Claim Missing Document
Check
Articles

KEKUATAN OTOT PUNGGUNG BAWAH DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN KAKI DENGAN KECEPATAN TENDANGAN AP HURIGI PADA ATLET TAEKWONDO Ni Koman Gorin Sabatini; Made Hendra Satria Nugraha; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi; Ni Wayan Tianing
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 10 No 2 (2022): Majalah Ilimiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIFI.2022.v10.i02.p11

Abstract

Pendahuluan: Tendangan ap hurigi efektif dilakukan saat pertahanan dan penyerangan ketika atlet memiliki reaksi tendangan yang baik dan waktu yang tepat. Tendangan ap hurigi membutuhkan aktivasi otot punggung bawah untuk menghasilkan tendangan yang cepat dan kuat, serta fleksibilitas dari pergerakan pergelangan kaki dalam perubahan gerakan di setiap fase tendangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekuatan otot punggung bawah dan fleksibilitas pergelangan kaki terhadap kecepatan tendangan ap hurigi. Metode: Penelitian menggunakan metode observasi analitik dengan rancangan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling dengan total 40 subjek yang tergabung pada UKM Taekwondo di Bali. Hasil: Uji analisis menggunakan analisis non parametrik spearman’s rho diperoleh hubungan kekuatan otot punggung bawah terhadap kecepatan tendangan tahap kuda-kuda kanan depan (p=0,999; p>0,05) dan terhadap tahap kuda-kuda kiri depan (p=0,695; p>0,05). Hubungan fleksibilitas pergelangan kaki kanan terhadap kecepatan tendangan tahap kuda-kuda kanan depan (p=0,031; p<0,05) dan pergelangan kaki kiri terhadap tahap kuda-kuda kiri depan (p=0,037; p<0,05). Simpulan: Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan antara kekuatan otot punggung bawah terhadap kecepatan tendangan tidak terdapat hubungan signifikan dan antara fleksibilitas pergelangan kaki terhadap kecepatan tendangan terdapat hubungan signifikan dan bernilai positif. Kata Kunci: kekuatan otot, fleksibilitas, kecepatan, ap hurigi, taekwondo
HUBUNGAN KEJADIAN KNEE OSTEOARTRHITIS TERHADAP KELUHAN LOW BACK PAIN MIOGENIK PADA MASYARAKAT PASAR KRENENG KOTA DENPASAR Alit Triwahyuni; Ni Wayan Tianing; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi; Made Widnyana
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 8 No 3 (2020): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIFI.2020.v08.i03.p07

Abstract

Osteoarthritis menyerang persendian yang mempunyai titik tumpu besar salah satunya knee joint. Kondisi knee osteoarthritis ini dapat menimbulkan keluhan pada area lain salah satunya low back pain. Low back pain yang terjadi pada penderita knee osteoarthritis merupakan low back pain non spesifik tipe miogenik yang terjadi karena indirect muscle function. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kejadian knee osteoarthritis dengan keluhan low back pain miogenik pada masyarakat Pasar Kreneng Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan rancangan studi observasional analitik secara cross sectional dengan teknik pengambilan peserta penelitian secara simple random sampling. Peserta penelitian berjumlah 52 orang yaitu 42 orang perempuan dan 10 orang laki-laki.Pengumpulan data dilakukan dengan pemeriksaan knee osteoarthritis yang dilakukan oleh fisioterapis dan .pemeriksaan low back pain miogenik menggunakan kuisioner Rolland Morris Low Back Pain and Disability serta palpasi. Hasil rerata usia dan IMT pada penelitian yakni 52,5 tahun dan 28,1 kg/m2. Pada perhitungan analisis data dengan uji chi-square diperoleh nilai (p = 0,781) dimana (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara kejadian knee osteoarthritis dengan keluhan low back pain miogenik pada masyarakat Pasar Kreneng Kota Denpasar. Nilai p yang tidak signifikan ini dipengaruhi oleh faktor alat ukur, peserta penelitian yang tidak representatif, motivasi, persepsi nyeri, dan aktivitas fisik peserta penelitian. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kejadian knee osteoarthritis dengan keluhan low back pain miogenik pada masyarakat Pasar Kreneng Kota Denpasar. Kata kunci: knee osteoarthritis, low back pain miogenik, masyarakat
PERBEDAAN EFEKTIVITAS PELATIHAN BURPEE EXERCISE DENGAN PELATIHAN HEXAGON DRILL DALAM MENINGKATKAN KELINCAHAN PADA ATLET SEPAKBOLA ANAK USIA 9 – 11 TAHUN DI SEKOLAH SEPAKBOLA GUNTUR, DENPASAR Ida Ayu Eka Pradnya Paramita Dewi Paramita Dewi; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi; I Gusti Ayu Artini
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 5 No 2 (2017): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.58 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2017.v05.i02.p02

Abstract

ABSTRACT Agility is one's ability to change position and direction of motion quickly, efficiently and precisely without losing balance. Agility is very important in football. Based on the theory that burpee's exercise and hexagon drill can improve agility. This study was conducted to compare burpee's exercise and hexagon drill in improving agility in soccer athletes of children aged 9-11 years in Football School Guntur Denpasar. Hypothesis Test with Paired Sample T-test and Independent Sample T-test. The result of Paired Sample T-test in Burpee’s Exercise group is p=0.001 (p<0.05) and Hexagon Drill group is p=0.000 (p<0.05) showed the significant differences in the agility improvement before and after intervention. The result of Independent T-test showed there was significant differences between Burpee’s Exercise and Hexagon Drill, where p=0.046 (p<0.05). This it can be concluded that Burpee’s Exercise is better for improving agility than Hexagon Drill of soccer athletes of children aged 9-11 years at the Football School Guntur Denpasar. Keywords: Agility, Burpee's exercise, Hexagon drill.
HUBUNGAN POSTUR DAN DURASI POSISI KERJA DUDUK TERHADAP RISIKO TERJADINYA DISABILITAS LEHER PADA PEKERJA DI KOTA DENPASAR Ni Putu Nirarya Putri; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi; Indira Vidiari Juhanna; I Wayan Gede Sutadarma
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 7 No 1 (2019): Majalah Imiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.352 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2019.v07.i01.p10

Abstract

Disabilitas leher yang diawali oleh nyeri leher merupakan gangguan yang paling sering terjadi pada pekerja. Faktor pemicu utamanya yaitu postur dan durasi posisi kerja duduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan postur dan durasi posisi kerja duduk terhadap risiko terjadinya disabilitas leher pada pekerja di Kota Denpasar. Desain penelitian ini yaitu analitik dengan pendekatan potong lintang. Jumlah sampel sebanyak 65 orang pekerja perempuan berusia 32 – 50 tahun. Variabel bebas yang diukur adalah postur kerja dan durasi posisi kerja sedangkan variabel terikatnya yaitu disabilitas leher. Hasil penelitian menunjukkan bahwa postur dan durasi posisi kerja duduk memiliki hubungan yang signifikan dengan risiko terjadinya disabilitas leher (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu semakin tinggi risiko postur kerja dan semakin lama durasi posisi kerja duduk maka semakin tinggi risiko terjadinya disabilitas leher pada pekerja di Kota Denpasar. Kata Kunci: postur kerja, durasi duduk, disabilitas leher
PERBEDAAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL ANTARA PEMAHAT KAYU DAN PELUKIS DI UBUD Ni Kadek Citra Patmala; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi; I Made Muliarta
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 6 No 3 (2018): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.345 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2018.v06.i03.p08

Abstract

ABSTRACT Work activity can cause pain, pain, stiffness and other disorders of the muscular system which is one of the musculoskeletal complaints. Wood carvers and painters are workers who still dominant work with the manual system.The purpose of this study was to know the difference of musculoskeletal disorder between woodcarvers and painters and to justify the hypothesis of purpose that has been formulated.This research was observational research, categorical analytics unpaired with cross sectional approach. Sampling technique in this research was simple random sampling. The sample of this study amounted to 96 people divided into 2 groups, namely groups of wood carvers and painters. Data collection was done by filling the Nordic Body Map questionnaire. Statistical test using Chi-Square and Independent T-test. The results showed significant differences in musculoskeletal disorder on wood carver and painter, with woodcarvers mean value of 40,7 ± 5,3 and painters mean value of 43,2 ± 6,2, so p = 0,038 (p <0,05) , then there are differences in musculoskeletal disorder among woodcarvers and painters, where musculoskeletal disorders at greater painter than woodcarver. Analysis of the difference each extremity musculoskeletal disorders in the upper extremities get results with woodcarvers mean value of17.1 ± 0.38 and painters mean value of 17,3 ± 2,5, so p= 0,692 (p> 0,05), on the trunk with woodcarvers mean value of 8,3 ± 1,69 and painters mean value of 10,5 ± 2,50, so p = 0,000 (p <0,05) and in the lower extremities with woodcarvers mean value of 15,1 ± 2,69 and the average value of the painters 15.1 ± 3.33, so p = 0.973 (p> 0.05). The results of the analysis of each extremity musculoskeletal disorders in woodcarvers and painters, it can be concluded that there are significant differences in musculoskeletal disorder among woodcarvers and painters on the trunk and there are no significant differences in musculoskeletal disorder among woodcarvers and painters in the upper extremities and the lower extremities. Keywords: muskuloskeletal disorder, Nordic body map, wood carver, painter
HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH TERHADAP RISIKO TERJADINYA NYERI PUNGGUNG BAWAH NON SPESIFIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Made Dwipa Maha Indra; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi; Ni Luh Nopi Andayani; Anak Agung Gede Angga Puspa Negara
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 9 No 3 (2021): Majalah Ilimiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIFI.2021.v09.i03.p08

Abstract

Nyeri punggung bawah non spesifik adalah permasalahan yang sangat sering terjadi. Salah satu faktor penyebab nyeri punggung bawah non spesifik adalah persentase lemak tubuh. Persentase lemak tubuh yang meningkat dapat menjadi risiko terjadinya nyeri punggung bawah non spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persentase lemak tubuh terhadap risiko terjadinya nyeri punggung bawah non spesifik pada Mahasiswa Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini merupakan penelitian analitik cross sectional yang dilakukan pada bulan Januari tahun 2021. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel berjumlah 73 orang (12 laki-laki, 61 perempuan) usia 18-21 tahun. Persentase lemak tubuh diukur melalui alat Bioelectrical Impedance Analysis, sedangkan nyeri punggung bawah non spesifik diukur melalui pemeiksaan langsung oleh fisioterapis. Uji hipotesis yang digunakan ialah Chi Square Test untuk menganalisis adanya hubungan persentase lemak tubuh dengan nyeri punggung bawah non spesifik. Didapatkan hasil berupa nilai p sebesar 0,001 (p< 0,05). Selain itu, untuk mengetahui perbandingan risiko terjadinya nyeri punggung bawah non spesifik digunakan Prevalence Odd Ratio (POR) didapatkan hasil untuk persentase lemak tubuh yang tinggi dibandingkan dengan persentase lemak tubuh yang rendah ialah 5,197 [95% CI 1,87-14,44]. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ditemukan hubungan yang signifikan antara persentase lemak tubuh terhadap risiko terjadinya nyeri punggung bawah non spesifik pada mahasiswa Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana serta mahasiswa dengan persentase lemak tubuh yang tinggi memiliki risiko 5,197 kali lebih besar mengalami nyeri punggung bawah non spesifik dibandingkan dengan persentase lemak tubuh yang rendah. Kata Kunci: persentase lemak tubuh, nyeri punggung bawah.
HUBUNGAN ANTARA DURASI DUDUK DAN POSISI DUDUK DENGAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA PEGAWAI KANTOR INSTANSI PEMERINTAH SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR Putri Miucin; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi; Luh Putu Ratna Sundari; I Wayan Sugiritama
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 8 No 3 (2020): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIFI.2020.v08.i03.p03

Abstract

Gerakan fungsional sering mengalami gangguan yang mengakibatkan terjadinya keterbatasan dalam bergerak. Hal tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa faktor dan penyebab salah satu terganggunya komponen biomotorik yaitu fleksibilitas pada otot hamstring. Faktor pemicu utamanya adalah durasi duduk dan posisi duduk saat bekerja. Desain penelitian ini yaitu analitik cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 67 orang pekerja laki-laki dan perempuan yang berusia 35- 55 tahun. Variabel bebas yang diukur adalah durasi duduk dan posisi duduk sedangkan variabel terikatnya yaitu fleksibilitas otot hamstring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi duduk dan posisi duduk memiliki hubungan yang signifikan dengan risiko terjadinya penurunan fleksibilitas otot hamstring (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu semakin lama dan semakin tinggi resiko posisi duduk semakin rendah fleksibilitas otot hamstring pada pegawai kantor. Kata Kunci: Durasi, Posisi, Fleksibilitas
PERBEDAAN PEMBERIAN SENAM HAMIL DAN MASSAGE DENGAN SENAM HAMIL DAN TAPPING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III YANG MENGALAMI NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK DI UNIT VERLOS KAMER BALI ROYAL HOSPITAL DENPASAR Putu Ayu Meka Raini; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi; Susy Purnawati
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 5 No 3 (2017): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.548 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2017.v05.i03.p09

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pemberian senam hamil dan massage dengan senamhamil dan tapping dalam meningkatan aktivitas fungsional pada ibu hamil trimester III yang mengalami nyeripunggung bawah miogenik. Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan rancangan pre and post test twogroup design. Sampel penelitian berjumlah 14 orang yang dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok 1 diberikan perlakuansenam hamil dan massage sedangkan kelompok 2 diberikan perlakuan senam hamil dan tapping. Peningkatanaktivitas fungsional diukur dengan oswestry disability index (ODI) sebelum dan sesudah perlakuan. Ujihipotesis pada tiap kelompok menggunakan Paired sample t-test didapatkan hasil p=0,000 dengan penurunan skorODI sebesar 8,75% untuk Kelompok 1 dan p=0,003 dengan penurunan skor ODI sebesar 11,42% untuk Kelompok 2.Hasil tersebut menunjukkan terdapat peningkatan aktivitas fungsional yang bermakna pada setiap kelompok. Padauji beda skor ODI sesudah perlakuan anatara Kelompok 1 dengan Kelompok 2 yang menggunakan Independentsample t-test didapatkan p=0,620 (p>0,05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwatidak ada perbedaan yang bermakna antara pemberian senam hamil dan massage dengan senam hamil dan tappingdalam meningkatkan aktivitas fungsional pada ibu hamil trimester III yang mengalami nyeri punggung bawah miogenik.Kata kunci: aktivitas fungsional, nyeri punggung bawah miogenik, senam hamil, massage, tapping, oswestrydisability index (ODI)
PERBANDINGAN AGILITY LADDER EXERCISE METODE LATERAL RUN DENGAN CIRCUIT TRAINING DALAM MENINGKATKAN KELINCAHAN PEMAIN FUTSAL PADA TIM GRIYA TANSA TRISNA DALUNG Gede Denny Wiradarma; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi; I Gusti Ayu Artini
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 6 No 1 (2018): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.636 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2018.v06.i01.p01

Abstract

Agility is a form of exercise with fast movement and changing direction and agile. Seeing the many agility exercises targeting the coordination of muscle nerves, reaction speed, balance, muscle strength alone but did not increase flexibility significantly. This study aims to determine the comparison of agility ladder exercise lateral run method with circuit training in terms of increased agility. The research design with experimental Pre-Test and Post- Test Two Group Design, sample of 18 people divided into 2 groups with simple random sampling. The sample of this research is futsal team player Griya Tansa Trisna Dalung. Group 1 was given Agility Ladder Exercise Lateral Run method and group 2 was given Circuit Training, research for 5 weeks with dose of exercise 3 times in one week. Illinois Agility run test used before and after training to measure agility. Normality test using Saphiro Wilk, homogeneity using Levene's test and hypothesis testing using Independent T-test. The data mean group 1 and group 2 were normal and homogeneous distributed with mean increase in group 1 was 2.89 and group 2 was 4.47. Difference between group 1 and group 2 was obtained p = 0,000 (p <0,05) meaning statistically significant difference.This research concludes circuit training exercises more effective are used to improve agility on the team's futsal player Griya Tansa Trisna Dalung. Keywords: agility, agility ladder exercise, lateral run method, circuit training
PENGARUH LATIHAN JALAN TANDEM TERHADAP FUNGSI KOGNITIF LANSIA DI KELOMPOK LANSIA RANTING SUKAWATI Putu Hemma Pardana Putri; A.A. Nym. Trisna Narta Dewi; Susy Purnawati
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 7 No 2 (2019): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.677 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2019.v07.i02.p05

Abstract

Fungsi kognitif adalah proses mental dalam memperoleh pengetahuan atau kemampuan kecerdasan yang meliputi cara berpikir, daya ingat, pengertian, perencanaan, dan pelaksanaan. Terjadi penurunan fungsi kognitif seiring dengan bertambahnya usia dikarenakan proses penuaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan jalan tandem terhadap fungsi kognitif lansia di Kelompok Lansia Ranting Sukawati. Rancangan penelitian menggunakan pra eksperimental dengan one group pre and post test design. Sampel berjumlah 14 orang yang diberikan intervensi berupa latihan jalan tandem. Uji hipotesis fungsi kognitif sebelum dan sesudah latihan jalan tandemdidapatkan hasil p=0,00. Hasil tersebut menunjukan bahwa fungsi kognitif sesudah intervensi latihan jalan tandem meningkat secara signifikan sebesar 22,4%. Simpulan ada pengaruh latihan jalan tandem terhadap fungsi kognitif lansia di Kelompok Lansia Ranting Sukawati. Kata kunci : Fungsi Kognitif, Latihan Jalan Tandem, Lansia
Co-Authors Adhitya, I Putu Gde Surya Agung Wiwiek Indrayani Alifia Dwi Lestari Alit Triwahyuni Anak Agung Gede Angga Puspa Negara Anak Agung Gede Eka Septian Utama Andi Hamid Junior Ari Wibawa Aria Wibawa Baiq Leny Suhartati Crisanty, Putu Aristya Desak Made Dwi Kesumayanti Dewa Ayu Diah Agung Maheswari Dewa Ayu Kadek Ari Purnama Dewi Dewi Hana Putri Diana Putri Maharani Gede Denny Wiradarma Govinda Vittala I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti I Dewa Gede Alit Kamayoga I Dewa Gede Alit Kamayoga I Gusti Ayu Artini I Gusti Ayu Dea Rarassanti I Gusti Ayu Dea Rarassanti I Gusti Ayu Dwita Wahyu Laksmi I Gusti Ayu Putu Armayanthi I Gusti Ayu Rea Vera Wijaya I Gusti Ayu Shanti Dewi I MADE MULIARTA . I Made Niko Winaya I Nyoman Adi Putra I Nyoman Adi Putra I Putu Adiartha Griadhi I Putu Meika Semara Putra I Wayan Gede Sutadarma I Wayan Gede Sutadarma I Wayan Sugiritama Ida Ayu Dewi Wiryanthini Ida Ayu Eka Pradnya Paramita Dewi Paramita Dewi Ida Ayu Harnum Febry Wiguna Ika Pradipta Dewi Indah Pramita Indira Vidiari Juhanna Jovanka Rayhan Susilo Kadek S Prima Dewi S Kamayoga, I Dewa Gede Alit Komang Githa Pradnyamitha Dewi Komang Sri Mirawati Laili Nuriya Istiani Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Putu Ratna Sundari M Widnyana Made Dwipa Maha Indra Made Eva Nata Putri Made Hendra Satria Nugraha Made Sri Ambarawati Made Widnyana Made Widnyana Nacha Najabilubaba Ni Kadek Citra Patmala Ni Kadek Dian Arisanti Ni Koman Gorin Sabatini Ni Koman Gorin Sabatini Ni Komang Artini Yanti Ni Komang Ayu Juni Antar Ni Komang Ayu Juni Antari Ni Luh Nopi Andayani Ni Luh Putu Gita Karunia Saraswati Ni Made Ida Kristina Dewi Ni Made Maya Risna Ayu Ni Made Nuari Diahputri Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Putu Diah Asyana Putri Ni Putu Nirarya Putri Ni Wayan Bintang Mida Suputri Ni Wayan Tianing Nila Wahyuni Nila Wahyuni Pradnyadewi, Putu Premanatara Putra, Dewa Gede Gangga Kusuma Putra, I Putu Yudi Pramana Putri Miucin Putu Ayu Meka Raini Putu Ayu Sita Saraswati Putu Ayu Wulan Purnama Dewi Putu Hemma Pardana Putri Putu Mulya Kharismawan Putu Rama Adhityadharma Ruma, I Made Winarsa Sabatini, Ni Koman Gorin Saraswati, Ni Luh Putu Gita Karunia Sayu Aryantari Putri Thanaya Selvi Sihabuddin Surya Adhitya P.Gd Susy Purnawati Tirza Nanda Kristanti Trisna Damayanti wahyu, I Made Wahyu Pranatha Putra Wati, Putu Erna Sintya Widyaswari, Ni Made Arindra Yudi Pramana