa aspek yang mengancam profesi mereka. Para “aktor” di balik panggung dapat menghalangi bahkan dapat mematikan popularitas para ronggong; bahkan berdampak pada aspek gender yang melandasari semangat untuk tetap eksis. Tandhak selalu mendapat pemahaman yang bersifat negatif, pola moral-estetik yang diperoleh dari pendidikan non-formal membawa dampak yang sangat rentan terhadap hegemonitas; yaitu penekanan dan intimidasi “sinioritas”. Katakunci: Tari, Tayub, Ronggong, Aktor
FAKTOR KEGAGALAN REPRESENTASI GAMBAR POSTER SISWA MADRASAH TSANAWIYAH (MTS) NEGERI II MALANG Siti Kholifatul Umaami; Imam Tri Laksono; Yudha Prihantanto; Robby Hidajat
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v5i2.7653

Abstract

Artikel ini mengkaji faktor yang membuat  kegagalan representasi visual gambar poster siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Malang Jawa Timur. Poster yang dimaksud adalah gambar yang pemilihan objek dan pesan tertulis. Kajian ini bertujuan mendiskripsikan faktor penyebab gagal merepresentasikan visual gambar poster. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan subjek poster siswa Mts. Karya dilukis oleh  125 siswa pada kelas paralel. Analisis menggunakan seleksi berkriteria atas kemampuan analisis estetik guru pengampu. Analisis pada tingkat pertama adalah memilih objek visual yang sesuai dengan dengan pesan. Kedua menganalisis aspek teknik trampil memvisualisasikan bentuk dan pewarnaan, ketiga memilahkan kesuaian serasi antara visual dengan pesan tulisan. Hasil penelitian ini menunjukan (1) karya siswa mengalami kegagalan pada aspek representasi objek secara teknis, baik bentuk atau warna, (2) mengalami kegagalan karena faktor ketepatan merepresentasikan gagasan dalam poster, dan, (3) Mengalami kegagalan karena faktor representasi pesan dalam bentuk tulisan, baik pemilihan font atau penempatan.
Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Pada Guru Seni Budaya MTs Se-Kota Malang Sri Wulandari; Ocha Denta Wijaya; Imam Tri Laksono; Robby Hidajat
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v5i1.7640

Abstract

Abstract : Learning media that are encouraged and facilitated by schools include the procurement of tape recorders, LCD projectors, and computers. In general, the supply of this equipment has been around for the last ten years. In the era of the industrial revolution, 4.0 all aspects of life, including education, should be encouraged to use information technology. Various types of information are spread on social media or prepared by the teacher as a substitute for natural learning resources, namely the teacher in the process of teaching and learning activities and asked a question, how to optimize the availability and use of media based on information technology in the current learning of Cultural Arts? The purpose of this study is to reveal the use of instructional media based on information technology at the MTs level in Malang. This study uses observational research methods with quantitative descriptive research approaches. Data was obtained by filling out a questionnaire that was distributed online through social media in the form of Whatsapp MGMP Arts and Culture MTs group. The results of this study found that not all schools provide information technology-based learning media to support the learning of Art and Culture. Keywords : Learning media, learning resources, art learning, and technology  Abstrak : Media belajar yang didorong dan difasilitasi oleh sekolah meliputi pengadaan tape recorder, LCD proyektor, dan komputer. Pada umumnya pengadaan peralatan ini telah ada kurang  lebih 10 tahun terakhir. Di era revolusi industri 4.0 harusnya semua aspek kehidupan termasuk pendidikan didorong untuk menggunakan teknologi informasi. Berbagai jenis informasi yang tersebar di sosial media atau disiapkan oleh guru sebagai pengganti sumber belajar alami yaitu guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Diajukan sebuah pertanyaan, bagaimana optimalisasi pengadaaan dan penggunaan media yang berbasis teknologi informasi pada pembelajaran Seni Budaya saat ini? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap penggunaan media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi di tingkat MTs se Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional dengan pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif.  Data diperoleh melalui pengisian angket yang disebar secara online  melalui media sosial berupa Whatsapp grup MGMP Seni Budaya MTs. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa tidak semua sekolah menyediakan media pembelajaran seni yang berbasis teknologi informasi untuk mendukung pembelajaran Seni Budaya. Kata Kunci : media pembelajaran, sumber belajar,  seni budaya, teknologi
Co-Authors A, Allfa Andranica Devya Adinda Nur Ramadhani Haris Agung Suharyanto Agus Cahyono Ahamad Tarmizi Bin Azizan Aini Nurul Allfa Andranica Devya A Allfa Andranica Devya Aprilyawati Amir Razak Andy Pramono Arief Ardiansyah Astuti, Yuyun Nur Baiq Widya Rahmasari Bazur, Rizkyatul Citra Kurniawan Desy Ratna Syahputri Desyandri Desyandri Dewi Jasmine DP. Muhammad Affaf Hasiymy DP., E. W. Suprihatin E. Wara Suprihatin DP E.W. Suprihatin Diah Pratamawati Endang Wara Suprihatin EW Suprihatin Gesang Bayu Pamungkas Hadiantika, Reza Adinda Hartono Hartono Hartono Hartono Hasiymy, Muhammad Affaf Hasyimy, Muhammad 'Afaf Hasyimy, Muhammad Afaf Heriyati Yatim Heriyati Yatim Ika Ratnawati, Ika ika wahyu widyawati Ike Ratnawati Imam Tri Laksono Iziq Eafifi Bin Ismail Joko Sayono Martiarto, Janri Setyo Muhammad 'Afaf Hasyimy Muhammad 'Afaf Hasyimy Muhammad Afaf Hasyimy Muhammad afaf hasyimy Muhammad Afaf Hasyimy Muhammad Afaf Hasyimy Muhammad Affaf Hasiymi Muhammad Jazuli Muhammad ‘Afaf Hasyimy Muhammad ‘Afaf Hasyimy Muhammad ‘Afaf Hasyimy Muklis Muklis Muniir, Muhammad Sirojul Mutiara Ramadhani Putri Supriadi Ni Wayan Mudiasih Norliza Bt Mohd Isa Ocha Denta Wijaya Pamungkas, Gesang Bayu Panji Suroso Ponimin Pristiati, Tutut Pujiyanto Pujiyanto Pujiyanto Pujiyanto Purwadita, Fika Ardelia Candra Rahman, Amalia Arifah Ratna Tri Maharani Retno Tri Wulandari Rully Aprilia Zandra Setyo Yanuartuti Shaari, Nazlina Siti Kholifatul Umaami Sri Linda Oktavia Sri Wulandari Sri Wulandari Sumarwahyudi Suprihatin DP, EW Suprihatin Dyah Pratamawati, Endang Wara Suprihatin, E. Wara Suprihatin, Endang Wara Surasak Jamnongsarn Surasak Jamnongsarn Surasak Jamnongsarn Surasak Jamnongsarn, Surasak Suyono Suyono Swastika Dhesti Anggriani Syamsul Hirdi Bin Muhid Syed Ahmad Iskandar Tri Wahyuningtyas Tri Wahyuningtyas, Tri Wathanan Srinin Wida Rahayuningtyas Wiflihani Wiflihani Yudha Prihantanto Yuyun Nur Astuti Yuyun Nur Astuti Zuhkhriyan Zakaria